Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DASAR DASAR SAINS

KRISIS SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

1. RAVINA SHIDQI 20028076


2. SAPHIRA FAUZANNISA 20029081
3. TASYA PUTRI OKTAVIANI 20029086

DOSEN PENGAMPU

FAJRIAH AZRA S.Pd,M.Si.

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul krisis sumber daya
alam dan energy ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok dasar-dasar sains. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang krisis sumber daya alam dan energy bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Sawahlunto,29 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR………………………………………………………....... 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 3

BAB I……………………………………………………………………………. 4

PENDAHULUAN………………………………………………………………. 4

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………… 4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………… 4
C. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………………….. 4

BAB II…………………………………………………………………………….. 5

PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 5

A. Pengertian Sumber Daya Alam……………………………………………. 5


B. Klasifikasi Sumber Daya Alam……………………………………………. 5
C. Prinsip dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ala……………………………. 6
D. Krisis Sumber Daya Alam dan Energi…………………………………….. 7
E. Konservasi Sumber Daya Alam dan Energi………………………………. 9
F. Dampak Krisis Sumber Daya Alam dan Energi………………………….. 12
G. Pengelolaan Sumber Daya Berwawasan Lingkungan……………………. 13
H. Pelestarian Flora dan Fauna………………………………………………. 15

BAB III…………………………………………………………………………… 17

PENUTUP………………………………………………………………………… 17

A. KESIMPULAN…………………………………………………………... 17
B. SARAN…………………………………………………………………… 17
BAB 1

PENDAHLUAN

A. LATAR BELAKANG
Bab ini membahas mengenai pengertian dan jenis-jenis sumber daya alam, krisis
sumber daya alam dan energi, penyebab krisis sumber daya alam dan energi,
serta dampak dan cara mengatasi krisis sumber daya alam dan energy tersebut.
Pada saat ini jumlah penduduk yang ada di bumi sangat banyak, dan secara
teoritis maupun biologis setiap penduduk tersebut membutuhkan sumber daya
alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun laju pertambahan penduduk
yang berdasarkan deret ukur tidak sejalan dengan laju pertumbuhan sumber daya
alam yang hanya berdasarkan deret hitung. Ini berarti bahwa pertambahan
penduduk jauh lebih cepat dari pada pertumbuhan sumber daya alam. Hal
tersebut tentunya bisa menjadi tantangan yang menyebabkan terjadinya krisis
dan kelangkaan sumber daya alam dan energi.

B. RUMUSAN MASALAH
Bab ini membahas mengenai pengertian dan jenis-jenis sumber daya alam, krisis
sumber daya alam dan energi, penyebab krisis sumber daya alam dan energi,
serta dampak dan cara mengatasi krisis sumber daya alam dan energy tersebut.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mampu menjelaskan penyebab krisis sumber daya alam dan energi
2. Mampu memberikan argumentasi pentingnya dilakukan konservasi sumber
daya alam dan energi.
3. Mampu menganalisis dampak krisis sumber daya alam dan energi terhadap
kehidupan
4. Mampu mengemukakan pendapatnya tentang beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam rangka konservasi sumber daya alam dan energi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh alam (tidak dibuat
oleh manusia) yang berguna dan mempunyai nilai ekonomi. Kegunaan tersebut
tergantung pada kebutuhan masyarakat dan perkembangan tekhnologi dan hal ini
berubah terus sepanjang waktu.Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5)sumber
daya alam adalah meliputi semua yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun
benda mati yang berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya
memenuhi kriteria-kritria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Kemudian
Daryanto (1995:36) mengatakan bahwa sumber daya alam adalah suatu sumber
daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah. Misalnya tanah, air dan perairan,
udara dan ruang, mineral, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut atau
arus laut.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam


Sumber daya alam dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan
disajikan beberapa penggolongan sumber daya alam berdasarkan pada sifat,
potensi serta jenisnya.
a. Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3 yaitu:
 Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya hewan,
tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
 Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable),
misalnya minyak bumi, gas bumi, batu bara dan bahan tambang lainnya.
 Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi
pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi
b. Berdasarkan potensi penggunaanya sumber daya alam dibagi menjadi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
 Sumber daya alam materi, merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya batu, besi, emas, kayu, serat
kapas, kaca, dan rosela.
 Sumber daya alam energi, merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya, batu bara, minyak bumi, gas
bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
 Sumber daya alam ruang, merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup. Misalnya area tanah (daratan), dan angkasa. c.
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam dibagi dua, yaitu:
 Sumber daya alam non hayati (abiotik), disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya
berupa bahan tambang, tanah, air dan kincir angin.
 Sumber daya alam hayati (biotik), disebut juga sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba. d. Berdasarkan
UU no 11 th 1976 tentang pertambangan, sumber daya alam dibagi menjadi
tiga, yaitu:
 Golongan A, meliputi bahan tambang strategis yang berperan penting
dalam kelangsungan kehidupan negara.
 Golongan B termasuk bahan tambang vital yang merupakan bahan galian
yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian negara akan dikuasai
oleh negara.
 Golongan C meliputi bahan tambang yang tidak termasuk kedalam
golongan A dan B

C. Prinsip dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Pemanfaatan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia
harus selaras, serasi dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Dalam hal
ini diperlukan adanya ekoefisiensi (ekonomi efisiensi) dengan meperhatikan
hubungan ekologis untuk mengurangi kerugian bagi keberlangsungan
pembangunan maupun ekosistem. Terdapat empat prinsip dalam pemanfaatn
sumber daya alam dalam rangka menciptakan keberlanjutan, yaitu: a. Selektif.
Selektif dilakukan dengan cara membuat perancangan yang matang dalam
menggunakan sumber daya alam karen harus sesuai kebutuhan b. Kelestarian.
Sumber daya alam memang digunakan dalam jangka waktu yang panjang,
sehingga perlu terpelihara kelestariannya. c. Penghematan. Seperti halnya
selektif, dalam menggunakan sumber daya alam membutuhkan perancangan
yang matang sehingga tidak terjadi pemborosan yang akan mengganggu
kuantitas ataupun kualitas dari sumber daya alam. d. Memperbaharui. Adapun
kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperbaharui sumber daya alam adalah
reboisasi, penangkaran hewan atau tumbuhan, penanaman ladang secara bergilir,
dan pengolahan tanah pertanian yang baik.

