Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP EKSPLOITASI SDA

Dosen pembimbing: Desi nurhabibah, M.E

Nama kelompok

1. Nanda Ramadhan 2351010223


2. Napiratul Napiah 2351010224
3. Mayang Mitha Fadillah 2351010204

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kita pada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Salawat serta salam tak lupa pula saya haturkan
pada junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang telah membawa kita dari
alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan cahaya, seperti yang kita
rasakan sekarang.

Kami juga berterima kasih kepada bapak/ibu dosen mata kuliah Islam Dan
Lingkungan hidup yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, bahkan jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari segenap
pembaca pemakainya agar tercipta makalah yang lebih baik dari sebelumnya.

Bandar Lampung, 2024

Penyusun

Nanda Ramadhan 2351010223

Napiratul Napiah 2351010224

Mayang Mitha Fadillah 2351010204

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam........................................................................................4
2.2 Pengertian Eksploitasi Menurut Para Ahli.......................................................................5
2.3 Eksploitasi Sumber Daya Alam........................................................................................6
3.1 Dampak Eksploitasi Hutan.............................................................................................10
3.2 Eksploitasi tidak peduli kearifan lokal…………………...............................................11
BAB IV PENUTUP................................................................................................................14
3.3 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.4 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya permasalahan lingkungan akan muncul ketika eksploitasi


sumberdaya alam mengabaikan prinsip-prinsip pengololaan sumberdaya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan saat ini telah menjadi
isu global dan menjadi perhatian para peneliti maupun para pengambil keputusan..
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian
fungsi lingkungan hidup yaitu meliputi tindakan pencegahan, penanggulangan dan
pemulihan.

Penurunan kualitas lingkungan dapat kita jumpai diberbagai belahan bumi,


terutama di tempat-tempat di mana eksploitasi sumber daya alam sudah tidak
mengindahkan kelestarian lingkungan dan pengololaan yang tidak
bertanggungjawab. Beberapa contoh lokasi yang telah mengalami penurunan
kualitas lingkungan akibat eksploitasi sumberdaya mineral adalah di lokasi
tambang batubara di Kalimantan Timur, tambang tembaga di Papua, dan tambang
Timah di Pulau Bangka. Di samping itu eksploitasi sumberdaya hutan dan
perubahan tata guna lahan yang terjadi di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua
juga berdampak pada rusaknya ekologi hutan tropis, struktur tanah dan sistem
hidrologi air tanah (Noor 2006:1).

Demikian pula dengan aktivitas penambangan bahan galian C, juga


menyebabkan efek samping terjadinya dampak negatif terhadap sektor sosial,
ekonomi, dan dampak ekologinya. Secara umum dalam analisa lingkungan,
dampak dari suatu kegiatan diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan
yang diakibatkan oleh aktivitas kegiatan. Untuk dapat melihat bahwa suatu

1
dampak atau perubahan telah terjadi, kita harus mempunyai bahan pembanding
sebagai acuan. Misalnya, dampak negatif yang ditimbulkan karena penambangan
bahan galian C terhadap masyarakat sekitar ialah semakin menurunnya debit air
sumur dan banyaknya terjadi abrasi sungai, sehingga banyak tanah/rumah
masyarakat dipinggir sungai yang sudah terkikis.

Kegiatan pertambangan, mulai dari eksplorasi sampai eksploitasi dan


pemanfaatannya mempunyai dampak terhadap lingkungan yang bersifat
menguntungkan/positif yang ditimbulkan antara lain tersedianya aneka ragam
kebutuhan manusia yang berasal dari sumberdaya mineral, meningkatnya
pendapatan negara. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan adalah terjadinya
perubahan rona lingkungan (geobiofisik dan kimia), pencemaran badan perairan,
tanah dan udara, serta abrasi yang tidak tertanggulangi.

