3302
.id
KABUPATEN BANYUMAS
bp
b.
2019
ka
as
y um
an
//b
s:
tp
ht
KABUPATEN BANYUMAS
2019
STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT
KABUPATEN BANYUMAS 2019
ISBN: 978-602-5484-55-1
Nomor Publikasi: 33020.1937
Katalog: 4101002.3302
.id
Ukuran Buku: 18,2 x 25,7 cm
go
Jumlah Halaman: xii +150 halaman
s.
bp
Naskah:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas b.
ka
as
Penyunting:
m
Penerbit:
ht
Pencetak:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas
Sumber Ilustrasi:
https://freepik.com
Penanggung jawab:
Sri Surtati, SE
Penyunting:
Sunarto S.Si, M.SE
Penulis:
Dinda Sonia Paramitha, SST
.id
go
Pengolah data:
s.
BPS-RI
bp
b.
ka
Pembuat Infografis:
as
s.
bp
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
Data dan informasi yang aktual menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan
perencanaan pembangunan suatu wilayah. Data merupakan suatu refleksi kondisi awal
wilayah yang merupakan modal penting pembangunan agar mempunyai tujuan dan
pola yang jelas.
Data yang terkait dengan konsumsi penduduk seperti sandang, pangan, papan,
pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kesempatan kerja diperlukan untuk
.id
mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil-hasil pembangunan menjangkau seluruh
go
lapisan masyarakat.
s.
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyumas 2019 merupakan
bp
hasil pengumpulan data melalui kuesioner Susenas Maret 2019 Kor (Daftar VSEN19.K)
b.
dan Konsumsi/Pengeluaran (Daftar VSEN19.K) yang dilaksanakan di seluruh wilayah
ka
as
Indonesia. Publikasi ini disajikan dalam bentuk angka persentase dari suatu populasi
m
di wilayah tersebut.
an
statistik kesejahteraan rakyat dapat terpenuhi. Kami ucapkan terima kasih kepada
s:
tp
Edy Aprotuwiyono
Halaman kosong
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
.id
Bab 5. Perumahan ……………………………………………………………………………….. 37
Bab 6. Lain-lain ……………………………………………………………………………………… 47
go
Bab 7. Konsumsi dan Pengeluaran ………………………………………………………… 55
s.
Bab 8. Ulasan Topik Khusus …………………………………………………………………… 63
bp
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………… b. 71
ka
Lampiran 1. Estimasi Sampling Error ……………………………………………………… 75
Lampiran 2. Kuesioner VSEN19.K …………………………………………………………… 103
as
Tabel 2.1 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur (10 Tahunan) dan Jenis
Kelamin, 2019 ............................................................................................. 11
Tabel 2.2 Persentase Penduduk menurut Karakteristik dan Kelompok
Umur, 2019 ................................................................................................. 12
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
dan Status Perkawinan, 2019 ..................................................................... 13
Tabel 2.4 Persentase Penduduk Berumur 15-49 Tahun ke Atas menurut Karakteristik
.id
dan Status Perkawinan, 2019 ..................................................................... 14
go
Tabel 2.5 Persentase Penduduk yang Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
menurut Karakteristik dan Kelompok Umur, 2019 ..................................... 15
s.
bp
Tabel 3.1 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
b.
Kemampuan Membaca dan Menulis, 2019 ................................................ 21
ka
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan
as
Tabel 3.3 Persentase Penduduk Berumur 7-24 Tahun menurut Karakteristik dan
yu
.id
go
Tabel 6.1 Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas menurut
Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi selama Tiga Bulan
s.
bp
Terakhir, 2019 .............................................................................................51
Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial
b.
yang Diterima , 2019 ...................................................................................52
ka
Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Jaminan Sosial, 2019 ................53
as
Tabel 6.4 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Aset, 2019 ................................54
m
yu
Tabel 7.1 Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Komoditas
an
Tabel 7.2 Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari menurut Kelompok
s:
Tabel 7.3 Rata-Rata Konsumsi Protein per Kapita Sehari menurut Kelompok
ht
Tabel 8.1 Persentase Penduduk Miskin dan Angka Prevalensi Penduduk Yang
Kekurangan Konsumsi Pangan Kabupaten Banyumas (persen), 2019 ........67
SD : Sekolah Dasar
.id
SMP : Sekolah Menengah Pertama
go
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
s.
bp
BAB IV. KESEHATAN b.
ka
Balita : Bawah Lima Tahun
as
KB : Keluarga Berencana
m
yu
BAB V. PERUMAHAN
an
//b
Halaman kosong
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Umum
.id
kondisi sosial ekonomi masyarakat.
