Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TPA (tempat pembuangan akhhir) TERHADAP LAHAN

PERTANIAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
ADRISTI WINA DAMANIK (P00933221002)
AMEY MAIMUNAH PURBA (P00933221004)
CHINDI LOULI LAYACITHA (P00933221010)
ELSA R. SIMANJUNTAK (P00933221015)
FASKAH RANI MARBUN (P00933221017)
FERYANTO SIRAIT (P00933221019)
IVANA ALIDA K. DALIMUNTE (P00933221030)
MONA V. M. HUTAGAOL (P00933221033)
NOVITA SARI PURBA (P00933221039)
YUDA PRATAMA PASARIBU (P00933221051)

TINGKAT/SEMESTER :
2/3

JURUSAN SANITASI KESEHATAN LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
KABANJAHE
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Pengaruh TPA (tempat
pembuangan akhir) Terhadap Lahan Pertanian Masyarakat” dengan tepat waktu. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sp-A.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Erba Kalto Manik, SKM, M. Sc, Bapak Nelson Tanjung, SKM, M. Kes, Ibu
Jernita Sinaga, SKM, M. PH dan Ibu Restu Auliani, S.T, M. Si selaku dosen
pembimbing mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sp-A.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada para penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman kelompok 2 yang bersedia bersama-sama mengerjakan makalah ini agar
makalah ini dapat diselesaikan.
Terlepas dari semua itu, para penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, para
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar tercapainya
kesempurnaan dalam pembuatan makalah tugas yang berjudul “Bentuk-Bentuk Keadaan
Tanah yang Mengalami Kerusakan dan Sumber-Sumber Sampah”.

Kabanjahe, 30 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1. Defenisi Tanah..................................................................................................................2
2.2. Volume Sampah TPA Sidikalang.....................................................................................2
2.3. Penyebab Timbunan Sampah di TPA...............................................................................3
2.4. Dampak TPA untuk Lahan Pertanian...............................................................................3
2.5. Analisis Pemeriksaan........................................................................................................3
2.6. Analisis Pengomposan......................................................................................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................................7
5.2. Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah sebagai sumber daya alam salah satu faktor penting sebagai media untuk
memproduksi biomassa, dan media lingkungan. Sebagai media untuk produksi
biomassa, maka penggunaannya harus diatur, dijaga dan dipelihara, sebab jika tidak
fungsi produksi biomassanya dapat terganggu atau rusak. Jika demikian
produktivitasnya berkurang dan menurunkan mutu maupung fungsi utamanya, hal ini
akan mengancam kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.

Pemanfaatan dan penggunaan ruang (tanah) terutama daerah hutan atau habitat
tumbuhnya berbagai macam tumbuhan alami, ketika pemerintah memberi izin hak
pengusahaan hutan (HPH) untuk mengambil kayu. Pemanfaatan hutan atau wilayah
hutan semakin intensif dalam satu dekade terakhir sangat cepat dan luas alih fungsinya
untuk berbagai penggunaan dan itu menjadi salah satu faktor terbesar kerusakan Tanah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan apa itu pengertian tanah!
2. Jelaskan volume sampah pada tanah TPA Sidiangkat tersebut!
3. Jelaskan dampak tanah TPA untuk lahan pertanian!
4. Jelaskan analisis pengomposan dari hasil mengumpulkan sampah organik!
5. Jelaskan penyebab timbunan sampah di TPA Sidiangkat !
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari tanah.
2. Mengetahui hasil volume sampah pada tanah TPA Sidiangkat.
3. Mengetahui dan mengenal dampak tanah TPA untuk lahan pertanian.
4. Mengetahui analisis pengomposan dari hasil mengumpulkan sampah organik.
5. Mengetahui penyebab dari timbunan sampah di TPA Sidiangkat.
6.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tanah

Tanah (Bahasa Yunani: pedon; Bahasa latin: solum) merupakan bidang kerak bumi
yang tersusun dari bahan mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan cairan sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga dijadikan tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan bertumbuh.
Tanah juga dijadikan bahan habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi beberapa hewan
darat, tanah dijadikan lahan untuk hidup berkampanye.

2.2 Volume Sampah TPA Sidikalang


TPA Sidikalang bernama Sidiangkat, ada dua TPA dan hanya berjarak 500 meter dari
TPA 1 ke TPA 2. TPA ini menampung sampah dari seluruh kecamatan yang ada di
Kabupaten Dairi, setiap hari ada 10 truck sampah datang ke TPA ini berarti ada 10m 3 (1 ton)
sampah datang ke TPA ini setiap hari. TPA Sidiangkat yang memiliki lebar 4Ha banyak
sekali timbunan-timbunan sampah seperti bukit-bukit sampah, kami menanyakan kepada
petugas TPA mengapa dilakukan seperti itu, agar tidak memakan banyak tempat dan
menyisahkan tempat untuk masuknya timbunan sampah kedalam tanah. TPA ini cara
pengolahan sampahnya adalah sistem open dumping yaitu sitem pengolahan sampah yang di
biarkan di suatu tempat (lahan kosong) tapi menurut bapak Anggi Wisahat Sidabutar selaku
petugas TPA sidiangkat Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi bahwa sampah ini di
tumpukkan sehingga terlihat sampah-sampah menjadi bukit-bukit sampah supaya ada lahan
tersisa untuk penanaman sampah menggunakan ekskavator selain itu ternyata ada cukup
banyak pemulung mengambil sampah yang bisa di daur ulang agar di jual ke pemasok
sampah daur ulang, bapak petugas mengatakan bahwa itu tidak termasuk sistem pengolahan
sampah yang di terapkan tapi pemerintah dan selaku kami para petugas TPA tidak
memberikan larangan pengambilan sampah tersebut.

2
2.3 Penyebab Timbunan Sampah di TPA
Penyebab terjadinya timbunan sampah di TPA Sidiangkat dari hasil pengamatan dan
wawancara kami pada kunjungan lapangan adalah karena volume sampah yang sangat besar
yang merupakan hasil dari aktivitas penduduk sekitar daerah tersebut sehingga timbunan
sampah yang ada melebihi kapasitas daya tampung dari TPA tersebut. Dan juga sampah yang
ada di TPA Sidiangkat banyak yang tidak terurai seperti sampah anorganik dan proses
pengolahan sampah di TPA Sidiangkat masih belum ada, serta pengelolaan sampah nya
masih manual seperti pengalian sampah kedalam tanah wilayah di TPA Sidiangkat
Sidikalang.

2.4 Dampak TPA untuk Lahan Pertanian


Setelah kami analisis di laboratorium bahwasannya, tanah pada lahan jagung yang
kami periksa memiliki, alumunium merupakan unsur hara yang tidak dibutuhkan pada
tanaman jagung sebab unsur ini toksik jadi tanah jagung yang kami periksa menggunakan
cairan lamote alumunium yang kami periksa tidak ditemukan dan tanah tanaman jagung
dalam kondisi baik dan dapat ditanami oleh tanaman.

Amonia nitrogen merupakan unsur hara yang bisa merusak tanaman jagung seperti
daun tanaman bewarna pucat kekuningan, daun tua dan pada tanaman jagung bewarna
kekuningan dari ujung daun menuju ke tulang daun dalam kelanjutan lebih parah bisa
menjadi kering dari daun bagian bawah terus ke bagian atas dan pertumbuhan tanaman
jagung lambat dan kerdil serta buah tidak sempurna jadi tanah jagung yang kami periksa
menggunakan cairan LA Mote amonia nitrogen yg kami periksa ditemukan sangat rendah
kandungannya pada tanaman jagung tanah tanaman jagung yang kami analisis sedang dalam
tahap pertumbuhan.

2.5 Analisis Pemeriksaan


2.4.1 Pemeriksaan TPA Sampah
1. Pemeriksaan Fisik
 Dari sampel tanah titik A,B,C dan D di Lokasi TPA
Sidiangkat,Kec.Sidikalang,Kab.Dairi Kadar PH nya 6,0, kami mengukur PH
menggunakan PH Meter.PH 6.0 berarti cukup asam,hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Tanah kekurangan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

3
2. Kandungan unsur tembaga (Cu), almunium (Al) dan besi (Fe) yang
berlebihan pada tanah.
3. Dekomposisi bahan organikyang mengeluarkan kalsium (Ca) dari dalam
tanah.
4. Tingginya curah hujan yang mengakibatkan tercucinya unsur hara pada
tanah.
5. Berlebihan menggunaankan pupuk berbahan kimia.
6. Saluran drainase yang tidak baik
 Dari sampel tanah titik A,B,C dan D di Lokasi TPA
Sidiangkat,Kec.Sidikalang,Kab.Dairi bahwa suhu nya adalah 25 º C kami
mengukur suhu menggunakan PH Meter.Suhu nya adalah 25 º C adapun Faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu tanah adalah radiasi sinar matahari
dan vegetasi dan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada suhu 25 ℃

2. Pemeriksaan Biologi

NO JENIS TANAH PEMERIKSAAN BIOLOGI


1 Sampel tanah Titik A Semut , Lumut
2 Sampel tanah Titik B Semut, Jangkrik
3 Sampel tanah Titik C Semut, Lumut
4 Sampel tanah Titik D Semut, Jangkrik

Dari hasil pemeriksaan biologi yang kami lakukan pada titik sampel
A,B,C dan D kami menemukan hewan atau binatang pada titik lokasi
pengambilan sampel,hal tersebut berarti tanah yang ada di Lokasi TPA
Sidiangkat,Desa Sidiangkat ,Kec.Sidikalang,Kab.Dairi masih dalam kondisi baik
segi biologi nya

2.4.2 Pemeriksaan Tanah Tanaman Jagung

1. Pemeriksaan Fisik

Dari sampel tanah Tanaman Jagung titik 1, 2, 3, 4 dan 5 di Lokasi TPA Sidiangkat,
Kec. Sidikalang, Kab. Dairi dengan hasil pH alkaline 8,0 bersifat basa. Kami mengukur
menggunakan soil moisture meter yang manual menghasilkan seluruh pH pada tanah
tersebut yaitu 8,0. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Tanah

4
mengandung unsur Ferric Iron/Zat Besi (Fe) yang membantu pertumbuhan pada
tanamanan. 2. Tidak ditemukan kandungan unsur Aluminium (Al) yang akan merusak
unsur tanah pada tanaman. 3. Tingginya curah hujan sehingga mendukung
pertumbuhan tanaman jagung. 4. Tidak berlebihan pada penggunaan pupuk berbahan
kimia

2. Pemeriksaan Biologi

NO JENIS TANAH PEMERIKSAAN BIOLOGI


1. SAMPEL 01 Cacing
2. SAMPEL 02 Cacing dan semut
3. SAMPEL 03 Semut
4. SAMPEL 04 Jangkrik
5. SAMPEL 05 Cacing

Dari hasil pemeriksaan biologi yang kami lakukan pada titik sampel 1, 2,
3, 4 dan 5 kami menemukan hewan atau binatang pada titik lokasi pengambilan
sampel tanah tanaman jagung, hal tersebut berarti tanah yang ada di Lokasi TPA
Sidiangkat, Desa Sidiangkat, Kec. Sidikalang, Kab. Dairi masih dalam kondisi
baik segi biologi nya.

2.6 Analisis Pengomposan

Pada saat kegiatan pengomposan yang dilakukan di dekat TPA Kecamatan


Sidiangkat, Kabupaten Dairi ada beberapa tahapan yang akan dilakukan antara lain:

