Anda di halaman 1dari 63

No. Katalog : 4102004.

6303

INDIKATOR
KESEJAHTERAAN RAKYAT
KABUPATEN BANJAR
2022
.id
go
s.
bp
b.
ka
r
n ja
ba
//
s:
tp

KEPENDUDUKAN
ht

KESEHATAN

PENDIDIKAN

PERUMAHAN

KEMISKINAN
ht
tp
s:
//b
an
ja
rka
b.
bp
s.g
o.
id
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN BANJAR 2022

ISSN : 2715-1085

No. Publikasi: 6303.2226

Katalog BPS: 4102004.6303

Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm (B5)

id
o.
Jumlah Halaman : iv+57 halaman

.g
Naskah:

ps
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar

.b
ab
Penyunting:
rk

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar


ja
an

Desain Cover:
//b

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar


s:
tp

Penerbit:
ht

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar

Pencetak:
CV. KBM (Karya Bintang Musim)

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa
ijin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

i
KATA PENGANTAR

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banjar Tahun


2022 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik Kabupaten Banjar yang menyajikan informasi dan
data terkait perkembangan kesejahteraan rakyat antar waktu dan
perbandingannya sesuai dengan indikator-indikator terkait.
Publikasi ini menyajikan berbagai aspek kesejahteraan yang datanya

id
tersedia dan terukur pada tahun 2022, secara umum menyajikan

o.
data pada keadaan tahun 2021 dan 2022 (menyesuaikan dengan

.g
ketersediaan data yang ada pada tahun 2022 antara lain jumlah

ps
penduduk, rata-rata lama sekolah, usia harapan hidup,

.b
ketenagakerjaan dan Kemiskinan). Sumber data yang digunakan
ab
bersumber antara lain dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) Maret tahun 2021, Survei Angkatan Kerja Nasional
rk

(Sakernas) Agustus tahun 2021 dan 2022, dan Hasil Proyeksi Sensus
ja

Penduduk 2020 di Kabupaten Banjar.


an
//b

Publikasi ini mencakup delapan bidang yang mencakup


s:

Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Taraf dan


tp

Pola Konsumsi, Perumahan, dan Kemiskinan yang menjadi acuan


ht

dalam upaya peningkatan kualitas hidup.

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan publikasi ini.
Akhirnya, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
publikasi serupa di masa mendatang.

Martapura, 9 Desember 2022


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Banjar

Abdullah Riva’i
ii
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………………..iii

1. Kependudukan ........................................................................................................... 1

2. Kesehatan .................................................................................................................... 19

.id
3. Pendidikan .................................................................................................................. 27

o
.g
4. Ketenagakerjaan ........................................................................................................ 35

s
5.
bp
Taraf dan Pola Konsumsi........................................................................................ 43
b.
6. Perumahan ................................................................................................................. 47
r ka

7. Kemiskinan .............................................................................................................. ..55


ja
an
//b
s:
tp
ht

iii
BAB I KEPENDUDUKAN

Penduduk merupakan modal dasar dalam


pembangunan, namun di sisi lain penduduk
juga dapat menjadi hambatan dalam mencapai

.id
tujuan pembangunan.Salah satu sumber data
yang sering digunakan untuk kependudukan

go
adalah data yang bersumber dari Sensus

.
ps
Penduduk. BPS merupakan Lembaga
pemerintah yang melakukan pendataan Sensus
.b
Penduduk sebagai wujud pelaksanaan amanah
ab
undang-undang dalam penyelenggaraan
rk

statistik dasar. Hal yang berbeda pada


a

pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 (SP 2020)


nj

ini adalah pendataan mandiri secara online oleh


a

penduduk melalui Sensus Penduduk Online


//b

(SPO) selama periode Februari – Mei 2020


s:

dimana pada sensus sebelumya pada tahun 2010


tp

masih dilakukan dengan metode konvensional


ht

secara door to door. Selain dilaksanakan dengan


segala keterbatasan akibat pandemi juga
dilakukan dengan terobosan baru yaitu combine
method. Metode ini merupakan kombinasi
antara metode konvensional (door to door)
dengan metode berbasis registrasi (administrasi
penduduk). Data administrasi yang tersedia
pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri
akan dikombinasikan dengan pencacahan
lapangan. Dengan demikian, data
kependudukan yang dihasilkan nantinya tidak
hanya didapatkan secara de jure (berdasarkan
administrasi/kartu keluarga) tetapi juga secara
de facto (berdasarkan tempat tinggal).

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Isu kependudukan yang kian mengemuka
Jumlah penduduk dan tingkat
belakangan ini berkaitan dengan pertumbuhan
pertumbuhan penduduk serta
penduduk. Hal ini dimungkinkan terjadi distribusi penduduk yang tidak
apabila pertumbuhan jumlah penduduk tidak merata perlu kiranya menjadi
terkendali dan tidak diimbangi dengan perhatian oleh pemangku
pemenuhan kebutuhan penduduk seperti kebijakan

sandang, pangan, papan, dan kebutuhan akan


pendidikan dan kesehatan yang layak.
Pemenuhan kebutuhan hidup yang tidak
terpenuhi dikhawatirkan akan menimbulkan

.id
berbagai masalah yang dapat mengganggu

go
kesejahteraan penduduk.

.
ps
Penyediaan pangan yang tidak mencukupi
.b
dapat menimbulkan terjadinya kelaparan dan
ab
dapat meningkatkan jumlah kematian
penduduk. Selain itu, ketersediaan pemukiman
rk

yang tidak mencukupi dapat mengakibatkan


a
nj

munculnya pemukiman-pemukiman liar,


a

kumuh dan tidak layak akibat sempitnya lahan


//b

untuk pemukiman seiring dengan


s:

meningkatnya jumlah penduduk. Masalah lain


tp

yang dapat muncul diantaranya terjadinya


ht

gangguan keamanan akibat maraknya aksi


tindakan kriminalitas, menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat akibat sarana kesehatan
yang kurang memadai, dan rendahnya kualitas
sumber daya manusia terkait dengan sarana
pendidikan yang terbatas.

Dalam setiap penyusunan perencanaan


pembangunan di suatu daerah, salah satu faktor
yang harus di jadikan dasar pertimbangan
adalah penduduk. Perencanaan pembangunan
yang meniadakan variabel penduduk dalam
pengambilan keputusan ditenggarai akan
menjadi kebijakan yang tidak sempurna,
terlebih lagi pembuatan kebijakan
kependudukan yang tidak dikaitkan dengan

2 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
pembangunan niscaya akan menjadi tidak
bermakna. Dengan demikian, diperlukan data
kependudukan yang tersedia lengkap dan
akurat sehingga perencanaannya akan semakin
mudah dan tepat dalam menyelesaikan masalah
kependudukan.
Fenomena kependudukan yang kian
mengemuka belakangan ini adalah
pertumbuhan penduduk. Penduduk dapat

.id
diibaratkan sebagai dua sisi mata pedang, yang
bila dikelola dengan tepat dan baik akan

go
menjadi modal dasar dalam pembangunan,

.
ps
namun di sisi lain penduduk juga dapat menjadi
hambatan dalam mencapai tujuan
.b
pembangunan. Selain tingkat pertumbuhan
ab
penduduk, masalah komposisi penduduk dan
rk

ketimpangan distribusi penduduk juga menjadi


a

masalah serius yang harus segera ditangani oleh


nj

pemerintah. Kebijakan pemerintah terkait


a

masalah kependudukan baik dalam hal


//b

kuantitas maupun kualitas penduduk harus


s:

terus dilaksanakan dalam upaya memperbaiki


tp

kualitas hidup masyarakat sehingga


ht

kesejahteraan hidup masyarakat dapat


diitingkatkan.

1.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk dan


Rasio Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kabupaten Banjar pada


tahun 2021 (pada posisi pertengahan
tahun/Juni) berdasarkan Hasil Proyeksi
Penduduk adalah sebanyak 572.109 jiwa. Secara
absolut jumlah penduduk tersebut mengalami
kenaikan sebesar 6.474 jiwa bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk hasil sensus
penduduk tahun 2020 yang mencapai 565.635
jiwa. Dengan kata lain selama kurun waktu

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 3


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
2020 hingga 2021 Kabupaten Banjar telah
tumbuh 0,86 persen. Laju pertumbuhan
penduduk diperkirakan akan semakin
melambat setiap tahun. Hal ini dipengaruhi juga
oleh kebijakan pemerintah dalam hal
pengendalian pertumbuhan penduduk untuk
menekan ledakan jumlah penduduk yang
semakin besar. Dibandingkan dengan
kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan, dari
sisi jumlah penduduk Kabupaten Banjar

.id
menempati urutan terbesar kedua setelah Kota

go
Banjarmasin. Dengan mengetahui beberapa

.
ukuran kependudukan diharapkan dapat

ps
menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam
menyiapkan perencanaan dalam.b hal
ab
peningkatan pemerataan kesejahteraan baik itu
terkait pangan, kesempatan kerja, pendidikan
a rk
a nj
//b
s:
tp
ht

4 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
kesehatan maupun perumahan di masa
mendatang.
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin dan pertumbuhan penduduk per Kecamatan di
Kabupaten Banjar, Tahun 2021-2022
Jumlah Rasio Jenis Jumlah Pertumbuhan
Penduduk Kelamin Penduduk Penduduk
2021 2021 (%) 2022 (jiwa) 2020-2021
(jiwa) (%)
(1) (2) (3) (4) (6)

010. Aluh - Aluh 28.478 104,36 28.655 0,30


14.511
011. Beruntung Baru 14.367 102,38 0,59

.id
020. Gambut 45.723 99,27 46.815 1,62

go
030. Kertak Hanyar 46.196 99 47.014 1,16

.
ps
031. Tatah Makmur 12.712 101,81 12.909 1,00

040. Sungai Tabuk .b


65.744 102,6 66.751 0,99
ab
050. Martapura 123.287 100,27 125.722 1,32
a rk

051. Martapura Timur 29.395 105,34 29.483 0,06


nj

052. Martapura Barat 19.029 106,81 19.269 0,78


a
//b

060. Astambul 34.693 101,50 34.929 0,35


s:

070. Karang Intan 35.362 102,55 35.894 0,97


tp
ht

080. Aranio 9.059 108,35 9.157 0,64

090. Sungai Pinang 13.942 107,59 13.976 0,02

091. Paramasan 3.756 115,24 3.765 0,02

100. Pengaron 16.641 103,78 16.761 0,38

101. Sambung Makmur 11.976 102,71 12.139 0,85

110. Mataraman 24.685 100,54 24.837 0,30

120. Simpang Empat 23.081 103,46 23.285 0,50

121. Telaga Bauntung 3.344 103,28 3.373 0,50

122. Cintapuri darusalam 10.639 105,43 10.665 0,02

Kabupaten Banjar 572.109 102,12 579.910 0,86


Sumber: Kabupaten Banjar dalam Angka 2022, Jumlah Penduduk 2022 berumber dari hasil proyeksi penduduk.

