Anda di halaman 1dari 50

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

DAN KEHUTANAN

STATUS LINGKUNGAN

STATUS LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA 2022


HIDUP INDONESIA
2022

Pusat Data dan Informasi


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
00 COVER.pdf 1 1/29/2023 3:14:44 PM

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP


DAN KEHUTANAN

CM

MY

CY

CMY

K
0 EDITOR.pdf 1 18/02/2023 20:48:00

CM

MY

CY

CMY

K
0 EDITOR.pdf 2 21/02/2023 00:26:00

STATUS
LINGKUNGAN HIDUP
INDONESIA
2022
©2022 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia

Diterbitkan oleh :
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia

Penggunaan isi dan materi buku ini diperbolehkan dengan izin.


Konten dan material dalam buku ini dapat direproduksi dan disebarluaskan dengan cara yang
tidak mengubah makna konten yang dimaksud dalam isi.
Diizinkan untuk mengutip materi buku ini dengan menuliskan referensi yang lengkap.

ISBN :
M

Y
Editor Utama :
CM Siti Nurbaya
MY
Pengarah :
CY
Bambang Hendroyono

CMY Penanggungjawab:
Edi Sulistyo H. Susetyo
K

Tim Penulis :
Liyantono, Yudi Setiawan, Lasriama Siahaan, Prita Ayu Permatasari, Vidya Nur Trissanti, Fikri Sakti
Firmansyah, Luisa Febrina Amalo, Gatot Prayoga, Lilik Budi Prasetyo, Zaenal Abidin, Syartinilia,

 
 

 

        

     
  
!  " # 
 
# 
$ %       & '
 ( 
 ##  &
 $) 
Andry Januwardi Dan Nurhaeni Astuti.

Kontributor Foto :
Biro Humas dan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
1 Ringkasan eksekutif.pdf 1 18/02/2023 23:43:15

Ringkasan Eksekutif
INDO N
A SLHI
EKOREGION SUMATERA

SLHI
Y
B EKOREGION JAWA
CM

MY

CY

CMY

K
1 Ringkasan eksekutif.pdf 2 18/02/2023 23:43:16

NESIA

D SLHI
EKOREGION KALIMANTAN

F SLHI
EKOREGION PAPUA

CM

E SLHI
MY EKOREGION SULAWESI MALUKU
CY

CMY

C SLHI
EKOREGION BALI NUSA TENGGARA
1 Ringkasan eksekutif.pdf 3 18/02/2023 23:43:17

vi Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

I. Ringkasan Eksekutif
Untuk mencapai target Tujuan menampilkan status lingkungan Indone sia yang
Pembangunan Berkelanjutan, dibutuhkan dukungan terbagi menjadi 6 ekoregion (Sumatera, Jawa,
dan peran serta masyarakat. Dengan adanya Bali-Nusra, Kalimantan, Sulawesi-Maluku, dan
kontribusi dari masyarakat, program-program yang Papua).
telah direncanakan dapat tercapai secara maksimal. Pada masing-masing ekoregion dibahas
Sebagai bentuk dukungan untuk hal tersebut, profil, isu lingkungan prioritas, dan pembahasan rinci
diperlukan informasi mengenai kondisi lingkungan dari setiap isu prioritas terpilih. Metode/konsep yang
yang terjadi dari seluruh wilayah Indonesia. digunakan untuk membahas isu lingkungan secara
Informasi terkait lingkungan harus mudah diakses terstruktur dan menyeluruh, yaitu dengan konsep
dan dimengerti oleh berbagai kalangan masyarakat Driving force, Pressure, State, Impact, dan Response
Indonesia. (DPSIR). Selain membahas isu lingkungan yang
terjadi di setiap ekoregion, buku ini juga membahas
Tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup isu lingkungan terkait pengelolaan kualitas air yang
dan Kehutanan (KLHK) menyusun buku Status merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi
Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2022 sebagai salah satu isu lingkungan global ini.
kumpulan informasi kondisi lingkungan hidup di
Indonesia yang dapat digunakan sebagai dasar Buku SLHI 2022 diharapkan dapat menjadi
acuan semua pihak untuk menilai, meneliti dan landasan bagi pemangku kepentingan dalam
menetapkan kebijakan dengan mempertimbangkan menjalankan pembangunan yang berkelanjutan
aspek lingkungan sesuai dengan prinsip untuk Indonesia yang lebih baik.
C
pembangunan berkelanjutan. Buku ini akan
M

CM

MY

CY

CMY

Gambar 1 Konsep D-P-S-I-R pada Pengelolaan Lingkungan Indonesia


1 Ringkasan eksekutif.pdf 4 18/02/2023 23:43:18

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 vii

II. Alur Penyusunan Buku SLHI 2022

Tahap penyusunan diawali dengan lingkungan, dan sosial (USEPA, 2015). Oleh karena
melakukan studi literatur dari berbagai dokumen itu, metode ini relevan untuk membahas hubungan
yaitu: Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang sebab akibat terkait dengan isu lingkungan di
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Indonesia. Dengan demikian, pengambil kebijakan
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang dapat mengikuti informasi terkait dengan
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan permasalahan lingkungan yang kompleks melalui
Lingkungan Hidup; Status Lingkungan Hidup hubungan sebab-akibat dan menyelesaikan
Indonesia edisi sebelumnya; data Badan Pusat permasalahan lingkungan secara sistematis.
Statistik; produk – produk publikasi dari Badan Pusat
Statistik, seperti Statistik Lingkungan Hidup Setelah menganalisis kondisi lingkungan
Indonesia, Statistik Daerah tiap provinsi, DIKPLHD Indonesia dengan 3 (tiga) pendekatan utama, maka
tiap Provinsi, Provinsi Dalam Angka; serta berbagai langkah selanjutnya adalah melakukan sintesis isu
informasi teraktual dan terbaru dari Kementerian lingkungan prioritas. Hal ini dilakukan dengan cara
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Setiap menganalisis isu dominan dari masing-masing
sumber dari literatur tersebut digunakan sebagai ekoregion dan isu tematik nasional, yang dikaitkan
acuan dalam pembahasan setiap bagian dalam buku dengan tiga matra lingkungan utama. Sintesis isu
SLHI 2022. lingkungan prioritas ini menjadi dasar penetapan
kebijakan-kebijakan nasional, yang pada kemudian
Seluruh acuan literatur berasal dari data diacu dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan
sekunder karena tidak dimungkinkannya masing-masing provinsi.
C pengambilan data primer. Data-data yang digunakan
merupakan data yang direkomendasikan dan telah
M
divalidasi melalui Pusat Data dan Informasi
III. Overview Kondisi Lingkungan Indonesia
Y Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Overview lingkungan Indonesia dilakukan
CM
(Pusdatin KLHK). Setelah memperoleh data, dengan memberikan informasi lingkungan Indonesia
dilakukan overview lingkungan Indonesia berdasarkan 3 (tiga) matra utama, yakni lahan, air
MY
berdasarkan 3 (tiga) matra utama, yaitu air, udara, dan udara.
CY dan lahan. Selanjutnya, dilakukan analisis lingkungan
Indonesia yang juga menggunakan konsep DPSIR
CMY
untuk 6 ekoregion (Sumatera, Jawa, Bali-Nusra, a. Lahan
K
Kalimantan, Sulawesi-Maluku, dan Papua). 1. Luas Tutupan Hutan
Pembahasan selanjutnya, yaitu tentang isu tematik Dari data luas kawasan hutan ± 120,2 juta
yang diangkat tahun ini mengenai kualitas air. Ha, realisasi sampai Desember 2020, penetapan
Pembahasan isu tematik juga dilakukan dengan kawasan hutan yang sudah dicapai adalah ± 88,4
konsep DPSIR. juta Ha. Indonesia sendiri memiliki ketentuan
penggunaan kawasan hutan. Dikutip dari Statistik
Metode DPSIR adalah sebuah metode Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
universal yang diadopsi dari United Nations tahun 2020, penggunaan kawasan hutan dapat
Environment Program. Model DPSIR adalah bersifat komersial yaitu digunakan dengan tujuan
pengembangan dari model Pressure, State, dan mencari keuntungan, sementara penggunaan
Response (PSR) (OECD, 1994), dan merupakan kawasan hutan bersifat non komersial yaitu
kerangka analisis yang banyak dipakai untuk bertujuan untuk kawasan hutan yang semestinya
mengevaluasi kondisi lingkungan dan dikembangkan sebagai paru-paru dunia ataupun menjaga
lebih lanjut oleh lembaga lingkungan Uni Eropa (EEA, keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya.
1999). Permasalahan lingkungan yang kompleks Luas lahan berhutan Indonesia mengalami
memerlukan kerangka pendekatan yang mampu peningkatan dari tahun 2019 lalu, peningkatan terjadi
menggambarkan dan mengkomunikasikan dari 94,1 juta Ha pada tahun 2020 menjadi 95,5 juta
permasalahan lingkungan secara komprehensif dan Ha atau 50,9% dari luas total daratan.
kerangka DPSIR mampu menjawab permasalahan
tersebut (USEPA, 2015). Metode DPSIR
menggambarkan hubungan sebab akibat antara
berbagai komponen dalam pembangunan
berkelanjutan, yaitu ekonomi,
1 Ringkasan eksekutif.pdf 5 18/02/2023 23:43:24

viii Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Gambar 2 Perkembangan Luas Lahan Berhutan di Indonesia


Tahun 2011-2020
Sumber: KLHK, 2020

2. Deforestasi
C Angka deforestasi di
Indonesia berubah secara
M
fluktuatif. Deforestasi Indonesia
Y
pada periode 2019-2020
CM
mengalami penurunan sampai 75
persen, atau sebesar 115,5 ribu
MY
hektar, dibandingkan periode
CY 2018-2019 yang mencapai 462,5
CMY
ribu hektar. Angka ini meningkat
jika dibandingkan periode 2017-
K
2018 yang sebesar 439,4 ribu
hektar. Sedangkan pada tahun
2016-2017 angkanya mencapai
480 ribu hektar.
Gambar 3 Deforestasi Luas Lahan di Indonesia Tahun 2013-2020
Sumber: KLHK, 2020

3. Indeks Kualitas Lahan (IKL)

Kinerja IKL pada Tahun 2021


lebih baik dibandingkan pada Tahun
2020. IKL Nasional Tahun 2021
mengalami kenaikan sebesar 1,18
poin menjadi 60,72 dari 59,54 pada
Tahun 2020. Kenaikan ini tidak
merubah predikat IKL pada tingkat
sedang. Kinerja kenaikan IKL ini
kontribusi dari kenaikan IKL di 27
provinsi. Kejadian kebakaran yang
lebih rendah pada Tahun 2021
dibadingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya menjadi salah faktor
Gambar 4 Nilai Rata-rata IKL Nasional Tahun 2016-2021 peningkatan IKL di beberapa provinsi.
Sumber: KLHK, 2021
1 Ringkasan eksekutif.pdf 6 18/02/2023 23:43:30

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 ix

b. Air
Tantangan terkait sumber daya air di penurunan 0,71 poin dari 53.53 pada tahun 2020
Indonesia di antaranya adalah tidak meratanya menjadi 52.82 pada tahun 2021. Klasifikasi nilai IKA
ketersediaan air di wilayah Indonesia. Selain itu, ke dalam predikat tidak akan pernah bisa masuk ke
kondisi degradasi kualitas dan kualitas air di dalam predikat baik maupun baik sekali. Hal ini
Indonesia tergambar pada Peraturan Pemerintah No. dikarenakan penilaian IKA menggunakan klasifikasi
19 Tahun 2020 Tentang RPJMN 2020-2024. PP mutu air kelas II berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001
tersebut menyatakan ketersediaan air sudah tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
tergolong langka hingga kritis di sebagian besar Pencemaran Air dengan penilaian indeks maksimum
wilayah Pulau Jawa dan Bali. Diperkirakan luas sampai 70. Terdapat 11 provinsi yang memiliki nilai
wilayah kritis air meningkat dari 6 persen (2000) IKA di bawah IKA Nasional, lebih sedikit bila
menjadi 9,6 persen (2045), yang mencakup wilayah dibandingkan dengan 2020 yang berjumlah 20
Sumatera bagian selatan, Nusa Tenggara Barat, dan provinsi. Dari 11 provinsi ini, 5 provinsi masuk dalam
Sulawesi bagian selatan. kelompok bobot kontribusi terbesar, yaitu Provinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur,
IKA Nasional tahun 2021 berada pada Sumatera Selatan, dan Riau, lebih banyak
predikat sedang. Nilai IKA Nasional mengalami dibandingkan dengan Tahun 2020.