1. Pada tahap pertama pengepul mengumpulkan sampah organik seperti daun kering
ranting pohon yang sudah tua dan buah-buahan yang sudah busuk lalu dikumpulkan
dalam 1 bak dan di diamkan selama 1-2 minggu.
2. Pada tahap yang ke dua setelah didiamkan selama 1-2 minggu lalu proses selanjutnya
adalah penggilingan yang tujuannya adalah untuk menghaluskan sampah organik
tersebut.
3. Pada tahap ketiga setelah digiling dan dihaluskan semua sampah tadi lalu
dikumpulkan kedalam bak yang kedua lalu dicampurkan cairan EM4 dan gula merah
lalu aduk hingga rata dan tunggu selama 1 minggu.
4. Setelah sudah di diamkan selama 1 minggu lalu kompos tadi dipindahkan ke bak yang
ke 3 yang gunanya untuk memperhalus kompos dengan menambahkan EM4 dan gula

5
merah yang tadi dengan tujuan kompos tersebut benar-benar dengan kualitas baik dan
siap dipasarkan. Terkait jumlah EM4 dan gula merahnya disesuaikan saja contohnya
apabila kompos yang dihasilkan dalam sekali produksi misalnya kita ambil rata-rata
500kg kompos berarti cairan EM4 nya 1 botol dan gula merahnya secukupnya.
5. Pada tahap yang kelima ini atau tahap terakhir adalah pengemasan dan proses
pemasaran ke konsumen.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanah (Bahasa Yunani: pedon; Bahasa latin: solum) merupakan bidang kerak bumi
yang tersusun dari bahan mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan cairan sekaligus sebagai penopang akar. Warna tanah merupakan
definisi yang paling gampang diingat orang. Tanah sangat perlu dijaga, dan dicegah dari
kerusakan-kerusakan yang akan terjadi dengan cara metode mekanik, terracering (pentersan
lahan miring atau lereng), cekdam (bendungan kecil), guludan atau pematang, dan contour
tillage (pengelolahan tanah sejajar dengan garis contour).
Sampah adalah hasil buangan dari aktivitas manusia yang tidak berguna lagi.
Pengelolaan sampah yang ada pada saat ini masih belum optimal dan belum berjalan dengan
baik. Contohnya pada TPA Sidiangkat dimana timbunan sampah tersebut sudah menjulang
tinggi keatas. Hasil dari timbunan sampah tersebut menyebabkan tanah menjadi
terkontaminasi dari bakteri yang berasal dari limbah B3. Timbunan sampah yang terus-
menerus terkena air hujan akan menghasilkan air lindi yang mana berdampak untuk mahluk
hidup yang ada dilingkungan sekitar.
3.2 Saran
Di indonesia di kenal dengan tanahnya yang subur artinya kandungan unsur hara
banyak di dalam tanah akan tetapi masyarakat tidak tau cara mengolah tanah dengan baik,
masyarakat hanya memikirkan untung dari pemanfaatan tanah akibatnya kandungan di
dalam tanah menjadi rusak seharusnya pemerintah dan masyarakat mempelajari cara
pengolahan tanah dengan baik agar kedepannya tanah bisa di gunakan kelak untuk anak
cucu kita.
Sebaiknya pemerinatah memberikan solusi terhadap pengolahan sampah yang baik
dan benar agar tidak merugikan masyarakat dan bila pemerintah tidak bisa menanganinya,
sebaiknya petani jagung yang mempunyai lahan tersebut mengubah lahannya tidak
menjadi lahan pertanian dan juga lahan jagung terebut bisa beralih fungsi menjadi lahan
yang di tanami pohon-pohon.

7
DAFTAR PUSTAKA

Utakatikotak.com, Oleh : Nurul Marta

Artikel Lingkungan, Pencemaran, Oleh : Webmaster

Dinas Lingkungan Hidup, KLU, Oleh : Tahir

Arisandi, G., Arifandi, J. A., & Sudibya, J. (2015). Studi Faktor Penyebab Kerusakan
Tanah Di Daerah Aliran Sungai (DAS).

IDHAMAYANTO, Ekki. Pengaruh Campuran Tanah Bioremediasi dengan Tanah


Spreading Area Terhadap Ketersediaan Unsur Hara Tanaman Dan Tingkat
Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (Studi Kasus di PT Medco E&P
Indonesia “Rimau Asset” Kecamatan Lais, Kabupaten Musibanyuasin, Provinsi
Sumatra Selatan). 2016. PhD Thesis. UPN" Veteran" Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai