Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Tiara Suharto
2. Selpi
3. Repa
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah Ancaman Lingkungan
Buatan Terhadap Lingkungan dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lingkungan hidup alami atau buatan dua-duanya mempunyai manfaat
yang besar dalam hidup manusia. Namun walaupun begitu, dari kedua hal
tersebut pasti juga ada ancaman yang bisa menimbulkan berbagai
masalah bagi keberlangsungan kehidupan manusia maupun makhluk
hidup lain.
Dalam makalah ini penyusun akan membahas mengenai ancaman
lingkungan buatan, karena lingkungan buatan dibuat dengan mengubah
lingkungan sehingga menimbulkan berbagai ancaman yang
mempengaruhi kelangsungan hidup sebagai suatu ekosistem.
Lingkungan buatan tidak boleh di bangun hanya semata-mata untuk
keuntungan pribadi saja, perlu halnya memahami berbagai hal yang bisa
menjadi ancaman dengan dibangunnya lingkungan buatan, dan juga perlu
memperhatikan pengaruh pembangunan lingkungan buatan pada
makhluk lain yang berada pada ekosistem tersebut.
B. Tujuan
1. Mendefinisikan pengertian lingkungan buatan
2. Mendeskripsikan manfaat lingkungan buatan
3. Memahami ancaman lingkungan buatan
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan buatan?
2. Apa manfaat dari lingkungan buatan?
3. Apa saja ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan buatan?
1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2
C. JENIS-JENIS LINGKUNGAN BUATAN
Ada banyak sekali lingkungan buatan yang ada di sekitar kita, kita bahkan
sudah mengetahuinya dari awal namun bisa juga tidak menyadari akan
keberadaannya. Berikut ini merupakan beberapa contoh lingkungan yang
termasuk ke dalam lingkungan buatan.
1. Pabrik
2. Lingkungan Industri
3. Pemukiman dan perumahan
4. Waduk
5. Bendungan
6. Taman bunga
7. Taman bermain
8. Pasar
9. Mall
3
2. Degradasi fisik habitat
Pencemaran yang terjadi secara perlahan-lahan akan menyebabkan
suatu degradasi fisik habitat sehingga habitat yang ada akan mengalami
evolusi secara perlahan.
4. Abrasi pantai
Abrasi pantai disebabkan oleh alam (arus ombak yang besar dan
berlangsung terus menerus hingga menyebabkan garis pantai menjadi
terkikis dan lebih pendek) atau disebabkan oleh ulah manusia yang
membuat lingkungan binaan di sekitar pantai tanpa memiliki konsep
perencanaan yang jelas.
5. Konversi kawasan lindung
Kerusakan alam lainnya yang kerap terjadi yaitu konversi kawasan
lindung. Kawasan lindung adalah suatu kawasan yang memang
diperuntukkan untuk menunjang kawasan di sekitarnya agar fungsi aslinya
dapat terus terjaga. Jika terjadi perubahan atau kerusakan pada kawasan
lindung maka kawasan sekitarnya juga turut merasakan kerusakan yang
sama.
6. Bencana alam
Bencana alam adalah salah satu bentuk kerusakan alam yang tidak
dapat diatur oleh manusia, tetapi yang perlu ditekankan adalah manusia
juga dapat berperan di dalamnya. Banjir merupakan salah satu contoh
nyata bahwa peran mausia dalam mengelola saluran serta menjaga
4
kelestarian hutan adalah faktor utama penyebab terjadinya banjir. Jika
dilihat dari sumber atau penyebabnya, kerusakan lingkungan pesisir dan
laut dapat berasal dari luar atau di dalam sistem wilayah pesisir dan laut.
Pencemaran dapat berasal dari limbah yang dibuang oleh kegiatan
pembangunan yang berasal dari hulu, pesisir, atau laut, seperti limbah
domestik dari permukiman, limbah areal tambak, atau buangan kapal.
Sebagian besar (sekitar 80%) bahan pencemar pepsisir dan laut berasal
dari daratan (land based activities). Di samping itu, kerusakan lingkungan
pesisir dan laut juga dapat diakibatkan oleh pemanfaatan sumberdaya
pesisir dan laut secara berlebih, seperti over fishing.
Sumber pencemaran selain pencemaran itu sendiri juga dibagi menjadi
beberapa kategori antara lain sebagai berikut:
1. Industri
Di beberapa negara industri merupakan salah satu sumber
pencemar terbesar mengingat residu yang dihasilkan dari proses
operasional barang berjumlah sangat besar dan sangat merusak
ekosistem perikanan dan kelautan yang terdapat di pesisir dan laut.
Keruysakan yang terjadi jika tidak ditangani sejak dini akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan dapat menimbulkkan
hilangnya spesies tertentu yang terdapat di laut.
2. Limbah cair (sewage)
Limbah cair selain yang dihasilkan di industri juga banyak
dihasilkan melalui limbah rumah tangga hasil cucian maupun limbah
lainnya yang sulit untuk terurai jika dibiarkan begitu saja jika dialirkan
menuju laut.
3. Limbah cair perkotaan (urban stormwater)
Limbah cair perkotaan merupakan akumulasi limbah yang
dihasilkan di seluruh perkotaan merupakan sisa aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat perkotaan.
4. Pertambangan
Pencemaran yang ditimbulkan akibat pertambangan disebabkan
oleh peralatan dan bahan-bahan kimia yang dihasilkan darei kegiatan
eksplorasi maupun eksploitasi pertambangan.
5
5. Pelayaran (shipping)
Pencemaran dapat terjadi jika dari pelayaran yang dilakukan
membuang sisa-sisa kegiatan operasionalnya langsung menuju ke laut
tanpa diolah terlebih dahulu. Pencemaran oleh pelayaran juga dapat
terjadi jika terjadi kebocoran maupun terjadi tabrakan sehingga isi dari
kapal terbuang langsung di laut.
6. Pertanian
Sisa insektisida maupun pestisida merupakan beberapa unsur yang
juga berbahaya jika langsung bercampur di laut oleh karena itu
pengelolaan unsur-unsur berbahaya pertanian harus diperhatikan agar
tidak mencemari laut.
7. Perikanan budidaya
Perikanan budidaya juga dapat merusak ekosistem laut jika
pengelolaannya tidak ‘bersahabat’ dengan alam.
Sedangkan unsur pencemaran itu sendiri biasanya terdiri dari:
a. Sedimen
b. Unsur hara (nutrients)
c. Logam beracun
d. Pestisida
e. Organisme eksotik
f. Organisme patogen
g. Sampah (litter)
h. Oxygen depleting substances
b. Pencemaran Lingkungan
1. Macam – macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis
besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran
air, tanah, dan udara.
a. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan
penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di
samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang,
industri, dan masih banyak lagi. Tindakan manusia dalam pemenuhan
6
kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah
bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap
organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau
ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan
menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang
disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti
alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus
sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah
permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang. Bahan-bahan kimia lain,
seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering
digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat
berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di
dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida,
akan terjadi aliran DDT.
b. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat
berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir
sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari
tanah. Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah
rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun
menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik
dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa
makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas.
Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri,
seperti plastik, logam dan kaleng. Sampah organik pada umumnya
mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam
tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat
menurunkan kualitas tanah.
7
c. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-
unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-
macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair
atau padat.
1. Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu
kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas
adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S),
seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2
yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di
permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah
dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas
SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan
menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.
Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di
atmosfer.
8
dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga
akan mencemari udara.
3. Pencemaran Suara (Kebisingan)
Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah
pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan
merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 desibel (db).
Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan
dapat dimasukkan sebagai pencemaran. Suara dengan intensitas
tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan
bermotor, dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan
menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu,
bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang
mengganggu kesehatan manusia.
9
tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan
mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem dan kehidupan manusia.
10
pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap
kehidupan masyarakat.
11
f. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu
sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu
dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia.
Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya
lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan
global. Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena
terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah,
manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis
sampahnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang secara sengaja diciptakan
manusia untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup, kegiatan tersebut
sering juga dilakukan mengubah lingkungan sehingga mempengaruhi
kelangsungan hidup sebagai suatu ekosistem. Berbagai jenis industri
dibangun dan membentuk lingkungan baru, pengubahan tata guna lahan
untuk pemukiman dan pertokoan dijadikan pembenaran untuk
meningkatkan taraf hidup. Disisi lain hasil dari aktivitas manusia dalam
pembangunan lingkungan buatan diperoleh hasil samping atau limbah
yang secara umum diartikan sebagai bahan sisa yang dihasilkan dari
suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga,
industri, pertambangan, dan sebagainya.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com
https://cinthiagloriamargitarintuhstudy.blogspot.com
https://safariputrijunior.blogspot.com
14