Anda di halaman 1dari 61

Paparan Laporan Pendahuluan

PENYUSUNAN
PEMUTAKHIRAN
STRATEGI
SANITASI KOTA
Kabupaten S u ka bumi

TA 2023
Outline
GAMBARAN UMUM DAN PROFIL
1 SANITASI
Dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK)
suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan
KERANGKA DAN STRATEGI
2 PENGEMBANGAN SANITASI
strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
dalam rangka memberikan arah yang jelas, tegas dan
menyeluruh bagi pembangunan sanitasi dengan tujuan
agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara
KEGIATAN INDIKASI, PROGRAM sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan.
3 DAN PENDANAAN SANITASI

4 MONITORING DAN EVALUASI


A. P E N D A H U L U A N

2
LATAR BELAKANG
STRATEGI SANITASI KA B U P A T E N SUKABUMI

D ok u me n pemutahiran SSK
merupakan proses perencanaan
penganggaran program dan kegiatan
melalui internalisasi dan eksternalisasi
yang ke mu dian di kuatkan dengan
k o mi t me n dari Bupati Sukabumi,
Gubernur Jawa Barat dan dari Pusat
melalui Satker Pengembangan Sistem
PLP terkait program sanitasi.

Untuk memastikan dok u me n


Pemutakhiran SSK dapat
diimplementasikan maka dalam
proses penyusunannya disinkronkan
dengan dok u me n dok u me n
perencanaan yang ada di kabupaten
seperti RPJMD, Renstra S K PD dan
Renja SKPD

4
maksud dan tujuan

Maksud penyusunan Pemutahiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah tersusunnya


d o kume n perencanaan Strategis Sanitasi Kabupaten Sukabumi yang dapat dijadikan
rujukan perencanaan pe mbang u nan sanitasi Kabupaten Su kabumi dalam
jangkamenengah (5 tahun).

Tujuan dari penyusunan d o k um e n kerangka kerja pemutahiran Strategi Sanitasi


Kabupaten Suk ab um i ini adalah:

A. Tujuan U m u m
Kerangka kerja Pemutahiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini disusun sebagai
rencana pembang unan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai p ed om a n pembangunan
sanitasi Kabupaten Sukabumi mulai Tahun 2024 hingga Tahun 2028.

B. Tujuan Khusus
Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini dapat memberikan gambaran
tentang arah kebijakan pembang u nan Sanitasi Kabupaten Sukabumi selama 5 tahun
yaitu Tahun 2024 hingga Tahun 2028.
Dipergunakan sebagaidasar penyusunan strategidan langkahlangkah pelaksanaan
kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi.
Dipergunakan sebagaidasar dan pedomanbagi semua pihak(instansi, masyarakat dan
pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk m e n d u k u n g dan berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi Kabupaten Sukabumi.

5
B. PROFIL SANITASI

6
GAMBARAN UMUM WILAYAH SUKABUMI ADMINISTRASI

Kabupaten S u k abumi terletak antara 6º57´- 7º25´ Lintang Selatan dan 106º49´-107º
Bujur Timur
Letak Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor
Geografis Sebelah Timur dengan Kabupaten Cianjur
Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
Sebelah Barat dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Hindia.

Bentuk permukaan pegunungan di daerah bagian utara dan permukaan berbukit di


daerah wilayah bagian tengah yang berketinggian berkisar antara 0 - 2.958 m d p l
Topografi Daerah datar u mu mn y a
Bentuk permukaan yang datar di daerah selatan dengan ketinggian berkisar 300 –
1.000 m dpl

Pada Tahun 2022


Ju mla h Pen du du k 2.761.480 Jiwa
Penduduk Kepadatan Pen du du k 5.707 jiwa/ km2

Pendidikan : 1.219 Sekolah Dasar, 359 SMP, 84 S M A dan 164 S M K


Wilayah Administrasi : 47 Kecamatan , Sarana dan Kesehatan : 7 RS, 56 Poliklinik, 6 0 Puskesmas, 8 0 Apotek
5 Kelurahan, 381 Desa Prasarana Kebersihan : 5 Truck Sampah, 10 Mobil Kecil, 13 Motor Roda, 342 TPS, 34 Kontainer, 2
Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi TPA
4.163 km2

7
Sumber: BPS Kab.Sukabumi, 2023
TARGET TERKAIT BIDANG SANITASI

KESINAMBUNGAN TARGET SDGs, RPJMN, dan RPJMD

ROAD TO SDGs RPJMN 2020 - 2024


❖ 90% layak (termasuk 15% aman) Rumah di tahun 2030
Tangga yang memiliki akses sanitasi
layak dan aman
DISTRIBSI TARGET SANITASI
❖ 0% BABS di tempat terbuka
KE KABUPATEN TAHUN 2024
❖ 80% Penanganan dan 20% Pengurangan
Sampah untuk Rumah Tangga yang ❖ 100% layak (termasuk 7% aman) Rumah Tangga yang
memiliki pengelolaan sampah yang baik. memiliki akses sanitasi layak dan aman
❖ 0% BABS di tempat terbuka

Untuk mencapai…
❖ 70% Penanganan dan 30% Pengurangan Sampah
DISTRIBUSI KE PROVINSI PERKOTAAN
❖ 90% layak (termasuk 20% aman) Rumah
Tangga yang memiliki akses sanitasi
Untuk memenuhi…

layak dan aman


❖ 0% BABS di tempat terbuka
❖ 83% Penanganan dan 17% Pengurangan
Sampah untuk Rumah Tangga yang
memiliki pengelolaan sampah yang baik.

❖ Tersedianya sistem layanan sanitasi (Persampahan dan


Air Limbah Domestik) berkelanjutan;
❖ Terpenuhinya akses air minum layak dan aman;
Sumber: Bahan Paparan Bappenas pada workshop prog prioritas sanitasi, 2023
Rekapitulasi Akses Air Limbah Domestik

ANALISIS GAP TERHADAP TARGET


Cakupan layanan Target RPJMN/D GAP
No. Sistem Capaian
eksisting (%) Terhadap
Wilayah Perkotaan Komponen RPJMN Provinsi Kab. Tahun
Target
A Akses Aman 0,70% Nasional Jabar Sukabumi 2022
B Akses Layak 40,54%
2028
Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 34,86%
Akses Aman 15% 20,0% 7,0% 1,2% 5,8%
Akses Layak Bersama 4,98% Akses Layak 90% 90,0% 100,0% 96,5% 3,5%
C Akses Belum Layak* 2,19% Belum Layak 0% 0,0% 0% 3,5% -3,5%
D BABS Tertutup
E BABS di Tempat Terbuka 0,00% BABS di Tempat Terbuka 0% 0,0% 0% 0% 0%
Wilayah Perdesaan
A Akses Aman 0,45%
B Akses Layak 55,99% Akses Layak Kabupaten Sukabumi saat ini mencapai 96,5 %, Sedangkan
Akses Aman di Kabupaten Sukabumi baru mencapai 1,2 %.
Akses Layak Individu (Tidak Termasuk Aman) 46,85%
Akses Layak Bersama 7,96%
Akses Layak Khusus Perdesaan (Leher Angsa - 0,73%
C Cubluk)
Akses Belum Layak* 1,28%
D BABS Tertutup
E BABS di Tempat Terbuka 0%
Total 100,00%
Sumber: Instrumen SSK, 2023
Keberfungsian Infrastruktur Air Limbah Domestik

Analisis Keberfungsian

Infrastruktur Persentase

SPALD-S
Kapasitas Penggunaan IPLT 0,00%
Kapasitas penggunaan truk 25,00%
Kapasitas Angkut terhadap IPLT (desain) 0,00%
Kapasitas Truk tinja terhadap total RT 0,00%
Kapasitas IPLT terhadap total RT 0,64%
SPALDT
Kapasitas penggunaan SPALDT Permukiman 100%
Kapasitas penggunaan SPALDT Kawasan
Kapasitas penggunaan SPALDT Perkotaan

Terdapat 61 UNIT IPAL Permukiman,


dengan kapasitas penggunaan
SPALDT Permukiman berkisar 50%.
Terdapat potensi pemanfaatan idle
capacity dari IPAL untuk
meningkatkan akses aman.
ANALISIS RANTAI LAYANAN AIR LIMBAH
SPALD- Terpusat
DOMESTIK Optimum Zoom 80%