CM

MY

CY

CMY

Gambar 5 Status mutu air sungai Tahun 2015-2020


Sumber: KLHK, 2020
1 Ringkasan eksekutif.pdf 7 18/02/2023 23:43:31

x Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

c. Udara

Selama masa pandemi tahun 2020-2021 terdapat beberapa kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah untuk membatasi mobilisasi masyarakat (lockdown). Hal ini bertujuan untuk mencegah atau
memutus rantai penyebaran covid-19. Selama periode waktu tersebut, terdapat beberapa istilah yang
digunakan oleh pemerintah sebagai aturan pembatasan mobilisasi ini yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berbasis (PPKM), PPKM Mikro, PPKM Darurat,
dan PPKM Level 3-4. Perkembangan penerapan aturan PSBB atau PPKM selama periode waktu 2020 hingga
2021 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan penerapan aturan mobilisasi masyarakat (PSBB atau PPKM)
selama masa pandemi covid-19 tahun 2020-2021

Kebijakan Tahap Mulai Hingga Dasar Wilayah


10 - 04 - 2020 Provinsi DKI Jakarta
15 - 04 - 2020 Jawa Barat
17 - 04 - 2020 Riau
18 - 04 - 2020 Banten
24 - 04 - 2020 Sulawesi Selatan
22 - 04 - 2020 Jawa Barat
23 - 04 - 2020 Jawa Tengah
22 - 04 - 2020 Provinsi Sumatra Barat
C
24 - 04 - 2020 Kalimantan Selatan
26 - 04 - 2020 Kalimantan Utara
M
28 - 04 - 2020 Jawa Timur
Y
29 - 04 - 2020 Sulawesi Selatan
CM 04 - 05 - 2020 Provinsi Gorontalo
06 - 05 - 2020 Provinsi Jawa Barat
MY PSBB
11 - 05 - 2020 Kalimantan Tengah
CY
TBA Sulawesi Tengah
CMY 17 - 05 - 2020 Jawa Timur
K
16 - 05 - 2020 Kalimantan Selatan
15 - 05 - 2020 Riau
27 - 05 - 2020 Sumatera Selatan
27 - 05 - 2020 Sumatera Selatan
07 - 09 - 2020 Banten
14 - 09 - 2020 Jakarta
11 - 01 - 2021 25 - 01- 2021 Instruksi Mendagri No. 1 Tahun 2021 7 provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat,
I Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta,
PPKM
Jawa Timur, Bali)
II 26 - 01 - 2021 8 - 02 - 2021 Instruksi Mendagri No. 2 Tahun 2021 7 provinsi
I 09 - 02 - 2021 22 - 02 - 2021 Instruksi Mendagri No. 3 Tahun 2021 7 provinsi
II 23 - 02 - 2021 08 - 03 - 2021 Instruksi Mendagri No. 4 Tahun 2021 7 provinsi
III 09 - 03 - 2021 22 - 03 - 2021 Instruksi Mendagri No. 5 Tahun 2021 10 provinsi (tambahan: Sumut, Kaltim,
Sulsel)
IV 23 - 03 - 2021 05 - 04 - 2021 Instruksi Mendagri No. 6 Tahun 2021 15 provinsi (tambahan: Sulut, Kalsel,
Kalteng, NTB, NTT)
V 06 - 04 - 2021 19 - 04 - 2021 Instruksi Mendagri No. 7 Tahun 2021 20 provinsi (tambahan: Kalut, Aceh,
Sumsel, Riau, Papua)
VI 20 - 04 - 2021 03 - 05 - 2021 Instruksi Mendagri No. 9 Tahun 2021 25 provinsi (tambahan: Sumbar, Jambi,
PPKM
Lampung, Kalbar, Kep.Bangka Belitung)
mikro
VII 04 - 05 - 2021 17 - 05 - 2021 Instruksi Mendagri No. 10 Tahun 2021 30 provinsi (tambahan: Kep. Riau,
Bengkulu, Sulteng, Sulten, Papua Barat)
1 Ringkasan eksekutif.pdf 8 18/02/2023 23:43:32

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xi


g , g, , p )
VIII 18 - 05 - 2021 31 - 05 - 2021 Instruksi Mendagri No. 11 Tahun 2021 30 provinsi
IX 01 - 06 - 2021 14 - 06 - 2021 Instruksi Mendagri No. 12 Tahun 2021 Nasional (tambahan:Gorontalo, Maluku,
Maluku Utara, Sulawesi Barat)
X 15 - 06 - 2021 28 - 06 - 2021 Instruksi Mendagri No. 13 Tahun 2021 Nasional
XI 22 - 06 - 2021 05 - 07 - 2021 Instruksi Mendagri No. 14 Tahun 2021 Nasional
XII 06 - 07 - 2021 20 - 07 - 2021 Instruksi Mendagri No. 17 dan No. 20 Nasional
Tahun 2021
- 21 - 07 - 2021 25 - 07 - 2021 Instruksi Mendagri No. 23 Tahun 2021 Nasional
PPKM - 03 - 07 - 2021 20 - 07 - 2021 Instruksi Mendagri No. 15, No. 16, P. Jawa dan Bali
darurat No. 18, dan No. 19 Tahun 2021
- 12 - 07 - 2021 20 - 07 - 2021 15 wilayah luar Jawa–Bali
21 - 07 - 2021 25 - 07 - 2021 Instruksi Mendagri No. 22 dan No. 23 Sejumlah provinsi
PPKM
Tahun 2021
level 1–4
26 - 07 - 2021 02 - 08 - 2021 Sejumlah provinsi

Dari kebijakan tersebut, telah memberikan dampak terhadap penurunan mobilitas masyarakat.
Terdapat peningkatan kualitas udara di beberapa kota di Indonesia khususnya kota – kota besar akibat
berkurangnya aktivitas kendaraan bermotor. Selain kendaraan bermotor, terjadi pula penurunan polutan dari
sektor energi di masa pandemi. Konsumsi energi mengalami penurunan kecuali di sektor rumah tangga. Hal ini
disebabkan karena pengaruh dari PSBB sehingga masyarakat lebih fokus di rumah. Dan dari hal tersebut,
konsumsi energi lebih dominan pada kegiatan domestik terutama untuk memasak dan kegiatan rumahan
C
lainnya. Berdasarkan studi Fardani et al. (2020), wilayah Indonesia secara umum mengalami penurunan
konsentrasi NO2 pada tahun 2020 atau ketika kebijakan lockdown diterapkan, bahkan hingga membuat nilainya
M
mendekati 0 mol/m2 (Gambar 6).
Y

CM

MY

CY

CMY

Februari 2019 Februari 2020

April 2019 April 2020

Juni 2019 Juni 2020


Gambar 6. Perubahan konsentrasi NO2 di Indonesia pada tahun 2019 (sebelum pandemi covid-19)
dan 2020 (saat terjadi pandemi covid-19).
Sumber: Fardani et al. (2020)
1 Ringkasan eksekutif.pdf 9 18/02/2023 23:43:33

xii Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi IKU Nasional Tahun 2021 lebih tinggi
di Indonesia telah melakukan pemantauan kualitas dibandingkan Tahun 2020 dan tetap berpredikat
udara ambien secara kontinu untuk berbagai baik. IKU naik sebesar 0.15 poin dari 87.21 pada
parameter pencemaran udara seperti materi Tahun 2020 menjadi 87.36 pada Tahun 2021. Nilai
partikulat (PM10 dan PM2,5), nitrogen dioksida IKU ini melampaui target yang ditetapkan pada tahun
(NO2), karbon monoksida (CO), dan 2 sulfur dioksida 2021 yaitu 84.2. Capaian IKU Nasional ini didukung
(SO2). Data ini kemudian 2 direpresentasikan dalam oleh kenaikan IKU dari 19 provinsi yang rata-rata
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang kenaikannya adalah 0.62 poin. Namun demikian
memberikan informasi kondisi kualitas udara dalam juga terdapat 15 provinsi yang mengalami
rentang berbahaya, tidak sehat, sehat, dll setiap penurunan IKU dengan rata-rata -0.43 poin.
harinya.

CM

MY

CY

CMY

Gambar 7. Nilai Rata-rata IKU Nasional Tahun 2016-2021


Sumber: KLHK, 2021

IV. Status Lingkungan Hidup Setiap Ekoregion Menggunakan Skema DPSIR


lsu-isu lingkungan pada setiap ekoregion perlu ditetapkan untuk memastikan bahwa pembahasan
terkait analisis lingkungan pada masing-masing ekoregion dilakukan secara terarah, tajam, dan tepat sasaran.
Secara umum, isu lingkungan pada masing-masing ekoregion ditetapkan berdasarkan empat pendekatan,
yakni:
1. Telaah terhadap isu lingkungan prioritas Dokumen lnformasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DIKPLH) Provinsi.
2. Analisis terhadap isu lingkungan prioritas ekoregion di tahun-tahun sebelumnya.
3. lnformasi dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E).
4. Berita terkini media massa daerah terkait.
1 Ringkasan eksekutif.pdf 10 18/02/2023 23:43:34

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xiii

Telaah terhadap isu lingkungan


prioritas DIKPLH Provinsi memberikan
informasi utama dalam penentuan isu
lingkungan ekoregion. Secara singkat,
informasi isu lingkungan prioritas untuk
setiap provinsi dilakukan rekapitulasi dan
dihitung isu yang paling banyak ditemui di
masing-masing provinsi. lsu yang paling
banyak ditemukan di provinsi dalam
ekoregion yang sama kemudian diangkat
menjadi isu lingkungan ekoregion terkait.

Namun demikian, terdapat


beberapa ekoregion dengan DIKPLH
Provinsi yang tidak lengkap. Untuk kondisi
seperti ini, maka penetapan isu lingkungan
prioritas untuk ekoregion tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan isu lingkungan
prioritas ekoregion di tahun-tahun
sebelumnya, informasi dari Pusat
Pengendalian Pembangunan Ekoregion
(P3E), dan berita terkini media massa
C
daerah terkait.
M

Y
a. Ekoregion Sumatera
CM Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan, isu lingkungan hidup prioritas di wilayah ekoregion
Sumatera adalah alih fungsi hutan dan lahan, perubahan iklim global, tingginya penduduk miskin, sistem
MY
sanitasi dan pengelolaan limbah domestik. Isu linkungan alih fungsi lahan dan sistem sanitasi serta
CY pengelolaan limbah domestik sangat mempengaruhi kualitas air di ekoregion Sumatera. Selengkapnya
CMY
kerangka DPSIR Ekoregion Sumatera adalah sebagai berikut.
K
1 Ringkasan eksekutif.pdf 11 18/02/2023 23:43:35

xiv Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

b. Ekoregion Jawa
Secara umum isu lingkungan hidup prioritas di wilayah ekoregion Jawa terdiri dari alih fungsi lahan,
pengelolaan sampah, pencemaran air dan udara, bencana, dan kesehatan masyarakat.Selengkapnya kerangka
DPSIR Ekoregion Jawa adalah sebagai berikut.

CM
c. Ekoregion Bali-Nusra
MY

Isu lingkungan hidup prioritas di wilayah ekoregion Bali-Nusra meliputi alih fungsi lahan, penurunan
CY
kualitas dan kuantitas lahan, serta peningkatan timbulan sampah dan minimnya pengelolaan limbah
CMY domestik. Selengkapnya kerangka DPSIR Ekoregion Bali-Nusra adalah sebagai berikut.
K
1 Ringkasan eksekutif.pdf 12 18/02/2023 23:43:36

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xv

d. Ekoregion Kalimantan
Begitu pula pada Ekoregion Kalimantan, isu lingkungan hidup prioritas di ekoregion ini adalah alih fungsi
lahan, perubahan iklim global, isu terkait keanekaragaman hayati dan satwa liar, serta kebakaran hutan
dan lahan. Terkait isu yang berhubungan dengan air di Ekoregion Kalimantan adalah permasalahan
kerusakan DAS dan akses air bersih. Selengkapnya kerangka DPSIR Ekoregion Kalimantan adalah sebagai
berikut.

