Anda di halaman 1dari 85

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia
REFLEKSI AKHIR TAHUN

Topik:
Ekonomi Sirkular sebagai
Upaya Mengurangi Beban
Lingkungan
Jakarta, 22 Desember 2021

Disampaikan oleh:
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3

pslb3.menlhk.go.id Ditjen PSLB3 @ditjen.pslb3_klhk @Ditjen_PSLB3


OUTLINE PRESENTASI
01. Latar Belakang

02. Konsep Sirkular Ekonomi

03. Arah Kebijakan KLHK Dalam Implementasi Ekonomi Sirkular

Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah


04. 1. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Sampah di Bagian Hulu
2. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Sampah di Tingkat Komunitas dan Wilayah
3. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Sampah di Bagian Hilir
4. Data Kinerja Pengelolaan Sampah dan Nilai Ekonomi Pengelolaan Sampah Secara Nasional

Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan


05.
Limbah B3 dan Limbah Non B3
1. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Pelayanan Perizinan
2. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Implementasi Pemanfaatan Limbah B3
3. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
4. Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor Limbah Non B3 pada Aspek Pemanfaatan Limbah
Non B3
Dukungan Sistem Informasi Dalam Penerapan Ekonomi
06.
Sirkular Pengelolaan Sampah, Limbah B3 Dan Limbah Non B3 2
1. LATAR BELAKANG
3
1. Potensi Sampah Plastik dan Kertas
Pemanfaatan potensi sampah plastik dan kertas dalam negeri belum optimal untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku industri daur ulang

Kebutuhan bahan baku


industri daur ulang plastik dan Impor bahan baku plastik
Timbulan sampah plastik Penggunaan sampah plastik
kertas tinggi mencapai dan kertas untuk industri
dan kertas dalam negeri dan kertas dalam negeri
7,6 juta ton/tahun daur ulang tinggi 3,43
tinggi 19,66 juta untuk industri daur ulang
(Darus & Tamimi, M, 2019, An juta ton/ tahun
ton/tahun masih rendah: 46%
Overview of Plastic Waste (Kemenperin RI, 2019)
(SIPSN KLHK, 2021) (Database BS KLHK, BPS,
Recycling in Urban Area dan
INAPLAS, ITC. Analisis oleh
Statistik Industri Kertas
SWI, 2020 )
Indonesia, 2020)
4
2. Potensi Timbulan Limbah B3

SUMBER LIMBAH B3

MANUFAKTUR
LIMBAH
AGROINDUSTRI 60.074.421,64 Ton
Update Data : 16 Desember 2021
Sumber : Siraja Limbah Online
PERTAMBANGAN ENERGI
DAN MIGAS

PRASARANA
Potensi mencemari lingkungan
dan kesehatan masyarakat

5
3. PENYALAHGUNAAN IZIN IMPOR LIMBAH NON B3

REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN KONTAINER DAN PELAKSANAAN REEKSPOR


Hasil Pemeriksaan Sisa Kontainer
Pelaksanaan
No Lokasi Pemeriksaan Jumlah Kontainer yang diperiksa Belum
Bersih Kotor Reekspor
Reekspor
1 Pelabuhan Batu Ampar, Batam 532 364 168 161 7
2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta 16 14 2 2 0
3 Kawasan Berikat Tangerang 425 291 134 27 107*
4 Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya 148 29 119 119 0
TOTAL 1121 698 423 309 7

Keterangan: berdasarkan kesepakatan Satgas Impor LNB3 107 dimusnahkan di lokasi PT. NHI 6
2. KONSEP SIRKULAR
EKONOMI 7
Implementasi ekonomi sirkular dalam

KONSEP EKONOMI SIRKULAR DALAM PENGELOLAAN


pengelolaan sampah dan Limbah B3:
- Mendorong sampah dan Limbah B3
SAMPAH DAN LIMBAH B3 didaur ulang atau dimanfaatkan menjadi
sumber daya (bahan baku atau energi)
proses produksi
- Mengurangi beban lingkungan →
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
- Memberikan nilai tambah ekonomi,
menyediakan lapangan kerja,
berkontribusi pada pembangunan

POSISI STRATEGIS KLHK DALAM PENERAPAN


EKONOMI SIRKULAR

Pengelolaan Limbah B3:


Proses Produksi – Limbah B3 –
Pemanfaatan Limbah B3 –
Bahan Baku & Energi

Pengelolaan Sampah:
Produk – Konsumsi – Sampah –
Daur Ulang Sampah – Bahan
Baku & Energi

8
KONSEP EKONOMI SIRKULAR DALAM PENGELOLAAN SAMPAH: PELAKSANAAN
TEKNIS DI LAPANGAN
- Menghasilkan kemasan sebagai sumber sampah
PRODUSEN - Memanfaatkan produksi daur ulang
PermenLHK No 75 Tahun 2019 Tentang Peta
Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen

Sampah yang
- Menerima dan terbuang - Memilah Sampah
membeli sampah dari INDUSTRI DAUR menjadi RUMAH TANGGA - Menjual Sampah
ULANG
Bank sampah bernilai kepada bank sampah
- Menggunakan sampah ekonomi Surat Edaran Menteri LHK No. SE.5
sebagai bahan baku Tahun 2019 tentang Gerakan Nasional
industri daur ulang Pilah Sampah dari Rumah
kertas dan plastik
Surat Keputusan Bersama Menteri LHK,
Menteri Perdagangan, Menteri BANK SAMPAH
Perindustrian dan Kapolri tahun 2020
tentang Road Map Pengelolaan Limbah
Non B3 sebagai Bahan Baku Industri
PermenLHK No.14 Tahun 2021 tentang
Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah
- Menerima dan membeli sampah dari masyarakat
- Mengelompokkan sampah sesuai dengan jenis
- Mengedukasi masyarakat akan nilai sampah melalui
pencatatan penerimaan dan penjualan sampah 9
Limbah B3 sebagai
Sumber Daya Circular Economy Pemanfaatan
Limbah B3 (PP 22 Tahun 2021)
Perubahan Paradigma Pengelolaan Limbah B3
Linear economy Circular economy
Raw Material
Limbah B3 100 %
menggantikan
BAHAN material alam
BAKU
Production Limbah B3
menggantikan
SUBSTITUSI sebagian bahan
Use
BAHAN BAKU baku pembuatan
produk

Limbah B3
Waste SUBSTITUSI
ENERGI menggantikan
sebagian bahan
bahan baku untuk
Dispose energi

Definisi Sumber daya: faktor produksi terdiri atas tanah, tenaga Limbah B3 berpotensi dimanfaatkan sebagai
kerja, dan modal yang dipakai dalam kegiatan ekonomi untuk
menghasilkan barang jasa, serta mendistribusikannya (ref: sumber daya sebagai faktor produksi untuk
10
menghasilkan produk.
3. ARAH KEBIJAKAN KLHK DALAM
IMPLEMENTASI EKONOMI
SIRKULAR 11
VISI DITJEN PSLB3
“Terwujudnya Kualitas Lingkungan Hidup
VISI Kelangsungan lingkungan hidup dan dan Kesehatan Masyarakat yang baik
KLHK hutan yang lestari untuk mendukung
Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri
melalui pengelolaan sampah, limbah dan
bahan beracun berbahaya” dalam
dan berkepribadian berlandaskan gotong mendukung “Terwujudnya Keberlanjutan Sumber
royong Daya Hutan dan Lingkungan Hidup untuk
Kesejahteraan Masyarakat”.

RENSTRA KLHK 2020-2024 RENSTRA DITJEN PSLB3 2020-2024


TUJUAN SASARAN STRATEGIS
T1. Kondisi SS : (1) Kualitas LH yang semakin ARAH KEBIJAKAN DITJEN PSLB3 :
Lingkungan Hidup dan nyaman ditinggali; (2) Pengelolaan
Hutan yang Semakin sampah yang optimal; (3) Emisi GRK
1. Implementasi sirkular ekonomi untuk
Tanggap Terhadap sektor limbah dan kehutanan yang
meningkatkan kesejahteraan
Perubahan Iklim semakin dapat dikelola; (4) Penyusutan
hutan yang dapat dikendalikan. masyarakat

2. Penerapan Cradle to Cradle dengan


meningkatkan pemanfaatan limbah B3;
dan

T1. Aktualisasi Potensi SS : (5) Sirkular ekonomi dari


3. Mendorong substitusi Bahan Beracun
Ekonomi dari Sumber sampah dan limbah yang bernilai
Berbahaya (B3) dengan bahan yang
Daya Hutan dan tambah; (6) Pemanfaatan sumberdaya
hutan yang berkelanjutan; (7) Ekspor ramah lingkungan sebagai bahan baku
Lingkungan Hidup proses produksi.
hasil hutan, TSL dan bioprospecting yang
optimal; (8) Penerimaan negara dari LH
dan kehutanan yang semakin tumbuh 12
NSPK PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
YANG MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR

Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan Sampah
dan Limbah Non B3
1. UU No.18 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah 1. UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
2. PP No. 81 Tahun 2012 tentang Sampah RT dan Sampah Sejenis Lingkungan Hidup
Sampah RT 2. UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. PP No. 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik 3. Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
4. Perpres No. 97 Tahun 2017 tentang Jakstranas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. Perpres No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut 4. Peraturan Menteri LHK No.1 Tahun 2021 tentang Proram Penilaian
6. Peraturan Presiden No.35 Tahun 2019 tentang PSEL Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. Peraturan Menteri LHK No.10 Tahun 2018 tentang Jakstrada 5. Peraturan Menteri LHK No.6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan
8. Peraturan Menteri LHK No.24 Tahun 2019 tentang BLPS Persyaratan Pengelolaan Limbah B3
9. Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan 6. Peraturan Menteri LHK No 19 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pengurangan Sampah Oleh Produsen Pengelolaan Limbah Non B3
10. Peraturan Menteri LHK No.14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan 7. Peraturan Menteri LHK No. 74 tahun 2019 tentang Program
Sampah pada Bank Sampah Kedaruratan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dan/Atau
11. Surat Keputusan Bersama Menteri LHK, Menteri Perdagangan, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Menteri Perindustrian dan Kapolri (Road Map Pengelolaan Limbah 8. Peraturan Menteri LHK No. 101 Tahun 2018 tentang pedoman
Non B3 sebagai Bahan Baku Industri) pemulihan lahan terkontaminasi Limbah B3
12. Surat Edaran Menteri LHK No. SE.5 Tahun 2019 Perihal Gerakan
Nasional Pilah Sampah dari Rumah
13
4. CAPAIAN KINERJA EKONOMI SIRKULAR
DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
14
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Sampah di Bagian Hulu
4.1 A. IMPLEMENTASI PERMENLHK NO 75 TAHUN 2019
TENTANG PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH
OLEH PRODUSEN

15
16
▪ Produsen pelaku usaha yang memproduksi
barang yang menggunakan kemasan,
mendistribusikan barang yang menggunakan
kemasan dan berasal dari impor, atau menjual
barang dengan menggunakan wadah yang tidak
dapat atau sulit terurai oleh proses alam (PP 81
tahun 2012, Pasal 1 angka 5)
▪ Merujuk ketentuan Permen LHK No. P.75/2019
Pasal 3 Ayat (1) Produsen meliputi pelaku
usaha/kegiatan di bidang manufaktur, importir,
ritel, dan jasa makanan/minuman
▪ Produsen berkewajiban untuk melaksanakan
pengurangan sampah dengan cara 3R (R1
pembatasan timbulan sampah, R2 pendauran
ulang sampah, R3 pemanfaatan kembali
sampah) melalui pelaksanaan peta jalan
pengurangan sampah periode 2020-2029.
▪ Cara 3R yang dimaksud di atas, diatur dalam
ketentuan Pasal 6 dan Pasal 7 Permen LHK No.
P.75/2019 seperti terlihat dalam bagan di
samping.

17
DESIMINASI PERMENLHK NO.75 TAHUN 2019
TENTANG PETA JALAN PENGURANGAN SAMPAH OLEH PRODUSEN

Desiminasi Kepada Produsen


Retail.
01
Desiminasi Kepada Produsen
04 Desiminasi Kepada Asosiasi

Manufaktur
02
Desiminasi Kepada Produsen Sinkronisasi Kebijakan
Jasa Makanan dan Minuman
05 Pengurangan Sampah Kemasan
Desiminasi Kepada Asosiasi.
03 Paska Pakai bersama BPOM

Konsultasi Produsen Terhadap


06 Penerapan P75 Tahun 2019

18
Kinerja Pengurangan Sampah oleh Produsen
No Sektor Kinerja
Nama Produsen Pengurangan
Jumlah Pengurangan
Sampah
Sampah
Tahun oleh Produsen
Keterangan

1 Manufaktur PT. Tirta Investama (Danone – 12.000 ton 2020 Sampah Botol PET Paska Konsumsi
Aqua)

PT. Tirta Fresindo 1198.5 ton Maret - Juni 2021 Sampah Botol PET Paska Konsumsi
(Le Minerale) (Berdasarkan data dari 7 Mitra PT. Tirta Fresindo)

IPRO 1181 ton 2021 Sampah Botol PET Paska Konsumsi

IPRO 500 ton 2021 Sampah Karton Bekas Minum (UBC)

IPRO 750 ton 2021 Sampah Plastik HDPE Paska Konsumsi

IPRO 600 ton 2021 Sampah Layak Daur Ulang (Peningkatan Kapasitas Ekosistem Daur
Ulang)

2 Ritel PT. Superindo 2243 ton 2015 - 2020 Sampah Organik

1194 ton 2018 - 2020 Donasi Produk Makanan Retur layak konsumsi

The Body Shop Indonesia 4.9 ton Jan – Des 2020 Pengelolaan Sampah di Kantor Bodyshop Indonesia

1,192,244 Botol Jan – Des 2020 Penarikan kembali sampah kemasan paska konsumsi melalui program
BBOB

3 Jasa CV Sarirasa Nusantara 32,83 ton 2019 Sampah Wadah, Alat Makan Minum Paska Konsumsi dan Sampah
Makanan & (Sate Khas Senayan) Organik
Minuman
PT Rekso National Food 470 ton 2019 Sampah Wadah, Alat Makan Minum Paska Konsumsi
(Mc. Donalds Indonesia)

PT Fastfood Indonesia 48 ton 2019 Sampah Wadah, Alat Makan Minum Paska Konsumsi
( KFC Indonesia)
BEST PRACTICES PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR
KERJASAMA PIHAK PRODUSEN DENGAN
KOMUNITAS SAMPAH DIANGKUT TPST
DARI DESA OLEH LSM SAMTAKU
TPST SAMTAKU Jimbaran Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu – ‘Sampahku Tanggung
Jawabku’ (TPSTSamtaku) Jimbaran
Kabupaten Badung, Bali
SAMPAH SAMPAH
PET
DAUR ULANG RESIDU
Kerjasama Bali Waste MESIN PENCACAH
Cycle (BWC)
PT VEOLIA DI TPST

Pemerintah
1. PT. Danone-AQUA dan
Kabupaten (Pemkab) 2. PT. Reciki Mantap Jaya (Reciki) KOMPOS RDF
Badung

kapasitas total 120 ton per hari dan


Dokumentasi Kunjungan Lapangan
saat ini mampu mengolah sampah sebanyak
di TPST SAMTAKU JIMBARAN
70 ton per hari KAB. BADUNG
mengurangi sampah dari Kabupaten
Badung terkelola di TPST ini sampai
dengan 40%
20
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Sampah di Tingkat Komunitas
dan Wilayah
4.2 A. PILAR PILAR EKONOMI SIRKULAR

21
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA:
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
NOMOR : S.235/MENLHK/PSLB3/PLB.3/5/2020
TENTANG PELAKSANAAN IMPOR LIMBAH NON B3 SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI

SKB ini memuat kesepakatan penyusunan bersama peta jalan (road map) dalam rangka
percepatan ketersediaan bahan baku industri dalam negeri sebagai pengganti bahan baku impor
LB3, khususnya kelompok plastik dan kertas.

KAJIAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU DAUR ULANG DALAM


NEGERI
(KHUSUS PLASTIK DAN KERTAS)
SK TIM PENYUSUNAN ROADMAP

ROADMAP PENYEDIAAN BAHAN BAKU DAUR


ULANG DALAM NEGERI
(KHUSUS PLASTIK DAN KERTAS)
KAPASITAS PENGUMPULAN SAMPAH PLASTIK
DALAM MENDUKUNG SIRKULAR EKONOMI TAHUN 2019-2020

No. SISTEM PENGUMPULAN JUMLAH PENGUMPULAN SIRKULAR EKONOMI


DALAM MENDUKUNG SIRKULAR EKONOMI SAMPAH (MILYAR)
(Ton)
1 Bank Sampah 11.384 27,321

2 TPS 3R, TPST, PDU 54.576 130,982

3 Sektor Informal (Pemulung/Pelapak) 354.957 851,890

4 Social Enterpreneur 28 8,400

JUMLAH 1.018,593

Asumsi : Harga 1 kg plastik = Rp. 2.400

23
Alur Plastik Nasional Kebutuhan rumah tangga

5,61.127 juta ton (20%)


Plastik yang masih
dikonsumsi
Plastik kemasan 3.478 juta ton (53.2%)

2.254 juta ton (40%)


Kapasitas produksi bahan WHITE SPACES
baku plastik nasional
Timbulan sampah plastik
5.66 juta ton Sektor konstruksi Sampah plastik tidak
3.059 juta ton (46.8%) terdaur ulang
0.854 juta ton (15%)
1.654 juta ton
Produksi bahan baku Ketersediaan bahan baku
plastik nasional plastik
Kantong belanja plastik
2.31 juta ton 5.635 juta ton
0.366 juta ton (6.5%)
Daur ulang sampah plastik
Plastik daur ulang (post-
Impor bahan mentah industrial)
plastik (virgin material) Kemasan polistirena
1.074 juta ton
1.67 juta ton 0.017 juta ton (0.3%)
Bahan baku plastik daur
ulang Impor tadinya 0,25
Plastik daur ulang (post-
consumer)
Sehingga PI skrg 1,074,
1.655 juta ton Plastik lainnya
tadinya 0,984
0.421 juta ton
1.026 juta ton (18.2%)

Sumber: Database BS KLHK, BPS, INAPLAS, ITC Impor scrap plastik


Impor produk plastik
Trademap
Analisis: SWI 2020 0.160 juta ton
0.903 juta ton

24
KAPASITAS PENGUMPULAN SAMPAH KERTAS
DALAM MENDUKUNG SIRKULAR EKONOMI TAHUN 2019-2020

No. SISTEM PENGUMPULAN JUMLAH SIRKULAR EKONOMI


DALAM MENDUKUNG SIRKULAR EKONOMI PENGUMPULAN (MILYAR)
SAMPAH
(Ton)
1 Bank Sampah 29.573 103,505
2 Sektor Informal (Pemulung/Pelapak) 2.560.000 5.120

3 KITAS (Kelompok Industri Kertas) dan Bailing Station 603.000 2.110,5

4 Social Enterpreneur 28 8,400

JUMLAH 7.342,405

Asumsi : Harga 1 kg kertas = Rp. 3.500/kg

1. Kosumsi daur ulang kertas (3,2 juta ton/tahun) lebih tinggi dibandingkan dengan daur ulang plastik (0,421 juta ton/tahun)
2. Harga bahan baku daur ulang kertas lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga daur ulang plastik 25
Alur Kertas Nasional
Ekspor kertas

5.473 juta ton

Produksi kertas nasional


Material kertas masih
13.59 juta ton dikonsumsi WHITE SPACES
Konsumsi kertas domestik 2.011 juta ton
Sampah kertas tidak
Produksi kertas non daur terdaur ulang
9.11 juta ton
ulang
3.899 juta ton
5.6 juta ton Sampah kertas

7.099 juta ton Daur ulang sampah kertas


Produksi kertas daur
Impor produk kertas
ulang Sampah kertas daur ulang
7.2 juta ton
1.02 juta ton 3.2 juta ton

Impor scrap kertas

Sumber: Database BS KLHK, APKI, ITC Trademap, Kemenperin


3.18 juta ton
Analisis: SWI 2020

PROPRIETARY MATERIAL. Any use of this material should be informed to SWI 26


Skenario Modeling Kertas

Skenario modeling menggunakan asumsi pertumbuhan


demand dan kapasitas di hilir (pabrikan daur ulang) dan
pertumbuhan pasokan sampah post industrial (PI) dalam
negeri mengikuti Business as Usual (7% per tahun).
Dengan demikian, untuk mensubstitusi impor skrap
kertas, maka diperlukan peningkatan pasokan sampah
pasca konsumsi (PCR) sebesar BaU+30% per tahun.
Dengan skenario ini, terjadi cut off di tahun 2030 dimana
scrap impor sepenuhnya dapat dipenuhi oleh PI dan PCR
dari dalam negeri. Skenario ini memberikan kenaikan PCR
paper rate dari 12% menjadi 48%.
Upaya sistem formal harus mengalami percepatan
setidaknya 70%-150% di dua tahun pertama, dimana
peran pemerintah memegang kunci lompatan kapasitas
tersebut.

27
Potensi Nilai Ekonomi Pengolahan Sampah
Menggunakan Metode Black Soldier Fly (BSF)
Potensi Timbulan sampah organik nasional sekitar 100.000 ton/hari

Pengolahan sampah menggunakan metode Black Soldier Fly (BSF)


akan menghasilkan :
Maggot (15%)
• Potensi sampah terkelola menggunakan metode BSF sebesar 15.000 ton/hari
• Harga rata-rata maggot Rp. 15.000 s.d Rp.20.000 per kg
• Potensi nilai ekonomi maggot per hari sekitar Rp. 225 Milyar s.d Rp. 300 Milyar

Pupuk cair (30%)


• Potensi sampah terkelola menggunakan metode BSF sebesar 30.000 ton/hari
• Harga rata-rata pupuk cair Rp. 500 per kg
• Potensi nilai ekonomi pupuk cair per hari sekitar Rp. 15 Milyar
Asumsi seluruh sampah organik dikelola menggunakan metode BSF

28
Social Preneur
dalam Pengelolaan
Sampah
Nilai omset startup dan atau sosial
preneur pengelolaan sampah
1. Salah satu social preneur telah
beroperasi sejak tahun 2014 dengan
omset saat ini mencapai 24 Milyar
Rupiah per tahun
2. Salah satu social preneur dengan
investasi 5 milyar rupiah saat ini
memiliki omset 960 juta – 1,2 milyar
rupiah per tahun dengan kapasitas
sampah terkelola 50 ton per bulan

28 SOCIAL
PRENEUR
29
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Sampah di Tingkat Komunitas
dan Wilayah
4.2 B. KAMPANYE, INFORMASI DAN EDUKASI TERKAIT
PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR DALAM
PENGELOLAAN SAMPAH

30
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Sampah di Bagian Hilir
4.3 A. FASILITASI SARANA DAN PRASARANA PENGELOLAAN
SAMPAH YANG MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR

31
SARANA & PRASARANA PENGOLAHAN
32

SAMPAH BANTUAN KLHK

PDU (Pusat Daur Ulang)


Kapasitas terpasang: 3.600 Ton/tahun
Lokasi : Kota Metro Lampung

Membuka lapangan kerja : 3 orang


supervisor, 20 orang pekerja

Potensi nilai ekonomi hasil daur ulang


sampah : sekitar 5,7 Milyar Rupiah per
tahun dari sampah daur ulang dan
sampah organik

Dapat berfungsi sebagai lokasi eduwisata


Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
4.3 Sektor Sampah di Bagian Hilir
B. DUKUNGAN IMPLEMENTASI WASTE TO ENERGY DALAM
PENGELOLAAN SAMPAH

33
Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018 Tentang Percepatan
Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik
Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
✓ BLPS adalah belanja yang dikeluarkan dari APBD kepada Pengelola Sampah (Badan Usaha),
berdasarkan volume yang dikelola per ton sampah dan merupakan kompensasi atas jasa
Pengolahan Sampah di lokasi tertentu yang ditetapkan, diluar biaya pengumpulan,
pengangkutan dan pemrosesan akhir.

✓ PSEL adalah mesin/peralatan yang dapat mengolah sampah menjadi energi


listrik dan mengurangi volume sampah dan waktu pengolahan secara signifikan
melalui teknologi yang ramah lingkungan dan teruji.

Penyaluran Bantuan BLPS melalui DAK Non Fisik


PSEL Benowo Surabaya
Kota Surabaya yang sudah

Tahun
2021
Pada tanggal 10 Maret 2021
disalurkan Bantuan BLPS
1.000 Ton x 283 Hari x Rp. 180.350 =
karena Commercial
Operation Rp.51.039.050.000
Fasilitas PLTSa Benowo

Kota Surabaya yang

Tahun
2022
1.000 Ton x 335 Hari x Rp.180.350 =
sudah pasti untuk
disalurkan Bantuan
Rp. 60.417.250.000
BLPS
34
Nilai Ekonomi Sirkular dari PLTSa Benowo, Surabaya

Nilai Investasi Kapasitas Pengolahan Potensi listrik Potensi Pendapatan Total


Rp. 2,5 Triliun Sampah 10MW Rp. 260 Milyar /tahun
1.000 ton/hari

35
Nilai Ekonomi Sirkular dari RDF Kabupaten Cilacap

Nilai Investasi Sampah Dihasilkan RDF


85 Miliar 200 ton/hari 100 ton/hari

Potensi 100 ton/hari x Rp. 300.000/ton x 365 hari =


nilai
Harga RDF
ekonomi Rp. 10,95 Milyar
Rp. 300.000 /ton

Energi RDF Potensi energi RDF


3.217 kkal/kg RDF 321.700.000 kkal/hari
36
Data Kinerja Pengelolaan
4.4 Sampah dan Nilai Ekonomi
Pengelolaan Sampah Secara
Nasional

37
Sangat Baik Baik
0% 2%
Sedang
7%

INDEKS KINERJA Kategori


Jumlah
Persentase Kurang

PENGELOLAAN SAMPAH (IKPS)


Kab/Kota 20%
Sangat Baik 0 0%
Tahun 2020 Baik
Sedang
8
35
9%
10% Sangat
Kurang 105 23% Kurang
Target : 61 poin Capaian : 49,44 poin Sangat Kurang 363 58% 71% 38
(Sedang) (Kurang)
CAPAIAN
PENGURANGAN 14.17%
SAMPAH 13.27%

TAHUN 2020
Timbulan sampah
67.800.000 Ton
2.76%
1.74% 1.73% 2.12%

TARGET 2020
Pengurangan
22% Sampah
2015 2016 2017 2018

Pengurangan Sampah
2019 2020

39
Sirkular Ekonomi Sampah
Peluang Melimpah dari Mengelola Sampah

JUMLAH BANK SAMPAH (UNIT) JUMLAH NASABAH (ORANG) OMSET (RUPIAH)


4,503,843,611
11,552 419,204
11,330 3,818,955,343
377,881
3,623,339,582
8,036 8,434
245,938 259,229
2,008,211,386
5,244 174,904
4,280 151,419 163,128 1,484,669,852
3,075 1,145,731,446

1,009,625,043

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

SAMPAH TERKELOLA P E R S E NTA SE N A SA BA H P E R S E N TA S E T E N A G A K E R J A


4,318,071
3,818,955

Laki-laki
Laki-laki
37%
36%
1,585,013
1,387,010

Perempuan
1,099,188
1,096,906

Perempuan 63%
64%
1,316

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

40
5. CAPAIAN KINERJA EKONOMI SIRKULAR
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN
LIMBAH NON B3 41
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Limbah B3 dan Limbah Non B3
pada Aspek Pelayanan Perizinan
5.1 A. IMPLEMENTASI UU NO.11 TAHUN 2020 TENTANG
CIPTA KERJA DAN PERATURAN TURUNANNYA

42
SOSIALISASI PP 22 TAHUN 2021 Sosialisasi PP 22/2021 & Permenlhk No. 6/2021

DAN PERMENLHK NO 6 TAHUN 2021

43
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Limbah B3 dan Limbah Non B3
pada Aspek Pelayanan Perizinan
5.1 B. DEREGULASI DAN KEMUDAHAN PERIZINAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3

44
Deregulasi dan Kemudahan Pelayanan PERTEK dan SLO untuk
Pemanfaatan Limbah B3
Sebelum UUCK Setelah UUCK Kemudahan

Kebijakan / 11 Peraturan Kebijakan / 2 Peraturan Penyederhanaan Peraturan Menteri LHK untuk


Peraturan • 1 Peraturan Pemerintah Peraturan • 1 Peraturan Pemerintah kegiatan PLB3 dan tata cara permohonan izin yang
• 10 Peraturan Menteri • 1 Peraturan Menteri semula 10 Peraturan menjadi 1 Peraturan Menteri
LHK

Substansi Kegiatan PLB3 wajib Substansi


Pengelolaan Limbah B3 sudah terencana dengan baik
Deregulasi memiliki Izin PLB3 Deregulasi 1. Kegiatan PLB3 wajib memiliki
di dalam Persetujuan Lingkungan. Jika terjadi
Pengelolaan Pengelolaan Persetujuan Teknis sebagai perubahan rencana pengelolaan Limbah B3, wajib
Limbah B3 Limbah B3 syarat penerbitan Persetujuan dilakukan Perubahan Persetujuan Teknis.
(PLB3) (PLB3) Lingkungan dan Perizinan
Berusaha.
2. Kegiatan PLB3 wajib memiliki
SLO (terkecuali untuk Dumping)

Waktu Penerbitan izin PLB3 Waktu 1. Penerbitan Pertek membutuhkan 1. Percepatan proses pelayanan.
Pelayanan membutuhkan waktu 45 Pelayanan waktu 14 hari kerja 2. Efisiensi waktu pelayanan dari 45 hari kerja
hari kerja. 2. Penerbitan SLO membutuhkan menjadi total 12 hari kerja untuk Pertek dan SLO
waktu 10 hari kerja.

Persyaratan Persyaratan
12 persyaratan izin 4 persyaratan izin Efisiensi persyaratan Perizinan PLB3 dari 12 menjadi 4
Izin Izin

45
Deregulasi …. (lanjutan)

Sebelum UUCK Setelah UUCK Kemudahan

Proses perizinan PLB3 Proses perizinan PLB3 terintegrasi Proses Perizinan PLB3 menjadi mudah karena
Proses Proses
terpisah dengan perizinan dengan Persetujuan Lingkungan dan terintegrasi dengan Persetujuan Lingkungan dan
Izin Persetujuan Lingkungan Izin Perizinan Berusaha melalui OSS. Perizinan Berusaha

Masa Izin PLB3 berlaku selama 5 Masa Tidak memerlukan proses perpanjangan (jika tidak
berlaku Izin tahun dan dapat berlaku Izin Tidak ada batas waktu berlaku ada perubahan kegiatan PLB3), namun pengawasan
diperpanjang.
oleh Pemerintah diperketat

Tren 158 izin Pemanfaatan Tren Pertek 90, SLO 47 untuk Tren jumlah Izin / Pertek Limbah B3 yang diterbitkan
Jumlah izin Limbah B3 Jumlah izin pemanfaatan limbah B3 meningkat. Penurunan jumlah Izin / Pertek
yang yang
Pemanfaatan Limbah B3 yang diterbitkan karena
diterbitkan diterbitkan
perubahan status Limbah B3 menjadi Limbah non B3
terdaftar.

Tren jumlah 29 jasa Pemanfaatan Tren jumlah Pemanfaatan : Pertek 20 untuk Tren jumlah Izin / Pertek Limbah B3 yang diterbitkan
jasa Limbah B3 jasa pemanfaatan limbah B3 menurun disebabkan oleh:
pengelola pengelola 1. Perubahan status beberapa Limbah B3 menjadi
Limbah B3 Limbah B3 Limbah nonB3 Terdaftar sehingga permohonan
dikembalikan
2. Penyusunan Peraturan turunan PP 22 yang
berpengaruh ke jumlah pelayanan izin PLB3
46
Jumlah Penerbitan Pertek dan SLO Tahun 2021
kepada Penghasil dan Jasa Pengelola Limbah B3

Jenis Pengelolaan Limbah B3 2021 PERSENTASE PENERBITAN PERTEK DAN SLO:


PEMANFAATAN, PENGOLAHAN DAN PENIMBUNAN
Pemanfaatan 90 LIMBAH B3
Penimbunan
Pengolahan 71 8%
Penimbunan 14
Pemanfaatan
Total 175 Pengolahan 51%
41%
Tahun 2021, KLHK telah mendorong
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai sumber
daya dengan Persentase Penerbitan Pertek
dan SLO 51%

47
48
Potensi dan Kapasitas Maksimum Pemanfaatan Limbah
B3 berdasarkan Penerbitan Pertek dan SLO Tahun 2021

Jumlah Potensi rerata nilai


PERSETUJUAN TEKNIS Potensi Limbah Total Nilai Ekonomi (Bruto):
ekonomi tiap
Tahun 2021 dimanfaatkan (ton) : Rp. 26.321.543.635.333 **) PERSETUJUAN TEKNIS :
90 48.616.995*) Rp. 292.461.595.948 ***)

*) Volume dihitung berdasarkan efisiensi produksi yang berkisar antara 20-90%


**) Nilai Ekonomi belum memperhitungkan faktor: biaya produksi, pajak, tenaga kerja, utilitas,
pengolahan residu Limbah B3, biaya pemantauan, biaya laboratorium dan lain lain. Diperkirakan
mencapai angka 40% sehingga perkiraan total nilai ekonomi Netto sebesar Rp
15.792.929.181.200.
***) Nilai rerata ekonomi didapatkan dari nilai ekonomi bruto dibagi jumlah persetujuan teknis.

49
Potensi dan Kapasitas Maksimum Pemanfaatan Limbah B3 berdasarkan
Penerbitan Pertek dan SLO Tahun 2021
Jenis Kegiatan Kapasitas maksimum Limbah Volume Produk yang Satuan Harga produk
No. Jenis Produk Pemanfaatan Limbah B3 Nilai Ekonomi (Rp)
Pemanfaatan B3 dimanfaatkan (ton/tahun) dihasilkan *) produk (Rp/ton)
1. Substitusi Bahan bakar 15,888 15,888 ton 5,150 81,823,200,000
bahan baku Road base 400,858 400,858 ton 250,000 100,214,500,000
Minyak nabati 7,200 1,224 ton 18,700,000 22,888,800,000
Batako/paving block 697,339 116,223,167 pcs 1,300 151,090,116,667
Bata merah 277,619 92,539,667 pcs 700 64,777,766,667
Alternatif bahan baku semen 37,139,322 37,139,322 ton 250,000 9,284,830,500,000
Ferro sulfat 2,304 2,304 ton 10,000,000 23,040,000,000
Pembenah tanah organik 114,098 22,820 ton 15,000,000 342,294,000,000
Bahan baku zinc okside 10 8 ton 70,000,000 560,000,000
Low grade paper/egg tray 85,505 2,308,635 pcs 200 461,727,000
Recyling sand 37,200 37,200 ton 250,000 9,300,000,000
Pembuatan Ingot zinc 13,020 10,416 ton 69,000,000 718,704,000,000
Pembuatan ingot timah hitam 4,320 4,104 ton 25,000,000 102,600,000,000
Bahan baku pembuatan seng klorida
9,600 7,680 ton 65,000,000 499,200,000,000
dan tembaga oksida
Pembuatan ingot Aluminium 721 649 ton 30,000,000 19,473,750,000
Total 38,805,004 11,421,258,360,333
2 Substitusi Substitusi solar 873,393 786,054 ton 5,150,000 4,048,176,555,000
sumber Alternatif Fuel(AF) 4071960 814,392 ton 1,500,000 1,221,588,000,000
energi Bahan bakar boiler 8,819 1,764 ton 1,500,000 2,645,700,000
Produk ANFO 4,201,851 840,370 ton 5,150,000 4,327,906,530,000
50
Total 9,156,023 9,600,316,785,000
Volume Produk
Jenis Kegiatan Kapasitas maksimum Limbah Satuan Harga produk
No. Jenis Produk Pemanfaatan Limbah B3 yang dihasilkan Nilai Ekonomi (Rp)
Pemanfaatan B3 dimanfaatkan (ton/tahun) produk (Rp/ton)
*)

3 Bahan baku Sandblasting 1,164 1,164 ton 3,000,000 3,492,000,000


Pembuatan minyak pelumas (lube dan base oil) 89,000 62,300 ton 30,000,000 1,869,000,000,000
Pembuat zinc okside 3,820 3,056 ton 65,000,000 198,640,000,000
Pembuatan minyak solar 800 640 ton 5,150,000 3,296,000,000
Alternatif Fuel(AF) 156000 31,200 ton 5,150,000 160,680,000,000
Larutan seng klorida dan tembaga oksida 9,600 7,680 ton 65,000,000 499,200,000,000
Slag depresant 56,502 50,852 ton 800,000 40,681,440,000
Pembuatan produk gypsum 16,060 12,848 ton 3,500,000 44,968,000,000
Ingot tembaga 3,336 2,002 ton 60,000,000 120,096,000,000
Pembuatan ingot Timah putih dan atau solder 828 662 ton 700,000,000 463,680,000,000
Solvent 1,200 840 ton 10,000,000 8,400,000,000
Aluminium sulfat 600 480 ton 4,000,000 1,920,000,000
Ferro Sulfat 1,200 960 ton 8,000,000 7,680,000,000
Tembaga konsentrat 300 240 ton 35,000,000 8,400,000,000
Zinc konsentrat 300 240 ton 8,000,000 1,920,000,000
Crom consentrat 300 240 ton 60,000,000 14,400,000,000
Nikel konsentrat 300 240 ton 60,000,000 14,400,000,000
Asam sulfat 4,800 2,400 ton 30,000,000 72,000,000,000
Asam klorida 2,400 1,200 ton 10,000,000 12,000,000,000
Asam nitrat 720 360 ton 15,000,000 5,400,000,000
Natrium hidroksida 288 144 ton 12,000,000 1,728,000,000
lanjutan ..

SBE oil dan EPP 173,950 29,572 ton 18,700,000 552,987,050,000


Elektronik pellet 2,500 2,500 ton 10,000,000 25,000,000,000
Carbon Black Oil 130,000 117,000 ton 10,000,000 1,170,000,000,000
Total 655,968 5,299,968,490,000

Grand total 48,616,995 26,321,543,635,333


Catatan : *) dihitung berdasarkan produksi aktual sebesar 20-100% 51
Indeks harga Pemanfaatan Limbah B3 per ton Tahun 2021
untuk 90 PERSETUJUAN TEKNIS yang diterbitkan

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢 𝐁𝐫𝐮𝐭𝐨


𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 =
𝑷𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝑳𝒊𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 (𝒕𝒐𝒏)
𝐑𝐩. 𝟐𝟔, 𝟑𝟐𝟏, 𝟓𝟒𝟑, 𝟔𝟑𝟓, 𝟑𝟑𝟑
=
𝟒𝟖, 𝟔𝟏𝟔, 𝟗𝟗𝟓 𝐭𝐨𝐧
= Rp. 541.406 / ton

Sehingga Indeks harga Limbah B3 jika dilakukan


pemanfaatan Limbah B3 adalah Rp. 541.406 / ton

52
Perhitungan Potensi Pemanfaatan Limbah B3 Sludge IPAL dari industri Kertas
CONTOH sebagai bahan baku pembuatan produk slag depressant berdasarkan Pertek
Nomor: S.973/MENLHK-PSLB3/VPLB3/PLB.3/6/2021 tanggal 8 Juni 2021

Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3


Sludge IPAL sebagai bahan baku slag
Kapasitas maksimum Limbah B3 yang dapat depressant
dimanfaatkan (Tahun 2021) = 56,502 ton

Nilai ekonomi (bruto) = Jumlah produksi


slag depresant x harga produk
= 50,852 ton x Rp. 800,000 / ton
= Rp. 40,681,440,000 / tahun
Volume Produk dihasilkan = Kapasitas
maks. Limbah B3 x efisiensi produksi
= 56,502 ton x 90% Jika memperhitungkan variabel biaya produksi, pajak,
= 50,852 ton tenaga kerja, utilitas, pengolahan residu Limbah B3,
biaya pemantauan, biaya laboratorium dan lain lain.
yang diperkirakan mencapai angka 40%, maka
perkiraan total nilai ekonomi Netto:
= 60 % x Rp. 40,681,440,000 / tahun
= Rp. 24,408,864,000/tahun, atau
= Rp. 2,034,072,000/bulan.
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular
Sektor Limbah B3 dan Limbah Non B3
pada Aspek Pelayanan Perizinan
5.1 C. KAMPANYE, INFORMASI DAN EDUKASI TERKAIT
PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR DALAM
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3

54
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor
Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Implementasi Pemanfaatan Limbah B3
5.2 A. PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU USAHA ATAU
KEGIATAN

55
PEMBINAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

PENINGKATAN KAPASITAS
PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3

Pelaporan BIMTEK
Pengelolaan
Sosialisasi
Siraja Limbah Limbah B3 Kinerja PLB3

Jakarta : 100 Peserta Bandung :1500 Peserta


100 Peserta Lombok : 1000 Peserta Bogor : 1500 Peserta

56
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor
Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Implementasi Pemanfaatan Limbah B3
5.2 B. FASILITASI SARANA DAN PRASARANA PEMANFAATAN
LIMBAH B3

57
Penyediaan Pilot Project Fasilitas Pemanfaatan Oli Bekas
Menjadi Sumber Energi Alternatif

Dibangun tahun 2019


Lokasi di area TPA Terpadu Banjarbakula,
Kota Banjarbaru – Kalimantan Selatan Pemanfaatan Limbah B3
oli bekas menjadi bahan
bakar alternative setara
HSD

Kapasitas 10
kL/bulan dengan
system batch 2,5
kL/batch

POTENSI NILAI EKONOMI

Rp. 106.000.000,-
/tahun
58
Penyediaan Fasilitas Pemanfaatan Oli Bekas
Menjadi Sumber Energi Alternatif

Dibangun tahun 2021


Lokasi di area Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
dan di area Busines Icon Borneo, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat

Pemanfaatan Limbah B3 Kapasitas 20


oli bekas menjadi bahan kL/bulan dengan
bakar alternatif setara system batch 5
HSD kL/batch

POTENSI NILAI EKONOMI

Rp. 250.000.000
/tahun
59
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor
Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Implementasi Pemanfaatan Limbah B3
5.2 C. NILAI EKONOMI SIRKULAR DARI PEMANFAATAN
LIMBAH B3

60
TIMBULAN LIMBAH B3 NASIONAL TAHUN 2021

PENGELOLAAN
2.897 industri LANJUT
MANUFAKTUR
SUMBER LIMBAH B3

PEMANFAATAN :
13.265.863 Ton
2.103 industri
AGROINDUSTRI (22,5 %) *)
LIMBAH
60.074.421,64 PENGUMPULAN
261,534.40 TON Ton
PERTAMBANGAN ENERGI947 industri
DIMANFAATKAN
DAN MIGAS BAHAN BAKAR
Update Data : 16 Desember 2021 PENGOLAHAN
2.406 industri
PRASARANA 7,241,226.28 TON
PENIMBUNAN
DIMANFAATKAN
BAHAN BAKU

Potensi jumlah Limbah B3 Persentase DUMPING


Jumlah Limbah B3
yang dapat dimanfaatkan Pemanfaatan Limbah
yang dihasilkan *)
**) Tahun 2021 *) Data berdasarkan Laporan SIRAJA LIMBAH Tahun 2021
**) Data berdasarkan kapasitas maksimum Limbah B3 yang dapat
60,074,422 ton 48,616,995 ton 80,93 % dimanfaatkan sebagaimana Persetujuan Teknis Tahun 2021
61
SEBARAN LIMBAH B3 DAN
LIMBAH NON B3 PER
Aceh
53,403.18
Sumatera Utara
6,190,389.41 PROVINSI (dalam Ton)
Sumatera Barat
Riau
3,765,065.74
Kalimantan Barat
426,811.20
Kalimantan Utara
4,451.64
Gorontalo
4,613.55
Sulawesi Utara
3,438,531.05
TAHUN 2021
496,917.51 Kep. Riau
322,790.27
Maluku Utara
Kep. Bangka Belitung 610,363.72
25,421.83 Kalimantan Timur
289,917.20 Papua Barat
3,975.78
Jambi
135,025 Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat 2,501,786.73
Kalimantan Tengah 3,340.11
Bengkulu Lampung
734,731.04
83,773.56 160,762.68
Jawa Tengah Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan
1,780,995.33 346,278.33 Papua
386,169.19 Maluku
2,500.92 43,138.12
Bali Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Banten
22,226.4 1,412,701.78 19,966.67
6,463,513.0 DKI Jakarta
484,194.81 Keterangan :
DI Yogyakarta
9,906.57 Nusa Tenggara Timur < 2 Juta Ton
Update : 16 Desember 2021 Jawa Barat
4,984.69
Sumber : SIRAJA Jawa Timur Nusa Tenggara Barat 2 Juta – 10 Juta Ton
8,821,984.9
6,100,216.59 19,895,068.22 > 10 Juta62Ton
TOTAL NILAI EKONOMI LIMBAH B3 (2021)

465.222,57 Ton/Tahun

Rp538,462
MANUFAKTUR
AGROINDUSTRI
12.800.641,09 Ton/Tahun
PERTAMBANGAN ENERGI DAN MIGAS
PRASARANA Rp1.641.666

Rp21.264.890.254.316
8.935 Perusahaan

LIMBAH DIMANFAATKAN SEBAGAI LIMBAH DIMANFAATKAN


BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN BAKU JUMLAH PERUSAHAAN PELAPOR “SIRAJA”

NILAI EKONOMI PERTON LIMBAH – BAHAN BAKAR NILAI EKONOMI BRUTO PEMANFAATAN LIMBAH B3
NILAI EKONOMI PERTON LIMBAH – BAHAN BAKU DAN LIMBAH NON B3

632021
Update Data : 16 Desember
NILAI EKONOMI LIMBAH B3 SEKTOR MANUFAKTUR (2021)
Keterangan :

B401 - Copper slag 1. Data dari aplikasi pelaporan kinerja


LIMBAH B3 DOMINAN B409 - Fly ash pengelolaan limbah B3 dan limbah
NonB3 - SIRAJA KLHK
YANG DIMANFAATKAN B402 - Steel slag 2. Belum semua Perusahaan melapor
B414 - Gipsum Triwulan III dan IV Tahun 2021
3. Tahun 2020 integrasi Festronik
B410 - Bottom ash sehingga persusahaanterdapat
beberapa double akun dan pelaporan
4. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Bakar setara Harga
Batubara berdasarkan nilai kalori yang
NILAI EKONOMI dapat digantikan.
5. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Baku setara dengan
harga substitusi raw material hasil
261,534.40 TON pemanfaatan limbah B3 senilai Rp.
15,334,973.44 DIMANFAATKAN
BAHAN BAKAR
1.640.000/Ton dengan perkiraan inflasi
pertahun sebesar 5%
6. Produk hasil pemanfaatan Limbah B3
NILAI EKONOMI dan Limbah NonB3 antara lain : Semen,
Batako, Paving Block, Batu Bata dan Oli
TON 7,241,226.28 TON Daur Ulang

LIMBAH DIMANFAATKAN
12 TRILIUN 7. Perkiraan Harga : Semen (Rp50.000 /
40Kg) ; Batako (Rp.1600/3Kg) ; Pavling

DIHASILKAN
BAHAN BAKU
RUPIAH Block (Rp 1300/3Kg) ; Oli Daur Ulang ;
(Rp 600.000/720kg)

642021
Update Data : 16 Desember
NILAI EKONOMI LIMBAH B3 SEKTOR AGROINDUSTRI (2021)
Keterangan :

B413 - Spent Bleaching Earth 1. Data dari aplikasi pelaporan kinerja


pengelolaan limbah B3 dan limbah
LIMBAH B3 DOMINAN B409 - Fly ash NonB3 - SIRAJA KLHK
YANG DIMANFAATKAN B410 - Bottom ash 2. Belum semua Perusahaan melapor
Triwulan III dan IV Tahun 2021
B411 - Sludge IPAL 3. Tahun 2020 integrasi Festronik
A110d - Limbah karbon aktif sehingga persusahaanterdapat
beberapa double akun dan pelaporan
4. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Bakar setara Harga
Batubara berdasarkan nilai kalori yang
NILAI EKONOMI dapat digantikan.
5. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Baku setara dengan
harga substitusi raw material hasil
162,134.89 TON pemanfaatan limbah B3 senilai Rp.
3,408,929.91 DIMANFAATKAN
BAHAN BAKAR
1.640.000/Ton dengan perkiraan inflasi
pertahun sebesar 5%
6. Produk hasil pemanfaatan Limbah B3
NILAI EKONOMI dan Limbah NonB3 antara lain : Semen,
Batako, Paving Block, Batu Bata dan Oli
TON 1,946,658.32 TON Daur Ulang

LIMBAH B3 DIMANFAATKAN
3.2 TRILIUN 7. Perkiraan Harga : Semen (Rp50.000 /
40Kg) ; Batako (Rp.1600/3Kg) ; Pavling

DIHASILKAN
BAHAN BAKU
RUPIAH Block (Rp 1300/3Kg) ; Oli Daur Ulang ;
(Rp 600.000/720kg)

652021
Update Data : 16 Desember
NILAI EKONOMI LIMBAH B3 SEKTOR PERTAMBANGAN ENERGI DAN MIGAS
(2021)
Keterangan :

B403 - Slag nikel 1. Data dari aplikasi pelaporan kinerja


B409 - Fly ash pengelolaan limbah B3 dan limbah
LIMBAH B3 DOMINAN NonB3 - SIRAJA KLHK
B410 - Bottom ash 2. Belum semua Perusahaan melapor
YANG DIMANFAATKAN
B414 - Gipsum Triwulan III dan IV Tahun 2021
3. Tahun 2020 integrasi Festronik
B416 - Tailing sehingga persusahaanterdapat
beberapa double akun dan pelaporan
4. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Bakar setara Harga
Batubara berdasarkan nilai kalori yang
NILAI EKONOMI dapat digantikan.
5. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Baku setara dengan
harga substitusi raw material hasil
37,623.80 TON pemanfaatan limbah B3 senilai Rp.
40,910,004.37 DIMANFAATKAN
BAHAN BAKAR
1.640.000/Ton dengan perkiraan inflasi
pertahun sebesar 5%
6. Produk hasil pemanfaatan Limbah B3
NILAI EKONOMI dan Limbah NonB3 antara lain : Semen,
TON 3,586,632.21 TON
Batako, Paving Block, Batu Bata dan Oli
Daur Ulang
LIMBAH B3 DIMANFAATKAN
5.9 TRILIUN 7. Perkiraan Harga : Semen (Rp50.000 /
40Kg) ; Batako (Rp.1600/3Kg) ; Pavling
DIHASILKAN
BAHAN BAKU
RUPIAH Block (Rp 1300/3Kg) ; Oli Daur Ulang ;
(Rp 600.000/720kg)

662021
Update Data : 16 Desember
NILAI EKONOMI LIMBAH B3 SEKTOR PRASARANA (2021)

Keterangan :

1. Data dari aplikasi pelaporan kinerja


Limbah B3 dominan B105d - Minyak pelumas bekas pengelolaan limbah B3 dan limbah
yang dimanfaatkan B409 - Fly ash NonB3 - SIRAJA KLHK
2. Belum semua Perusahaan melapor
B309-3 - Pasir foundry (sand foundry) Triwulan III dan IV Tahun 2021
B313-3 - Dross dari produksi sekunder 3. Tahun 2020 integrasi Festronik
sehingga persusahaanterdapat
beberapa double akun dan pelaporan
4. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Bakar setara Harga
Batubara berdasarkan nilai kalori yang
NILAI EKONOMI dapat digantikan.
5. Nilai ekonomi Pemanfaatan Limbah B3
sebagai Bahan Baku setara dengan
harga substitusi raw material hasil
3,929.47 TON pemanfaatan limbah B3 senilai Rp.
420,513.93 DIMANFAATKAN
BAHAN BAKAR
1.640.000/Ton dengan perkiraan inflasi
pertahun sebesar 5%
6. Produk hasil pemanfaatan Limbah B3
NILAI EKONOMI dan Limbah NonB3 antara lain : Semen,
Batako, Paving Block, Batu Bata dan Oli
TON 26,124.28 TON Daur Ulang
42 MILIAR 7. Perkiraan Harga : Semen (Rp50.000 /
LIMBAH DIMANFAATKAN
40Kg) ; Batako (Rp.1600/3Kg) ; Pavling
BAHAN BAKU
RUPIAH Block (Rp 1300/3Kg) ; Oli Daur Ulang ;
DIHASILKAN (Rp 600.000/720kg)

672021
Update Data : 16 Desember
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor
Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
5.3 A. NILAI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN
TERKONTAMINASI LIMBAH B3

68
DIAGRAM PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR PADA KEGIATAN PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3

Jenis-jenis
Pemulihan Lahan Kontaminan
Terkontaminasi Limbah B3 dari
institusi antara
Limbah B3 lain Oli Bekas, Sludge Tumpahan/ceceran minyak
FABA
OIil

• Sektor Pertambangan, Energi, Minyak dan


Pemulihan Gas
Institusi • Sektor Manufaktur, Agroindustri dan Jasa
• Diketahui penanggungjwabnya Pemanfaatan Limbah Substitusi
dan Tanah Bahan Bakar
Terkontaminasi
Limbah B3
Pemulihan • Kegiatan berbasis masyarakat
Non Institusi • Sumber pencemaran tidak diketahui
• Tidak ada penanggungjawabnya
Sludge Oil dimanfaatkan sebagai substitusi
Substitusi bahan bakar di industri semen
Jenis-jenis
Bahan Baku
Kontaminan Limbah
B3 dari non institusi

Slag berbagai logam dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku menjadi produk
Slag berbagai peleburan logam (besi,
Merkuri dari Kegiatan Pertambangan berupa Batako dan Bata Tahan Api di industri jasa pengelola Limbah B3
tembaga, alumuniium Emas dengan Merkuri Skala Kecil (PESK)
CAPAIAN PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR PADA KEGIATAN PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3
Grafik Kontaminan pada Tanah Terkontaminasi Limbah B3 PROSENTASE PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN TANAH TERKONTAMINASI
0.6%
0.6% LIMBAH B3 TAHUN 2021
1.3% 6.2%
Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM)
2.6%
29% DIMANFAATKAN - BATAKO, PAVING BLOK, BATA
Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) 50% MERAH, BATA TAHAN API

21%
Spent Bleaching Earth (SBE) DIMANFAATKAN - SUBTITUSI BAHAN BAKU (SEMEN,
MATERIAL SUBGRADE)

Lampu fluoresen (Hg) DIMANFAATKAN - SUBTITUSI BAHAN BAKAR (KILN


SEMEN/BOILER)

Sludge oil TONASE


NO JENIS PEMANFAATAN/PENGOLAHAN LIMBAH PERSENTASE
(TON)
88.8%
1 DIMANFAATKAN - BATAKO, PAVING BLOK, BATA 29%
Lain-lain (dross hitam, abu insinerator, steel slag, dll)
MERAH, BATA TAHAN API 58.326,43

2 DIMANFAATKAN - SUBTITUSI BAHAN BAKU 21%


Jenis Kontaminan Tonase Persentase (SEMEN, MATERIAL SUBGRADE) 41.417,24
Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM) 1.932.274,61 88,8%
Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) 56.255,8 2,6% 3 DIMANFAATKAN - SUBTITUSI BAHAN BAKAR (KILN 50%
Spent Bleaching Earth (SBE) 27.610,29 1,3% SEMEN/BOILER) 98.961,58
Lampu fluoresen (Hg) 12.200 0,6%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 198.705,25
Sludge oil 13.603,69 0,6% 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 𝟗, 𝟏𝟑%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 2.176.707,03
Lain-lain (dross hitam, abu insinerator, steel slag, dll) 134.762,64 6,2%
Potensi Nilai Ekonomi Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3

Total nilai ekonomi yang ditimbullkan Pemulihan Non Institusi Tegal (Batako) Rp90.153.250
Pemulihan Non Institus Tegal (Batu Tahan Api) Rp379.228.800
dari pemanfaatan Limbah B3 dan tanah Pemulihan Non Institusi Jombang Rp604.084.184
terkontaminasi Limbah B3
Pemulihan Institusi (Batako, paving blok, bata tahan api, bata merah) Rp2.547.104.283
Rp32.121.505.557 Pemulihan Intitusi (Substitusi Bahan Bakar Semen Kiln/Boiler) (dihitung dengan kondisi ideal
harga batu bara sebelum kenaikan 600 rb/ton, harga setelah kenaikan 1,2 juta/ton) Rp28.500.935.040
PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3 SEKTOR INSTITUSI
Pemulihan Sektor Manufaktur Agroindustri dan Jasa

Pemanfaatan FABA menjadi Pemanfaatan Spent Bleaching


substitusi bahan baku batako Earth (SBE) menjad substitusi bata
merah batako

Lokasi Lahan Terkontaminasi Lokasi Lahan Terkontaminasi


Limbah B3 sebelum pemulihan Pemanfaatan fiber asbes chrisotile bekas menjadi substitusi
Limbah B3 setelah dipulihkan bahan baku batako
Pemulihan Sektor Pertambangan Energi Minyak dan Gas

Lokasi Lahan Terkontaminasi


Lokasi Lahan Terkontaminasi Pengelolaan tanah terkontaminasi Limbah B3 dengan metode
Limbah B3 sebelum pemulihan
Limbah B3 setelah dipulihkan Bioremediation landfarming
PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR PADA PEMULIHAN NON INSTITUSI
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 Kabupaten Jombang

Pemanfaatan Limbah B3 dan


tanah terkontaminasi Limbah Batako hasil pemanfaatan
B3 sebagai substitusi bahan Limbah B3 dan tanah
baku terkontaminasi Limbah B3
(batako)
Lokasi Lahan Terkontaminasi Lokasi Lahan Terkontaminasi
Limbah B3 sebelum pemulihan Limbah B3 setelah dipulihkan

Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 Kabupaten Tegal

Batako dan bata tahan api hasil


Pemanfaatan Limbah B3 dan tanah pemanfaatan Limbah B3 dan tana
Lokasi Lahan Terkontaminasi Lokasi Lahan Terkontaminasi terkontaminasi Limbah B3 sebagai terkontaminasi Limbah B3 (bata
Limbah B3 sebelum pemulihan Limbah B3 setelah dipulihkan substitusi bahan baku merah)
PELUANG DAN POTENSI PEMANFAATAN TAILING
1. Tailing berpotensi sebagai subtitusi material pasir dalam pembangunan
infrastruktur di Papua.
2. Perhitungan dan analisis potensi dan peluang pemanfaatan tailing sebagai
subtitusi pasir dihitung dibagi kedalam beberapa bagian yaitu: konstruksi
bangunan, konstruksi infrastruktur, pemanfaatan sebagai food estate, dan
kepentingan lainnya. 4.
3. Perhitungan dan analisis potensi dan peluang pemanfaatan tailing dilakukan
hingga tahun 2041 dimana mempertimbangkan tren perkembangan wilayah
berdasarkan dokumen rencana tata ruang serta data-data statistik.
4. Peluang pemanfaatan tailing hingga tahun 2040, terdapat total potensi
pemanfaatan tailing sebesar 919,66 juta ton . Pemanfaatan tailing
terbesar digunakan untuk pengembangan material infrastruktur sebesar 91,96%,
khususnya untuk pengembangan subbase jalan. Di sisi lain, pengembangan tailing Pembangunan jalan lintas nasional di Merauke oleh Kementerian
untuk pengembangan lahan FOOD ESTATE 100 Ha sebesar 0,59% dari total PUPR menggunakan tailing sebagai agregat jalan (2021)
pemanfaatan tailing (Kajian LAPI ITB, 2021).

DOKUMENTASI PEMANFAATAN TAILING


SEBAGAI ASPHALT FILLER DI KUALA KENCANA,
KABUPATEN MIMIKA Stockpile Tailing Untuk
Dimanfaatkan sebagai agregat
material pembangunan jalan
lintas nasional di Merauke
(2021)

Tailing Yang Dimanfaatkan Sebagai Asphalt Filler Untuk


Pembangunan Jalan Di Kuala Kecana, Kabupaten Mimika (2021) 73
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor
Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Aspek
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
5.3 B. KAMPANYE, INFORMASI DAN EDUKASI TERKAIT
PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR DALAM
PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3

74
Capaian Kinerja Ekonomi Sirkular Sektor
Limbah Non B3 pada Aspek Pemanfaatan
Limbah Non B3
5.4 A. TIMBULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH NON B3

75
Timbulan dan
Pemanfaatan Limbah
Non B3 POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3
FLY ASH DAN BOTTOM ASH

a. Timbulan Limbah non-B3 :


- FABA dari kegiatan PLTU sejumlah
5.569.326,49 Ton (data PLN)
- Slag Besi dari kegiatan peleburan
sejumlah 2.165.355 Ton (data Siraja)
- Slag Nikel dari kegiatan peleburan
sejumlah 8.618.401 Ton (data PT Vale)

b. Pemanfaatan Limbah non-B3


1) Pemanfaatan limbah FABA dari
kegiatan PLTU : 5.569.329,49 Ton
(Pemanfaatan Internal 5.033.003,49
Ton dan Pemanfaatan eksternal
536.326 Ton)
2) Pemanfaatan slag nikel : 7.119.920 Ton

76
6. DUKUNGAN SISTEM INFORMASI DALAM
PENERAPAN EKONOMI SIRKULAR
PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH B3 DAN
LIMBAH NON B3 77
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH NASIONAL
SIPSN

Data dan Sebaran Fasilitas Capaian Pengurangan dan


Data Timbulan Sampah
Pengelolaan Sampah Penanganan Sampah

Pada platform SIPSN ini, publik dapat melihat data sebaran fasilitas pengelolaan sampah, seperti peta sebaran bank
sampah, PDU, atau fasilitas lainnya dan juga data dalam bentuk tabular, yaitu meliputi data timbulan sampah, sumber
sampah, komposisi sampah, dan sampah terkelola di masing-masing fasilitas pengelolaan sampah seluruh kabupaten/kota
di Indonesia
Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah
(SIMBA.ID)
Halaman Depan :
- Banner/Poster
- Regulasi/Peraturan
- Peta lokasi Bank
Sampah

Simba.id (Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah) adalah


aplikasi online resmi dari KLHK untuk mengintegrasikan database
Bank Sampah di seluruh Indonesia. SIMBA.ID telah diresmikan oleh
Menteri Likungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 12 Agustus
2021

Simba.id merupakan bagian dari SIPSN (Sistem Informasi


Pengelolaan Sampah Nasional) Kementerian Lingkungan Hidup Web Version Mobile Version
79
dan Kehutanan.
APLIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN
LIMBAH NON B3

Aplikasi Pelaporan Aplikasi Pengukuran Aplikasi Konsultasi


Status Pengelolaan Elektronik yang digunakan
Kinerja Pengelolaan
limbah B3 untuk untuk melakukan konsultasi
Limbah B3 Online menentukan kinerja secara online terkait
dengan jumlah akun pengelolaan limbah B3 pengelolaan limbah B3
23003 akun secara kuantitatif

Aplikasi pelacakan
pergerakan atau Aplikasi Manifest Elektronik
perpindahan Limbah B3 dari dengan total manifest
penghasil/pengumpul ke Aplikasi Limbah Medis Covid tercetak 895.380
pengelola akhir 80
APLIKASI PELAPORAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN
LIMBAH B3 DAN LIMBAH NONB3 - SIRAJA
Status Akun 23003
2015 2017 2019 2021
15556
Transisi pelaporan Penyesuaian
Pembuatan aplikasi Digunakan dalam
on line PP 22 /2021
pelaporan penilaian PROPER
(Limbah Non B3)

Mandatori pelaporan Integrasi Festronik


Uji coba Aplikasi
online dan SILACAK.

2016 2018 2020 2021

Tantangan dan Kendala 23003


• Jumlah dan kompetensi SDM (proses verifikasi dan validasi data, perbaikan
aplikasi)
• Kualitas jaringan i dan kapasitas server
• Kepemilikan akun belum menyeluruh (sebagian Pemda masih menerapkan
laporan fisik)
• Pemahaman masih kurang (kesalahan dalam pengisian data)
• Belum terintegrasi dengan aplikasi di lingkup internal Data : 15 Desember 2021
APLIKASI MANIFEST ELEKTONIK LIMBAH B3 FESTRONIK

2020
QR Code Manifes 2016
PermenLHK Nomor 6
Manifes Online Tahun 2021
Manifes 2013
Online
2009

1995
Manifes manual (Kepdal No. 02/1995)

895.380
Pengiriman Selesai

Data Per 15 Desember 2021: 11.00 Wib


APLIKASI SILACAK

SATELIT
ALAT ANGKUT
LIMBAH B3 SERVER JASA
TRACKING

Pengangkut Limbah B3 Provider GPS Tracking

1.204 Perusahaan 59 Provider GPS


Pengangkut Teregistrasi Teregistrasi
PROVIDER

5.015 Alat Angkut Aktif 49 Provider GPS


Teregistrasi
Data Per 15 Desember 2021 Terkoneksi
Integrasi Aplikasi Siraja + Festronik + SiLacak

Flow Integrasi Aplikasi SIRAJA, SILACAK ke dalam FESTRONIK


SATELIT
Pengirim Limbah Pengangkut Limbah Penerima Limbah

PROVIDER
Mengisi data limbah Membuat draft festronik
pada aplikasi pelaporan
SERVER
Mengirim data untuk JASA
perencanaan Mengisi data Mengisi data TRACKING
Proses Persetujuan
pengangkutan pengirim limbah penerima limbah

Dilakukan pada PENGANGKUTAN


LIMBAH B3 ALAT ANGKUT
aplikasi SIRAJA INTEGRASI SISTEM LIMBAH B3

Website festronik
Pemantauan
festronik.menlhk.go.id
SILACAK
KLHK
Laporan manifest
KLHK FESTRONIK SILACAK
REFLEKSI AKHIR TAHUN

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia

Terima Kasih

#RefleksiKLHK2021
#IndonesiaBersih2025

85

Anda mungkin juga menyukai