Makalah
“Pencemaran Tanah”
Disusun Oleh :
Dita Putri Purwaningsih (H75219022)
Dosen Pengampu :
Abdul Hakim, M.T
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
1.3 Tujuan............................................................................................................. 5
1.4 Manfaat........................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 7
2.1 Pengertian Pencemaran Tanah ....................................................................... 7
2.2 Sumber Pencemaran Tanah ............................................................................ 8
2.3 Komponen Pencemaran Tanah....................................................................... 8
2.4 Proses Pencemaran Tanah .............................................................................. 9
2.5 Dampak Pencemaran Tanah ........................................................................ 10
2.6 Pencegahan Pencemaran Tanah ................................................................... 13
2.7 Penanggulangan Pencemaran Tanah ............................................................ 14
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 21
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Sekretariat Bersama Kartamantul berdasarkan keputusan gubernur No 18
Tahun 2000. Kemudian sejak 1 Januari 2015 TPA Piyungan diambil alih
oleh Balai Pengelolaan Infrastuktur Sanitasi dan Air Minum, dibawah
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral
sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 99 Tahun 2014. Mulai
Tahun 2019 Pengelolaan TPA Piyungan dialihkan pada Balai Pengelolaan
Sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY. TPA ini
beralamatkan di RT 04 Dukuh Bendo Ngablak dan RT 05 Dukuh Watu
Gender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
1.3 Tujuan
5
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah
1.4 Manfaat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi
sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida
untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus
menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis
tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan
pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal
terhadap pestisida.
4. Limbah cair
Limbah cair dapat berupa tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam
tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikro-organisme di dalam tanah tersebut.
5. Limbah padat
Berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-
kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang
subur. Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus
air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.
10
terhadap komponen lingkungan antara lain :
a) Tata guna lahan (tanah)
Prakiraan resiko terhadap tata guna lahan yang mungkin terjadi
yaitu resiko berasal dari buangan limbah terutama lindi yang
mencemari air tanah dan air permukaan. Akibat pencemaran
tersebut maka warga merasa tidak nyaman dan pindah dari
lokasi sekitar TPA Piyungan, sehingga terjadi perubahan tata
guna lahan. Di samping itu diprakirakan masyarakat akan
menjual tanahnya karena beranggapan lahannya tidak strategis.
b) Kualitas udara
Prakiraan resiko terhadap udara, yaitu resiko berasal dari bau
gas yang timbul dari proses degradasi sampah yang semakin
lama semakin tidak sedap. Akibat pencemaran tersebut warga
khususnya masyarakat disekitar TPA Piyungan merasa kurang
nyaman akibat terhisapnya bau ke dalam pernafasan. Jenis
resiko yang muncul bersifat negatif. Bobotnya besar karena
pencemaran gas yang timbul jumlahnya besar dan berlangsung
terus menerus serta merupakan gas yang berbahaya.
c) Kualitas air permukaan
Prakiraan resiko terhadap air permukaan yaitu berasal dari
pengolahan limbah cair, yang dibuang ke sungai. Resiko yang
timbul pada flora, fauna, dan manusia, yang memanfaatkan
sungai. Resiko terbesar yang mungkin terjadi adalah matinya
biota air, tumbuhan air, dan hewan air. Resiko yang muncul
bersifat negatif.
d) Kualitas air tanah
Prakiraan resiko terhadap air tanah yaitu berasal dari
pengolahan lindi dan rembesan lindi pada lapisan dasar TPA.
Resiko yang timbul pada manusia, yang memanfaatkan air
tanah untuk keperluan sehari-hari.
e) Flora darat
Prakiraan resiko terhadap flora darat berasal dari pengolahan
limbah cair kemudian kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap
11
oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. Selain itu
gangguan terhadap flora air adanya gas Methan. Resiko yang
mungkin timbul berupa berkurangnya kemampuan tumbuhan
dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan tumbuhan
tersebut mati serta bersifat negatif. Tetapi bobotnya sedang
karena effluen dari IPAL telah mengalami pengenceran air
sungai sehingga konsentrasi pencemar juga menurun.
f) Flora air
Prakiraan resiko terhadap flora air berasal dari pengolahan
limbah cair kemudian kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap
oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. Selain itu
gangguan terhadap flora air juga dari adanya gas Methan.
Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya
kemampuan tumbuhan dalam berfotosintesis sehingga
menyebabkan tumbuhan tersebut mati serta bersifat negatif.
Tetapi bobotnya sedang karena efluen dari IPAL telah
mengalami pengenceran air sungai sehingga konsentrasi
pencemar juga menurun.
g) Fauna darat
Prakiraan resiko terhadap fauna darat berasal dari tumpukan
sampah kemudian dimakan. Selain itu gangguan terhadap
fauna darat juga dari adanya gas methan. Resiko yang mungkin
timbul berupa terakumulasinya unsur-unsur berbahaya seperti
logam berat pada hewan yang selalu makan tumpukan
sampah.
h) Fauna air
Prakiraan resiko terhadap fauna air berasal dari limbah cair
yang berasal dari kolam pengolahan ke sungai. Resiko yang
mungkin timbul berupa berkurangnya fauna di dalam air serta
bersifat negatif. Bobotnya sedang karena effluen dari pabrik
tahu telah mengalami pengolahan sehingga konsentrasi
pencemar juga kecil, namun demikian pada kondisi tertentu
IPAL akan mengalami gangguan.
12
i) Tingkat kesehatan masyarakat
Prakiraan resiko terhadap tingkat kesehatan masyarakat berasal
dari buangan pengolahan limbah cair yang masuk ke dalam air
permukaan/sungai, di mana masyarakat sekitar tinggal dan
memanfaatkan sungai. Disamping itu masyarakat juga
mengkonsumsi air tanah yang terkontaminasi lindi yang
meresap melalui lapisan dasar TPA. Resiko yang mungkin
timbul berupa munculnya penyakit kulit, perut, dan sebagainya
serta bersifat negatif. Bobotnya adalah besar karena berkaitan
secara langsung dengan kehipuan manusia.
j) Estetika lingkungan
Prakiraan resiko terhadap estetika lingkungan berasal dari
limbah cair yang dari kolam pengolahan yang masuk ke dalam
air permukaan/sungai, limbah padat yang ditumpuk dan
timbulnya gas yang menimbulkan bau tidak enak. Resiko yang
mungkin terjadi berupa penurunan estetika lingkungan dan
bersifat negatif serta bobotnya besar.
1. Remidiasi
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut (Irwansyah, dkk., 2015) tentang pengertian pencemaran
tanah merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat.
Tanah dikategorikan tercemar memiliki ciri-ciri diantara lainnya
adalah sebagai berikut :
a) Tanah tidak subur
b) pH dibawah 6 (asam) atau pH diatas 8 (basa)
c) Berbau busuk
d) Kering
e) Mengandung logam berat
f) Mengandung sampah anorganik
Komponen-komponen pencemaran tanah terdiri sebagai berikut :
(Irwansyah, dkk., 2015)
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk,
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain, kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta, dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair
yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya. Tembaga, timbal,perak, khrom, arsen dan boron adalah
16
zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg,
Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida
untuk pemberantas hama tanaman.
4. Limbah cair
Limbah cair dapat berupa tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam
tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikro-organisme di dalam tanah tersebut.
5. Limbah padat
Berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-
kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang
subur. Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus
air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.
TPA Piyungan Bantul mempunyai dampak yang cukup bisa
dikatakan mengkhawatirkan dan bisa berdampak besar bagi keseimbangan
ekologi serta kesehatan makhluk hidup disekitarnya. Berikut merupakan
beberapa dampak buruk yang terjadi dari pencemaran tanah :
a) Turunnya kesuburan tanah yang berakibat pada menurunnya
produktifitas tanah.
b) Tanah akan kehilangan nutrisi alami yang terkandung di dalamnya.
c) Gangguan dalam keseimbangan flora dan fauna yang berada di dalam
tanah.
d) Pada umumnya tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang di
tanah tercemar. Namun, jika beberapa tanaman berhasil tumbuh maka
tanaman ini akan cukup beracun untuk menyebabkan masalah
kesehatan yang serius bagi orang yang dekat atau mengkonsumsinya.
e) Debu beracun adalah efek potensial lain dari pencemaran tanah. 17
f) Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah, yang
akan menyebabkan kematian berbagai organisme penting di
dalamnya.
18
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan
penanggulangan terhadap pencemaran tersebut. Diantaranya adalah
1. Remidiasi
2. Bioremediasi
3.2 Saran
Setidaknya terdapat tiga hal yang dapat dilakukan dalam merespon
pencemaran tanah di TPA Piyungan, yaitu :
1) Melakukan upaya-upaya pencegahan seperti memisahkan
sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan
anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut
ketempat pembuangan akhir untuk meminimalisir
pencemaran tanah akibat limbah anorganik.
2) Melakukan upaya-upaya penanggulangan seperti dengan
metode remediasi dan bioremediasi.
3) Melakukan penelitian lebih mendalam dan berkelanjutan
terutama terkait kandungan unsur-unsur kimia di dalam
tanah
20
DAFTAR PUSTAKA
Arbi, Y., Siregar, R. leonardo, & Tri Padmi Damanhuri. (2018). Kajian Pencemaran Air Tanah
Oleh Lindi Di Sekitar Air Dingin Kota Padang. Sains Dan Teknologi: Jurnal Keilmuan
Dan Aplikasi Teknologi Industri, 18(1), 46–52.
http://ojs.sttind.ac.id/ojs/index.php/Sain/article/view/99/73
Cipta, T. A., Magister, P., Lingkungan, I., & Lampung, P. U. (2014). Pencemaran Akibat
Kegiatan Industri. 1–21.
Hamzah, et al. (2019). Remediasi Tanah Tercemar Logam Berat. UNITRI Press, 1(0341), 105–
112.
Irwansyah, A., & Wicaksono, F. A. (2015). Analisis dampak limbah domestik terhadap
pencemaran tanah.
Juandi, M. (2009). Analisis Pencemaran Air tanah Berdasarkan Metode Geolistrik Studi Kasus
Tempat Pembuagan Akhir Sampah Muara Fajar Kecamatan Rumbai Ground Water
Pollution Analytical Based on Geo-electrical Methods Case on Muara Fajar Landfill
Kecamatan Rumbai. Ilmu Lingkungan Journal of Environmenl Science, 95–104.
Kasam, I. (2011). Analisis Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
(Studi Kasus: TPA Piyungan Bantul). Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 3(1), 19–30.
https://doi.org/10.20885/jstl.vol3.iss1.art2
Mariadi, P. D., & Kurniawan, I. (2020). Analisis Mutu Air Tanah Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) (Studi Kasus TPA Sampah Sukawinatan Palembang). Sainmatika: Jurnal Ilmiah
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 17(1), 61.
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v17i1.2933
Rahmi, A., & Edison, B. (2019). Identifikasi Pengaruh Air Lindi (Leachate) Terhadap Kualitas
Air di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Belit. Jurnal APTEK, 11(1), 1–6.
A Rahmi, B Edison - jurnal APTEK, 2019 - journal.upp.ac.id
21