Belum tersedia data kebocoran pipa


ditampung
SPALD-T Skala Perkotaan
Pipa air limbah
Air
PELAYANAN PENGUMPULAN/PENGANGKUTAN PENGOLAHAN TERPUSAT PEMBUANGAN/
Limbah ditampung
REUSE YG AMAN

dan SPALD-T Skala Kawasan


Lumpur Tertentu ####
Tinja
SR Tersambung = 0,5% (A&H) Reuse= 0% (I)
ditampung
SPALD-T Skala

SPALD-Setempat

ditampung
SPALD-S
Komunal/Individu PENGOLAHAN SETEMPAT PEMBUANGAN/
PENYEDOTAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN LUMPUR TINJA
REUSE YANG AMAN

Air
Limbah
dan Diolah di IPLT= 0,8% (G) Reuse= 0% (J)
Lumpur Layak = 95,4%(B)
Tinja Penyedotan = 0,8%(F)
Belum Layak Belum Layak = 3,5%(C)

BABS Cubluk di perdesaan (meresap ke


BABS = 0%(D)
dalam tanah) = 0,8%(E)

Keterangan:
A Persentase penduduk yang air limbah ditampung ke SPALD terpusat Dinas PU 1%
H Persentase air limbah diolah di IPAL T skala Kota/Kawasan tertentu (kebocoran =0) Dinas PU 1%
I Persentase effluent terproses baik di IPAL Dinas LH/UPT 0%
B Persentase penduduk yang lumpur tinja ditampung ke Tangki Septik Layak Dinas PU 95%
C Persentase penduduk memiliki akses belum layak STBM 4%
E Persentase penduduk memiliki akses cubluk perdesaan STBM 1%
F Persentase penduduk yang tangki septiknya pernah disedot dan diangkut Dinas LH 1%
G Persentase debit lumpur tinja diangkut dan diolah di IPLT Dinas LH 1%
J Persentase effluent terproses baik di IPLT Dinas LH/UPT 0%
D Persentase BABS (di tempat terbuka) STBM 0%
Sumber: Instrumen SSK Kabupaten Sukabumi
ESTIMASI KEBUTUHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR UNTUK PENINGKATAN AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK


Kebutuhan Infrastruktur untuk Peningkatan Akses Air Limbah Domestik
Nama Infrastruktur Volume Pembangunan Baru Biaya Investasi (Pembangunan Baru) Biaya OM (Pembangunan Baru)
Tangki Septik (Unit) 46547 Rp 192.946.624.400,00 Rp 19.294.662.440,00
IPAL Permukiman (SR) 10416 Rp 323.823.024.000,00 Rp 32.382.302.400,00
IPAL Perkotaan (SR) 2443 Rp 177.217.663.000,00 Rp 17.721.766.300,00
IPAL Regional (SR) 0 0 Rp -

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR UNTUK PENINGKATAN LAYANAN AIR LIMBAH DOMESTIK


Kebutuhan Infrastruktur untuk Peningkatan Layanan Air Limbah Domestik
Nama Infrastruktur Volume Biaya Investasi Biaya OM
IPLT (m3/hari) 5 Rp 4.160.744.500,00 Rp 416.074.450,00
Truk Tinja (Unit) 1 Rp 518.150.000,00 Rp 51.815.000,00
Pemetaan Kelembagaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik

DISPERKIM
BAPPEDA

DINKES
DPMD
DLH
Fungsi/Kegiatan Pengelolaan Air Limbah

DISPERKIM
BAPPEDA

DINKES
DPMD
DLH
Fungsi/Kegiatan Pengelolaan Air Limbah
PERENCANAAN
• Menyusun target pengelolaan ALD skala kota ✓ ✓
PENGELOLAAN
• Menyusun rencana program ALD dalam rangka pencapaian
✓ ✓
target • Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di IPLT ✓
• Menyusun rencana anggaran program ALD dalam rangka
✓ ✓ • Pelaksanaan pengolahan, penampungan dan pemrosesan
pencapaian target ✓
lumpur tinja
PENGADAAN SARANA
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
• Menyediakan sarana pembuangan awal ALD ✓
• Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal • Mengatur prosedur penyediaan layanan ALD ✓
✓ • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal
(Tangki Septik) ✓ ✓ ✓
• Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki setik ke IPLT pengelolaan air limbah domestik
✓ • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan ALD ✓ ✓
(Truk Tinja)
• Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari MONITORING DAN EVALUASI
✓ • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target
sumber ke IPAL (pipa kolektor) ✓ ✓ ✓
• Membangun sarana IPLT dan atau IPAL ✓ pengelolaan ALD skala Kota
PENGELOLAAN • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air
✓ ✓
limbah domestik
• Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja ✓ • Melakukan pembaharuan Data terhadap pemanfaat IPLT ✓

• Mengelola IPLT dan atau IPAL ✓

• Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja ✓


Pemetaan Kelembagaan Masyarakat
IPAL KOMUNAL KP. SINAGAR
65 KSM dalam Pengelolaan IPAL (2019 – 2021) IPAL KOMUNAL KP. CILODONG
IPAL KOMUNAL KP. BOJONGKAWUNG
IPAL KOMUNAL KP. CIBOYONG IPAL KOMUNAL KP. PERBATASAN GADOG IPAL KOMUNAL KP. NYENANG
IPAL KOMUNAL KP. SUKAWAYANA IPAL KOMUNAL KP. CIBULUH
IPAL KOMUNAL KP. CISUPAN
IPAL KOMUNAL PESANTREN ALMUHTARIYYAH PASIRHALANG IPAL KOMUNAL KP. CIPETIR
IPAL KOMUNAL KP. CIBODAS IPAL KOMUNAL KP. ANCOL
IPAL KOMUNAL YAYASAN TARBIATUL MUKHLISIN
IPAL KOMUNAL KP. CISARUA RT 03/01 IPAL KOMUNAL KP. CIKUPA
IPAL KOMUNAL 5KK KP. CISONGGOM
IPAL KOMUNAL KP. CISARUA RT 02/01 IPAL KOMUNAL KP. KEDAWUNG DAN BABAKAN DUSUN
IPAL KOMUNAL KP. CIBATU
IPAL KOMUNAL KP. KARAJEUN
IPAL KOMUNAL KP. KADUPUGUR IPAL KOMUNAL KP. BITUNG RT 20/04
IPAL KOMUNAL YAYASAN YASIIN KP. BOJONGKOPO
IPAL KOMUNAL KP. PASIRSONGKET IPAL KOMUNAL KP. BITUNG RT 14/04
IPAL KOMUNAL KP. KEBONTURI
IPAL KOMUNAL 10KK KP. CIPARI GIRANG IPAL KOMUNAL KP. CIBURIAL
IPAL KOMUNAL KP. BABAKAN BARU
IPAL KOMUNAL KP. SINDANG RASA IPAL KOMUNAL KP. CIAWITALI
IPAL KOMUNAL DUSUN TANGKIL
IPAL KOMUNAL KP. BABAKAN IPAL KOMUNAL KP. MEKARSARI
IPAL KOMUNAL KP. CIPANENGAH IPAL KOMUNAL KP. CILUBANG IPAL KOMUNAL KP. NYOMPLONG
IPAL KOMUNAL KP. NANGKABEURIT IPAL KOMUNAL IPAL KOMUNAL KP. CIMANGKOK
IPAL KOMUNAL KP. TARIKOLOT IPAL KOMUNAL KP. CARINGIN IPAL KOMUNAL KP. LOKANTARA
IPAL KOMUNAL KP. DEPOK IPAL KOMUNAL KP. NYALINDUNG IPAL KOMUNAL KP. BOJONG LOA
IPAL KOMUNAL KP. SINDANGHAYU IPAL KOMUNAL KP. CISUREN
IPAL KOMUNAL KP. GIRIJAYA
IPAL KOMUNAL KP. PAMEUNGPEUK IPAL KOMUNAL 5 KP. KARANG ANYAR
IPAL KOMUNAL KP. JABON DEPOK IPAL KOMUNAL KP. BOJONGGALING IPAL KOMUNAL KP. PAMOYANAN
IPAL KOMUNAL KP. GANDASOLI IPAL KOMUNAL KP. CIKARET IPAL KOMUNAL KP. CITANGKIL
IPAL KOMUNAL KP. TEGALLEGA IPAL KOMUNAL KP. PASIRLAJA
PEMETAAN TUGAS & FUNGSI IPAL KOMUNAL KP. CILULUMPANG

Tingkat
Fungsi Tingkat Pengaruh Tahapan Proses
Kepentingan
PKK Mitra Pemberdayaan Masyarakat Tinggi Sedang Implementasi
Kader Posyandu Mitra Pelaksanaan Layanan kesehatan di tingkat RT/RW Tinggi Sedang Implementasi
Kader Lingkungan Mitra Pemberdayaan Masyarakat
Tinggi Sedang Implementasi
dalam hal pengelolaan lingkungan
Masyarakat Umum Penyedia Sarana Pengelolaan ALD setempat dan
Tinggi Sedang Perencanaan & Implementasi
pengolah ALD
Infrastruktur Persampahan

Pengurangan dan Pengolahan Pemrosesan Akhir


Sampah Pengolahan Sampah

61 Bank Sampah
(40 Unit aktif
dan 21 perlu 7 TPS 3R
2 TPA
pembinaan) (TPA Cimenteng dan TPA Kadaleman)

Pengumpulan Alat Angkut

2 Compactor Truk
13 Motor Roda
13 Arm Roll Truck
36 Dump Truk
10 Pick Up
10 Pick Up
Rekapitulasi Akses Pengelolaan Sampah

Cakupan
No. Sistem layanan
eksisting (%)

Wilayah Perkotaan
1 Pengurangan Sampah 25,4%
2 Penanganan Sampah 10,1%
3 Sampah Tidak Terkelola 64,5%
Total 100%

ANALISIS GAP TERHADAP TARGET


Target RPJMN/D 2024 GAP Terhadap
Target Jangka Capaian GAP Terhadap
Komponen RPJMN Provinsi Target Jangka
Kab.Sukabumi Pendek Tahun 2022 Target
Nasional Jawa Barat Pendek

Penanganan Sampah Perkotaan 80% 83 % 70 % 62,4% 25,4 % 44,6% 37%

Pengurangan Sampah
20% 17 % 30 % 25 % 10,1 % 29,9% 14,9%
Perkotaan

Sumber: Instrumen SSK, 2022


PERMASALAHAN SANITASI DAN AREA BERESIKO SANITASI AIR LIMBAH DOMESTIK

Area beresiko sanitasi diperoleh


berdasarkan hitungan pembobot an dari
paparan data sekunder yang ada didalam
instrumen SSK tahun 2022, indeks risiko
sanitasi (IRS) E HR A serta persepsi SKPD.
Penilaian atau persepsi SPKD/stakeholders
berasal dari penilaian secara subyektif
masing-masing S KPD anggota Pokja PKP
Skoring Kabupaten Suk abu mi terhadap kondisi
sanitasi di setiap desa/kelurahan. Penilaian
dengan member ik an skoring, yaitu:
1: Sanitasi tidak beresiko (biru)
2 : Sanitasi kurang beresiko (hijau)
3 : Sanitasi resiko sedang (kuning)
4 : Resiko sanitasi tinggi (merah

18
ANALISIS RANTAI LAYANAN PERSAMPAHAN
Optimum zoom: 80%

PENANGANAN (DI WILAYAH PERKOTAAN)


Total Timbulan sampah
perkotaan = 377006 Ton/tahun =
100% (A)
PENGUMPULAN
PEMILAHAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN PEMROSESAN AKHIR
PEWADAHAN
Jumlah residu TPST yang
masuk dan diproses di TPA
= 0% (G)

Jumlah sampah terolah di TPST = 0% (D)

Jumlah total sampah diproses di TPA =


Jumlah sampah tereduksi 26,64% (K)
PENGURANGAN (DI WILAYAH

di Bank Sampah = 0% (C) Jumlah sampah yang diproses di TPA dari Pengangkutan Langsung (Rumah - TPA) dan
pengumpulan tidak langsung (Rumah - TPS - TPA) = 24,21% (H)
PERKOTAAN)

Jumlah residu TPS 3R yang masuk dan diproses di TPA = 2,44% (F)
Sektor
Informal Ton/tahun Persentase (%)
A Total Timbulan sampah perkotaan 377005 100,00%

Jumlah sampah tereduksi di sektor B Jumlah Sampah Tereduksi di TPS 3R 73,98258 0,02%

informal = 15,74% (E) C


D
Jumlah sampah tereduksi di Bank Sampah
Jumlah sampah terolah di TPST
0
0
0,00%
0,00%
E Jumlah sampah tereduksi di sektor informal 59310,6618 15,73%
F Jumlah residu TPS 3R yang masuk dan diproses di TPA 9173,83992 2,43%
G Jumlah residu TPST yang masuk dan diproses di TPA 0 0,00%
H Jumlah sampah yang diproses di TPA dari Pengangkutan Langsung (Rumah - TPA) dan pengumpulan tidak
91250langsung (Rumah
24,20%
- TPS - TPA)
I Jumlah residu TPS 3R yang tidak terkelola 0 0,00%
Jumlah Sampah Tereduksi di TPS 3R =0,02% (B)
J Jumlah residu TPST yang tidak terkelola 0 0,00%
K Jumlah total sampah diproses di TPA 100423,8399 26,64%
L Jumlah total sampah tidak terkelola (termasuk sampah yang tidak terangkut/terkumpul di tingkat rumah
276507
tangga) 73,34%

Jumlah residu TPST yang tidak


terkelola = 0% (J)
Jumlah total sampah tidak terkelola (termasuk sampah yang tidak terangkut/terkumpul di tingkat rumah tangga) = 73,35% (L)

Jumlah residu TPS 3R yang tidak terkelola = 0% (I)


ESTIMASI KEBUTUHAN PERSAMPAHAN

Nama Infrastruktur Volume Unit Biaya Luas Lahan efektif landfill (Ha) Luas bangunan penunjang (Ha) Luas total (Ha)
Sarana Pengumpulan 171 unit Rp 7.974.328.500,00
Sarana Pengangkutan 60 unit Rp 24.871.200.000,00
Pembangunan Bank Sampah Baru 39959 jiwa Rp -
Pembangunan TPS 3R 12824 jiwa Rp 3.322.377.800,00
Pembangunan TPST Baru 22723 jiwa Rp 17.661.107.261,00
Pembangunan TPA Sanitary/Controlled Landfill Baru 0 unit Rp 81.235.557.000,00 39,19 13,07 52,26
PERMASALAHAN SANITASI DAN AREA BERESIKO SANITASI PERSAMPAHAN

Area beresiko sanitasi diperoleh


berdasarkan hitungan pembobot an dari
paparan data sekunder yang ada didalam
instrumen SSK tahun 2022, indeks risiko
sanitasi (IRS) E HR A serta persepsi SKPD.
Penilaian atau persepsi SPKD/stakeholders
berasal dari penilaian secara subyektif
masing-masing S KPD anggota Pokja PKP
Skoring Kabupaten Suk abu mi terhadap kondisi
sanitasi di setiap desa/kelurahan. Penilaian
dengan member ik an skoring, yaitu:
1: Sanitasi tidak beresiko (biru)
2 : Sanitasi kurang beresiko (hijau)
3 : Sanitasi resiko sedang (kuning)
4 : Resiko sanitasi tinggi (merah

21
Pemetaan Kelembagaan
Pengelolaan Persampahan

DISPERKIM

DISPERKIM
BAPPEDA

BAPPEDA
DINKES

DINKES
DLH

DLH
Fungsi/Kegiatan Pengelolaan Persampahan Fungsi/Kegiatan Pengelolaan Persampahan

PERENCANAAN PENGATURAN DAN PEMBINAAN


• Menyusun target pengelolaan sampah skala kota ✓ ✓ • Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah ✓
• Menyusun rencana program persampahan dalam rangka • Melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal ✓
✓ ✓ ✓
pencapaian target pengelolaan sampah
• Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan
✓ ✓ ✓
rangka pencapaian target sampah
PENGADAAN SARANA MONITORING DAN EVALUASI
• Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah ✓ • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target
✓ ✓
• Menyediakan sarana pengumpulan ✓ pengelolaan sampah skala Kabupaten/Kota
• Membangun sarana TPA ✓ • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas
✓ ✓
• Menyediakan sarana pengolahan sampah ✓ ✓ infrastruktur sarana pengelolaan persampahan
PENGELOLAAN • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas
• Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS ✓ layanan persampahan dan atau menampung serta mengelola ✓ ✓
• Mengelola sampah di TPS ✓ keluhan atas layanan persampahan
• Melakukan pemilahan sampah ✓
• Melakukan penarikan retribusi sampah ✓
• Memberikan izin usaha pengelolaan sampah ✓
Pemetaan Kelembagaan Masyarakat

40 Kelompok Masyarakat Aktif dalam Bank Sampah


Dan 7 TPS 3R

PEMETAAN TUGAS & FUNGSI

Tingkat
Fungsi Tingkat Pengaruh Tahapan Proses
Kepentingan
PKK Mitra Pemberdayaan Masyarakat Tinggi Tinggi Implementasi
Kader Posyandu Mitra Pelaksanaan Layanan kesehatan di tingkat RT/RW Tinggi Sedang Implementasi
Kader Lingkungan Mitra Pemberdayaan Masyarakat
Tinggi Tinggi Implementasi
dalam hal pengelolaan lingkungan
Masyarakat Umum Penyedia Sarana Pengelolaan Sampah Tinggi Tinggi Perencanaan & Implementasi
REGULASI DAN KEBIJAKAN SANITASI

1.PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DAN RETRIBUSI
PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN
2.PERATURAN DESA SUKALARANG NOMOR 03 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
3.PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
4.PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 63 TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH
NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
5.PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN
DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2017
Belanja Sanitasi (Rp)
No Uraian
2018 2019 2020 2021 2022

1 Belanja Sanitasi (1.1 + 1.2) 29.795.887.545 19.868.187.868 16.441.930.094 32.619.480.051 22.153.272.150


1.1 Air Limbah Domestik 12.659.414.000 4.603.724.268 3.036.505.194 17.037.914.400,00 7.965.480.500,00
1.2 Sampah Rumah Tangga 17.136.473.545 15.264.463.600 13.405.424.900 15.581.565.651,00 14.187.791.650,00

2 Dana Alokasi Khusus (2.1 + 2.2 + 2.3) 5.307.000.000 8.068.462.379 7.179.740.000 0 0


2.1 DAK Sanitasi 5.307.000.000 8.068.462.379 7.179.740.000
2.2 DAK Lingkungan Hidup
2.3 DAK Perumahan dan Permukiman
3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

Belanja untuk Sanitasi (1-2-3) 24.488.887.545 11.799.725.489 9.262.190.094 32.619.480.051 22.153.272.150


Total Belanja Langsung 2.030.798.213.895 2.075.694.651.599 1.645.925.374.980 1.851.023.218.906 3.081.995.041.220
% Belanja Sanitasi terhadap Belanja 1,2% 0,6% 0,6% 1,8% 0,7%
Rata-Rata 1%
ANALISIS ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Pengelolaan SPALD Setempat (Jamban/Tangki Septik Individual)
Aspek Regulasi dan
Rantai Layanan Aspek Teknis Aspek Peranserta Masyarakat Aspek Pendanaan
kelembagaan
Sub Sistem Pengolahan Sekitar 3,5 % KK/RT dengan kondisi •Belum ada Perda •Kesadaran masyarakat untuk melakukan •Potensi masyarakat,
Setempat Belum Layak Pengelolaan Air penyedotan masih belum signifikan dengan perbankan dan CSR
Limbah Domestik jumlah kepemilikan belum didayagunakan
•Belum adanya secara optimal
pemisahan
regulator dan
operator
Sub Sistem
Pengumpulan dan Masih terdapat masyarakat yang
Pengangkutan memakai jamban sharing

Sub Sistem Pengolahan Belum terdapat IPLT sehingga


Akhir penyedotan hanya dilakukan oleh
swasta yg bekerjasama dengan IPLT
Kab/kota berbatasan
ANALISIS ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Pengelolaan SPALD Terpusat (IPALD Permukiman Berbasis Masyarakat)

Aspek Peranserta
Rantai Layanan Aspek Teknis Aspek Regulasi Aspek Kelembagaan Aspek Pendanaan
Masyarakat
Sub Sistem •Belum ada Perda Belum adanya Masih banyak ▪Keterbatasan
Pengolahan Pengelolaan Air pemisahan regulator masyarakat yang anggaran untuk
Terpusat Limbah Domestik dan operator kurang peduli dengan peningkatan
pengelolaan air infrastruktur sanitasi
Tidak dilakukan rutin pemeriksaan
limbah domestik yg ▪Keterbatasan
Effluen pada IPAL Permukiman
ramah lingkungan anggaran untuk
Kurangnya kegiatan monev pembinaan kepada
keberfungsian IPALD permukiman Kesadaran KSM/Operator
yang ada masyarakat masih
Ketersediaan lahan yang sangat rendah terkait PHBS
terbatas untuk membuat
septiktank komunal

Masih minimnya
pembinaan kepada
Sub Sistem Belum Optimalnya Pengelolaan KSM
Pengumpulan dan IPAL dan Pemeriksaan kadar
Pengangkutan parameter Baku Mutu ALD belum
dilaksanakan secara rutin
Sub Sistem
Pengolahan Akhir
ANALISIS ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Air Limbah Domestik – Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan Pembuangan

Aspek Peranserta
Rantai Layanan Aspek Teknis Aspek Regulasi Aspek Pendanaan
Masyarakat

Sub Sistem Gap akses aman untuk 2028 sebesar Belum ada Perda Kesadaran masyarakat •Keterbatasan anggaran untuk
Pengolahan Terpusat 5,8% (instrumen SSK, 2023) dan Pengelolaan Air Limbah untuk melakukan peningkatan infrastruktur
akses layak 3,5% Domestik penyedotan masih belum sanitasi
Sub Sistem
signifikan dengan jumlah •Potensi masyarakat, perbankan
Pengumpulan dan
kepemilikan dan CSR belum didayagunakan
Pengangkutan
secara optimal
Belum adanya IPLT dan truk tinja

Sub Sistem
Pengolahan Akhir
ANALISIS ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Pengelolaan Persampahan
Aspek Peranserta
Rantai Layanan Aspek Teknis Aspek Regulasi Aspek Kelembagaan Aspek Pendanaan
Masyarakat
Sub Sistem Persentase pengurangan sampah sekitar Belum optimalnya Masih kurangnya Sulitnya merubah perilaku/ Masih minimnya
Pemilahan 10,1 % pemanfaatan pembinaan kepada kebiasaan masyarakat untuk pendanaan untuk
potensi retribusi Kelompok Masyarakt dapat melakukan pemilahan pengelolaan sampah
Sub Sistem Persentase penanganan sampah masih
pelayanan pengelola sampah sampah dari sumbernya
Pewadahan dan sekitar 25,4 %;
persampahan/kebe (rumah tangga, restoran,
Pengumpulan
rsihan hotel, pertokoan, dan
Sub Sistem Persentase sampah yang tidak terkelola perkantoran).
Pengangkutan masih sekitar 64,5%
Masih banyaknya Potensi masyarakat,
Sub Sistem Belum optimalnya penanganan sampah masyarakat yang membuang perbankan dan CSR belum
Pengolahan berbasis kawasan sampah di sungai didayagunakan secara
optimal
Belum optimalnya penanganan pemilahan
sampah
Keterbatasan lahan untuk pengembangan
Sarana Pengolahan Sampah terutama
lahan yang berdekatan dengan penduduk
(di pemukiman)
Sub Sistem Jumlah sampah tidak seimbang dengan
Pemrosesan Akhir ketersediaan lahan di TPA, belum memiliki
lahan alternatif untuk pemrosesan sampah

TPA OVERLOAD
Kerangka Kerja Logis
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Tujuan Sasaran Permasalahan Rekomendasi Strategis Kebijakan

Peningkatan akses 100% layak Peningkatan 3,5% akses sanitasi layak Sekitar 3,5% Akses Sanitasi Belum Merubah perilaku dan meningkatkan 1. Meningkatkan akses Sanitasi
Layak pemahaman masyarakat terhadap Layak dan aman melalui
PHBS, Meningkatkan akses sanitasi Optimalisasi IPAL Permukiman
layak – Program kampanye dan dan penyediaan IPLT
edukasi Sanitasi (PHBS-STBM) 2. Peningkatan Kesadaran
Peningkatan akses aman Peningkatan 5,8% akses sanitasi 1. Belum Tersedianya IPLT Masyarakat melalui Sosialisasi dan
aman 2. Keberfungsian infrastruktur Edukasi terkait Pengelolaan Air
pengelolaan air limbah domestic • Meningkatkan Sarana Prasarana Limbah Domestik
belum optimal pengelolaan air limbah domestic
• penyediaan IPLT
• Bekerjasama dengan kab/kota
berbatasan
• Penyediaan IPAL skala
permukiman/kawasan
Penyediaan Kebijakan/peraturan terkait Penyediaan Kebijakan/Peraturan Belum adanya Peraturan yang Pembentukan atau penyusunan Penyediaan Perda/perbup terkait
pengelolaan air limbah domestik terkait pengelolaan air limbah mengatur terkait pengelolaan air perda air limbah domestik pengelolaan air limbah domestik
domestik limbah domestik
Kerangka Kerja Logis
Pengelolaan Persampahan
Tujuan Sasaran Permasalahan Rekomendasi Strategis Kebijakan
Peningkatan sarana dan Memenuhi kebutuhan Persentase penanganan sampah Mendorong peningkatan Meningkatkan
prasarana pengelolaan masyarakat untuk peningkatan masih sekitar 25,4 %; pengelolaan secara kelompok pengelolaan sampah
persampahan Kabupaten layanan persampahan masyarakat pengelola sampah berbasis kawasan
Sukabumi dengan pola 3R
(Pembentukan Bank
Peningkatan program Meningkatknya peran Persentase pengurangan sampah Meningkatkan peran serta
pengurangan timbulan sampah masyarakat dalam sekitar 10,1 % masyarakat dalam Sampah,
pengurangan timbulan sampah pembangunan dan pengelolaan Optimalisasi TPS 3R,
melalui program 3R dan melalui bank sampah dan Rumah Maggot dll)
Meningkatkan kesadaran Sulitnya merubah perilaku/
pengolahan setempat program 3R
masyarakat dalam mereduksi kebiasaan masyarakat untuk dapat
timbulan sampah di sumbernya melakukan pemilahan sampah dari Meningkatkan pembinaan
sumbernya (rumah tangga, restoran, masyarakat khususnya kaum
hotel, pertokoan, dan perkantoran) perempuan dalam mereduksi
timbulan sampah
Peningkatan Cakupan layanan Cakupan Layanan sampah perkotaan Meningkatkan cakupan Penyediaan dan
sampah perkotaan Masih rendah baru sekitar 25,4% pengelolaan sampah dengan Kerjasama
melibatkan peran serta pengelolaan sampah
masyarakat dan pemanfaatan (RDF)
teknologi
Meningkatkan kinerja institusi
pengelolaan persampahan
Meningkatkan Kerjasama dan
koordinasi dengan pemangku
kepentingan lain
STRATEGI SANITASI AIR LIMBAH DOMESTIK
STRENGTH WEAKNESS
INTERNAL 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4

SWOT Sektor Air Limbah Domestik Adanya


Adanya Adanya
Tersedianya
Sarana IPAL
Belum adanya
Rencana Induk
Belum
adanya
Rendahnya
EKSTERNAL lembaga Adanya Adanya Kab alokasi
Dokumen Dokumen Komunal (masterplan) Perda Belum adanya
POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK pengelola air Dokumen Perda Sukabumi APBD untuk
Renstra Pemutakhiran dalam dan DED untuk tentang IPLT
Lingkungan Mendukung (+) limbah RPJMD RTRW sudah ODF sub sektor
SKPD SSK peningkatan pengelolaan air pengelolaan
PELUANG setingkat Dinas Air Limbah
akses aman limbah air limbah
0,8
(-0,5 ; 0,8)
OPPORTUNITY Strategi S-O Strategi W-O
Kuadran 3: 0,6 Kuadran 1:
Mendukung strategi Mendukung strategi Gunakan "kekuatan" untuk manfaatkan "peluang" Benahi "kelemahan" untuk manfaatkan "peluang"
Stabilisation (Stabil) 0,4 Growth Adanya Fasilitasi Pendampingan Pembentukan
(Pertumbuhan) 1
Kelembagaan air limbah Strategi: Strategi: .
0,2 (0,8 ; 0,3)
Adanya fasilitasi Penyusunan Masterplan dan ▪ Menyediakan dokumen perencanaan yang ada untuk meningkatkan akses sumber ▪ Menyusun dokumen perencanaan (rencana Induk
2 DED air Limbah pendanaan yang berasal dari non APBD Kabupaten beserta DED) pengelolaan air limbah domestik
KELEMAHAN KEKUATAN Internal Kuat (+) ▪ Memanfaatkan peluang bantuan sarana air limbah setempat ▪ Membentuk kelembagaan pengelola Air Limbah
Adanya Bantuan teknis dari pusat untuk
-0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,00 0,2 0,4 0,6 0,8 ▪ Menjalin kerjasama dengan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik Domestik
pelatihan peningkatan kemampuan SDM
3 Pengelola Air limbah ▪ Mempertahankan Kondisi Kab Sukabumi yang sudah ODF ▪ Menyusun Peraturan Daerah mengenai
-0,2
Adanya dukungan keuangan dari APBN, APBD- ▪ Optimalisasi IPAL Komunal dalam peningkatan akses aman pengelolaan air limbah domestik
Kuadran 4: Kuadran 2: Mendukung ▪ Meningkatkan dan menyediakan sarana dan
4 Prov, atau lembaga donor
Mendukung strategi -0,4 strategi Diversification akses air limbah domestik melalui sitem SPAL-S
Survive (Bertahan) (Pertukaran Usaha) 5 Adanya pendanaan dari CSR (on-site) dan SPAL-T (Off-Site) salah satunya IPLT.
-0,6 Bantuan dari Pusat untuk pembuatan DED dan ▪ Melakukan koordinasi, kerjasama dengan pihak
Pembangunan SPAL terpusat maupun setempat swasta/CSR dan donor dalam penganggaran
pengelolaan air limbah domestik.
-0,8 ANCAMAN 6 skala kawasan dan Kab
▪ Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas SDM yang
7 Adanya program hibah tangki septik dari pusat
menangani pengelolaan air limbah dengan
Kerja sama dengan Kab/kota berbatasan, pihak memanfaatkan sumber pendanaan non APBD
swasta dan masyarakat dalam pengelolaan air Kabupaten
8 limbah domestik
Sub sektor Air Limbah masuk dalam Kuadran 3 THREAT Strategi S-T Strategi W-T
Rekomendasi yang dikeluarkan Pada kuadran ini 1 Belum adanya Retribusi ALD Gunakan "kekuatan" untuk hadapi "ancaman" Benahi "kelemahan" untuk atasi "ancaman"

berupa arahan untuk Posisi ini mendukung 2 Rendahnya akses sanitasi aman Strategi: Strategi:
Stabilisation (stabil) untuk meningkatkan ▪ Mengembangkan pembangunan pengelolaan air limbah domestik dengan sistem ▪ Menjalin kerjasama dengan kab/kota
setempat (on site system) maupun terpusat
pelayanan/cakupan layanan pengelolaan air limbah 3 Pencemaran air tanah karena tangki septik yang ▪ Mengoptimalkan kapasitas sarana pengolah air limbah domestik (IPAL Komunal)
berbatasan, swasta dalam rangka Meningkatkan
kegiatan sosialiasai, kampanye, edukasi terhadap
jarang/tidak pernah dikuras ▪ Melakukan penyadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik (rumah
domestik, disamping tetap mempertahankan tangga)
masyarakat dalam pengelolaan air limbah
4 Tingginya pencemaran pada badan air penerima domestik.
konsitensi kegiatan yang ada ▪ Mengoptimalkan peran dinas terkait yang menangani pengelolaan air limbah untuk ▪ Mengoptimalkan sarana pengolahan air limbah
menangani pencemaran air limbah domestik domestik untuk mengurangi pencemaran
5 Pembuangan air limbah rumah tangga langsung
lingkungan
ke sungai dan saluran drainase
▪ Meningkatkan kapasitas SDM pengelola Air
6 Masih adanya sanitasi dengan akses sharing Limbah Domestik

7 Kemungkinan pembuangan lumpur tinja secara


langsung ke lingkungan oleh pihak swasta

Sumber: Bahan Paparan Coaching Clinic Implementasi SSK dan hasil update instrumen SSK , 2023
STRATEGI SANITASI AIR LIMBAH DOMESTIK

SWOT Sektor Air Limbah Domestik Strategi berikut merupakan strategi dalam pengembangan air limbah domestik di
POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK
Kabupaten Sukabumi yaitu :
Lingkungan Mendukung (+) 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap PHBS dan mempertahankan
PELUANG
0,8 program Stop BAB mengingat Kab.Sukabumi sudah Swastisaba wistara ke 3
(-0,5 ; 0,8)
Kuadran 3: 0,6 Kuadran 1: 2. Meningkatkan akses sanitasi layak dan aman
Mendukung strategi Mendukung strategi
Stabilisation (Stabil) 0,4 Growth 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air
(Pertumbuhan) limbah domestik.
0,2 (0,8 ; 0,3)
4. Optimalisasi dan penyediaan sarana dan prasarana air limbah domestik untuk
KELEMAHAN KEKUATAN Internal Kuat (+)
-0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,00 0,2 0,4 0,6 0,8 memenuhi SPM salah satunya penyediaan IPLT
-0,2 5. Mengembangkan pola Kerjasama pengelolaan air limbah domestik dengan sektor
Kuadran 4: Kuadran 2: Mendukung swasta atau sumber alternatif pendanaan lainnya
Mendukung strategi -0,4 strategi Diversification
Survive (Bertahan) (Pertukaran Usaha) 6. Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya
-0,6
pengelolaan air limbah domestik melalui kegiatan pemicuan STBM maupun
-0,8 ANCAMAN sosialisasi/edukasi lainnya
7. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar Lembaga
8. Kerjasama dengan Kab/Kota yang berbatasan terkait penyedotan Lumpur tinja ke
Sub sektor Air Limbah masuk dalam Kuadran 3 IPLT
Rekomendasi yang dikeluarkan Pada kuadran ini
9. Penyediaan perda air Limbah Domestik
berupa arahan untuk Posisi ini mendukung
Stabilisation (stabil) untuk meningkatkan
pelayanan/cakupan layanan pengelolaan air limbah
domestik, disamping tetap mempertahankan
konsitensi kegiatan yang ada

Sumber: Bahan Paparan Coaching Clinic Implementasi SSK dan hasil update instrumen SSK , 2023
STRATEGI SANITASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

SWOT Sektor Persampahan

POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR PERSAMPAHAN


Lingkungan Mendukung (+)
PELUANG
1,0

0,8

Kuadran 3: Mendukung 0,6 Kuadran 1: Mendukung


strategi Stabilisation strategi Growth
(Stabil) (Pertumbuhan)
0,4
(-0,5 ; 0,3)
0,2
KELEMAHAN KEKUATAN Internal Kuat (+)
-0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,00 0,2 0,4 0,6 0,8
-0,2

Kuadran 4: Mendukung -0,4 Kuadran 2: Mendukung


strategi Survive strategi Diversification
(Bertahan) (Pertukaran Usaha)
-0,6

-0,8

-1,0
ANCAMAN

Sub sektor persampahan masuk dalam Kuadran 3


Rekomendasi yang dikeluarkan Pada kuadran ini berupa arahan untuk Posisi ini
mendukung Stabilisation (stabil) untuk meningkatkan pelayanan/cakupan
layanan pengelolaan persampahan, disamping tetap mempertahankan konsitensi
kegiatan yang ada

Sumber: Bahan Paparan Coaching Clinic Implementasi SSK dan hasil update instrumen SSK , 2023
STRATEGI SANITASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

SWOT Sektor Persampahan

POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR PERSAMPAHAN


Strategi berikut merupakan strategi dalam pengembangan persampahan di Kabupaten
Lingkungan Mendukung (+) Sukabumi:
PELUANG
1. Meningkatkan cakupan pelayanan/penanganan sampah
1,0
2. Meningkatkan Pembentukan Bank Sampah di setiap RW
0,8

Kuadran 3: Mendukung
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan
0,6 Kuadran 1: Mendukung
strategi Stabilisation strategi Growth melalui bank sampah dan program 3R
(Stabil) (Pertumbuhan)
0,4
4. Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta, aparat wilayah, antar pemerintah
(-0,5 ; 0,3)
0,2 daerah dalam kegiatan penanganan dan pengurangan sampah
KELEMAHAN KEKUATAN Internal Kuat (+) 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan Prasarana Persampahan
-0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,00 0,2 0,4 0,6 0,8
-0,2 6. Mengembangkan pola Kerjasama pengelolaan sampah dengan sektor swasta atau
Kuadran 4: Mendukung Kuadran 2: Mendukung
sumber alternatif pendanaan lainnya.
-0,4
strategi Survive strategi Diversification
(Bertahan) (Pertukaran Usaha)
7. Melakukan kegiatan revitalisasi TPA dan Penyediaan RDF Plan
-0,6
8. Mengoptimalkan peran dinas yang menangani pengeloaan persampahan untuk
-0,8
menjalin kerja sama perusahaan swasta atau kerjasama antar daerah berbatasan;
-1,0 9. Mendorong peningkatan pengelolaan secara kelompok masyarakat pengelola
ANCAMAN
sampah
10. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam
mereduksi timbulan sampah
Sub sektor persampahan masuk dalam Kuadran 3 11. Meningkatkan cakupan pengelolaan sampah dengan melibatkan peran serta
Rekomendasi yang dikeluarkan Pada kuadran ini berupa arahan untuk Posisi ini
masyarakat dan pemanfaatan teknologi
mendukung Stabilisation (stabil) untuk meningkatkan pelayanan/cakupan
layanan pengelolaan persampahan, disamping tetap mempertahankan konsitensi
kegiatan yang ada

Sumber: Bahan Paparan Coaching Clinic Implementasi SSK dan hasil update instrumen SSK , 2023
VISI DAN MISI SANITASI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2024-2028
Visi Misi Visi Sanitasi Misi Sanitasi

Misi Air Limbah Domestik:


• Meningkatkan kuantitas dan kualitas
pemanfaatan sarana dan prasarana
pengelolaan air limbah Domestik yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
• Menumbuhkembangkan peningkatan
kesadaran dan pemahaman peran serta
masyarakat dalam pengelolaan air limbah
1) Membangun sumber daya manusia
Domestik.
yang beriman, berbudaya, dan berdaya "Mewujudkan
saing, • Meningkatkan Akses sanitasi layak dan aman
Pembangunan Sanitasi
“Terwujudnya Kabupaten 2) Meningkatkan produktivitas dan daya Aman dan
Sukabumi yang Religius, saing ekonomi berbasis agribisnis dan berkelanjutan menuju Misi Persampahan
Maju dan Inovatif menuju pariwisata berkelanjutan, Kabupaten Sukabumi
Masyarakat Sejahtera Lahir • Mewujudkan Kualitas Pelayanan Pengelolaan
3) Meningkatkan konektivitas untuk yang maju dan
Batin” Sampah yang berwawasan lingkungan dan
percepatan pertumbuhan wilayah, sejahtera"
berkelanjutan.
4) Meningkatkan kualitas pelayanan publik • Menumbuhkembangkan peningkatan
yang inovatif, profesional dan akuntabel kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah.
• Meningkatkan upaya pengurangan,
penanganan dan pemanfaatan sampah.
• Meningkatkan kinerja pengelolaan sampah
Dengan optimalisasi penggunaan teknologi,
Sapras dan pemberdayaan masyarakat
DAFTAR KABUPATEN/KOTA PELAKSANA PROGRAM PPSP TAHUN 2023 (M1-M3)
56 Kab/Kota di 24 Provinsi
Aceh
• Aceh Barat Daya
• Aceh Besar

Sumatera Utara Kalimantan Timur


• Karo Kep. Riau • Paser
• Kota Medan • Natuna • Mahakam Ulu Sulawesi Utara
• Lingga Kalimantan Barat • Kota Bontang • Bolaang Mongondow Selatan
• Mempawah • Kotamobagu
Riau • Sanggau
• Kampar • Kota Bitung
• Indragiri Hilir Sulawesi Barat Papua Barat
• Pasang Kayu • Teluk Bintuni
Kalimantan Tengah • Mamuju Tengah • Fakfak
Jambi • Katingan
Sumatera Barat • Tanjung Jabung Timur • Lamandau
• Dharmasraya • Muaro Jambi
• Pasaman
• Kota Solok Sulawesi Selatan
• Kota Pariaman Sumatera Selatan • Sidenreng Rappang
• Ogan Ilir • Enrekang
Kalimantan Selatan
Bengkulu
Lampung • Tabalong
• Lebong
• Pringsewu • Hulu Sungai Tengah Sulawesi Tenggara
• Muko-muko • Muna
• Tulang Bawang Barat
• Buton
Bali
NTT
• Badung
• Alor
• Kota Denpasar
Jawa Barat • Rote Ndao
• Karawang Jawa Tengah • Timor Tengah Selatan*
• Purwakarta • Grobogan Jawa Timur
• Sukabumi • Demak • Malang
• Kuningan • Sidoarjo NTB
• Lamongan • Lombok Tengah
• Kota Malang • Kota Bima

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.4.3-1290/Kep/Bangda/2022 tanggal 30 Desember 2022 tentang Penetapan Provinsi dan
Kabupaten/Kota untuk Implementasi Startegi Sanitasi Kabupaten/Kota pada Pelaksanaan Pendampingan Program Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman Tahun 2023
SKEMA PROSES/MILESTONE
KEGIATAN IMPLEMENTASI SSK

Implementasi SSK dengan


pendekatan milestone
implementasi adalah cara
mendayagunakan seluruh
potensi sumber daya daerah
(komitmen, dokumen
perencanaan, pokja,
infrastruktur, regulasi,
kelembagaan, pendanaan)
bagi percepatan pemenuhan
target akses sanitasi layak
dan aman.

POSISI SAAT INI


TAHAPAN IMPLEMENTASI SSK (M1)

Kick Off Meeting Kick Off Meeting Coaching Clinic I


Implementasi SSK di Bappeda Implementasi SSK
Rapat Koordinasi Review dan Verifikasi
Prov. Jawa Barat
Pemetaan Profil 31 Mei 2023
Kab.Sukabumi Hasil Profil

17 April 2023
Sanitasi pemetaan Sanitasi Kab.Sukabumi
12 April 2023 oleh Pokja PPKP Prov. Jawa Barat dan
Kab.Sukabumi PMU (Bappenas) dan
Bulan April - Mei PIUT (Kemen.PUPR)
PIUKP (Kemendagri)

29 Mei 2023
TAHAPAN IMPLEMENTASI SSK (M2-M3)

Coaching Clinic 2 Coaching Clinic 3


Implementasi Monev ODF Kab Sukabumi
di Bandung Workshop penetapan pro Groundbreaking RDF
Launching paket kebijakan 14-15 September gram prioritas 3 November 2023
“GESIT SABUMI” 2023 23 Agustus 2023
di Kab.Badung Bali
11 Juli 2023
2 – 4 Agustus
2023
PAKET KEBIJAKAN ”GESIT SABUMI”
Paket Kebijakan:
GErakan ‘Kang Marwan’ (KurANGi, Manfaatkan dan
1 EdukAsi beRWAwasaN lingkungan)

2 sambel taraSI (sanitasi aman berkelanjutan tata


rapi Sukabumi)

3 Tuntaskan sampah dengan RDF

4 Sedia regulasi Air limbah domestik

5 Berkah Untuk lelang kebaikan sanitasi

6 kolaborasi saMI sami


Paket Kebijakan Gesit Sabumi
(Gerakan Sanitasi Total Sa-Sukabumi)
PAKET KEBIJAKAN 1
GE – GERAKAN “KANG MARWAN” (Kurangi-manfaatkan-edukasi
berwawasan lingkungan)
• Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
• Optimalisasi Bank Sampah dan TPS 3R
• Pengalokasian Dana Desa untuk pembangunan sanitasi penguatan melalui
Peraturan Bupati.
PAKET KEBIJAKAN 2
SI – SAMBEL TARASI (SANITASI AMAN BERKELANJUTAN TATA RAPI
SUKABUMI)
• Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan
• Penyediaan 1 IPAL Komunal setiap Kelurahan/desa
• Pembangunan IPLT dan Kerjasama dengan UPTD IPLT Kab/kota berbatasan
(Kota Sukabumi)
Paket Kebijakan Gesit Sabumi
(Gerakan Sanitasi Total Sa-Sukabumi)
PAKET KEBIJAKAN 3

T – Tuntaskan sampah dengan RDF

• Pembangunan dan Pengoperasian RDF Plan

PAKET KEBIJAKAN 4

SA – Sedia regulasi Air Limbah Domestik

• Penyusunan Perda Air Limbah Domestik

PAKET KEBIJAKAN 5

BU – Berkah Untuk lelang kebaikan sanitasi

• Program Lelang Kebaikan Untuk Sanitasi


(Pemberian Donatur dari Unsur pemerintah dan swasta yg hasilnya dipakai
untuk pembangunan jamban keluarga dan sarana pengolahan sampah)
(Arisan Sanitasi, Penyediaan jamban Sehat, swalayan sanitasi)
Lelang Kebaikan
TK. KABUPATEN TK. KECAMATAN DAN DESA
• Asn PERANGKAT DAERAH • Asn KECAMATAN
• ORGANISASI PROFESI KESEHATAN • KADES DAN PERANGKAT DESA
• PERBANKAN • PERBANKAN DIWILAYAHNYA
• CSR PERUSAHAAN • DONATUR DIWILAYAHNYA
• PMI • PRAMUKA
• BAZNAS • CSR PERUSAHAAN DIWILAYAHNYA
Donasi yang diberikan untuk meningkatkan cakupan kepemilikan jamban masyarakat dan peningkatan pengurangan sampah:
• Uang
• Barang
• Tenaga

KEBUTUHAN SEBANYAK 46.547 UNIT JAMBAN+SEPTIK TANK (SESUAI INSTRUMENT SSK)

DAN SARANA PENGOLAHAN SAMPAH /KECAMATAN (KOMPOSTER, BIOGAS, MAGGOT DLL)


Quick Win 2023-2024 Implementasi SSK Kabupaten
Sukabumi
1. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan di
TPA/TPST/SPA Kabupaten/Kota
3. Pengadaan Kontainer Sampah
4. PEMBANGUNAN RDF PLAN
5. Pembangunan SPALD-T SKALA PERMUKIMAN 50KK
6. Pembangunan IPAL KOMUNAL 10KK Kab.Sukabumi
7. Penyelenggaraan Kab/Kota Sehat
8. Lelang Kebaikan Sanitasi
Potensi dan Struktur Sumber Pendanaan Sanitasi

CSR
APBD APBD ziswaf
APBN mikro
prov kab/kot kredit
CSR: corporate
social
a responsibility atau
Stuktur Stuktur Stuktur Stuktur tanggung jawab
sosial dan
pendanaan pendanaan pendanaan pendanaan lingkungan
1. Anggaran 1. Anggaran perusahaan
1. Anggaran K/L; 1. Anggaran
2. DAK fisik; perangkat daerah perangkat daerah perusahaan;
3. DAK non fisik; provinsi; dan kabupaten/kota; 2. Anggaran
4. Dana Desa; dan 2. Bantuan dan masyarakat.
5. Hibah ABPN. keuangan 2. Alokasi Dana UMKM, lembaga
provinsi. Desa. keuangan mikro;
3. Anggaran
lembaga ziswaf.
Mekanisme Pendanaan Sanitasi

Program dan Kegiatan


SSK prioritas
Kewenangan pemerintah
pusat 04
Strategis nasional Swasta, masyarakat, dll
1. CSR;
03 2.
3.
Pinjaman mikro; dan
ZISWAF.
APBN
Program dan Kegiatan 1. Anggaran K/L;
SSK prioritas 2. DAK fisik dan nonfisik; Program dan Kegiatan
Kewenangan pemerintah
02 3. Dana Desa; dan
SSK prioritas
4. Hibah APBN
kabupaten/kota APBD provinsi Tanggung jawab swasta,
1. Anggaran perangkat daerah masyarakat, dan lainnya
terhadap sanitasi
01 2.
provinsi; dan
Bantuan keuangan provinsi.
APBD kab/kota
1. Anggaran perangkat daerah Program dan Kegiatan
kabupaten/kota; dan
2. Alokasi Dana Desa SSK prioritas
Kewenangan pemerintah
provinsi
Bantuan keuangan
khusus
PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PENDANAAN APBD
KABUPATEN SUKABUMI UNTUK SANITASI
Belanja Sanitasi (Rp)
No Uraian Total
2023 2024 2025 2026 2027 2028
1 Total Belanja Langsung 3.143.634.942.044 3.206.507.640.885 3.270.637.793.703 3.336.050.549.577 3.402.771.560.569 3.470.826.991.780 19.830.429.478.558
2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 37.723.619.305 38.478.091.691 39.247.653.524 40.032.606.595 40.833.258.727 41.649.923.901 237.965.153.743
3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 40.867.254.247 44.891.106.972 49.059.566.906 53.376.808.793 61.249.888.090 69.416.539.836 318.861.164.844
4 % Komitmen pendanaan Sanitasi 1,3% 1,4% 1,5% 1,6% 1,8% 2,0% 1,6%

Belanja Sanitasi (Rp)


No Uraian Total
2023 2024 2025 2026 2027 2028

1 Total Belanja Langsung 3.143.634.942.044 3.206.507.640.885 3.270.637.793.703 3.336.050.549.577 3.402.771.560.569 3.470.826.991.780 19.830.429.478.558
2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 37.723.619.305 38.478.091.691 39.247.653.524 40.032.606.595 40.833.258.727 41.649.923.901 237.965.153.743
3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 40.867.254.247 44.891.106.972 49.059.566.906 53.376.808.793 61.249.888.090 69.416.539.836 318.861.164.844
4 Total Kebutuhan Pendanaan Sanitasi 273.661.500.000 104.339.750.000 201.108.500.000 176.030.150.000 170.928.044.000 926.067.944.000
5 Selisih/Gap Pendanaan (Rp) 228.770.393.028 55.280.183.094 147.731.691.207 114.780.261.910 101.511.504.164 607.206.779.156
6 Selisih/Gap Pendanaan (%) 84% 53% 73% 65% 59% 66%

Sumber: Bappelitbangda dan Hasil Analisis, 2023


Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya
Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun
Indikasi Biaya (x1000.000) Total
No Sub Sektor
2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran

A AIR LIMBAH DOMESTIK 10.821 38.166 146.493 119.871 141.641 456.991

B PERSAMPAHAN 262.841 66.174 54.616 56.159 29.288 469.077


Jumlah (a) 273.662 104.340 201.109 176.030 170.928 926.068
Perkiraan APBD Murni untuk
38.478 39.248 40.033 40.833 41.650 38.478
Sanitasi (b)
Perkiraan Komitmen Pendanaan
44.891 49.060 53.377 61.250 69.417 318.861
Sanitasi (c)

Gap 1 (a-b) 235.183 65.092 161.076 135.197 129.278 688.103


Gap 2 (a-c) 228.770 55.280 147.732 114.780 101.512 607.207
Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya
Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun per Sumber Anggaran
Sumber Tahun Anggaran Total
No.
Anggaran 2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran
A. Pemerintah
1 APBD Kota 37.306 65.195 95.741 88.246 64.833 351.320
2 APBD Provinsi 38.968 13.852 31.597 19.659 30.411 134.486
3 APBN 156.875 18.915 37.528 30.771 40.120 284.208
Non-
B.
Pemerintah
1 CSR Swasta 110.845 3.111 13.624 14.232 12.656 154.467
2 Masyarakat 363 872 19.594 19.594 21.459 61.882
Jumlah 273.662 104.340 201.109 176.030 170.928 926.068
Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kab.Sukabumi
Tahun Anggaran Total
No. Uraian Kegiatan
2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran
Air Limbah
1 4.883 15.970 43.259 33.930 40.003 138.044
Domestik

2 Persampahan 32.423 49.225 52.482 54.316 24.830 213.276

Jumlah 37.306 65.195 95.741 88.246 64.833 351.320

Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi


Tahun Anggaran Total
No. Uraian Kegiatan
2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran
1 Air Limbah Domestik 1.610 6.631 30.725 18.912 28.543 86.422
2 Persampahan 37.358 7.221 872 747 1.868 48.065
Jumlah 38.968 13.852 31.597 19.659 30.411 134.486
Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN
Tahun Anggaran Total
No. Uraian Kegiatan
2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran
1 Air Limbah Domestik 2.415 9.162 36.241 29.650 37.505 114.972
2 Persampahan 154.460 9.753 1.287 1.121 2.615 169.236
Jumlah 156.875 18.915 37.528 30.771 40.120 284.208

Rekapitulasi dengan Sumber CSR/Swasta


Tahun Anggaran Total
No.\ Uraian Kegiatan
2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran
1 Air Limbah Domestik 805 3.071 13.584 14.192 12.616 44.267
2 Persampahan 110040 40 40 40 40 110.200
Jumlah 110.845 3.111 13.624 14.232 12.656 154.467
Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat
Tahun Anggaran Total
No. Uraian Kegiatan
2024 2025 2026 2027 2028 Anggaran
1 Air Limbah Domestik 303 812 19.534 19.534 21.399 61.582
2 Persampahan 60 60 60 60 60 300
Jumlah 363 872 19.594 19.594 21.459 61.882
ANTISIPASI FUNDING GAP
Belanja Sanitasi (Rp)
No Uraian Total
2023 2024 2025 2026 2027 2028

Total Belanja 19.830.42


1 3.143.635 3.206.508 3.270.638 3.336.051 3.402.772 3.470.827
Langsung 9
Perkiraan APBD
2 37.724 38.478 39.248 40.033 40.833 41.650 237.965
Murni untuk Sanitasi
Perkiraan Komitmen
40.867 44.891 49.060 53.377 61.250 69.417 318.861
3 Pendanaan Sanitasi
Total Kebutuhan
273.662 104.340 201.109 176.030 170.928 926.068
4 Pendanaan Sanitasi
Selisih/Gap
228.770 55.280 147.732 114.780 101.512 607.207
5 Pendanaan (Rp)
Selisih/Gap
6 Pendanaan (%) 84% 53% 73% 65% 59% 66%
Pelaporan pemantauan ini mencakup 3 (tiga) modul

▪ Modul Data Teknis yang memuat informasi capaian akses air limbah domestik dan capaian
akses sampah perkotaan;
▪ Modul Program dan Pendanaan yang memuat informasi rencana dan pelaksanaan
program/kegiatan yang tertuang dalam SSK dan nilai investasinya serta output dan
outcome masing-masing program/kegiatan;
▪ Modul Sarana dan Prasarana yang memuat informasi tentang sistem, jenis dan jumlah
infrastruktur eksisting termasuk informasi mengenai keberfungsiannya
Pelaporan dan Jadwal Monitoring Implementasi SSK Tahun 2024-2028
C. METODOLOGI

57
METODOLOGI
PROSES TAHAPAN
PEMUTAKHIRAN PELAPORAN

A. LAPORAN PENDAHULUAN
B. LAPORAN AKHIR
C. ALBUM PETA
D. R E N C A N A K E R J A

59
RENCANA KERJA
organisasi pelaksanaan pekerjaan

60
Paparan Laporan Pendahuluan

PENYUSUNAN
PEMUTAKHIRAN
STRATEGI
SANITASI KOTA
Kabupaten S u ka bumi

TA 2023

Anda mungkin juga menyukai