D. Krisis Sumber Daya Alam dan Energi.


Manusia akan menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan demi
kelangsungan hidupnya. Sementara menurut teori Robert Malthus yang
menyatakan bahwa laju pertambahan penduduk seperti deret ukur (2, 4, 8,
16..dan seterusnya), sedangkan laju pertumbuhan sumber daya alam seperti deret
hitung (1,2,3,4 …dan seterusnya). Hal ini berarti laju pertambahan penduduk
jauh lebih cepat daripada laju pertumbuhan sumber daya alam. Apakah penduduk
yang semakin banyak jumlahnya tersebut akan dapat dipenuhi kebutuhannya
dengan sumber daya alam yang tersedia? Hal ini tergantung pada sikap penduduk
tersebut dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya.
Kondisi bumi yang semakin tua, diiringi dengan menipisnya persediaan sumber
daya alam dan energi, ditambah lagi dengan eksploitasi besar-besaran dan tanpa
adanya usaha untuk pembaharuan dan menjaga kelestarian sumber daya dan
energi tersebut, maka dapat berakibat terjadinya kelangkaan dan kepunahan
sumber daya alamdan energi. Terutama untuk sumber daya yg tidak dapat
diperbaharui khususnya minyak bumi, batu bara, gas alam, bahan bahan logam
dan mineral. Akibatnya krisis sumber daya alam dan kehancuran kehidupan
manusia tak dapat dielakkan. Disamping itu, penggunaan sumber daya alam
beserta pengolahannya sering kali menyebabkan adanya pencemaran lingkungan.
Pencemaran ini mempunyai dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan
sekaligus mempercepat kepunahan sumber daya alam itu sendiri, seperti
tumbuhtumbuhan, hewan dan air. Kegiatan manusia yang mengeksploitasi
sumber daya alam secara berlebihan dapat menyebabkan deplesi. Deplesi berasal
dari kata depletion, yang berarti suatu cara pengambilan sumber daya alam
secara besar-besaran, demi memenuhi kebutuhan (cenderung mengarah pada
pengurasan isi alam) sehingga terasa kurang adanya penghargaan terhadap
sumber daya alam yang ada untuk generasi yang akan datang, baik sumber daya
alam yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Deplesi
sumber daya alam juga akan berdampak negatif terhadap lingkungan hidup dan
membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihannya. Misalnya dengan adanya
penebangan hutan secara besar-besaran, hal ini dapat menimbulkan terjadinya
erosi, sedangkan usaha penghijauan atau reboisasi membutuhkan waktu yang
lama untuk memulihkan kesuburan tanah kembali menjadi seperti semula. Akhir
– akhir ini sering sekali terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor
serta bencana-bencana alam lainnya. Bencana tersebut terjadi dimana-mana
seolah olah alam memperlihatkan “kemurkaannya”. Mengapa alam murka?
Mengapa banjir dan longsor sering terjadi di bumi ini? Semua itu tidak terlepas
dari kerakusan atau ulah manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang
tidak memikirkan hari esok. Manusia telah mengeksploitasi melebihi daya
dukung lingkungan yang ada. Sebagai contoh, banyaknya praktek penebangan
hutan didaerah resapan air, untuk dimanfaatkan sebagai perumahan, hotel, dan
untuk peruntukkan yang lain. daerah resapan air ini telah beralih fungsi sehingga
menyebabkan air hujan tidak dapat meresap lagi. Sehingga air permukaan
menjadi tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya banjir. Bahkan sering kali
banjir tersebut diikuti dengan terjadinya longsor. Krisis sumber daya alam dan
energi biasanya merujuk pada kekurangan energi minyak bumi, gas alam, batu
bara, dan lain-lain, hingga ketersediaan air bersih atau sumber daya alam lainnya
yang diperlukan manusia untuk memenuhii kebutuhan hidup sehari hari sebagai
sumber pangan, sumber papan dan pakaian. Hal ini disebabkan sumber daya
alam dan energi-energi tersebut telah habis dieksploitasi. Hal tersebut akan
berakibat fatal bagi kehidupan manusia dimasa yang akan datang. Oleh
karenanya dianjurkan untuk segera mencari sumber energi baru atau menemukan
energi alternatif. Jadi sebenarnya penyebab terjadinya krisis sumber daya alam
dan energi adalah keserakahan yang tak kunjung usai, penyalahgunaan dan
pemborosan dalam pemakaian sumber daya alam dan energi sehingga
menyebabkan hilangnya keseimbangan antara alam dan manusia (disharmoni
kosmos). Ada dua kelompok masyarakat yang menyebabkan hal ini, yaitu: a.
Kelompok kapitalis yang bekerja untuk memaksimumkan laba, sehingga mereka
melakukan eksploitasi besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan industrialisasi.
Dari abad 18 kita melakukan revolusi industri yang 7 mengeksploitasi
penggunaan seluruh sumber daya alam menjadi industrialisasi yang besar-
besaran, sehingga seluruh sumber daya tereksploitasi yang akhirnya terjadi
keterbatasan sumber daya b. Kelompok yang terpaksa menguras sumber daya
alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang subsisten (sekedar untuk hidup)
tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

