Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

EKONOMI PUBLIK I
BARANG PUBLIK
Dosen Pengampu : Drs. Abdul Manan, M..Si.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

ANGGOTA :

1. DEWI SUCI LESTARI (A1A021008)

2. KASMITA (A1A021020)

3. NOVIANDA RAMADHANI (A1A021030)

PROGRAM ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tentang “ Barang Publik ” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada Mata Kuliah Ekonomi Publik I . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Barang Publik Para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Abdul Manan, M..Si. selaku dosen
Mata Kuliah Ekonomi Publik I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima agar lebih bisa menulis makalah
dengan baik dan benar.

Mataram, 04 September, 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

2.1 Pengertian Barang Publik..........................................................................................


2.2 Karakteristik Barang Publik...............................................................................
2.3 Macam-Macam Barang Publik...........................................................................
2.4 Barang Publik yang Penting...............................................................................
2.5 Aspek Barang Publik..........................................................................................
2.6 Penyedia Barang Publik......................................................................................
2.7 Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik....................................................
2.8 Klasifikasi Barang Publik...................................................................................
2.9 Teori Barang Publik............................................................................................

BAB III PENUTUPAN.........................................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita pernah mendengar tentang barang-


barangpublik. Berbicara tentang barang publik, maka akan terlintas dalam benak kita tentang
benda-benda atau tempat-tempat yang dengan sengaja dirancang atau dibuat oleh pemerintah
untukrakyatnya. Aktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang penting. Seluruh
warga negaraakan merasakan manfaat atas berbagai barang yang dibeli oleh pemerintah.
Contohnya,penyediaan pertahanan umum. Seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari hal itu,
apakahmereka membayar pajak atau tidak.

Pemerintah menetapkan sesuatu seperti undang-undang hak milik dan hukum


kontrakyang menciptakan lingkungan hukum dimana transaksi ekonomi terjadi. Keuntungan
yangtimbul dari lingkungan ini dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pemerintah
menyediakanbanyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda
denganorganisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan
sepertiklub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi
paraanggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka dapat mencapai skala
ekonomisdan karena pemerintah mempunyai kemampuan untuk membiayai aktivitas mereka
melaluipendapatan pajak. Umumnya, barang publik harus disediakan oleh pemerintah. Barang
inidikonsumsi secara kolektif. Hal ini dilakukan oleh pemerintah karena pada umumnya
swastaenggan terlibat dalam penyediaan tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini
penyusunakan membahas tentang barang publik.

Aktifitas pemerintah dapat mempunyai eksternalitas yang penting. Seluruh warga


negaraakan merasakan manfaat atas berbagai barang yang dibeli oleh pemerintah. Contohnya,
penyediaan pertahanan umum. Seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari hal itu,
apakahmereka membayar pajak atau tidak. Pemerintah menetapkan sesuatu seperti undang-
undang hak milik dan hukum kontrak yang men!iptakan lingkungan hukum dimana transaksi
ekonomi terjadi. Keuntungan yang timbul dari lingkungan ini dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak
jauh berbeda dengan organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan
perkumpulan seperti klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban
bagi para anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka dapat mencapai
skalaekonomis dan karena pemerintah mempunyai kemampuan untuk membiayai aktivitas
merekamelalui pendapatan pajak. Umumnya, barang publik harus disediakan oleh pemerintah.
Barangini dikonsumsi secara kolektif. Hal ini dilakukan oleh pemerintah karena pada umumnya
swasta enggan terlibat dalam penyediaan tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun
akan membahas tentang barang publik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Barang Publik?


2. Apa Karakteristik Barang Publik?
3. Apa Macam-Macam Barang Publik?
4. Apa Barang Publik yang Penting?
5. Apa Aspek Barang Publik?
6. Apa Penyedia Barang Publik?
7. Apa Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik?
8. Apa Klasifikasi Barang Publik?
9. Apa Teori Barang Publik?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Barang Publik?