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 5


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Tabel 1.2 diatas memperlihatkan jumlah
penduduk berdasarkan kecamatan. Kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar adalah Gambar 1.1. Persentase Luas Wilayah Per
Kecamatan Martapura yang pada tahun 2021 Kecamatan di Kabupaten Banjar
diperkirakan berjumlah 123.287 jiwa sedangkan
kecamatan dengan jumlah penduduk paling
sedikit adalah Kecamatan Telaga Bauntung
yang berjumlah 3.344 jiwa. Kecamatan
Martapura merupakan ibu kota Kabupaten
Banjar sehingga menjadi pusat roda

.id
perekonomian dan pemerintahan. Jumlah

go
penduduk yang besar merupakan suatu hal

.
positif karena dengan jumlah penduduk yang

ps
besar tersebut dapat dijadikan sebagai subjek
penggerak pembangunan, .b
diharapkan
ab
perekonomian akan berkembang dengan
semakin banyak jumlah tenaga kerja yang
rk

tersedia.
a
nj

Di sisi lain, besarnya jumlah penduduk


a

bisa menjadi beban bagi pembangunan. Hal ini


//b

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang


s:

semakin lama semakin banyak pula seiring


tp

dengan perkembangan jumlah penduduk


ht

tersebut. Perubahan jumlah penduduk disuatu


daerah terjadi karena oleh pertambahan akibat
dari adanya kelahiran dan masuknya penduduk
dari luar daerah, sedangkan pengurangan
jumlah penduduk akibat adanya kematian
(mortalitas) dan perpindahan penduduk keluar
daerah. Melalui Tabel 1.1 juga dapat dihitung
rasio jenis kelamin yaitu dengan cara jumlah
penduduk laki-laki dibagi dengan jumlah
penduduk perempuan kemudian dikali 100
seingga diperoleh angka rasio jenis kelamin
penduduk Banjar pada tahun 2021 sebesar
102,12. Ini berarti bahwa dari setiap 100
penduduk perempuan ada sebanyak 102 orang
penduduk laki-laki. Dengan kata lain, jumlah

6 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
penduduk laki-laki di Banjar lebih banyak
daripada jumlah penduduk perempuan.

1.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk


Wilayah yang memiliki aktivitas
ekonomi yang tinggi memiliki kecenderungan
jumlah penduduk yang tinggi dibandingkan
dengan wilayah yang aktivitas ekonominya

.id
kurang mendukung untuk mendapatkan suatu
pekerjaan. Hal ini membuat daerah yang padat

go
biasanya lebih cepat berkembang dalam hal

.
perekonomian di banding daerah yang jarang

ps
penduduknya. Kabupaten Banjar memiliki luas
.b
sebesar 4.668,50 Km2 yang merupakan daerah
ab
dengan wilayah terluas ketiga setelah
rk

Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu dengan


a

jumlah kecamatan sebanyak 20 kecamatan dan


nj

290 desa/kelurahan yang terdiri dari 277 desa


a

dan 13 kelurahan. Pada gambar 1.1 dapat terlihat


//b

bahwa hampir seperempat dari porsi luas


s:

Kabupaten Banjar memiliki luas Kabupaten Banjar berada di kecamatan yaitu


tp

wilayah sebesar 4.668,50 Km2 Aranio dengan luas sebesar 1.166,35 Km 2 atau
yang merupakan daerah dengan
ht

24,98 persen dari total luas Kabupaten Banjar,


wilayah terluas ketiga setelah
Kabupaten Kotabaru dan
diikuti Paramasan, Sungai Pinang dan Simpang
Kabupaten Tanah Bumbu Empat dan Pengaron, masing-masing mencapai
560,85 Km2, 458,65 Km2, 453,3 Km2 dan 433,25
Km2. Sedangkan kecamatan yang luas
wilayahnya terkecil adalah Kecamatan
Martapura Timur yaitu 29,99 km2 (0,64 %) dan
Kecamatan Tatah Makmur dengan luas hanya
35,47 Km2 (0,76 %).
Ditinjau dari pola distribusi penduduk,
yang ditunjukan pada tabel 1.2 berikut bahwa
tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten
Banjar pada tahun 2021 mencapai 122,55 jiwa/
Km2, dan di tingkat kecamatan persentase
kepadatan penduduk bervariasi antar
kecamatan, yang paling tinggi adalah
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 7
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Kecamatan Martapura sebesar 2.933,31
jiwa/Km2, Kertak Hanyar yang mencapai
1.007,99 jiwa/Km2 disusul Martapura Timur
980,16 jiwa/Km2. Tingginya tingkat kepadatan
di tiga wilayah tersebut dikarenakan ketiga
kecamatan tersebut merupakan daerah
penyangga ibu kota kabupaten dan menjadi
sentra roda perekonomian. Ibu kota kabupaten
Banjar terletak di Kecamatan Martapura
sehingga sebagai ibukota Kabupaten

.id
Kecamatan Martapura menyediakan berbagai

go
fasilitas dari sarana pendidikan, kesehatan,

.
pekerjaan sampai hiburan. Hal ini membuat

ps
kecamatan Martapura menjadi lebih menarik
minat penduduk untuk dijadikan tempat .b
ab
tinggal. Adapun wilayah kecamatan yang paling
jarang penduduknya adalah Kecamatan
rk

Paramasan 6,7 jiwa/Km2, Kecamatan Aranio


a
nj

yang hanya 7,7 jiwa/Km2, kemudian Kecamatan


a

Telaga Bauntung yang mencapai 21,16 jiwa/Km2.


//b
s:
tp
ht

8 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Semakin padat suatu wilayah tentunya
semakin menuntut perhatian yang lebih,
ketimpangan distribusi penduduk dan memiliki
peluang terjadinya konflik sosial. Semakin
tinggi kepadatan penduduk akan semakin sulit

Tabel 1.2 Luas wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Banjar, 2021

Kepadatan Penduduk
Kecamatan Luas (km2) Penduduk (Jiwa)

.id
(Jiwa/Km2)

go
(1) (2) (3) (4)=((3)/(2)
01. Aluh-Aluh 82,48 28.478 345,27

.
ps
02. Beruntung Baru 61,42 14.367 233,91

03. Gambut 129,30


.b 45.723 353,62
ab
04. Kertak Hanyar 45,83 46.196 1.007,99

05. Tatah Makmur 35,47 12.712 358,39


rk

06. Sungai Tabuk 147,30 65.744 446,33


a
nj

07. Martapura 42,03 123.287 2.933,31


a

08. Martapura Timur 29,99 29.395 980,16


//b

09. Martapura Barat 149,38 19.029 127,39


s:

10. Astambul 216,50 34.693 160,24


tp

11. Karang Intan 215,35 35.362 164,21


ht

12. Aranio 1.166,35 9.059 7,77

13. Sungai Pinang 458,65 13.942 30,40

14. Paramasan 560,85 3.756 6,70

15. Pengaron 433,25 16.641 38,41

16. Sambung Makmur 134,65 11.976 88,94

17. Mataraman 148,40 24.685 166,34

18. Simpang Empat 453,30 23.081 163,58

19. Telaga Bauntung 158,00 3.344 21,16

20. Cintapuri Darusalam 312,20 10.639 34,08

Jumlah 4.668,50 572.109 122,55

Sumber:Kabupaten Banjar Dalam Angka 2022


memenuhi kebutuhan pokok seluruh
penduduk, terutama perumahan karena luas
lahan menjadi terbatas.

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 9


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Berbeda dengan Martapura, Kecamatan
Aranio yang merupakan kecamatan yang Gambar 1.2
memiliki luas wilayah terbesar di Kabupaten Piramida Penduduk Kabupaten
Banjar 2021
Banjar hanya memiliki kepadatan sekitar 8 jiwa 2788 75+ 4.119
per kilometer persegi. Permasalahan juga 3379 70 - 74 3.949
timbul di wilayah yang kepadatannya sangat 6816 65 - 69 6.800
10081 60 - 64 9.954
rendah, seperti besarnya dana yang harus
13403 55 - 59 13.313
dikeluarkan untuk penyediaan berbagai macam 16634 50 - 54 16.474
fasilitas karena tempat tinggal penduduk yang 19688 45 - 49 19.291
tersebar. Salah satu kondisi yang mungkin 21911 40 - 44 21.972

.id
23023 35 - 39 22.974
terjadi misalnya, fasilitas pendidikan yang

go
24214 30 - 34 23.218
disediakan ada yang letaknya cukup jauh dari 24352 25 - 29 23.741

.
tempat tinggal sebagian penduduk sehingga 23709 20 - 24 22.487

ps
23258 15 - 19 22.090
mungkin akan mengakibatkan penduduk
.b
tersebut kurang termotivasi untuk bersekolah.
23730
27025
10 - 14
5-9
22.521
26.116
ab
Persebaran penduduk yang tidak merata perlu 24946 0-4 24.033
40.000 20.000 0 20.000 40.000
mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan
rk

berbagai masalah dapat ditimbulkan seperti


a

Perempuan Laki-laki
nj

ketimpangan daya dukung suatu wilayah


a

terutama pada wilayah yang memiliki akses


//b

sulit menuju ibu kota kabupaten.


s:
tp

1.3 Komposisi Penduduk dan Angka Beban


ht

Ketergantungan

Komposisi penduduk Kabupaten Banjar


yang dirinci menurut kelompok umur dan jenis
kelamin menunjukkan penduduk laki-laki
maupun perempuan terbanyak berada pada
kelompok umur produktif (15-64 tahun). Hal
ini menunjukkan bahwa penduduk Banjar
memiliki karakteristik expansive seperti
digambarkan oleh piramida penduduk yang
berbentuk limas dengan dasar yang melebar dan
slope tidak terlalu curam (Gambar 1.2). Bentuk
piramida seperti ini umumnya dijumpai di
negara-negara berkembang, disebabkan oleh
tingkat kelahiran yang tinggi.

10 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Struktur penduduk dalam ilmu demografi
dibagi menjadi tiga kelompok, yang pertama
adalah struktur penduduk muda yang ditandai
dengan tingkat kelahiran tinggi dan jumlah
penduduk tua sedikit. Kedua adalah struktur
penduduk stasioner yang mengambarkan
keadaan tetap (statis) karena jumlah kelahiran
dan kematian relatife sama yang
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk
lambat. Kelompok ketiga adalah struktur

.id
penduduk tua yang mengambarkan jumlah

go
kelahiran yang mengalami penurun dan tingkat

.
kematian pada kelompok tua rendah. Pada

ps
tabel 1.4 berikut Penduduk menurut kelompok
.b
umur diatas dapat disederhanakan lagi menjadi
ab
tiga kelompok yaitu usia muda (0 – 14 tahun),
rk

usia produktif (15 – 64 tahun) dan usia tua (65+


lebih), dimana populasi penduduk Kabupaten
a
nj

Banjar pada tahun 2021 didominasi oleh


a

penduduk usia produktif sebanyak 395.887 jiwa


//b

(69,20 persen) dengan persentase penduduk


s:

usia produktif laki-laki (69,32 persen) sedikit


tp

lebih tinggi dibandingkan perempuan (69,07


ht

persen).

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 11


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Dari gambar 1.3 berupa piramida
penduduk yang telah disajikan, bila dianalisis
lebih lanjut untuk melihat penduduk Banjar
yang tergolong balita dan anak-anak yaitu
mereka yang berusia 0-9 tahun berjumlah
102.210 jiwa, yang berarti bahwa hampir 18
persen porsi penduduk merupakan penduduk

Tabel 1.3 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Di Kabupaten Banjar, 2021

.id
Kelompok Laki-laki Perempuan Total

go
Usia Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

.
ps
Usia Muda 75.701 26,18 72.670 25,67 148.371 25,93
(0 – 14)
200.373 69,32
.b
195.514 69,07 395.887 69,20
ab
Usia Produktif
(15 – 64)
rk

Usia Tua 12.983 4,49 14.868 5,25 27.851 4,87


a

(65 +)
a nj

Jumlah 289.057 100,0 283.052 100,0 572.109 100,0


//b

Sumber:BPS Kabupaten Banjar, Hasil Sensus Penduduk 2020


s:

usia balita dan anak-anak (<10 tahun). Struktur


tp

penduduk suatu wilayah dapat membantu


ht

pemerintah untuk menentukan prioritas dalam


pengambilan keputusan. Pada wilayah dengan
struktur penduduk muda lebih membutuhkan
ketersediaan sarana pendidikan yang memadai
dan selanjutnya didukung dengan lapangan
usaha yang dapat mencakup kelompok
penduduk usia muda sehingga dapat
mengantisipasi peningkatan pengangguran.
Sementara itu, untuk struktur penduduk tua
lebih membutuhkan fasilitas kesehatan yang
mudak diakses dan memadai serta diperlukan
sistem jaminan hari tua untuk meningkatkan
keberlangsungan penduduknya.

Jika dilihat komposisi jumlah penduduk


menurut kelompok umur dan jenis kelamin,

12 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
Pada tahun 2021, angka
ketergantungan perempuan
terlihat hampir seimbang pada kelompok umur
sebesar 44,77 persen lebih tinggi 40-44 tahun dan 35-39 tahun. Ditinjau dari
dibanding angka ketergantungan komposisi penduduk menurut kelompok umur
laki-laki sebesar 44,26 persen. dan jenis kelamin, persentase penduduk laki-
laki hampir pada setiap kelompok umur lebih
besar daripada penduduk perempuan. Namun
pada kelompok umur tua (65 tahun keatas)
terlihat bahwa penduduk perempuan lebih
banyak daripada penduduk laki-laki sehingga

.id
dapat dikatakan bahwa pada usia senja/tua,

go
penduduk perempuan memilihi harapan hidup

.
yang lebih tinggi dibanding penduduk laki-laki.

ps
Besarnya jumlah penduduk pada kelompok
.b
umur ini perlu mendapat fokus dari pemerintah
ab
agar lebih memperhatikan bidang kesehatan
rk

balita dan anak-anak pada hal imunisasi


a

lengkap dan juga pendidikan terutama dalam


nj

penyediaan sarana dan prasarana pendidikan


a

yang mendukung serta terpenuhinya


//b

kebutuhan tenaga pengajar/guru guna


s:

mewujudkan pemerataan pendidikan yang


tp

layak bagi seluruh daerah terutama pada era


ht

globalisasi dan kemajuan teknologi, karena


tidak dapat kita pungkiri bahwa pendidikan
merupakan faktor utama pembentuk karakter
Gambar 1.3 Rasio Ketergantungan Kabupaten Banjar, 2021

44,77
44,51
44,26

Laki-laki Perempuan Kab. Banjar

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 13


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
manusia dan juga penopang dalam
meningkatkan kualitas SDM untuk
pembangunan bangsa.
Dengan menggolongkan penduduk
dalam tiga kelompok usia seperti tersebut di
atas, juga akan dapat dihitung rasio
ketergantungan penduduk Kabupaten Banjar.
Rasio ketergantungan merupakan angka yang
mengukur jumlah penduduk yang non

.id
produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke
atas) dibandingkan jumlah penduduk produktif

go
(penduduk usia 15 – 65 tahun). Rasio ini

.
ps
menyatakan jumlah penduduk non produktif
yang menjadi “beban” atau menjadi tanggungan
penduduk usia produktif. .b
ab
Angka ketergantungan penduduk
rk

(Dependancy Ratio) di Kabupaten Banjar tahun


a
nj

2021 adalah sebesar 44,51 persen. Artinya dari


a

100 penduduk usia produktif di Kabupaten


//b

Banjar menanggung sekitar 45 penduduk usia


non produktif (usia tua dan usia muda). Angka
s:

ketergantungan ini dapat lebih ditekan lagi


tp

dengan penyediaan fasilitas pendidikan dan


ht

kesehatan agar tercipta generasi pintar dan


sehat. Menekan jumlah usia muda dapat
dilakukan dengan cara penggalakan program
Keluarga Berencana (KB) dan pengaturan usia
perkawinan pertama.
Persentase penduduk usia muda yang tinggi
dapat menjadi beban yang berarti bagi
penduduk usia produktif. Semakin besar
proporsi penduduk usia muda, maka semakin
besar pula beban yang ditanggung oleh
penduduk usia produktif. Banyaknya penduduk
pada kelompok usia muda dan produktif
memperlihatkan perlunya perhatian dari
pemerintah dalam hal persiapan sumber daya
manusia yang berkualitas di masa mendatang.

14 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa
angka ketergantungan perempuan sebesar
44,77 persen sedikit lebih tinggi dibanding
angka ketergantungan laki-laki sebesar 44,26
persen.
Rasio ketergantungan diperkirakan akan
mencapai titik terendah pada periode 2020-
2030. Pada periode tersebut, akan terdapat
peluang lebih besar untuk melakukan investasi

.id
terhadap manusia guna mendorong produksi.
Namun perlu diketahui bahwa di satu sisi

go
mereka dapat mendorong ekonomi untuk

.
ps
tumbuh jika sebagian besar dari mereka bekerja
tetapi di sisi lain mereka dapat menciptakan
.b
instabilitas sosial dan politik jika diantara
ab
mereka banyak yang tidak bekerja. Mereka
rk

dikatakan usia produktif tapi tidak dapat


a

termanfaatkan tenaganya karena tidak terserap


nj

di pasar kerja.
a
//b

1.4 Fertilitas
Fertilitas (kelahiran) merupakan salah
s:

satu komponen perubahan jumlah penduduk


tp

disamping mortalitas (kematian) dan migrasi


ht

(perpindahan). Besarnya kelahiran antara lain


dipengaruhi oleh jumlah wanita berstatus
pernah/sedang kawin, usia perkawinan
pertama dan tingkat partisipasi keluarga
berencana (KB).

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 15


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Gambar 1.4 memperlihatkan komposisi
penduduk berusia 10 tahun keatas menurut
status perkawinan dan jenis kelamin. Dalam
demografi, status perkawinan penduduk dapat
dibedakan menjadi status belum pernah
menikah, menikah, dan cerai (cerai hidup dan
cerai mati). Lebih dari separuh (61,08 persen)
penduduk di Kabupaten Banjar pada tahun
2021 adalah berstatus kawin. Besarnya angka
perkawinan ini mengindikasikan bahwa

.id
pemerintah perlu lebih mengembangkan

go
pelayanan yang berkaitan dengan perkawinan

.
dan perceraian, pengembangan pelayanan

ps
keluarga dan rumah tangga, perumahan,
kebutuhan peralatan rumah tangga disesuaikan .b
ab
dengan kemampuan daya beli, keperluan alat
rk

Gambar 1.4 Persentase Penduduk 10 Tahun keatas Menurut Status Perkawinan dan jenis kelamin
a

di Kabupaten Banjar, 2021


a nj
//b

60,43 61,74 61,08


s:
tp

35,27
ht

29,47
23,53
14,73
9,45
4,30

laki-laki Perempuan Kab Banjar


Belum kawin Kawin Cerai
Sumber : BPS-Statistik Kesejahteraan Kabupaten Banjar 2021,Diolah dari Susenas Maret 2021

transportasi, dll.
Dari Gambar 1.5 juga memperlihatkan
penduduk usia 10 tahun keatas yang berstatus
cerai (cerai hidup dan cerai mati) di
Kabupaten Banjar juga cukup tinggi untuk
jenis kelamin perempuan yaitu 14,73 persen.

16 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Indikator perkawinan berguna bagi
penentu kebijakan dan pelaksana program
kependudukan, terutama dalam hal
pengembangan program peningkatan kualitas
keluarga dan perencanaan keluarga.
Perkawinan usia dini akan berdampak pada
rendahnya kualitas keluarga, baik ditinjau dari
sisi ketidaksiapan secara psikis dalam
menghadapi persoalan sosial atau ekonomi
rumah tangga, maupun kesiapan fisik bagi calon

.id
Ibu remaja dalam mengandung dan melahirkan

go
bayinya.

.
ps
.b
ab
a rk
nj
a
//b
s:
tp
ht

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 17


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
.id
go
.
ps
“HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN”
.b
ab
ark
anj
//b
s:
tp
ht

18 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
BAB II KESEHATAN DAN GIZI

Salah satu aspek terpenting dalam tingkat


kesejahteraan di suatu daerah adalah kualitas
fisik dari penduduknya yang dapat dilihat dari
derajat kesehatan penduduk tersebut. Hal ini
sesuai dengan tujuan yang tertuang pada

.id
indicator ketiga Sustainable Development Goals

go
(SDGs) yaitu “Kehidupan sehat dan sejahtera”.

.
Tingkat kesehatan merupakan indikator

ps
penting untuk menggambarkan mutu
.b
pembangunan manusia suatu wilayah. Semakin
ab
sehat kondisi suatu masyarakat, maka akan
rk

semakin mendukung proses dan dinamika


a

pembangunan ekonomi suatu wilayah semakin


nj

baik, khususnya dalam meningkatkan


a

produktivitas. Berkaitan dengan pembangunan


//b

kesehatan, pemerintah sudah melakukan


s:

berbagai program kesehatan untuk


tp

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


ht

khususnya memberikan kemudahan akses


pelayanan publik bidang kesehatan seperti
puskesmas yang sasaran utamanya
menurunkan tingkat angka kesakitan
masyarakat, menurunkan Angka Kematian Ibu
dan Bayi, menurunkan prevalensi gizi buruk
dan gizi kurang dan meningkatkan Angka
Harapan Hidup.
Berkaitan dengan peningkatan derajat
kesehatan penduduk melalui pemerataan
pelayanan kesehatan, pemerintah telah
memperbanyak penyediaan fasilitas kesehatan
sampai ke pelosok. Fasilitas utama yang
diperlukan oleh masyarakat adalah Puskesmas,

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


19
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes, karena
ketiga fasilitas tersebut dapat menjangkau
segala lapisan masyarakat hingga ke daerah
terpencil
Upaya Pemerintah melalui program-
program pembangunan yang telah dilakukan
diantaranya meningkatkan akses masyarakat
terhadap fasilitas kesehatan dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan

.id
berkualitas, merata serta terjangkau, yaitu
dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis

go
bagi penduduk miskin, menyediakan sumber

.
ps
daya kesehatan yang kompeten dan
mendistribusikan tenaga kesehatan secara
.b
merata ke seluruh wilayah, meningkatkan
ab
sarana dan prasarana kesehatan melalui
rk

pembangunan puskesmas, rumah sakit,


a

polindes/poskesdes dan posyandu serta


nj

menyediakan obat-obatan yang terjangkau oleh


a

masyarakat.
//b
s:
tp

2.1 UHH dan Status Kesehatan Penduduk Gambar 2.1. UHH Kab. Banjar dan Kalimantan
Selatan, Tahun 2018-2022 (Tahun)
ht

Salah satu indikator keberhasilan


pembangunan di bidang kesehatan adalah Usia
Harapan Hidup (UHH). Usia harapan hidup 69,13
68,83
didefinisikan sebagai prediksi/perkiraan umur 68,49
68,66
yang akan dimiliki oleh setiap bayi yang 68,23
dilahirkan pada tahun tersebut untuk dapat 67,73
hidup. Dengan kata lain dapat juga diartikan 67,21
67,41

sebagai rata - rata peluang hidup yang akan 66,97


66,66
dijalani oleh bayi yang baru lahir pada tahun
tersebut. Semakin tinggi angka harapan hidup
bayi baru lahir mengindikasikan semakin tinggi
pula derajat kesehatan penduduk. UHH yang
tinggi dapat disebabkan oleh menurunnya 2018 2019 2020 2021 2022
angka kematian ibu dan bayi, membaiknya
standar pelayananan kesehatan medis, pola Kab Banjar Kalsel

