Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI SANITASI KOTA

KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyebab buruknya kondisi sanitasi di perkotaan adalah lemahnya perencanaan


pembangunan sanitasi yang tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, tidak
berkelanjutan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sarana sanitasi yang baik dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Untuk itu perlu dilakukan suatu strategi untuk
memperbaiki buruknya kondisi sanitasi di perkotaan melalui Strategi Sanitasi Kota (SSK) berskala
kota dengan data aktual. Belajar dari pengalaman, permasalahan sanitasi tidak dapat dilakukan
secara parsial. Adanya perencanaan yang tumpang tindih, tidak tepat sasaran dan tidak
berkelanjutan merupakan potret buram dari masa lalu. Sanitasi harus ditangani secara
multistakeholder dan komprenhensif. Kondisi demikian mendorong Pemerintah Kota Sukabumi
untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP). Kota
Sukabumi merupakan salah satu kota yang telah ditetapkan sebagai peserta Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013 melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
No. 648-607/Kep/Bangda/2012 Tentang Penetapan Kabupaten/Kota sebagai Peserta Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013. Program Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman merupakan program nasional yang diluncurkan oleh Wakil Presiden RI pada
8 Desember 2009 dalam rangka mencapai target pembangunan sanitasi secara bertahap hingga
tahun 2014. PPSP menargetkan 330 kota/kabupaten yang mempunyai masalah sanitasi seperti
limbah, persampahan dan drainase. Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan sinergi
pembangunan sanitasi permukiman pada skala kota

Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Sukabumi adalah suatu dokumen perencanaan yang
berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang
dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan
sanitasi Kota Sukabumi dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara
sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana
tersebut, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan
Strategi Sanitasi Kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang
jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja strategi sanitasi Kota Sukabumi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi Kota Sukabumi. Kerangka kerja sanitasi ini

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–1


STRATEGI SANITASI KOTA
KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja (Pokja) Sanitasi Kota
Sukabumi.

Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana pembangunan
sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka
menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kota (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat
kota-kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki layanan
sanitasi yang memenuhi prinsip layanan sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kota juga
dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku
pembangunan sanitasi lainnya (stakeholder) untuk dapat terus bersinergi mengembangkan
layanan sanitasi Kota Sukabumi. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kota akan diterjemahkan ke
dalam rencana tindak tahunan (annual action plan), isinya berupa informasi lebih rinci dari berbagai
usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai
tahun rencana pelaksanaannya.

Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen


perencanaan lainnya yang ada di Kota Sukabumi, sehingga dalam penyusunan SSK harus
mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Sukabumi, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi, RPJM Provinsi dan RPJM
Nasional, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, serta
mengacu kepada target Milenium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan
perundangan yang berlaku di tingkat nasional maupun provinsi.

Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Sukabumi berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan
sanitasi Kota Sukabumi berikut strategi-strategi pencapaiannya. Tiap-tiap strategi kemudian
diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan
indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota (SSK) meliputi :

 Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang
terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan,
dan (c) sub sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).

 Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a)
Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku
Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan
evaluasi

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–2


STRATEGI SANITASI KOTA
KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

1.2. Wilayah Cakupan SSK


Wilayah cakupan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Sukabumi meliputi seluruh wilayah
administrasi Kota Sukabumi yang meliputi 7 (tujuh) Kecamatan dan 33 (tiga puluh tiga) Kelurahan.
Peta wilayah cakupan SSK Kota Sukabumi tercantum pada Gambar Peta 1.1.

Peta 1.1: Peta Cakupan Wilayah Kajian

1.3. Maksud Dan Tujuan

Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya dokumen


perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan
sanitasi Kota Sukabumi dalam jangka menengah (5 tahunan). SSK merupakan hasil kerja berbagai
komponen Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lembaga lain yang terkait dengan sanitasi
serta stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap masalah ini. Dengan demikian, diharapkan
SSK menjadi acuan dan dasar hukum bagi stakeholder Kota Sukabumi dalam meimplementasikan
dengan memperhatikan empat ciri pendekatan yang dikembangkan dalam penyusunan SSK, yaitu
dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kota sendiri secara terintegrasi, skala kota, top-down meets bottom-
up dan didasarkan data empiris.

Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini
adalah:

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–3


STRATEGI SANITASI KOTA
KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

a. Tujuan Umum

Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini disusun sebagai rencana pembangunan
sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota Sukabumi mulai
Tahun 2014 hingga Tahun 2018.

b. Tujuan Khusus

1) Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini dapat memberikan gambaran tentang
arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kota Sukabumi selama 5 tahun yaitu Tahun 2014
sampai dengan Tahun 2018.

2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan


kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi.

3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan
pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi Kota Sukabumi.

1.4. Metodologi

Strategi Sanitasi Kota Sukabumi ini disusun oleh Pokja Sanitasi secara partisipatif dan
terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri
maupun dengan dukungan fasilitasi dari Tim Konsultan PPSP. Metode yang digunakan dalam
penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap
untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda
dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan pelatihan, diskusi dan pembekalan.

Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut:

1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari Buku Putih Sanitasi),
untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan.
Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kota untuk memastikan kondisi
yang ada saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan
yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kota. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang
terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan
sektor air bersih serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian data
sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.

2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi
sanitasi kota, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kota. Dalam perumusan

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–4


STRATEGI SANITASI KOTA
KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kota Sukabumi.

3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis
kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan isu strategis dan kendala yang mungkin akan
dihapadapi dalam mencapai tujuan.

4. Merumuskan strategi sanitasi kota yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan
pembangunan sanitasi kota jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT
mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi.

1.5. Posisi SSK dan Kaitannya Dengan Dokumen Perencanaan Lain

SSK adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk
percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota Sukabumi, yang berisi tentang potret kondisi
sanitasi kota Sukabumi saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka
menengah dan berfokus pada perumusan strategi sanitasi Kota Sukabumi dan arah mencapai
tujuan pembangunan sanitasi 5 tahun mendatang di Kota Sukabumi, yang dinyatakan dalam
pernyataan Visi dan Misi Sanitasi Kota Sukabumi, sehingga dalam proses penyusunannya,
mengacu pada Visi Misi Kota Sukabumi yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam proses penyiapan Tahapan Pengembangan
Sanitasi Kota Sukabumi, SSK merupakan hasil Konsolidasi semua Program yang terkait dengan
sanitasi, serta mempertimbangkan Dokumen RPJPD, RPJMD, RTRW, Renstra serta Dokumen
perencanaan lainnya yang ada sehingga tujuan masa depan sanitasi Kota Sukabumi bisa
selaras dengan dokumen perencanaan yang ada di Kota Sukabumi.

a. Hubungan Strategi Sanitasi Kota dengan RPJMD

RPJMD sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah


dipergunakan sebagai sumber dasar bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kota, sehingga
Strategi Sanitasi Kota merupakan penjabaran operasional dari RPJMD khususnya yang
berkaitan dengan pembangunan sanitasi yang bersifat lintas sektor, komprehensif,
berkelanjutan dan partisipatif sesuai dengan konsep dasar pemikiran RPJMD. Munculnya isu
kerusakan lingkungan, ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan prinsip-prinsip penataan
ruang, maupun tumpang tindih penataan ruang menjadikan pengelolaan tata ruang kota yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dijadikan sebagai Misi Ketiga Pembangunan
Pemerintahan Kota Sukabumi untuk periode 2013-2018 yang tertuang dalam RPJMD yaitu
mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–5


STRATEGI SANITASI KOTA
KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

b. Hubungan Strategi Sanitasi Kota dengan Renstra SKPD

Renstra SKPD sebagai penjabaran dari RPJMD juga dipergunakan sebagai bahan
penyusunan Strategi Sanitasi Kota sehingga implementasi pembangunan sanitasi menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan SKPD yang terkait dengan sanitasi.

c. Hubungan Strategi Sanitasi Kota dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Sukabumi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dipergunakan sebagai salah satu bahan dasar bagi
penyusunan Strategi Sanitasi Kota, dimana untuk rencana 5 (lima) tahun kedepan, perkiraan
jumlah penduduk dan volume sektor sanitasi diperhitungkan sesuai dengan perkiraan dan
prediksi dalam RTRW. Strategi Sanitasi Kota mengarah pada operasionalisasi teknis urusan
khusus sanitasi dari RTRW, agar pada saat pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
terlaksana dan Dokumen Strategi Santasi Kota dapat diimplementasikan.

d. Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium
Development Goals (MDGs)
Salah satu tujuan disusunnya Strategi Sanitasi Kota adalah memberikan bahan dasar
penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan datang
berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama yang tertuang dalam Rencana Aksi
Daerah (RAD) Millenium Development Goals (MDGs), khususnya sasaran No. 7 target No.
10, tentang sanitasi pada tahun 2015 adalah, mengurangi sampai setengah proporsi
penduduk tanpa akses berkelanjutan pada fasilitas sanitasi yang layak sejalan dengan target
RPJMN 2010-2014 bidang sanitasi yaitu terwujudnya kondisi stop buang air besar
sembarangan baik di perkotaan maupun di perdesaan; tersedianya akses terhadap
pengelolaan sampah bagi 80% rumah tangga, dan mengurangi luas genangan sebesar
22,500 Ha di 100 kawasan strategis

Pembahasan Strategi Sanitasi Kota dalam dokumen ini terdiri dari Lima (5) bab. Bab 1, 2
dan 3 dari Dokumen SSK ini merupakan Arah Pembangunan Sanitasi Kota atau sering juga
disebut sebagai Kerangka Kerja Sanitasi yang memberikan arahan jangka panjang (20 tahunan),
dan jangka menengah (5 tahunan) untuk pembangunan sanitasi kota secara komprehensif, yang
dapat digunakan sebagai alat untuk mengadvokasi para pengambil keputusan di tingkat kota,
propinsi dan pusat. Sedangkan Bab 4 dan 5 memberikan gambaran rinci tentang substansi
upaya-upaya strategis yang akan dilakukan.

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–6


STRATEGI SANITASI KOTA
KOTA SUKABUMI TAHUN 2014-2018

Sistematika Pembahasan Dokumen Strategi Sanitasi Kota Sukabumi secara rinci sebagai berikut

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud, serta tujuan penyusunan
Strategi Sanitasi Kota (SSK), wilayah cakupan SSK, serta metodologi yang digunakan dalam
penyusunan SSK Kota Sukabumi

Bab 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Kerangka Pengembangan sanitasi, mencakup visi dan misi, kebijakan umum, tujuan dan sasaran
pembangunan sektor sanitasi kota. Bab ini menjelaskan arahan umum jangka panjang, menengah
dan pendek mengenai pengembangan sanitasi Kota Sukabumi, serta kebijakan pendanaan yang
diambil untuk dapat mewujudkan arahan pengembangan

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab ini menjelaskan pernyataan Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian yang ingin dicapai
dalam pengembangan sanitasi jangka menengah (periode 5 tahun kedepan) untuk sub sektor air
limbah, sub sector persampahan, sub sector drainase, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), serta sub sektor yang terkait dengan sanitasi yaitu sub sektor air bersih dan aspek
pendukung layanan sanitasi.

Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi

Menyajikan hasil penetapan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi untuk periode 5
tahun. Bab ini menampilkan daftar rinci Program dan Kegiatan yang disertai indikasi biaya, sumber
pendanaan dan/atau pembiayaan, serta indikasi jadwal pelaksanaannya terkait pembangunan
sanitasi setiap sub sektor sanitasi, sektor air bersih dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi.

Bab 5 Strategi Monev

Bab ini memberikan penjelasan rencana Strategi Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang akan
dilaksanakan. Strategi Monev ini disusun untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan dari
SSK Kota Sukabumi.

Pokja Sanitasi Kota Sukabumi I–7

Anda mungkin juga menyukai