CM

MY e. Ekoregion Sulawesi-Maluku
CY
lsu lingkungan hidup yang menjadi prioritas di wilayah Ekoregion Sulawesi Maluku pada tahun 2021
CMY
terdiri dari alih fungsi lahan, perubahan iklim global, penurunan kualitas air, risiko bencana alam, dan
sistem sanitasi dan pengelolaan limbah domestik. Wilayah Ekoregion Sulawesi Maluku sangat berkaitan
K
erat dengan sumber daya pesisir dan laut, terutama Maluku yang merupakan wilayah kepulauan
membuat isu kerusakan sumber daya pesisir dan laut menjadi salah satu isu prioritas. Selengkapnya
kerangka DPSIR Ekoregion Sulawesi Maluku adalah sebagai berikut.
1 Ringkasan eksekutif.pdf 13 18/02/2023 23:43:37

xvi Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

f. Ekoregion Papua
Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan yang telah dilakukan, isu lingkungan hidup prioritas di
wilayah Ekoregion Papua adalah alih fungsi lahan dan hutan yang juga menyangkut aspek
keanekaragaman hayati, perubahan iklim global, tingginya penduduk miskin yang berkaitan dengan
kualitas air dan pengelolaan sampah/limbah. Selengkapnya kerangka DPSIR Ekoregion Papua adalah
sebagai berikut.

CM

MY
V. Pengelolaan Kualitas Air di Indonesia
CY
Pengelolaan kualitas air yang baik berperan penting 0,40). Nilai R2 menunjukkan seberapa besar
CMY dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup yang kontribusi pengaruh waktu (variabel bebas) secara
K
dicerminkan dalam nilai IKLH. Apabila peningkatan simultan terhadap nilai IKA (variabel terikat). Apabila
dan penurunan ini disatukan berdasarkan bobotnya diasumsikan tren linier ini konsisten terjadi, maka
masing-masing, maka IKLH tahun ini mengalami target nilai IKA Nasional hingga tahun 2024 tidak
peningkatan sebesar 1.18 poin. Lebih lanjut, apabila akan dapat tercapai.
peningkatan IKU dan IKL disatukan, nilai Kondisi kualitas air permukaan yang kurang baik
peningkatannya belum mampu mengkompensasi yang ditandai dengan nilai IKA pada predikat sedang
keseluruhan nilai penurunan IKA. Nilai IKA Nasional yang terus menerus mendapatkan tekanan dari
2021 masih di bawah target pencapai IKA Nasional, pembuangan limbah cair dan padat domestik secara
yaitu sebesar 55,2. 22 provinsi saat ini masih berada langsung ke dalam saluran drainase alamiah
di bawah target nasional. Semua provinsi di Pulau maupun buatan sebagai akibat dari kurangnya
Jawa, 6 dari 9 provinsi di Pulau Sumatera, 3 dari 5 kesadaran masyarakat dan juga terbatasnya
provinsi di Pulau Kalimantan, 3 dari 6 provinsi di anggaran pemerintah dalam pembangunan sistem
Sulawesi, 2 dari 4 provinsi di Pulau Papua dan pengolahan air limbah domestik serta penegakkan
Maluku, dan 2 dari 3 provinsi di Bali-Nusra memiliki aturan (hukum) dalam pembuangan limbah cair
nilai IKA di bawah target nasional. dan padat domestik yang kurang kuat telah
mengakibatkan pada penurunan kualitas air
Lebih lanjut, apabila dianalisis selama 6 tahun permukaan. Hal tersebut menunjukkan sintesis yang
terakhir nilai IKA dengan metode perhitungan yang kuat untuk menangani berbagai isu lingkungan
sama, nilai IKA Nasional berada pada kisaran terkait air.
50,20–53,53. Fluktuasi nilai IKA selama 6 tahun
menunjukkan kecenderungan naik. Apabila dianalisis
dengan regresi linear, tren IKA Nasional
menunjukkan kecenderungan naik sebesar 0,45 poin
per tahun dengan nilai determinasi yang cukup (R2 =
1 Ringkasan eksekutif.pdf 14 18/02/2023 23:43:37

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xvii

VI. Sintesis Isu Lingkungan Prioritas konservasi tinggi, maupun pencegahan pencemaran
dan kerusakan sumberdaya lahan.
Setelah melakukan analisis lingkungan dengan 3
pendekatan utama, yakni overview lingkungan
Indonesia, DPSIR berdasarkan ekoregion dan isu b. Isu Lingkungan Air
lingkungan tematik, maka selanjutnya dilakukan
Secara umum, isu lingkungan terkait sumber daya air
sintesis isu lingkungan nasional dengan cara
dilatarbelakangi oleh adanya pertumbuhan ekonomi
mengidentifikasi isu dominan dari 3 analisis
dan penduduk yang semakin tinggi. Tingginya angka
lingkungan sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis
penduduk miskin memicu berkembangnya kawasan
tersebut, didapatkan bahwa isu lingkungan sampah,
permukiman padat penduduk yang tidak disertai
sumber daya air (meliputi kualitas dan kuantitas air),
dengan sistem sanitasi dan pengelolaan limbah
pencemaran udara, serta isu lingkungan lahan
domestik yang baik. Berbagai faktor tersebut, pada
mendominasi isu lingkungan di berbagai ekoregion
akhirnya mempengaruhi kualitas dan kuantitas air.
di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam
bagian selanjutnya, dilakukan pembahasan implikasi
PP No 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan
kebijakan untuk menangani isu lingkungan utama
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
tersebut.
menjadi salah satu instrumen peraturan penting
dalam pengelolaan air. RPPLH, KOTAKU, bank
a. Isu Lingkungan Lahan sampah, maupun proper merupakan beberapa
program yang ditujukan untuk menanggulangi
Semua ekoregion memiliki alih fungsi lahan sebagai tekanan (pressure) pada sistem sanitasi dan limbah
isu lingkungan, khususnya alih fungsi lahan pada domestik. Program proper juga turut mendorong
C
gambut di ekoregion Kalimantan, juga pada pantai pertumbuhan ekonomi dengan meminimalisasi
M
dan pesisir di ekoregion Sulawesi-Maluku. Respon kerusakan lingkungan.
yang merupakan penerapan dari suatu kebijakan,
Y
secara umum berupa penyusunan RPPLH melalui Adanya program rehabilitasi dan penghijauan serta
CM rehabiltasi dan reboisasi. Kebijakan terkait revitalisasi sungai dan ekoriparian yang dilakukan
rehabilitasi mengacu pada Peraturan Pemerintah No. pada berbagai ekoregion turut menjadi solusi dari
MY

76 tahun 2008. Kebijakan ini sudah merespon adanya kerusakan DAS di berbagai wilayah.
CY
pressure yang muncul terkait alih fungsi lahan. Meskipun program-program tersebut belum
CMY Hanya saja, perlu menjadi catatan terkait informasi memberikan respon dari faktor pendorong dan
yang selama ini sering digaungkan dari adanya tekanan, dampak yang dihasilkan pada kedua
K
program rehabilitasi hutan dan lahan yaitu program tersebut cukup signifikan dalam
banyaknya jumlah bibit yang ditanam. Oleh karena memperbaiki kondisi DAS serta menyediakan area
itu, untuk mengukur keberhasilan keberlanjutan yang konservasi air baik di wilayah hulu, tengah, dan hilir
kemudian akan berpengaruh terhadap dampak DAS. Dengan adanya area konservasi air,
maka diperlukan juga rencana dan informasi secara ketersediaan air bagi seluruh masyarakat akan lebih
gamblang terkait banyaknya jumlah kawasan terjamin.
dengan status lahan/kawasannya pada suatu lokasi
penanaman dan luasannya serta melakukan c. Isu Lingkungan Kualitas Udara
monitoring dalam jangka waktu tertentu.
Pengelolaan kualitas udara di Indonesia dan aspek
Dalam mewujudkan implementasi dari suatu lingkungan hidup lainnya sekarang dinaungi dalam
kebijakan terkait pengelolaan lahan adalah Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021. KLHK juga
monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan telah melakukan inovasi-inovasi lainnya untuk
terhadap respon dari suatu kebijakan pengelolaan memperkuat fungsi pengawasan dan kontrol seperti:
lahan. Respon positif maupun negatif yang muncul sistem pemantauan kualitas udara yang mencakup
perlu memberikan input terhadap kebijakan yang wilayah Indonesia: online dan manual dan sistem
baru dan fokus dalam mengatasi problem yang informasi pemantauan emisi secara kontinu untuk
muncul dalam driving force dan pressure. Selain itu, industri (SISPEK). Melalui program Pembangunan
tantangan yang lebih spesifik terkait pengelolaan Rendah Karbon (PRK) yang dilampirkan pada
lahan adalah memastikan bahwa target terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
pengelolaan lahan yang tercantum dalam RPJMN (RPJMN) 2020 – 2024, penurunan polusi udara
2020-2024 dapat dicapai, yang meliputi berbagai ditargetkan pada akhir tahun 2024 terjadi penurunan
upaya seperti peningkatan nilai IKTL, analisis nilai intensitas emisi GRK sebesar 31,6 persen; perbaikan
1 Ringkasan eksekutif.pdf 15 18/02/2023 23:43:41

xviii Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Indeks Kualitas Udara (IKU) dari 86,8 (Baseline tahun sampah yang lebih banyak dan merata, inovasi
2019) ke 84,5 (Tahun 2024), dan peningkatan Indeks pengelolaan sampah menjadi pelet yang dapat
Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) menjadi 69,7 pada digunakan sebagai sumber listrik, pengaturan jadwal
tahun 2024. pembuangan sampah, dan edukasi untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
Mengacu pada Undang-Undang No 39 Tahun 1999 mengurangi dan mengolah serta memilah sampah
tentang Hak Asasi Manusia, warga negara memiliki secara mandiri, dan kebijakan pemerintah dengan
hak hidup di lingkungan baik dan sehat, termasuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
hak untuk udara bersih. Isu ini patut menjadi
perhatian dan tanggung jawab bersama melalui
kolaborasi berbagai stakeholder, termasuk pembuat
kebijakan, masyarakat dan para pelaku sektor bisnis.
Kebijakan, investasi dan program yang mendukung
optimalisasi transportasi dan energi ramah
lingkungan, bangunan dengan efisensi energi, serta
manajemen limbah yang baik akan mengurangi
polusi udara dan memperbaiki kualitas udara yang
kita hirup sehari-hari.

d. Isu Lingkungan Sampah

Perpres 97/2017 merupakan tindak lanjut dari


C
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 20l2 yang
M
menjadi dasar pengelolaan SRT dan SSRT.
Kebijakan dan strategi nasional atau Jakstranas
Y
dinyatakan pada Pasal 2 Perpres 97/2017 untuk
CM pengurangan dan penanganan sampah pada
MY
periode 2017-2025, dan efektivitas penerapan
kebijakan ini masih perlu ditinjau hingga akhir tahun
CY
2025.
CMY

Salah satu target dalam RPJMN 2020-2024 adalah


K
peningkatan sampah terkelola dari 64 juta ton (2019)
menjadi 339 juta ton pada tahun 2024 serta
tercapainya 19 juta rumah tangga yang terlayani
sistem pengelolaan sampah padat dengan sanitary
landfill. Oleh karena itu diperlukan ketersediaan
fasilitas pengolahan dan kapasitas TPA, sarana
transportasi, kesediaan masyarakat untuk
membayar “tipping fee” atas jasa pengelolaan
sampah, serta peningkatan penyediaan alat angkut
terpisah, serta penyusunan jadwal pengangkutan
yang sesuai dengan program pemilahan sampah.
Terkait peningkatan fasilitas pengolahan sampah
menjadi energi, maka diperlukan peningkatan
kapasitas teknologi, sarana dan prasarana
pengolahan sampah, serta penyusunan waste to
energy blue print sehingga selaras dengan target
RPJMN 2020-2024 untuk meningkatkan jumlah
rumah tangga yang terlayani TPST.