20 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
hidup sehat, dll. Usia Harapan Hidup
Kabupaten Banjar dari tahun ketahun terus
mengalami kenaikan. Namun angka ini masih
lebih rendah bila dibandingkan dengan angka
provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2022
angka harapan hidup Kalimantan Selatan
mencapai 69,13 tahun, masih terpaut sekitar 1,4
tahun dengan Angka Harapan Hidup
Kabupaten Banjar yang masih lebih rendah
yaitu 67,73 tahun, artinya setiap bayi yang baru

.id
lahir pada tahun 2022 di Kabupaten Banjar

go
diperkirakan akan memiliki harapan hidup

.
hingga usia 67,73 tahun lamanya.

ps
.b
Selain UHH, salah satu indikator yang
ab
digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan penduduk adalah angka
rk

Gambar 2.2
Persentase Angka Kesakitan morbiditas/angka kesakitan. Angka kesakitan
a

Menurut Jenis Kelamin


digambarkan melalui persentase penduduk
nj

Kabupaten Banjar, 2021


yang mengalami keluhan kesehatan atau merasa
a
//b

terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-


20,72
hari secara normal. Indikator ini dapat
s:

17,17 dimanfaatkan untuk mengukur tingkat


tp

kesehatan masyarakat secara umum yang


ht

13,51
dilihat dari adanya keluhan yang
mengindikasikan terkena suatu penyakit
tertentu yang mengakibatkan terganggunya
aktivitas sehari-hari baik dalam melakukan
pekerjaan, bersekolah, mengurus rumah tangga
maupun melakukan aktivitas lainnya. Pada
umumnya keluhan kesehatan yang
L P L+P mengindikasikan adanya suatu penyakit yang
biasa dialami oleh penduduk adalah panas,
batuk, pilek, asma/napas sesak, diare, sakit
kepala berulang, sakit gigi, campak, dll.
Semakin banyak penduduk yang mengalami
gangguan kesehatan berarti semakin rendah
derajat kesehatan di wilayah tersebut dan

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


21
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
menunjukkan angka kesakitan yang tinggi di
wilayah tersebut.

Pada tahun 2021, sebanyak 17,17 persen


penduduk Kabupaten Banjar pernah mengalami
gangguan kesehatan sebulan terakhir
(terhitung sebulan sebelum waktu pencacahan
bulan Maret 2021). Angka Kesakitan penduduk
laki-laki tahun 2021 sebesar 20,72 persen relatif
lebih tinggi dibanding penduduk perempuan

.id
sebesar 13,51 persen, seperti yang terlihat pada

go
gambar 2.2. Dengan kata lain keluhan kesehatan
yang dialami oleh perempuan pada tahun 2021

.
ps
relatif lebih kecil dari pada laki-laki. Apabila
.b
Keluhan kesehatan suatu penyakit yang dialami
ab
penduduk cukup serius maka hal tersebut
dapat mempengaruhi tingkat produktivitas
rk

penduduk.
a
a nj
//b
s:
tp
ht

22 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
2.2 Pemanfaatan Jaminan Kesehatan

Salah satu upaya pemerintah untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
adalah dengan meningkatkan ketersediaan dan

Gambar 2.3 Persentase Penduduk Yang Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk berobat jalan
Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Banjar, 2021

.id
. go
ps
46,51
41,60
32,85
.b
ab
ark
nj

Laki-Laki Perempuan L+P


a
//b
s:

Sumber : BPS-Statistik Kesejahteraan Rakyat 2021, Diolah dari Susenas Maret 2021
tp

keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan


ht

dan bahkan menyediakan pelayanan kesehatan


gratis melalui jaminan kesehatan sehingga
penduduk dapat mengaksesnya dengan mudah
tanpa mengalami kesulitan.
Upaya perbaikan kesehatan penduduk
suatu daerah salah satunya dapat diketahui
melalui informasi berupa indikator
pemanfaatan jaminan kesehatan yang dapat
diukur dari persentase penduduk yang
menggunakan jaminan kesehatan dalam upaya
kuratif (berobat jalan) maupun rawat inap
dalam sebulan terakhir sebelum periode
pencacahan Bulan Maret 2021. Jaminan
kesehatan yang dimaksud disini dibagi kedalam

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


23
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
tiga jenis yaitu BPJS PBI (Penerima Batuan
Iuran), BPJS Non PBI, dan Jamkesda (jaminan
kesehatan daerah).
Gambar 2.3 menyajikan persentase
penduduk yang menggunakan jaminan
kesehatan menurut jenis kelamin. Secara total
sebanyak 41,60 persen penduduk di Kabupaten
Banjar di tahun 2021 telah menggunakan
jaminan kesehatan untuk berobat jalan.

.id
Kemudian terlihat bahwa persentase
penggunan jaminan kesehatan untuk berobat

go
jalan pada perempuan sebesar 32,85 persen

.
ps
lebih rendah dibanding laki-laki yang sebesar
46,51 persen. Hal ini cukup sejalan dengan data
.b
angka kesakitan pada laki-laki yang juga lebih
ab
tinggi dibandingkan perempuan.
a rk
nj

2.3 Tingkat Imunitas dan Gizi Balita


a
//b

Salah satu upaya pemerintah untuk


s:

meningkatkan tingkat kesejahteraan


tp

masyarakat di bidang kesehatan, khususnya


balita adalah dengan pemberian imunisasi dasar
ht

gratis melalui berbagai fasilitas kesehatan


seperti puskesmas, poskesdes, posyandu dan
berbagai fasilitas kesehatan lainnya milik
pemerintah yang ada di desa/kelurahan.
Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi
yang wajib diberikan kepada bayi berumur satu
tahun adalah BCG, DPT, Polio, Campak, dan
Hepatitis B. Pemberian imunisasi ini dilakukan
dengan bertahap sesuai dengan umur bayi.
Tujuan pemberian imunisasi/vaksinasi dasar
lengkap pada bayi adalah melindungi bayi yang
kadar imunitasnya (daya kekebalan tubuh)
masih sangat rentan, dari penyakit yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan, atau
kematian bayi. Pemberian imunisasi ini

24 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
dilakukan dengan bertahap sesuai dengan umur
bayi. Tujuan pemberian imunisasi/vaksinasi
dasar lengkap pada bayi adalah melindungi
bayi yang kadar imunitasnya (daya kekebalan
tubuh) masih sangat rentan, dari penyakit yang
dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, atau
kematian bayi. Imunisasi BCG diberikan satu
kali pada anak usia kurang dari satu bulan.
Imunisasi DPT dan Polio diberikan pada usia
kurang dari satu bulan serta diberikan

.id
bersamaan pada usia dua, tiga, dan empat bulan,

go
dan pengulangannya pada usia sembilan bulan.

.
Sedangkan imunisasi Campak diberikan sekali

ps
pada bayi usia 9 sampai 12 bulan dan imunisasi
.b
Hepatitis B diberikan sebanyak tiga kali yaitu
ab
saat usia 0 bulan, satu bulan, dan enam bulan.
Dari gambar 2.4 berikut dapat terlihat bahwa
rk

pada tahun 2021 cakupan imunisasi Polio di


a
nj

Kabupaten Banjar adalah yang tertinggi


a

persentasenya dibandingkan imunisasi lainnya


//b

yaitu sebesar 91,91 persen.


s:

Gambar 2.4 Persentase Penduduk Balita Yang


tp

Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Kelamin Di


Kabupaten Banjar, 2021
ht

89,71 87,09 92,46


81,93 91,91
83,23 88,92
88,44 91,32 81,72
85,21
84,62 60,9763,70
62,29

BCG
DPT
Polio
Laki-Laki Perempuan Campak
Kabupaten Banjar Hepatitis B

Sedangkan capaian imunisasi campak di


Kabupaten Banjar adalah yang terendah yaitu
sebesar 62,29 persen bila dibandingkan jenis
imunisasi lain seperti BCG, DPT, POLIO, dan
Hepatitis B. Hal ini menunjukan bahwa perlu

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


25
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
menjadi perhatian, karena sosialisasi tentang
pentingnya imunisasi belum sampai secara
menyeluruh kepada masyarakat mengingat
balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
masih cukup kecil. Dari gambar 2.5 dapat
terlihat secara rata-rata di Kabupaten banjar
pada tahun 2021 terdapat sebesar 53,91 persen
balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap,
dimana persentase laki-laki sebesar 53,40
persen lebih rendah dibanding perempuan

.id
sebesar 54,44 persen.

go
Gambar 2.5 Persentase Penduduk Balita Yang

.
ps
Mendapat Imunisasi Lengkap Menurut Jenis Kelamin
Di Kabupaten Banjar, 2021
.b
ab
54,44
54,50
rk

53,91
a

54,00 53,40
nj

53,50
a
//b

53,00
52,50
s:

Laki-laki Perempuan L+P


tp
ht

26 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
BAB III PENDIDIKAN

Pendidikan dasar sebagai bagian dari


hak asasi manusia dan hak setiap warga negara,
maka dalam usaha pemenuhannya harus
direncanakan dan dijalankan dengan sebaik
mungkin. Pemenuhan atas hak untuk

.id
mendapatkan pendidikan dasar yang layak dan

go
bermutu merupakan ukuran keadilan dan

.
pemerataan atas hasil pembangunan. Hal

ps
tersebut juga menjadi investasi sumber daya
.b
manusia yang diperlukan untuk mendukung
ab
keberlangsungan pembangunan bangsa. Oleh
sebab itu maka setiap warga negara berhak
rk

memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai


a
nj

dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Hak


a

memperoleh pendidikan bagi setiap warga


//b

negara tidak memandang status sosial, status


s:

ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Hal


tp

tersebut sudah tertuang dalam UUD 1945.


ht

UUD 1945 juga telah mengamanatkan


bahwa pemerintah Negara Republik Indonesia
(sekaligus Pemerintah Daerah) wajib
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu
sistem yang mengatur pendidikan nasional yang
mampu menjamin tiap-tiap warga negara
memperoleh pemerataan kesempatan dan mutu
pendidikan. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 28C,
ayat 1) dinyatakan bahwa setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan
pendidikan, memperoleh manfaat dari IPTEK,
seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidup dan demi kesejahteraan umat manusia.
Selanjutnya dalam Pasal 31 ayat 2) dinyatakan

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 27


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
bahwa setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Pemerataan akses dan peningkatan mutu
pendidikan diharapkan akan mampu
menjadikan warga negara Indonesia memiliki
kecakapan hidup sehingga mendorong
tegaknya pembangunan manusia seutuhnya
serta masyarakat madani dan modern yang