go
Otonomi daerah melahirkan kebutuhan data hingga level Kabupaten/Kota.
s.
bp
Data-data tersebut diperlukan oleh pemerintah kabupaten/kota sebagai dasar
perumusan kebijakan maupun evaluasi program pembangunan. Menjawab kebutuhan
b.
ka
tersebut, mulai tahun 2015, pengumpulan data Susenas dilaksanakan pada Bulan
Maret dengan sampel sebanyak 300.000 rumah tangga sehingga memungkinkan
as
estimasi hingga level kabupaten/kota. Selain itu pada tahun 2019, jumlah sampel
m
baduta, dan imunisasi pada balita untuk bidang kesehatan; penolong persalinan, umur
tp
perkawinan pertama, partisipasi KB, dan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk
ht
bidang fertilitas dan KB; kondisi tempat tinggal, sumber air untuk minum, memasak,
mandi dan mencuci untuk bidang perumahan; kepemilikan HP, akses internet dalam
pemanfaatan teknologi informasi, serta bantuan/program pemerintah untuk
kesejahteraan masyarakat.
Publikasi ini terbagi atas delapan bab yang terdiri atas penjelasan dan tabel.
Bagian pendahuluan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum, metode
survei yang meliputi ruang lingkup, kerangka sampel, rancangan penarikan sampel,
metode pengumpulan data, dan pengolahan data. Tabel pada publikasi ini terdiri dari
tabel data kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana,
perumahan, teknologi informasi dan komunikasi, perlindungan sosial, jaminan sosial,
serta konsumsi dan pengeluaran. Bab terakhir berisi ulasan mengenai topik mengenai
perkembangan terkini masyarakat di masing-masing kota/kabupaten.
Data-data yang disajikan dalam publikasi ini disajikan menurut karakteristik
individu maupun rumah tangga. Secara umum disagregasi data dalam publikasi ini
.id
meliputi:
go
a. Daerah tempat tinggal yaitu perkotaan dan perdesaan.
s.
b. Jenis kelamin
bp
c. Pengelompokan penduduk berdasarkan berdasarkan kriteria Bank Dunia. Bank
b.
Dunia mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok sesuai dengan
ka
besarnya pendapatan yang dapat didekati dengan besar pengeluaran, yaitu: 40%
as
d. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga (KRT) adalah pendidikan tertingi yang
an
ditamatkan oleh KRT yang dinyatakan dengan ijazah tertinggi yang dimiliki oleh
//b
sekolah dan KRT yang pernah sekolah hingga jenjang Sekolah Dasar
(SD)/sederajat tetapi tidak tamat/lulus.
- SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
tertinggi SD/MI/SDLB/Paket A.
ii. SMP ke atas, yang terdiri dari:
- SMP dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki
ijazah tertinggi SMP/MTs/SMPLB/Paket B.
- SMA ke atas adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
tertinggi SMA/SMK/MA/SMAK/SMLB/Paket C, Diploma, S1, S2 atau S3.
e. Pendidikan tertinggi adalah pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk.
Pendidikan tertinggi penduduk dikelompokkan menjadi:
i. SD ke bawah, yang terdiri dari:
- Tidak Pernah Sekolah/Tidak Tamat SD adalah KRT yang tidak pernah
sekolah dan KRT yang pernah sekolah hingga jenjang Sekolah Dasar
(SD)/sederajat tetapi tidak tamat/lulus.
- SD dan sederajat adalah KRT yang pernah bersekolah dan memiliki ijazah
tertinggi SD/MI/SDLB/Paket A.
.id
a. RSE ≤25% dianggap akurat
go
b. RSE >25% tetapi ≤50% perlu hati-hati jika ingin digunakan
s.
c. RSE > 50%, maka nilai estimasi tersebut dianggap sangat tidak akurat dan
bp
seharusnya digabungkan dengan estimasi yang lain untuk memberikan nilai
estimasi dengan RSE ≤25%. b.
ka
Penyajian data dalam tabel-tabel pada publikasi ini menggunakan tanda-tanda
sebagai berikut:
as
secara nasional sebesar 320.000 rumah tangga yang tersebar di 514 kabupaten/kota.
ht
Sampel susenas hanya mencakup rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga
khusus seperti barak militer, asrama, penjara, dan sejenisnya.