Agar pemanfaatan sumber daya mineral memenuhi kaidah optimalisasi


antara kepentingan pertambangan dan terjaganya kelestarian lingkungan hidup,
maka dalam setiap kegiatan sektor pertambangan mulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan dan pengawasan diperlukan berbagai telaah yang mendalam tentang
lingkungan. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah yang sering menjadi
lokasi penambangan pasir. Sungai Bolango terletak di Kabupaten Bone Bolango 3
melewati tiga Kecamatan yaitu Tapa, Bulango, dan Tilong Kabila, disepanjang
aliran Sungai Bolango sangat banyak ditemukan pengerukan pasir baik secara
tradisional maupun menggunakan alat-alat yang moderen.

Desa Ayula Tilango sebagai salah satu desa di bagian Kecamatan Bulango
Selatan Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, merupakan salah satu
daerah yang memiliki potensi sumberdaya alam tambang jenis bahan galian
golongan C dengan tekstur tanah pertanian. Adanya aktivitas pertambangan di
daerah tersebut mengakibatkan perubahan kondisi struktur ekonomi yang pada
awalnya bergerak disektor pertanian menjadi non pertanian. Bertambahnya jumlah
penambang pasir ilegal dan penggunaan mesin bahkan ada yang menggunakan

2
alat berat mengakibatkan semakin tingginya aktivitas penambangan pasir
sehingga menyebabkan perubahan struktur ekonomi dan ekologi.

1.2 Rumusan Masalah

Latar berdasarkan belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut.

1. Jelaskan Pengertian dari Eksploitasi Sumber Daya Alam!

2. Jelaskan Pengertian dari Eksploitasi Menurut Para Ahli!

3. Sebutkan Dampak Eksploitasi Hutan!


4. Jelaskan bahwa Eksploitasi tidak peduli kearifan local!

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Umum, dan Pengertian menurut para ahli


Eksploitasi Hutan.
2. Untuk Mengetahui Dampak-Dampak dari Eksploitasi tersebut.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan
dan banyak lagi lainnya. Bagi manusia, hakikat sumber daya alam sangat penting
baik sumber daya alam yang berupa benda hidup (hayati) maupun yang berupa
benda mati (non hayati). Kedua macam sumber daya alam tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Suatu negara yang
banyak sumber daya alamnya maka negara tersebut akan menjadi negara yang
kaya.

Pemanfaatan sumber daya alam ditentukan berdasarkan kegunaan sumber daya


alam tersebut bagi manusia. Oleh karena itu, nilai suatu sumber daya alam juga
ditentukan oleh nilai kemanfaatannya bagi manusia. Misalnya lahan pertanian
yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial. Manusia (penduduk)
suatu negara merupakan sumber daya bagi negara tersebut karena manusia dapat
memberikan manfaat bagi negaranya, seperti tenaga kerja, kemajuan ilmu
pengetahuan, dan teknologi yang dapat meningkatkan ekonomi negara.12

A. Pengertian Eksploitasi Sumber Daya Alam

2
Yasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 1986, h. 592

4
Pengertian eksploitasi adalah suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan
agar bisa mengambil keuntungan ataupun memanfaatkan suatu hal secara
berlebihan dan penuh dengan kesewenang-wenangan tanpa adanya tanggung
jawab.

Umumnya, tindakan ini akan menimbulkan kerugian pada pihak lain


mencakup manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan berbagai aspek
pembentuk lingkungan lain di sekitarnya. Eksploitasi berasal dari bahasa Inggris
“exploitation”. Artinya upaya politik untuk menggunakan objek tertentu dengan
penuh kesewenang-wenangan. Penggunaan kata ini sering sekali digunakan dalam
berbagai bidang, termasuk dalam hal politik, lingkungan, sosial dan aspek lainnya.
Tindakan eksploitasi sumber daya alam berarti pemanfaatan
berupa bumi atau hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mengambil
keuntungan secara berlebihan yang menimbulkan kerusakan tanpa adanya
pemulihan kembali setelahnya. Secara ringkas, eksploitasi merupakan kebalikan
dari upaya konservasi.