.id
dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang
telah diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun

go
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

.
ps
menjelaskan posisi pemerintah dalam dunia
pendidikan. Pemerintah berkewajiban
.b
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pemerintah
ab
harus mengusahakan segala yang terkait
rk

dengan pendidikan, baik dari sisi


a

penyelenggaraan, sarana, dan ketersediaan


nj

pengajar..
a
//b

Sebagai upaya untuk mencapai tujuan


pendidikan nasional, maka pemerintah pusat
s:

dan daerah harus memfasilitasi hak pendidikan


tp

bagi tiap warganya. Melalui sekolah yang


ht

terjangkau dari sisi pembiayaan, bermutu dari


segi layanan dan berkualitas dari sisi
pembelajaran. Selain pembiayaan pendidikan
yang harus ditanggung pemerintah, sarana dan
prasarana, kurikulum, dan sumber belajar dan
daya dukung lainnya perlu diupayakan
pemerintah. Beberapa indikator yang
digunakan ukuran keberhasilan pembangunan
pendidikan antara lain, Rata-Rata Lama
Sekolah, Tingkat Pendidikan, Angka
Partisispasi Murni (APM), dan Angka
Partisipasi Sekolah (APS)

28 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
3.1 Rata-Rata Lama Sekolah

Secara umum, tingkat pendidikan


Rata-rata lama sekolah penduduk dapat dilihat dari rata-rata lama
Kabupaten Banjar bersekolah. Indikator ini dapat menunjukkan
Tahun 2018-2022 (tahun)
sampai pada jenjang pendidikan apa
7,8 penduduk di suatu wilayah dapat menikmati
7,7 7,71 pendidikan. Pada tahun 2022, rata-rata
7,6 jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk

.id
7,5 7,52 Banjar yang berusia 25 tahun ke atas dalam
menjalani pendidikan formal adalah 7,71

go
7,4
7,34 7,35 tahun. Angka ini mengalami peningkatan bila

.
7,3 dibanding tahun 2021 yang sebesar 7,52 tahun,

ps
7,29
7,2 namun masih menunjukkan bahwa rata-rata
7,1 .b
tingkat pendidikan penduduk 25 tahun ke
ab
7
atas baru dapat menjalani pendidikannya
rk

2018 2019 2020 2021 2022 sampai sekitar kelas 1 SMP saja atau putus
a

sekolah ketika akan naik kelas 2 SMP.


a nj
//b

3.2 Tingkat Partisipasi Sekolah


s:

Sementara itu kesenjangan antara


tp

penduduk laki-laki dan perempuan semakin


ht

mengecil dari sisi partisipasi sekolah dan


kepemilikan ijazah tertinggi seperti yang dapat
terlihat pada tabel 3.1. Proporsi penduduk
perempuan yang tidak memiliki ijazah SD
sebesar 24,28 persen lebih tinggi dibandingkan
laki-laki sebesar 19,40 persen. Hal ini karena
adanya pandangan bahwa laki-laki lebih
diprioritaskan untuk bekerja membantu
penghasilan keluarga kedepannya. Tidak punya
ijazah SD ini adalah penduduk berumur lima
belas tahun ke atas yang tidak pernah atau
belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum
pernah aktif mengikuti pendidikan baik di
suatu jenjang pendidikan formal maupun
nonformal (Paket A/B/C), termasuk juga yang

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 29


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
mereka sudah bersekolah pada tingkat sekolah
dasar namun tidak melanjutkan sampai tamat.
Begitu pula untuk penduduk yang memiliki
ijazah pada tingkatan SD,SMP, dan SMA secara
rata-rata persentase penduduk laki-laki lebih
tinggi dibandingkan perempuan. Jika dilihat
secara total penduduk yang memiliki ijazah SD

Tabel 3.1 Persentase Penduduk usia 15 tahun keatas Menurut Ijazah Tertinggi dan Jenis Kelamin

.id
Kabupaten Banjar, 2021

go
Ijazah Tertinggi Yang dimiliki Laki-laki Perempuan Kabupaten

.
Banjar

ps
(1) (2) (3) (4)
Tidak punya ijazah SD .b
19,40 24,28 21,81
ab
SD 29,15 27,85 28,51
SMP 23,06 21,33 22,20
rk

SMA 28,39 26,54 27,47


a

Total 100 100 100


nj

Sumber : BPS-Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banjar 2021,Diolah dari Susenas 2021
a
//b

adalah yang tertinggi di Kabupaten Banjar yaitu


s:

sebesar 28,51 persen. Hal ini sejalan dengan


tp

kondisi rata-rata lama sekolah di Kabupaten


ht

Banjar yang hanya sampai kelas 1 SMP


kemudian tidak dapat melanjutkan sekolah lagi.
Angka partisipasi sekolah merupakan
ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap
penduduk usia sekolah. Angka tersebut
memperhitungkan adanya perubahan
penduduk terutama usia muda. Ukuran yang
banyak digunakan di sektor pendidikan seperti
pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan
perubahan jumlah murid yang mampu
ditampung di setiap jenjang sekolah. Sehingga,
naiknya persentase jumlah murid tidak dapat
diartikan sebagai semakin meningkatnya
partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat

30 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi
Kabupaten Banjar Menurut Jenis
Kelamin, 2021 (%) dengan ditambahnya infrastruktur sekolah
serta peningkatan akses masuk sekolah
120,00
100,00
sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak
99,17 99,56
100,00
91,76 berubah atau malah semakin rendah.
85,97
80,76
80,00 Indikator angka partisipasi sekolah dapat
58,58
56,12
digunakan untuk mengukur proporsi
60,00 53,47
keikutsertaan anak pada suatu jenjang

.id
40,00 pendidikan tertentu dalam kelompok usia yang
sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.

go
20,00 Angka ini memberikan gambaran secara umum

.
ps
0,00
tentang banyaknya anak yang menerima
pendidikan pada jenjang tertentu.
Laki-laki Perempuan L+P
.b
ab
7-12 th 13-15 th 16-18 th Pembangunan di bidang pendidikan
bertujuan meningkatkan akses penduduk pada
rk

fasilitas pendidikan, sehingga diharapkan


a

makin banyak penduduk yang dapat


nj

bersekolah. Pembangunan pendidikan di Banjar


a
//b

telah menunjukkan keberhasilan yang cukup


besar. Wajib Belajar 6 tahun yang didukung
s:

diteruskan dengan Wajib Belajar 9 tahun adalah


tp

program sektor pendidikan yang diakui cukup


ht

sukses dimana standar program wajib belajar


dikatakan berhasil jika nilai Angka Partisipasi
Sekolah (APS) SD lebih dari 98 persen dan APS
SMP lebih dari 70 persen. Gambar 3.2
memperlihatkan pada tahun 2021, total APS
usia 7-12 tahun (SD) mencapai 99,56 persen dan
usia 13-15 tahun (SMP) nilainya lebih kecil
dibanding SD yaitu 85,97 persen, nilai APS ini
semakin menurun pada APS SMA (usia 16-18
tahun) yaitu 56,12 persen. Dengan kata lain,
semakin tinggi kelompok umur tersebut
semakin kecil persentase mereka yang
bersekolah. Hal ini perlu ditinjau lebih jauh
mengapa mereka tidak bersekolah lagi terutama

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 31


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
untuk kelompok umur 7-15 tahun dalam rangka
menyukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun.
Selain APS, terdapat dua ukuran partisipasi
sekolah yang juga sering digunakan untuk
melihat kinerja dunia pendidikan, yaitu Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM). Keduanya mengukur
penyerapan penduduk usia sekolah oleh sektor
pendidikan. Perbedaan di antara keduanya

.id
adalah penggunaan kelompok usia "standar" di
setiap jenjang pendidikan. Usia standar yang

go
dimaksud adalah rentang usia yang dianjurkan

.
ps
pemerintah untuk jenjang pendidikan, yang

.b
Tabel 3.2 Usia Standar di Setiap Jenjang Pendidikan
ab
rk

Jenjang Pendidikan Kelompok Usia


a

(1) (2)
nj

SD 7 - 12 tahun
a

SMP 13 - 15 tahun
//b

SMA 16 - 18 tahun
Perguruan tinggi 19 tahun keatas
s:

Sumber: Statistik Indonesia


tp
ht

ditampilkan pada tabel 3.2 berikut:


APK digunakan untuk mengukur
proporsi anak sekolah pada suatu jenjang
pendidikan tertentu tanpa melihat batasan
umur terhadap jumlah anak dalam kelompok
umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. Gambar 3.3 menunjukkan pada tahun
2020 dan 2021, APK pada tingkat SD secara
total di Kabupaten Banjar pada tahun 2021
mencapai 111,19 mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2020 artinya terdapat
111,19 persen dari seluruh penduduk yang
bersekolah berada pada tingkat sekolah dasar.
Ini berarti bahwa jumlah murid sekolah pada
jenjang sekolah dasar lebih besar daripada

32 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
jumlah penduduk usia 7-12 tahun atau ada
Gambar 3.3 Angka partisipasi
Kasar (APK) Menurut Tingkat sekitar 11,19 persen penduduk di luar usia SD
Pendidikan Kab Banjar, yang seharusnya (7-12 tahun) yang bersekolah
2020-2021 (%)
di SD. Capaian APK tingkat SD di tahun 2021
terlihat lebih tinggi disbanding tahun 2020.
53,86
APK penduduk Banjar cenderung semakin
SMA 78,98
menurun pada tingkat pendidikan yang
semakin tinggi. Pada jenjang SMP, APK menjadi
84,49 persen bahkan pada jenjang SMA APK
78,93
hanya mencapai 78,98 persen. Namun secara

.id
SMP 84,49
umum terjadi peningkatan APK bila dibanding

go
tahun 2020. Kondisi ini juga umum terjadi di

.
beberapa daerah lain di Indonesia.

ps
102,66
Seperti halnya APK, Angka Partisipasi
SD 111,19 .b
Murni (APM) juga cenderung menurun untuk
ab
tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti
yang terlhat pada Gambar 3.4 APM
rk

2020 2021

menunjukkan proporsi anak sekolah pada


a
nj

kelompok umur tertentu yang bersekolah pada


a

Gambar 3.4 Angka partisipasi tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya.
//b

Murni (APM) Menurut Tingkat


Pada APM usia anak sekolah di setiap jenjang
Pendidikan Kab Banjar,
s:

2020-2021 (%) pendidikan sangat diperhatikan. Hal ini


tp

dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya


anak yang sekolah di luar sistem pendidikan,
ht

46,84
SMA
46,63
seperti menunda saat mulai bersekolah atau
masuk lebih awal, murid tidak naik kelas,
berhenti/keluar dari sekolah untuk sementara
72,27 waktu dan lulus lebih awal. APM pada tingkat
SMP
70,21
SD secara total pada tahun 2021 di Kabupaten
Banjar mencapai 99,12 artinya terdapat 99,12
99,12 persen dari seluruh penduduk usia 7-12 tahun
SD
98,28 yang bersekolah pada tingkat sekolah dasar. Ini
berarti bahwa jumlah murid sekolah pada
0,00 50,00 100,00 150,00 jenjang sekolah dasar yang bersesuaian dengan
2021 2020 usia sekolah SD hampir mencapai 100 persen
pada tahun 2021.