E. Konservasi Sumber Daya Alam dan Energi


Konservasi (penghematan) sumber daya alam dan energi harus dilakukan untuk
mejaga persediaan sumber daya alam dan energi yang masih tersisa agar bisa
digunakan untuk kehidupan kita dan anak cucu kita di masa mendatang.
Penghematan (konservasi) sumber daya alam dan energi adalah tindakan
mengurangi jumlah penggunaan, sehingga sumber daya alam dan energi tetap
tersedia dalam waktu panjang. Konservasi juga dapat diartikan menjaga
kelestarian sumber daya alam dan energi demi kelangsungan hidup manusia.
Penghematan sumber daya alam dan energi dapat dicapai dengan
menggunakannya secara efisien, dimana manfaat yang sama diperoleh dengan
penggunaan yang lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan
kegiatan yang menggunakan sumber daya alam dan energi. Seperti tidak
menggunakan kendaraan bermotor apabila jarak yang di tempuh dekat,
mematikan lampu dan alat – alat elektronik yg tidak terpakai ketika sedang tidur,
menggunakan barang barang elektronik yang berdaya kecil. Penghematan ini
akan menurunkan konsumsi dan permintaan, sehingga dapat menutupi
meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan energi akibat pertumbuhan
populasi. Penghematan ini dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta
meningkatnya keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Selain
itu, penghematan sumber daya alam dan energi juga dapat mengurangi emisi
sehingga dapat meningkatkan nilai lingkungan serta mencegah atau mengurangi
perubahan iklim. Sebenarnya ada hubungan antara berkurangnya sumber daya
alam, industrialisasi dan pencemaran serta pengrusakan lingkungan. Jadi untuk
konservasi energi dan sumber daya alam, ketiga hal ini harus diperhatikan.
Tindakan-tindakan konservasi sumber daya alam dan energi dapat berupa: 1.
Meningkatkan cadangan sumber daya alam, misalnya dengan mengintensifkan
penelitian-penelitian dalam penemuan sumber daya alam baru. 2. Meningkatkan
efisiensi penggunaan sumber daya alam dengan menggunakan tekhnik
pemecahan masalah. Misalnya dengan menciptkan mobil model baru yang hemat
bahan bakar. 3. Mengurangi permintaan terhadap sumber daya alam. Misalnya
dengan menggunakan angkutan umum sebagai pengganti mobil pribadi, sehingga
akan terjadi penghematan bahan bakar mnyak. Cara ini menghendaki perubahan
gaya hidup dalam masyarakat. 4. Melakukan perencanaan terhadap pengambilan
sumber daya alam, yaitu dengan pengambilan secara terbatas, dan mencegah
tindakan yang mengarah pada pengurasan sumber daya alam. Misalnya dengan
menerapkan sistem tebang pilih, melakukan reboisasi atau penghijauan 5.
Meminimalkan limbah dalam penggunaan sumber daya alam (karena limbah
tersebut akan merusak lingkungan). 6. Mengembangkan sumber daya alternatif
atau mencari sumber daya pengganti, sehingga sumber daya alam yang terbatas
jumlahnya dapat diganti dengan sumber daya alam jenis lain. Seperti
memanfaatkan tumbuhan jarak, jagung, ubi sebagai pengganti minyak (biofuel),
memanfaatkan kotoran hewan sebagai energi biogas, memanfaatkan energi
matahari sebagai pengganti energi listrik, memanfaatkan energi air untuk PLTA
sebagai penggganti batu bara, memanfaatkan energi angin, gelombang air laut,
dan lain-lain. Mulai sekarang seharusnya BBM bukan lagi menjadi sumber
energi prioritas. Dengan adanya energi alternatif, kita akan merasa sedikit lebih
tenang, karena apabila suatu energi telah “menipis” masih ada energi lain untuk
menggantikan nya. Penggunaan energi alternatif juga bertujuan untuk
menggunakan energi pengganti yang dapat mengurangi emisi karbondioksida
(CO2) yang tinggi akibat pembakaran energi hidrokarbon (minyak bumi dan
batubara), yang berkontribusi besar terhadap kerusakan lingkungan dan
pemanasan global, sehingga dapat menyelamatkan lingkungan. 7. Menggunakan
unsur teknologi yang sesuai dalam mengeksploitasi sumber daya alam tersebut,
sehingga dapat menghemat penggunaan dan tidak merusak lingkungan. 8.
Mengurangi dan mengatasi pencemaran lingkungan, karena pencemaran
lingkungan bisa merusak serta menyebabkan kepunahan sumber daya alam.
Sebagai contoh, pencemaran air dan tanah dapat merusak serta menyebabkan
punahnya ikan, tumbuhan dan lain-lain. Masing-masing cara di atas tidak saling
meniadakan satu sama lain, melainkan semua cara tersebut justru dapat dipakai
secara bersama-sama. Beberapa tindakan konservasi sumber daya alam dapat
digunakan bersama- sama dengan tindakan untuk menemukan sumber daya alam
baru guna mengimbangi pertumbuhan permintaan akan sumber daya alam.
Permintaan terhadap sumber daya energi dan sumber daya alam lainnya
meningkat terus dengan cepat, dan semakin lama kita menunggu saat
dilaksanakan kebijakan konversi maka akan semakin sulit usaha konversi itu
dapat dilaksanakan Intervensi pemerintah disini sangat dibutuhkan dalam rangka
pengembangan energi baru ini. Sebenarnya tidak baru juga, tapi masih kurang
familiar. Ketidakfamiliarannya itu disebabkan oleh masih sangat jarang pabrik
mengolah dan memasarkan dalam skala besar. Penghematan (konservasi) sumber
daya alam dan energi sehingga sumber daya alam dan energi tetap tersedia dalam
waktu panjang. Konservasi 10 juga dapat diartikan menjaga kelestarian sumber
daya alam dan energi demi kelangsungan hidup manusia. Penghematan sumber
daya alam dan energi dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya alam dan
energi secara efisien, dimana manfaat yang sama diperoleh dengan penggunaan
yang lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang
menggunakan sumber daya alam dan energi. Seperti tidak menggunakan
kendaraan bermotor apabila jarak yang di tempuh dekat, mematikan lampu dan
alat – alat elektronik yg tidak terpakai ketika sedang tidur, menggunakan barang
barang elektronik yang berdaya kecil. Penghematan ini akan menurunkan
konsumsi dan permintaan, sehingga dapat menutupi meningkatnya kebutuhan
sumber daya alam dan energi akibat pertumbuhan populasi. Penghematan ini
dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya keamanan negara,
keamanan pribadi, serta kenyamanan. Selain itu, penghematan sumber daya alam
dan energi juga dapat mengurangi emisi sehingga dapat meningkatkan nilai
lingkungan serta mencegah atau mengurangi perubahan iklim

F. Dampak Krisis Sumber Daya Alam dan Energi


Krisis sumber daya alam dan energi yang kini sedang terjadi, menimbulkan
dampak yang sangat serius pada kehidupan masyarakat. Dampak yang
ditimbulkan dari krisis sumber daya alam dan energi ini di kalangan masyarakat
antara lain adalah melonjaknya harga bahan bakar, Akibat melonjaknya harga
bahan bakar harga sembako serta kebutuhan- kebutuhan lain ikut melambung.
Akhirnya beban masyarakat semakin berat. Nasib masyarakatpun semakin
menderita. Dampak dari krisis energi dapat dirasakan Dampak kenaikan harga
BBM lebih besar adalah saat industri mengalami gulung tikar atau kolaps sebagai
akibat penurunan daya beli masyarakat dan bertambahnya biaya produksi.
Terjadi peningkatan jumlah pengangguran nasional, akibat maraknya pabrik-
pabrik dan perusahaan yang 11 memutuskan hubungan kerja para karyawannya.
Otomatis jumlah orang miskin semakin membengkak. Akibatnya kesempatan
berinvestasi dalam bentuk infrastruktur dan pembangunan nonfisik, termasuk
kesehatan dan pendidikan, menjadi lebih sedikit. Tidak hanya berakibat pada sisi
ekonomi tetapi lebih dari itu dampak sosial akan merejalela. Rakyat yang sudah
miskin akan dimiskinkan dengan ketidakmampuan mereka mencari nafkah
hidup. Harga-harga barang akan mengikuti kenaikan harga BBM. Kebutuhan
rumah tangga akan menanjak mengikuti harga penunjang transportasi. Semua
barang, kebutuhan harian, sayur mayur, buah, dan komoditi pertanian juga akan
naik. Hasil-hasil kerajinan masyarakat juga tidak lepas dari itu karena bahan
dasar pasti akan naik. Belum lagi kaum petani akan menjerit karena kenaikan
pupuk dan obat- obatan. Selain itu kenaikan BBM akan memicu bidang-bidang
lain untuk menaikkan biaya. Pendidikan misalnya, karena beban operasional
yang tinggi mungkin juga akan menggenjot biaya agak tinggi.