2. Untuk Mengetahui Apa Karakteristik Barang Publik?
3. Untuk Mengetahui Apa Macam-Macam Barang Publik?
4. Untuk Mengetahui Apa Barang Publik yang Penting?
5. Untuk Mengetahui Apa Aspek Barang Publik?
6. Untuk Mengetahui Apa Penyedia Barang Publik?
7. Untuk Mengetahui Apa Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik?
8. Untuk Mengetahui Apa Klasifikasi Barang Publik?
9. Untuk Mengetahui Apa Teori Barang Publik?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Barang publik (Public Goods)


Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki sifat tanpa persaingan
ekonomi dan tanpa kekhususan konsumen. Ini berarti bahwa konsumsi atas barang publik oleh
suatu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh
individu lainnya. Semua orang berhak menikmati manfaat dari barang publik. Barang publik
adalah barang yang memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-
barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak
perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik adalah barang yang apabial
dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang
tersebut. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif.
Barang publik (public goods) adalah barang yang tidak mengurangi ketersediaan mereka
kepada orang lain saat Anda menggunakannya. Dan, Anda juga tidak dapat mencegah orang lain
menggunakan dan mengambil manfaat darinya. Contoh barang publik adalah lampu jalan,
pertahanan negara, udara bersih, sistem pengendalian banjir, mercusuar, dan peradilan. Pemerintah
biasanya menyediakan barang publik. Pihak swasta enggan memasok karena tidak
menguntungkan. Bisnis merasa sulit untuk mengumpulkan pendapatan dari konsumen. Namun,
beberapa individu atau organisasi sukarela mungkin menyediakannya, tetapi dalam skala terbatas.
Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk
masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari
masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh
komunitas tersebut. Contoh: jalan raya merupakan barang publik, kebanyakannya pengguna jalan
tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut, semuaorang dapat menikmati dan manfaat dari
jalan raya (noneksklusif); dan jalan raya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah barang
public sering digunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal ini berarti
bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidak mengonsumsi barang publik. Dan
udara juga dapat dimasukkan sebagai contoh barang publik karena secara umum tidak mungkin
mencegah seseorang untuk tidak menghirup udara. Barang-barang yang demikian itu sering
disebut sebagai barang publik murni.

2.2 Karakteristik Barang Publik

Pemerintah menyediakan barang publik untuk kesejahteraan atau memberikan manfaat


bagi semua warga negara. Mereka tersedia untuk umum dan tidak secara eksplisit ditujukan untuk
kelompok orang tertentu. Ketika seseorang menggunakannya, itu tidak menghentikan orang lain
untuk menuai manfaat yang sama. Dua ciri utama barang publik adalah:

1. Tidak Ada Saingan (Non-rivalrous)


Saat Anda menggunakan barang publik, itu tidak membatasi ketersediaannya untuk orang
lain. Meskipun kita berbeda selera, kita mendapatkan manfaat yang sama. Ambil kasus
lampu jalan. Anda dan orang lain sama-sama mendapat manfaat dari jalan raya saat
berkendara di jalan raya.
Ini mungkin sedikit berbeda untuk jalan raya dan jalan raya. Ketika jalan penuh, itu
mengurangi manfaat yang tersedia bagi orang lain. Sedangkan untuk jalan tol, Anda harus
membayar untuk menggunakannya. Namun, ketika Anda menggunakan jalan tol, Anda
tidak dapat mencegah orang lain untuk menggunakannya.

2. Tidak Dapat Dikecualikan (Non-excludable)


Ketika pemerintah telah membuat barang publik tersedia, mereka tersedia untuk semua
orang. Anda tidak dapat mencegah orang lain menggunakan dan memanfaatkan barang-
barang ini.
Jadi, barang publik adalah untuk pembayar dan bukan pembayar. Ini kemudian
memunculkan pengendara gratis, di mana mereka dapat mengkonsumsi dan mendapatkan
keuntungan tanpa membayarnya. Contohnya adalah jalan raya, yang menguntungkan
baik wajib pajak maupun bukan wajib pajak.