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 33


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
.id
.go
ps
.b
ab
ark
nj

“HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN”


a
//b
s:
tp
ht

34 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
BAB IV KETENAGAKERJAAN

Ketenagakerjaan merupakan salah satu


masalah yang menjadi perhatian pemerintah
yang merupakan masalah yang sangat sensitif
dan harus diselesaikan dengan berbagai

.id
pendekatan agar masalah tersebut tidak meluas

go
dan berdampak pada penurunan kesejahteraan
dan keamanan masyarakat. Pada umumnya,

.
ps
masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Banjar
.b
tidak jauh berbeda dengan permasalahan
ab
ketenagakerjaan di wilayah lain. Permasalahan
ketenagakerjaan berkaitan dengan tingkat
rk

pengangguran, jumlah jam kerja, dan


a
nj

ketidakmerataan penyerapan tenaga kerja pada


a

berbagai sektor lapangan usaha. Akibatnya,


//b

beberapa sektor ketenagakerjaan yang


s:

potensial belum berkembang secara optimal.


tp

Ketenegakerjaan juga menjadi bagian


ht

penting dalam pembangunan ekonomi nasional,


karena terkait juga dalam upaya pemerintah
untuk mengurangi jumlah penduduk miskin
dan tingkat pengangguran. Titik fokus
ketenagakerjaan antara lain penyususan
program penyediaan tenaga profesional untuk
memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan
usaha atau kegiatan pembangunan yang
direncanakan; kemudian penyusunan program
penciptaan kesempatan kerja supaya dapat
menggunakan sumber daya manusia secara
optimal; dan terciptanya lapangan kerja baik
dalam jumlah dan kualitas yang memadai
Untuk menyelesaikan isu problematika
terkait ketenagakerjaan saat ini dan masa

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 35


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
mendatang, perlu disusun kebijakan, strategi
dan program ketenagakerjaan yang terpola dan
terpadu. Hal ini menuntut tersedianya data dan
informasi yang menggambarkan kondisi
ketenagakerjaan di Banjar. BPS berusaha
memenuhi kebutuhan data ketenagakerjaan
melalui Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) yang dilaksanakan setiap tahun.
Sakernas dirancang khusus untuk
mengumpulkan informasi dan menyediakan

.id
data dasar ketenagakerjaan secara lebih cepat

go
dan berkesinambungan.

.
ps
Melalui Sakernas berbagai informasi dan
perkembangan ketenagakerjaan mampu lebih
.b
cepat terpantau, dan representatif. Diharapkan
ab
hasil dari Sakernas ini akan menjadi bahan yang
rk

bermanfaat bagi pemerintah untuk menyusun


a

kebijakan dalam usaha mencapai kesejahteraan.


nj

Hasil Sakernas juga dapat dimanfaatkan oleh


a

dunia usaha sebagai masukan strategi persiapan


//b

usaha atau sebagai perencanaan pembangunan


s:

usaha. Beberapa indikator yang


tp

menggambarkan ketenagakerjaan antara lain


ht

tingkat pengangguran terbuka, tingkat


partisipasi angkatan kerja, persentase
penduduk yang bekerja menurut kelompok
lapangan usaha,

4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan


Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja


(TPAK) merupakan persentase angkatan kerja
terhadap penduduk usia kerja (15 tahun ke
atas). Indikator ini menggambarkan besarnya
keterlibatan penduduk secara aktif dalam
kegiatan ekonomi. Penduduk usia kerja terbagi
menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan

36 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
angkatan kerja. Angkatan kerja adalah
penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja
atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja, atau yang pengangguran. Sedangkan
penduduk yang tidak terlibat dalam pasar
kerja, termasuk penduduk yang masih sekolah,
mengurus rumah tangga, dan lainnya yang
tidak tercakup dalam angkatan kerja
merupakan bukan angkatan kerja.

.id
Gambar 4.1 Persentase Penduduk 15 tahun ke atas menurut Jenis kelamin dan kegiatan

go
terbanyak di Kabupaten Banjar, Tahun 2021

.
ps
77,03

.b
58,72

ab
a rk

29,37
nj
0,65 a
//b

8,46
5,77
5,76

5,49
4,92

3,81
s:
tp

Bekerja Pengangguran Sekolah Mengurus Ruta Lainnya


ht

Laki-laki Perempuan
Sumber : Data diolah Sakernas Agustus 2021, BPS Kab. Banjar

Pada tahun 2022 penduduk usia 15


tahun keatas yang aktif di pasar tenaga kerja
baik yang bekerja maupun mencari pekerjaan
(disebut juga angkatan kerja) ada sekitar 69,91
persen seperti yang terlihat pada gambar 4.2
berikut.

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 37


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Gambar 4.2 TPAK Kabupaten Banjar,2022

30,09%
Bukan
Angkatan Tingkat Partisipasi
Kerja Angkatan Kerja

69,91%

.id
go
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin
penduduk perempuan yang aktif di pasar

.
ps
tenaga kerja lebih rendah dibandingkan
penduduk laki-laki yang ditunjukkan oleh .b
ab
besaran nilai TPAK penduduk perempuan yang
hanya sebesar 61,93 persen sedangkan TPAK
rk

penduduk laki-laki sebesar 82,55 persen. Hal ini


a
nj

menunjukan sebuah kondisi dimana


a

perempuan dihadapkan pada pilihan antara


//b

bekerja atau mengurus rumah tangga setelah


terikat perkawinan, sedangkan laki-laki
s:

sebagai kepala rumah tangga dan bertanggung


tp

jawab dalam mencari nafkah.


ht

Permasalahan utama dalam


ketenagakerjaan adalah pengangguran.
Permasalahan pengangguran memilki dampak
pada kerawanan sosial dan keamanan.
Fenomena pengangguran menggambarkan
adanya kelebihan penawaran tenaga kerja
(excess supply) pada pasar kerja dibandingkan
lowongan pekerjaan yang tersedia.
Pengangguran juga merupakan keadaan dari
seseorang yang mengalami hambatan di dalam
usahanya untuk memperoleh pekerjaan.

Dari total angkatan kerja pada tahun


2021. sebesar 96,13 persen menunjukan tingkat
kesempatan kerja yang kegiatannya adalah

38 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
bekerja, sedangkan sisanya sebesar 3,87 persen
kegiatannya adalah mencari pekerjaan (lihat
tabel 4.1). Indikator yang digunakan untuk
menggambarkan tingkat pengangguran adalah
Tingkat pengangguran terbuka (TPT). TPT
merupakan perbandingan antara penduduk
yang termasuk dalam kategori pengangguran
terhadap jumlah angkatan kerja. Tingginya
angka TPT mencerminkan tingkat kegagalan
penyerapan tenaga kerja dalam pasar kerja. TPT

.id
Kabupaten Banjar pada tahun 2022 adalah 2,72

go
persen. Angka ini lebih rendah/menurun

.
dibanding tahun 2021 yang mencapai 3,98

ps
persen. Hal ini menunjukan dampak dari
.b
Pandemi Covid 19 sudah mulai membaik
ab
terhadap pereokonomian meskipun belum
dapat pulih sepenuhnya. Pandemi covid yang
rk

terjadi sejak triwulan kedua di tahun 2020


a
nj

hingga 2021 membuat banyak usaha harus


a

merumahkan pekerjanya bahkan harus


//b

menutup usahanya karena tidak mampu


s:

bertahan terhadap dampak kebijakan PSBB dan


tp

PPKM.
ht

Tabel 4.1 Persentase Tingkat Pengangguran


Terbuka (TPT) dan Tingkat
Kesempatan Kerja di Kabupaten
Banjar, 2021-2022

Uraian 2021 2022

(1) (2) (3)


Tingkat
Pengangguran 3,98 2,72
Terbuka
Tingkat 96,02 97,28
Kesempatan Kerja
Total 100 100
Sumber : BPS Kab. Banjar

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 39


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Angka tingkat pengangguran terbuka
ini pada dasarnya belum mencerminkan
ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai
karena angka tingkat pengangguran terbuka
hanya memperhitungkan aspek pencari kerja
saja. Sementara penduduk yang setengah
menganggur (under employement), pengangguran
tak kentara (disguised unemployement), dan
pengangguran tersembunyi (hidden

.id
unemployement) belum tercermin dari tingkat
pengangguran terbuka.

go
4.2 Persentase Pekerja menurut sektor/

.
ps
Lapangan Usaha

Pengelompokan berdasarkan daya serap .b


ab
tenaga kerja atau penduduk yang terlibat dalam
rk

kegiatan ekonomi lapangan usaha dibagi


a

kedalam tiga sektor yaitu sektor pertanian,


nj

sektor industri dan sektor jasa.


a
//b

Persentase Penduduk yang bekerja Per Sektor


s:

dan Jenis Kelamin di Kabupaten Banjar, 2021-


tp

2022
ht

50 44,96
36,82 45,26
40 36,38
30
18,22 18,36
20
10
0
Pertanian Industri Jasa-jasa

2021 2022

Sumber : BPS Kabupaten Banjar

Berdasarkan hasil Sakernas pada bulan


Agustus tahun 2021 dan 2022, Sektor Jasa
merupakan sektor yang paling tinggi menyerap
tenaga kerja di Kabupaten Banjar sebesar 45,26
persen mengalami kenaikan bila dibandingkan

40 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
tahun 2021. Sektor Industri yang dimaksud
pada lapangan usaha disini mencakup antara
lain sektor pertambangan, sektor industri
pengolahan, sektor listrik, gas, dan Air, dan
konstruksi sedangkan Sektor Jasa yang
dimaksud adalah perdagangan, angkutan,
keuangan, dan jasa-jasa lainnya.
Di urutan kedua adalah sektor
pertanian dalam penyerapan tenaga kerja

.id
dimana yang termasuk dalam sektor pertanian
antara lain pertanian tanaman pangan,

go
perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Sektor

.
ps
ini masih menjadi mata pencaharian andalan
penduduk Kabupaten Banjar dengan
.b
penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian
ab
sebesar 36,38 persen dari jumlah seluruh
rk

penduduk yang bekerja di Kabupaten Banjar,


a

angka ini mengalami sedikit penurunan


nj

dibanding tahun 2021 yang sebesar 36,82


a

persen. Penurunan ini disebabkan banyaknya


//b

padi yang mengalami gagal panen sehingga


s:

menurunkan produksi dan mengurangi


tp

penggunaan tenaga kerja di pertanian.


ht

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 41


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
.id
. go
ps
.b
ab
rk

“HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN”


a
anj
//b
s:
tp
ht

42 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
BAB V TARAF & POLA KONSUMSI

Tingkat kesejahteraan suatu rumah


tangga dapat dilihat melalui besarnya
pendapatan yang diterima oleh rumah tangga
yang bersangkutan yang dibandingkan dengan
kebutuhan minimum untuk hidup layak. Secara

.id
umum konsumsi/pengeluaran rumah tangga

go
terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu

.
pengeluaran untuk makanan dan bukan

ps
makanan. Dengan kedua jenis pengeluaran
.b
tersebut, dapat dilihat bagaimana pola
ab
konsumsi masyarakat. Tingkat kebutuhan
rk

(demand) terhadap kedua kelompok


pengeluaran tersebut pada dasarnya berbeda.
a
nj

Dalam kondisi pendapatan terbatas akan


a

mendahulukan pemenuhan makanan, sehingga


//b

pada kelompok masyarakat berpendapatan


s:

rendah akan terlihat bahwa sebagian besar


tp

pendapatannya digunakan untuk membeli


ht

makanan.

Pola konsumsi penduduk merupakan


informasi untuk melihat kesejahteraan
penduduk. Besarnya nilai nominal (rupiah)
yang dibelanjakan baik dalam bentuk makanan
maupun non makanan, secara tidak langsung
dapat mencerminkan kemampuan ekonomi
rumah tangga, untuk mencukupi kebutuhan
yang mencakup barang dan jasa.
Mengingat data pendapatan yang akurat
sulit diperoleh, maka dilakukan pendekatan
melalui pengeluaran rumah tangga Pendekatan
pengeluaran konsumsi penduduk digunakan
dalam setiap survei, karena sulitnya untuk
memperoleh data tentang

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


43
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
penghasilan/pendapatan penduduk dan ada
kecenderungan masyarakat memberikan
jawaban yang kurang relevan. Sebaliknya
apabila ditanyakan tentang pengeluaran
konsumsi, penduduk/masyarakat memberikan
jawaban dengan jujur dan relevan.