2.2 Pengertian Ekploitasi Menurut Para Ahli


Para ahli telah menjelaskan pengertian eksploitasi secara detail dan
lengkap. Berikut beberapa pengertian ekploitasi menurut para ahli diantaranya
yaitu:

1. Martaja
Martaja menjelaskan bahwa pengertian eksploitasi adalah suatu kegiatan
memanfaatkan dengan cara yang tidak etis demi keuntungan ataupun kebaikan
pribadinya saja.

2. Joni
Joni berpendapat bahwa eksploitasi adalah suatu tindakan dalam memperalat
orang lain demi kepentingan pribadi3.

3
Ridha riskiana , pengertian eksploitasi menurut para ahli.2022.

5
3. Suharto
Suharto menjelaskan pengertian eksploitasi adalah suatu sikap diskriminatif
ataupun perlakukan yang dilakukan secara sewenang-wenang.

4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksploitasi adalah suatu
tindakan pemanfaatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi, penghisapan,
pemerasan atas orang lain yang pada dasarnya adalah tindakan yang tidak terpuji
dan tidak bisa dibenarkan.4

2.3 Eksploitasi Sumber Daya Alam


Kegiatan mengambil sumber daya alam khususnya di hutan dengan berlebihan
demi keuntungan sebesar besarnya tanpa memperdulikan dampak yang dapat
terjadi, sehingga menghasilkan kerusakan berat terhadap lingkungan bahkan
iklim.

Aktivitas eksploitasi hutan di Indonesia sudah terjadi sejak Indonesia masih di


masa penjajahan (kolonial). Ketika itu Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC) yang berada di Indonesia dari sekitar akhir abad XVI sampai awal abad
XIX telah melakukan praktik-praktik penjarahan terhadap hutan di Indonesia.

VOC melakukan penebangan hutan, mengambil kayu-kayu untuk bangunan,


pembuatan kapal maupun untuk kayu bakar berbagai industri. Eksploitasi
terhadap hutan yang dilakukan oleh VOC berdasarkan izin yang diperoleh oleh
penguasa pribumi.

Setelah runtuhnya VOC eksploitasi hutan masih berlanjut, mengakibatkan tidak


seimbangnya ekosistem sehingga banyak flora dan fauna yang ikut punah akibat

4
Ridha riskiana , pengertian eksploitasi menurut para ahli.2022.

6
hilangnya habitat mereka. Pada tahun 1912 berdiri suatu perkumpulan swasta
yang dikenal dengan Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming
(Perkumpulan Pelestarian Alam Hindia Belanda).

Berdirinya perkumpulan ini adalah suatu respon terhadap ketidakstabilan


ekosistem yang terjadi di Hindia Belanda akibat eksploitasi hutan yang
mengancam kepunahan flora dan fauna.

Eksploitasi hutan terus berlanjut dari masa ke masa. Pada masa pendudukan
Jepang, hutan di Jawa mengalami kerusakan serius karena dieksploitasi secara
besar-besaran untuk perang.

Tidak berbeda sedikitpun dari masa-masa sebelumnya (zaman kerajaan, penetrasi


asing dan pendudukan Jepang), pada zaman kepemimpinan Soekarno, Suharto
bahkan sampai hari ini, eksploitasi terhadap hutan terus terjadi walau kampanye
tentang pentingnya hutan selalu dilakukan. Hal ini terbukti dengan laju kerusakan
hutan yang terus meningkat setiap tahunnya bahkan sampai mencapai 2.3 juta
ha/tahun .5

Contoh Eksploitasi Sumber Daya Alam di Hutan Indonesia


1. Pembakaran Hutan untuk Pembukaan Lahan
Kebakaran hutan, kebanyakan dari peristiwa kebakaran hutan terjadi karena faktor
kesengajaan. Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar
hutan untuk dijadikan lahan perkebunan, pemukiman, peternakan, dan yang
lainnya.

Kebakaran dapat mengakibatkan hilangnya habitat-habitat tersebut, maka hal


tersebut akan menyebabkan terjadinya kepunahan spesies.

5
Ridha riskiana , Eksploitasi Sumber Daya Alam.2022.

7
2. Konversi Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan dengan merubah fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan
dari fungsinya yang semula menjadi fungsi lain yang memiliki masalah atau
dampak yang buruk terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.

Upaya alih fungsi lahan dilakukan untuk kepentingan manusia memenuhi


keburuhan hidup penduduk yang semakin meningkat jumlahnya.

Contoh dari alih fungsi ini yaitu perubahan kawasan hutan menjadi kawasan
pembangunan seperti kompleks penduduk, industri, perkantoran.

3. Pembukaan Lahan Tambang di Hutan


Pembukaan lahan tambang untuk penambangan adalah suatu kegiatan
pengambilan endapan bahan galian (mineral berharga) dari dalam kulit bumi baik
penggalian yang dilakukan di permukaan maupun di bawah permukaan bumi.
Sedangkan tambang merupakan tempat menggali (mengambil) hasil dari dalam
kulit bumi berupa bahan galian (mineral berharga).

Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti
ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat
memberikan keuntungan yang besar.

4. Illegal logging (Pembalakan Ilegal)


Kegiatan penebangan yang terjadi di suatu kawasan hutan yang dilakukan secara
liar sehingga menurunkan atau mengubah fungsi awal hutan. Meskipun telah ada
larangan keras dari Pemerintah untuk melakukannya, akan tetapi sebagian besar
kalangan masyarakat masih melakukan kegiatan tersebut.

Jika banyak oknum yang masih melakukan tindakan ini dengan skala yang besar
tanpa memperdulikan dampak setelahnya, maka dampak negatif yang ditimbulkan
juga akan semakin mudah terjadi.6
6
Ridha riskiana ,Eksploitasi Sumber Daya Alam.2022.

8
B. Eksploitasi Hewan
Eksploitasi hewan adalah suatu tindakan yang memanfaatkan para satwa hewan
demi memperoleh keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak yang akan
terjadi pada hewan tersebut.

Contoh Eksploitasi Hewan


1. Perburuan dan Perdagangan Hewan Liar
Berdasarkan informasi dari Wildlife Crime Unit Officer WWF-Indonesia
perburuan ilegal masih banyak terjadi karena tingginya permintaan pasar dan
ruang bisnis yang semakin besar. Satwa-satwa ini dimanfaatkan untuk berbagai
bahan pengobatan, keperluan magis, hiburan, foto dengan satwa dan hewan liar
(komunitas satwa) dan konsumsi.

Ruang bisnis yang besar berskala lokal dan internasional mengandung nilai
kebanggaan dalam eksploitasi satwa liar termasuk terhadap hewan yang terancam
punah. Jika dirinci berbagai bagian tubuh satwa menjadi peluang bisnis yang bisa
meraup keuntungan besar bagi pelaku tindakan perburuan satwa liar yang
dilindungi.

2. Pertunjukan dan Atraksi Hewan


Pertunjukan dan atraksi hewan yang dilakukan untuk tujuan hiburan dan
keuntungan semata bagi manusia nyatanya banyak sekali merugikan dan
menyiksa hewan.