Sampel Susenas Maret 2019 untuk Kabupaten Banyumas sebesar 960 rumah
tangga yang tersebar di 27 kecamatan. Data yang dihasilkan cukup representatif untuk
menghasilkan estimasi sampai dengan tingkat kabupaten/kota namun tidak dapat
dibedakan menurut daerah tempat tinggal (perkotaan/perdesaan).
Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, adalah 40
persen (sekitar 720.000 blok sensus) dari master frame blok sensus hasil Sensus
Penduduk (SP) 2010 yang ditarik secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan
ukuran rumah tangga hasil SP2010.
Tahapan pembentukan kerangka sampel Susenas adalah sebagai berikut:
1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.
Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling:
Tahap 1: Memilih 40 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to
Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap
.id
strata urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan.
go
Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling
dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
s.
bp
KRT.
kuesioner yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan
s:
kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik
yang ditanyakan.
Halaman kosong
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Penduduk adalah semua orang yang telah berdomisili selama 6 bulan atau lebih
dan/atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
2. Belum kawin adalah status dari mereka yang pada saat pencacahan belum terikat
dalam perkawinan.
3. Kawin adalah status dari mereka yang terikat perkawinan pada saat pencacahan,
baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup adalah yang
.id
kawin secara sah menurut hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya) dan
go
mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai
suami isteri.
s.
bp
4. Cerai adalah status dari mereka yang berpisah sebagai suami isteri karena bercerai
baik yang masih hidup maupun yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dan belum
b.
kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum
ka
resmi secara hukum. Sebaliknya, tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah
as
ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan
yu
lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap
an
cerai hidup.
//b
5. Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat
s:
unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
tp
penduduk Indonesia.
ht
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
.id
go
0-9 16.45 15.39 15.92
s.
bp
10 - 19 15.85 14.92 15.39
b.
ka
Kelompok Umur
Karakteristik Jumlah
0-14 15-64 65+
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 24.50 66.39
b. 9.11 100.00
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Status Perkawinan
Karakteristik Jumlah
Belum Kawin Kawin Cerai
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 32.67 b. 62.90 4.43 100.00
ka
as
63.48
Perempuan 22.26 14.26 100.00
m
yu
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Pendidikan Tertinggi
Status Perkawinan
Karakteristik Jumlah
Belum Kawin Kawin Cerai
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 38.40 59.59
b. 2.00 100.00
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Pendidikan Tertinggi
Kelompok Umur
Karakteristik
5 Tahun ke Atas 17 Tahun ke Atas
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 99.63 b. 99.70
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
PENJELASAN TEKNIS
1. Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-
kata/kalimat sederhana dalam huruf latin/alfabet (a-z), huruf arab/hijaiyah, atau
huruf lainnya (contoh huruf jawa, kanji, dll).
2. Angka Melek Huruf adalah proporsi penduduk kelompok umur tertentu yang
dapat membaca dan menulis.
3. Tidak/belum pernah bersekolah adalah anggota ruta berumur lima tahun ke
.id
atas yang tidak pernah atau belum pernah terdaftar dan tidak pernah/belum
go
pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal
s.
maupun nonformal (Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/belum tamat
bp
taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.
b.
4. Masih bersekolah adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang
ka
terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal
as
maupun nonformal (Paket A/B/C). Termasuk bagi mahasiswa yang sedang cuti
m
5. Tidak bersekolah lagi adalah anggota ruta berumur lima tahun ke atas yang
an
7. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus ujian
akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan formal dan
nonformal (Paket A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan
tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada
kelas tertinggi tetapi sudah mengikuti ujian akhir dan lulus, dianggap tamat
sekolah.
Jenis Kelamin
.id
go
s.
Laki-laki 95.97 47.73
bp
Perempuan 93.15
b. 45.73
ka
as
m
Kelompok Pengeluaran
yu
an
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 4.76 12.10 b.
3.95 6.84 72.36 100.00
ka
as
Kelompok Pengeluaran
//b
s:
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki NA 35.99 b.
12.97 21.77 28.40 100.00
ka
as
Kelompok Pengeluaran
//b
s:
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 21.04 27.18 23.12 28.66
go
s.
bp
Perempuan 22.77 28.89 24.52 23.83
b.
ka
Kelompok Pengeluaran
as
m
yu
PENJELASAN TEKNIS
.id
pekerjaan, sekolah, atau kegiatan sehari-hari (tidak dapat melakukan kegiatan
go
secara normal seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari sebagaimana
biasanya).
s.
bp
3. Berobat jalan adalah upaya anggota ruta yang mempunyai keluhan kesehatan
untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi
b.
tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap,
ka
Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, jaminan
yu
dasar kesehatan.
s:
asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai
ht
saat pencacahan. Terdapat dua cara merokok yang umum dilakukan, yaitu
pertama menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paru-paru dan
dihembuskan; kedua hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui
mulut atau hidung.
