DAN
PEDOMAN PELAKSANAAN
D I R E K T O R APEKERJAAN
KEMENTERIAN T J E N D E RUMUM
AL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
A. Penetapan Lokasi Sasaran
KRITERIA KABUPATEN/KOTA SASARAN :
kabupaten/kota yang telah menyusun dokumen Strategi Sanitasi
Kota/SSK (City Sanitation Strategy) dan menyampaikan surat
minat mengikuti program SANIMAS IDB.
Pendampingan Pembangunan
Infrastruktur Sanitasi Peningkatan
Masyarakat kapasitas pemda
Komunal
Dana Masyarakat
B. Mekanisme Pemilihan dan Penetapan Lokasi Sasaran
kelurahan untuk menerima program SANIMAS IDB sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
untuk ditetapkan.
NO LOKASI SASARAN KETERANGAN
1 Provinsi 13 provinsi
(Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka
Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Kalimantan Barat)
3. PENERIMA DANA :
Penerima dana BLM untuk pembangunan prasarana/sarana sanitasi komunal
adalah masyarakat penerima manfaat di lokasi sasaran kelurahan, yang disalurkan
melalui rekening khusus BKM/LKM.
Dana APBD provinsi
dialokasikan paling sedikit 1%
dari total BLM per provinsi
diperuntukan kegiatan tingkat
provinsi untuk :
Penyusunan
Pemantauan pelaporan
dan
Biaya pengendalian
operasional
PPIU
Rapat
koordinasi
Sosialisasi
Dana APBD Kabupaten/kota dialokasikan paling sedikit 5% dari
total BLM kabupaten/kota diperuntukan kegiatan tingkat
kabupaten/kota sampai dengan kelurahan meliputi
Penyusunan pelaporan
Maksimal 10% dari dana BLM dapat digunakan untuk penyediaan air bersih,
perbaikan atau pembangunan drainase lingkungan dan sarana persampahan
sebagai komponen penunjang perbaikan sanitasi lingkungan di lokasi sasaran.
2. RKM yang telah disusun KSM diverifikasi oleh DPIU dan PPIU.
4. BKM membuka rekening bersama KSM (2 orang dari BKM dan 1 orang dari KSM)
6. Jika sudah disetujui selanjutnya dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara PPK
dengan BKM
9. Selanjutnya KPPN akan menyalurkan dana BLM tahap 1 (40%) ke rekening BKM
10. Pencairan dana BLM tahap 2 (30%) dilakukan setelah progress fisik mencapai minimal 30%
(dengan diverifikasi Satker)
11. Pencairan dana BLM tahap 3 (30%) dilakukan setelah progress fisik mencapai minimal 60%
dan pekerjaan pemasangan SR sudah terpasang minimal 50% dari rencana. (dengan
diverifikasi Satker)
IDB
CPMU: Central Project Management Unit SPM-LS : Surat Perintah Membayar Langsung
PPIU : Provincial Project Implementation Unit SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
4. Sarana IPAL Komunal dengan sistem perpipaan dan kombinasi MCK dengan perpipaan
memenuhi kebutuhan kaum perempuan dan kelompok rentan/marjinal;
Terdiri dari:
• Jaringan Perpipaan Cocok untuk:
• Unit Pengolahan (Biasanya menggunakan • Daerah yang masyarakatnya sudah
Anaerobic Baffled bioreactor / anaerobic memiliki jamban pribadi atau
biofilter) bersedia untuk membangun jamban
Dilengkapi dengan: pribadi
• Jamban Pribadi (tidak dibiayai oleh • Daerah yang tidak memiliki lahan
program Sanimas-IDB) untuk pembangunan MCK komunal
PENYIAPAN PERENCANAAN
PELAKSANAAN SERAH TERIMA OPERASI DAN
WARGA
1. Promosi Sanitasi FISIK PEMELIHARAAN
1. Promosi 2. Pelaksanaan
Pemetaan Sanitasi 1. Promosi Sanitasi
Sanitasi Kegiatan ini
Kelurahan 1. Promosi Sanitasi
2. Sosialisasi dimaksudkan
3. Penyusunan 2. Rembug Warga
Awal untuk
Rencana Aksi Tingkat RT/RW
Tingkat Perbaikan Sanitasi 2. Penandatanganan memastikan
Tahap IV
Kelurahan /CSIAP) Kontrak Kerja / keberlanjutan
3. Rembug 4. Rembug Surat Perjanjian pelayanan aset
3. Serah terima
Kelurahan Kelurahan Tahap Pelaksanaan yang sudah
sarana sanitasi
Tahap I II Pekerjaan (SP3) dibangun melalui
5. Rembug upaya
Output : WargaTingkat
pemeliharaan
RT/RW Tahap I 3. Rembug Warga Output :
Masyarakat yang tepat
6. Rembug Warga Tingkat RT/RW KPP menerima
memahami
Tingkat RT/RW sarana sanitasi
ketentuan Tahap III
Tahap II terbangun sebagai Output :
program
7. Penyusunan RKM penanggung jawab
Sanimas pelaksanakan
dan Rencana 4. Pelaksanaan pengelolaan
Teknis (DED) Serta Kontruksi kegiatan operasi
Penandatanga
RAB dan pemeliharaan
nan Surat
8. Finalisasi
Pernyataan prasarana-sarana
Dokumen Output :
Kesiapan sanitasi yang telah
Rencana Kerja Terbentuknya KPP
Masyarakat
Masyarakat (RKM) Terbangunnya dibangun.
Pembentukan Output : sarana sanitasi
Pokjasan CSIAP
kelurahan RKM
OUTPUT
• Terbangunnya sarana sanitasi
• Bertambahnya jumlah sambungan rumah
(SR)
• Terbentuknya organisasi masyarakat
pengelola dan pemanfaat
OUTCOME
• Meningkatnya jumlah penduduk yang
memiliki akses pelayanan prasarana/sarana
sanitasi dasar, terutama kaum
perempuan, kelompok rentan/marjinal dan
penduduk miskin;
Ditjen Cipta Karya
Pokja
(Executing Agency)
NPMC Satker PLP-BM AMPL/Sanitasi
Nasional
PPK CPMU
RPMC
Pokja
Provincial Management Satker PAMS Provinsi
Consultant
PPIU AMPL/Sanitasi
PPK Air Limbah Provinsi
KSM Sanitasi I
: Garis Pengendalian KSM Sanitasi II
: Garis Pelaporan
KSM
: Garis Koordinasi
: Garis Pembinaan
KPP
1. Membantu Executing Agency dalam melaksanakan tugasnya;
12. Menyusun Financial Statement for Special Account (FISSA), Quarterly Progress Report
(QPR), dan laporan keuangan tahunan serta melaporkannya kepada pihak IDB;
13. Memberikan arahan dan supervisi kepada konsultan manajemen proyek, di tingkat pusat
dan daerah;
14. Menyusun Project Completion Report (PCR) dan laporan akhir keuangan kepada pihak
IDB;
5. Menyiapkan dana Biaya Operasinal (BOP) sebesar minimal 1% dari total dana Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) yang ada di wilayah kerjanya untuk mendukung kegiatan
program Sanimas.
1. Memberikan arahan kepada Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dan District
Project Implementation Unit (DPIU) dalam rangka pelaksanaan dan pengendalian
program;
2. Melakukan pertemuan dengan PPIU dan DPIU sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun.
1. Melaksanakan koordinasi dengan unsur-unsur pemerintah provinsi;
9. Menyusun Laporan Manajemen Keuangan (LMK) dan Laporan Manajemen Proyek (LMP)
tingkat provinsi berdasarkan Laporan Kemajuan Keuangan dan Laporan Manajemen Proyek
Kabupaten/kota dari DPIU;
10. Mengirimkan Laporan Manajemen Keuangan (LMK) dan Laporan Manajemen Proyek (LMP)
kepada CPMU setiap bulan;
12. Mengumpulkan SP2D dari tingkat kabupaten (dari DPIU) dan menyampaikannya kepada
CPMU.
1. Mendukung PPIU dalam menyelenggarakan program;
2. Bersama dengan PPIU, melakukan proses pengadaan dan mobilisasi Tenaga Fasilitator
Lapangan;