DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2. JUSRIL SINDRING
3. DISKY SUGIMAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan
inayahnya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan
ridhonya.Syukur Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana.
Makalah ini kami beri judul ”Tempat pembuangan akhir stikes graha medika
kotamobagu” dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah sebenarnya ”Tempat pembuangan
akhir stikes graha medika kotamobagu”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak di
Yaumil Akhir. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini hingga
selesai.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hal isi maupun sestematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu , penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca Amin.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah,
pastiyang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau
busukyang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang
tidakmempunyai nilai guna dan cenderung merusak.Sampah merupakan konsep buatan
manusia,dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
tak bergerak.
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca maupun penulis mengerti dampak
tercemarnya lingkungan oleh sampah dan mengetahui cara cara mengurangi pencemaranyang di
akibatkan oleh sampah serta cara menanggulanginya.
Metode yang dilakukan untuk penelitian tentang TPA berikut ialah metode lapangan
dammetode pustaka. Metode lapangan ialah metode yang dilakukan dengan cara
langsungmeninjau tempat penelitian dengan mendatangi TPA tersebut, TPA yang dituju yakni
TPABakung, Telukbetung, Bandarlampung. Sedangkan, untuk metode pustaka ialah metode
yangdilakukan dengan cara mencari bahan isi makalah ini dari berbagai sumber, misalnya isi
bukutentang TPA atau dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Di TPA, sampah masih mengalami proses penguraian secara alamiah dengan jangka
waktu panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat,sementara yang lain lebih
lambat sampai puluhan dan ratusan tahun seperti plastik. Hal inimemberi gambaran bahwa di
TPA masih terdapat proses-proses yang menghasilkan beberapazat yang dapat mempengaruhi
lingkungan.
1. Bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, rawan longsor, rawan gempa, dll)2.
2. Bukan daerah rawan geologis yaitu daerah dengan kondisi kedalaman air tanahkurang dari 3
meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat dengan sumber air, dll3.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berdasarkan penelitian kelompok kami ambil sampel
didaerah Bakung, Telukbetung, Bandarlampung. Lahan yang tersedia di Tempat
PembuanganAkhir (TPA) sampah di Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat,
BandarLampung, hanya mampu menampung sampah hingga tiga tahun ke depan. Hal itu
dikatakanoleh Koordinator Lapangan TPA Bakung Rohendi. Pada Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)digunakan solusi agar sampah yang terdapat pada TPA tidak terlalu menggunung
yaitudengan cara diratakan oleh alat berat, dijadikan kompos dan dipilah oleh pemulung. TPA
diKelurahan Bakung tiap hari menerima ratusan ton sampah dengan rata-rata 800 ton sampahdari
penduduk Bandarlampung. Daya tampung itu tidak sesuai dengan kapasitas sampah yangterus
masuk ke lokasi tersebut. Menurut UPTD TPA Bakung Setiawan Batin, TPA Bakungdibangun
sejak tahun 1994 di atas lahan 14,5 hektar dan memiliki kedalaman 15 meter.
Tujuan :
Tujuan di dirikannya Unit Pengolahan Sampah Pasar Bunder (UPSPB) DISPENDA Kab. Sragen
adalah :
Manfaat :
manfaat dari pendirian Unit Pengolahan Sampah Pasar Bunder Sragen adalah :
1. Pupuk kompos yang di hasilkan oleh Unit Pengolahan Sampah Pasar Bunder dapat
memperbaiki struktur tanah pertanian yang mulai rusak akibat penggunaan pupuk kimia
yang overdosis
2. Setiap unit pengolahan sampah pasar mampu menyerap sedikitnya 5 orang pekerja
sehingga sedikit banyak membantu mengatasi masalah pengangguran
3. Meringankan beban Pemda dalam mengelola sampah karena dapat mengurangi beban
Tempat Pembuangan Sampah Akhir serta mengurangi biaya pengangkutan sampah ke
TPA
•Jarak dari airport 1500 m (pesawat baling-baling) dan 3000 m (pesawat jet)
•Topografi
•Kondisi air tanah, meliputi kedalaman muka air tanah, arah aliran air tanah, kualitasair tanah
(COD, BOD, Chlorida, Fe, Organik dan lain-lain)
•Kondisi air permukaan, meliputi jarak dari TPA, level air, fluktuasi level air musimhujan dan
kemarau, kualitas air sungai (BOD, COD, logam berat, chlorida, sulfat, pestisida dan lain-lain)
•Kualitas lindi, meliputi BOD, COD, Chlorida, Logam berat, Organik dan lain-lain.
•Kualitas udara, meliputi kadar CH4, COx, SOx, NOx dan lain-lain.
•Dan lain-lain
c. Perencanaan
•Disain fasilitas yang meliputi fasilitas umum (jalan masuk dan jalan operasi, salurandrainase,
kantor TPA, pagar), fasilitas perlindungan lingkungan (tanggul, lapisandasar kedap air, jaringan
pengumpuldan pengolah lindi, ventilasi gas, barrier, tanah penutup, sumur uji, alat berat dan lain-
lain) dan fasilitas pendukung (air bersih, bengkel, jembatan timbang dan lain-lain)
•Dokumen DED dilengkapi juga dengan gambar detail, SOP, dokumen tender,spesifikasi teknis,
disain note dan lain-lain
d. Pembebasan lahan
e. Pemberian izin
Pemberian izin lokasi TPA harus diikuti dengan berbagai konsekuensi sepertidilarangnya
pembangunan kawasan perumahan atau industri pada radius < 500 m darilokasi TPA, untuk
menghindari terjadinya dampak negatif yang mungkin timbul dari berbagai kegiatan TPA.
f. Sosialisasi
Untuk menghindari terjadinya protes sosial atas keberadaan suatu TPA, perludiadakan
sosialisasi dan advokasi publik mengenai apa itu TPA, bagaimanamengoperasikan suatu TPA
dan kemungkinan dampak negatif yang dapat terjadinamun disertai dengan rencana atau upaya
pihak pengelola untuk menanggulangimasalah yang mungkin timbul dan tanggapan masyarakat
terhadap rencana pembangunan TPA. Sosialisasi dilakukan secara bertahap dan jauh sebelum
dilakukan perencanaan.
Semakin hari volume sampah kian meningkat sampai melebihi batas toleransi. Karena
itu,secepatnya dibangun perluasan sekitar lima hektar (ha) setelah proses ganti rugi lahan
kepadasekitar warga sekitar terselesaikan. Dalam proyek perluasan itu, pemerintah
setempatmenggandeng pihak swasta untuk turut serta.
Setiap hari sampah yang datang tercampur,para pemulung itulah yang memilah
milah. Di sekitar lokasi pembuangan ada sel pengelolahan baik sampah organik pembuatan kops
dan pengelolaan sampah non-organik. Selainmenyediakan pabrik pengelolaan sampah di
sekitarnya, pemerintah setempat juga sudahmengeluarkan aturan baik pada rumah tangga
maupun industri, untuk mengurangisampahnya.Dampak yang sering terjadi dari lokasi
pembuangan sampah yakni di TPA (TempatPembuangan Akhir) Bakung, saat musim kemarau
kerap mengeluarkan letusan yangmembahayakan nyawa pemulung yang mengais rejeki di
sekitarnya.
Di bawah TPA ini mengandung metan yang sangat tinggi, jadi sering mengeluarkan
percikan api yang dapatmembahayakan orang sekitar. Selain itu, sering menimbulkan bau yang
menyengat dalamradius lebih dari 1,5 kilometer.Nurhadiyati (38) warga Perumahan Citra Garden
yang berlokasi di balik bukit dari pembuangan sampah Bakung kerap mengeluhkan aroma taksed
ap.
“Kalau setiap kami buka pintu ya yang tercium aroma sampah. Maka tidak jarang
penghuni di sini ingin menjual rumahnya. Tapi di satu sisi, air di rumah saya ini selalu hangat
sepanjang hari,” kata dia.Menanggapi persoalan itu, Setiawan menegaskan, keberadaan TPA
Bakung lebih dulu dari pada pemukiman penduduk sekitarnya. “Bakung ini duluan ada, tapi
setelah akses dibuka, banyak pendatang yang mendirikan rumah di sini, bahkan sampai saatini
sudah ada dua perumahan yang berdiri,” ujarnya.
3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi - Pengelolaan sampah yang kurang baik dapatmembentuk
lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedapdan pemandangan
yang buruk karena sampah bertebaran dimana – mana.- Memberikan dampak negatif bagi
kepariwisataan Usaha Pengendalian Sampah untukmenangani permasalahan sampah secara
menyeluruh perlu dilakukan alternativ pengolahanyang benar. Teknologi yang paling tepat untuk
pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan
dengan cara pembakaran yangterkontrol atau Insinerasi dengan cara memakai Incenerator.Selain
itu juga memakai prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam keseharian misalnyadengan
menerapkan prinsip 4 R yaitu ( Reduce, Reuse, Recycle dan Replace ). Dalamkeseharian, dan
dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah.
C. DOKUMENTAS
Before( sebelum)
After(sesudah)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir
ataudisebut dengan TPA merupakan sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan
pembuanganakhir sampah sebagai mata rantai terakhir dari pengolahan sampah perkotaan
sebagai saranalahan untuk menimbun atau mengolah sampah. TPA sendiri memiliki berbagai
fasilitasdengan fungsi masing-masing, ada yang sebagai Prasarana drainase, fasilitas
penerimaan,lapisan kedap air, dll. Walaupun TPA sebagai tempat pembuangan akhir sampah
yang dapatmenampung berbagai sampah, di sekitar TPA pun dapat terjadi berbagai dampak
akibattimbunan sampah pada TPA tersebut. Dampak yang terjadi antara lain saat musim
kemaraukerap mengeluarkan letusan yang membahayakan nyawa pemulung yang mengais rejeki
disekitarnya, sering menimbulkan bau yang menyengat dalam radius lebih dari 1,5 kilometer,dan
berbagai dampak kesehatan bagi warga setempat.
2. Saran
Berdasarkan analisis masalah diatas kami memiliki saran sebagai solusi yang harus
dicapaioleh petugas pengelolaan sampah di TPA tersebut yaitu harus dapat mengurangi
hinggamenghilangkan dampak negatif dari sampah tersebut dengan cara misalnya memilah
sampahyang dapat di daur ulang dan menambah lahan lebih luas pada TPA tersebut agar
sampahyang terus berdatangan dapat tertampung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekuatorial.com/urban/bandarlampung-to-expand-its-landfill-capacity-in-
2015#!/story=post-10088 http://www.duajurai.com/2015/04/tpa-bakung-bandar-lampung-hanya-
mampu-tampung-sampah-hingga-tiga-tahun-lagi/