6. Imunisasi didefinisikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,
masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah,
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
7. Imunisasi Lengkap adalah pemberian imunisasi BCG sebanyak 1 kali, Polio
sebanyak 3 kali, DPT sebanyak 3 kali, Campak sebanyak 1 kali, dan Hepatitis B
sebanyak 3 kali.
(1) (2)
Jenis Kelamin
.id
go
Laki-laki 21.57
s.
bp
Perempuan b. 21.52
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
.id
(1) (2)
go
s.
Jenis Kelamin
bp
b. 40.73
ka
Laki-laki
as
43.55
m
Perempuan
yu
an
Kelompok Pengeluaran
//b
s:
tp
.id
Kelompok Pengeluaran
go
s.
bp
40 Persen Terbawah 29.80 55.96
b.
ka
40 Persen Tengah 30.17 68.13
as
m
Pendidikan Tertinggi
s:
tp
.id
Jenis Kelamin
go
s.
bp
Laki-laki 96.24 75.15
b.
ka
Perempuan 94.48 74.33
as
m
yu
Kelompok Pengeluaran
an
//b
Jenis Imunisasi
Karakteristik
Campak/ Hepatitis
BCG DPT Polio
Morbili B
.id
Jenis Kelamin
go
s.
bp
Laki-laki 97.57 92.81 98.58 80.24 97.75
b.
ka
Perempuan 94.07 93.17 96.62 79.48 94.98
as
m
yu
Kelompok Pengeluaran
an
//b
Rata-rata Lama
Persentase Baduta
Karakteristik Pemberian ASI
Pernah diberi ASI
(Bulan)
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
.id
go
Laki-laki 100.00 11.23
s.
bp
Perempuan b.
98.42 10.56
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
an
Tidak
Ditimbang
Karakteristik < 2, 5 kg ≥ 2,5 kg Jumlah
/Tidak
Tahu
(1) (2) (3) (4) (5)
.id
go
Laki-laki 11.55 88.45 0.00
s.
-
bp
Perempuan 0.00 b.100.00 0.00
-
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
-
//b
s:
-
ht
Pendidikan Tertinggi
Halaman kosong
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
.id
limbah cair.
go
s.
bp
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
.id
go
Laki-laki 90.19 9.81 100.00
s.
bp
Perempuan 90.88
b. 9.12 100.00
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
an
.id
Jenis Kelamin KRT
go
s.
Laki-laki 78.13 21.87 100.00
bp
b.
Perempuan 70.35 29.65 100.00
ka
as
m
Kelompok Pengeluaran
yu
an
*Lainnya termasuk fasilitas bersama, MCK Umum, dan tidak ada/tidak menggunakan
fasilitas buang air besar.
Jenis Kloset
Karakteristik Jumlah
Leher Angsa Lainnya
.id
go
Laki-laki 96.03 3.97 100.00
s.
bp
Perempuan 97.08 NA 100.00
b.
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
sendiri atau bersama.
.id
Laki-laki 75.14 24.86 100.00
go
s.
bp
Perempuan 71.72 28.28 100.00
b.
ka
Kelompok Pengeluaran
as
m
yu
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
sendiri atau bersama.
.id
Jenis Kelamin KRT
go
s.
Laki-laki 0.00 17.52 18.57 53.89 6.84 3.17 100.00
bp
b.
Perempuan 0.00 20.67 22.58 44.01 6.97 5.77 100.00
ka
as
m
Kuintil Pengeluaran
yu
an
*Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan, dll.
PENJELASAN TEKNIS
.id
aplikasi bisnis dan permainan, serta fotografi. Saat ini, Indonesia mempunyai dua
go
sistem jaringan telepon bergerak seluler yaitu Global System for Mobile
Telecommunications (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).
s.
bp
2. Komputer mengacu pada komputer desktop, laptop (portable) atau tablet (atau
komputer genggam yang serupa). b.
a. Personal Computer (PC)/Desktop adalah komputer yang biasanya tetap di
ka
keyboard.
m
b. Laptop (Portable) adalah komputer yang cukup kecil untuk dibawa dan
yu
juga mencakup notebook dan netbook tetapi tidak termasuk tablet dan
//b
.id
penyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
go
7. Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) adalah adalah
s.
kartu yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan Program
bp
Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan BLSM di tahun 2013.
8. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan upaya memberi perlindungan
b.
ka
sosial bagi Keluarga Miskin (KM). Sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) adalah
Keluarga Miskin (KM) berdasarkan Basis Data Terpadu. Peserta PKH harus
as
terdaftar dan hadir pada fasilitas kesehatan dan pendidikan terdekat. Kewajiban
m
peserta PKH di bidang kesehatan meliputi pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil,
yu
pemberian asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan anak balita dan anak
an
jenjang sekolah dasar dan menengah. Khusus anggota keluarga peserta PKH
tp
.id
(1) (2) (3)
go
s.
Jenis Kelamin KRT
bp
Laki-laki 83.69 b. 53.26
ka
as
Kuintil Pengeluaran
an
(1) (2)
.id
Raskin/Rastra/BPNT 27.78
go
s.
bp
Program Indonesia Pintar (PIP) 14.73
b.
ka
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga
18.18
Sejahtera (KKS)
as
m
(1) (2)
.id
Asuransi/PHK** 6.32
go
s.
* Jaminan pensiun/hari tua terdiri dari: Jaminan pensiun dan Jaminan hari tua
bp
** Asuransi/PHK terdiri dari: Asuransi kematian, Jaminan kecelakaan kerja, & Pesangon PHK
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
(1) (2)
.id
Aset Transportasi** 79.87
go
*Aset Fasilitas Rumah Tangga terdiri dari: Lemari es/ kulkas, AC, Pemanas air, Televisi layar datar
s.
(minimal 30 inci), Tabung Gas, dan Telepon Rumah.
bp
**Aset Transportasi terdiri dari: Sepeda motor, Perahu, Perahu motor, dan Mobil.
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
PENJELASAN TEKNIS
1. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya
anggota rumah tangga. Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama
seminggu terakhir, sedangkan konsumsi bukan makanan dihitung sebulan dan
setahun terakhir. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya
dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka
.id
konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini
go
diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik
mengonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk.
s.
bp
2. Konsumsi kalori dan protein dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap
makanan yang dikonsumsi dengan nilai kandungan kalori dan protein setiap jenis
b.
makanan berdasarkan daftar konversi zat gizi.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 39,253.98 57,131.87 52,861.50
2. Umbi-umbian 2,078.97 5,260.82 6,875.70
.id
Ikan/udang/
3. 8,737.41 18,906.45 35,699.40
cumi/kerang
go
4. Daging 7,668.87 21,511.59 37,195.25
s.
5. Telur dan susu 16,480.22 31,185.26 50,919.79
bp
6. Sayur-sayuran 27,871.77 45,241.54 50,411.87
7. Kacang-kacangan
b.
8,437.08 14,059.60 16,027.23
ka
8. Buah-buahan 12,158.86 26,513.11 63,342.77
as
jadi
tp
Jumlah Pengeluaran
491,239.82 981,934.90 2,220,689.46
Kab. Banyumas
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
.id
2. Umbi-umbian 19.30 30.60 40.54
go
Ikan/udang/cumi/
s.
3. 16.46 27.78 37.82
kerang
bp
4. Daging 32.81 b. 62.86 86.79
ka
as
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
.id
2. Umbi-umbian 0.21 0.38 0.46
go
Ikan/udang/cumi/
s.
3. 2.42 4.13 5.47
kerang
bp
4. Daging b.
2.06 3.90 5.49
ka
as
id
o.
.g
2015 2016 2017 2018 2019
s
bp
b.
ka
as
m
yu
Penduduk Miskin Penduduk Miskin Penduduk Miskin Penduduk Miskin Penduduk Miskin
s:
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
tp
sebesar 17.52% sebesar 17.23% sebesar 17.05% sebesar 13.50% sebesar 12.53%
ht
.id
go
s.
bp
Halaman kosong
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
.id
kemiskinan dan status gizi penduduknya.
go
IPM merupakan ukuran agregat yang dipengaruhi oleh tingkat ekonomi,
s.
bp
pendidikan dan kesehatan. Kualitas SDM Kabupaten Banyumas saat ini termasuk bagus
b.
dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Hal ini ditunjukkan oleh posisi IPM
ka
Kabupaten Banyumas yang berada pada urutan ke-16 dari 35 kabupaten/kota. Posisi
as
IPM Kabupaten tetangga, seperti Cilacap berada pada urutan ke-20, Purbalingga 28,
m
yu
Banjarnegara 33, dan Kebumen 27. Persentase penduduk miskin juga menjadi salah
an
satu faktor penting penentu IPM. Pada tahun 2018 angka kemiskinan di Kabupaten
//b
Banyumas sekitar 13,5 persen yang berarti sekitar 226,2 ribu jiwa masih berada di
s:
mengalami penurunan. Kondisi ini sejalan dengan target optimis pemerintah untuk
menurunkan kemiskinan hingga single digit. Kendati demikian, capaian ini masih
dibayangi oleh laju penurunan yang melambat.
