Anda di halaman 1dari 94

RANCANGAN AWAL (RANWAL)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)


KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

BAB 2
GAMBARAN KONDISI
UMUM KABUPATEN
BEKASI

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 1


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

2.1 REFLEKSI PEMBANGUNAN RPJPD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2005 - 2025


2.1.1 Capaian Indikator Kinerja Makro Pembangunan
Indikator kinerja makro pembangunan memberi gambaran kondisi daerah secara umum
yang dihasilkan dari pencapaian indikator-indikator pembangunan lainnya. Indikator
kinerja makro terdiri atas indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan,
angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, ketimpangan
pendapatan, dan PDRB per kapita. Hasil Evaluasi Gambaran capaian indikator makro
pembangunan Kabupaten Bekasi tahun 2005 - 2025 disajikan pada tabel II.1 dibawah
ini.

Tabel II.1 Capaian Indikator Kinerja Makro Pembangunan Kabupaten Bekasi


Capaian
Capaian Pada
Indikator Makro Kinerja Awal Kenaikan/Penurunan
No Tahun Berjalan Keterangan
Pembangunan Perencanaa (%)
(2022)
n
Indeks Ranking 8
1 Pembangunan 70,44 75,22 6,79 se-Jawa
Manusia (Poin) Barat
Angka Ranking 4
Kemiskinan 7,01 5,01 -28,53 se-Jawa
(Persen) Barat
2
Ranking 21
Jumlah Penduduk
137,50 201,10 46,25 se-Jawa
Miskin (ribu jiwa)
Barat
Angka Ranking 24
3 Pengangguran 13,12 10,31 -21,4 se-Jawa
(Persen) Barat
Ranking 10
Pertumbuhan
4 6,01 5,08 -15,47 se-Jawa
Ekonomi (Persen)
Barat
Ketimpangan Ranking 16
5 Pendapatan/ Gini 0,283 0,373 31,80 se-Jawa
Ratio (Poin) Barat
PDRB Per Kapita Ranking 2
6 (ADHB) (ribu 24.265,15 114.338 371,20 se-Jawa
rupiah) Barat
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

Berdasarkan capaian indikator makro pembangunan sebagaimana disajikan pada tabel


di atas, maka diperoleh gambaran sebagai berikut:
1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Dalam
perjalanannya terjadi perubahan metodologi penghitungan IPM, disebabkan antara

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 2


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

lain karena beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam
penghitungan IPM Secara ringkas perubahan metodologi penghitungan IPM dari
tahun 1990 dapat dijelaskan melalui Gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 Perubahan Metodologi IPM

Berdasarkan perubahan metodologi tersebut maka analisa capaian indikator IPM


Kabupaten Bekasi dilakukan untuk periode 2010-2022, Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Bekasi tahun 2022 mencapai 75,22, meningkat 4,78
poin (6,79%) dibandingkan capaian tahun 2005 (70,44). Namun berdasarkan
metode baru penghitungan IPM yang berlaku mulai tahun 2010, IPM Kabupaten
Bekasi tahun 2022 meningkat 7,64 poin (11,31%) dibandingkan capaian tahun
2010 (67,58). berikut ini disajikan perkembangan IPM metode baru Kabupaten
Bekasi tahun 2010-2022 sebagaimana Tabel II.2 dibawah ini.

Tabel II.2 Capaian Indikator Kinerja IPM Kabupaten Bekasi Tahun 2010-2022
IPM
Kabupaten
Tahun Indonesia Jawa Barat
Bekasi
2010 66,53 66,15 67,58
2011 67,09 66,67 68,66
2012 67,7 67,32 69,38
2013 68,31 68,25 70,09
2014 68,9 68,8 70,51
2015 69,55 69,5 71,19
2016 70,18 70,05 71,83
2017 70,81 70,69 72,63
2018 71,39 71,3 73,49

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 3


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

2019 71,92 72,03 73,99


2020 71,94 72,09 74,07
2021 72,29 72,45 74,45
2022 72,91 73,12 75,22
Kenaika Poin % Poin % Poin %
n 6,38 9,59 6,97 10,54 7,64 11,3
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

2) Angka Kemiskinan
Dalam mengukur kemiskinan BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar, yaitu ketidakemampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan. Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-
rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Jelasnya mengenai
indikator kinerja angka kemiskinan Kabupaten Bekasi 2005-2022 dapat dilihat
pada Tabel II.3 dibawah ini.
Angka kemiskinan Kabupaten Bekasi tahun 2022 mencapai 5,01%, menurun
sebanyak 2% dibandingkan capaian tahun 2005 yakni sebesar 7,01%.
Keberhasilan penurunan Angka Kemiskinan Kabupaten Bekasi pada kurun waktu
2005-2022 menempatkan Kabupaten Bekasi di tahun 2022 pada peringkat ke-4
angka kemiskinan terendah se-Provinsi Jawa Barat.

Tabel II.3 Capaian Indikator Kinerja Angka Kemiskinan Kabupaten Bekasi


Tahun 2005-2022 (%)
Persentase Penduduk Miskin (Persen)
Tahun Jawa Barat Kabupaten Bekasi
2005 13,06 7,01
2006 14,49 7,58
2007 13,55 6,66
2008 12,74 5,89
2009 11,58 5,97
2010 10,93 6,11
2011 10,57 5,93
2012 9,88 5,25
2013 9,61 5,20
2014 9,18 4,97
2015 9,53 5,27
2016 8,95 4,92
2017 8,71 4,73
2018 7,45 4,37
2019 6,91 4,01
2020 7,88 4,82
2021 8,40 5,21
2022 8,06 5,01
Poin % Poin %
Penurunan
-5,00 -38,28 -2,00 -28,53
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 4


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Walaupun angka persentase penduduk miskin di Kabupaten Bekasi pada tahun


2022 mengalami penurunan hingga 2% tetapi jumlah penduduk miskinnya
mengalami kenaikan sebesar 63,60 ribu (46,25%) dari semula tahun 2005
sejumlah 137,50 ribu jiwa menjadi 201,10 ribu jiwa pada tahun 2022. Jelasnya
dapat dilihat pada Tabel II.4 di bawah ini.

Tabel II.4 Capaian Indikator Kinerja Angka Kemiskinan Kabupaten Bekasi


Tahun 2005-2022 (%)
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)
Tahun Jawa Barat Kabupaten Bekasi
2005 5.137,60 137,50
2006 5.712,90 154,70
2007 5.457,90 141,70
2008 5.249,50 130,40
2009 4.852,60 136,70
2010 4.716,80 161,80
2011 4.650,90 159,50
2012 4.430,20 153,10
2013 4.375,20 157,70
2014 4.239,00 156,60
2015 4.435,00 169,20
2016 4.224,30 164,40
2017 4.168,40 164,00
2018 3.615,80 157,20
2019 3.399,20 149,40
2020 3.920,20 186,30
2021 4.195,30 202,70
2022 4.071,00 201,10
Poin % Poin %
Penurunan
-1.066,60 -20,76 63,60 46,25
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

3) Angka Pengangguran
Berdasarkan data dalam 18 tahun terakhir trend penurunan tingkat pengangguran
di Indonesia cukup tinggi, yang mana pada tahun 2005 pengangguran di Indonesia
sebesar 11,24% (dari total jumlah usia kerja) dan mengalami penurunan menjadi
5,86% (dari total jumlah usia kerja) pada tahun 2022. Demikian juga halnya
dengan angka pengangguran Kabupaten Bekasi berhasil mengalami penurunan
pada tahun 2022 mencapai 10,31%, berhasil turun sebanyak 2,81% dibandingkan
capaian tahun 2005 yakni sebesar 13,12%.
Berdasarkan data perkembangan angka pengangguran kabupaten/kota di wilayah
Jawa Barat periode tahun 2018-2022, Kabupaten Bekasi pada tahun 2022
menempati peringkat ke-24 dengan angka pengangguran yang cukup tinggi yang

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 5


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

justru bertambah sebesar 0,57% dibandingkan kondisi tahun 2018 yang hanya
sebesar 9,74%. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.5 dibawah ini.