Isu peningkatan sampah yang terus meningkat telah


diantisipasi oleh pemerintah daerah disetiap
ekoregion dengan beberapa skema, diantaranya
penambahan jumlah TPA/TPS, sebaran bank
1 Ringkasan eksekutif.pdf 16 18/02/2023 23:43:44

CM

MY

CY

CMY

K
2 Daftar Isi 1.pdf 1 20/02/2023 22:58:33

CM

MY

CY

CMY

Daftar
Isi
2 Daftar Isi 1.pdf 2 20/02/2023 22:58:37

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxi

iv
RINGKASAN
xx xxviii xxxv 1
EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR

5
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 6


1.2. Metodologi Penyusunan Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 6
1.2.1. Studi Literatur 6
1.2.2. Pengumpulan Data 7
1.2.3. Analisis Lingkungan Indonesia 7
1.2.4. Sintesis Isu Lingkungan Prioritas dan Implikasi Kebijakan 7
1.3. DPSIR dan Isu Lingkungan Ekoregion 7
1.4. Daftar Pustaka 8
C

Y 10
CM BAB II OVERVIEW KONDISI LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
MY
2.1 Tata Guna Lahan 12
CY 2.1.1 Luas Tutupan Hutan 12
CMY
2.1.2 Deforestasi 13
2.1.3 Indeks Kualitas Tutupan Lahan 14
K
2.2 Sumber Daya dan Pencemaran Air 15
2.2.1 Kualitas dan Kuantitas Air 15
2.2.2 Kualitas Air baku dan Penyediaan Air Minum di Masa Pandemi 16
2.3 Kualitas Udara 17
2.3.1. Indeks Kualitas Udara 17
2.3.2. Indeks Standar Pencemaran Udara 19
2.4. Pengelolaan Sampah 21
2.4 Daftar Pustaka 21

23
BAB III STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION SUMATERA

3.1. Profil Ekoregion Sumatera 24


3.2. Isu Lingkungan Hidup di Wilayah Ekoregion Sumatera 24
3.3. Analisis DPSIR dari Isu Lingkungan Hidup Prioritas di Wilayah Ekoregion Sumatera 25
3.3.1. Driving Force 25
3.3.1.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk 25
3.3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur 26
3.3.1.3. Peningkatan Kebutuhan pangan dan Energi 27
3.3.1.4. Pandemi Covid-19 28
2 Daftar Isi 1.pdf 3 20/02/2023 22:58:37

xxii Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

3.3.2. Pressure 28
3.3.2.1. Alih Fungsi hutan dan lahan 28
3.3.2.2. Perubahan iklim global 31
3.3.2.3. Tingginya penduduk miskin 31
3.3.2.4. Sistem sanitasi dan pengelolaan limbah domestik 33
3.3.3 State 33
3.3.3.1. Luas Tutupan Hutan 33
3.3.3.2. Luas Kebakaran Hutan Dan Lahan 34
3.3.3.3. Luas Lahan Kritis 35
3.3.3.4. Jumlah Fasilitas Sanitasi 35
3.3.3.5. Timbulan Sampah dan IKPS 35
3.3.3.6. IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup) 35
3.3.4 Impact 38
3.3.4.1 Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) 38
3.3.4.2 Kerusakan Lahan Gambut 38
3.3.4.3 Kesehatan 38
3.3.4.4 Bencana 39
3.3.4.5 Isu Lingkungan Terkait Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar 40
3.3.4.6 Perubahan Akses Air Bersih 41
3.3.5 Response 41
C
3.3.5.1 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 41
M 3.3.5.2 Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Y
Hidup (RPPLH) 42
3.3.5.3 Penghargaan Lingkungan 43
CM
3.3.5.4 Kegiatan Peningkatan Populasi dan Pencegahan Satwa Langka dari
MY
Kepunahan 43
CY 3.3.5.5 Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 43
CMY
3.3.5.6 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan (PROPER) 44
K
3.4 Daftar Pustaka 44

46
BAB IV STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION JAWA

4.1 Profil Ekoregion Jawa 48


4.2 Isu Lingkungan Hidup di Wilayah Ekoregion Jawa 48
4.3 Analisis DPSIR dari Isu Lingkungan Hidup Prioritas di Wilayah Ekoregion Jawa 49
4.3.1. Driving Force 49
4.3.1.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk 49
4.3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur 50
4.3.1.3. Peningkatan Kebutuhan Energi dan Pangan 50
4.3.1.4. Peran dan Lokasi Strategis Skala Regional dan Nasional 50
4.3.1.5. Pandemi Covid-19 53
4.3.2. Pressure 53
4.3.2.1. Alih Fungsi Hutan dan Lahan 53
4.3.2.2. Perubahan Iklim Global 54
4.3.2.3. Tingginya Penduduk Miskin 55
4.3.2.4. Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Limbah Domestik 56
4.3.3. State 56
2 Daftar Isi 1.pdf 4 20/02/2023 22:58:37

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxiii

4.3.3.1. Luas Tutupan Lahan Pertanian 56


4.3.3.2. Jumlah Fasilitas Sanitasi 57
4.3.3.3. Timbulan Sampah dan IKPS 57
4.3.3.4. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 60
4.3.4. Impact 61
4.3.4.1. Kerusakan DAS 61
4.3.4.2. Kesehatan Masyarakat 62
4.3.4.3. Bencana 62
4.3.4.4. Isu Lingkungan Terkait Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar 63
4.3.4.5. Perubahan Akses Air Bersih 64
4.3.5. Response 64
4.3.5.1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 64
4.3.5.2. Pembangunan DAM Penahan Banjir 65
4.3.5.3. Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) 65
4.3.5.4. Penghargaan Lingkungan 66
4.3.5.5. Kegiatan Peningkatan Populasi dan Pencegahan Satwa Langka dari Kepunahan 67
4.3.5.6. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 68
4.3.5.7. Revitalisasi Sungai dan Ekoriparian 68
4.3.5.8.Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) 69
C
4.3.5.9. Program Kampung Iklim (PROKLIM) 69
M 4.3.5.10. Bank Sampah 70
Y
4.4. Daftar Pustaka 71

72
CM

MY

CY

BAB V STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION BALI NUSA TENGGARA


CMY

K 5.1. Profil Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara 74


5.2. Isu Lingkungan Hidup di Wilayah Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara 74
5.3. Analisis DPSIR dari Isu Lingkungan Hidup Prioritas di Wilayah Ekoregion
Bali dan Nusa Tenggara 75
5.3.1. Driving Force 75
5.3.1.1. Pertumbuhan Penduduk 75
5.3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Infrastruktur 75
5.3.1.3. Peningkatan Kebutuhan Pangan dan Energi 75
5.3.1.4. Pandemi Covid-19 77
5.3.2. Pressure 77
5.3.2.1. Alih Fungsi Hutan dan Lahan 77
5.3.2.2. Perubahan Iklim Global 78
5.3.2.3. Tingginya Penduduk Miskin 80
5.3.2.4. Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Limbah Domestik 80
5.3.2.5. Aktivitas Pariwisata 80
5.3.3. State 81
5.3.3.1. Luas Kawasan Hutan 81
5.3.3.2. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan 81
5.3.3.3. Jumlah Fasilitas Sanitasi 82
5.3.3.4. Timbulan Sampah 82
5.3.3.5. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 83
5.3.4. Impact 83
5.3.4.1. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) 83
2 Daftar Isi 1.pdf 5 20/02/2023 22:58:37

xxiv Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

5.3.4.2. Kesehatan Masyarakat 84


5.3.4.3. Bencana 84
5.3.4.4. Isu Lingkungan Terkait Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar 84
5.3.4.5. Penurunan Akses Air Bersih 85
5.3.5. Response 85
5.3.5.1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 85
5.3.5.2. Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) 86
5.3.5.3. Penghargaan Lingkungan 87
5.3.5.4. Kegiatan Peningkatan Populasi dan Pencegahan Satwa Langka dari Kepunahan 87
5.3.5.5. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 88
5.3.5.6. PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan) 89
5.4. Daftar Pustaka 89

92
BAB VI STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN

6.1. Profil Ekoregion Kalimantan 94


C
6.2. Isu Lingkungan Hidup di Wilayah Ekoregion Kalimantan 94
M
6.3. Analisis DPSIR dari Isu Lingkungan Hidup Prioritas di Wilayah Ekoregion Kalimantan 95
Y 6.3.1. Driving Force 95
CM
6.3.1.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk 95
6.3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur 96
MY
6.3.1.3. Peningkatan Kebutuhan Pangan dan Energi 97
CY
6.3.1.4. Pandemi Covid-19 97
CMY 6.3.2. Pressure 98
K
6.3.2.1. Alih Fungsi Hutan dan Lahan 98
6.3.2.2. Perubahan Iklim Global 98
6.3.2.3. Tingginya Penduduk Miskin 99
6.3.2.4. Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Limbah Domestik 99
6.3.3. State 102
6.3.3.1. Luas Kawasan dan Kondisi Terumbu Karang 102
6.3.3.2. Luas Kawasan Hutan 102
6.3.3.3. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan 103
6.3.3.4. Luas Lahan Kritis 103
6.3.3.5. Jumlah Fasilitas Sanitasi 104
6.3.3.6. Timbulan Sampah (IKPS) 104
6.3.3.7. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 104
6.3.4. Impact 105
6.3.4.1. Kerusakan Daerah Aliran Sungai 105
6.3.4.2. Kerusakan Gambut 105
6.3.4.3. Kesehatan Masyarakat 106
6.3.4.4. Bencana 106
6.3.4.5. Isu Lingkungan Terkait Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar 107
6.3.4.6. Perubahan Akses Air Bersih 108
6.3.5. Response 108
6.3.5.1. Penghijauan dan Reboisasi 108
6.3.5.2. Penyusunan RPPLH 112
6.3.5.3. Penghargaan Lingkungan 112
2 Daftar Isi 1.pdf 6 20/02/2023 22:58:37

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxv

6.3.5.4. Kegiatan Peningkatan Populasi dan Pencegahan Satwa Langka dari Kepunahan 114
6.3.5.5. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 114
6.3.5.6. Ekoriparian 116
6.3.5.7. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) 116
6.4. Daftar Pustaka 117

120
BAB VI STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN

7.1. Profil Ekoregion Sulawesi Malukut 122


7.2. Isu Lingkungan Hidup di Wilayah Ekoregion Sulawesi Maluku 122
7.3. Analisis DPSIR dari Isu Lingkungan Hidup Prioritas di Wilayah Ekoregion
Sulawesi Maluku 122
7.3.1. Driving Force 123
7.3.1.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk 123
7.3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur 123
7.3.1.3. Peningkatan Kebutuhan Pangan dan Energi 126
C
7.3.1.4. Pandemi Covid-19 127
M
7.3.2 Pressure 128
Y 7.3.2.1. Ahli Fungsi Hutan & Lahan 128
CM
7.3.2.2. Perubahan Iklim Global 128
7.3.2.3. Tingginya Penduduk Miskin 129
MY
7.3.2.4. Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Limbah Domestik 130
CY
7.3.3. State 130
CMY 7.3.3.1. Luas Tutupan Hutan 130
K
7.3.3.2. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan 130
7.3.3.3. Jumlah Fasilitas Sanitasi 131
7.3.3.4. Timbulan Sampah dan IKPS 131
7.3.3.5. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 132
7.3.4. Impact 132
7.3.4.1. Kerusakan DAS 132
7.3.4.2. Kesehatan Masyarakat (Waterborne Diseases) 133
7.3.4.3. Bencana 133
7.3.4.4. Isu Lingkungan Terkait Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar 133
7.3.4.5. Perubahan Akses Air Bersih 134
7.3.5. Response 135
7.3.5.1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 135
7.3.5.2. Penghargaan Lingkungan 136
7.3.5.3. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 136
7.3.5.4. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) 136
7.3.5.5. Program Kampung Iklim (PROKLIM) 138
7.3.5.6. Program Langit Biru 140
7.4. Daftar Pustaka 142
2 Daftar Isi 1.pdf 7 20/02/2023 22:58:38

xxvi Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

144
BAB VIII STATUS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION PAPUA

8.1. Profil Ekoregion Papua 146


8.2. Isu Lingkungan Hidup di Wilayah Ekoregion Papua 146
8.3. Analisis DPSIR dari Isu Lingkungan Hidup Prioritas di Wilayah Ekoregion Papua 147
8.3.1. Driving Force 148
8.3.1.1. Pertumbuhan Penduduk 148
8.3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur 149
8.3.1.3. Peningkatan Kebutuhan Pangan dan Energi 150
8.3.1.4. Pandemi Covid-19 151
8.3.2. Pressure 154
8.3.2.1. Alih Fungsi Hutan dan Lahan 154
8.3.2.2. Perubahan Iklim Global 156
8.3.2.3. Tingginya Penduduk Miskin 157
8.3.2.4. Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Limbah Domestik 157
8.3.3. State 158
C
8.3.3.1. Luas Tutupan Hutan 158
8.3.3.2. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan 159
M
8.3.3.3. Jumlah Fasilitas Sanitasi 159
Y
8.3.3.4. Timbulan Sampah dan IKPS 160
CM 8.3.3.5. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 162
MY
8.3.4. Impact 163
8.3.4.1. Kerusakan DAS 163
CY
8.3.4.2. Kerusakan Lahan Gambut 163
CMY
8.3.4.3. Kesehatan Masyarakat 164
K 8.3.4.4. Bencana 164
8.3.4.5. Isu Lingkungan Terkait Keanekaragaman Hayati dan Satwa Liar 166
8.3.4.6. Perubahan Akses Air Bersih 168
8.3.5. Response 168
8.3.5.1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 168
8.3.5.2. Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) 169
8.3.5.3. Penghargaan Lingkungan 169
8.3.5.4. Kegiatan Peningkatan Populasi dan Pencegahan Satwa Langka dari Kepunahan 170
8.3.5.5. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 170
8.3.5.6. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) 172
8.4. Daftar Pustaka 173
2 Daftar Isi 1.pdf 8 20/02/2023 22:58:38