5.1 Pengeluaran Rumah Tangga


Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan

.id
menurut golongan pengeluaran di Banjar pada
tahun 2021 sebesar Rp 1.409.747,- yang terdiri

. go
Tabel 5.1 Pengeluaran Rata-Rata Perkapita/bulan Menurut Kelompok Makanan dan

ps
Bukan Makanan Kabupaten Banjar, 2021

.b
ab
Kelompok Barang Pengeluaran Rata-Rata Perkapita/bulan
(rupiah)
rk

(1) (2)
a

Makanan 733.104
nj

-Padi-padian 77.393
a

-Umbi-umbian 4.175
//b

-Ikan/udang/cumi/kerang 74.120
s:

-Daging 20.478
-Telur dan Susu 41.281
tp

-Sayur-sayuran 39.741
ht

-Kacang-kacangan 9.284
-Buah-buahan 21.753
-Minyak dan lemak 15.283
-Bahan Minuman 24.218
-Bumbu-bumbuan 15.837
-Bahan Makanan lain 19.725
-Makanan& Minuman Jadi 288.818
-Rokok dan tembakau 80.997

Non Makanan 676.643


-Perumahan, bahan bakar, penerangan, air 332.024
-Aneka Barang, dan Jasa 145.827
-Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 35.510
-Barang Tahan Lama 111.752
-Pajak Pemakaian dan Premi Asuransi 43.137
-Keperluan Pesta dan Upacara 8.393
Jumlah 1.409.747
Sumber: BPS Kabupaten Banjar, data diolah Susenas Maret 2021

44 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
dari Rp 733.104,- untuk konsumsi makanan dan
Rp 676.643,- untuk konsumsi bukan makanan.

Gambar 5.1 Persentase Pengeluaran Konsumsi Rumah


Tangga Per Kapita/bulan Kabupaten Banjar Tahun 2021

Makanan

.id
48% 52%

go
Non Makanan

.
ps
.b
ab
Jika dilihat dari struktur pengeluaran, maka
rk

pada pengeluaran kelompok makanan


a

didominasi oleh pengeluaran kelompok


nj

makanan makanan dan minuman jadi.


a

Sementara itu pada pengeluaran kelompok


//b

bukan makanan di dominasi oleh pengeluaran


s:

kelompok perumahan, bahan bakar,


tp

penerangan dan air. Dalam pemenuhan kedua


ht

kebutuhan pokok rumah tangga ini dapat


dilihat dari skala prioritas. Dalam kondisi
pendapatan rumah tangga yang relative
kecil/terbatas, maka pemenuhan kebutuhan
makanan diprioritaskan dibanding pengeluaran
bukan makanan.

Kondisi ini akan bergeser apabila


pendapatan rumah tangga semakin tinggi,
karena kelebihan pendapatan dari konsumsi
bahan makanan akan dialokasikan pada
kebutuhan non makanan. Adanya pergeseran
pengeluaran rumah tangga dari makanan ke non
makanan merupakan petunjuk peningkatan
kesejahteraan rumah tangga. Gambar 5.1
menunjukkan persentase pengeluaran rata rata

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


45
KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
perkapita sebulan menurut jenis
pengeluarannya. Secara persentase pengeluaran
rata-rata perkapita sebulan untuk makanan
pada tahun 2021 adalah lebih besar
dibandingkan untuk konsumsi non makanan,
yang mana persentase pengeluaran untuk
makanan adalah 52 persen dan untuk
kebutuhan non makanan sebesar 48 persen.

Konsumsi kalori dan protein dihitung

.id
dengan mengalikan kuantitas setiap makanan

go
yang dikonsumsi dengan nilai kandungan kalori
dan protein setiap jenis makanan berdasarkan

.
ps
daftar konversi zat gizi. Rata-rata pengeluaran
per kapita sebulan adalah biaya yang
.b
ab
dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota
rumah tangga selama sebulan dibagi dengan
rk

banyaknya anggota rumah tangga. Pengeluaran


a

untuk konsumsi makanan dihitung selama


nj

seminggu terakhir, sedangkan konsumsi bukan


a
//b

makanan dihitung sebulan dan setahun


terakhir. Baik konsumsi makanan maupun
s:

bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke


tp

dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka


ht

konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita


yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh
dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah
tangga (baik mengonsumsi makanan maupun
tidak) terhadap jumlah penduduk.

46 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
BAB VI PERUMAHAN
Perumahan didefinisikan sebagai
kumpulan rumah sebagai bagian dari
permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan fasilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni. Undang-

.id
Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

go
dan Pemukiman menyebutkan bahwa salah
satu tujuan diselenggarakannya perumahan

.
ps
dan kawasan permukiman yaitu untuk
menjamin terwujudnya rumah yang layak
.b
huni dan terjangkau dalam lingkungan yang
ab
sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu,
rk

dan berkelanjutan. Kondisi perumahan secara


a

tidak langsung juga dapat mencerminkan


nj

tingkat kesejahteraan penghuninya. Oleh


a
//b

karena itu, diperlukan indikator mengenai


perumahan misalnya status kepemilikan, luas
s:

lantai, dan fasilitas perumahan (sumber air


tp

minum, penerangan, dan sanitasi). Hal ini


ht

penting untuk dilakukan agar didapatkan


gambaran seberapa layak perumahan yang
dihuni oleh masyarakat di suatu daerah.

Rumah selain berfungsi sebagai tempat


tinggal, juga dapat menunjukkan status sosial
seseorang. Status sosial berbanding lurus
dengan kualitas/kondisi tempat tinggal
seseorang. Semakin tinggi status sosial maka
semakin besar peluang untuk memenuhi
kebutuhan akan tempat tinggal dengan kualitas
yang lebih baik. Salah satu dari sekian banyak
fasilitas yang dapat mencerminkan
kesejahteraan rumah tangga antara lain jenis
atap, dinding dan lantai terluas yang
digunakan, termasuk juga fasilitas penunjang

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 47


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
lain yang meliputi luas lantai hunian, sumber air
minum, fasilitas tempat buang air besar, dan
sumber penerangan. Kualitas perumahan yang
baik dan penggunaan fasilitas perumahan
yang memadai akan memberikan kenyamanan
bagi penghuninya.

6.1 Kualitas Rumah Tinggal

.id
Tingkat kesejahteraan rumah tangga dapat
dicerminkan melalui kelayakan rumah sebagai

go
tempat tinggal. Beberapa indikator fisik

.
ps
perumahan yang dapat digunakan antara lain
luas dan jenis lantai, atap, dan dinding.
.b
ab
Kriteria rumah tidak layak huni, salah
satunya adalah rumah yang memiliki luas lantai
rk

per kapita di bawah 7,2 meter persegi. Pada


a
nj

tahun 2021, secara umum 93,61 persen rumah di


a

kabupaten Banjar telah layak huni dengan luas


//b

lantai >7,2 meter persegi, namun masih terdapat


rumah tangga dengan luas lantai per kapita di
s:

bawah 7,2 meter persegi yang jumlahnya


tp

mencapai 6,39 persen.


ht

Tabel 6.1 Persentase Luas Lantai Per Kapita Menurut Kriteria Rumah
Sehat di Kabupaten Banjar, 2021

Luas Lantai (m2) Persentase


(1) (2)
< 7,2 6,39
≥7,2 93,61
Sumber:BPS, Diolah dari Susenas 2021

Bila dibandingkan dengan standar tertentu,


misalnya Kementerian Kesehatan yang
menyatakan suatu rumah dikatakan sehat bila
luas lantai perkapitanya minimal 8 m 2, maka
rata-rata luas lantai per kapita di Banjar sudah

48 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
memenuhi kriteria. Sedangkan menurut SK
Gambar 6.1
Menteri Perumahan Rakyat, luas lantai
Persentase Rumah Tangga perkapita yang layak huni adalah >7,2 m2 dan
Menurut Jenis Lantai Terluas di menurut American Public Health Association
Kabupaten Banjar, 2021
(APHA) yang telah disesuaikan dengan kondisi
di Indonesia, ukuran luas lantai yang ideal
digunakan per orang minimal 10 m2. Artinya
satu rumah tangga yang terdiri dari 4 orang,
Semen
8,24 Keramik
idealnya memiliki luas lantai minimal 40 m 2.

.id
Lainnya 24,52
0,14 Lantai merupakan salah satu sarana

go
berkumpul dan bermain anggota rumah tangga.
Ubin/Tegel Lantai yang luas dan jenisnya yang berkualitas

.
0,27

ps
lebih memungkinkan anggota rumah tangga
untuk beraktivitas secara leluasa. Relevansinya
Kayu/Papan .b
dengan kesehatan, lantai menjadi sarana kontak
ab
66,83
anggota rumah tangga dengan kemungkinan
rk

berbagai penyakit. Bahkan jenis lantai ini


a

merupakan salah satu variabel dalam penentuan


nj

keluarga sejahtera atau pra sejahtera. Dengan


a
//b

demikian jenis dan luas lantai disamping


menggambarkan keadaan sosial ekonomi juga
s:

amat vital dalam menentukan derajat kesehatan


tp

masyarakat. Salah satu indikatornya adalah luas


ht

lantai per kapita yang merupakan rata-rata luas


lantai yang ditempati tiap anggota rumah
tangga. Pada tahun 2021, jenis luas lantai terluas
pada mayoritas tempat tinggal di kabupaten
Banjar adalah jenis kayu/papan yang kualitas
nya masih baik yaitu sebesar 66,83 persen
(Gambar 6.1).
Tidak hanya dari luas lantai yang
ditempati, Kenyamanan suatu rumah atau
tempat tinggal juga bisa dilihat dari segi jenis
material terluas yang digunakan karena
pemilihan material untuk membangun tempat
hunian merupakan salah satu ukuran
kesejahteraan penduduk. Semakin baik kualitas
dari material yang digunakan tersebut maka

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 49


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
akan semakin baik pula tingkat
Gambar 6.2
kesejateraannya. Di sisi lain faktor budaya dan Persentase Rumah Tangga
ketersediaan material yang melimpah juga turut Menurut Atap Terluas yang
memengaruhi penggunaan material untuk Digunakan di Kabupaten Banjar,
2021
perumahan. Salah satu ukuran yang juga Beton
digunakan dalam pembangunan dari segi 0,19 Genteng
2,65
perumahan adalah jenis atap yang digunakan Kayu/Sirap
7,41
yang dapat melindungi penghuni dari panas Asbes 4
Jerami/
matahari dan hujan, serta cukup sehat untuk daun
dijadikan pelindung rumah bagian atas.