2.3 Macam-Macam Barang Publik


Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan
penggunaannya, yaitu :
a. Non-rivalry

Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi
kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat
mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi manfaat yang diperoleh orang
lain. Contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan sinarmatahari,
orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil manfaat yang sama.

b. Non-excludable

Berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi
siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, makabaik
mereka yang membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut.Contoh,
masyarakat membayar pajak kemudian diantaranya digunakan untuk
membiayaipenyelenggaraan jasa kepolisian, dapat menggunakan jasa kepolisian tersebut
tidak hanyaterbatas pada yang membayar pajak saja. Mereka yang tidak membayar pun
dapatmengambil menfaat atas jasa tersebut. Singkatnya, tidak ada yang dapat dikecualikan
(excludable) dalam mengambil manfaat atas barang publik.

2.4 Barang Publik yang Penting

1. Pertahanan Nasional
Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorang pun yang bisa dicegah untuk
menikmati manfaatnya. Ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakan
oleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat
ekskludabel maupun rival.

2. Penelitian Ilmu Pengetahuan


Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima baru, maka teorima tersebut akan
masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena
pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari
keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh
pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya
yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan baru. Dengan hak paten, penemuannya
bisa menikmati sendiri sebagian besar manfaatnya sampai batas waktu tertentu. Sebaliknya,
seorang matematikawan tidak dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum
seperti itu dapat digunakan oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya
undang-undang hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan
pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.

3. Pengentasan Kemiskinan
Sistem kesejahteraan bersama memberikan sedikit uang kepada keluarga miskin. Begitu
juga, program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi
keluarga miskin berbagai program tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat
tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang
dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.

2.5 Aspek Barang Publik

Barang publik terbentuk dari aspek tanpa persaingan dan aspek tanpa kekhususan perihal
konsumen. Kesempatan konsumsi olehh satu konsumen tidak akan berkurang dan dikurangi oleh
konsumen lain di waktu yang bersamaan. Penyediaan barang publik berarti tidak adanya
pembatasan atau penghalangan bagi siapapun untuk memperoleh manfaat dari keberadaannya.
Tiap orang mempunyai hak untuk menggunakan dan memperoleh akses untuk menggunakan
barang publik. Dalam pemakaian barang publik dikenal istilah pemakai bebas. Ini merupakan
jenis konsumen tanpa adanya sumbangsih dalam penyediaan barang publik. Pemakai bebas tidak
dihalangi oleh konsumen lain yang mempunyai sumbangsih dalam penyediaan barang publik.

2.6 Penyedia Barang Publik

Pengadaan dan penyaluran barang publik dapat dilakukan oleh instansti pemerintah dan
badan usaha. Pemerintah dapat menggunakan anggaran belanja negara untuk menyediakan
barang publik. Sedangkan penyediaan barang publik oleh badan usaha umumnya hanya
dilakukan oleh badan usaha yang modal pendiriannya berasal dari pendapatan negara atau
pendapatan daerah. Pengadaan dan penyaluran barang publik merupakan salah satu bentuk
pelayanan publik. Biaya pengadaan dan penyaluran dapat sepenuhnya atau hanya sebagian dari
keseluruhan anggaran. Selain itu, pengadaan dan penyaluran barang publik dapat pula tidak
berasal dari pemerintah maupun badan usaha.
Dana dapat diperoleh dari pemberlakuan undang-undang yang berkaitan dengan misi
negara kepada warga negara. Penyediaan barang publik dengan kualitas yang tinggi umumnya
disertai dengan keharusan pembayaran oleh Masyarakat. Jenis barang publik dengan penawaran
kualitas yang tinggi umumnya disertai dengan kewajiban membayar pajak. Misalnnya pada
ruang terbuka publik dan Gedung politik.

2.7 Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik

Free riders adalah permasalahan yang muncul dalam penyediaan barang publik terkait
dengan kedua sifatnya, yaitu Non-rivalry dan Non-excludable. Free riders ini adalah mereka
yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu, sementara
sebenarnya ada pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut.
Contohnya adalah mereka yang tidak membayar pajak tadi, tapi ikut menikmati jasa-jasa atau
barang-barang yang diadakan atas biaya pajak. Contoh lain, sebuah jalan desa dibangun
dengan kerja bakti. Free rider adalah mereka yang tidak ikut kerja bakti, tetapi kemudian ikut
menggunakan jalan desa tersebut.

Penyebab sektor bisnis gagal dalam menyediakan barang publik, yaitu dilihat dari
sifatnya yang non-excludable, bahwa apabila suatu barang publik tersedia, tidak ada yang
dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut, sektor swasta
tentu akan menyerahkan pada pihak lain untuk mengadakan barang publik karena terlalu tidak
efisien bagi mereka. Hal ini kemudian menimbulkan penafsiran bahwa barang publik adalah
barang yang harus disediakan oleh pemerintah. Hal ini tidak selamanya benar. Karena
penggunaannya yang untuk publik, maka pada hakikatnya, publiklah yang juga harus
menyediakannya. Sektor swasta biasanya kemudian mengembangkan cara-caranya sendiri
untuk mengatasi efek eksternalitas dan free rider yang dapat menimbulkan inefisiensi tersebut.
Contoh: sistem jalan tol, sehingga hanya mereka yang membayar yang dapat menggunakan
jalan tersebut.

Pemerintah pun pada hakikatnya hanya dapat terwujud karena diadakan oleh publik.
Pihak pemerintah pun mengadakan barang publik dengan meminta kontribusi dari publik,
diantaranya dengan pajak. Selain itu, sering kali juga pemerintah dapat bertindak sebagai
fasilitator penyedia barang publik untuk kemudian hanya masyarakat tertentu yang bisa
menikmatinya, atau untuk meningaktkan efisiensi produksinya kemudian bekerja sama dengan
sektor swasta dengan batasan-batasan tertentu. Contohnya penyediaan tenaga listrik atau
pengolahan air bersih, yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membayar untuk itu, atau
membangun jalan dan jembatan juga dari pajak, dan sebagainya. Bisa saja kemudian
masyarakat sendiri yang menyedaikan barang publik untuk pemenuhan kebutuhannya,
misalnya dengan kerja bakti dan sebagainya.

2.8 Klasifikasi Barang Publik

1. Barang Publik Murni (Pure Public Goods)


Barang publik (public goods) yang disediakan oleh pemerintah dan pihak swasta tanpa ada
pemungutan biaya dan bebas digunakan oleh semua golongan masyarakat.

Barang publik murni (pure public goods) ini memiliki kedua sifat utama barang publik
(public goods) yaitu non-rivalitas dan non-ekslusivitas.

2. Barang Semi Publik (Semi Public Goods)


Barang publik (public goods) yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta dengan ada
sedikit pemungutan biaya bagi masyarakat yang ingin memperoleh manfaatnya.

Namun apabila digunakan terus-menerus akan timbul kejenuhan. Sementara itu, barang
semi publik (semi public goods) ini hanya memiliki sifat nonrivalitas.

3. Barang Publik Semi Pribadi (Semi Private Public Goods)


Barang publik (public goods) yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta yang
terdapat persaingan dalam mendapatkan manfaatnya namun dapat digunakan oleh semua
golongan masyarakat tanpa terkecuali.
Disisi lain, barang publik semi pribadi (semi private public goods) ini hanya memiliki sifat
noneksklusitivitas.

a. Barang Pribadi (Private Goods)

Barang yang disediakan oleh pihak swasta murni dengan menetapkan biaya yang harus
ditanggung apabila ingin mendapatkan manfaatnya serta tidak semua golongan masyarakat
dapat memperoleh barang tersebut.

b. Barang Merit (Merit Goods)

Public goods (barang publik) yang seharusnya disediakan oleh peemerintah untuk segala
golongan masyarakat. Namun karena keberadaan barang tersebut terbatas, maka hanya
sebagian masyarakat saja yang dapat memperolehnya dengan mengeluarkan banyak biaya.

2.9 TEORI BARANG PUBLIK

1. Toeri Pigou

Pigou berpendapat bahwa barang publik harus disediakan sampai suatu tingkat dimana
kepuasan marginal akan barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal akan pajak
yang dipungut untuk memblayal program pemerintah(menyediakan barang publik)

Pada Diagram kurva kepuasan akan barang publik ditunjukan oleh kurva UU.
Kurva UU tersebut mempunyai bentuk menurun yang menunjukan bahwa semakin banyak
barang publik yang dihasilkan maka akan semakin rendah kepuasan marginalnya yang
dirasakan masyarakat. Di lain pihak, semakin banyak pajak yang dipungut, semakin besar
rasa ketidakpuasan marginal masyarakat. Oleh karena itu kurva ketidakpuasan marginal
akan pembayaran pajak mempunyai bentuk yang meninggi. Ketidakpuasan marginal
ditunjukan dengan sumbu tegak dari titik O kebawah dan kurva ketidakpuasan marginal
ditunjukan oleh kurva PP. Titik E adalah keadaan optimum dimana bagi masyarakat
kepuasan marginal bagi barang publik sama dengan ketidakpuasan marginal dalam hal
pembayaran pajak.

Kelemahan analisa dari Pigou didasarkan pada ketidakpuasan marginal masyarakat dalam
membayar pajakdan rasa kepuasan marginal akan barang publik, sedangkan kepuasan dan
ketidakpuasan adalah sesuatu yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena siaftnya
ordinal.

2. Bowen

Bowen mengemukakan teori yang didasarkan pada teori harga sama halnya pada
penentuan harga pada barang swasta.
Kurva penawaran sepatu ditunjukan oleh kurva SS. Kurva DA dan DB menunjukan
kurva permintaan akan sepatu oleh A dan B sedang kurva D(A+B) merupakan kurva
permintaan pasar yang diperoleh dengan menjumlahkan kurva DA+DB secara
mendatar(horisontal). Harga pasar yang terjadi adalah OP, yaitu dimana D(A+B)=5, harga
OP adalah harga sepasang sepatu bagi A dan B.

Bowen mendefinisikan barang publik sebagai barang dimana pengecualian tidak dapat
ditentukan. Jadi sekali suatu barang publik sudah tersedia maka tidak ada seorang pun yang
dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut.

DA dan DB menunjukan kurva permintaan individu A dan B akan barang publik DA dan
DB. Jumlah barang yang disediakan pemerintah sebesar OY, yaitu pada titik perpotongan
kurva penawaran dengan kurva permintaan D(A+B).

Kelemahan teori ini adalah karena Bowen menggunakan permintaan permintaan dan
penawaran. Yang menjadi masalah adalah karena pada barang publik tidak ada prinsip
pengecualian sehingga masyarakat tidak mau mengemukakan kesenangan mereka akan
barang tersebut sehingga permintaan kurva permintaan menjadi tidak ada.

3. Teori Erick Lindahl


Teori Lindahl mirip dengan yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja pembayaran
masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut akan tetpi berupa presentase
dari total biaya penyediaan barang publik. Analisa Lindahl didasarkan pada analisa kurva
indifferen dengan anggaran tetap yang terabatas (fixed budget costrains).

Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenal barang
publik tanpa membahas mengenal penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
Selain itu kelemahan utamanya adalah penggunaan kurva indifferen. Sifat barang publik tidak
dapat dikecualikan menyebabkan tidak ada seorang individu juga yang bersedia menunjukan
prefrensinya terhadap barang publik.kritikan lainya ialah teori ini hanya melihat penyediaan
barang publik saja tanpa memperhitungkan Jumlah barang swasta yang seharusnya diproduksi
agar masyarakat mencapai kesejahteraan optimal.

4. Teori Samuelson
Samuelson menyatakan bahwa adanya barang yang mempunyai dua karakteristik yaitu:
non-exclusionary dan non-rivarly, tidaklah berarti bahwa perekonomian tidak dapat
mencapai kondisi Pareto Optimal atau tingkat kesejahteraan masyarakat yang optimal.

Diagram diatas menjelaskan konsumsi antara barang swasta dan barang publik antara 2
individu. TP adalah kurva yang menunjukan ketersediaan barang publik berbanding barang
swasta. Kurva indiferens R dan 5, dimana kita mengambil R sebagai patokan
kesejahteraan. Asumsi jika barang publik yang tersedia hanya sebanyak L1, maka barang
swasta yang tersedia adalah sebanyak 71. Dari kurva indiferen LR1 dapat diketahui jika R
akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T2. Sehingga sisa barang yang ada yakni T1
T2 T3 akan dikonsumsi oleh 5. Dengan asumsi yang sama jika barang publik yang tersedia
adalah sebanyak 12 maka R akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak T5 dan 5 akan
mengkonsums! sebanyak T4 T5 T6. Titik pertemuan antara indiferent R dengan kurva
barangPublik membuat 5 tidak menikmati barang swasta. Titik-titik yang merupakan
konsumsi barang public membuat S tidak menikmati barang swasta.Titik-titik yang
merupakan barang swasta S disatukan akan membentuk kurva DGD dimana kurva ini
bersinggungan dengan indiferen S di titik G. Asumsi merubah indiferen R dan S. Dengan
proses yang sama terciptalah konsumsi barang swasta yang baru. Dan terciptalan konsumsi
barang swasta S yang baru.

Diagram diatas adalah perbandingan kesejahteraan antara R dan 5. BM adalah kurva


kesejahteraan. Saat R mempunyai kesejahteraan sebesar M1 maka 5 mempunyai
kesejahteraan sebesar B1. Kesejahteraan bergeser dari D ke W, sehingga kesejahteraan R
berkurang dan kesejahteraan S bertambah.
Kelemahan

1. Hasil analisis sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan individu mana yang dipilih,
dan tingkat kesejahteraan mana yang mula-mula dipilih.
2. Samuelson menunjukkan tercapainya kondisi Pareto optimal akan tetapi kita tidak tahu
apakah perpindahan dari D ke W pada diagram diatas Menunjukkan perbaikan atau
penurunan kesejahteraan seluruh masyarakat.
3. Kelemahan yang terbesar adalah pada anggapan bahwa konsumen secara terus terang
mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik dan kesukaan mereka inilah
yang menjadi dasar pengenaan biaya untuk menghasilkan barang publik. Yang menjadi
persoalan dalam penentuan Jumlah barang publik yang akan disediakan oleh pemerintah
adalah bagaimana pemerintah memungut pembayaran dari konsumen barang publik.
4. Barang publik yang dibahas adalah barang yang mempunyai sifat kebersamaan, yaitu
barang publik yang dipakai oleh konsumen dalam Jumlah yang sama.

5. Teori Anggaran

Teori ini didasarkan pada suatu analisa di mana setiap orang membayar atas penggunaan
barang-barang publik dengan jumlah yang sama, yaitu sesuai dengan sistem harga untuk
barang-barang swasta.
Teori alokasi barang publik melalui anggaran merupakan suatu teori analisa penyediaan
barang publik yang lebih sesuai dengan kenyataan karena bertitik tolak pada distribusi
pendapatan awal di antara individu- Individu dalam masyarakat dan dapat digunakan untuk
menentukan beban pajak di antara para konsumen untuk memblayal pengeluaran
pemerintah.

Garis tegak adalah penghasilan, sedangkan garis datar adalah barang publik (G). CG
adalah kurva kemungkinan produksi. Garis anggaran adalah A dan B. Persinggungan
anggaran A dengan kurva indifrent berada di titik F. Sehingga A akan mengkonsumsi
barang publik sebesar 90 dengan penghasilan OMO. Dan A akan mengkonsumsi barang
swasta sebesar MMO, sehingga B akan mengkonsumsi barang swasta sebanyak CCO -
MMO = NNO. Apabila A merubah garis anggarannya. Maka A akn mengkonsumsi barang
publik sebesar G1. Sehingga A akan mengkonsumsi barang swasta sebesar MM1 dan B
akan mengkonsumsi barang swasta sebesar CC1 - MM1 = NN1. NJ adalah barang swasta
yang tersedia untuk individu B. Dan B akan mencapai nilai optimum mengkonsumsi
barang publik dan swasta dititik Q. MV adalah barang swasta yang tersedia untuk A.
Sehingga A berapa pada tingkat keseimbangan konsumen di titik F,dan total produksi
berada di titik E.
Kelemahan dari teori ini, yaitu digunakannya kurva indiferens sebagai alat analisis yang
baik dari segi teori akan tetapi kurang bermanfaat untuk aplikasi penggunaannya dalam
kenyataan sehari-hari.

6. Teori Kesejahteraan Masyarakat


Kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai pengukuran kesejahteraan
seluruhmasyarakat dalam suatu perekonomian, dimana besarnya kesejahteraan tersebut
tergantungdari kesejahteraan yang diterima oleh setiap individu. Kesejahteraan sosial
sendirimerupakan fungsi dari seluruh utilitas individu sebagai anggota masyarakat dalam
suatuperekonomian. Kesejahteraan sosial akan meningkat jika paling tidak ada satu individuyang
mengalami peningkatan kesejahteraan dimana individu lainnya memperoleh tingkatkesejahteraan
yang tetap. (Harmadi, 2005)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Barang publik adalah barang yang apabila dikonsumsi individu tertentu tidak
akanmengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut, bersifat non-rival dan non-
eksklusif.Macam barang publik menurut penggunaannya, yaitu non-rivalry dan non-
excludable.Barang publik yang penting yaitu pertahanan nasional, penelitian ilmu pengetahuan
danpengentasan kemiskinan. Dalam penyediaan barang publik tercipta adanya free riders
adalahorang yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu,
sementaraada pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut.

Akhirnya pemenuhan barang publik adalah dilakukan oleh pemerintah melalui


keputusanpolitik. Cara penentuan tersebut hendaknya dapat ditempuh melalui proses otoriter
ataumonopoli oleh pemimpin politik, dan proses voting yang melibatkan wakil rakyat.
Dalamproses monopoli, pemerintah hendaknya dapat mengetahui kebutuhan masyarakat,
kemudianpemerintah harus menyusun daftar kebutuahn barang publik serta
melaksanakanpemenuhannya dan menetapkan pajak kepada warga negaranya.

Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk
masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari
masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh
komunitas tersebut. Contoh: jalan raya merupakan barang publik, kebanyakannya pengguna jalan
tidak akan mengurangi manfaat dari jalan tersebut, semuaorang dapat menikmati dan manfaat
dari jalan raya (noneksklusif); dan jalan raya dapat digunakan pada waktu bersamaan. Istilah
barang public sering digunakan pada barang yang non-eksklusif dan barang non-rival. Hal ini
berarti bahwa tidak mungkin bisa mencegah seseorang untuk tidak mengonsumsi barang publik.
Dan udara juga dapat dimasukkan sebagai contoh barang publik karena secara umum tidak
mungkin mencegah seseorang untuk tidak menghirup udara. Barang-barang yang demikian itu
sering disebut sebagai barang publik murni.

DAFTAR PUSTAKA

Iloponu, risty. "TEORI BARANG PUBLIK". Risty, 2020, p. .,


https://www.academia.edu/44455173/TEORI_BARANG_PUBLIK. Accessed 6 Sept 2023.

Mahasiswa, Coretan. "BARANG PUBLIK". Academia.Edu, 2023,


https://www.academia.edu/6967482/BARANG_PUBLIK. Accessed 6 Sept 2023.

"Public Good (Economics) - Wikipedia". En-M-Wikipedia-Org.Translate.Goog, 2023, https://en-


m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Public_good_(economics)?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc. Accessed 6 Sept 2023.

Repository.Umy.Ac.Id, 2023,
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/35532/BAB%20II.pdf?sequence=3.
Accessed 12 Sept 2023.

"BARANG PUBLIK (Public Goods) | Studiekonomi.Com". Studiekonomi.Com |


Studiekonomi.Com | Media Studi Ekonomi, 2023,
https://studiekonomi.com/ekonomi/publik/barang-publik-public-goods/. Accessed 12 Sept 2023.

Rizki, Kiki. “Teori Barang Publik.” Academia.Edu, 15 Apr. 2016,


www.academia.edu/24426792/Teori_Barang_Publik. Accessed 26 Sept. 2023.

Anda mungkin juga menyukai