Penurunan angka kemiskinan menjadi pekerjaan rumah besar bagi setiap
pimpinan daerah. Capaian pengentasan kemiskinan tersebur akan menjadi salah satu
tolok ukur keberhasilan program pembangunan yang dijalankan. Bahkan tidak jarang
capaian pengentasan kemiskinan ini dijadikan sebagai indikator target Bupati.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna menurunkan angka
kemiskinan di Kabupaten Banyumas. Alokasi dana penanggulangan kemiskinan di
Kabupaten Banyumas dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Anggaran
tersebut digunakan untuk berbagai program penanggulangan kemiskinan.
.id
makanan telah dilakukan pemerintah antara lain melalui Bantuan Pangan Non Tunai
go
s.
(BNPT). Sementara bantuan non makanan dilaksanakan melalui Program Keluarga
bp
Harapan (PKH), bantuan pendidikan, dan jaminan kesehatan.
b.
Seperti telah disebutkan pada paragraf sebelumnya bahwa, ukuran
ka
kesejahteraan penduduk selain dilihat dari angka kemiskinan, juga dapat dilihat dari
as
m
status gizi penduduknya yang dalam hal ini didekati dari angka prevalensi penduduk
yu
adalah adanya aksesibilitas fisik dan ekonomi terhadap pangan. Aksesibilitas ini
s:
tercermin dari jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Dengan
tp
ht
demikian data konsumsi pangan secara riil dapat menunjukkan kemampuan rumah
tangga dalam mengakses pangan dan menggambarkan tingkat kecukupan pangan
dalam rumah tangga. Perkembangan tingkat konsumsi pangan tersebut secara implisit
juga merefleksikan tingkat pendapatan atau daya beli masyarakat terhadap pangan.
Tercukupinya kebutuhan pangan antara lain dapat diindikasikan dari
pemenuhan kebutuhan energi dan protein. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII
(WNPG) tahun 2004 menganjurkan konsumsi energi dan protein penduduk Indonesia
masing-masing adalah 2000 kkal/kapita/hari dan 52 gram/kapita/hari.
Ketersediaan pangan secara makro tidak sepenuhnya menjamin ketersediaan
pada tingkat mikro. Masalah produksi yang hanya terjadi di wilayah tertentu dan pada
waktu-waktu tertentu mengakibatkan konsentrasi ketersediaan di sentra-sentra
produksi dan pada masa-masa panen. Pola konsumsi yang relatif sama antar-individu,
antar-waktu, dan antar-daerah mengakibatkan adanya masa-masa defisit dan lokasi-
.id
dibutuhkan.
go
s.
Prevalensi penduduk yang kekurangan konsumsi pangan masih terjadi di
bp
Kabupaten Banyumas angkanya dari tahun ke tahun semakin menurun. Berdasarkan
b.
data SUSENAS angka PoU (Prevalence of Undernourishmen), persentase penduduk
ka
yang asupan kalorinya di bawah kalori yang dibutuhkan di Kabupaten banyumas pada
as
m
tahun 2019 adalah sekitar 9,72 persen. Kondisi ini sudah jauh lebih baik jika
yu
dibandingkan kondisi tahun 2015 yang masih berada di kisaran 20,02 persen. Kondisi
an
ketahanan pangan pada tingkat wilayah tidak selalu berarti bahwa tingkat ketahanan
pangan di rumah tangga dan individu juga terpenuhi. Masalah-masalah distribusi dan
mekanisme pasar yang berpengaruh terhadap harga, daya beli rumah tangga yang
berkaitan dengan kemiskinan dan pendapatan rumah tangga, serta tingkat
pengetahuan tentang pangan dan gizi sangat berpengaruh kepada konsumsi dan
kecukupan pangan dan gizi rumah tangga.
Setiap rumah tangga memiliki kemampuan yang berbeda dalam mencukupi
kebutuhan pangan secara kuantitas maupun kualitas untuk memenuhi kecukupan gizi.