.id
1,6

Pada tahun 2021 mayoritas rumah tangga

go
di Kabupaten Banjar didominasi atap seng

.
Seng

ps
sebesar 84,15 persen. Atap seng di sini termasuk 84,15
multi roof dan variannya. Di urutan kedua
.b
adalah rumah tangga dengan rumah beratapkan
ab
kayu/sirap sebanyak 7,41 persen, sementara itu
rk

masih ada yang menggunakan atap daun/jerami


a

sebesar 1,6 persen (Gambar 6.2).


nj

Kualitas perumahan lainnya yang juga


a
//b

harus diperhatikan adalah jenis dinding yang


baik. Dinding yang baik harus tegak lurus agar
s:

dapat memikul berat dinding sendiri, beban


tp

tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul


ht

harus dapat memikul beban diatasnya, dinding


harus terpisah dari pondasi oleh lapisan kedap
air agar air tanah tidak meresap naik sehingga
dinding terhindar dari basah, lembab dan
tampak bersih tidak berlumut.

50 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Gambar 6.3 menunjukan sebagian besar
Gambar 6.3 Persentase Rumah tangga
menurut jenis dinding Tahun 2021 rumah di Kabupaten Banjar tahun 2021 masih
menggunakan kayu, yaitu sebesar 71,63 persen.
Kemudian rumah tangga yang menggunakan
dinding tembok sekitar 28,25 persen.
6.2 Fasilitas Rumah Tinggal
Tingkat kesejahteraan rumah tangga tidak
hanya ditentukan oleh kualitas bangunannya
akan tetapi juga ditentukan oleh fasilitas yang

.id
digunakan oleh rumah tangga tersebut, seperti

go
penyediaan air bersih, sanitasi, penerangan,
bahan bakar memasak maupun pelayanan

.
ps
sosial. Bila dikaitkan dengan tujuan 6 pada Pilar
.b
Pembangunan Lingkungan yang terdapat pada
ab
target Sustainable Develpoment Goals (SDGs)
yaitu Air Bersih dan sanitasi yang layak maka
rk

indikator sanitasi layak berdasarkan hasil


a
nj

Susenas 2021 di Kabupaten Banjar, yaitu sebesar


78,41 persen. Artinya sekitar 78 dari 100 rumah
a

Gambar 6.4 Persentase Rumah


//b

Tangga Menurut Kepemilikan tangga di Banjar telah mengakses sanitasi layak,


Fasilitas Tempat Buang Air
yakni rumah tangga yang memiliki fasilitas
s:

Besar Kabupaten Banjar, 2021


buang air besar sendiri sebagai tempat akhir
tp

pembuangan kotoran sedangkan sisanya bukan


ht

21,59 milik sendiri antara lain menggunakan secara


Bersama dengan rumah tangga lain, wc umum,
dll (gambar 6.4).
78,41

Sendiri Lainnya

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 51


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
Sementara itu Tabel 6.2 berikut
menunjukkan bahwa sumber utama air yang
digunakan rumah tangga di tahun 2021
didominasi oleh sumber air dari air kemasan isi
ulang sebesar 37,70 persen kemudian diikuti
oleh air yang berasal dari ledeng sebesar 20,13
persen, sedangkan sumur tak terlindung
sebesar 10,90 persen berada di posisi ketiga.
Adapun yang termasuk dalam kategori air
bersih untuk konsumsi sehari-hari, antara lain:

.id
air minum kemasan, air ledeng, sumur bor,

go
sumur terlindung, atau mata air terlindung.

.
ps
Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum

.b
Utama di Kabupaten Banjar, 2021
ab
Sumber Air Persentase
rk

(1) (2)
a

Air kemasan bermerk dan isi ulang 37,70


nj

Leding meteran dan eceran 20,13


a

Sumur bor/pompa 7,35


//b

Sumur terlindung 10,01


s:

Sumur tak terlindung 10,90


Mata Air (Terlindung&Tak Terlindung) 1,65
tp

Lainnya (Sungai,Waduk,Air Hujan,dll) 12,26


ht

Jumlah 100,00
Sumber : Statkesra BPS Prov Kalsel, Diolah dari Susenas 2021

Khusus untuk air minum yang bersumber dari


sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata
air terlindung maka syarat agar memenuhi
standar kelayakan adalah harus memenuhi
jarak ≥ 10 meter dari penampungan akhir tinja
terdekat. Sehingga dapat dikatakan secara rata-
rata sebagian besar rumah tangga yang ada di
Kabupaten Banjar telah menggunakan sumber
air minum yang layak untuk dikonsumsi pada
tahun 2021.

52 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
6.3 Status Kepemilikan Rumah Tinggal

Semakin banyak persentase Status penguasaan tempat tinggal


rumah tangga yang menempati merupakan salah satu indikator yang dapat
rumah milik sendiri maka menunjukkan tingkat kesejahteraan rumah
semakin baik tingkat
tangga, semakin banyak persentase rumah
kesejahteraan masyarakat
tersebut. tangga yang menempati rumah milik sendiri
maka semakin baik tingkat kesejahteraan
masyarakat tersebut.

.id
Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga Dirinci Menurut Status Penguasaan
Tempat Tinggal Kabupaten Banjar, 2021

go
Status Penguasaan Tempat Tinggal Persentase

.
ps
(1) (2)
Milik sendiri .b 83,59
ab
Kontrak/Sewa 6,54
Bebas Sewa 9,44
rk

Dinas,Lainnya 0,43
a

Jumlah 100,00
nj

Sumber: BPS Kabupaten Banjar, Diolah dari Susenas 2021


a
//b

Dari Tabel 6.3 terlihat bahwa sebagian


besar rumah tangga di Banjar menempati rumah
s:

milik sendiri yaitu sebesar 83,59 persen.


tp

Besarnya angka kepemilikan rumah sendiri


ht

mengindikasikan bahwa pembangunan


perumahan secara umum berjalan dengan
dinamis seiring dengan pertambahan penduduk
dan peningkatan tingkat kesejahteraan.
Perkembangan sektor perumahan yang dinamis
hendaknya turut pula diimbangi dengan
keselarasan dampaknya terhadap lingkungan,
agar pembangunan rumah dan bangunan tetap
ramah terhadap lingkungan.

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 53


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
.id
go
.
ps
.b
ab
a rk

“HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN”


nj
a
//b
s:
tp
ht

54 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2022
BAB VII KEMISKINAN
Pembangunan pada dasarnya bertujuan
menciptakan kemakmuran dan mengurangi
kemiskinan. Kemiskinan merupakan bagian dari
tantangan pembangunan sehingga pemerintah
daerah akan mempertimbangkan faktor-faktor
terkait pengentasan kemiskinan dalam mengambil
kebijakan atau perencanaan program. Dalam

.id
mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep

o
kemampuan memenuhi kebutuan dasar (basic needs

.g
approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan

s
bp
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
b.
makanan dan bukan makanan.
ka

7.1 Perkembangan Penduduk Miskin


r
ja

Penduduk miskin adalah penduduk yang


an

memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan


//b

Gambar 7.1 Jumlah Penduduk di bawah garis kemiskinan. Gambar 7.1


Miskin, 2019- 2022 menerangkan bahwa jumlah penduduk miskin
s:

memiliki kecenderungan fluktuatif selama empat


tp

19.000
18.067
tahun terakhir yaitu dari tahun 2019 yang sebanyak
ht

16.710
17.000 15.910
15.120
15.910 jiwa menjadi 16.710 jiwa di tahun 2022.
15.000 Jumlah penduduk miskin di tahun 2022 terlihat
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021
13.000
yang sempat meningkat akibat dampak dari
11.000 pandemi.

9.000

7.000 7.2 Garis Kemiskinan, Indeks Kedalaman


Kemiskinan, dan Indeks Keparahan Kemiskinan
5.000
2019 2020 2021 2022 Garis Kemiskinan digunakan sebagai batas
untuk mengelompokkan penduduk miskin dan
tidak miskin. Garis Kemiskinan (GK) merupakan
penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan dan
Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).
Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 55


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2021
kapita per bulan di bawah garis kemiskinan
dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Gambar 7.2 Garis Kemiskinan
Gambar 7.2 menunjukan bahwa Garis Kabupaten Banjar Tahun 2019-2022
kemiskinan kabupaten Banjar selama empat (Rupiah/Kapita/Bulan)
tahun terakhir terus meningkat. Dari tahun 2019
garis kemiskinan Banjar yang bernilai Rp 381.862
514.991
per kapita/bulan,- perlahan terus merangkak 482.867
naik menjadi Rp 514.991 per kapita/bulan,- di 381.862 400.081
tahun 2022.
Selain garis kemiskinan, berbagai indikator

.id
kemiskinan juga dapat terlihat seperti yang

o
disajikan pada tabel 7.1. Indikator tersebut antara

.g
lain P0 yaang sering disebut sebagai Persentase

s
bp
Penduduk Miskin. Angka persentase kemiskinan
di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan sejak
b.
tahun 2019 yang semula berada di 2,72 persen
ka

2019 2020 2021 2022


kemudian di tahun 2022 menjadi sebesar 2,79
r

persen. Kenaikan ini seiring dengan dampak yang


ja

ditimbulkan akibat pandemi covid 19 yang terjadi


an

sejak tahun 2020 meskipun perlahan telah


//b

mengalami pemulihan ekomoni karena program-


s:

program yang dilakukan pemerintah dalam


tp

menanggulangi kemiskinan. Sebagaimana kita


ketahui bersama bahwa pandemi covid 19 yang
ht

terjadi di tahun 2020 mulai terjadi di bulan April


sehingga penurunan angka kemiskinan yang
dihitung berdasarkan data susenas di bulan Maret
tahun 2020 belum memperlihatkan dampak
pandemi covid-19 terhadap perekonomian yang
terjadi di tahun 2020. Dampak pandemi tersebut
mulai terlihat pada penghitungan angka
kemiskinan di tahun 2021 dengan peningkatan
persentase penduduk miskin sebesar 3,04 persen.
Selain penduduk miskin, ada dua indikator lain
yang lazim digunakan dalam analisis kemiskinan
yaitu indeks kedalaman kemiskinan yang biasa
diberi simbol P1 dan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2). P1 merupakan ukuran rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin

56 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2021
terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai
indeks ini, semakin jauh rata-rata pengeluaran
penduduk dari garis kemiskinan. Sementara itu, P2
memberikan gambaran mengenai penyebaran
pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin
tinggi nilai P2, maka semakin tinggi ketimpangan
pengeluaran diantara penduduk miskin.
Angka P1 terlihat mengalami kenaikan sejak
tahun 2019 sebesar 0,26 menjadi 0,33 di tahun 2022.
Artinya kesenjangan pengeluaran penduduk miskin

.id
terhadap nilai garis kemiskinan semakin besar hal

o
ini dapat membuat semakin kecil peluang

.g
penduduk miskin untuk dapat keluar dari jurang

s
kemiskinan.

bp
Begitu pula kecenderungan penurunan yang
b.
terjadi pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
ka

yang sejak tahun 2019 sebesar 0,03 menjadi 0,04 di


r

tahun 2022. Hal ini berarti terjadi peningkatan


ja

ketimpangan pengeluaran sesama antara penduduk


an

miskin pengeluaran antar penduduk miskin.


//b
s:

Tabel 7.1 P0, P1 dan P2 Kabupaten Banjar Tahun 2019-2022


tp

Tahun 2019 2020 2021 2022


ht

P0 2,72 2,55 3,04 2,79

P1 0,26 0,26 0,36 0,33

P2 0,03 0,04 0,05 0,04

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 57


KABUPATEN BANJAR TAHUN 2021
id
o.
s .g
bp
b.
r ka
ja
an
//b
s:
tp
ht

Jl. Ahmad Yani KM 39,95 No. 51, Martapura, 70614


Telp (0511) 4721394, Fax (0511) 4723384
Email: bps6303@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai