Anda di halaman 1dari 15

December

2022

WELCOME TO
1 Group
st

Aimar Naser (1202005009)


M. Al-Ghifari (1202005012)
Radinda Pramesti (1182005015)
Pendahuluan

Kebersihan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, dan lain-lain yang dapat merugikan segala aspek yang
menyangkut setiap kegiatan dan perilaku masyarakat. Untuk mewujudkan kebersihan lingkungan, dibutuhkan kesadaran dari
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.

Khususnya di Kota jakarta, kota yang termasuk kota besar begitu juga dengan penduduknya yang setiap tahunnya meningkat dan
sampah yang dihasilkan juga semakin banyak. Oleh karena itu diperlukannya pengelolaan sampah agar sampah-sampah tersebut tidak
menumpuk. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan sampah yang dianggap sebagai penghambat sistem adalah penyebaran
dan kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku serta budaya yang ada di masyarakat.

2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah di
jelaskan pada latar belakang, maka rumusan
permasalahannya yaitu :
• Pembahasan masalah sistem pengelolaan sampah
dikhususkan pada pemukiman khususnya TPS Terpadu
rawasari RT.16/RW.2
• Bagaimana cara mengelolah sampah 3R atau Reuse, Reduce,
dan Recycle.
• Apakah ada pengelolahan lain selain mengelolah sampah 3R.

3
Tujuan Penelitian
• Mengehitung dan menganalisis timbulan, sumber
dan komposisi sampah
• Mengetahui proses dari penanganan sampah pada
TPS Terpadu rawasari RT.16/RW.2
Adapun tujuan dari dilakukannya penilitian
ini yaitu untuk :

ADD A FOOTER 4
Gambaran Umum Wilayah Penelitian

TPS terpadu Rawasari ini secara administratif melayani 30 Rukun Warga (RW) yang terdiri dari 3 kecamatan. Lokasi
TPS terpadu Rawasari berada di Jl. Rawasari Sel, Kec. Cemapaka Putih. TPS Rawasari di desain dalam satu hari dapat
menampung hingga 2-4 Ton sampah dari 30 Rukun Warga (RW) yang terbagi dari rumah warga, pasar swalayan, dan
lain-lain. Dibangunnya TPS Rawasari adalah salah satu bentuk upaya pengelolaan sampah yang efisien untuk
memperpanjang usia Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Untuk sampah yang diolah oleh TPS Rawasari adalah sampah Organik dan Anorganik dan B3 dengan metode
pengolahan 3R untuk Anorganik dan menggunakan media Maggot sebagai pengolah sampah Organik. TPS ini
dibangun oleh pemerintah pusat tetapi operasional TPS Rawasari saat ini sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah
(PEMDA) atau masyarakat setempat. Sedangkan operasional TPS 3R Rawasari diserahkan kepada organisasi non
pemerintahan sebegai pengelola.

5
At the location…
Narasumber : Bapak Sukri

6
Kondisi Eksisting Teknik Operasional
Pengelolaan sampah

Penelitian yang dilakukan di TPS Rawasari diketahui jenis sampah nya yaitu sampah organik dan non organik dan
berdasarkan beban yang paling mendominasi adalah sampah yang berasal dari sisa makanan karena dari setiap rumah
yang diangkut sampah nya menghasilkan sampah rumah tangga. Timbulan sampah yang dihasilkan dari rumah warga
dari 30 RW sudah di pisah sesuai jenis sampah tersebut melalui tong sampah 5 Kg yang sudah diberikan oleh TPS
Raawasari sebelum di angkut oleh mobil truk TPS Rawasari, hal ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat
proses pengolahan sampah di TPS Rawasari.
Pada segi pendanaan, biaya operasional TPS 3R Rawasari diatur sesuai kesepakatan antar pihak berdasarkan anggaran
dan kemampuan masing-masing serta bantuan pihak lain. Saat ini operasional TPS Rawasari di danai oleh PEMDA
setempat dimana sebelumnya pihak pengelola sempat melakukan pencarian dana mandiri untuk operasional TPS
Terpadu Rawasari. Nota kesepakatan ini berlaku selama 2 (dua) tahun, dan selanjutnya akan diperbarui setiap masa
berlaku nota ini habis.

7
Pengelolaan Sampah
TPS Terpadu Rawasari merupakan salah satu upaya untuk menangani dan mengurangi timbulan sampah yang
diangkut ke TPS Bantar Gebang, diharapkan dengan adanya TPS ini sebesar 65% timbulan sampah yang berasal dari
sumber dapat direduksi. Pemilahan sampah rumah tangga, limbah sampah rumah tangga yang dihasilkan terlebih
dahulu dipisah oleh warga berdasarkan jenisnya yaitu organik dan non-organik.
Selanjutnya yaitu tahap pengangkutan sampah, dimana setiap limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, jalan
raya, dan lain-lain selanjutnya akan diangkut menggunakan gerobak sampah dan truk sampah dan akan dibawa ke
TPS terpadu Rawasari. Pengolahan yang dilakukan oleh TPS Terpadu Rawasari menggunakan 2 metode yaitu 3R
(Reuse, Reduce,Recycle) untuk sampah non-organik dan menggunakan media maggot untuk sampah organik. TPS
Rawasari menggunakan media maggot dikarenakan metode ini adalah yang paling efektik untuk mengolah sampah
organik. Dimana dalam sehari nya TPS Rawasari dapat mengolah 1 TON sampah organik, dengan pembagian per-
satu kret untuk 15 kg sampah organik dan akan menghasilkan residu sebesar 3 Kg.
Untuk pengolahan sampah Non-organik pedoman dasar hukum nya adalah PERGUB DKI NO.77 TAHUN 2020
Tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga. Setiap warga yang merupakan bagian dari TPS Rawasari akan
memilah sampah nya terlebih dahulu kedalam bak 5 Kg sebelum diangkut oleh TPS. Pengelolaan sampah Non-
organik yang dilakukan oleh TPS Rawasari adalah 3R (Reuse, Reduce,Recycle) yang selanjutnya akan ditangani atau
dikelola oleh organisasi non pemerintahan.

8
Budidaya magot dengan lalat
Black Soldier Fly

9
Telur yang dihasilkan oleh
lalat telah menjadi baby
magot

10
Pengolahan/pengurangan
sampah organic menggunakan
magot sebagai pengolahnya

11
Residu sampah organic yang
dihasilkan oleh magot

12
Kesimpulan

• Dari analisis dan pembahasan dapat disumpulkan bahwa saat ini TPS terpadu Rawasari yang dijalankan oleh pihak
pengelola saat ini sangat optimal dalam melaksanakan pengelolaan sampah yang meliputi pengolahan dan pemanfaatan
sampah. Dilihat dari inovasi yang dilakukan oleh TPS Rawasari yang menggunakan metode media maggot untuk
mengolah sampah organik dan hasilnya sangat efektif.

• Hal ini terjadi karena adanya dukungan pendanaan dari PEMDA yang membuat TPS Rawasari dapat menerima dan
melayani seluruh sampah yang ada di daerah pelayanannnya tersebut yang terdiri dari 30 Rukun Warga (RW) dari 3
kecamatan. Tinggi nya partisipasi masyarakt dalam pengelolaan sampah juga merupakan pendukung dari optimalnya
upaya penanganan dan pengurangan sampah di TPS Terpadu Rawasari. Dan juga banyak LSM yang mau dan telah
berkerjasama dengan TPS Rawasari dalam penanganan sampah.

13
THANK YOU!
Pertanyaan
1. Dhini : berapa lama waktu untuk maggot panen
2. Dhini : bagaimana menentukan maggot sudah bisa panen
3. Karimah : kompos yang sudah diolah, dikemanain
4. Naufal : apa ada standar pangan untuk magotnya
5. Kiki : berapa banyak lalat
6. Dhini : apakah magot bisa mengolah selain sampah organik

Anda mungkin juga menyukai