Anda di halaman 1dari 21

PAMSIMA

S RINGKASAN
PENDANAAN/PEMBIAYAAN/PE
NGELOLAAN KEUANGAN
PROGRAM PAMSIMAS

DITA PUTRI PURWANINGSIH


H75219022
H5B.6
PELAPORAN
KEUANGAN
Fungsi utama Sistem Pengelolaan
Keuangan adalah agar kegiatan
pelaksanaan proyek dapat terjaga dan
berjalan sesuai dengan kerangka
waktu, rencana kerja serta sumber
dana yang telah ditentukan
sebagaimana tertuang dalam Naskah
Perjanjian antara Pemerintah
Indonesia (Executing Agency) dengan
Bank Dunia (Donor)
LATAR BELAKANG
- IBRD
- Grant DFAT
- APBN, APBD, APB Desa
- KSM, Swasta, dan dana
lainnya

UU No 32 2004 - Pemerintah Indonesia


- Bank Dunia - Pamsimas I
- Third Water Supply and - Pamsimas II
Sanitation for Low-Income
- Pamsimas III
Community Project (WSLIC)

Daerah miskin terbatas


finansial
KOMPONEN PROGRAM
PAMSIMAS
Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Peningkatan Perilaku dan Layanan Hidup
Kelembagaan Bersih dan Sehat Melalui Sanitasi Total
Daerah dan Desa Berbasis Masyarakat

1. Kegiatan Capacity Building.


1. Peningkatan Kebutuhan dan
2. Rekrutmen dan penyediaan
Permintaan Sanitasi
konsultan individual PIU
2. Program Pemasaran Hygiene dan
3. Rekrutmen dan penyediaan
Sanitasi
fasilitator masyarakat melalui FAS
3. Program Higiene dan Sanitasi
(Facilitator Administration
Sekolah
Service).
4. Penciptaan dan Penguatan
Lingkungan Pendukung Program
Higiene dan Sanitasi
KOMPONEN PROGRAM
PAMSIMAS
Hibah Insentif Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi

1. Hibah Insentif di Tingkat


Kabupaten (HIK) Melalui komponen ini akan menyediakan
2. Hibah Air Minum Perdesaan bantuan pengembangan infrastruktur air
Berbasis Kinerja minum untuk desa-desa yang mendapatkan
3. Hibah Insentif Desa (HID) bantuan Pamsimas dalam tiga pilihan
4. Bantuan untuk Asosiasi kegiatan, yaitu pembangunan baru,
Pengelola SPAMS Perdesaan perluasan dan peningkatan.
KOMPONEN PROGRAM
PAMSIMAS
Dukungan pengelolaan dan pelaksanaan
program

Tujuan Komponen ini adalah untuk


menyediakan dukungan teknis pengelolaan
pelaksanaan program Komponen 1, 2, 3
dan 4 secara terpadu dan terintegrasi serta
memberikan dukungan teknis kepada
Central Project Management Unit (CPMU)
dan Central Project Implementation Unit
(CPIU)
PENDANAAN
Program Pamsimas dibiayai melalui sumber dana pinjaman dan hibah luar
negeri (PHLN) dari Bank Dunia, Pemerintah Indonesia melalui APBN, APBD
Provinsi dan APBD Kabupaten, APBDes, serta dana kontribusi masyarakat.
 Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Alokasi dana yang berasal dari
PHLN pada dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Alokasi Non-BLM, bantuan dana di luar BLM untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten,
kecamatan dan desa. Dana ini meliputi pengadaan barang,
pengadaan fasilitator dan bantuan teknis (jasa konsultan),
sosialisasi, workshop dan pelatihan komponen 1, 2 dan 5, dan lain
sebagainya.
2. Alokasi BLM Desa, bantuan dana yang diberikan langsung kepada
masyarakat untuk membiayai kegiatan komponen 3 untuk
pembangunan baru sarana air minum dan sanitasi masyarakat yang
dituangkan dalam RKM di desa.
PENDANAAN
 Sumber Pendanaan Dari Pemerintah Indonesia
1. APBN : Dana yang berasal dari Pemerintah Indonesia terutama APBN
2. APBD Provinsi : Dana yang berasal dari pemerintah provinsi yang
dianggarkan tiap tahunnya adalah kegiatan program untuk pos-pos yang
telah ditetapkan oleh Biro Keuangan dan Bappeda dari Pemerintah
Provinsi Peserta Pamsimas
3. APBD Kabupaten : Dana yang berasal dari pemerintah kabupaten
dianggarkan tiap tahunnya untuk kegiatan program termasuk kegiatan yang
tidak dibiayai atau sebagian dibiayai melalui dana Bank Dunia tetapi sudah
disepakati pada saat negosiasi
4. APBDes Dana Pemerintah : Desa bersumber dari APBDesa dianggarkan
setiap tahunnya adalah untuk kegiatan fisik dan/atau non-fisik.
PENDANAAN
 Dukungan Pendanaan dari Sumber Non-Pemerintah lainnya seperti :
 Corporate Social Responsibility (CSR)
Beberapa prinsip dalam pelaksanaan CSR untuk Program Pamsimas, yaitu:
- Kegiatan yang dibiayai dengan CSR merupakan bagian dari RKM yang telah
disiapkan oleh masyarakat.
- Pemanfaatan dana CSR dapat digunakan untuk kegiatan fisik dan non fisik.
- Bentuk bantuan CSR dapat berupa tenaga, bangunan, material dan atau uang tunai.
- CSR dapat diberikan kepada desa baru (dalam rangka pencapaian akses air minum
dan sanitasi) maupun desa pasca (perbaikan, peningkatan dan perluasan) dan untuk
membantu desa-desa yang mengalami bencana kekeringan, stunting serta
penanganan kejadian luar biasa akibat penularan penyakit melalui air dan sejenisnya.
- CSR dapat diakses melalui jalur desa, kabupaten atau provinsi.
- Biaya operasional dan pemeliharaan ditanggung oleh masyarakat pengguna
PENDANAAN
 Dukungan Pendanaan Dari Kredit Mikro Lembaga Keuangan
Kriteria KPSPAMS yang dapat mengakses kredit mikro lembaga keuangan adalah
sebagai berikut :
- Prasarana dan sarana air minum yang dikelola berfungsi sebagian dan atau berfungsi
baik;
- Memiliki legalitas pembentukan KPSPAMS;
- Memiliki iuran yang memadai (lebih besar dari biaya operasional) yang didukung
dengan SK Kepala Desa;
- Memiliki laporan keuangan dan laporan pengelolaan asset yang memadai;
- Memiliki dokumen perencanaan yang menjadi acuan dalam melaksanakan
pengembangan Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS);
- Mendapat dukungan dari Pemerintah Desa yang secara tidak langsung menjadi
penjamin integritas keberadaan KPSPAMS selama masa pinjaman berjalan.
PENDANAAN
 Kontribusi Masyarakat
Kontribusi masyarakat untuk desa baru maupun desa lama, minimal sebesar 20% dari RKM, dalam bentuk
tunai (in-cash) dan tenaga kerja/material (inkind), yang merupakan dana pendukung bagi pembiayaan
kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, direncanakan oleh masyarakat dan dituangkan di dalam RKM.
 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satusatunya yang dibentuk oleh
pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi
menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Adapun kriteria desa yang dapat menerima dana bantuan Baznas untuk program Air Minum dan Sanitasi
tersebut adalah sebagai berikut: - Angka kemiskinan tinggi
- Angka stunting tinggi
- Pernah dilakukan pemicuan
- Belum berstatus desa ODF
- Tingkat sanitasi yang dikelola dengan aman (penggunaan tangki septik dan penyedotan lumpur tinja)
rendah
- Memenuhi kriteria BAZNAS Index for Sustainable Water and Sanitation (BI-WAS).
KLASIFIKASI ANGGARAN
Alokasi dana PAMSIMAS yang berasal dari APBN pada dasarnya terbagi atas
2 bagian, yaitu :

Alokasi Hibah Desa Alokasi Non Hibah Desa


berupa Bantuan Langsung bantuan dana diluar hibah desa untuk
Masyarakat (BLM) yaitu bantuan menunjang pelaksanaan kegiatan di
dana yang diberikan langsung kepada tingkat pusat, provinsi, kabupaten,
masyarakat untuk membiayai dan desa. Dana ini meliputi,
kegiatan PAMSIMAS pada sarana air pengadaan barang, lokakarya dan
minum dan sanitasi serta kesehatan pelatihan komponen A, E, serta Jasa
masyarakat yang dituangkan dalam Konsultan maupun Jasa Non
Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Konsultan.
ALOKASI ANGGARAN
Besaran alokasi dana bantuan pemerintah yang
disediakan untuk pembangunan sarana sanitasi
bagi setiap 1 (satu) titik lokasi sasaran adalah
sebesar Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta
rupiah) – Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta
rupiah), disesuaikan dengan DIPA masing-
masing daerah wilayah sasaran.
DASAR PELAKSANAAN
ANGGARAN NEGARA
 Prinsip-prinsip Pelaksanaan Anggaran:
a) Hemat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan;
b) Efektif, terarah, dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan
serta sesuai dengan tugas dan fungsinya
 Pengadaan Barang/Jasa dengan dana Rupiah Murni tetap perpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, serta Peraturan Menteri keuangan tentang Standar
Biaya (setiap tahun anggaran dikeluarkan peraturan Menteri Keuangan
tentang standar biaya).
 Perjalanan Dinas
Pelaksanaan perjalanan dinas diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Peraturan yang sampai sekarang masih berlaku adalah Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012.
PROSES
PENGANGGARAN
 Mengacu ke Peraturan Pemerintah mengenai tata cara pengadaan PHLN.
 Rupiah Murni Pendamping (RMP) dianggarkan sesuai dengan porsi
 Local Cost (Sharing) dianggarkan untuk mendukung tercapainya nilai ekonomis/manfaat
proyek/kegiatan
 Pengalokasian PHLN dan RMP:
 Mencantumkan akun belanja; Mencantumkan kode kantor bayar (KPPN); Mencantumkan
sumber dana sesuai NPHLN; Mencantumkan kode register PHLN; Mencantumkan porsi
pembiayaan
 Mencantumkan dana pendamping
 Harus memperhatikan closing date, fully paid/fully disbursment sisa pagu pinjaman, kategori dan
porsi pembiayaan
 Standar Biaya
 Kartu Pengawasan Alokasi Pagu PHLN.
 Pemahaman NPPHLN untuk menghindari pembayaran ineligible
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Tata cara pembayaran APBN mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomo 190
/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara.
2. Dalam proses pembayaran diperlukan verifikasi untuk
menghindari terjadinya resiko kesalahan/penolakan
pembayaran oleh Bank Dunia, termasuk adanya bukti-bukti
pengeluaran, jalur audit (audit traills) dan prosedur untuk
memeriksa kesesuaian kontrak dengan hasil.
3. Dalam hal pembayaran jasa kontraktual dan swakelola,
maka verifikasi tagihan harus menggunakan routing slip
sebagai kontrol dan history
4. Hasil verifikasi harus dituangkan ke dalam Berita Acara
Hasil Verifikasi pada setiap pengajuan SPM yang
ditandatangani oleh pihak verifikator dan pihak yang
mengajukan tagihan, diketahui oleh PPK dan didukung
dengan bukti yang lengkap.
PELAPORAN KEUANGAN

Penyusunan laporan keuangan Program Pamsimas


terutama terkait dengan pelaporan Interim Financial
Report (IFR) yang dilaporkan secara tiga bulanan,
dilaksanakan secara berjenjang mulai dari :
 Laporan keuangan tingkat desa
 Laporan keuangan tingkat kabupaten
 Laporan keuangan tingkat provinsi
 Laporang keuangan tingkat pusat
 Laporan euangan konsolidasi nasional
SASARAN AUDIT
AUDIT  Untuk memberikan opini yang profesional dan independen
atas laporan keuangan tahunan program yang akurat, dapat
Lingkup audit mencakup dipercaya dan berintegritas
pengujian terhadap kewajaran  Untuk memberikan penilaian atas operasional dari system
penyajian laporan keuangan, manajemen keuangan dan prosedur yang disetujui untuk
penilaian terhadap kecukupan proyek yang bersangkutan.
dan efektivitas system  Untuk memverifikasi kehandalan dari informasi manajemen
pengendalian intern program keuangan yang disajikan dalam Interim Financial Report (IFR)
serta ketaatan terhadap ketentuan tiga bulanan.
pada peraturan yang berlaku  Untuk menguji implementasi dari komponen-komponen
dalam pelaksanaan program. program sebagaimana diukur dengan indikator kinerja tertentu.
 Untuk memverifikasi ketaatan dengan perjanjian keuangan
sebagaimana diaplikasikan di dalam perjanjian keuangan.
RINCIAN LAPORAN AUDIT
Laporan Auditor Independen Laporan Auditor Independen Laporan Hasil Audit Kinerja
Konsolidasi Dukungan Program

Laporan Auditor Independen atas Laporan Audit Independen Laporan kinerja program Pamsimas,
Laporan Keuangan Konsolidasi Dukungan (LAID) yang diterbikan disusun berdasarkan hasil penilaian
Program terdiri dari dua laporan, oleh BPKP Perwakilan terdiri dari kinerja berdasarkan indikator yang
yaitu Laporan Auditor Independen LAID untuk Satuan Kerja Balai PPW telah disepakati. Hasil penilaian
Konsolidasi dan Management dan atau Satker Pelaksanaan kinerja per kabupaten/kota dimuat
Letter. Prasarana Permukman Provinsi) pada Laporan Auditor Independen
Dukungan (LAID) Tingkat Provinsi
Rincian Laporan Auditor Rincian Laporan Auditor Independen bersamaan dengan hasil audit
Independen Konsolidasi dan Dukungan mengacu pada Petunjuk keuangan.
Management Letter mengacu pada Pelaksanaan Audit Program
Petunjuk Pelaksanaan Audit Pamsimas III yang dikeluarkan oleh
Program Pamsimas III yang BPKP.
dikeluarkan oleh BPKP
DAFTAR PUSTAKA
● PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN
PROGRAM PAMSIMAS. (2021).
● Direktur Jenderal Cipta Karya. (2020). Surat Edaran
Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor : 03 / Se / Dc / 2020
Pedoman Teknis Lampiran. Lampiran Sanitasi Berbasis
Masyarakat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai