Anda di halaman 1dari 29

SEMINAR PEMASARAN INTERNASIONAL

MANAJAMEN PEMASARAN GLOBAL


Lingkungan Ekonomi

Disusun Oleh :
 Muhamad Rizky Ramdan (105030300111059)
 Agung Dharmawan (105030300111060)
 Rival Setyawan (1050303001110 )

PROGRAM STUDI BISNIS INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Lingkungan ekonomi “. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pemasaran Internasional. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata, Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Malang, 9 september 2012

Penyusun
BAB I

LINGKUNGAN EKONOMI DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL

A. D a s a r - d a s a r e k o n o m i

1. Sistem perekonomian

Dikotomi fundamental dapat dibuat antara perekonomian pasar dan perekonomian yang
direncanakan secara terpusat. Kedua jenis perekonomian tersebut
memilikis e j u m l a h k a r a k t e r i s t i k t e r t e n t u , d a n t i d a k a d a s a t u p u n s i s t e m e k
o n o m i ya n g memiliki kesempurnaan kesemuanya memiliki kelemahan dan
kelebihan. Dalam praktiknya, semua perekonomian nasional merupakan
perekonomian campuran,dari perekonomian pasar sempurna dan sistem perekonomian
pasar terpusat.
Perekonomian pasar
Dalam suatu perekonomian pasar, dua unit sosial memainkan peran
penting:individu dan perusahaan. Individu memiliki sumber-sumber daya dan
produk konsumsi, sedangkan perusahaan menggunakan sumber-sumber daya itu
dan menghasilkan suatu produk. Mekanisme yang menggerakan perekonomian
pasar adalah interaksi berbagai kekuatan pasar yakni, sistem harga, penggunaan
sumber daya, serta distribusi barang dan jasa. Faktor kunci yang membuat roda
perekonomian berputar adalah kedaulatankonsumen (hak konsumen untuk
memilih dan menentukan barang dan jasamana yang akan digunakan), dan
kebebasan perusahaan untuk bergiat dalam pasar. Selama individu-individu dan
perusahaan-perusahaan bebas mengambilkeputusan ekonomi, saling interaksi
antara permintaan dan penawaran akanmemastikan alokasi yang tepat atas
sumber-sumber daya. Perekonomian pasar telah dianggap berhasil pada negara
negara industri. Meskipun demikian, perekonomian pasar sempurna tidak akan
ada karena adanya pengaruh daritiga faktor, yakni perusahaan skala besar,
serikat-serikat pekerja dan kebijakan pemerintah.
Perekonomian terpusat
Dalam suatu perekonomian terpusat, dampak kekuatan pasar adalah
terbatas.Bagaimana sumber daya digunakan dan produk didistribusikan ditetapkan
oleh b i r o k r a t p e m e r i n t a h p u s a t . A g a r s i s t e m i n i b e r f u n g s i , m e t o d e p e r e n
c a n a a n yang kompleks dan kepemilikan publik atas alat-alat produksi adalah
esensial.Rencana-rencana sangatlah rinci; rencana-rencana tersebut
menentukanvariabel-variabel seperti tingkat produksi, harga, dan pola distribusi.
Sistemdimana individu diberi begitu sedikit kebebasan ekonomi adalah
komunisme.Perekonomian komunis ditandai oleh kepemilikan publik atas faktor-faktor
produksi dan alokasi sumber daya yang terencana. Dalam perekonomianterpusat/terencana
( planned economies), ekualitas sosial merupakan tujuan pokok, dan perusahaan swasta
dianggap sebagai pemborosan dan eksploitatif.Akibat perubahan politik dan ekonomi di
negara-negara Eropa Timur dan UniSoviet, dewasa ini hanya sedikit negara yang menerapkan
perekonomianterpusat.Perekonomian terencana mempunyai beberapa keunggulan dan
sekaliguskelemahan. Berkat komitmennya terhadap kesejahteraan sosial, jurang perbedaan
antara yang kaya dan yang miskin tidaklah lebar. Pengangguran dan inflasi dapat
dikendalikan secara lebih enteng. Namun, di lain pihak,kelemahan sistem ini adalah tidak
tumbuhnya perusahaan karena tidak adanyainsentif, untuk mengelola usaha dengan cara yang
efisien dan produktif.Akibatnya, barang dan jasa menjadi sangat langka dan sukar didapatkan
oleh orang kebanyakan
Perekonomian campuran
Dalam kenyataannya tidak ada perekonomian yang murni ditentukan oleh
pasar atau seluruhnya direncanakan secara terpusat. Meskipun kini tidak adalagi
contoh yang sempurna dari kedua sistem tersebut. Di Hong Kong, sebagaicontoh,
keberadaan banyak perusahaan kecil yang bersaing dan kebijakanintervensi
pemerintah yang minimal berakibat dalam sistem dengan banyak karakteristik
perekonomian pasar murni. Amerika Serikat bukanlah contohyang bagus. Baik
pemerintah federal maupun negara bagian mencampuri persoalan-persoalan
ekonomi sebagai produsen barang dan jasa dan melaluiregulasi ekonomi yang
ekstensif. Cir-ciri seperti subsidi, pajak, dan organisasinonpasar (seperti
oligopoli dan serikat perdagangan) juga mengusik modelekonomi pasar murni.
Banyak negara industri (dengan tingkat pendapatantinggi) seperti Jerman dan
Swedia memilki tingkat kepemilikan pemerintahyang relatif rendah, namun
mempunyai tradisi kuat kesejahteraan sosial yangditunjang oleh berbagai pajak
Stuktur ekonomi
Pola klasifikasi lazim membedakan tiga sektor dalam sebuah
perekonomian. Tigasektor tersebut adalah (1) sektor agrikultural, terdiri atas
pertanian, kehutanan, perburuan, dan penangkapan ikan; (2) sektor industrial,
terdiri atas pertambangan, pabrikasi, konstruksi, kelistrikan, air dan gas; (3)
sektor jasa terdiri atas segala bentuk aktivitas ekonomi lainnya. Suatu taksonomi
alternatif membedakanmenjadi empat sektor: sektor primer (segala aktivitas yang
mengandalkan sumber daya alam), sektor pabrikasi, sektor utilitas (listrik dan
air), dan sektor jasa. Negara-negara berkembang biasanya jauh lebih tergantung
pada pertaniandibanding negara maju/kaya, dimana aktivitas pabrikasi dan jasa
signifikansinyarelatif lebih besar. Bahkan dalam sektor ekonomi yang ada,
bentuk kegiatanekonomi sebuah negara, berbeda secara tajam dengan yang ada di
negara lainnya.Pertanian yang intensif modal, misalnya, berbeda, dari pertanian
yang masihmenggunakan tenaga lembu dan kerbau. Di negara-negara
berkembang, aktivitas pabrikasi seperti tekstil dan pemrosesan makanan
bertumpu pada operasi intensif tenaga kerja menggunakan bahan baku yang
dengan cepat tersedia. Di negara-negara Barat, pabrikasi teknologi tinggi, yang
bergantung pada masukan modalyang besar dan tenaga mahir, cenderung
mendominasi.

Pembangunan ekonomi
Pertumbeuhan ekonomi yang pesat (diukur dari keseluruhan GNP / gross
national product dan pendapatan per kapita) merupakan tujuan pokok hampir
semuanegara. Tujuannya jelas, pertumbuhan tingkat pendapatan biasanya diiringi
oleh perbaikan kesehatan, edukasi, nutrisi, dan ketersediaan yang lebih luas atas
produk konsumsi. Sejalan dengan itu, laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggimenimbulkan berbagai perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial,
perubahanyang tidak selalu dikehendaki. Hal ini lumrah terjadi pada negara-
negara berkembang yang tumbuh dengan pesat, dimana struktur sosial
tradisionalmungkin digusur oleh pola-pola yang tidak begitu disukai (seperti
urbanisasi besar-besaran) yang melahirkan berbagai masalah sosial yang
pelik.Proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan-perubahan struktural
yangdiakibatkannya lazim disebut dengan pembangunan ekonomi
(economicdevelopment ). Ukuran yang paling lazim digunakan untuk mengukur
pembangunan ekonomi adalah GNP per kapita. Penggunaan data ini
memungkinkan negara-negara diklasifikasikan dalam berbagai cara.
Walaupundata GNP per kapita digunakan secara luas sebagai indikator
pembangunanekonomi dan potensi pasar relatif, data ini merupakan kriteria yang
memiliki berbagai kelemahan yang serius. Salah satu kelemahannya adalah data
ini tidak memperhitungkan jumlah populasi. Sebagai contoh, meskipun standar
kehidupantermasuk yang paling tinggi di dunia, Kuwait hanya memiliki populasi
1,2 juta jiwa. Jumlah yang rendah ini membuat Kuwait menjadi pasar yang
kurang disukaidibanding dengan negara berkembang lainnya yang jauh lebih
miskin (dilihat darisegi GNP per kapita), namun berpenduduk lebih banyak. Jadi
pada saat mengukur potensi pasar perlu memperhitungkan data populasi maupun
data pendapatan rata-rata.

Luas pasar
Kepentingan perusahaan ketika mengamati pasar dunia adalah potensi yang
merekatawarkan untuk produk-produknya. Pemasar internasional harus
menentukan luasnya pasar, tidak hanya untuk pasar saat ini, namun juga untuk
pasar-pasar potensial berikutnya. Hal ini membantu mengalokasikan upaya
diantara pasar sekarang danmenentukan pasar mana yang berikutnya akan
dimasuki. Luasnya pasar untuk produk yang ada merupakan fungsi dari variabel-
variabel tertentu, dan penentuannyamembutuhkan suatu analisis khusus.
Meskipun demikian, indikator-indikator umumtertentu adalah relevan untuk
banyak barang. Indikator-indikator tersebut adalah populasi, pendapatan, dan
produk domestik bruto.
Populasi
Untuk membentuk pasar dibutuhkan orang-orang, dan makin besarnya populasi
disebuah negara, maka makin memikat pasar untuk digarap. Tetapi jumlah
populasi bukan merupakan pedoman yang memadai untuk ukran pasar.
Meskipundemikian, konsumsi dari banyak porduk berkorelasi dengan jumlah
populasi. Bagikebanyakan kebutuhan pokok, seperti produk makanan, obat-
obatan, dan perlengkapan pendidikan, jumlah populasi dapat menjadi tolok ukur
utama yang baik tentang potensi pasar. Untuk produk-produk lain yang harganya
murah atauuntuk memenuhi kebutuhan tertentu yang sifatnya memaksa, populasi
juga dapat dijadikan sebagai indikator pasar yang berguna. Produk ini meliputi,
sepedamotor, buku, pena, dll
Pendapatan
Pasar tidak hanya membutuhkan orang-orang, tetapi orang–orang dengan uang
– orang yang daya beli. oleh karena itu perlu dikaji berbagai ukuran
pendapatandidalam sebuah negara dan disertai dengan analisis populasi .
Terdapat tiga aspek pendapatan dipasar asing : ditribusi pendapatan diantara
populasi, penggunaan jumlah pendapatan perkapita, dan produk domestik bruto.

Distribusi pendapatan
Salah satu cara memahami ukuran pasar adalah dengan menyoroti distribusi
pendapatan yang ada didalamnya. Jumlah pendapatan perkapita bersifat rata-rata
dan bermakna, khususnya bila sebagian besar orang yang ada
didalamnyamendekati rata-rata.
Pendapatan per kapita
Statistik yang kerap kali digunakan untuk menggambarkan sebuah negarasecara
ekonomis adalah jumlah pendapatan perkapita. Angka ini dipakaisebagai
pernyataan sepintas untuk taraf pembangunan ekonomi sebuah negaradan juga
tataran modernisasinya, serta kemajuan dalam kesehatan, pendidikan,dan
kesejahtraan.

Pola konsumsi
Tergantung pada sofistikasi sistem pengumpulan data sebuah negara,
dataekonomi tentang pola konsumsi dapat diperoleh dan dianalisis. Bagian dari
pendapatan yang dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan pokok akanmemberikan
suatu indikasi atas tingkat perkembangan pasara dan juga aproksiaproksi
seberapa banyakuang konsumen yang tersisa untuk berbagai pembelian
lainnya.3.Produk domestik bruto (PDB)Cara lain yang berfaedah untuk
mengevaluasi pasar asing adalah denganmembandingkan produk domestik
bruto(gross domestic product, GDP). Produk nasional bruto ( gross national
product, GNP ). Mengukur keseluruhan nilaitambah domestik dan asing yang
diklaim oleh penduduknya. Produk domestik bruto adalah produk nasional bruto
dikurangi faktor pendapatan bersih dari luar negeri. Untuk barang-barang
tertentu total domestik bruto merupakan indikator potensi pasar yang lebih baik
dibandingkan pendapatan per kapita.

B. Bentuk perekonomian
Komposisi faktor-faktor produksi fisik

 SDA
Sumber daya alam sebuah negara meliputi bentuk-bentuk aktual dan
potensialdari kekayaan yang disediakan oleh alam sebagai contoh, bahan mineral
dantenaga air dan juga wilayah tanah , topografi, dan iklimnya. Pemasar
internasional perlu memahami geografi ekonomi sebuah negara dalamkaitannya
dengan tugas pemasaran mereka disana. Pengetahuan akan sumber daya lokal
dapat menjadi penting bagi pemasar internasional dalammengevaluasi sebuah
negara karena sumber-sumber tersebut dapatmenyediakan bahan baku untuk
produksi lokal.
 Geografi
Karakteristik fisik masing-masing pasar dalam hubungannya dengan
jarak,topografi iklim, dan sumber daya alam akan memiliki dampak
terhadapkeputusan pasar internasional untuk memasuki sebuah pasar dan
kemungkinan penyesuain diperlukan dalam bauran pemasaran(marketing mix).
 IklimDimensi lainnya dari factor endowment
Fisik sebuah Negara adalah iklim,yang tidak hanya meliputi kisar
temperaturnya, tetapi juga angin, hujan, salju,kekeringan, dan kelembaban. Iklim
merupakan determinan penting dari penawaran produk perusahaan dan
bagaimana yang dapat dipasarakan olehsebuah perusahaan dan bagaimana produk
tersebut akan diselaraskan untuk tujuan logistic dan pemasaran dapat
dipengaruhi oleh iklim.

1. Bentuk aktivitas perekonomian


 Pandangan Rostow
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang digambarkan oleh ekonomi
WaltRostow memberikan suatu deskripsi yang berguna ikhwal
perekonomianasing. Menurut Rostow, semua Negara didunia ada di dalam satu
dari tahap-tahap pembangunan ekonomi berikut ini : (1) masayarakat tradsional,
(2) prakondisi lepas landas, (3) lepas landas, (4) dorongan kedewasaan, (5)
erakonsumsi massa tinggi. Setiap tahap mewakili tipe perekonomian yang
berbeda, yaitu sistem produksi dan pemasaran yang berlainan. Peluang dan
masalah yang dihadapi oleh perusahaan internasional bervariasi menurut tahap
pertumbuhan ekonomi Negara tuan rumah

 Tabel input-output
Meskipun berguna untuk menganalisa sebuah perekonomian dari segi
pertanian dan industrial, sering lebih disukai untuk melakukan pemeriksaanyang
lebih rinci.Seandainya perusahaan dapat menyusun table masukan-keluaran
(input-output tables)untuk industri-industri bagi pasar yang relevan, perusahaan
dapatmengatur pasokan dan perlengkapannya agar cocok dengan struktur
industrialdari pasar yang ada. Tabel seperti itu kerap digunakan dalam
pemasaranAmerika, dan penggunaannya lambat laun meluas dalam pemsaran
internasional. Meskipun penyusunan table tersebut, bahkan untuk satu industry,
mungkin sangat sukar, pengusaan tehnik sangatlah berharga.
2. Infrastruktur negara
Kerersediaan dan kualitas infrastruktur sangat penting dalam evaluasi
operasi pemasaran diluar negeri. Setiap pemasar internasional akan sangat
tergantung pada jasa-jasa yang di sediakan oleh pasar lokal untuk transportasi,
komunikasi,tenaga listrik, dan juga organisasi-organisasi yang berpartisipasi
dalammemfasilitasi fungsi-fungsi pemasaran: komunikasi pemasaran,
pendistribusian,informasi, dan pembiayaan. Berbagai indikator seperti konsumsi
baja, produksisemen dan produksi listrik berkaitan dengan keseluruhan
industrialisasi pasar dandapat di gunakan secara efektif oleh pemasok produk dan
jasa industrial.
3. Urbanisasi
Salah satu karakteristik paling signifikan dari sebuah perusahaan
perekonomianadalah tingkat di mana perekonomian itu urbanisasi. Terdapat
beragam perbedaancultural dan ekonomi diantara orang-orang di kota dan di desa.
Perbedaan initercermin dalam sikap dari orang-orangnya. Karena perbedaan ini
merupakandeterminan penting dari perilaku konsumen, pemasar internasional
perlumengetahui situasi khusus untuk setiap pasar.Pemsar internasionalmengkaji
hunbungan urbanisasi dengan konsumsi produk perusahaan. Untuk beberapa
produk di beberapa Negara, penduduk desa dan kotamerupakan segmen pasar
yang berbeda; dinegara-negara lainnya, tidak ada perbedaan. Terdapat sejumlah
factor yang menguntungkan pasar kota: pendapatandan pola konsumsi, fasilitas
distribusi, dan kemungkinan komunikasi.
C. Isu-isu kunci ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
Perusahaan menyukai setiap Negara yang memiliki stabilitas politis, laju
inflasiyang rendah, dan tingkat pertumbuhan nyata yang tinggi. Seandainya
keadaan ini berlangsung, meskipun perusahaan akan tetap sanggup
menggemukan pendapatannya pada kecepatan yang sama dengan pertumbuhan
ekonomi.
2. PrivatisasiPemerintah kian menyadari bahwa mungkin saja mengurangi biaya
memerintahdengan mengubah peran dan keterlibatan mereka dalam
perekonomian. Melalui privatisasi, pemerintah dapat memangkas biaya-biaya
anggaran mereka denganmemberikan layanan kepada masyarakat luas. Selain
itu, porduk atau jasa bisamenjadi lebih produktif dan inovatif serta dapat
memperluas sektor swasta.Privatisasi adalah proses penjualan aset pemerintah
kepada pembeli swasta.Terdapat enam sebab yang lazim bagi negara-negara
untuk mengendalikan aset-aset bisnisnya, suatu proses yang disebut dengan
nasionalisasi. Sebab-sebabnasionalisasi :
 Mempromosikan pembangunan ekonomi; sebagai contoh,
denganmengkoordinasikan aset-aset dari banyak bisnis ke dalam satu rencana
induk.
 Menangguk keuntungan untuk perbendaharaan nasional.
 Mencegah perusahaan-perusahaan bangkrut.
 Memperkaya program-program untuk kepentingan nasional.
 Memperkokoh kendali ekonomi atau politis.
 Memastikan barang dan jasa untuk warga, terlepas dari status ekonomi
mereka.
3. Inflasi
Inflasi adalah suatu dimensi ekonomi yang mempengaruhi suku bunga,
kursvaluta asing, biaya hidup, dan keyakinan umum atas system ekonomi dan
politisdari sebuah Negara. Inflasi masih tidak terkendali di beberapa Negara
AmerikaLatin, Brasil, dan Rusia. Perusahaan-perusahaan yang berkiprah di
Negara-negaratersebut menemui kesukaran dalam merencanakan lapangan
perusahaan merekayang menguntungkan di masa yang akan datang. Mereka harus
mengubah harga setiap hari guna mempertahankan arus kas yang memadai untuk
menyimpan persediaan dan supaya tetap beroperasi. Peramalan inflasi yang
akurat juga sulit.Inflasi menyebabkan destabilitas politis. Seandainya pemerintah
menjajaki pengekangan inflasi dengan menekan upah, maka pendapatan riil
penduduk akanmelorot. Jikalau pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan
apapun, perekonomian bisa memburuk sampai pada titik dimana pendapatan riil
akanambruk. Melakukan pengendalian fiskal yang lebih ketat pada saat
pemerintahtelah berada dalam posisi lemah adalah sangat sukar. Ketidakstabilan
seperti itumendapat perhatian para investor asing, yang akan ragu-ragu untuk
menanamkan jumlah dana yang signifikan di negara-negara tersebut.
4. Ketidakseimbangan pembayaran
Defisit dan surplus neraca pembayaran dapat mempengaruhi kebijakan
perdagangan dan nilai mata uang, yang pada gilirannya juga akan
mempengaruhistrategi korporat. Sebagai contoh. Amerika Serikat mengalami
defisit neraca perdagangan dengan Jepang pada tahun-tahun terakhir. Suatu
situasi yang berubahmenjadi isu politi besar. Kosekuensinya, pemerintah
Amerika Serikat telahmendesak pemerintah Jepang untuk mengurangi defisit
tersebut dengan membuka perekonomian Jepang supaya menarik lebih banyak
ekspor dari Amerika Serikat.Selain itu, perusahaan-perusahaan Jepang didesak
menarik lebih banyak sukucadang dari pabrik-pabrik suku cadang Amerika.
Dengan demikian defisit perdagangan telah membuka peluang bisnis baru bagi
perusahaan-perusahaanAmerika.
5. Utang luar negeri
Utang yang kian membengkak mengakibatkan negara-negara berusaha
mencari bantuan dari lembaga-lembaga swasta dan pemerintah luar negeri
gunamembiayai impor dan produk-produk lainnya untuk pembangunan
ekonominya.Manajer-manajer perusahaan multinasional berkepentingan dengan
utang yangtinggi karena kesukaran operasi di dalam suatu lingkungan yang
secara politis danekonomis tidak mantap. Di dalam lingkungan seperti itu, impor
kerap kalidihalangi dan mata uang kertas sukar didapat. Disamping itu,
pemerintah- pemerintah dapat melontarkan bermacam-macam langkah ekonomi
makro untuk mengendalikan utang, termasuk memperlambat laju pertumbuhan
ekonomi, yang bisa berdampak negatif terhadap peluang penjualan perusahaan.

D. Integrasi ekonomi
Integrasi ekonomi adalah pembuatan peraturan-peraturan dan regulasi-
regulasitransnasional yang memperkaya kerjasama dan perdagangan ekonomi
diantaranegara-negara. Konsep integrasi ekonomi adalah menarik, namun
terdapat banyak masalah dalam penerapannya. Sebagai contoh untuk membentuk
uni ekonomi, para partisipan harus menyerahkan beberapa kekuatan ekonomi
mereka, seperti otoritasuntuk menetapkan tarif dan kuota. Integrasi penuh
membutuhkan mata uang bersamaatau kurs valuta tetap secara permanen.
1. Penciptaan dan pengalihan perdagangan
Penciptaan perdagangan terjadi bilamana negara-negara anggota dari
suatukelompok integrasi ekonomi mulai memusatkan upaya mereka pada barang
dan jasa yang mempunyai keunggulan komparatif, dan muali
memperdagangkannyasecara lebih ekstensif satu sama lain. Penciptaan
perdagangan mengakibatkan produsen lebih efisien dengan menerapkan strategi
biaya rendah didalam negara-negara anggota dapat meraih pangsa pasar dari
produksen-produsen anggota yangmenerapkan strategi biaya tinggi dan mampu
menghasilkan ekspor yang semakin besar.
Pengalihan perdagangan terjadi pada saat anggota-anggota dari sebuah
kelompok integrasi ekonomi mengurangi volume perdagangan mereka dengan
negara-negara bukan anggota dan lebih menyukai perdagangan diantara sesama
anggota saja.Salah satu sebab yang paling lazim adalah bahwa penghapusan
hambatan perdagangan diantara negara anggota menyebabkan lebih murah untuk
membelidari perusahaan-perusahaan didalam kelompok integrasi, dan terus
melanjutkan berbagai rintangan untuk negara-negara yang bukan anggota
sehingga semakinmemberatkan mereka untuk bersaing.
2. Tingkat integrasi ekonomi
 Kawasan perdagangan bebas
Kawasan perdagangan bebas( free trade area) ialah suatu perjanjian
integrasiekonomi yang di dalamnya hambatan-hambatan untuk berdagang
(sepertitariff kuota) di antara Negara-negara anggotanya dihapuskan. Kawasan
perdagangan bebas adalah bentuk integrasi ekonomi yang paling tidak reskritif
dan paling longgar. Barang bebas dan jasa diperdagangkan secara bebasdiantara
Negara-negara anggotanya. Di bawah perjanjian ini, setiap partisipasi akan akan
berjuang untuk meraup keutungan dengan mengkhususkan diri pada produksi
barang dan jasa yang terhadap negaranya tersebut memilikikeunggulan
komparatif dan mengimpor barang dan jasa yang terhadap Negaratersebut
memiliki kelemahan komparatif. Setiap anggota tetap memberlakukanhambatan-
hambatan perdagangan terhadap Negara-negara bukan anggota.Keunggulan
komparatif. Perusahaan-perusahaan multinasional menggunakan peluang
perdagangan bebas untuk menjadi produsen barang yang palingmurah. Pencarian
keunggulan absolute ini membuat tingkat upah tetap beradadibawah, membawa
akibat kondisi kerja yang tidak nyaman dan tidak ramahlingkungan. Kompetisi
menjadi kata kunci bagi konsep ini.
 Perseketuan pabean
Persekutuan pabean (customs union) adalah suatu bentuk integrasi
ekonomiyang didalamnya semua tarif di antara Negara-negara anggota
dihilangkan dankemudian disusun sebuah kebijakan perdagangan bersama
terhadap Negara bukan anggota. Kebijakan ini sering menghasilkan suatu
struktur tariff eksternal yang seragam. Dibawah perjanjian ini, Negara diluar
persekutuan(Negara bukan anggota) akan menghadapi tariff yang sama
atasekspor setiap Negara anggota yang menerima ekspor tersebut. Karena
perlakuan yang seragam terhadap produk dari Negara yang bukan anggota,maka
perseturuan pabean menghindari permasalahan defleksi perdagangan.Masyarakat
ekonomi karibia(Caribbean Economic Community) dan PaktaAndes(Andes Pact)
adalah dua contoh perjanjian ini.
 Pasar bersama
Pasar bersama (common market ) merupakan suatu bentuk integrasi
ekonomiyang ditandai oleh: (1) tidak adanya hambatan di antara Negara-
negaraanggota. (2) suatu kebijakan bersama perdagangan eksternal. Dan
(3)mobilitas factor-faktor produksi diantara Negara-negara anggota. Pasar
bersama memungkinkan realokasi sumber-sumber produksi seperti modal,tenaga
kerja, dan teknologi, dengan berdasarkan teori keunggulan komperatif.Contoh
paling terkemuka dari suatu pasar bersama berhasil adalah
masyarakatEropa(European Community,EC), meskipun sekarang EC bergerak
keluar dariintegrasi ekonomi tersebut dan memfokuskan diri pada integrasi
politik.
 Penyatuan ekonomi
Uni ekonomi atau penyatuan ekonomi(economic union), yang lebih
dalamdaripada integrasi ekonomi, ditandai oleh perpindahan bebas barang, jasa,
danfactor-faktor produksi diantara Negara-negara anggota dan adanya integrasi
penuh kebijakan ekonomi. Uni ekonomi (1) menggabungkan kebijakan fiscaldan
moneter di antara Negara-negara anggota. (2) memiliki mata uang bersama(atau
kurs mata uang tetap secara permanen). (3) menerapkan tariff dan struktur pajak
yang sama untuk semua Negara anggota. Sebagian besar kebijakan ekonomi
nasional dari masing-masing Negara diserahkan kepadakelompok secara
keseluruhan. Kesediaan untuk melakukan hal seperti itumerupakan sebab utama
mengapa EC mengalami kesulitan bergerak menujusuatu penyatuan ekonomi
penuh karena beberapa anggota tidak bersediamelimpahkan sedemikian besar
otonomi nasionalnya. Belgia dan Luksemburgadalah contoh yang baik dari dua
Negara yang mendekati penyatuan ekonomi.Kedua Negara tersebut memiliki
suatu kurs tukar tetap (1franc Belgia = 1francLuksemburg), kebijakan moneter
yang sangat terkondinasi, dan struktur dantariff pajak yang indentik.
 Penyatuan politis
Uni politis atau penyatuan politis ( political union) melewati
integrasiekonomi penuh di dalamnya semua kebijakan ekonomi digabungkan
danmemiliki pemerintahan tunggal. Uni politis menggambarkan integrasiekonomi
total dan hanya mungkin terjadi jika Negara-negara menyerahkankekuasaan
nasional mereka kepeda kepemimpinan di bawah satu pemerintahan tunggal.
Salah satu contoh yang sangat berhasil adalah AmerikaSerikat, yang
menggabungkan Negara-negara bagian(states) yang bebas kedalam suatu
penyatuan politis. Penggabungan Jerman Barat dan Jerman Timur pada tahun
1991 juga menciptakan suatu penyatuan politis.
3. Masyarakat eropa
Masyarakat Eropa (European Community,EC) dibentuk pada tahun 1957
olehTraktat Roma (Treaty of Rome). Enam Negara ECSC(European Coal and
SteelCommunity) merupakan pendiri EC, dan pada tahun 1991 enam Negara
lainnya bergabung (Inggris,Denmark,Yunani,Irlandia,Portugal, dan Spanyol).
Ketentuan-ketentuan pokok dari pendirian pakta tersebut adalah:

 Pembentukkan suatu kawasan perdagangan bebas di antara Negara-


negaraanggota akan dihasilakan oleh penghapusan tariff, kuota, dan
hambatan perdagangan lainnya secara perlahan-lahan.
 Hambatan untuk perpindahan tenaga kerja, modal, dan perusahaan bisnis
pada akhirnya akan dihapuskan.
 Kebijakan pertanian bersama akan dianut.
 Akan dibentuk suatu dana investasi untuk menyalurkan modal
dariwilayah yang lebih maju kepada wilayah yang terbelakang.
 Akan diadakan suatu persekutuan pabean yang ditandai oleh suatu
jadwal penentuan tarif yang seragam yang diberlakukan terhadap impor
dari Negara-negara lainnya.
Tujuan-tujuan tersebut dianggap ambisius oleh beberapa Negara
danmenganggapnya menyimpang dari apa yang mereka kehendaki. Negara-
negaratersebut kemudian membentuk European Free Trade Association (EFTA),
yang tujuan pokoknya adalah membongkar hambatan-hambatan perdagangan
diantaraanggota-anggotanya.Finlandia,Norwegia,Portugal,Swedia,Swiss, dan
inggris merupakan anggota-anggota pendiri EFTA.
4. NAFTA
Pada bulan agustus 1992 Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko
menadatanganisuatu perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) untuk
memberikanuntuk membentuk suatu pasar terbuka di seluruh benua Amerika
Utara. Isu-isukunci dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara(North
American FreeTrade Agreement,NAFTA) ini adalah:
 Memperluas penghapusan hambatan-hambatan pabean selama 15 tahun.
 Memasukkan hak milik intelektual dan jasa.
 Ikatan kultulral historis antara Amerika – Meksiko.
 Perbedaan gaji dapat meningkatkan daya saing dimana dimungkinkan
produktifitas.
 Kelemahan infrastruktur, terutama pengangkutan dan komunikasi.
 Tidak seperti Uni Eropa yang merpertimbangkan penyatuan politis.
 Kemungkinan kaitan dengan berbagai inisiatif perdaganggan bebasAmerika
Latin dan Tengah.
 Perjanjian sampingan yang membatasi kompetisi upah murah.
NAFTA merupakan blok perdaganggan yang paling kaya dan paling besar.
Didalam wilayah NAFTA terdapat 360 juta orang dengan gabungan produk
brutosebesar $6.5 milyar. Amerika Serikat mungkin mendapat manfaat paling
besar dari NAFTA karena Negara ini menghasilkan sekitar 80 persen dari barang
dan jasa yang dihasilkan oleh NAFTA. Ekspor di antara Negara-negara
tersebutmelonjak secara dramatis selama tahun 1990-an. Hal ini terutama penting
bagiAmerika Serikat yang ingin melihat perekonomian Amerika Utara dapat
bersaingsecara efektif dengan masyarakat Eropa dan Pacific Rim. Perjanjian
inimengandung kemungkinan untuk pada akhirnya menjadi pasar bersama
AmerikaUtara, tetapi bukan uni penyatuan politis.
5. Aliansi ekonomi lainnya
Andean pact
Pakta andes (andean pact) merupakan suatu penyatuan ekonomi yang saat
initerdiri dari Bolivia, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela. Kelima
negaratersebut sebelumnya merupakan anggota dari latin amerika free
tradeascociation (LAFTA) yang kini disebut dengan ALADI, tetapi tidak
puasdengan kemajuan kelompok tersebut dan kemudian keluar. Tujuan semula
dari pakta Andes adalah untuk mengintegrasikan mereka secara
ekonomis,mengurangi tarif-tarif internal, menciptakan tarif eksternal bersama,
danmenawarkan berbagai koneksi khusus kepada dua anggotanya yang
palingkecil, Bolivia dan Ekuador. Kelompok ini juga setuju bahwa tidak
adainvestasi langsung asing yang diizinkan dalam sektor-sektor seperti
perbankan, telekomunikasi, dan penjualan eceran, dan pemodal asing di
semuasektor lainnya diwajibkan menjual paling sedikit 51% dari saham
merekakepada pemodal-pemodal lokal selama periode 15 tahun. Terdapat pula
berbagai restriksi atas remintasi keuntungan tahunan (annnual profitremittance).
Regulasi tersebut terbukti menghalangi investasi langsung asing(FDI). Cili, salah
satu anggota Andean Pact, keluar dari kelompok tersebutlantaran ingin menggaet
lebih banyak FDI (Foreign Direct Investment).
 COMECON
Dewan bantuan ekonomi bersama(Council for Mutual Economic
Assitance,COMECON) didirikan pada tahun 1949 sebagai penyatuan ekonomi
darinegara-negara komunis. Dengan bubarnya uni soviet dan terjadinya
berbagai perubahan di Eropa Timur, peran badan ini jadi melemah. Kelompok
inidiujung tombak oleh Uni Soviet termasuk
Albania,Bulgaria,Ceksklowakia,Jerman Timur, Hongaria, Rumania, dan
Polandia. UniSoviet mendominasi uni ekonomi ini karena memiliki 60 persen
GNP dan populasi kelompok tersebut. Tujuan semula comecon adalah
membanturekonstruksi Eropa Timur, tetapi fokus ini berangsur-angsur berubah
menujukerja sama ekonomi. Sungguhpun demikian, perbedaan-perbedaan
filosofiskomunis mereka telah menjadi batu sandungan untuk integrasi
ekonomi. Sejak tahun 1980-an, arti penting comecon mulai pudar.
 ASEAN
Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southest Asian
Nations, ASEAN) didirikan pada tahun 1967 oleh
Indonesia,Malaysia,Philipina,Singapura,dan Thailand. Blok ekonomi ini
berbeda-beda dari blok- blok lainnya dalam hal bahwa penekanan pokoknya
bukanlah pada pengurangan hambatan perdaganggan diantara negara-negara
anggotanya,kendatipun hal ini telah dilakukan, namun lebih pada
mempromosikan ekspor ke negara-negara lainnya. Kecuali Singapura yang
telah memiliki pabrik- pabrik perakitan diluar negeri, kelompok ini sangat
bergantung pada ekspor bahan mentah. Anggota ASEAN sangat berhasil dalam
mempromosikanekspor ke pasar Jepang dan masyarakat Eropa.

E. Perekonomian dunia baru


1. Revolusi di pasar global
Dekade 1990-anm menyaksikan trasnformasi perubahan ekonomi
dan politis yangmenggucangkan. Gerakan ke kapitalisme oleh Eropa
Timur dan confederation of Independent State dan tampilannya
perekonomian asia yang maju pesat akanmenantang tatanan yang ada
sekarang. Jeapang, dan pembentukkan blo-blok perdagangan regional –
NAFTA, EU, AFTA, dll. Akan menciptakan sebuah perekonomian dunia
baru new world economic) tidak seperti yang ada sebelumnya
2. Pengaruh kekuatan lingkungan terhadap globalisasi
Kekuatan lingkungan yang merubah sifat kompetitif industri-
industri dapatdiringkas menjadi 12 pengaruh, dibedakan menjadi 8
kekuatan proaktif dan 4kekuatan reaktif (tabel 1). Pemahaman perusahaan
mengenai iindustri dan evolusi perusahaan dalam setiap faktor tersebut
akan mempersiapkannya untuk mengembangkan visi strategi global
(global strategi vision) yang dirancang untuk keberhasilan
Tabel 1

3. Tahap evolusi
 Tahap pertama (1945-1975)Tiga puluh tahun setelah Perang dunia II
ditandai sebagai era yang diwarnaioleh pertumbuhan dan permintaan
yang tinggi. Perekonomian dunia bebas berjalan baik dan standar
kehidupan membaik sebagaian besar masyarakatmaju. Korporasi-
korporasi terfokus pada skala ekonomis dan produksi missaluntuk
memenuhi pemintaan pasar yang tidak putus-putusnya.
Penekanandiberikan kepada kuantitas dan pengunaan yang efisien atas
bahan baku,tenaga kerja, dan modal.
 Tahap kedua (1975-1985)
Pergeseran fundamental terjadi antara awal 1970-an dan pertengahan
1980-an,kapabilitas produksi yang melesat menyebabkan ekuilibrium
dan suatu surplus pasokan di banyak industry. Pergeseran fundamental
ini mengubahkeunggulan kompetitif korporat keunggulan dari kualitas
yang meningkat, biaya rendah, dan kemajuan teknologi. Perekonomian
yang korporasnyadisesuaikan untuk kualitas premium, teknologi
superior, dan produksi rendah biaya yang berhasil baik. Pemerintah
mulai memberikan insentif untuk perusahaan-perusahaan global,
meliputi tarif yang lebih rendah, insentif pajak dan insentif untuk
membangun pabrik-pabrik baru di Negara-negara mereka.Pertumbuhan
ekonomi global mulai melambat.
 Tahap ketiga (1985-2000)Era ekonomi dan politis baru terbentang
dengan cepat.Munculnya blok-blok perdagangan regional (regional
bloc trading )merupakan keunggulan ekonomi bagi Negara-negara
anggotanya, tetapi terbukti merusak perdagangan antarblok (inter-bloc
trade). Era pertumbuhanekonomi antara tahun 1945 dan tahun 1985
digantikan oleh era yang ditandaioleh kelabilan dan perusahaan
konstan. Organisasi-organisasi menerima perubahan ini sebagai
peluang, dan mengembangkan visi strategic global,struktur
organisasional, dan kompetensi inti yang tepat supaya dapat
secaraefektif memanfaatkan lingkungan baru ini mereka yang akan
tampil sebagai pemenang.
BAB II

Studi Kasus : Majalah marketing Edisi Maret-april 2012 Hal. 52-54

Selamat Datang Ekonomi US$ 1 Triliun


Indonesia bersiap menjadi raksasa ASEAN, menembus batas seperti jejak
China yang memukau dunia

Hanya dalam hitungan beberapa hari menjelang kunjungan Presiden Susilo


Bambang Yudhoyono ke China yang dijadwalkan 22-24 maret 2012 lalu. Para
pejabat Negeri Tirai Bambu itu memuji setinggi langit fenomena bangkitnya
ekonomi Indonesia. Tentu saja, pujian tersebut bukan sekdar basa-basi
diplomatis menjelang kunjungan kenegaraan kedua presiden SBY ke China itu.
Tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 6,5%. Perdagangan bilateral kedua
negarapun terdongkrak sekitar 50% dari US$ 42,75 miliar mendaji US$ 60,5
miliar. Hal itu menjadi mitra dagang yang sangat penting bagi negara
berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu. “Itu sangat mengagumkan mengigat di tengah
ekonomi dunia yang lesu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China rusan Asia Fu
Ying, segabaimana dikutip The Jakarta post, Rabu (14/3).
Perkembangan Indonesia mengesankan itu pula yang membuat puluhan
pengusaha China mengagendakan kunjungan ke Jakarta untuk menjalin jaringan
bisnis dengan mmitra mereka dari Indonesia khususnya, dan ASEAN pada
umumnya. Di bawah arahan Cheung Kong Global School of business (CKGSB),
Beijing, sekita 40 pemilik perusahaan dari China akan menggelar Global
Business Forum bertema “ Supporting Consctuctive Innovation In China-ASEAN
Business Ties” di Financial Club, Jakarta pada12 april 2012.
Indonesia memang telah melampui PDB per kapita negara maju baru,
US$ 3.000, pada akhir 2010 lalu, sehingga banyak golongan kelas menengah
baru yang memili daya beli dan tingkat konsumsi tinggi. Kereka Knowledgeable
karena rakus informasi dan pengetahuan, global minded, kosmopolit, information
freak, trend-follower sekaligus trendsetter.
Geliat naik kelasnya ekonomi Indonesia tidak hanya dapat dilihat di kota
besar seperti Jakarta saja, tetapi juga di luar pulau. Menurut milestone ekonomi
empat tahun belakangan, sinyalemen akan bersinarynay ekonomi nasional
sejatinya memang sudah tampak. Pada 2008 ekonomi dunia guncang akibat krisis
multi keuangan di Amerika Serikat. Negara adidaya itu digerogoti tumpukan
utang hingga US$ 8,98 triliun, program pengurangan pajak korporasi sebesar
US$ 1,35 triliun, pembengkakan biaya perang Irak dan Afghanistan, hingga
mencapai klimaksnya pada bangkrutnya Merrill Lycnh, Goldman Sanchs,
Northern Rock, UBS, dan Mitsubishi UF akibat menanggung risiko kerugian
surat berharga properti.
Ekonomi globalpun terkena imbasnya. Pasar modal di AS, Eropa, Asia dan
bagian dunia lannya hancur diterpa badai krisis. Struktur keuangan global sudah
hampir melting down, kata para ekonom dunia. Namun, anomali justru muncul
dari Indonesia. Ketahanan ekonomi yang tidak sepeunhnya bergantung pada
ekspor ke negeri adidaya justru menjadi bonus tersendiri karena pasca krisis 10
tahun sebelumnya, ekonomi indonesia bertumpu pada pasar domestik sehingga
barang yang diproduksi juga dikonsumsi oleh penduduknya sendiri.
Kekuatan ekonomi domestik mendorong ekonomi Indonesia tumbuh
moderat 6,1%. Satu tahun berselang ekonomi dunia belum juga kembali ke track
normalnya, bahkan cenderung semakin lesu dan memberikan efek paralel yang
luar biasa akibat terdepresiasinya mata uang regional dan lesunya pasar modal.
Negara-negara tetangga yang selama ini dikenal “tahan banting” oleh krisis,
seperti Malaysia dan Singapura, tidak kuasa menahannnya. Indonesia sebenarnya
juga ikut terseret dalam pusaran itu, tetapi hebatnya tetap dapat tumbuh positif
4,5%. Prestasi ini menjadikan Indonesia bersama China dan India diproyeksi
sebagai negara-negara yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dunia.
Tahun 2010, ekonomi Indonesia kian berkibar dengan tumbuh stabil pada
kisaran 6,5%. Pada kurun waktu yang sama, PDB juga mulai merangkak naik
menuju US$ 3.000. benar saja, dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, pada
akhir 2010, angka psikoligs itupun terlampaui. Lalu, diaman letak keistimewaan
PDB perkapita US$ 3.000 itu sebenarnya?.
Melihat pengalaman negara laing US$ 3.000 adalah angka batas suatu
negara yang akan masuk dalam jajaran negara maju. Korea Selatan, misalnya.
Begitu korea Selatan emncapai angka PDB perkapita US$ 3.000 negara itu
mengalami pertumbuhan ekonomci yang sangat cepat (acceleratade development)
secara terus menerus elama 11 tahun.
Dengan tembusnya angka psikologis pendapatan per kapita US$ 3.000,
Indonesia kini harus siap menampung gelombang bangkitnya kelas menengah
baru yang akan emndorong pertumbuhan ekonomi dengan cepat. Mengacu kepada
data yang dilansir lembaga riset dunia, jumlah kelas menengah Indonesia ke
depan akan tumbuh hingga hampir setengah dari populasi.
Lembaga pemeringkat asal AS, AC nielsen, memproyeksi tahun ini kelas
menengah ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 30 juta orang. Asian
Developpment bank memperkirakan sedikitnya 81 juta orang akan berada pada
level ini. Bank dunia bahkan lebih berani menaksir kelas menengah di Indonesia
bakal mencapai 131 juta orang. Goldman Sachs menaksir pada 2050 Indonesia
akan menjadi ekonomi terbesar ke-11 di dunia, berbeda tipi dengan Perancis,
Inggris dan Jerman.
Pada 2011, PDB nominal Indonesia mencapai Rp 7.426 triliun atau sekitar
US$ 850 miliar. Tahun ini, sangat mungkin PDB nominal Indonesia akan
mencapi sekitar 8.600 triliun dan akan meningkat kembali mendekati Rp.10.000
triliun atau US$ 1 triliun sekitar kuartal I-2013. Jika rupiah menguat di bawah
9.000 per dolar AS, status Indonesia sebagai “ US$ 1 Trillion Economy” bakal
tercapai pada 2012.
Lebih lanjut Cyrillus memprediksi, dengan kinerja kinclong seperti itu,
PDB Indonesia akan mencapai US$ 1m2 triliun atau 48% dari total PDB seluruh
negara ASEAN pada 2015. “Indonesia akan menjadi raja ASEAN. Karena itu,
Indoneisa perlu terus mmpersiapkan diri. Percepatan pembanunan infrastruktur
merupakan satu hal yang tidak bisa di tawar lagi, “ tegas mantan Rektokr STIE
Perbanas.
Data mengenai PDB berbagai negara menurut dana moneter Internasional tahun
2011.
Pertanyaannya sekarang adalah apa dampak dari pertumbuhan PDB
perkapita Indonesia yang akan menyentuh angka US$ 1 tirliun terhadap
pemasaran global?.
Berikut ini akan saya jelaskan dengan gamblang mengenai dampak dari
pertumbuhan PDB perkapita Indonesia yang akan menyentuh angka US$ 1 triliun
terhadap pemsaran global.
Mengacu pada konsep kebutuhan dan motivasi dari Maslow, begitu suatu
masyarakat menembus angka psikologis US$ 30.000, maka kebutuhan dasar pun
terlewati. Kebutuhan mereka telah masuk ke kebutuhan yang lebih lanjut, seperti
self-respect, status sosial, kebutuhan bersosialisasi, dan sebgaianya. Itu sebabnya
tak mengherankan jika starbucks begitu sukses di negeri ini. Atau, McDonald’s
dan KFC sekerang sudah berubah model, bukan fast-food lagi, melainkan sudah
menjadi kafe.
Tengoklah pada pergelaran musik jazz terbesar di Indonesia, java Jazz
Festifal. Festival yang telah tujuh kali digelar sejak 2005 itu mampu
menghadirkan para musisi jazz papan atas dunia. Fakta lain menarik yang
menarik pun tersaji. Acara yang tiket masuknya dijual pada kisaran Rp. 400.000
hingga Rp 1 juta itupun menyedot lebih dari 120.000 penonton. Bayangkan,
berapa besar perputaran Uang di Indonesia pada saat peregelaran musik jazz
tersebut. Ketakjuban saya bukan pada ratusan musisi hebat yang datang ke
Indonesia dalam pergelaran tahunan jazz bergengsi itu, melainkan
membludaknya orang kaya jakarta yang menikmati festifal itu. Hebat benar
Indonesia, orang-orang kayanya selera musiknya borju betul. Fenomena ini
adalah dampak tembusnya angkat ambang batas PDB perkapita negara majur
baru, US$ 3.000, pada akhir 2010 lalu.
Kategori kelas menengah, menurut Bank Dunia, adalah mereka yang membelanjakan
uangnya sebesar 2 dolar sampai 20 dolar AS per hari. Dari 134 juta orang jumlah kelas
menengah, sekita 14 juta orang masuk kedalam pengeluaran uang US$ 6 hingga
US$ 20 per hari, Sebanyak 68 persen atau sekitar 91 juta orang lainnya merupakan kelas
menengah bawah, dengan pengeluaran 2-4 dolar AS per hari. Laporan Bank Dunia
menyebutkan, jumlah kelas menengah di Indonesia saat ini sekitar 56,5 persen dari total
jumlah penduduk. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta.
Berarti, jumlah kelas menengah dengan pengeluaran per hari 2 dolar AS (sekitar Rp.
18.000,-) sampai dengan 20 dolar AS (sekitar Rp.180.000,-) tidak kurang dari 134 juta
orang.
Berhubungan dengan pemasaran global, nafsu kelas menengah untuk berbelanja
ternyata sangat besar. Bahkan masyarakat kelas menengah ini memiliki gaya tersendiri dalam
berbelanja. Masih menurut Bank Dunia, nilai uang yang dibelanjakan kelas menengah
Indonesia sangat fantastis. Belanja pakaian dan alas kaki tahun 2010 mencapai Rp.113,4
triliun. Belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp.194,4 triliun, belanja di luar negeri Rp.50
triliun, dan biaya transportasi Rp. 283,6 triliun.
Ekspektasi peningkatan penghasilan pada tahun-tahun mendatang diyakini akan terus
mendorong konsumsi. Kini, konsumsi berperan 70 persen atas produk domesti bruto (PDB).
Hal ini dibenarkan oleh pengamat ekonomi, Tony Prasetiantono, yang mengatakan bahwa
struktur perekonomian Indonesia menunjukkan konsumsi berperan sangat besar, yakni sekitar
70 persen. Disebutkan, menguatnya kelas menengah ini berdampak positif pada peningkatan
permintaan tidak saja pada jasa penerbangan dan telekomunikasi, bahkan juga otomotif. Ini
memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya penjualan mobil di Indonesia melonjak hingga
43 % pada bulan april 2012 ini. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil di bulan April mencapai 87.079 unit.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, produsen otomotif Jepang seperti Toyota, Daihatsu,
Mitsubishi, dan Suzuki tetap mendominasi penjualan mobil di negeri ini.
Meningkatnya penjualan mobil bulan ini juga disebabkan pesatnya pertumbuhan
penduduk dari golongan ekonomi menengah di Indonesia. Penurunan suku bunga menjadi
5,75% pada bulan April lalu juga menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan angka
penjualan mobil saat ini.
Dalam 4 bulan pertama tahun 2012, jumlah mobil yang terjual di Indonesia telah
mencapai 337.612 unit. Angka penjualan mobil merupakan salah satu indikator dari
konsumsi domestik yang berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Tahun lalu,
konsumsi domestik mencakup sekitar 55% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Hal tersebut sangat berkaitan dengan pemasaran global dari perusahaan otomotif dunia
terhadap pertumbuhan PDB Indonesia yang hampir mendekati angka US$ 1 triliun.
Hukum Engle yang menyebutkan, bahwa elastisitas pendapatan terhadap permintaan
nonmakanan lebih besar dari 1. Kenaikan pendapatan per kapita sebesar 1 persen akan
meningkatkan permintaan konsumsi nonmakanan lebih dari 1 persen. Perilaku
konsumtif terjadi kini seakan membuktikan kebenaran Hukum Engle itu. Kecenderungan
konsumtif akan lebih dipersubur oleh adanya pasar global yang membuka perdagangan
antarnegara yang kian masif. Indonesia bakal terus diguyur dengan produk-produk impor
melihat besarnya kelas menengah dan sifat konsumtif mereka. Dengan pola hidup konsumtif
yang bertemu dengan ketersediaan barang-barang impor, bukan mustahil kelas menengah
akan tanpa banyak pikir dalam membelanjakan uangnya.
Lalu, mengapa kelas menengah ini cenderung berbelanja tidak terkontrol? Pertama,
mungkin lantaran mereka merasa perlu merayakan kebebasan setelah lama terkungkung di
dalam penderitaan sebagai orang melarat. Kedua, barangkali karena keinginan untuk unjuk
kekayaan dengan membeli barang-barang peralatan rumah tangga, otomotif, telepon seluler
terbaru, dan sebagainya. Mereka ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa status sosial
mereka sudah berubah. Tidak lagi masuk kelas masyarakat miskin, melainkan sudah masuk
kelompok berpunya dengan kepemilikan harta-benda itu. Dengan adanya hal tersebut
berbagai perusahaan multinasional dapat melakukan penetrasi segala produknya di Indonesia
dengan berlandaskan PDB perkapita Indonesia sehingga dapat dibuatlah strategi pemasaran
yang sesuai dalam memperoleh segmentasi pasar yang menguntungkan dari laju perkonomian
Indonesia yang kian kuat dalam resesi global.
BAB III
Kesimpulan

Dalam konteks pemasaran global, lingkungan ekonomi adalah salah satu barometer
kesuksesan dari strategi pemasaran global. Negara dimana dengan laju PDB perkapita tinggi
akan menghasilkan pola dan gaya konsumsi yang berbeda pula. Hal tersebut sangat berperan
penting terhadapa bagaimana suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan berkaliber
internasional untuk memberikan penetrasi produk yang dihasilkannya.
Lingkungan ekonomi berperan sangat vital terhadap kesuksean pemasaran secara
global, dimana suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dapat terserap secara
maksimal ataupun minimal tergantung pada letak lingkungan ekonomi tempat di pasarkannya
suatu produk.
Sistem perekonomian suatu negara haruslah dipelajari sebelum melakukan penetrasi
produk. Bagaimana sistem perekonomian negara yang di tuju, tertutupkah atau liberalkah
bahkan bisa menjelma dalam sistem perekonomian campuran baik tertutup dan liberal.
Produk yang akan dipasarkan hendaknya mengacu pada struktur ekonomi suatu
negara, seperti negara agriculture seperti negara-negara berkembang, sektor industrial seperti
negara-negara maju, atau bahkan sektor jasa seperti negara calo Singapura. Dari struktur
ekonomi negara yang dituju maka perusahaan multi nasional dapat memasarkan produk-
produk yang berhubungan dengan kondisi struktur ekonomi suatu negara.
Luas pasar menunjukan seberapa besar segmentasi pasar yang akan di tuju,
menggambarkan seberapa besar marketshare yang akan diperoleh nantinya. Ukuran dari luas
pasar merupakan strategi yang harus diperhitungkan dengan matang.
Pendapatan suatu negara adalah ukuran terhadap daya beli suatu produk, semakin
tinggi pendapatan suatu negara maka semakin tinggi pula daya beli masyarakatnya terhadap
suatu produk yang mewah sekalipun.
Politik suatu negara adalah hal yang vital untuk diperhatikan, karena ketidakstabilan
politik disuatu negara akan berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi suatu negara
yang akan dituju sebagai market target PMN.
Dalam lingkungan ekonomi ini banyak berbagai faktor yang multidimensi yang harus
di perhitungkan dengan matang agar pemasaran global yang dilakukan suatu perusahaan
multinasional agar tetap menjaga eksistensinya dalam persaingan Bisnis Internasional/
Daftar Pustaka

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/01/17/kelas-menengah-dan-perilaku-konsumtif/
di akses pada 09 september 2012
http://pasardana.com/tag/pdb/ di akses pada 09 september 2012
http://moneybol.com/purchasing-power-parities-ppp-explained/
di akses pada 09 september 2012
Keegan, Warren J. (1996) manajemen pemasaran global, jakarta : PT prenhalindo
Majalah marketing edisi maret-april 2012
http://www.imf.org/external/pubs/ft/survey/so/2011/int102111a.htm diakses pada 09
september 2012

Anda mungkin juga menyukai