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxvii

176
BAB IX PENGELOLAAN KUALITAS AIR DI INDONESIA

9.1. Pendahuluan 178


9.2. Driving Force 179
9.3. Pressure 179
9.4. State (IKA Nasional rendah) 180
9.5. Impact (IKA Nasional turun) 182
9.6. Response/Innovation 186
9.7. Daftar Pustaka 187

188
BAB X IMPLIKASI KEBIJAKAN

10.1. Sintesis Isu Lingkungan Nasional 190


C
10.2. Isu Lingkungan Lahan 192
10.2.1. Implikasi Kebijakan Lahan 192
M
10.2.2. Tantangan Masa Mendatang 192
Y
10.3. Isu Lingkungan Sumber Daya Air 194
CM 10.3.1. Implikasi Kebijakan Air 194
MY
10.3.2. Tantangan Masa Mendatang 195
10.3.3. Implementasi Kebijakan Lintas Sektoral Yang Berpihak Kepada Perbaikan Kualitas Air 196
CY
10.4. Isu Lingkungan Udara 198
CMY
10.4.1. Implikasi Kebijakan Pengelolaan Kualitas Udara 198
K 10.4.2. Tantangan Masa yang Akan Datang 198
10.4.3. Implementasi Kebijakan Lintas Sektoral Yang Berpihak Kepada Perbaikan Kualitas Udara 200
10.5. Isu Lingkungan Sampah 202
10.5.1. Implikasi Dari Implementasi Kebijakan Nasional 202
10.5.2. Tantangan Permasalahan Persampahan di Masa Depan 202
10.4.3. Implementasi Kebijakan Lintas Sektoral Yang Berpihak Kepada Perbaikan Lingkungan
Sampah 203
10.6. Indonesia’s FOLU Net Sink 206
10.7. Daftar Pustaka 208
2 Daftar Isi 1.pdf 9 20/02/2023 22:58:38

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

CM

MY

CY

CMY

Daftar
Tabel
2 Daftar Isi 1.pdf 10 20/02/2023 22:58:39

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

CM

MY

CY

CMY

K
2 Daftar Isi 1.pdf 11 20/02/2023 22:58:39

xxx Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Table 1 Table 3.12. Persentase Rumah Tangga yang


memiliki akses terhadap layanan
sanitasi layak provinsi ekoregion
Table 1 Perkembangan penerapan aturan Sumatera 2018 – 2021 ________ 35
mobilisasi masyarakat (PSBB atau
PPKM) selama masa pandemi ________ x Table 3.13. Timbulan sampah harian dan tahunan
covid-19 tahun 2020-2021 (ton) ekoregion Sumatera
tahun 2020-2021 ________ 36
Table 3.14. Nilai IKPS kabupaten/kota/desa
Table 2 ekoregion sumatera yang masuk
dalam kelompok 10 besar ________ 37
Table 2.1. Rekapitulasi Tutupan Lahan Hutan dan
Non Hutan dari Kawasan Hutan dan APL Table 3.15. Rata-rata tahunan konsentrasi partikel
di Indonesia Tahun 2020 (ribu ha) ________ 12 terlarut udara pada beberapa lokasi
di Ekoregion Sumatera ________ 37
Table 2.2. Deforestasi Netto Indonesia dan
Deforestasi Netto Hutan Alam (ribu ha) Table 3.16. Kerusakan DAS Ekoregion Sumatera ________ 38
Tahun 2019 -2020 ________ 12 Table 3.17. Nilai IKEG Ekoregion Sumatera
Table 2.3. Kualitas Air Sungai yang Digunakan tahun 2022 ________ 38
sebagai Bahan Baku Air Minum di
Table 3.18. Jumlah kasus dan jenis penyakit
Indonesia Tahun 2020 ________ 16
di Ekoregion Sumatera tahun 2021 ________ 39
Table 2.4. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki
Akses terhadap Sumber Air Minum Layak Table 3.19. Jumlah tanggap bencana ekoregion
di Indonesia Tahun 2017-2021 (%) ________ 17 Sumatera tahun 2021 ________ 39
Table 3.20. Flora dan Fauna endemik
C

Table 2.5. Data rinci pemantauan ISPU pada seluruh


M
wilayah di Indonesia tahun 2022 ________ 20 ekoregion Sumatera ________ 40
Y Table 3.21. Persentase rumah tangga yang
CM Table 3 memiliki akses terhadap layanan
sumber air minum layak ekoregion
MY Sumatera ________ 41
Table 3.1. Nilai IKLH Ekoregion Sumatera
CY Tahun 2018-2021 ________ 24 Table 3.22. Distribusi persentase rumah tangga
Table 3.2. Jumlah penduduk Ekoregion Sumatera menurut sumber air minum ________ 41
CMY

K
tahun 2021 ________ 26 Table 3.23. Luas kegiatan reboisasi ekoregion
Table 3.3. Jumlah pelanggan listrik di Ekoregion Sumatera tahun 2018 - 2021 ________ 42
Sumatera ________ 28 Table 3.24. Progres penyusunan Dokumen
Table 3.4. Akumulasi angka kasus Covid-19 ________ 28 RPPLH di tingkat provinsi
Ekoregion Sumatera ________ 42
Table 3.5. Penggunaan lahan Ekoregion Sumatera
tahun 2019 – 2020 ________ 29 Table 3.25. Jumlah BPM KOTAKU Reguler di
Table 3.6. Izin pinjam pakai kawasan hutan untuk Ekoregion Sumatera ________ 43
kegiatan operasi tambang dan non Table 3.26. Jumlah perusahaan peraih proper
tambang di Ekoregion Sumatera di Ekoregion Sumatera Tahun 2021 ________ 44
Tahun 2019-2021 _______ 30
Table 3.7. Izin pinjam pakai kawasan hutan untuk
survei/eksplorasi tambang dan Table 4
non-tambang di ekoregion Sumatera
Tahun 2019 - 2020 _______ 30
Table 4.1. Nilai IKLH Ekoregion Jawa
Table 3.8. Data Parameter Utama Iklim (Suhu dan Tahun 2018-2021 ________ 48
Curah Hujan) di stasiun BMKG per
provinsi di Ekoregion Sumatera Table 4.2. Jumlah Penduduk di Ekoregion
tahun 2020-2021 _______ 31 Jawa Tahun 2021 ________ 50
Table 3.9. Fasilitas sanitasi di Ekoregion Table 4.3. Produk Domestik Regional Bruto
Sumatera tahun 2021 (%) _______ 33 atas harga berlaku Provinsi
Table 3.10. Luas kawasan hutan dan konservasi di Pulau Jawa Tahun 2021 ________ 51
menurut provinsi di Ekoregion Table 4.4. Produktivitas dan Produksi Padi
Sumatera tahun 2021 ________ 34 di Ekoregion Jawa ________ 52
Table 3.11. Luas dan penyebaran lahan kritis
hingga tahun 2020 (ha) ________ 35
2 Daftar Isi 1.pdf 12 20/02/2023 22:58:40

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxxi

Table 4.5. Jumlah pelanggan listrik di Table 4.29. Jumlah perusahaan peraih proper di
Ekoregion Jawa ________ 52 Ekoregion Jawa Tahun 2021 ________ 69
Table 4.6. Distribusi Produk Domestik Regional Table 4.30. Jumlah lokasi penerima penghargaan
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku ________ 53 trofi, sertifikat, dan insentif di
tahun 2021 ________ 70
Table 4.7. Kasus Kumulatif Covid-19 di
Ekoregion Jawa ________ 53 Table 4.31. Sampah Terkelola di Bank Sampah
Induk (Ton/Tahun) ________ 70
Table 4.8. Perubahan Luas Hutan Ekoregion
Jawa Tahun 2019-2020 (Ribu Ha) ________ 54
Table 4.9. Perubahan penggunaan lahan ________ 54 Table 5
Table 4.10. Suhu Udara di Stasiun Pengamatan
BMKG menurut Provinsi di Ekoregion Table 5.1. Nilai IKLH Ekoregion Bali-Nusa
Jawa Tahun 2020-2021 ________ 55 Tenggara Tahun 2018-2021 ________ 74

Table 4.11. Fasilitas Sanitasi di Ekoregion Table 5.2. Laju Pertumbuhan dan Kepadatan
Jawa Tahun 2021 (%) ________ 56 Penduduk di Ekoregion Bali-Nusra ________ 74
Table 5.3. Data Produktivitas dan Produksi Padi
Table 4.12. Luas lahan pertanian di Ekoregion di Ekoregion Bali-Nusra ________ 77
Jawa ________ 56
Table 5.4. Kasus Kumulatif Covid-19 di
Table 4.13. Persentase Rumah Tangga yang Ekoregion Bali-nusra ________ 77
Memiliki Akses Terhadap Sanitasi
Layak ________ 57 Table 5.5. Luas Tutupan Lahan di Ekoregion
Bali-nusra 2019-2020 ________ 78
Table 4.14. Timbulan Sampah di Ekoregion
C
Table 5.6. Suhu minimum, rata-rata, dan
Jawa ________ 57
M
maksimum Ekoregion Bali-Nusra
Table 4.15. Nilai IKLH Ekoregion Jawa ________ 61 di Tahun 2020-2021 ________ 79
Y

Table 4.16. DAS yang dipulihkan di Ekoregion Table 5.7. Fasilitas Sanitasi di Ekoregion
CM
Jawa ________ 61 Bali-Nusra Tahun 2021 ________ 80
MY
Table 4.17. Jenis Penyakit Ekoregion Jawa Table 5.8. Luas Kawasan Hutan di Ekoregion
Tahun 2021 ________ 62 Bali-nusra 2020 ________ 81
CY
Table 5.9. Data Persentase Rumah Tangga
CMY
Table 4.18. Jumlah Tanggap Bencana yang Memiliki Akses Terhadap
Ekoregion Jawa Tahun 2021 ________ 62
K
Layanan Sanitasi Layak Menurut
Table 4.19. Flora dan fauna endemik di Provinsi di Ekoregion Bali-nusra
Ekoregion Jawa ________ 63 Tahun 2019-2021 ________ 82
Table 4.20. Persentase Rumah Tangga yang Table 5.10. Nilai Indeks Ekoregion Bali-nusra
Memiliki Akses Terhadap Sumber Tahun 2021 ________ 83
Air Minum Layak ________ 64
Table 5.11. Kondisi kerusakan DAS di
Table 4.21. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Ekoregion Bali-nusra ________ 84
di Sekitar DAS (Ha) ________ 64
Table 5.12. Jenis Penyakit di Ekoregion
Table 4.22. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Bali-nusra Tahun 2021 ________ 84
Hutan (Ha) ________ 65 Table 5.13. Jumlah Tanggap Bencana
Table 4.23. Jumlah Penyediaan Dam Penahan Ekoregion Bali-nusra Tahun 2021 ________ 84
(unit) ________ 65 Table 5.14. Keanekaragaman fauna di
Table 4.24. Progres penyusunan Dokumen RPPLH Ekoregion Bali-nusra yang
di tingkat provinsi Ekoregion Jawa ________ 66 dilindungi ________ 85
Table 4.25. Penerima penghargaan Nirwasita Table 5.15. Persentase Rumah Tangga yang
Tantra ________ 66 Memiliki Akses Terhadap Layanan
Sumber Air Minum Layak ________ 85
Table 4.26. Data Kelahiran Satwa Liar in Situ
Ekoregion Jawa di Tahun 2021 ________ 67 Table 5.16. Progres penyusunan Dokumen
RPPLH di tingkat provinsi Ekoregion
Table 4.27. Jumlah BPM KOTAKU Reguler di Bali-nusra ________ 87
Ekoregion Jawa ________ 68
Table 5.17. Jumlah BPM KOTAKU Reguler
Table 4.28. Kegiatan Ekoriparian di Ekoregion di Ekoregion Bali-nusra ________ 88
Jawa Tahun 2017-2021 ________ 69
2 Daftar Isi 1.pdf 13 20/02/2023 22:58:40