Tabel II.5 Capaian Indikator Kinerja Angka Pengangguran Kabupaten Bekasi


Tahun 2018-2022 (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota (Persen)
Tahun Indonesia Jawa Barat Kabupaten Bekasi
2018 5,30 8,23 9,74
2019 5,23 8,04 9,00
2020 7,07 10,46 11,54
2021 6,49 9,82 10,09
2022 5,86 8,31 10,31
Poin % Poin % Poin %
Penurunan
0,56 10,57 0,08 0,97 0,57 5,85
Rata - rata
3,99 1,57 2,56
Penurunan
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

4) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bekasi tahun 2022 mencapai 5,30%, terjadi
penurunan sebesar 0,93% dibandingkan capaian tahun 2005 (6,01%). Sejak tahun
2018, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi cenderung mengalami penurunan.
Terlebih pada tahun 2020, Kabupaten Bekasi mengalami pertumbuhan ekonomi
negatif sebesar 3,39%. Meskipun sempat turun pada 2020, pertumbuhan ekonomi
kembali naik pada 2021 sebesar 3,62% dan pada tahun 2022 menjadi sebesar
5,30%. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.6 dibawah ini.

Tabel II.6 Capaian Indikator Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bekasi


Tahun 2011-2022 (%)
Laju Pertumbuhan PDRB ADHK (Persen)
Kabupaten
Tahun Indonesia Jawa Barat
Bekasi
2011 6,16 6,50 6,60
2012 6,16 6,50 6,53
2013 5,71 6,33 6,23
2014 5,21 5,09 5,88
2015 4,99 5,05 4,46
2016 5,16 5,66 4,84
2017 5,23 5,35 5,68
2018 5,43 5,64 6,02
2019 4,98 5,02 3,95
2020 -2,03 -2,52 -3,39
2021 3,71 3,74 3,62
2022 5,34 5,45 5,30
Kenaikan/ Poin % Poin % Poin %
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 6
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Penurunan -0,82 -13,31 -1,05 -16,15 -1,30 19,70


Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

5) Ketimpangan Pendapatan
Indeks Gini Kabupaten Bekasi selama tahun 2018 sampai dengan tahun 2022
adalah rendah dan mengalami fluktuasi, pada tahun 2022 mencapai 0,373, terjadi
kenaikan sebesar 0,002 poin dibandingkan capaian tahun 2018 (0,356) dengan
ratarata kenaikan 4,78%. Capaian Kinerja Tingkat Ketimpangan Pendapatan
Kabupaten Bekasi selama periode 2018-2022 tersebut tidak terlepas dari
kontribusi kabupaten/kota di wilayah Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data indeks
Gini Kabupaten Bekasi selama periode 2018 sampai dengan 2022 memiliki nilai
dibawah 0,5 yang artinya tingkat ketimpangan pendapatannya rendah. Jelasnya
dapat dilihat pada Tabel II.7 dibawah ini.

Tabel II.7 Capaian Indikator Kinerja Tingkat Ketimpangan Pendapatan


(Indeks Gini) Kabupaten Bekasi Tahun 2018-2022
Gini Rasio Kabupaten Bekasi
Kabupaten
Tahun Indonesia Jawa Barat
Bekasi
2018 0,384 0,407 0,356
2019 0,380 0,402 0,354
2020 0,385 0,403 0,372
2021 0,381 0,412 0,340
2022 0,381 0,417 0,373
Poin % Poin % Poin %
Kenaikan
0,01 2,46 0,02 4,78
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

6) PDRB Per Kapita (ADHB)


PDRB per kapita Kabupaten Bekasi sebesar Rp 114.338,00 (dalam ribu), membuat
Kabupaten Bekasi berada pada posisi kedua dengan PDRB Per Kapita terbesar di
Provinsi Jawa Barat. Hal ini didorong oleh status Kabupaten Bekasi sebagai Salah
satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki kawasan industri terbesar di Asia
Tenggara. Dari data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kabupaten
Bekasi memiliki 10 (sepuluh) kawasan industri yang terbangun dengan luas lahan
kawasan tidak kurang dari 9.496 Ha, diluar proses pengembangan perluasan yang
sedang terus berjalan. Dengan 10 kawasan industri tersebut telah berdiri lebih dari
7.000 pabrik besar, sedang dan kecil serta industri turunan lainnya. Ditambah,
diluar status kawasan Industri, Kabupaten Bekasi juga memiliki wilayah zona
industri non kawasan industri yang juga cukup luas dan tersebar di beberapa
wilayah sekitaran kawasan industri. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.8 dibawah
ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 7


