Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

SDA: PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIANNYA

Disusun Oleh
FITRI MARIA
NPM. 151000454201002

Dosen Pembina
DELSI AFRINI, S.P.,M.Si

JURUSAN AGRIBISNIS PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SDA: Pendayagunaan dan
Pelestariannya”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Solok, Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Pemilahan SDA............................................ 3
B. Perbedaan dan Cakupan Eksplorasi, Pendayagunaan dan
engelolaan SDA.................................................................... 4
C. Arti Penting dan Peranan SDA untuk Kegiatan Pertanian.... 6
D. Arti Penting Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan............... 11
E. Syarat-syarat Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan.............. 13
F. Dampak dari Penerapan Revolusi Hijau............................... 16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................... 18
B. Saran...................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut
dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources
maupun sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini
sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah
menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil
memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu
Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam yang
melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi
suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk
meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi
rendahnya pendapatan riel perkapita.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis mencoba
membuat rumusan permasalahan makalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dan pemilahan SDA?
2. Apakah perbedaan dan cakupan eksplorasi, pendayagunaan dan
pengelolaan SDA
3. Bagaimanakah arti penting dan peranan SDA untuk kegiatan pertanian?
4. Bagaimana arti penting pengelolaan pertanian berkelanjutan?
5. Apa sajakah syarat-syarat pengelolaan pertanian berkelanjutan?
6. Bagaimanakah dampak dari Penerapan Revolusi Hijau?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dan Pemilahan SDA
2. Perbedaan dan Cakupan Eksplorasi, Pendayagunaan dan Pengelolaan SDA
3. Arti Penting dan Peranan SDA untuk Kegiatan Pertanian
4. Arti Penting Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan
5. Syarat-syarat Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan
6. Dampak dari Penerapan Revolusi Hijau

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pemilahan SDA


Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun
abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun
serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam
harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan
tersebut.
Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik,
yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber
daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya
alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam
nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat,
potensi, dan jenisnya:
1. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.

3
2. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,
air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan
lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan Sifat
a. Sumber Daya Alam Hayati, yaitu sumber daya alam yang berbasis
pertanian secara luas seperti hutan, padang rumput, tanaman pertanian,
perkebunan, marga satwa dan populasi ikan
b. Sumber daya alam non hayati, yaitu sumber daya alam yang tidak
seperti pertanian, misalnya tanah, air, barang tambang dan udara.

B. Perbedaan dan Cakupan Eksplorasi, Pendayagunaan dan Pengelolaan


SDA
Semua kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.
Tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba merupakan sumber daya alam
hayati. Sedangkan faktor abiotik lainnya mrupakan sumber daya alam
nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan
dan pelestarian, karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada
bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Oleh karena
itu agar pemanfaatannta dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi
harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan

4
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-
hati dan efisien, misal (air, tanah dan udara).
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta
pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai
dengan alam.

Berikut beberapan pemanfaatan sumber daya alam ;


1. Pemanfaatan sumber daya alam nabati, antara lain :
a. Sebagai sumber bahan pangan
b. Sebagai sumber sandang, seperti : kapas
c. Sebagai tanaman hias.
2. Pemanfaatan sumber daya alam hewani, antara lain :
a. Sebagai sumber bahan pangandan sumber sandang.
b. Sebagai benda-benda hasil seni dan kerajinan tangan manusia.
c. Meningkatkan nilai kehidupan dan nilai budaya manusia.
3. Pemanfaatan sumber daya alam barang tambang antara lain :
a. Minyak bumi, digunakan untuk bahan bakar kendaraan, tenaga
penggerak mesin pabrik, penerangan tanah.
b. Gas alam, digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan industri.
c. Batu bara, digunakan untuk bahan bakar pemberi tenaga dan bahan
mentah untuk cat, obat-obatan, wangi-wangian, bahan peledak dan lain
sebagainya.

Sumber daya alam tersebut memberikan manfaat bagi kehidupan


manusia. Akan tetapi dalam pemanfaatan dan pengelolaannya harus dilakukan
sesuai peraturan-peraturan yang mengikat semua pihak agar dapat bermanfaat
dalam jangka waktu yang panjang. Maka hal-hal berikut sangat perlu
dilaksanakan, antara lain :

5
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal, tetapi sumber daya alam harus diusahakan agar
produktifitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus dibawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber
daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfataan sumber daya alam yang ada
dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap
serasi dengan lingkungannya.

C. Arti Penting dan Peranan SDA untuk Kegiatan Pertanian


Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi
kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya
keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini,
berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri
merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil
dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam
hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan
sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah
terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang
memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang
dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
2. Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
3. Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis
tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber
mineral.

Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya


10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di
Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18%

6
dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.Di bidang agrikultur,
Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya
saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai
jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga,
bauksit, timah, batu bara, emas,dan perak. Di samping itu, Indonesia juga
memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman.Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan
potensi alam yang sangat besar.
Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber
daya alam yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu
Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan
anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan
sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber daya alam seperti
hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya digunakan
untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan sumber daya
alam, antara lain adalah faktor sosial dan budaya, teknologi dan keadaan
ekonomi. Keadaan ekonomi dapat meningkatkan dan menghambat
penggunaan sumber-sumber alam. Keadaan ekonomi dapat meningkatkan
penggunaan sumber-sumber alam apabila didukung oleh faktor-faktor lain.
Namun keadaan ekonomi dapat menghambat penggunaan sumber-sumber
alam apabila tidak didukung tersedianya faktor-faktor lain, seperti adanya
organisasi yang kurang baik, distribusi yang kurang baik, bentuk pasar kurang
tepat dan ketergantungan pada ekspor.
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu Sumber Daya Alam hayati dan nonhayati.

7
1. Sumber Daya Alam Hayati
a. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam
dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai
makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada
rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya
salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya
konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia
diantaranya:
1) Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu
2) Bahan bangungan: kayu jati, kayumahoni
3) Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
4) Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
5) Pupuk kompos.
b. Pertanian dan Perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa
45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas
lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya
dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan
berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu,
Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet
(bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng),
tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil),
kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

8
c. Hewan, Peternakan dan Perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun
hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai
pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
kelanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ
dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari
habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia
membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.

2. Sumber Daya Alam Nonhayati


a. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan
bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah
perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra,
dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau,
dll). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan
air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air
juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak
bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan,
energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini
akan mengurangi efek rumah kaca.

b. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai
jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan
energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi

9
dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan
ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain
sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan
angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar
lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan
Inggris.

c. Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang
penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah.Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber
daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya
pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang
ada sekarang ini.

d. Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam
fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur,
kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar
dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat
besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan
tambang dan pemanfaatannya:
1) Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
2) Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
3) Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;

10
4) Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
5) LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
6) Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
7) Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
8) Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
9) Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton).

D. Arti Penting Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan


Dalam definisi umum pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable
resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources).
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah membangun sistem organisasi
masyarakat dan pengembangan modal sosial.
Menurut Technical Advisorry Committee of the CGIAR (TAC-
CGIAR, 1988), “pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya yang
berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang
berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan
dan melestarikan sumberdaya alam”.
Menurut FAO (1989) dalam Sutanto (2001) pertanian berkelanjutan
merupakan pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, dan orientasi
perubahan teknologi dan kelembagaan yang dilakukan sedemikan rupa
sehingga menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan manusia secara
berkelanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang dimana diharapkan dari
pembangunan sektor pertanian, perikanan dan peternakan mampu
mengkonservasi tanah, air, tanaman, sumber genetik hewan, tidak merusak
lingkungan dan secara sosial dapat diterima.
Konsep sistem pertanian berkelanjutan diturunkan dari konsep dasar
pembangunan berkelanjutan yaitu bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup
manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan memenuhi kebutuhan
hidup generasi yang akan datang. Artinya, sebagai subsistem, pertanian
berkelanjutan harus mampu memanfatkan sumber daya secara efisien dan

11
berinteraksi secara sinergis dengan subsistem pembangunan berkelanjutan
lainnya (Deplu, 2002 dalam Suwardji, 2004).
Menurut Reijntjes, et al. (1992) dalam Pujianto (2001) Pertanian
berkelanjutan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Mantap secara ekologi, yang berarti kualitas sumber daya alam
dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan, dari
manusia, tanaman dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Kedua
hal ini akan dipenuhi jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman maupun
masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri).
Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga kehilangan
unsur hara, biomassa, dan energi bisa ditekan serendah mungkin dan
mampu mencegah pencemaran
2. Bisa berlanjut secara ekonomi, yang berarti petani dapat menghasilkan
segala sesuatu untuk pemenuhan kebutuhan dan/atau pendapatan sendiri,
serta mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk mengembalikan
tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Keberlanjutan secara ekonomi bukan
hanya diukur dalam hal produk usaha tani yang langsung namun juga
dalam hal fungsi melestarikan sumber daya alam.
3. Adil, yang berarti sumber daya dan kekuasan didistribusikan sedemikian
rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan
hak-hak mereka dalam penggunaan lahan maupun modal yang memadai,
bantuan teknis dan peluang pemasaran terjamin.
4. Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan
dan manusia) dihargai. Martabat dasar semua mahaluk hidup dihormati
dan hubungan serta institusi menggabungkan nilai kemanusian yang
bersifat mendasar seperti kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerja sama
dan rasa sayang dipelihara dan dijaga.
5. Luwes, yang berarti masyarakat pedesaan mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan kondisi usaha tani yang berlangsung terus, misalnya
pertambahan penduduk, kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan lain-

12
lain. Hal ini meliputi bukan hanya pengembangan teknologi yang baru dan
sesuai, namun inovasi dalam arti sosial budaya.

Secara garis besar Zamor (1995) mengemukakan kriteria sistem


pertanian berkelanjutan, yakni: Keberlanjutan Secara Ekonomi, Pola pertanian
yang dikembangkan bisa menjamin infestasi dalam bentuk tenaga dan biaya
yang telah dikeluarkan petani, dan hasil yang didapat petani mencukupi
kebutuhan keluarganya secara layak. Keberlanjutan ekonomi berarti juga
meminimalkan atau bahkan meniadakan biaya eksternal dalam proses
produksi pertanian.
Keberlanjutan ekologis adalah upaya mengembangkan agroekosistem
agar memiliki kemampuan untuk bertahan dalam kurun waktu yang lama
melalui pengelolaan terpadu untuk memelihara dan mendorong peningkatan
fungsi sumber daya alam yang ada. Pengembangan sistem juga berorientasi
pada keragaman hayati (biodiversity).
Syarat mutlak sistem pertanian berkelanjutan adalah keadilan sosial,
dan kesesuaian dengan budaya lokal. Yakni penghargaan martabat dan hak
asasi individu serta kelompok untuk mendapat perlakuan adil. Misalnya
adanya perlindungan yang lebih tegas atas hak petani dalam penguasaan lahan,
benih dan teknologi lokal yang sering “dibajak” oleh kaum pemodal.

E. Syarat-syarat Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan termasuk pembangunan pertanian
berkelanjutan merupakan komitmen negara-negara dunia yang harus dipatuhi
dan dilaksanakan. Namun demikian dalam implementasi-nya konsep ini
belum dilaksanakan oleh semua negara sesuai kesepakatan. Hal ini tercermin
dari masih banyaknya ditemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan
kerusakan lingkungan dan degradasi sumber daya alam. Masih banyak
dijumpai permasalahan dalam implementasi pembangunan pertanian
berkelanjutan terutama di negara yang sedang berkembang termasuk
Indonesia. Di Indonesia, salah satu penyebab yang menonjol adalah adanya
ego sektoral yang menyebabkan pelaksanaan menjadi tersekat. Konsep

13
pembangunan berkelanjutan bersifat multi dimensi sehingga dalam
implementasinya harus merupakan program terpadu lintas sektor dan multi
disiplin pada tingkat pusat dan/atau daerah.
Peraturan Pemerintah no 12 tahun 2012 yang dikeluarkan tanggal 9
Januari 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan. Semoga peraturan ini bukan hanya peraturan yang dipahami
oleh satu pihak namun tidak dipahami oleh pihak lain. Artinya bahwa
peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah ini harus menjadi acuan
peraturan-peraturan lain yang terkait. Baik terkait langsung maupun tidak
langsung.
Pertanian berkelanjutan tidak saja berbicara masalah peningkatan hasil
panen atau produksi komoditi, diversivikasi pangan, penyiapan infrastruktur.
Namun secara jelas bahwa pertanian berkelanjutan ini juga harus bisa
menjamin ketahan pangan bagi rakyat dan bangsanya.
Pemerintah wajib berinvestasi menyediakan kebijakan yang
mendorong pengelolaan pertanian ke arah yang berkelanjutan. Semua pihak
harus siap membantu pemerintah mengurangi biaya sosial dan lingkungan
yang tidak terduga dalam jangka panjang.
Usaha dapat berjalan terus, berkelanjutan bila :
1. Kualitas sda terpelihara / ecologically sound
2. Kualitas komponen agroekosistem meningkat – tanah dikelola baik
3. Sumber daya lokal digunakan meminimize kehilangan hara, polusi dll
4. Renewable resources
5. Economically viable – net benefit, konservasi, risiko
6. Socially ajust
7. Humanity
8. Adaptable

Pertanian merupakan suatu usaha atau kegiatan mengelola dan atau


mengolah tanaman dan hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bertambahnya jumlah penduduk senantiasa diikuti peningkatan permintaan

14
hasil pertanian. Sistem pertanian dengan teknis budidaya yang intensif banyak
diaplikasikan untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal. Hasil yang
maksimal tidak diikuti oleh keberlanjutan pertanian sehingga seringkali hasil
maksimal hanya diperoleh di awal-awal waktu sementara waktu-waktu
berikutnya hasil pertanian cenderung mengalami penurunan.
Pertanian berkelanjutan tidak hanya terfokus pada maksimalisasi hasil
pertanian tetapi juga pada keberlanjutan pertanian itu sendiri. Pertanian
berkelanjutan juga berarti suatu sistem pertanian yang hasilnya dapat
dinikmati dari waktu ke waktu tanpa adanya atau dengan meminimalisir
kerusakan-kerusakan faktor-faktor pendukung pertanian.
Untuk dapat disebut sebagai suatu sistem pertanian yang
berkelanjutan, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria
yang ada dapat dititikberatkan pada usaha pengendalian masalah lingkungan
pada tingkat lokal, regional, dan nasional.
1. Tingkat lokal (petani)
Pertanian berkelanjutan harus mampu:
a. Mempertahankan sumber alam sebagai penunjang produksi tanaman
untuk jangka yang panjang. Usaha-usaha yang dapat dilakukan
diantaranya adalah mengontrol erosi dan memperbaiki struktur tanah,
mempertahankan kesuburan tanah dengan cara menjaga keseimbangan
hara, dan mengusahakan diversifikasi tanaman di lahan.
b. Mempertahankan produktivitas lahan dengan tenaga kerja yang cukup
meliputi swasembada penyediaan pangan, kayu bakar, dan hasil
sampingan lainnya.
c. Dapat mengatasi resiko gagal panen akibat musim yang kurang cocok,
serangan hama dan patogen, keberadaan gulma, dan turunnya harga di
pasaran. Yang perlu dilkaukan adalah mempertahankan diversifikasi
tanaman sesuai dengan kelebihannya masing-masing sehingga mampu
bertahan bila mengalami kegagalan dalam produksi.

15
d. Dapat menyediakan dan memberikan peluang untuk perbaikan dan
pengembangan dalam bidang penelitian dan paket teknologi yang
nantinya berguna dan bermanfaat bagi petani.

2. Tingkat regional (desa)


a. Tidak ada/minimalisasi efek negatif terhadap lingkungan, misalnya:
tidak ada erosi atau pendangkalan badan air, tidak ada pencemaran air
tanah dan air permukaan, serta tidak ada pencemaran yang berkaitan
dengan agroindustri.
b. Tidak terjadi kerusakan tanah

3. Tingkat Nasional
a. Tidak bergantung kepada sarana produksi yang berasal dari industri
dan atau bahan impor
b. Tidak menimbulkan masalah emisi gas yang dapat mengubah
komponen iklim

F. Dampak dari Penerapan Revolusi Hijau


Bagi kehidupan umat manusia, revolusi hijau dapat memberikan
dampak positif dan dampak negatif. Revolusi hijau mempunyai konsep dasar
(4 pilar) penting yakni:
1. Penyediaan air melalui sistem irigasi;
2. Pemakaian pupuk kimiawi secara optimal;
3. Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme
pengganggu;
4. Penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.

Seiring berjalannya waktu, dari keempat pilar revolusi hijau di atas


telah mendapat kritik dari berbagai kalangan, sebab dikarenakan telah
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan hidup tanpa harus merusak lingkungan. Oleh para pendukungnya,
kerusakan lingkungan bukan karena revolusi hijaunya, tetapi lebih kepada

16
akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah
yang sudah ditentukan. Adapun dampak positif dari revolusi hijau diantaranya
yaitu:
1. Menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur pendek, sehingga
intensitas penanaman pertahun menjadi bertambah dari satu kali menjadi
dua kali atau lima kali per dua tahun. Akibatnya, tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih banyak.
2. Dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi, biaya
produksi memang bertambah. Namun, tingkat produksi yang dihasilkan
akan memberikan sisa keuantungan jauh lebih besar daripada keuntungan
dalam usaha pertanian tradisional.
3. Dapat merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada umumnya akan
pentingnya teknologi.
4. Merangsang dinamika ekonomi masyarakat, arena dengan hasil yang
melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di
masyarakat.
Selain dampak positif, pelaksanaan revolusi hijau juga berdampak
negatif. Adapun dampak negatif revolusi hijau adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara
keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh
petani kaya.
2. Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga
berdampak tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.
3. Pengaruh ekonomi uang didalam berbagai hubungan sosial di daerah
pedesaan semakin kuat.
4. Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersama-
sama pada masa sebelumnya mulai digeser oleh sistem upah. Pembeli
pemborong seluruh hasil dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja.
Akibatnya, kesempatan kerja di pedesaan menjadi berkurang.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena
kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral
tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut.
Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pembangunan Nasional, yang dalam pelaksanaannya perlu adanya
penyempurnaan atau reorientasi demi terwujudnya kemakmuran yang adil dan
beradab.
Pembangunan ekonomi adalah kegiatan – kegiatan yang dilakukan
suatu Negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakatnya. Dengan batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada
umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu Negara meningkat dalam jangka panjang.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf atas kesalahan atau
kesulitan yang dialami penulis. Untuk itu penulis mohon kritik atau sarannya
terhadap makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mangunwijaya, Djumali. Pengantar Teknologi Pertanian. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Sari A D, Hadiyanto. 2013. Prospek Produksi Bioenergi Berbasis Bioteknologi.


Indonesian Food Terchnologist Community).

Soekartawi, 2000. Pengantar Agroindustri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

http://ekonomipendidikan1.blogspot.com/2012/01/peranan-sumber-daya-alam-
dalam.html

http://riafadillah.blogspot.com/2012/01/peranan-sumber-daya-alam-dalam.html

19

Anda mungkin juga menyukai