xxxii Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Table 5.18. Jumlah perusahaan peraih proper Table 6.20. Perkembangan kegiatan reboisasi
di Ekoregion Bali-Nusra Tahun 2021 ________ 89 hutan serta rehabilitasi hutan dan
lahan (Ha) di Ekoregion Kalimantan
tahun 2017-2021 ________ 109
Table 6 Table 6.21. Progress penyusunan RPPLH
Provinsi ________ 112
Table 6.1. Nilai IKLH Ekoregion Kalimantan Table 6.22. Jumlah BPM KOTAKU Reguler
Tahun 2018 – 2021 ________ 94 di Ekoregion Kalimantan ________ 114
Table 6.2. Jumlah Penduduk di Ekoregion
Table 6.23. Perusahaan peraih PROPER
Kalimantan Tahun 2021 ________ 96
di Kalimantan ________ 117
Table 6.3. Besaran dan Persentase Laju
Pertumbuhan PDRB di Ekoregion
Kalimantan Atas Dasar Harga Table 7
Konstan 2010 Tahun 2018–2021 ________ 96
Table 6.4. Produktivitas dan Produksi Padi Table 7.1. Nilai Indeks Kualitas Lingkungan
di Ekoregion Kalimantan ________ 97 Hidup Ekoregion Sulawesi-Maluku
Tahun 2017 – 2021 ________ 122
Table 6.5. Jumlah pelanggan listrik di Ekoregion
Kalimantan 2019-2021 ________ 97
Table 7.2. Produktivitas dan Produksi Padi
di Ekoregion Sulawesi Maluku ________ 126
Table 6.6. Perubahan penggunaan lahan di
Table 7.3. Kasus Kumulatif Covid-19 di
ekoregion Kalimantan ________ 98
Ekoregion Sulawesi Maluku ________ 127
C
Table 6.7. Pengamatan unsur iklim di Stasiun Table 7.4. Luas Tutupan Hutan di Ekoregion
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Sulawesi Maluku ________ 128
M
Geofisika menurut provinsi 2021 ________ 99
Table 7.5. Luas Tutupan Lahan di Ekoregion
Y
Table 6.8. Fasilitas sanitasi di Ekoregion Sulawesi Maluku ________ 128
CM Kalimantan 2021 ________ 100 Table 7.6. Suhu Minimum, Rata-rata, dan
MY
Table 6.9. Luas ekosistem terumbu karang Maksimum Ekoregion Sulawesi
di Indonesia ________ 102 Maluku di Tahun 2020-2021.________ 129
Table 6.10. Luas kawasan hutan di ekoregion
CY
Table 7.7. Persentase Rumah Tangga dengan
CMY Kalimantan ________ 102 Fasilitas Tempat Buang Air Besar
K Table 6.11. Luas dan penyebaran lahan kritis tahun 2021 ________ 130
di Kalimantan ________ 103 Table 7.8. Luas Tutupan Hutan Ekoregion
Table 6.12. Persentase Rumah Tangga yang Sulawesi Maluku Tahun 2020
memiliki akses terhadap layanan (Juta Ha) ________ 130
sanitasi layak ________ 104 Table 7.9. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan
Table 6.13. Timbulan sampah harian di di Ekoregion Sulawesi Maluku (Ha) ________ 131
Ekoregion Kalimantan ________ 104 Table 7.10. Proporsi Rumah Tangga yang
Memiliki Akses Terhadap Layanan
Table 6.14. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Sanitasi Layak di Ekoregion
di Ekoregion Kalimantan ________ 105
Sulawesi Maluku ________ 131
Table 6.15. Kerusakan DAS Ekoregion
Kalimantan ________ 105 Table 7.11. Nilai IKPS di Ekoregion 2021 ________ 131
Table 6.16. Persentase Rumah Tangga yang Table 7.12. Nilai Indeks Nasional dan Provinsi
memiliki akses terhadap layanan Tahun 2021 ________ 132
sanitasi layak ________ 105
Table 7.13. DAS yang dipulihkan di Ekoregion
Table 6.17. Kasus penyakit di masyarakat Sulawesi Maluku ________ 132
Ekoregion Kalimantan 2021 ________ 106 Table 7.14. Jenis Penyakit Ekoregion Sulawesi
Table 6.18. Jumlah kejadian bencana alam Maluku Tahun 2021 ________ 133
menurut provinsi 2021 ________ 106 Table 7.15. Jumlah Tanggap Bencana Ekoregion
Table 6.19. Keanekaragaman fauna endemik Sulawesi Maluku Tahun 2021 ________ 133
Kalimantan ________ 107
Table 7.15. Flora Endemik di Pulau Sulawesi ________ 134
2 Daftar Isi 1.pdf 14 20/02/2023 22:58:40

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxxiii

Table 7.16. Flora Endemik di Pulau Sulawesi ________ 134 Table 8.12. Fasilitas sanitasi di Ekoregion Papua
selama tahun 2018-2021 (%) ________ 158
Table 7.17. Fauna Endemik di Pulau Sulawesi ________ 134
Table 8.13. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi
Table 7.18. Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi di Ekoregion
menurut Provinsi, Tipe Daerah Papua tahun 2020 ________ 159
dan Sumber Air Minum Table 8.14. Presentase Rumah Tangga Yang
Layak (Persen) ________ 134 Memiliki Akses Terhadap
Table 7.19. Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Sanitasi Layak ________ 160
Sekitar DAS (Ha) ________ 135 Table 8.15. Nilai Indeks Kualitas Lingkungan
Table 7.20. Reboisasi Hutan dan Lahan Hidup (IKLH) di Ekoregion Papua
di Sekitar DAS (Ha) ________ 135 dan Nasional Tahun 2021 ________ 162
Table 7.21. Lokasi Program Kotaku di Table 8.16. DAS yang dipulihkan di Ekoregion
Ekoregion Sulawesi Maluku ________ 136 Papua ________ 163
Table 8.17. Nilai IKEG di Ekoregion Papua selama
tahun 2019-2021 ________ 163
Table 8 Table 8.18. Jenis Penyakit Ekoregion Papua
Tahun 2021 ________ 164
Table 8.1. Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Table 8.19. Jumlah respon bencana Ekoregion
Hidup Ekoregion Papua dan Papua tahun 2021 ________ 164
Nasional Tahun 2021 ________ 147
Table 8.20. Jumlah Desa/Kelurahan menurut
Table 8.2. Besaran dan laju pertumbuhan PDRB Jenis Bencana Alam di Ekoregion
C
atas Harga Dasar Harga Konstan Papua selama 3 tahun
M 2010 pada masing-masing provinsi terakhir (2019-2021) ________ 165
di Ekoregion Papua selama
Y Table 8.21. Jumlah Korban Manusia dan
Tahun 2018-2021 ________ 149
Kerusakan Sarana/Prasarana
CM
Table 8.3. Produktivitas dan produksi padi AkibatBencana Alam di
MY di Ekoregion Papua ________ 150 Ekoregion Papua tahun 2021 ________ 165
CY
Table 8.4. Distribusi Persentase Rumah Table 8.22. Jenis Flora dan Fauna Endemik
Tangga Menurut Provinsi dan beserta statusnya di Ekoregion
CMY
Bahan Bakar Utama untuk Papua ________ 167
Memasak Tahun 2021 ________ 151
Table 8.23. Persentase Rumah Tangga yang
K

Table 8.5. Jumlah Pelanggan Listrik di Ekoregion Memiliki Akses Terhadap Sumber
Papua Selama Tahun 2018-2021 ________ 151 Air Minum Layak di Ekoregion
Table 8.6. Kasus Kumulatif Covid-19 di Papua selama tahun 2019-2021 (%) ________ 168
Ekoregion Papua ________ 151
Table 8.24. Perkembangan kegiatan rehabilitasi
Table 8.7. Perkembangan penerapan aturan hutan, lahan, dan mangrove (ha)
mobilisasi masyarakat (PSBB atau di Ekoregion Papua selama
PPKM) selama masa pandemi tahun 2017-2021 ________ 168
covid-19 tahun 2020-2021 ________ 152
Table 8.25. Progres penyusunan Dokumen
Table 8.8. Konsentrasi partikel terlarut RPPLH di Ekoregion Papua hingga
udara di Ekoregion Papua tahun 2021 ________ 169
pada tahun 2020 dan Table 8.26. Jumlah sekolah adiwiyata nasional

________ 153 dan mandiri di Ekoregion Papua
Table 8.9. Perubahan Penggunaan Lahan di selama tahun 2018-2020 ________ 169
Ekoregion Papua tahun
Table 8.27. Jumlah dan Nama Lokasi penerima
2018-2020 ________ 155
bantuan program KOTAKU Reguler
Table 8.10. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Ekoregion Papua ________ 171
di Ekoregion Papua Tahun
2018-2021 ________ 156 Table 8.27. Perusahaan peraih PROPER beserta
dengan peringkatnya ________ 172
Table 8.11. Data Parameter Utama Iklim
(Suhu dan Curah Hujan) di
Stasiun Pengamatan BMKG
wilayah Ekoregion Papua
Tahun 2018-2021 ________ 156
2 Daftar Isi 1.pdf 15 20/02/2023 22:58:40

xxxiv Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Table 9
Table 9.1. Predikat Nilai IKA Provinsi
Tahun 2021 ________ 180
Table 9.2. Tren perubahan nilai IKA per tahun
dari Tahun 2016 hingga 2021
dan perubahan IKA 2020-2021 ________ 183
Table 9.3. Parameter yang sering melampaui
baku mutu air kelas II selama
6 tahun terakhir ________ 185

CM

MY

CY

CMY

K
2 Daftar Isi 1.pdf 16 20/02/2023 22:58:41

CM

MY

CY

CMY

Daftar
Gambar
2 Daftar Isi 1.pdf 17 20/02/2023 22:58:41

xxxvi Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Gambar 2.11. Nilai Indeks Kinerja Pengelolaan


Gambar 1 Sampah (IKPS) Tahun 2020
dan 2021 ________ 21
Gambar 1 Konsep D-P-S-I-R pada Pengelolaan
Lingkungan Indonesia ________ vi
Gambar 2 Perkembangan Luas Lahan Berhutan
di Indonesia Tahun 2011-2020 ________ viii
Gambar 3
Gambar 3 Deforestasi Luas Lahan di Indonesia Gambar 3.1. Model DPSIR dari wilayah ekoregion
Tahun 2013-2020 ________ viii Sumatera ________ 25
Gambar 4 Nilai Rata-rata IKL Nasional Tahun
2016-2021 ________ viii Gambar 3.2. PDRB atas Dasar Harga berlaku
menurut provinsi Ekoregion
Gambar 5 Status mutu air sungai Tahun
Sumatera ________ 26
2015-2020 ________ ix
Gambar 6 Perubahan konsentrasi NO2 di Gambar 3.3. Produktivitas padi dan produksi
Indonesia pada tahun 2019 beras ekoregion Sumatera ________ 27
(sebelum pandemi covid-19) Gambar 3.4. Persentase penduduk miskin di
dan 2020 (saat terjadi pandemi ekoregion Sumatera tahun
covid-19) ________ xi 2019 -2021 ________ 32
Gambar 7 Nilai Rata-rata IKU Nasional Tahun
2016-2021 ________ xii Gambar 3.5. Menteri LHK mengunjungi lokasi
penyerahan SK Perhutanan Sosial
Gambar 1.1. Daftar tujuan yang dalam Sustainable dan TORA se-Sumatera
Development Goals (SDGs) ________ 6 (28/7/2020) ________ 35
C Gambar 1.2. Tahapan penyusunan SLHI ________ 6 Gambar 3.6. Presiden Joko Widodo menyerahkan
M Gambar 1.3. Skema analisis DPSIR ________ 6 Surat Keputusan (SK) Hutan Sosial
dan SK Tanah Objek Reforma Agraria
Y
(TORA) kepada masyarakat di
CM
Gambar 2 Kabupaten Humbang Hasundutan,
Provinsi Sumatera Utara (3/2/2022) ________ 35
MY