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.8 Capaian Indikator Kinerja PDRB Per Kapita (ADHB) Kabupaten
Bekasi Tahun 2010-2022 (Ribu Rupiah)
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten Bekasi (Ribu)
Tahun Indonesia Jawa Barat Kabupaten Bekasi
2010 28.778,17 20.974,94 58.093,54
2011 32.336,26 23.251,17 62.259,16
2012 35.338,48 25.272,29 65.241,28
2013 38.632,67 27.767,25 68.641,48
2014 42.432,08 30.107,21 72.882,61
2015 45.119,61 32.648,02 75.786,32
2016 47.937,72 34.893,62 77.679,29
2017 51.891,18 37.223,00 80.520,00
2018 55.992,07 40.273,00 84.155,00
2019 59.317,91 43.309,00 88.370,00
2020 57.289,59 43.237,00 102.419,00
2021 62.258,08 45.194,00 107.788,00
2022 71.030,85 49.038,00 114.338,00
Kenaikan/Penurunan
42.252,68 28.063,06 56.244,46
2010-2022
Tingkat
146,82 133,79 96,82
Kenaikan/Penurunan
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

Berdasarkan data capaian indikator makro pembangunan dari tabel sebelumnya, data
Kabupaten Bekasi pada Tahun 2022 dapat diuraikan sebagai berikut:
• IPM Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 8 terbaik dengan nilai 75,22 poin;
• Angka Kemiskinan Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 4 terbaik dengan nilai
5,01%;
• Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 21 terbaik
dengan jumlah penduduk miskin 201,10 ribu jiwa;
• Angka Pengangguran Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 24 terbaik dengan
nilai 10,31%;
• Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 10 terbaik
dengan nilai 5,30%;
• Gini Ratio Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 16 terbaik dengan nilai 0,373
poin;
• PDRB Per Kapita Kabupaten Bekasi berada pada peringkat 2 terbaik dengan nilai
114.338,00 rupiah.
Rekapitulasi capaian indikator makro pembangunan Kabupaten Bekasi pada tahun 2022
disajikan secara lengkap pada Tabel II.9 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 8


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.9 Capaian Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Bekasi


Tahun 2022

Indonesia Jawa Barat Kabupaten Bekasi


No Indikator Makro Pembangunan
Hasil Capaian 2022 Rank
1 IPM 72,91 73,12 75,22 8
2 Angka Kemiskinan 9,57 8,06 5,01 4
3 Jumlah Penduduk Misikin 26.363,27 4.071,00 201,1 21
4 Angka Pengangguran 5,86 8,31 10,31 24
5 Pertumbuhan Ekonomi 5,34 5,45 5,3 10
6 Gini Ratio 0,381 0,417 0,373 16
7 PDRB Per Kapita 42.463,78 49.038,00 114.338,00 2
Sumber: BPS RI dan BPS Kabupaten Bekasi, 2023

2.1.2 Capaian Pembangunan RPJPD Kabupaten Bekasi Melalui Capaian RPJMD


Kebijakan pembangunan jangka panjang Kabupaten Bekasi dilaksanakan melalui 4
(empat) periode RPJMD, yaitu RPJMD Tahun 2005-2007, RPJMD Tahun 2007-2012,
RPJMD Tahun 2012-2017, dan RPJMD Tahun 2017-2022. Gambaran capaian
pelaksanaan RPJMD melalui capaian indikator sasaran RPJMD per periode diuraikan
sebagai berikut:

2.1.2.1 RPJMD Tahun 2005 - 2007


Periode ini menjadi periode pertama dalam perencanaan pembangunan jangka panjang
Kabupaten Bekasi Tahun 2005-2025. Oleh karena itu indikator pencapaian keberhasilan
hanyalah berupa pemaparan arah pembangunan pada Tahun 2005 hingga 2007
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 36 Tahun 2001 tentang Pola
Dasar dan Program Pembangunan Daerah (POLDAS dan PROPEDA) Kabupaten Bekasi
Tahun 2002-2006 sebagai berikut :
a. Membangun sumber daya manusia, kesejahteraan rakyat, kualitas kehidupan
beragama dan ketahanan sosial budaya melalui peningkatan kesejahteraan rakyat,
kependudukan, kesehatan, agama, kebudayaan, kesenian, pariwisata, kedudukan
dan peranan perempuan, pemuda dan olahraga.
b. Mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan
ekonomi daerah yang adil dan berkelanjutan.
c. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta melaksanakan
supremasi hukum melalui peningkatan fungsi pemerintahan dan penegakan
hukum.
d. Meningkatkan keamanan dan ketertiban serta kehidupan demokrasi melalui
keamanan dan ketertiban serta politik.
e. Mewujudkan otonomi daerah, meningkatkan kapasitas daerah dan kesiapan dalam
menghadapi era globalisasi. Mewujudkan penataan ruang dan lingkungan hidup

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 9


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

yang berkualitas melalui penataan ruang wilayah, dan sumber daya alam serta
lingkungan hidup.
Capaian kinerja pembangunan jangka menengah pada periode ini tidak dapat diukur
sebab dokumen RPJMD tidak memuat indikator kinerja dan target yang akan dicapai.

2.1.2.2 RPJMD Tahun 2007 - 2012


Periode ini menjadi periode kedua dalam perencanaan pembangunan jangka panjang
daerah Kabupaten Bekasi. Dengan demikian, sebagian indikator pencapaian
keberhasilan hanyalah berupa pemaparan prioritas pembangunan pada Tahun 2007
hingga 2010 berdasarkan RPJMD Kabupaten Bekasi Tahun 2007-2012 dengan harapan
akan menjadi kelanjutan pada periode perencanaan pembangunan selanjutnya. Dalam
upaya memberi fokus pada pelaksanaan pembangunan daerah, Kabupaten Bekasi telah
menetapkan beberapa indikator yang akan dijadikan tolak ukur pelaksanaan
pembangunan Tahun 2007 -2012 yang mencakup bidang pembangunan manusia, bidang
ekonomi, bidang fisik dan prasarana, serta bidang sosial. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.10 dibawah ini.

2.1.2.3 RPJMD Tahun 2012 - 2017


Pada RPJMD Tahun 2012-2017, pada Bab V Visi, Misi Tujuan dan Sasaran terdapat 51
sasaran pembangunan tanpa dilengkapi dengan indikator dan target kinerja. Sedangkan
indikator dan target kinerja yang terukur berdasarkan bidang dan misi. Berdasarkan
hasil pengolahan data, diketahui bahwa capaian pembangunan yang diwakili oleh
capaian indikator kinerja keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah pada akhir periode masa jabatan 2012-2017 menunjukkan rata-rata
pencapaian kinerja sebesar 130,1% dengan predikat Sangat Tinggi. Kondisi ini memiliki
makna bahwa pencapaian/realisasi kinerja telah berhasil memenuhi target dan berada
diatas persyaratan minimal kelulusan penilaian kinerja. Jelasnya mengenai Evaluasi
pencapaian RPJMD Periode Tahun 2005-2025 untuk periodesasi 2012-2017 dapat
dilihat pada Tabel II.11 dibawah ini.

2.1.2.4 RPJMD Tahun 2017 - 2022


Dokumen RPJMD Kabupaten Bekasi Tahun 2017-2022 disusun dengan memedomani
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017. Dengan demikian, di dalam
dokumen tersebut telah memuat Tujuan dan Sasaran yang dilengkapi dengan indikator
kinerja dan target per-tahun yang terukur. Berdasarkan beberapa laporan kinerja
pembangunan yang disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, diketahui
realisasi indikator kinerja tujuan dan sasaran sampai akhir periode RPJMD yaitu tahun
2022. Berdasarkan hasil pengolahan data, Rata-rata capaian kinerja sasaran periode
2017-2022 adalah 71,68% persen dengan predikat Sedang. Jelasnya mengenai Evaluasi
pencapaian RPJMD Periode Tahun 2005-2025 untuk periodesasi 2012-2017 dapat
dilihat pada Tabel II.12 dibawah ini

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 10


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.10 Evaluasi pencapaian RPJMD Kabupaten Bekasi Periode Tahun 2007-2012
Data Capaian pada Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD
Periodesasi/ Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian
Indikator Awal Tahun Keterangan
Visi Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Perencanaan
1 2 3 4 5 6=5/4 7 8 9
PERIODESASI : 2007-2012
Visi : ”Manusia Unggul yang Agamis berbasis Agribisnis dan Industri berkelanjutan.”
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA
Metode baru perhitungan IPM
Indeks Pembangunan
1 70,72 75,88 69,38 91,4% memiliki sejumlah keunggulan
Manusia (IPM)
disbanding dengan metode lama.
2 Indeks Kesehatan 71,83 74,42 73,24 98,4% Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pelayanan kesehatan
Angka Harapan Hidup dasar. Antara lain ditandai
3 68,10 69,65 73,07 104,9%
(AHH) dengan tersedianya sarana
puskesmas.
Metode perhitungan baru
indikator yang digunakan adalah
harapan lama sekolah
(Estimation Year School) dan
4 Angka Melek Huruf (AMH) 92,70 94,92 rata-rata lama sekolah (Mean
Year School). Indikator harapan
lama sekolah (HLS)
menggantikan Angka Melek
Huruf (AMH)
Rata rata Lama Sekolah
5 8,10 11,30 8,25 73%
(RLS)
Perubahan kebijakan makro
ekonomi nasional berdampak
terhadap perkembangan daya
beli masyarakat. Kebijakan
makro ekonomi nasional yaitu
kebijakan fiskal dan moneter
6 Indeks Daya Beli 60,52 64,84 65,65 101,2%
seperti kenaikan harga BBM
serta inflasi (naik- turunnya
harga barang & jasa) merupakan
faktor yang sangat berpengaruh
terhadap naik turunnya daya beli
masyarakat.
Angka Daya Beli
7 621,90 640,57 625,00 97,6%
(ribu rupiah)
Rata-rata capaian kinerja (%) 80,9%
BIDANG EKONOMI
Adanya Kebijakan Pemda untuk
Laju Pertumbuhan Tidak adanya kepastian
1 5,99 7,05 5,49 77,9% menggerakan sektor pembangun
Ekonomi investasi
pertumbuhan ekonomi
PDRB per kapita
2 (harga berlaku) 29.362.165,00 48.083.982,00 65.241.280,94 135,7%
(Rp/Kapita)
3 Pendapatan Asli Daerah 174.846.394.194,00 255.794.004.505,00 492.295.240.836,00 192,5%
Rata-rata capaian kinerja (%) 135,3%
BIDANG FISIK DAN PRASARANA

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 11


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD
Indikator Keterangan
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 6=5/4 7 8 9
Jalan Kabupaten dalam
1 687,31 493,00 496,00 100,6%
Kondisi Mantap (Km) Baik
Jalan Kabupaten dalam
2 Kondisi Mantap (Km) 333,00 330,00 99,1%
Sedang
Rata-rata capaian kinerja (%) 99,9%
KUALITAS LINGKUNGAN
Air
BOD (mg/l)
1 98,36 110,00 67,17 163,8%
Baku Mutu 6 mg/l
COD (mg/l)
2 292,50 170,00 204,67 83,1% kurangnya ketaatan
Baku Mutu 50 mg/l
masyarakat & pengusaha
3 pH (baku mutu 6-9) 6-8 6-9 7,39 100,0%
untuk mentaati peraturan
Udara
terkait pencemaran pada
SO2 (μg/Nm3) badan air/sungai,
4 Baku mutu 160,00 16,00 9,44 169,5%
(900μg/Nm3)
Pb
5 1,00 < 0,33 3,00 11,0%
(Baku mutu 2 μg/Nm3)
Rata-rata capaian kinerja (%) 105,5%
BIDANG SOSIAL
Ratio Angka Kemiskinan
1 22,49 19,49 5,25 371,2%
(%)
Prosentase Keluarga Adanya Kebijakan Pemda untuk
Prasejahtera dan peningkatan kapasitas pencari
2 28,91 26,00 25,90 100,4% Rendahnya Kualitas SDM
Sejahtera I Alasan kerja sehingga mampu bersaing
Ekonomi (%) dipasar kerja Tumbuhnya Usaha
Tingkat Pengangguran Ketersediaan lapangan kerja mikro sebagai peluang kerja
3 14,34 10,78 7,17 150,3%
Terbuka (%) terbatas yang padat karya
Rata-rata capaian kinerja (%) 145,5%