Berkaitan dengan itu, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk menjamin
agar rumah tangga dan individu memiliki akses terhadap pangan yang tersedia. Upaya
atau kebijakan umum yang diterapkan adalah stabilisasi harga pangan pokok agar
mekanisme pasar dan distribusi yang ada dapat menyediakan pangan pokok dengan
.id
miskin. Beras untuk rumah tangga miskin (Raskin) yang sekarang sudah berubah
go
s.
menjadi BPNT, yang pada awalnya disebut Operasi Pasar Khusus (OPK).
bp
b.
ka
Gambar 1.
as
20.00
//b
16.00
tp
ht
14.00 13.50
12.53
12.00
10.00
8.00
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
.id
17.52 17.23 17.05 13.50 12.53
Miskin
go
Prevalensi Penduduk
s.
bp
yang Kekurangan 20.02 14.81 13.94 9.25 9.72
Konsumsi Pangan b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
Halaman kosong
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
1. Badan Pusat Statistik. 2019. Buku Pedoman Petugas Pencacah (Buku 2).
Jakarta. ---
2. Badan Pusat Statistik. 2019. Buku Pedoman Petugas Pengawas (Buku 3).
Jakarta. ---
3. Badan Pusat Statistik. 2019. Buku Pedoman Pencacahan dan Konsep Definisi
(Buku 4). Jakarta. ---
.id
go
s.
bp
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
LAMPIRAN
yu
an
//b
s:
tp
ht
Halaman kosong
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
.id
go
0-9 4.62 4.97 3.41
s.
bp
10 -19 6.08 5.49 3.95
b.
ka
Kelompok Umur
Karakteristik Jumlah
0-14 15-64 65+
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 4.02 1.77
b. 7.82 -
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Status Perkawinan
Karakteristik Jumlah
Belum Kawin Kawin Cerai
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 3.78 b. 2.01 13.57 -
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Pendidikan Tertinggi
Status Perkawinan
Karakteristik Jumlah
Belum Kawin Kawin Cerai
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 4.17 2.78
b. 23.92 -
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Pendidikan Tertinggi
Kelompok Umur
Karakteristik
5 Tahun ke Atas 17 Tahun ke Atas
.id
go
Jenis Kelamin
s.
bp
Laki-laki 0.15 b. 0.14
ka
as
Kelompok Pengeluaran
an
//b
s:
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 0.90 6.76
go
s.
bp
Perempuan 1.04 6.94
b.
ka
Kelompok Pengeluaran
as
m
yu
.id
Jenis Kelamin
go
s.
bp
Laki-laki 14.84 6.69 13.35 11.01 1.58 -
b.
ka
Perempuan 11.73 6.94 11.64 9.59 1.50 -
as
m
yu
Kelompok Pengeluaran
an
//b
.id
Jenis Kelamin
go
s.
bp
Laki-laki 61.66 6.92 13.17 10.14 8.69 -
b.
ka
Perempuan 71.11 6.87 10.77 8.90 8.27 -
as
m
yu
Kelompok Pengeluaran
an
//b
Jenis Kelamin
.id
go
Perempuan 6.57 4.84 5.32 7.45
s.
bp
Kelompok Pengeluaran
b.
ka
as
(1) (2)
Jenis Kelamin
Laki-laki 8.48
.id
go
s.
Perempuan 8.28
bp
Kelompok Pengeluaran
b.
ka
as
(1) (2)
.id
go
Jenis Kelamin
s.
9.04
bp
Laki-laki
b.
ka
7.91
as
Perempuan
m
yu
an
//b
Kelompok Pengeluaran
.id
40 Persen Terbawah 4.33 5.30
go
40 Persen Tengah 4.05 3.38
s.
bp
20 Persen Teratas 8.81 5.14
b.
ka
Pendidikan Tertinggi
as
Jenis Kelamin
.id
go
Laki-laki 2.11 5.49
s.
bp
Perempuan b.2.73 6.07
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
an
Jenis Imunisasi
Karakteristik
Hepatitis
BCG DPT Polio Campak/Morbili
B
Jenis Kelamin
.id
go
Laki-laki 1.40 2.61 0.85 4.80 1.24
s.
bp
Perempuan 2.90 3.01 2.47
b. 5.26 2.73
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
Pendidikan Tertinggi
KRT
Rata-rata Lama
Persentase Baduta
Karakteristik Pemberian ASI
Pernah diberi ASI
(Bulan)
(1) (2) (3)
Jenis Kelamin
.id
Laki-laki 0.00 10.56
go
s.
Perempuan 1.60 8.59
bp
b.
ka
Kelompok Pengeluaran
as
m
Tidak
Ditimbang
Karakteristik < 2, 5 kg ≥ 2,5 kg Jumlah
/Tidak
Tahu
(1) (2) (3) (4) (5)
.id
go
Laki-laki 30.48 3.98 -
s.
-
bp
Perempuan - 0.00
b. -
-
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
-
//b
s:
Pendidikan Tertinggi
.id
go
Laki-laki 1.87 17.19 -
s.
bp
Perempuan 2.56 b. 25.55 -
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
an
.id
go
Laki-laki 2.62 9.36 -
s.
bp
Perempuan 6.05 b. 14.36 -
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
*Lainnya termasuk fasilitas bersama, MCK Umum, dan tidak ada/tidak menggunakan
fasilitas buang air besar.
Jenis Kloset
Karakteristik Jumlah
Leher Angsa Lainnya
.id
go
Laki-laki 1.44 34.93 -
s.
bp
Perempuan 1.72 57.23 -
b.
ka
as
Kelompok Pengeluaran
m
yu
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
sendiri atau bersama.
.id
Laki-laki 4.01 12.10 -
go
s.
bp
Perempuan 6.97 17.66 -
b.
ka
Kelompok Pengeluaran
as
m
yu
* Rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat buang air besar dengan penggunaan
sendiri atau bersama.
.id
go
-
s.
Laki-laki - 17.86 16.73 7.47 26.77 40.84
bp
b. -
Perempuan - 25.22 25.40 14.77 45.03 44.71
ka
as
Kuintil Pengeluaran
m
yu
-
an
-
s:
-
20 PersenTeratas - 16.59 20.65 16.49 42.46 99.42
*Lainnya termasuk air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi), air hujan, dll.
.id
go
Jenis Kelamin KRT
s.
bp
Laki-laki 1.80 b. 3.41
ka
as
Kuintil Pengeluaran
an
//b
s:
(1) (2)
.id
Raskin/Rastra/BPNT 7.46
go
s.
Program Indonesia Pintar (PIP) 9.99
bp
b.
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga
9.87
ka
Sejahtera (KKS)
as
m
(1) (2)
.id
go
s.
Asuransi/PHK** 19.45
bp
b.
* Jaminan pensiun/hari tua terdiri dari: Jaminan pensiun dan Jaminan hari tua
ka
** Asuransi/PHK terdiri dari: Asuransi kematian, Jaminan kecelakaan kerja, & Pesangon PHK
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
(1) (2)
.id
Aset Transportasi** 1.75
go
*Aset Fasilitas Rumah Tangga terdiri dari: Lemari es/ kulkas, AC, Pemanas air, Televisi layar datar
s.
(minimal 30 inci), Tabung Gas, dan Telepon Rumah.
bp
**Aset Transportasi terdiri dari: Sepeda motor, Perahu, Perahu motor, dan Mobil.
b.
ka
as
m
yu
an
//b
s:
tp
ht
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian 0.31 0.27 0.42
2. Umbi-umbian 1.21 1.05 1.59
Ikan/udang/ 1.00
.id
3. 0.96 1.07
cumi/kerang
go
4. Daging 0.96 0.84 1.00
s.
5. Telur dan susu 0.53 0.59 0.97
bp
6. Sayur-sayuran 0.35 0.50 0.72
7. Kacang-kacangan 0.53 b. 0.48 0.93
ka
8. Buah-buahan 0.58 0.49 0.91
as
Jumlah Pengeluaran
0.18 0.14 0.51
Kab. Banyumas
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
.id
2. Umbi-umbian 13.58 12.22 17.70
go
Ikan/udang/cumi/
3. 9.81 9.69 11.65
s.
kerang
bp
4. Daging 9.86 8.59 11.22
b.
ka
5. Telur dan susu 6.22 7.32 9.40
as
m
Kelompok Pengeluaran
Kelompok Komoditas
Makanan
40 Persen Terbawah 40 Persen Tengah 20 Persen Teratas
(1) (2) (3) (4)
.id
2. Umbi-umbian 12.42 10.40 18.09
go
Ikan/udang/cumi/
3. 10.34 9.96 10.93
s.
kerang
bp
4. Daging 9.50 8.59 10.85
b.
ka
5. Telur dan susu 5.38 6.82 8.83
as
m
id
o.
s .g
bp
DATA
b.
ka
as
m
yu
an
MENCERDASKAN BANGSA
//b
s:
tp
ht