Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PERJALANAN & PERALATAN

Oleh : UKM Batik Adventure Politeknik Pusmanu Pekalongan

Perencanan perjalanan Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk
mendapatkan data-data kita dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau
artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan pendakian pada objek
yang akan kita tuju. Tidak salah juga bila meminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja
yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita daki. Selanjutnya buatlah ROP (Rencana
Operasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisi tentang daerah mana yang
dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu
dibawa, perkiraan biaya perjalanan, bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan
ijin mendaki di daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari rincian
waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah pembagian job dengan anggota
pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapan waktu makan, kapan harus istirahat, dan
sebagainya.Intinya dalam perencanaan pendakian, hendaknya memperhatikan : Mengenali kemampuan
diri dalam tim dalam menghadapi medan.

■ Mempelajari medan yang akan ditempuh.

■ Teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin.

■ Pikirkan waktu yang digunakan dalam pendakian.

■ Periksa segala perlengkapan yang akan dibawa.

■ Perlengkapan dasar perjalanan Perlengkapan jalan : sepatu, kaos kaki, celana, ikat pinggang, baju,
topi, jas

■ hujan, dll. Perlengkapan tidur : sleeping bag, tenda, matras dll.

■ Perlengkapan masak dan makan: kompor, sendok, makanan, korek dll.

■ Perlengkapan pribadi : jarum , benang, obat pribadi, sikat, toilet paper /

■ tissu, dll. Ransel / carrier.

■ Perlengkapan pembantu Kompas, senter, pisau pinggang, golok tebas, Obat-obatan.

■ Alat komunikasi (Handy talky), survival kit, GPS [kalo ada]

■ Jam tangan.

Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel.

•Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya.

•Masukkan dalam kantong plastik.

•Letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang
paling dalam.
•Barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah
diambil.

•Tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung.

•Buat Checklist barang barang tersebut

Pedoman Perjalanan Alam Terbuka

Untuk merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan secara
matang. Ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where,
Who, Why, When dan How.

Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut

:•Where (Dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita
digunakan, misalnya: Tangkiling-Bukit Batu-Palangkaraya.

•Who (Siapa), apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok.
contoh: satu kelompok (25 personil) terdiri dari 5 orang anggota penuh (panitia) dan 20 orang siswa
DIKLAT (peserta)

•Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam-macam
contoh : Untuk melakukan DIKLATSAR.

•When (Kapan) waktu pelaksanaan kegiatan tersebut, berapa lama ? contoh : 23 Februari 2005 sampai
dengan 25 Februari 2005 Dari pertanyaan-pertanyaan 4 W, maka didapat suatu gambaran sebagai
berikut: pada tanggal 23-25 Februari 2007 akan diadakan DIKLAT, yang akan dilaksanakan oleh 5 panitia
dan diikuti 20 orang siswa DIKLAT. Tempat yang digunakan untuk DIKLAT tersebut yaitu di
Lompobattang-Bawakaraeng.

Untuk How [Bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban
pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :

•Bagaimana kondisi lokasi

•Bagaimana cuaca disana

•Bagaimana perizinannya

•Bagaimana mendapatkan air

•Bagaimana pengaturan tugas panitia

•Bagaimana acara akan berlangsung

•Bagaimana materi yang disampaikan

•dan masih banyak “bagaimana ?” lagi (silahkan anda mengembangkannya lagi)


Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana gegiatan
yang didalamnya mencakup rincian :

1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.

2. Pengurusan perizinan

3. Pembagian tugas panitia

4.Persiapan kebutuhan acara

5.Kebutuhan peralatan dan perlengkapan

6.dan lain sebagainya.

Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang
tepat. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya adalah :

1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)

2. Menentukan tujuan perjalanan (penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dll)

3. Mengetahui lamanya perjalanan (misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)

4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban

5. Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya : obat-obatan tertentu)

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang
sesuai dan selengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15-20 kg),
walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat beban sampai 30 kg.

Dari kegiatan penjelajahan, ada beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :

1. Perjalanan pendakian gunung

2. Perjalanan menempuh rimba

3. Perjalanan penyusuran sungai, pantai dan rawa

4. Perjalanan penelusuran gua

5. Perjalanan pelayaran

Untuk perjalanan ilmiah dan kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis medan yang
dihadapi. Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapannya sebagai berikut :
1. Perlengkapan dasar, meliputi :

o Perlengkapan dalam perjalanan / pergerakkan

o Perlengkapan untuk istirahat

o Perlengkapan makan dan minum

o Perlengkapan mandi

o Perlengkapan pribadi

. Perlengkapan khusus, disesuaikan dengan perjalananan, misalnya

o Perlengkapan penelitian (kamera, buku, dll)

o Perlengkapan penyusuran sungai (perahu, dayung, pelampung, dll)

o Perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer, tali, chock, dll)

o Perlengkapan penelusuran gua (helm, headlamp/senter, harness, sepatu karet, dll)

3. Perlengkapan tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan
(misalnya : semir, kelambu, gaiter, dll).

Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai
kegiatan, sebaiknya dibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan menurut
jenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan tidak. Apabila perjalanan kita lakukan dengan
berkelompok, maka check-list nya untuk perlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besar dan
memerlukan waktu yang lama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang
dibawa dari rumah atau titik keberangktan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja yang bisa
dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita. Yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan
mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Packing

Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan
yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam
carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak
menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :

1.Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh
kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita harus
dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul
akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda
menekan pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan
punggung.

2.Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar
tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam
menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang
pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.

Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :

•Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah
pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik. •Maksimalkan tempat yang
ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke
dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.

•Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan,
misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier.

•Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan
mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya
dapat dipacking dalam carrier.

Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif,
patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik
setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati
pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan
bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

Memilih dan Menempatkan Barang

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari
alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban
yang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus
sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.
Matras ; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat,
atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan
matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa
bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula
pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik ; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti
misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan
selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan
masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda
ingin memilih pakaian, makanan dsb.

Menyimpan Pakaian ;Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu
bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak

dicampur dengan pakaian bersih.

Menyimpan Makanan ;Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus
dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat
puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.

Menyimpan Korek Api Batangan ;Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo),
agar korek api anda selalu kering.

Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier ;Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas,
gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang
anda hingga memudahkan kaki melangkah.

Perlengkapan Pribadi Alam Bebas

Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan
perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat.
Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock
climbing [panjat tebing] merupakan jenis olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2
setelah olahraga balap mobil formula-1.
Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi
apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan sampai
titik paling aman.

Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang
tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang
memadai.

Salah satu “perisai diri” ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut
digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.

Persiapan mendaki gunung

Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan
ketrampilan.

•Kesiapan mental. Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit,
tetapi bisa saja terjadi sebaliknya.

•Kesiapan fisik. Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan
[sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat
terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita,
tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja
sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi
sebelumnya.

•Kesiapan administrasi. Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki
kawasan yang akan dituju.

•Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.

Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah
pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical care] praktis.

Mengenal Jenis Gunung dan Grade Pendakian

Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Berdasar
bentuknya dibagi menjadi :
1.Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) == seperti perisai

2.Gunung berapi strato

3.Gunung berapi maar == Gunung berapi yang meletus sekali dan segala aktivitas vulkanisme terhenti,
yang tinggal hanya kawahnya saja.

Macam dan tingkat pendakian gunung macam pendakian, yaitu pendakian gunung bersalju (es) dan
gunung batu. Keduanya mambutuhkan persiapan dan perlengkapan yang matang. Menurut Club
"Mountaineers", Seatle Washington, dasar pembagian tingkat pendakian ada dua cara.

Anda mungkin juga menyukai