G. Pengelolaan Sumber Daya Berwawasan Lingkungan


Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan
hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan
penting, yaitu: a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia
untuk menopang hidup. b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang
akan datang. Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah
sebagai berikut: a. Menjamin pemerataan dan keadilan. 12 b. Menghargai
keanekaragaman hayati. c. Menggunakan pendekatan integratif. d. Menggunakan
pandangan jangka panjang. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat
berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pelestarian Tanah
(tanah datar, lahan miring/perbukitan). Terjadinya bencana tanah longsor dan
banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang
berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang
menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. b.
Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Telah kita ketahui bahwa dalam udara
terkandung beranekaragam gas, salah satunya adalah oksigen. Udara yang kotor
karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. c. Pelestarian Hutan. Eksploitasi
hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Upaya
yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: 1). Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul. 2). Melarang pembabatan hutan secara
sewenangwenang. 3). Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
13 4). Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan. 5).
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan. D. Pelestarian laut dan pantai. Seperti halnya hutan, laut juga
sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak
disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatankegiatan manusia yang
mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam
kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang
merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk
melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara: Melakukan reklamasi
pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. Melarang pemakaian bahan
peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. Melarang pemakaian
pukat harimau untuk mencari ikan.
H. Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah : 1) Mendirikan cagar alam dan
suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan liar. 3) Menggalakkan
kegiatan penghijauan. 14 Pemakaian sumber daya yang dapat diperbaharui
seharusnya tidak melebihi kemampuan regenerasi sumber daya tersebut. Emisi
untuk lingkungan seharusnya tidak melebihi kapasitas ekosistem-ekosistem
individu Kurun waktu dampak antropogenik untuk lingkungan harus seimbang
dengan kurun waktu kemampuan proses alami dalam lingkungan yang berkaitan
untuk bereaksi. Resiko dan bahaya untuk kesehatan manusia yang disebabkan
oleh aktivitas antropogenik harus di minimalisasi. Definisi lain adalah suatu
kondisi kemajuan industri yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya
(Fiksel, 1996, p.4). Asumsi ini tercapai bila terlebih dulu mempertimbangankan
aspek lingkungan telah terikat erat dengan kegiatan bisnis, dimana proses
perbaikan dan pencarian kesempurnaan berlangsung secara otomatis terus
menerus, Gerakan ke arah kehidupan berkelanjutan memerlukan ketrampilan
(kearifan lingkungan) dan fasilitas pasar (menyediakan potensi menghasilkan
keuntungan yang tinggi). Untuk bergerak ke depan perlu secara efektif
menyadari bahwa : Krisis penggunaan berlebihan sumberdaya telah terjadi dan
nyata serta menunjukkan jumlah peningkatan dari waktu ke waktu. Terdapat
trend sistematis jangka panjang dan bahkan aksi yang kuat dan seketika tidak
cukup untuk mencegah konsekuensi serius di dekade mendatang atau abad
mendatang. Solusi hidup yang mudah yaitu dengan mengurangi kebutuhan kita
dan beralih dari teknologi dan „pasar‟ tertentu (Solusi terletak kepada lebih
mengarahkan kembali pasar yang menuju cara berkelanjutan dalam
memproduksi kebutuhan kita). Makna dari pembangunan yang berkelanjutan itu
antara lain : 1) Emil Salim: Yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan
atau suistainable development adalah suatu proses pembangunan yang
mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam sumber daya manusia dengan
15 menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan (yayasan
SPES, 1992 : 3 2) Ignas Kleden: Pembangunan berkelanjutan di sini untuk
sementara di definisikan sebagai jenis pembangunan yang di satu pihak mengacu
pada pemanfaatan sumber-sumber alam maupun sumber daya manusia secara
optimal dan di lain pihak serta pada saat yang sama memelihara keseimbangan
optimal di antara berbagai tuntutan yang saling bertentangan terhadap sumber
daya tersebut (yayasan SPES, 1992:XV). 3) Sofyan Effendi: Pembangunan
berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang pemanfaatan sumber
dayanya, arah invesinya, orientasi pengembangan teknologinya dan perubahan
kelembagaannya dilakukan secara harmonis dan dengan amat memperhatikan
potensi pada saat ini dan masa depan dalam pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat (Wibawa, 1991 : 14)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
I. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh alam (tidak dibuat
oleh manusia) yang berguna dan mempunyai nilai ekonomi. Kegunaan tersebut
tergantung pada kebutuhan masyarakat dan perkembangan tekhnologi dan hal ini
berubah terus sepanjang waktu. Sumber daya alam terbagi mejadi beberapa
golongan yaitu berdasarkan sifatnya, dan potensi penggunaannya. Prinsip dalam
Pemanfaatan Sumber Daya Alam. Pemanfaatan sumber daya alam untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia harus selaras, serasi dan seimbang dengan
fungsi lingkungan hidup. Krisis sumber daya alam dan energi yang kini sedang
terjadi, menimbulkan dampak yang sangat serius pada kehidupan masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan dari krisis sumber daya alam dan energi ini di
kalangan masyarakat antara lain adalah melonjaknya harga bahan bakar, Akibat
melonjaknya harga bahan bakar harga sembako serta kebutuhan- kebutuhan lain
ikut melambung. Akhirnya beban masyarakat semakin berat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah : 1)
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan
liar. 3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

B. SARAN
Sebagai makluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa kita dituntut untuk bisa
menghargai potensi potensi sumbe daya alam yang ada. Karena bgaimanapun
kita akan membutuhkan alam sebagai tempat bergantung, maka dari itu kita
wajib untuk melestarikan sumber daya alam yang ada.

Anda mungkin juga menyukai