Hewan hewan ini diambil dari habitat aslinya yang kemudian dilatih agar sesuai
keinginan manusia. Tentunya banyak sekali kematian yang disebabkan oleh
kegiatan ini, Unit Penelitian Konservasi Satwa Liar di Universitas Oxford,
memperkirakan bahwa lebih dari 550.000 hewan liar di dunia menderita di tangan
atraksi yang tidak bertanggung jawab.7

7
Ridha riskiana ,Eksploitasi Sumber Daya Alam di Hutan.2022.

9
3.1 Dampak Eksploitasi Hutan
Aktivitas eksploitasi hutan mengakibatkan beragam dampak buruk kerusakan
hutan bagi manusia dan lingkungan. Beberapa kerugian dan dampak negatif
eksploitasi hutan diantaranya yaitu:

1. Konflik Manusia dengan Hewan


Konflik antara hewan liar dengan manusia terkadang terjadi akibat ulah manusia
itu sendiri. Hewan, seperti gajah, monyet contohnya yang turun ke wilayah
perkampungan, kemudian merusak tanaman-tanaman.

Akibat dari konflik tersebut, maka dapat menelan banyak korban baik dari pihak
manusia, kebun-kebun maupun juga dari binatang-binatang tersebut.

Karena konflik tersebut, maka timbul reaksi dari sebahagian masyarakat terutama
bagi mereka yang telah mengalami gangguan.

2. Ekosistem Terganggu
Hutan menjadi habitat bagi berbagai jenis spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Itu berarti bahwa hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang ada
di bumi ini. Kegiatan eksploitasi hutan dapat mengakibatkan kerusakan. Bahkan
kepunahan bagi kekayaan alam tersebut itu sendiri maupun kekayaan alam
lainnya yang ada di tempat lain seperti di laut.

Kerusakan hutan yang terjadi akan membawa akibat terjadinya banjir dan erosi
yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah menuju ke laut yang nantinya akan
mengalami proses sedimentasi atau pengendapan di sana.

Kondisi ini tentu saja bisa merusak ekosistem yang ada di laut, seperti ikan serta
terumbu karang.

3. Kerugian ekonomi

10
Kawasan hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam, sebagian
masyarakat menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan. Jika hutan rusak,
maka sumber penghasilan mereka pun juga akan menghilang.

Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit
dipergunakan untuk bercocok tanam.

Selain itu, kerusakan hutan bisa memicu terjadinya berbagai macam bencana yang
pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun
non material. Banyak orang yang kehilangan lahan, tempat tinggal, maupun
anggota keluarga akibat bencana seperti banjir dan tanah longsor.

4. Terganggunya Siklus Air


Pohon memiliki peranan yang penting dalam siklus air, yaitu menyerap curah
hujan serta menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer.
Dengan kata lain, semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka itu
berarti kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam
bentuk hujan juga sedikit.8

3.2 Eksploitasi SDA Tidak Pedulikan Kearifan Lokal

Kegiatan perekonomian terkadang tidak memperhatikan tradisi dan


kearifan lokal. Misalnya, eksploitasi sumber daya alam (SDA) tanpa
mengindahkan budaya dan kearifan lokal masyarakat yang hidup disekitarnya.

Hal itu diungkapkan Gubernur Kaltim dalam sambutan tertulis yang disampaikan
Asisten Administrasi dan Umum Setdaprov Kaltim Meiliana pada Rakor Regional

8
Ridha riskiana ,Eksploitasi Sumber Daya Alam di Hutan.2022.

11
Center of Excellence Layanan Perpustakaan dan Informasi Budaya Lokal
Kalimantan di Balikpapan, Selasa (16/6).

“Demoralisasi (penurunan moral) terjadi pada pengelolaan sumber daya alam


yang kita miliki. Eksploitasi yang dilakukan para pelaku usaha di daerah sudah
tidak pedulikan budaya dan kearifan lokal masyarakat,” ungkapnya.

Contoh dalam pengelolaah hutan, dimana nenek moyang pada jaman dahulu
sangat memperhatikan kelestarian bahkan melindungi hutan. Karena hutan
diyakini sebagai sumber penghidupan dan sumber pengobatan.

Tetapi sekarang hutan sudah gundul bahkan hampir-hampir tidak ada lagi,
sehingga menyebabkan erosi dan pendangkalan sungai-sungai di Kalimantan.
Selain, kerusakan lingkungan dan menyebabkan banjir juga menimbulkan
penderitaan masyarakat.

Selain itu, era teknologi dan transformasi budaya ke arah kehidupan modern dan
pengaruh globalisasi sekarang ini maka keberadaan budaya lokal mengalami
tantangan kuat untuk menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Tercermin pada perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan nilai-nilai budaya


dan kearifan lokal dalam berinteraksi sosial. Misalnya, budaya gotong royong,
tolong menolong dan saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan sangat
mengakar kuat dalam kehidupan.

“Perkembangan zaman telah menyebabkan pergeseran budaya. Saat ini


masyarakat kita tumbuh budaya yang hanya memperhatikan kepentingan diri
sendiri atau kelompok tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat,” katanya.

Demikian pula di bidang budaya yang mengalami kepunahan dan terlantar karena
kurang peduli terhadap pelestariannya dan menganggap tidak relevan pada jaman
sekarang. Padahal masih banyak kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan menjadi tuntunan.

12
Bahkan yang membuat sangat memprihatinkan ada beberapa budaya nusantara
yang diakui negara lain sebagai miliknya. Hal itu dapat terjadi karena kurangnya
kepedulian dan perhatian dalam pelestarian dalam pengembangan budaya.

“Beragam warisan nilai kearifan lokal yang diperoleh dari leluhur memberikan
kita kesempatan untuk belajar cara berinteraksi sosial yang baik dan menghadapi
masalah dalam melaksanakan pembangunan tanpa harus meninggalkannya,”
jelasnya.

Gubernur berharap agar pengembangan Center of Excellence Layanan


Perpustakaan dan Informasi Budaya Lokal Kalimantan melalui keterlibatan dan
partisipasi stakeholders dengan konsep kemitraan mampu melakukan pelestarian
nilai-nilai budaya9

BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

9
Rahmad, Eksploitasi SDA tidak peduli kearifan Lokal. ANTARA 2024

13
1. Eksploitasi SDA telah dijadikan alat bagi percepatan pertumbuhan ekonomi
Negara, dan secara pasti telah meningkatkan akumulasi asset bagi Negara-
negara yang menguasai modal dan teknologi, seperti Negara G7.
2. Eksploitasi besar-bersaran yang dilakukan telah mengingkari hakikat
demokratisasi ekonomi dan amanat pasal 33 UUD 1945 dikarenakan lebih
mengedepankan orientasi ekonomi.

3.4 Saran

1. Kiranyan dapat dikembangkan suatu strategi nasional untuk menyelamatkan


asset SDA kita yang masih tersisa, dengan menghentikan pemberian konsensi
baru bagi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi SDA dalam skala besar.
2. Diperlukan upaya untuk melakukan singkronisasi kebijakan yang
menempatkan kebijkan sektoral dan bingkai UU pengolahan SDA dan UUD
yang sudah diamandemen Th 1945.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.radenintan.ac.id/2939/1/Skripsi_Full.pdf

http://repository.radenintan.ac.id/2939/1/Skripsi_Full.pdf

https://www.kaltimprov.go.id/berita/eksploitasi-sda-tidak-pedulikan-kearifan-lokal

https://kaltim.antaranews.com/berita/26058/eksploitasi-sda-tidak-pedulikan-kearifan-
lokal

14
Fauroni, R. Lukman, Muhammad, Visi Al Qur’an Tentang Etika dan Bisnis,
( Jakarta: Salemba Diniyah, 2002)

Fauroni, R. Lukman, Muhammad, Visi Al Qur’an Tentang Etika dan Bisnis,


( Jakarta: Salemba Diniyah, 2002)

Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung:


Mizan, 2006

Charles W, Howe,“Natural Resource Economics”, (New York: John Wiley & Sons, 1997

15

Anda mungkin juga menyukai