Anda di halaman 1dari 51

DIREKTORAT PEMANFAATAN RUANG

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG SOSIALISASI KLHS RDTR OSS


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL BANDUNG, 2 MARET 2020

PERCEPATAN RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN INTEGRASI DENGAN KAJIAN


LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DALAM ONLINE SINGLE SUBMISSION

1
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
OUTLINE PAPARAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERAN TATA PENYUSUNAN STRATEGI


RUANG RDTR OSS PERCEPATAN RDTR

1 2 3

INTEGRASI RDTR PENUTUP


MUATAN PEDOMAN
DAN KLHS

4 5 6

2
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

01
PERAN TATA RUANG DALAM PEMBANGUNAN

3
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tata Ruang adalah Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi Menuju


Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera.

Tertib Tata Ruang Langgar Tata Ruang

4
4
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
UU 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Pengawasan


upaya pembentukan upaya untuk meningkatkan upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui
landasan hukum bagi kinerja penataan ruang pelaksanaan perencanaan tata ruang, upaya agar
Pemerintah, pemerintah yang diselenggarakan oleh pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang penyelenggaraan
daerah, dan masyarakat Pemerintah, pemerintah Ps. 1 angka 11
penataan ruang
dalam penataan ruang daerah, dan masyarakat dapat diwujudkan
Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian sesuai dengan
UU 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Ps. 1 angka 9 Ps. 1 angka 10
Tata Ruang Ruang Pemanfaatan ketentuan peraturan
Ruang perundang-undangan
Suatu proses untuk Upaya untuk mewujudkan
penetapan ketentuan  Pemerintah kepada
pemerintah daerah dan menentukan struktur ruang dan pola Upaya untuk Ps. 1 angka 12
peraturan perundang- struktur ruang dan ruang sesuai dengan RTR mewujudkan tertib
masyarakat
undangan bidang pola ruang yang melalui penyusunan dan tata ruang
 Pemerintah provinsi pelaksanaan program serta
penataan ruang meliputi
kepada pemerintah pembiayaannya
termasuk pedoman kabupaten/kota dan penyusunan dan  Pemantauan
 Peraturan zonasi
bidang penataan masyarakat penetapan RTR  Perizinan  Evaluasi
ruang.  Pelaksanaan program  Insentif-
Pemerintah  Pelaporan
Ps. 12 kabupaten/kota kepada pemanfaatan ruang disinsentif
Penyusunan
masyarakat Rencana Tata Ruang
beserta pembiayaannya  Pengenaan Ps.55 ayat (2)
Ps. 13
sanksi

5
5
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PROSES PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

(PP 15/2010 tentang Penyelenggaraaan Penataan Ruang)

Tahapan Penyusunan RTR


Persiapan
Proses penyusunan Rencana Tata Ruang
Prosedur Penyusunan RTR

(RTR) (Proses Teknokratis) Pengumpulan Data

Proses Pengolahan dan


Pelibatan peran masyarakat dalam
di perumusan konsepsi RTR (Proses Partisipatif)
Analisis Data
Perumusan
Daerah Konsepsi RTR

Pembahasan rancangan RTR oleh pemangku


kepentingan (Proses Politis)
Penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang
RTRW (Legal Drafting)
Proses Pembahasan antar instansi terkait dan
Proses Persetujuan Substansi Analisis spatial proses pengolahan
Penetapan

di Pusat
Prosedur

data:
Proses
• Analisis penginderaan jauh
di Pembahasan antar pemda dengan DPRD
• Analisis superimpose peta tematik
Daerah • Analisis kenampakan time series
• Analisis data kondisi fisik dan lingkungan
• Analisis dan proyeksi data kependudukan
• Analisis topologi
6
6
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENTINGNYA: RENCANA TATA RUANG DALAM PERIZINAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Proses Perizinan Pengaturan Rencana Perizinan terkait RTRW Kab/Kota,


Skala Peta
(UU 26/2007 & PP 15/2010) Tata Ruang KSN, RDTR (Skala 1:50.000)

RTRW Nasional
Pedoman Penetapan Lokasi dan RTRW Kab/Kota, KSN dan RDTR
(PP No. 26 Tahun 2008 jo. PP 1 : 1.000.000
Fungsi Ruang untuk Investasi
13/2017) digunakan sebagai dasar
Penerbitan Izin:
Pedoman Penetapan Lokasi dan RTR Pulau/Kepulauan
1 : 500.000
Fungsi Ruang untuk Investasi (Perpres)
• Izin Usaha Pertambangan
Pedoman Penetapan Lokasi dan RTRW Provinsi
1 : 250.000
• Izin di bidang Transportasi
Fungsi Ruang untuk Investasi (Perda Prov)
• Izin di bidang Pekerjaan
Umum
Pengaturan Zonasi RTR Kawasan Strategis Nasional
1 : 50.000 • Izin Lokasi
Pengembangan Kawasan (Perpres)
• Izin Lingkungan
Pengaturan Zonasi Rencana Tata Ruang Wilayah 1 : 50.000
Pemanfaatan Ruang Kabupaten/Kota 1 : 25.000 • Izin Mendirikan Bangunan
(Perda Kabupaten/Kota) • Administrasi Pertanahan
Dasar penerbitan IMB, Izin Lokasi Rencana Rinci (Detail) Tata Ruang
1 : 5.000
(langsung) Kecamatan

Lembar Kerja / Urban Design


Pemberian Izin Bangunan
Guideline 1 : 2.000
(Ketinggian, Bentuk)
(SK Kepala Dinas Tata Kota)

7
7
RENCANA TATA RUANG DAN PERIZINAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

UU 26/2007 tentang Penataan Ruang

Pasal 8 Ayat (6)


Dalam pelaksanaan wewenang dalam penyelenggaraan penataan ruang, pemerintah dapat menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan rencana tata ruang

Pasal 23 Ayat (2)


2) Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk:
a.….
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untukinvestasi;

Pasal 26 ayat (2) dan (3)


2) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi pedoman untuk:
a.…
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untukinvestasi;
3) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi dasar untuk penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan

PP 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang


Pasal 165

1) Izin prinsip dan izin lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 ayat (1) huruf a dan huruf b diberikan berdasarkan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota
2) Izin penggunaan pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 ayat (1) huruf c diberikan berdasarkan izin lokasi
3) Izin mendirikan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163 ayat (1) huruf d diberikan berdasarkan rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi

8
8
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KERANGKA PENYUSUNAN PERDA RENCANA TATA RUANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

IGT (Tematik):
1. IGT Kawasan Hutan
2. IGT Lahan Baku Sawah
3. IGT Penguasaan dan Pemanfaatan Tanah Kesesuaian Peruntukan Ruang
4. IGT Geologi Tanah
5. IGT Topografi Hutan
6. IGT Muka Air Tanah Produksi
Kawasan
7. IGT Wilayah Pertambangan Perkebunan
Tetap Peraturan Daerah RTRW
Pertambangan Peraturan
8. KERANGKA PENYUSUNAN PERDA
IGT Infrastruktur Hutan
(Pola Ruang)
RENCANA TATA
Perundang-
9. ......dst Lindun undangan
IGT
Daya Dukung/
Kemampuan Lahan
RUANG g

Permukiman

Pariwisata
Industri Program
Sektor

IGT 1 : 250.000 1 : 250.000 Perda RTRW Provinsi


IGT 1 : 50.000/ 1 : 25.000 1 : 50.000 / 1 : 25.000 Perda RTRW Kabupaten/Kota
IGT 1 : 5.000 1 : 5.000 Perda RDTR

9
9
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

02
PENYUSUNAN RDTR OSS

10
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KERANGKA KERJA DITJEN TATA RUANG, KEMENTERIAN ATR/BPN BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Optimalisasi Daya Dukung


Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi

Transparansi perlu dilakukan dalam UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


 PP 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Proses Perencanaan dan Produk  PP 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Tata Ruang
Rencana Masyarakat dalam Penataan Ruang

1. GIS TARU (Produk) 1. Permendagri No. 13 Tahun 2016 tentang Evaluasi


• Aplikasi RTR Online Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Daerah
• Aplikasi RDTR Interaktif 2. Permen ATR/BPN No. 6 Tahun 2017 tentang Tata
IGT Cara Peninjauan Kembali RTRW
• RTR Builder
• Protaru KERANGKA KERJA DITJEN TATA RUANG, 3. Permen ATR/BPN No. 8 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pemberian Persub dalam rangka
Penetapan Perda tentang RTR Prov/Kab/Kota
2. API Services OSS  GIS Taru 4. Permen ATR/BPN No. 1 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan RTRW Prov, Kab, dan Kota
(RDTR – RTRW) 5. Peraturan Menteri Sektor lainnya

Kesepakatan IGT (Tematik):


1. IGT Kawasan Hutan
Stakeholders
Ekonomi 2. IGT Lahan Baku Sawah
• PP RTRWN 3. IGT Penguasaan dan Pemanfaatan Tanah
• Perpres RTR KSN Rencana Tata Ruang 4. IGT Jenis Tanah
• Perda RTRW P/K • Peta Pola Ruang 5. IGT Topografi
• Perda RDTR • Peta Struktur Ruang 6. IGT Muka Air Tanah
• Batang Tubuh (Kaidah, Norma, 7. IGT Wilayah Pertambangan
KUPZ/APZ/PZ 8. IGT Infrastruktur
• Indikasi Program 9. ......dst
• ITBX
• Daftar KSN/KSP/KSK
11
11
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
FOKUS PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TARGET CAPAIAN: ± 2.000 RDTR

UU 26/2007: PP 24/2018:
Pemda wajib menerbitkan RDTR, 6 bulan sejak diundangkan (21 Juni
2018), Pemda wajib menerbitkan RDTR
36 bulan sejak penetapan RTRW untuk mendukung pelayanan OSS

Mengacu pada prioritas


TARGET TERCAPAI lokasi koridor
pertumbuhan dan
pemerataan

2.000 53 17 Strategi percepatan


penyusunan RDTR

Sampai dengan November 2019 telah Strategi penetapan


Sudah ada 17 Perda RDTR yang legalisasi RDTR
terbit 53 Perda RRTR/RDTR dari dintegrasikan dengan pelayanan OSS
amanat ± 2.000 RDTR

12
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
RDTR, INVESTASI DAN PELAYANAN IZIN BERUSAHA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

P P N O . 2 4 TAH U N 2 0 1 8
Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

UPAYA PERCEPATAN DAN PENINGKATAN


INVESTASI DAN BERUSAHA
DI INDONESIA

Daerah yang memliki investasi tinggi perlu


mempercepat penyusunan dan penetapan
RRTR/RDTR dalam rangka OSS

Sebagai instrumen pemberian perizinan


investasi di daerah
(izin lingkungan, izin pemanfaatan ruang dan
IMB)

13
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
AMANAT PERCEPATAN PENETAPAN PERDA RDTR BADAN PERTANAHAN NASIONAL

P P N O . 2 4 TAH U N 2 0 1 8
Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

PASAL PASAL

44AYAT (1)
44
AYAT (2)

Pemerintah Daerah yang belum memiliki Dalam rangka penetapan


RDTR, dalam jangka waktu paling lama 6 RDTR, kementerian yang
(enam) bulan sejak PP ini diundangkan menyelenggarakan urusan
wajib menetapkan RDTR untuk Kawasan pemerintahan di bidang
Industri atau kawasan usaha penataan ruang
memberikan bantuan teknis

14
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENYUSUNAN RDTR OSS TAHUN 2019 BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DAFTAR 57 KABUPATEN/KOTA YANG AKAN DIBERIKAN


BANTUAN TEKNIS OLEH KEMENTERIAN ATR/BPN (BERADA DI 21 PROVINSI)

No. Provinsi Kabupaten/Kota No. Provinsi Kabupaten/Kota No. Provinsi Kabupaten/Kota


1 Kota Palembang 19 Kabupaten Bogor 41 Kalimantan Kabupaten Tabalong
2 Kabupaten Banyuasin 20 Kabupaten Purwakarta
Sumatera Selatan 42 Selatan Kabupaten Kotabaru
Kabupaten Musi
3 21 Kabupaten Majalengka
Banyuasin Kabupaten Kotawaringin
22 Kabupaten Subang 43 Kalimantan
Kabupaten Deli Jawa Barat Timur
4 23 Kabupaten Sukabumi Tengah
Serdang 44 Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Tapanuli 24 Kabupaten Bandung
5 45 Kota Balikpapan
Sumatera Utara Selatan 25 Kota Bogor
Kabupaten Tapanuli 46 Kalimantan Kabupaten Kutai Timur
6 26 Kabupaten Sumedang
Utara 47 Timur Kabupaten Kutai Barat
27 Kabupaten Jepara
7 Kabupaten Batu Bara 48 Kabupaten Berau
28 Kabupaten Cilacap
8 Kepulauan Riau Kota Batam Kalimantan
29 Kota Semarang 49 Kabupaten Bulungan
Kabupaten Jawa Tengah Utara
9 30 Kabupaten Batang
Tanggamus
Lampung 31 Kabupaten Pekalongan 50 Kabupaten Maros
Kabupaten Lampung Sulawesi Selatan
10 51 Kota Makassar
Selatan 32 Kabupaten Purbalingga
11 Kabupaten Pelalawan 33 Kabupaten Gresik 52 Sulawesi Tengah Kabupaten Morowali
12 Kota Dumai 34 Kota Kediri
13 Kabupaten Siak Jawa Timur 53 Sulawesi Kota Kendari
Riau 35 Kabupaten Sidoarjop
Kabupaten Indragiri 54 Tenggara Kabupaten Konawe
14 36 Kabupaten Lamongan
Hilir
37 Kabupaten Ketapang Kabupaten Bolaang
15 Kabupaten Bengkalis 55 Sulawesi Utara
38 Kalimantan Kabupaten Sanggau Mongondow
16 Kota Cilegon
Banten 39 Barat Kabupaten Sintang 56 Maluku Utara Kota Halmahera Selatan
17 Kabupaten Tangerang
18 Bali Kabupaten Buleleng 40 Kabupaten Landak 57 NTB Kabupaten Sumbawa

15
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
SEBARAN LOKASI PENYUSUNAN RDTR OSS TAHUN 2019 BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2 RDTR OSS
5 RDTR OSS di di Provinsi
Provinsi Riau Kalimantan Selatan
1 RDTR OSS di Provinsi
Kalimantan Utara
1 RDTR OSS di
Provinsi Kep. Riau 4 RDTR OSS di Provinsi
4 RDTR OSS 1 RDTR OSS
Kalimantan Timur di Provinsi
di Provinsi
Sumatera Utara 4 RDTR OSS Maluku Utara
di Provinsi 2 RDTR OSS di Provinsi
Kalimantan Barat Sulawesi Selatan
1 RDTR OSS
3 RDTR OSS
di Provinsi
di Provinsi
Sulawesi Utara 1 RDTR OSS
Sumatera Selatan
di Provinsi
Sulawesi Tengah
2 RDTR OSS di
Provinsi Lampung

2 RDTR OSS di
Provinsi Banten

8 RDTR OSS di Provinsi


Jawa Barat 2 RDTR OSS
di Provinsi
6 RDTR OSS di Provinsi 1 RDTR OSS Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah di Provinsi NTB
4 RDTR OSS 1 RDTR OSS
di Provinsi Jawa Timur di Provinsi Bali

2 RDTR OSS
di Provinsi
Kalimantan Tengah

16
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

03
STRATEGI PERCEPATAN RDTR OSS

17
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
TATA CARA PENYUSUNAN RDTR PERCEPATAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERMEN ATR NO.16 TAHUN 2018


Tentang Pedoman Rencana Detail Tata Ruang

PASAL PASAL PASAL

9
PENYUSUNAN
11
PERCEPATAN
12
TIM PERCEPATAN
RDTR PENYUSUNAN RDTR

Penyusunan Penyusunan dan Penyusunan dilakukan


diselesaikan dalam Penetapan RDTR oleh Pemerintah
waktu paling lama 12 diselesaikan dalam Daerah dibantu oleh Tim
bulan waktu paling lama 6 Percepatan
bulan beranggotakan
Penetapan perwakilan kementerian
diselesaikan paling terkait
Mencakup proses
lama 12 bulan Validasi KLHS dan
verifikasi peta dasar

18
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
STRATEGI PERCEPATAN PENYUSUNAN RDTR BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERMEN ATR NO.16 TAHUN 2018


Tentang Pedoman Rencana Detail Tata Ruang

0.5 BULAN 1.5 BULAN 1 BULAN 1 BULAN


PARALEL
Pada Setiap Tahapan Melibatkan Pemerintah Daerah dan DPRD
Penyusunan dan Validasi KLHS
Penyusunan dan Verifikasi Peta
19
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
STRATEGI PERCEPATAN PENYUSUNAN RDTR BADAN PERTANAHAN NASIONAL

ILUSTRASI PERCEPATAN PENYUSUNAN RDTR DALAM RANGKA MENDUKUNG


PELAKSANAAN PP NO.24 TAHUN 2018 (OSS)

Rekomendasi KLHS
Rekomendasi Peta
Tim Penyusun
Ranperda RDTR
dan KLHS
publikasi ke dalam Rekomendasi Penerbitan Perda
sebuah open Gubernur RDTR yang sudah
system terharmonisasi

Sektor
lain

Penyediaan
Pembahasan
Data
dengan DPRD

Strategi yang dapat dilakukan guna mendukung percepatan


penyusunan RDTR dan Pengembangan Kawasan Ekonomi

Persetujuan
 Kesiapan data
Evaluasi Ranperda
Substansi  Kesiapan sistem
 Sinkronisasi produk RDTR dengan system OSS

20
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
HAL-HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DALAM PENYUSUNAN RDTR DALAM MENDUKUNG OSS

Perumusan substansi Peraturan Zonasi


sebagai perangkat operasional pengendalian Penyusunan dan validasi KLHS yang
yang implementatif dan adaptif terhadap sesuai dengan skala RDTR
perubahan model bisnis yang dinamis,
contoh: perumusan teknik pengaturan zonasi

Penyediaan peta berskala


1:5000 dan matriks ITBX yang
sinkron dengan sistem OSS
Penyusunan tipologi kegiatan Pada Matriks
ITBX Sesuai Dengan Tipologi KLBI* yang
digunakan oleh BKPM/BPS

*Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia RDTR tidak hanya direncanakan


secara 2 dimensi tetapi juga dalam
3 Dimensi

Diperlukan Target Waktu Yang Ketat agar


dapat selesai dalam waktu 4 bulan

21
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
STRATEGI PERCEPATAN PENETAPAN PERDA RDTR OSS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Kesepakatan antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,


Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Informasi Geospasial,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri untuk
mendorong percepatan Ranperda.
Yaitu :

Pemerintah Kab/Kota dapat mengajukan persetujuan substansi tanpa menyertakan:


1. BA Kesepakatan Pengajuan Persetujuan Substansi antara Pemda Kab/Kota dengan DPRD
Kab/Kota.
2. Surat Rekomendasi Gubernur dan BA Pembahasan TKPRD Kab/Kota.
3. Surat Pernyataan dari Bupati/Walikota bertanggung jawab atas kualitas Ranperda.
4. BA dengan Pemerintah Daerah Kab/Kota yang berbatasan.
5. Dokumen Perda beserta lampiran dan peta dari RTRW Kab/Kota.
6. Dokumen KLHS yang sudah divalidasi

Dokumen-dokumen tersebut di atas dilengkapi sebelum ditetapkan menjadi Perda

22
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
TARGET PERCEPATAN PENETAPAN PERDA RDTR OSS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Target 1
Pembahasan Lintas Sektor
Target Selesai : Akhir Februari 2020.

Target 2
Persetujuan Substansi
Target Selesai : Akhir Maret 2020

Target 3
Penetapan dan pengundangan Ranperda menjadi Perda oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota
Target Penetapan Perda : Akhir Mei 2020

23
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT PERCEPATAN RDTR OSS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Kementerian ATR/BPN Bersama Badan Informasi Geospasial Kementerian LHK & Kementerian Dalam Negeri
Pemerintah Daerah Dinas Lingkungan Hidup
Melakukan pembinaan dan Sinkronisasi urusan pemerintahan di
Mengawal dan melakukan pendampingan penyusunan Peta Melakukan pembinaan atau konsultasi bidang penataan ruang yaitu dalam
pembinaan dalam setiap proses RDTR untuk keperluan Online Single teknis dalam rangka percepatan KLHS rangka mewujudkan kemudahan
penyusunan RDTR OSS Submission (OSS) RDTR OSS investasi di daerah melalui penerapan
Melakukan pendampingan teknis pelayanan perizinan usaha
Mengawal pelaksanaan rapat lintas Pendampingan dan proses validasi
kepada pemerintah daerah terkait terintegrasi secara elektronik.
sektor untuk menjaring masukan meliputi penyusunan sumber data,
peta dasar, peta tematik, peta penyusunan KLHS secara intensif
K/L terhadap raperda RDTR OSS
rencana, album peta, kesesuaian peta
Memberikan persetujuan substansi rencana dengan ranperda, serta
RDTR OSS integrasi pada semua unsur tersebut
Pemberian rekomendasi peta untuk
selanjutnya digunakan dalam perda
RDTR

24
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BERITA ACARA RAKORPUSDA RTDTR OSS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

25
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

04
INTEGRASI RDTR DAN KLHS

26
AMANAT PERATURAN PERUNDANGAN BIDANG TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TERKAIT KLHS
UU No.26 Tahun 2006 tentang • Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan
Penataan Ruang
• harus memperhatikan salah satunya adalah daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
“Daya dukung dan daya tampung LH merupakan salah satu muatan wajib KLHS”

PP No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan penataan ruang bagian penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang, setiap
Penyelenggaraan Penataan Ruang pengolahan data dan analisis menggunakan teknik penentuan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup melalui KLHS.

Pasal 8 Hurup (b)


PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Pengendalian Perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya
PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN tampung
“Daya dukung dan daya tampung LH merupakan salah satu muatan wajib KLHS”

Permen ATR/BPN No.8 Tahun 2017 tentang Dokumen KLHS yang sudah divalidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan menjadi
Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi dokumen kelengkapan pemberian persetujuan substansi rencana umum dan tencana rinci tata ruang
Dalam Rangka Penetapan Perda RTR Provinsi pada tiap hirarki perencanaan.
dan RTR Kab/Kota
dalam tata cara penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota:
a. Pada tahap pengolahan dan analisis data, analisis fisik wilayah meliputi analisis daya dukung dan daya tampung yang
Permen ATR/BPN No.1 Tahun 2018 tentang dapat menjadi masukan untuk KLHS.
Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, b. hasil pelaksanaan KLHS menjadi pertimbangan dalam Penyusunan alternatif konsep RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota
Kabupaten dan Kota harus
c. Rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan KLHS harus tetap dipertimbangkan dalam muatan raperda tentang RDTR dan
PZ dalam setiap pembahasannya.

tata cara penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kab/Kota:


Permen ATR/BPN No.16 Tahun 2018 tentang 1. Penyusunan RDTR dan PZ harus terintegrasi dengan proses penyusunan KLHS dengan mengacu pada peraturan
Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan perundang-undangan.
2. Pada tahap perumusan konsep RDTR dan muatan PZ. Penyusunan alternatif konsep RDTR harus mempertimbangkan
Zonasi Kabupaten/Kota rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan KLHS.
3. Pada tahap penyusunan dan pembahasan raperda tentang RDTR dan PZ. Rekomendasi perbaikan hasil pelaksanaan
KLHS harus tetap dipertimbangkan dalam muatan raperda tentang RDTR dan PZ dalam setiap pembahasannya.
27
AMANAT UU 32 / 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
HIDUP (PPLH) UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

UU 32/2009 tentang Perlindungan UU No. 26 Tahun 2006 tentang


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Penataan Ruang

 Untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan


hidup dan keselamatan masyarakat, setiap PP No. 15 Tahun 2010 tentang
perencanaan tata ruang wilayah wajib Penyelenggaraan Penataan Ruang
didasarkan pada KLHS.
 Perencanaan tata ruang wilayah ditetapkan PP No. 13 Tahun 2017 Tentang Perubahan
dengan memperhatikan daya dukung dan
atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
daya tampung lingkungan hidup.

Permen ATR/BPN No. 8 Tahun 2017


tentang Pedoman Pemberian Persetujuan
PP 46/2016 tentangTata Cara Substansi Dalam Rangka Penetapan Perda
Penyelenggaraan KLHS RTR Provinsi dan RTR Kab/Kota
 Mengamanatkan Pembuatan dan
Permen ATR/BPN No. 1 Tahun 2018
pelaksanaan KLHS pada
kementerian/lembaga pemerintah tentang Pedoman Penyusunan RTRW
nonkementerian, pemerintahan daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota
provinsi, dan pemerintahan daerah
kabupaten/kota diatur oleh menteri/kepala
lembaga pemerintah nonkementerian, Permen ATR/BPN No. 16 Tahun 2018
gubernur, dan bupati/wali kota sesuai dengan tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan
kewenangannya. Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota

Kementerian ATR/BPN menyusun (RA)PERMEN


tentang Pedoman Pembuatan dan Pelaksanaan
KLHS Penyusunan dan Revisi Rencana Tata Ruang

28
MUATAN PP NO.46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KLHS TERHADAP KEWENANGAN BIDANG TATA RUANG DALAM PEMBUATAN
DAN PENYELENGGARAAN KLHS )

1. Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap kondisi Lingkungan Hidup:
I. Pembuatan dan Pelaksanaan - Identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan;
KLHS - Identifikasi materi muatan kebijakan, rencana dan/atau program yang menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi lingkungan hidup;
- Analisis pengaruh hasil identifikasi dan perumusan tersebut di atas.
2. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program.
3. Penyusunan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana dan/atau
program.

1. Penjaminan kualitas KLHS (melalui penilaian mandiri penyusun kebijakan, rencana dan/atau program
untuk memastikan bahwa kualitas dan proses pembuatan dan pelaksanaan KLHS sesuai ketentuan).
II. Penjaminan Kualitas dan
2. Pendokumentasian KLHS dalam laporan KLHS (Dasar pertimbangan kebijakan, rencana dan/atau
Pendokumentasian KLHS program; metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah dan hasil pengkajian pengaruh kebijakan, rencana
dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup… dst (pasal 23 ayat (2))

1. Menteri untuk kebijakan, rencana dan/atau program tingkat nasional dan provinsi.
III. Validasi KLHS 2. Gubernur untuk kebijakan, rencana dan/atau program ditingkat kabupaten/kota

29
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

LANGKAH
PENGINTEGRASIAN
KLHS PADA RTR

PermenLHK 5/2012

Sumber : Paparan Petrus Natalivan dalam Acara FGD KLHS untuk RDTR, 2019
30
PROFIL TERKAIT 6 MUATAN KLHS DAPAT DILAKUKAN SEBELUM MUATAN RDTR DAN PZ TERSEDIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Kapasitas Daya Mengukur kemampuan suatu ekosistem untuk mendukung
Dukung dan Daya satu/rangkaian aktivitas dan ambang batas kemampuan berdasarkan
kondisi yang ada. Kajian untuk menentukan apakah intensitas
Tampung
pembangunan masih dapat dikembangkan atau ditambah.

Perkiraan Mengenai Mengukur besar dan pentingnya dampak dan/atau risiko suatu KRP
Dampak dan Risiko terhadap perubahan lingkungan hidup dan kelompok masyarakat yang
terkena dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup

Memperkirakan kinerja layanan atau fungsi ekosistem yang terutama di


Kinerja Jasa dalamnya: 1) Fungsi penyedia; 2) Fungsi Pengatur; 3 Fungsi Budidaya; 4)
Ekosistem Fungsi pendukung kehidupan

Mengukur tingkat optimal pemanfaatan SDA yang dapat dijamin


Efisisnesi keberlanjutannya, dengan cara:
Pemanfaatan SDA 1. Mengukur kesesuaian antar tingkat kebutuhan dan ketersediaan
2. Mengukur cadangan yang tersedia. Catatan:
3. Mengukur nilai dan distribusi manfaatn SD secara ekonomi. Pengumpulan data dan
informasi untuk menyusun 6
muatan KLHS tersebut
Tingkat Kerentanan dan Mengukur kerentanan dan risiko perubahan iklim. Menyusun pilihan dilakukan saat proses
Kapasitas terhadap adaptasi perubahan iklim. Menentukan prioritas pilihan adaptasi pengumpulan data RTR,
Perubagan perubahan iklim. dimana data yang dimintakan
sebaiknya menyesuaikan
dengan skala perencanaan.
Mengkaji pemanfaatan dan pengawetan spesies/jenis tumbuhan dan
Tingkat Ketahanan dan satwa. Mengkaji Ekosistem dan mengkaji geneti.
Potensi Keanekaragaman

Sumber : Paparan Petrus Natalivan dalam Acara FGD KLHS untuk RDTR, 2019 31
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

11 TAHAP RTRW RDTR RZWP3K RPJP/M KRP


KRP
Masy.
PEMBUATAN DAN
PELAKSANAAN 1 EX
Identifikasi POST
KLHS Identikasi Isu PB
4
Materi Muatan
KRP
2 Isu PB Yang
Paling Strategis
Materi Muatan
KRP yang
Konsultasi 3 Isu PB Prioritas berdampak
Publik

Kajian 6
Analisis
5 Muatan
Pengaruh

6 DDDT Resiko JE SDA PI KEHATI

7 Rekomend Penjamin Pendoku-


asi VALIDA-
Rumusan an mentasia
Perbaikan SI
Alternatif Kualitas n
KRP

8 9 10 11
Sumber: Paparan KLHK-RI, 2019 32
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENGECUALIAN KEWAJIBAN MENYUSUN AMDAL BADAN PERTANAHAN NASIONAL

P E R M E N L H K N O . 2 4 TAH U N 2 0 1 8
Tentang Pengecualian Kewajiban Menyusun Amdal Untuk Usaha dan/atau
Kegiatan yang Berlokasi di Daerah Kabupaten/Kota yang Telah Memiliki RDTR

 Usaha dan/atau kegiatan yang berdampak Kriteria Pengecualian Kewajiban Penyusunan


penting terhadap lingkungan hidup Amdal:
dikecualikan dari kewajiban menyusun a. RDTR telah dilengkapi dengan KLHS yang
amdal apabila lokasi rencana usaha dibuat dan dilaksanakan secara
dan/atau kegiatannya berada pada daerah komprehensif dan rinci
kabupaten/kota yang telah memiliki
PASAL RDTR
PASAL b. RDTR telah mengintegrasikan hasil KLHS

4  Usaha dan/atau kegiatan wajib


menyusun UKL-UPL berdasarkan
RDTR
5 Kriteria KLHS RDTR yang dibuat dan
dilaksanakan secara komprehensif dan rinci:
a. Pengkajian pengaruh RDTR terhadap
 Pengecualian kewajiban menyusun amdal kondisi lingkungan hidup
hanya berlaku apabila rencana usaha b. Perumusan alternatif penyempurnaan
dan/atau kegiatannya masih dalam RDTR
skala/besaran kajian KLHS dan RDTR
c. Penyusunan rekomendasi perbaikan
untuk pengambil keputusan RDTR yang
mengintegrasikan prinsip pembangunan
berkelanjutan

33
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

05
MUATAN RAPERMEN TENTANG PEDOMAN
PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS
DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA
RUANG

34
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
MANFAAT PEDOMAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1 membantu dalam mengintegrasikan tahapan pembuatan dan pelaksanaan KLHS dalam


penyusunan dan revisi RTR secara mudah, efektif, dan efisien

2 membantu dalam meningkatkan kualitas produk rencana tata ruang melalui penyiapan
KLHS yang terintegrasi dengan penyusunan dan revisi RTR

3 membantu dalam meminimalkan kesalahpahaman di antara penyusun KLHS dan


penyusun RTR terhadap penyelenggaraan KLHS dalam penyusunan dan revisi RTR

 Pembuatan dan pelaksanaan KLHS terintegrasi dengan proses penyusunan dan revisi RTR.
 Integrasi dilaksanakan secara timbal balik antara perumusan muatan RTR dengan muatan KLHS.

35
RUANG LINGKUP PEDOMAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KLHS DALAM PENYUSUNAN DAN REVISI RTR BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1. Kewenangan pembuatan dan pelaksanaan KLHS


2. Tata Cara Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS dalam
penyusunan dan revisi RTR
3. Pendekatan pembuatan dan pelaksanaan KLHS dalam
penyusunan dan revisi RTR
4. Penjaminan Kualitas, Pendokumentasian, dan Validasi
KLHS dalam penyusunan dan revisi RTR

36
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEDUDUKAN PEDOMAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016
Penyelenggaraan Penataan Ruang tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS

Peraturan Menteri Agraria dan tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional No. 37 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
dan Rencana tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten

Peraturan Menteri Agraria dan tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional No. 8 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pemberian Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Rangka Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Pedoman, standar Penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kehutanan No.P.69 Tahun 2017 tentang Pedoman, standar
untuk Penyusunan Provinsi dan Kabupaten/Kota Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 46 untuk Penyusunan
Rencana Tat ruang Tahun 2016 tentang Tata Cara KLHS
Peraturan Menteri Agraria dan tata Ruang/Kepala Badan Penyelenggaraan KLHS
Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten dan Kota

Peraturan Menteri Agrariaa dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional No. 16 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

PEDOMAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS DALAM


PERENCANAAN TATA RUANG

Muatan Pedoman:
1. RTR Wajib KLHS
2. Kedudukan dan Lingkup KLHS
Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah 3. Pendekatan Pembuatan dan
Nasional (RTRWN) Provinsi (RTRWP) Kabupaten/Kota (RTRW Kab/Kota) Pelaksanaan KLHS
4. Tata Cara Pembuatan dan
Pelaksanaan KLHS
5. Penjaminan Kualitas dan
Rencana Tata Ruang, Pulau/ Pendokumentasian KLHS
Kepulauan; RTR KSN RTR Kawasan Strategis Provinsi RDTR dan PZ; RTR KS Kab/Kota 6. Persetujuan Substansi RTR
7. Peran Serta Masyarakat

37
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEWENANGAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

RTR Wajib KLHS


1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib
membuat dan melaksanakan KLHS untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Nasional Rencana Umum RTRW Nasional
Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi Rencana Rinci RTR Pulau/Kepulauan, RTR
dalam RTR.
Kawasan Strategis Nasional, RDTR
2. KLHS wajib dilaksanakan pada penyusunan dan Kawasan Perbatasan
revisi RTR sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Provinsi Rencana Umum RTRW Provinsi

3. Rencana Tata Ruang lainnya atau program Rencana Rinci RTR Kawasan Strategis Provinsi
pemanfaatan ruang tertentu dapat dilakukan
pembuatan dan pelaksanaan KLHS atas dasar Kabupaten/Kota Rencana Umum RTRW Kabupaten/Kota,
permohonan dari masyarakat sebagaimana diatur
dalam peraturan perundangan.
Rencana Rinci RDTR Kabupaten/Kota, RTR
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

38
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
TUGAS PENYUSUN RTR DAN POKJA KLHS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

POKJA KLHS
TIM PENYUSUN RTR (Permen LHK No 69 Tahun 2017)
(Permen ATR/BPN 1 Tahun 2018)
Kelompok kerja yang dibentuk oleh Menteri, Gubernur,
Tim yang dibentuk oleh menteri atau kepala daerah terdiri atas Bupati/Walikota yang terdiri atas unsur perwakilan
unsur pemerintah atau pemerintah daerah khususnya dalam lingkup kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terkait, untuk RTR
Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) serta tim ahli tingkat nasional, dan perwakilan perangkat daerah terkait, untuk RTR
yang dibutuhkan dalam perencanaan tata ruang yang diketuai oleh tingkat provinsi, kabupaten/kota
profesional perencana wilayah dan kota yang bersertifikat.
TUGAS POKJA KLHS
(Permen LHK No 69 Tahun 2017)
TUGAS TIM PENYUSUN RTR
(Rapermen KLHS untuk Perencanaan Tata Ruang) a. Persiapan : Menyusun KAK, identifikasi para pemangku
kepentingan
a. menyusun RTR sesuai peraturan perundangan b. Pelaksanaan dan pembuatan, meliputi:
b. bersama dengan Pokja KLHS melaksanakan 1) melaksanakan konsultasi publik untuk mengidentifikasi isu
1. pengintegrasian hasil KLHS ke dalam RTR pembangunan berkelanjutan, isu pembangunan berkelanjutan
2. penjaminan kualitas. strategis dan prioritas; 2) melaksanakan identifikasi materi
muatan RTR; 3) melaksanakan analisis muatan KLHS; 4)
Catatan: melaksanakan kajian pengaruh RTR terhadap kondisi lingkungan
hidup; 5) melaksanakan perumusan alternatif penyempurnaan
Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS dilakukan oleh
RTR; 6) melaksanakan penyusunan rekomendasi perbaikan
Kelompok Kerja (Pokja) KLHS bekerjasama dengan Tim untuk pengambilan keputusan Kebijakan, Rencana dan/atau
Penyusun RTR. Program dalam RTR; 7) melaksanakan pengintegrasian hasil
KLHS ke dalam RTR; 8) menginisiasi pelaksanaan penjaminan
kualitas KLHS; 9) melaksanakan pendokumentasian KLHS; dan
10) melaksanakan validasi KLHS.
39
PENDEKATAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS DALAM KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PENYUSUNAN DAN REVISI RTR

Pendekatan pembuatan dan pelaksanaan KLHS dalam penyusunan dan


revisi RTR meliputi:
1. Pendekatan Strategis : dilaksanakan untuk muatan RTR meliputi
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
2. Pendekatan Dampak : dilaksanakan untuk muatan RTR, meliputi:
a. rencana struktur ruang;
b. rencana pola ruang;
c. penetapan kawasan strategis atau kawasan yang diprioritaskan
penanganannya;
d. arahan pemanfaatan ruang atau ketentuan pemanfaatan ruang;
dan
e. arahan atau ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.

40
Acuan : Permen PU 15 Tahun 2012; Permen ATR/KBPN 8/2017 ;
Permen ATR/KBPN 1 Tahun 2018; Permen ATR/KBPN 16 Tahun
2018 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
Tahap Penyusunan dan BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Kerangka Umum Integrasi Proses KLHS dengan Proses KRP
Revisi RTR Tahap Pembuatan KLHS
Acuan: Permen LHK No. 69 Tahun 2017
1 Persiapan Acuan: Permen LHK No. 69 Tahun 2017
integrasi
Persiapan (Penyusunan KAK,
Stakeholder Mapping)
*
1
2
Identifikasi Isu PB, PB *Keterangan:
Pengumpulan Data
dan Informasi Strategis, PB Prioritas 2 KRP (Kebijakan,
3 Rencana, dan/atau
Program) yang
dimaksud adalah
3 4 Rencana Tata
Identifikasi Muatan RTR
yang Berdampak thd LH Ruang (RTR).

Pengolahan dan
analisis data 5
Analisis Pengaruh
11
Validasi
KLHS
Kajian 6 Muatan Wajib 6

5 4
Pendoku 10
Perumusan Alternatif 7 mentasian
Penyusunan
Penyempurnaan RTR
dan
Pembahasa Perumusan Konsep
n Raperda RTR 9
8 Penjaminan
Penyusunan Rekomendasi Kualitas
Perbaikan Muatan RTR

41
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
INTEGRASI KLHS DALAM PENYUSUNAN DAN REVISI RTR BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Acuan: Permen LHK No. 69 Tahun 2017


Tahapan Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
Identifikasi Pengkajian Perumusan a. Penjaminan Kualitas
Identifikasi Isu- Penyusunan
KLHS
Muatan RTR yg Analisis 6 Muatan Alternatif Rekomenda
Persiapan Isu Strategis b. Pendokumentasian KLHS;
berdampak thd Pengaruh Wajib Penyempur si Perbaikan
dan Prioritas PB naan RTR c. Validasi KLHS
LH KLHS

Penyusunan &
Pengumpulan Data & Pengolahan & Analisis
Persiapan Perumusan Konsep RTR Pembahasan Ranperda
Informasi Data
RTR 5

1 2 3 4 Acuan: Permen PU 15/2012, Permen ATR/BPN


37/2016, Permen ATR/BPN 1/2018, Permen
Tahapan Penyusunan dan Revisi RTR ATR/BPN 8/2017, Permen ATR/BPN 16 /2018

Output Integrasi KLHS dalam RTR antara Pokja KLHS bersama Tim Penyusun RTR
1 a. KAK RTR dan KAK KLHS yang selaras
2 3 4
b. Delineasi wilayah perencanaan yang tersampaikan kepada
Pokja KLHS
c. Kebutuhan data dan informasi RTR dan KLHS yang selaras a. data primer dan a. Format penyusunan dan penyajian a. Muatan RTR yang berpotensi
d. Metodologi pembuatan dan pelaksanaan KLHS dan data sekunder informasi dasar yang telah dikoordinasikan menimbulkan pengaruh
metodologi RTR yang selaras b. Hasil identifikasi isu dan selaras terhadap kondisi lingkungan
e. Peta kerja sesuai kebutuhan RTR yang tersampaikan Pembanguan b. kajian konsep pengembangan yang telah hidup
kepada Pokja KLHS Berkelanjutan dikoordinasikan dan selaras b. Rekomendasi perbaikan
f. Hasil identifikasi dan pemetaan para pemangku c. Isu pembangunan berkelanjutan strategis muatan RTR
kepentingan yang terkait dalam pembuatan dan dan prioritas yang telah dikoordinasikan
pelaksanaan KLHS dalam penyusunan dan revisi RTR

42
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENJAMINAN KUALITAS KLHS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Penjaminan kualitas KLHS dilaksanakan melalui


penilaian mandiri oleh Tim Penyusun RTR dan Pokja
KLHS untuk memastikan kualitas dan proses
pembuatan dan pelaksanaan KLHS

PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI


1. Penilaian bertahap yang sejalan dengan tahapan
perkembangan pelaksanaan KLHS
2. Penilaian sekaligus yang dilaksanakan di tahapan
akhir pelaksanaan KLHS

Tata cara penjaminan kualitas mengikuti aturan dalam


Permen LHK 69 Tahun 2017

43
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENDOKUMENTASIAN KLHS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Hasil pembuatan dan pelaksanaan KLHS serta penjaminan


kualitas KLHS di dokumentasikan ke dalam laporan KLHS

LAPORAN KLHS

Paling sedikit memuat:


1. dasar pertimbangan yang memuat gambaran tentang RTR sehingga
perlu dilengkapi KLHS;
2. metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah dan hasil pengkajian
pengaruh RTR terhadap kondisi Lingkungan Hidup;
3. metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah, dan hasil perumusan
alternatif muatan RTR;
4. pertimbangan, muatan, dan konsekuensi rekomendasi perbaikan
untuk penyusunan muatan RTR yang mengintegrasikan prinsip
Pembangunan Berkelanjutan;
5. gambaran pengintegrasian hasil KLHS dalam RTR;
6. pelaksanaan partisipasi masyarakat dan keterbukaan informasi
KLHS;
7. hasil penjaminan kualitas KLHS; dan
8. ringkasan eksekutif.

44
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
VALIDASI KLHS BADAN PERTANAHAN NASIONAL

(Permen LHK 69/2017)

Validasi dilaksanakan secara bertahap atau sekaligus, mengikuti pelaksanaan penjaminan kualitas.

HASIL VALIDASI
Surat Persetujuan 1. Kesesuaian hasil KLHS dengan Penjaminan 2. Rekomendasi
Kualitas
VALIDATOR
Nasional/ menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan
Provinsi dan pengelolaan lingkungan hidup

Kabupaten/ organisasi perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di


Kota bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Pasal 37 ayat 1 Pasal 37 ayat 2 huruf a Pasal 38 Pasal 39 ayat 1

Masa Berlaku

3
HARI
20 7 KLHS
=
Masa Berlaku
Dokumen RTR
HARI HARI

Pemeriksaan Kelengkapan Telaah Teknis dan Pengumuman Surat Jika terdapat perubahan
Permohonan Validasi KLHS Persetujuan Validasi KLHS terhadap dokumen RTR,
Penerbitan Surat
kepada Masyarakat KLHS dilakukan peninjauan
Persetujuan Validasi KLHS
kembali bersamaan dengan
perubahan dokumen RTR
45
PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KONSULTASI TEKNIS 
pembentukan Pokja KLHS dan Tim penyusunan RTR BADAN PERTANAHAN NASIONAL

menyusun kerangka acauan kerja KLHS yang mencakup jadwal pembuatan
dan pelaksanaan KLHS yang selaras dengan penyusunan RTR.
 pengumpulan dokumen RTR yang sedang dalam proses penyusunan dan telah
Persiapan 1. Penyusunan KAK
memiliki delineasi wilayah yang tetap;
 penyusunan format data dan informasi yang akan dikumpulkan ;
 penyiapan peta dasar guna lahan dengan skala sesuai dengan RTR ; dan,
Dalam tahapan

penyusunan dan revisi RTR Tim
Identifikasi para pemangku kepentingan yang terkena dampaK **
Penyusun RTR bersama dengan Pokja KLHS
melakukan konsultasi teknis dengan tujuan
mempermudah proses validasi KLHS. KONSULTASI TEKNIS 1: Kerangka acuan kerja
Pengumpulan Data dan Informasi  Pengumpulan data dan informasi

konsultasi teknis dapat dilakukan dalam rangka


validasi KLHS secara bertahap.
Pokja KLHS melakukan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan meliputi 2. Identitikasi isu pembangunan
kegiatan: berkelanjutan
Pengolahan dan Analisis Data  penyusunan dan penyajian informasi dasar;
 penyusunan kajian konsep pengembangan; dan,
 identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan. 3. Isu Muatan Materi RTR
4. Analisis Pengaruh
Konsultasi Teknis dilakukan kepada: 5. Pengkajian Pengarur RTR
terhadap kondisi lingkungan
 Identifikasi muatan RTR yang berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap hidup
Nasional/ menteri yang menyelenggarakan urusan
kondisi pemerintahan
lingkungan hidup; di bidang perlindungan 6. Rumusan Akternatif
Provinsi Penyusunan
dan pengelolaan
Konsep RTR lingkungan hidup
Analisis pengaruh RTR terhadap Kondisi Lingkungan Hidup*; 7. Penyusunan Rekomendasi
 Perumusan alternatif penyempurnaan RTR; dan, 8. Pengintegrasian
Kabupaten/ organisasi perangkat daerah
 yang menyelenggarakan
Penyusunan urusan
Rekomendasi Perbaikan pemerintahan
untuk di
Pengambilan Keputusan RTR
Kota bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup KONSULTASI TEKNIS 2: Hasil analisis s/d pengintegrasian

9. Penjaminan Kualitas
PENJAMINAN MUTU
10.Pendokumentasian

Contoh pelaksanaan konsultasi teknis


DOKUMEN KLHS yang sudah TERVALIDASI (sebagai Persyaratan Persetujuan
KONSULTASI TEKNIS 3:
Penyusunan dan Pembahasan Raperda Substansi) Permen ATR/BPN 8/2017 pasal 6 terkait dokumen kelengkapan Penjaminan kualitas dan pendokumentasian
admnistrasi (Lampiran IV)
46
Persetujuan
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Substansi RTR No Dokumen Administrasi


Ad
a
Tida
k
1 Surat Permohonan Persetujuan substansi dari Kepala Daerah - -
Permohonan persetujuan substansi 2 Berita acara pembahasan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah - -
RTR dapat dilakukan 3 Berita acara konsultasi Pemerintah Daerah dengan DPRD - -
4 Surat Rekomendasi Gubernur beserta lampirannya, meliputi:
• Setelah melaksanakan penjaminan
mutu dan pendokumentasian KLHS a. Tabel evaluasi dengan provinsi
- -
b. Berita Acara Pembahasan Forum Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
• Bersamaan dengan validasi KLHS Provinsi
untuk RTR 5 Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis oleh Kepala Daerah - -
6 Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy) - -
7 Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam format softcopy
- -
dan hardcopy
Dalam hal permohonan validasi KLHS 8 Album Peta dalam format softcopy (*SHP ) : peta dasar, peta tematik, peta rencana - -
telah melampaui batas waktu yang 9 Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy) - -
ditentukan oleh peraturan perundang-
10 Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas rancangan
undangan, Tim Penyusun dan Revisi RTR - -
Perda tentang RTR
dapat mengajukan permohonan
11 Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali) - -
persetujuan substansi dengan
12 Berita Acara dengan wilayah yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan wilayah
menyertakan bukti surat permohonan - -
lain)
validasi KLHS.
13 Surat Keterangan yang dikeluarkan Badan Informasi Geospasial sesuai dengan Pasal 7
- -
PP Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
14 Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi sesuai dengan
- -
ketentuan peraturan perundang-undangan
47
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

06
PENUTUP

48
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENUTUP BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1. Pelaksanaan Penyusunan RDTR dalam rangka Mendukung OSS merupakan upaya


Pemerintah yang didukung oleh Pemerintah Daerah untuk perwujudan peningkatan
investasi.
2. Pengintegrasian pelaksanaan penyusunan KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang
diharapkan dapat meningkatkan kualitasa rencana tata ruang karena telah
memastikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
3. Setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah.

49
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

50
50
PERDA RDTR DALAM PELAKSANAAN OSS KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Percepatan penetapan Perda “Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang belum memiliki RDTR, dalam jangka waktu paling lama 6
RDTR dalam rangka mendukung (enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan wajib menetapkan RDTR untuk Kawasan
pelaksanaan Online Single Industri atau kawasan usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” (Pasal 44 ayat 1
Submission (OSS) PP 24/2018 tentang Pelayanan Berizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik)

Izin lokasi terbit tanpa komitmen Izin lokasi terbit dengan komitmen

51
51

Anda mungkin juga menyukai