Gambar 2.1. Persentase luas penutupan lahan Gambar 3.7. Rekapitulasi luas kebakaran hutan
CY
berhutan di dalam kawasan hutan dan lahan menurut Provinsi
CMY terhadap luas total daratan pada tahun 2019 – 2021 (ha) ________ 37
K
masing-masing provinsi ________ 12 Gambar 3.8. Nilai IKPS provinsi Ekoregion
Gambar 2.2. Peta Luas Deforestasi tiap Provinsi Sumatera tahun 2022 ________ 36
di Indonesia Tahun 2019-2020. ________ 13
Gambar 2.3. Nilai IKL dan tren perubahan pada
setiap provinsi ________ 14 Gambar 4
Gambar 2.4. Perubahan nilai IKL tahun 2019-2020
dan Tahun 2020-2021 ________ 15
Gambar 4.1. Profil Ekoregion Jawa ________ 48

Gambar 2.5. Peta status predikat IKA pada setiap Gambar 4.2. Grafik IKLH Ekoregion Jawa
provinsi Tahun 2021 dan Tahun 2018-2021 ________ 48
kecenderungan IKA Gambar 4.3. Model DPSIR di Ekoregion Jawa ________ 49
tahun 2015-2021 ________ 15
Gambar 4.4. Jumlah penduduk Ekoregion
Gambar 2.6. Perubahan nilai IKU Provinsi tahun
Jawa 2019-2021 ________ 50
2019-2020 dan 2020-2021.________ 18
Gambar 4.5. Peta Tol Trans Jawa ________ 51
Gambar 2.7. Rata-rata konsentrasi gas pencemar
udara SO tingkat kabupaten/kota Gambar 4.6. Persentase penduduk miskin di
di setiap provinsi ________ 18 Ekoregion Jawa (BPS, 2021) ________ 55
Gambar 2.8. Rata-rata konsentrasi gas pencemar Gambar 4.7. Timbulan Sampah di Ekoregion
udara NO tingkat kabupaten/kota Jawa Tahun 2021 ________ 57
di setiap provinsi ________ 18 Gambar 4.8. Nilai Rataan IKPS Ekoregion Jawa ________ 58
Gambar 2.9. Peta status predikat IKU pada Gambar 4.9. Gambaran beberapa kota di
setiap provinsi Tahun 2021 ________ 19 Ekoregion Jawa (Surabaya,
Gambar 2.10. Infografis data hasil pemantauan Yogyakarta, Blitar) ________ 59
ISPU pada seluruh wilayah di Gambar 4.10. Program polikutur di Dukuh Sruni,
Indonesia tahun 2022 ________ 19 Boyolali (peraih Proklim Lestari) ________ 70
2 Daftar Isi 1.pdf 18 20/02/2023 22:58:41

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 xxxvii

Gambar 4.11. Budidaya kopi sebagai upaya Gambar 6.6. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan
konservasi alam di Desa Sambak, di Ekoregion Kalimantan tahun
Magelang (peraih Proklim Lestari) ________ 70 2019-2021 ________ 103
Gambar 6.7. Indeks kinerja pengelolaan sampah
Gambar 5 di Ekoregion Kalimantan ________ 104
Gambar 6.8. Perubahan akses air bersih di
Gambar 5.1. Grafik IKLH Ekoregion Bali-Nusra Ekoregion Kalimantan
2018-2021 ________ 75 2019 – 2021 ________ 108
Gambar 5.2. Kerangka DPSIR untuk Ekoregion Gambar 6.8. Pembangunan persemaian modern
Bali-nusra ________ 75 Mentawir untuk penghijauan
di lokasi proyek IKN ________ 111
Gambar 5.3. Jumlah Penduduk Ekoregion
Bali-nusra 2019-2021 ________ 76 Gambar 6.10. Penganugerahan penghargaan
kalpataru tahun 2021 oleh
Gambar 5.4. Persentase Produk Domestik Menteri KLHK ________ 113
Regional Bruto (PDRB) pada
setiap provinsi ________ 76 Gambar 6.11. Kelahiran bayi Orangutan ke-100
di Suaka Margasatwa Lamandau
Gambar 5.5. Persentase Rumah Tangga menurut pada Desember 2021 ________ 115
Provinsi dan Sumber Penerangan Gambar 6.12. Potret penataan kawasan kumuh
dari Listrik, ________ 77 Kelayan Barat di Kota Banjarmasin,
Gambar 5.6. Data Persentase penduduk miskin Kalimantan Selatan ________ 116
di Ekoregion Bali-nusra
Tahun 2019-2021 ________ 79
C

Gambar 5.7. Tingkat Penghunian Kamar Hotel


Gambar 7
M

Bintang dan Nonbintang Menurut Gambar 7.1. Model DPSIR di Wilayah Ekoregion
Y
Provinsi (persen) tahun 2019–2021 ________ 80 Sulawesi Maluku ________ 122
CM
Gambar 5.8. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Gambar 7.2. Jumlah Penduduk dan Laju
MY (Ha) (Sumber: KLHK 2021) ________ 81 Pertumbuhan Penduduk
CY
Gambar 5.9. Timbulan Sampah Tahunan di Ekoregion Sulawesi – Maluku
Ekoregion Bali-nusra ________ 82 Tahun 2019 – 2021 ________ 123
CMY

Gambar 5.10. Data IKPS rata-rata di Ekoregion Gambar 7.3. Pembangunan Infrastruktur di
K
Bali-nusra 2021 ________ 83 Ekoregion Sulawesi Maluku ________ 125
Gambar 7.4. Pertumbuhan Ekonomi di Ekoregion
Gambar 5.11. Data Rehablitasi Lahan di Ekoregion
Sulawesi Maluku Tahun 2021 ________ 126
Bali-nusra tahun 2020-2021 ________ 86
Gambar 7.5. Persentase Rumah Tangga menurut
Gambar 5.12. Data Reboisasi Lahan di Ekoregion
Provinsi dan Sumber Penerangan
Bali-nusra tahun 2020-2021 ________ 86
dari Listrik (Persen), 2019-2021 ________ 127
Gambar 5.13. Kegiatan Launching BPM CFW
Program KotaKu di Tode Kisar
Gambar 7.6. Persentase Penduduk Miskin di
Ekoregion Sulawesi Maluku
oleh Pemkot Kupang ________ 88
Tahun 2019-2021 ________ 129
Gambar 7.7. Total Timbulan Sampah di Ekoregion
Gambar 6 Sulawesi Maluku tahun 2019-2021 ________ 131
Gambar 7.8. Persentase Peringkat Proper
Gambar 6.1. Peta tutupan lahan Pulau Kalimantan Tahun 2021 ________ 136
(Sumber: P3E Kalimantan 2016) ________ 94
Gambar 7.9. (a) Verifikasi Proklim tahun 2021 di
Gambar 6.2. Grafik IKLH Ekoregion Kalimantan Negeri Passo, Ambon, Provinsi Maluku,
Tahun 2018-2021 ________ 94 (b) Verifikasi Proklim tahun 2021
Gambar 6.3. Model DPSIR di Ekoregion di Negeri Hukurila Ambon, Provinsi
Kalimantan ________ 95 Maluku, dan (c) Penghargaan Negeri
Adat Penerima Trophy Proklim
Gambar 6.4. Kasus Kumulatif Covid-19 Menurut Utama 2021 ________ 138
provinsi 2021 ________ 98
Gambar 7.8. Implementasi Program Langit Biru
Gambar 6.5. Persentase penduduk miskin di Gorontalo dan Piagam
menurut provinsi di Ekoregion Penghargaan ________ 140
Kalimantan tahun 2020
dan 2021 ________ 99
2 Daftar Isi 1.pdf 19 20/02/2023 22:58:43

xxxviii Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Gambar 8
Gambar 8.1. Peta Ekoregion Papua ________ 146
Gambar 8.2. Grafik Nilai Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup Ekoregion Papua tahun
2017-2021 ________ 147
Gambar 8.3. Perkembangan Jumlah Penduduk
di Ekoregion Papua selama
Periode 2018-2021 ________ 148
Gambar 8.4. Perkembangan Jumlah Penduduk
di Ekoregion Papua selama
Periode 2018-2021 ________ 148
Gambar 8.5. Perkembangan Kepadatan Penduduk
di Ekoregion Papua selama
Periode 2018-2021 ________ 148
Gambar 8.6. Perubahan konsentrasi NO di
Indonesia pada tahun 2019
(sebelum pandemi covid-19)
dan 2020 (saat terjadi
pandemi covid-19) ________ 153
Gambar 8.7. Persentase Penduduk Miskin di
Ekoregion Papua pada tahun
C
2019-2021 ________ 157
M Gambar 8.8. Grafik Luas Kebakaran Hutan dan
Lahan di Ekoregion Papua
Y
Tahun 2017-2021 (ha) ________ 159
CM Gambar 8.9. Grafik Timbulan Sampah Harian
MY
di Ekoregion Papua ________ 160
Gambar 8.10. Nilai IKPS di Ekoregion Papua
CY
Tahun 2021 ________ 161
CMY Gambar 8.11. Peta status predikat IKLH pada
setiap provinsi Tahun 2021 ________ 162
K

Gambar 8.12. Dokumentasi Kondisi Pembangunan


Infrastruktur Hasil Program
KOTAKU ________ 171
Gambar 8.13. Dokumentasi Kondisi Pembangunan
Infrastruktur Fasilitas Air Bersih
Hasil Program KOTAKU ________ 172

Gambar 9
Gambar 9.1. Peta status predikat IKA pada setiap
provinsi Tahun 2021 ________ 180
Gambar 9.2. Keberadaan sampah pada seluruh
titik pemantauan sungai di Provinsi
DKI Jakarta tahun 2022 ________ 181
Gambar 9.3. Volume rata-rata harian hasil
penanganan sampah sungai di
Provinsi DKI Jakarta tahun
2021-2022 ________ 181
Gambar 9.4. Tren perubahan nilai IKA per tahun
diurutkan mulai dari yang terkecil ________ 184
Gambar 9.5. Perkembangan distribusi nilai IKA
provinsi Tahun 2016-2020 ________ 184
Gambar 9.6. Rata-rata rasio pemantauan kualitas
air terhadap baku mutu kelas II
untuk 7 parameter tahun 2015-2020 ________ 185
2 Daftar Isi 1.pdf 20 20/02/2023 22:58:45

CM

MY

CY

CMY

K
3 kata pengantar.pdf 1 18/02/2023 22:59:38

CM

MY

CY

CMY

Driving Force
Pressure
State
Impact
Response
3 kata pengantar.pdf 2 18/02/2023 22:59:42

C
KATA
M

CM

MY
PENGANTAR
CY

CMY

K
3 kata pengantar.pdf 3 18/02/2023 22:59:45

2 Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


REPUBLIK INDONESIA

Dalam upaya untuk memberikan informasi


pengelolaan lingkungan di Indonesia, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyusun
buku Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia
(SLHI) Tahun 2022. Muatan dalam dokumen ini berupa
gambaran kondisi lingkungan hidup yang dibahas
berdasarkan ekoregion (6 ekoregion meliputi
ekoregion Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa
Tenggara, Sulawesi-Maluku dan Papua). Untuk ini
digunakan konsep analisis DPSIR, yaitu pembahasan
menyeluruh masing-masing isu terkait Driving Force,
Pressure, State, Impact dan Response. Selain
pembahasan tiap ekoregion, seperti juga tahun
sebelumnya, tahun ini buku SLHI juga memuat bab
tematik yang membahas isu pengelolaan kualitas air
C
di Indonesia.

M
Pengelolaan kualitas air berperan penting dalam
Y peningkatan kualitas lingkungan hidup yang
dicerminkan dalam nilai IKLH. Perlunya perbaikan
CM
kualitas pengelolaan air di daerah dilihat dari nilai
MY Indeks Kualitas Air (IKA) yang dihitung setiap tahun
CY
oleh masing – masing daerah. Perbaikan kualitas
pengelolaan air dapat dilakukan melalui upaya teknis
CMY
maupun non teknis (program insentif dan non insentif,
K peningkatan kesadaran masyarakat dan
sebagainya).

Besarnya tantangan dalam pengelolaan lingkungan


hidup, memerlukan upaya perbaikan dari seluruh
pihak. Dengan dokumen pelaporan Status Lingkungan
Hidup Indonesia diharapkan dapat membantu
kerja-kerja analisis permasalahan lingkungan
Indonesia dan penentuan kebijakan kedepannya.

Informasi status lingkungan hidup ini juga dapat


menjadi dasar bagi pemangku kepentingan dalam
melaksanakan pembangunan serta memberikan
sumbangsih yang nyata dan efektif untuk
mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di
Indonesia.

Jakarta, Desember 2022


MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Siti Nurbaya
3 kata pengantar.pdf 4 18/02/2023 22:59:48

CM

MY

CY

CMY

K
bab 0.pdf 1 19/02/2023 00:01:11

M
1
Y

CM

MY

CY

CMY

- Latar Belakang
- Metodologi Penyusunan SLHI 2022
- DPSIR dan Isu Lingkungan Ekoregion
bab 0.pdf 2 19/02/2023 00:01:16

PENDAHULUAN
M

CM

MY

CY

CMY

K
bab 0.pdf 3 19/02/2023 00:01:18

6 Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

1.1. Latar Belakang

Konsep pembangunan berkelanjutan saat Pada akhirnya, informasi status lingkungan


ini diimplementasikan bersama oleh negara-negara hidup di dalam buku ini diharapkan akan menjadi
di dunia melalui Sustainable Development Goals dasar bagi pemangku kepentingan dalam
(SDGs), atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. melaksanakan pembangunan, serta memberikan
Dalam SDGs termuat 17 tujuan penting sumbangsih yang nyata dan efektif untuk
pembangunan berkelanjutan beserta target-target mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di
terkaitnya (Gambar 1.1). Pemerintah Indonesia, Indonesia.
sebagai bagian dari komunitas global, memberikan
komitmennya terhadap SDGs ini, salah satunya 1.2. Metodologi Penyusunan Status
melalui Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 Lingkungan Hidup Indonesia 2022
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang memberikan Penyusunan buku Status Lingkungan Hidup
arahan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia (SLHI) 2022 menggunakan pendekatan
Indonesia. Selain itu, terdapat sejumlah dokumen analisis deskriptif berdasarkan hasil studi terbaru
penting pengelolaan lingkungan di Indonesia yang yang ada dan data-data statistik lingkungan hidup
mendorong penerapan SDGs, diantaranya Rencana Indonesia. Tahapan penyusunan diawali dengan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup studi literatur, kemudian dilanjutkan dengan
(RPPLH), Kajian Lingkungan Hidup Strategis (RPLH) pengumpulan data, analisis lingkungan Indonesia
dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan melalui overview, analisis DPSIR, dan penetapan isu
(AMDAL). lingkungan tematik. Berdasarkan analisis lingkungan
C ini kemudian dilakukan perumusan sintesis isu
Salah satu upaya untuk memberikan lingkungan prioritas dan implikasi kebijakannya.
M
informasi pengelolaan lingkungan di Indonesia, baik Tahapan penyusunan SLHI secara lengkap disajikan
Y pada skala lokal, nasional maupun internasional, pada Gambar 1.2. dan diuraikan secara singkat
CM
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sub sub-bab berikut.
(KLHK) menyusun buku Status Lingkungan Hidup
STUDI LITERATUR
MY
Indonesia (SLHI). Dalam buku ini dimuat potret
CY kondisi lingkungan Indonesia, setidaknya dalam 3
CMY
tahun terakhir, yang disusun ke dalam enam (6)
PENGUMPULAN DATA
ekoregion di Indonesia. Pembahasan kondisi
K
lingkungan dalam setiap ekoregion menggunakan
konsep DPSIR, yaitu pembahasan menyeluruh ANALISIS LINGKUNGAN

masing-masing isu terkait Driving Force, Pressure, INDONESIA

State, Impact dan Response. Selain pembahasan tiap


ekoregion, seperti juga tahun sebelumnya, tahun ini OVERVIEW
LINGKUNGAN
DPSIR
BERDASARKAN
ISU
LINGKUNGAN
buku SLHI juga membahas isu tematik yang INDONESIA EKOREGION TEMATIK

mengangkat isu air.


SINTESIS ISU IMPLIKASI
LINGKUNGAN KEBIJAKAN
PRIORITAS

Gambar 1.2. Tahapan penyusunan SLHI.

1.2.1. Studi Literatur


Penyusunan SLHI 2022 diawali dengan
melakukan studi literatur dari berbagai dokumen
diantaranya: Undang-undang No. 11 tahun 2020
tentang Cipta Kerja, Undang-Undang No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup; Status Lingkungan Hidup
Indonesia tahun-tahun sebelumnya; data-data dari
situs Badan Pusat Statistik; produk-produk publikasi
Gambar 1.1. Daftar tujuan yang dalam Sustainable
Development Goals (SDGs).
dari Badan Pusat Statistik, seperti Statistik Daerah
setiap provinsi, Provinsi Dalam Angka, dan lainnya;
serta teori-teori pendukung lainnya dari berbagai
literatur yang diperoleh, yang diutamakan berasal
bab 0.pdf 4 19/02/2023 00:01:19

Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022 7

dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1.3. DPSIR dan Isu Lingkungan Ekoregion
Indonesia. Semua data-data tersebut menjadi
sumber literatur sebagai bahan acuan dalam Salah satu metode kerangka analisis yang
pembahasan bagian-bagian dalam buku SLHI 2022. umum digunakan untuk menganalisis isu lingkungan
di berbagai wilayah dunia adalah metode Driving,
1.2.2. Pengumpulan Data Pressure, State, Impact, dan Response atau dikenal
Langkah selanjutnya dalam penyusunan sebagai metode DPSIR. Metode ini berasal dari
SLHI 2022, setelah studi literatur, yaitu melakukan United Nations Environment Program. Model DPSIR
pengumpulan data dari berbagai sumber terkait. (Driving Force, Pressure, State, Impact, dan
Data sekunder menjadi data utama dari penyusunan Response) atau Faktor Pendorong – Tekanan –
laporan SLHI 2022. Dalam proses pengambilan data, Status – Dampak – Respon adalah pengembangan
validasi dilakukan melalui Pusat Data dan lnformasi dari metode Pressure, State, dan Response (PSR)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (OECD, 1994) yang menjadikannya metode kerangka
Indonesia (Pusdatin KLHK). Semua data yang analisis yang sering digunakan untuk menganalisis
digunakan dalam pembahasan buku SLHI telah dan mengevaluasi kondisi lingkungan. Metode ini
melalui validasi Pusdatin KLHK. sudah dikembangkan lebih lanjut oleh lembaga
lingkungan Uni Eropa (EEA, 1999). Permasalahan
lingkungan yang kompleks memerlukan kerangka
1.2.3. Analisis Lingkungan Indonesia
analisis yang dapat merepresentasikan dan
Setelah melakukan studi literatur dan mengkomunikasikan permasalahan lingkungan
data-data sudah terkumpul, langkah berikutnya secara komprehensif. Kerangka DPSIR menjadi
adalah melakukan analisis lingkungan Indonesia, metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan
C
yang dibagi menjadi 3 bagian utama, yakni overview tersebut (USEPA, 2015). Metode DPSIR
M
lingkungan Indonesia, penerapan metode kerangka menggambarkan hubungan sebab akibat antara
DPSIR berdasarkan ekoregion, dan isu lingkungan berbagai komponen dalam pembangunan
Y
tematik. Overview lingkungan Indonesia dilakukan berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial
CM dengan memberikan informasi lingkungan Indonesia (USEPA, 2015). Oleh karena itu, penggunaan metode
berdasarkan 3 matra lingkungan, yakni air, udara, dan ini cukup relevan sebagai pembahasan hubungan
MY
lahan. Selanjutnya, analisis lingkungan Indonesia sebab akibat terkait dengan isu lingkungan di
CY
dilakukan juga dengan menggunakan Indonesia. Dengan demikian, pengambil kebijakan
CMY pendekatan/metode DPSIR untuk 6 (enam) dapat mengikuti informasi terkait dengan
ekoregion yang ada di Indonesia yakni Ekoregion permasalahan lingkungan yang kompleks melalui
K
Sumatera, Jawa, Bali & Nusa Tenggara, Kalimantan, hubungan sebab-akibat dan menyelesaikan
Sulawesi & Maluku, serta Papua. Analisis lingkungan permasalahan lingkungan secara sistematis.
Indonesia terakhir dilakukan dengan membahas isu
tematik yang sudah dipilih untuk tahun ini, yakni Skema analisis DPSIR dijelaskan pada
pencemaran air dan kaitannya dengan kondisi Gambar 1.3. Driving force atau disebut pemicu
lingkungan di setiap ekoregion yang ada di adalah hal-hal yang berhubungan dengan penyebab,
Indonesia. Selain isu lingkungan yang terjadi di terkait dengan adanya kebutuhan manusia, seperti
setiap ekoregion, pembahasan mengenai isu tematik kondisi ekonomi dan faktor sosial (USEPA, 2015).
tentang pencemaran air juga dilakukan Pressure atau penekan adalah aktivitas manusia
menggunakan kerangka DPSIR. yang menekan komponen lingkungan yang terbagi
ke dalam dua kelompok besar yaitu penekan
1.2.4. Sintesis Isu Lingkungan Prioritas lingkungan dan perilaku manusia (Kristensen, 2004).
dan Implikasi Kebijakan Contoh unsur penekan ini seperti masuknya polutan
ke matra air, tanah, dan udara. States adalah kondisi
Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan, dalam hal ini kondisi kualitas dan
kondisi lingkungan Indonesia, dilakukan sintesis isu kuantitas perairan, kondisi lingkungan udara, kondisi
lingkungan prioritas. Hal pertama yang dilakukan lahan, serta kondisi pengelolaan sampah di
untuk langkah ini adalah menganalisis isu dominan Indonesia. Impact adalah akses dari perubahan
dari setiap ekoregion dan isu tematik nasional, serta kondisi/keadaan/sistem lingkungan, terutama
dikorelasikan dengan tiga objek lingkungan utama turunnya daya dukung lingkungan. Impact tersebut
yaitu air, udara, dan tanah. Sintesis isu lingkungan terkait dengan kesejahteraan penduduk dan
prioritas ini menjadi acuan dasar penetapan kesehatan masyarakat (Kristensen, 2004). Response
kebijakan-kebijakan nasional, yang nantinya dapat adalah tanggapan dari pembuat kebijakan ataupun
disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada masyarakat terhadap dampak dan kondisi
masing-masing provinsi di Indonesia. lingkungan masyarakat (Kristensen, 2004).
bab 0.pdf 5 19/02/2023 00:01:24

8 Status Lingkungan Hidup Indonesia 2022

Response yang akan dibahas pada laporan ini adalah kebijakan, program dalam skala nasional dan daerah,
serta response yang terkait dengan kearifan lokal. lsu lingkungan pada setiap ekoregion perlu ditetapkan agar
dapat dipastikan bahwa pembahasan isu lingkungan pada setiap ekoregion dilakukan secara terarah, tajam,
dan tepat sasaran. Secara umum, dalam penyusunan dokumen SLHI 2022, isu lingkungan pada
masing-masing ekoregion ditetapkan berdasarkan empat pendekatan, yaitu:

1 . Kajian terhadap isu lingkungan prioritas Dokumen lnformasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DIKPLH) Provinsi.
2 . Analisis terhadap isu lingkungan prioritas ekoregion di tahun-tahun sebelumnya.
3 . lnformasi dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E).
4 . Berita terkini media massa daerah terkait.

Kajian terhadap isu lingkungan prioritas DIKPLH Provinsi memberikan informasi utama dalam
penentuan isu lingkungan ekoregion. Secara singkat, informasi isu lingkungan prioritas untuk setiap provinsi
dilakukan rekapitulasi dan dihitung isu yang paling banyak ditemui di masing-masing provinsi. lsu yang paling
banyak ditemukan di provinsi dalam ekoregion yang sama kemudian diangkat menjadi isu lingkungan
ekoregion terkait.

CM

MY

CY

CMY

Gambar 1.3. Skema analisis DPSIR.

1.4. Daftar Pustaka

Bradley, P. AND S. Yee. 2015. Using the DPSIR KLHK. 2020. Laporan Kinerja Direktorat
Framework to Develop a Conceptual Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Model: Technical Support Document. U.S. Kerusakan Lingkungan. Jakarta: Ditjen
Environmental Protection Agency, PPKL.
Washington, DC, EPN600/R- I 5/ 154. Kristensen P. 2004. The DPSIR Framework.
EEA. 1999. Environmental Indicators: Typology Dipresentasikan pada "Workshop UNEP
and Overview. Copenhagen (DK): Headquarters", 27-29 September 2004, in
European Environment Agency. Nairobi, Kenya.
OECD. 1994. Environmental Indicators: OECD
Core Set. Paris (FR): OECD France.
bab 0.pdf 6 19/02/2023 00:01:29

CM

MY

CY

CMY

Anda mungkin juga menyukai