Disusun Oleh
FITRI MARIA
NPM. 151000454201002
Dosen Pembina
DELSI AFRINI, S.P.,M.Si
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SDA: Pendayagunaan dan
Pelestariannya”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Pemilahan SDA............................................ 3
B. Perbedaan dan Cakupan Eksplorasi, Pendayagunaan dan
engelolaan SDA.................................................................... 4
C. Arti Penting dan Peranan SDA untuk Kegiatan Pertanian.... 6
D. Arti Penting Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan............... 11
E. Syarat-syarat Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan.............. 13
F. Dampak dari Penerapan Revolusi Hijau............................... 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut
dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources
maupun sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini
sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah
menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil
memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu
Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam yang
melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi
suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk
meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi
rendahnya pendapatan riel perkapita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis mencoba
membuat rumusan permasalahan makalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dan pemilahan SDA?
2. Apakah perbedaan dan cakupan eksplorasi, pendayagunaan dan
pengelolaan SDA
3. Bagaimanakah arti penting dan peranan SDA untuk kegiatan pertanian?
4. Bagaimana arti penting pengelolaan pertanian berkelanjutan?
5. Apa sajakah syarat-syarat pengelolaan pertanian berkelanjutan?
6. Bagaimanakah dampak dari Penerapan Revolusi Hijau?
1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dan Pemilahan SDA
2. Perbedaan dan Cakupan Eksplorasi, Pendayagunaan dan Pengelolaan SDA
3. Arti Penting dan Peranan SDA untuk Kegiatan Pertanian
4. Arti Penting Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan
5. Syarat-syarat Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan
6. Dampak dari Penerapan Revolusi Hijau
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,
air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan
lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan Sifat
a. Sumber Daya Alam Hayati, yaitu sumber daya alam yang berbasis
pertanian secara luas seperti hutan, padang rumput, tanaman pertanian,
perkebunan, marga satwa dan populasi ikan
b. Sumber daya alam non hayati, yaitu sumber daya alam yang tidak
seperti pertanian, misalnya tanah, air, barang tambang dan udara.
4
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-
hati dan efisien, misal (air, tanah dan udara).
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta
pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai
dengan alam.
5
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal, tetapi sumber daya alam harus diusahakan agar
produktifitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus dibawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber
daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfataan sumber daya alam yang ada
dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap
serasi dengan lingkungannya.
6
dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.Di bidang agrikultur,
Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya
saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai
jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga,
bauksit, timah, batu bara, emas,dan perak. Di samping itu, Indonesia juga
memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman.Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan
potensi alam yang sangat besar.
Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber
daya alam yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu
Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan
anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan
sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber daya alam seperti
hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya digunakan
untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan sumber daya
alam, antara lain adalah faktor sosial dan budaya, teknologi dan keadaan
ekonomi. Keadaan ekonomi dapat meningkatkan dan menghambat
penggunaan sumber-sumber alam. Keadaan ekonomi dapat meningkatkan
penggunaan sumber-sumber alam apabila didukung oleh faktor-faktor lain.
Namun keadaan ekonomi dapat menghambat penggunaan sumber-sumber
alam apabila tidak didukung tersedianya faktor-faktor lain, seperti adanya
organisasi yang kurang baik, distribusi yang kurang baik, bentuk pasar kurang
tepat dan ketergantungan pada ekspor.
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu Sumber Daya Alam hayati dan nonhayati.
7
1. Sumber Daya Alam Hayati
a. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam
dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai
makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada
rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya
salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya
konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia
diantaranya:
1) Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu
2) Bahan bangungan: kayu jati, kayumahoni
3) Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
4) Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
5) Pupuk kompos.
b. Pertanian dan Perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa
45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas
lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya
dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan
berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu,
Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet
(bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng),
tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil),
kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
8
c. Hewan, Peternakan dan Perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun
hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai
pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
kelanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ
dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari
habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia
membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
b. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai
jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan
energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi
9
dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan
ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain
sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan
angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar
lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan
Inggris.
c. Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang
penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah.Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber
daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya
pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang
ada sekarang ini.
d. Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam
fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur,
kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar
dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat
besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan
tambang dan pemanfaatannya:
1) Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
2) Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
3) Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
10
4) Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
5) LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
6) Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
7) Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
8) Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
9) Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton).
11
berinteraksi secara sinergis dengan subsistem pembangunan berkelanjutan
lainnya (Deplu, 2002 dalam Suwardji, 2004).
Menurut Reijntjes, et al. (1992) dalam Pujianto (2001) Pertanian
berkelanjutan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Mantap secara ekologi, yang berarti kualitas sumber daya alam
dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan, dari
manusia, tanaman dan hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Kedua
hal ini akan dipenuhi jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman maupun
masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri).
Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga kehilangan
unsur hara, biomassa, dan energi bisa ditekan serendah mungkin dan
mampu mencegah pencemaran
2. Bisa berlanjut secara ekonomi, yang berarti petani dapat menghasilkan
segala sesuatu untuk pemenuhan kebutuhan dan/atau pendapatan sendiri,
serta mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk mengembalikan
tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Keberlanjutan secara ekonomi bukan
hanya diukur dalam hal produk usaha tani yang langsung namun juga
dalam hal fungsi melestarikan sumber daya alam.
3. Adil, yang berarti sumber daya dan kekuasan didistribusikan sedemikian
rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan
hak-hak mereka dalam penggunaan lahan maupun modal yang memadai,
bantuan teknis dan peluang pemasaran terjamin.
4. Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan
dan manusia) dihargai. Martabat dasar semua mahaluk hidup dihormati
dan hubungan serta institusi menggabungkan nilai kemanusian yang
bersifat mendasar seperti kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerja sama
dan rasa sayang dipelihara dan dijaga.
5. Luwes, yang berarti masyarakat pedesaan mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan kondisi usaha tani yang berlangsung terus, misalnya
pertambahan penduduk, kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan lain-
12
lain. Hal ini meliputi bukan hanya pengembangan teknologi yang baru dan
sesuai, namun inovasi dalam arti sosial budaya.
13
pembangunan berkelanjutan bersifat multi dimensi sehingga dalam
implementasinya harus merupakan program terpadu lintas sektor dan multi
disiplin pada tingkat pusat dan/atau daerah.
Peraturan Pemerintah no 12 tahun 2012 yang dikeluarkan tanggal 9
Januari 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan. Semoga peraturan ini bukan hanya peraturan yang dipahami
oleh satu pihak namun tidak dipahami oleh pihak lain. Artinya bahwa
peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah ini harus menjadi acuan
peraturan-peraturan lain yang terkait. Baik terkait langsung maupun tidak
langsung.
Pertanian berkelanjutan tidak saja berbicara masalah peningkatan hasil
panen atau produksi komoditi, diversivikasi pangan, penyiapan infrastruktur.
Namun secara jelas bahwa pertanian berkelanjutan ini juga harus bisa
menjamin ketahan pangan bagi rakyat dan bangsanya.
Pemerintah wajib berinvestasi menyediakan kebijakan yang
mendorong pengelolaan pertanian ke arah yang berkelanjutan. Semua pihak
harus siap membantu pemerintah mengurangi biaya sosial dan lingkungan
yang tidak terduga dalam jangka panjang.
Usaha dapat berjalan terus, berkelanjutan bila :
1. Kualitas sda terpelihara / ecologically sound
2. Kualitas komponen agroekosistem meningkat – tanah dikelola baik
3. Sumber daya lokal digunakan meminimize kehilangan hara, polusi dll
4. Renewable resources
5. Economically viable – net benefit, konservasi, risiko
6. Socially ajust
7. Humanity
8. Adaptable
14
hasil pertanian. Sistem pertanian dengan teknis budidaya yang intensif banyak
diaplikasikan untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal. Hasil yang
maksimal tidak diikuti oleh keberlanjutan pertanian sehingga seringkali hasil
maksimal hanya diperoleh di awal-awal waktu sementara waktu-waktu
berikutnya hasil pertanian cenderung mengalami penurunan.
Pertanian berkelanjutan tidak hanya terfokus pada maksimalisasi hasil
pertanian tetapi juga pada keberlanjutan pertanian itu sendiri. Pertanian
berkelanjutan juga berarti suatu sistem pertanian yang hasilnya dapat
dinikmati dari waktu ke waktu tanpa adanya atau dengan meminimalisir
kerusakan-kerusakan faktor-faktor pendukung pertanian.
Untuk dapat disebut sebagai suatu sistem pertanian yang
berkelanjutan, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria
yang ada dapat dititikberatkan pada usaha pengendalian masalah lingkungan
pada tingkat lokal, regional, dan nasional.
1. Tingkat lokal (petani)
Pertanian berkelanjutan harus mampu:
a. Mempertahankan sumber alam sebagai penunjang produksi tanaman
untuk jangka yang panjang. Usaha-usaha yang dapat dilakukan
diantaranya adalah mengontrol erosi dan memperbaiki struktur tanah,
mempertahankan kesuburan tanah dengan cara menjaga keseimbangan
hara, dan mengusahakan diversifikasi tanaman di lahan.
b. Mempertahankan produktivitas lahan dengan tenaga kerja yang cukup
meliputi swasembada penyediaan pangan, kayu bakar, dan hasil
sampingan lainnya.
c. Dapat mengatasi resiko gagal panen akibat musim yang kurang cocok,
serangan hama dan patogen, keberadaan gulma, dan turunnya harga di
pasaran. Yang perlu dilkaukan adalah mempertahankan diversifikasi
tanaman sesuai dengan kelebihannya masing-masing sehingga mampu
bertahan bila mengalami kegagalan dalam produksi.
15
d. Dapat menyediakan dan memberikan peluang untuk perbaikan dan
pengembangan dalam bidang penelitian dan paket teknologi yang
nantinya berguna dan bermanfaat bagi petani.
3. Tingkat Nasional
a. Tidak bergantung kepada sarana produksi yang berasal dari industri
dan atau bahan impor
b. Tidak menimbulkan masalah emisi gas yang dapat mengubah
komponen iklim
16
akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah
yang sudah ditentukan. Adapun dampak positif dari revolusi hijau diantaranya
yaitu:
1. Menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur pendek, sehingga
intensitas penanaman pertahun menjadi bertambah dari satu kali menjadi
dua kali atau lima kali per dua tahun. Akibatnya, tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih banyak.
2. Dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi, biaya
produksi memang bertambah. Namun, tingkat produksi yang dihasilkan
akan memberikan sisa keuantungan jauh lebih besar daripada keuntungan
dalam usaha pertanian tradisional.
3. Dapat merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada umumnya akan
pentingnya teknologi.
4. Merangsang dinamika ekonomi masyarakat, arena dengan hasil yang
melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di
masyarakat.
Selain dampak positif, pelaksanaan revolusi hijau juga berdampak
negatif. Adapun dampak negatif revolusi hijau adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara
keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh
petani kaya.
2. Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga
berdampak tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani.
3. Pengaruh ekonomi uang didalam berbagai hubungan sosial di daerah
pedesaan semakin kuat.
4. Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersama-
sama pada masa sebelumnya mulai digeser oleh sistem upah. Pembeli
pemborong seluruh hasil dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja.
Akibatnya, kesempatan kerja di pedesaan menjadi berkurang.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena
kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral
tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut.
Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pembangunan Nasional, yang dalam pelaksanaannya perlu adanya
penyempurnaan atau reorientasi demi terwujudnya kemakmuran yang adil dan
beradab.
Pembangunan ekonomi adalah kegiatan – kegiatan yang dilakukan
suatu Negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakatnya. Dengan batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada
umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu Negara meningkat dalam jangka panjang.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf atas kesalahan atau
kesulitan yang dialami penulis. Untuk itu penulis mohon kritik atau sarannya
terhadap makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://ekonomipendidikan1.blogspot.com/2012/01/peranan-sumber-daya-alam-
dalam.html
http://riafadillah.blogspot.com/2012/01/peranan-sumber-daya-alam-dalam.html
19