Rata-rata capaian kinerja (%) 113,4%


Predikat Kinerja ST
Sumber: BPS Kabupaten Bekasi & LKJIP

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 12


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.11 Evaluasi pencapaian RPJMD Kabupaten Bekasi Periode Tahun 2012-2017
Data Capaian pada Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD
Periodesasi/ Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian
Indikator Awal Tahun Keterangan
Visi Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Perencanaan
1 2 3 4 5 6=5/4 7 8 9
PERIODESASI : 2012-2017
Visi : ”Terwujudnya Kabupaten Bekasi Yang Demokratis, Produktif, Berdaya Saing Dan Sejahtera Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis Melalui Penguatan Sektor Perindustrian, Perdagangan, Pertanian Dan Pariwisata
Pada Tahun 2017”.
MISI 1 Meningkatkan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat
Metode baru perhitungan IPM
Indeks Pembangunan
1 69,38 72,78 71,83 98,7% memiliki sejumlah keunggulan
Manusia (IPM)
disbanding dengan metode lama.
Rata rata Lama Sekolah
2 8,71 9,41 8,81 93,6%
(RLS)
Metode perhitungan baru
indikator yang digunakan adalah
harapan lama sekolah dan
Angka Melek Huruf
3 94,82 96,44 ratarata lama sekolah indikator
(AMH)
harapan lama sekolah (HLS)
menggantikan Angka Melek
Huruf (AMH)
Angka Kematian Bayi Meningkatnya kualitas dan
4 39,10 34,40 6,54 526,0%
(AKB) kuantitas pelayanan kesehatan
5 Jumlah Kematian Ibu 34,00 29,00 31,00 106,9% dasar. Antara lain ditandai
dengan tersedianya sarana
puskesmas sebanyak 44 unit di
tahun 2017, dari 44 puskesmas
tersebut sudah 10 puskesmas
yang bisa melayani rawat inap
dan 18 puskesmas yang mampu
Angka Harapan Hidup
6 69,95 71,41 73,24 102,6% melayani Pelayanan Obstetri
(AHH)
Neonatal Emergency Dasar
(PONED), 57 Puskesmas
Pembantu (Pustu) dan 2.604
posyandu adanya peningkatan
sebanyak 72 posyandu
dibanding tahun 2016
Persentase (%)
7 6,11 6,01 4,92 81,9%
Penduduk Miskin
Adanya Kebijakan Pemda untuk
peningkatan kapasitas pencari
Persentase (%) Tingkat - Rendahnya Kualitas SDM kerja sehingga mampu bersaing
8 Partisipasi Angkatan 63,45 69,35 61,30 88,4% - Ketersediaan lapangan kerja dipasar kerja Ketersediaan
Kerja terbatas lapangan kerja terbatas
Tumbuhnya Usaha mikro sebagai
peluang kerja yang padat karya
Persentase (%)
9 Pelayanan air minum 30,00 55,00 74,10 134,7%
perkotaan
Rata-rata capaian kinerja (%) 80,9%

Misi 2 Meningkatkan daya saing daerah dalam bidang perindustrian, perdagangan, dan pertanian

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 13


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD
Indikator Keterangan
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 6=5/4 7 8 9
Adanya Kebijakan Pemda untuk
Laju Pertumbuhan Tidak adanya kepastian
1 6,26 6,46 5,16 79,9% menggerakan sektor pembangun
Ekonomi investasi
pertumbuhan ekonomi
perubahan kebijakan makro
ekonomi nasional berdampak
terhadap perkembangan daya
beli masyarakat. Kebijakan
makro ekonomi nasional
yaitkebijakan fiskal dan
2 Indeks Daya Beli 65,56 69,71 71,44 102,5%
moneterseperti kenaikan harga
BBM serta inflasi (naik-turunnya
harga barang & jasa) merupakan
faktor yang sangat berpengaruh
terhadap naik turunnya daya beli
masyarakat.
PDRB atas dasar harga
3 122.643.555,41 217.494.105,34 288.242.142,70 135%
Berlaku
Rata-rata capaian kinerja (%) 105,0%
Misi 3 Mengembangkan Potensi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Jumlah grup kesenian Per 320 450 184 40,9% Peningkatan kunjungan
1
10.000 penduduk wisatawan dipengaruhi oleh
20 60 59 98,3% destinasi yang ada, baik
destinasi wisata industri,
rekreasi (buatan), maupun
destinasi alam. Sementara itu,
kearifan lokal berupa
pertunjukan seni atau sanggar
hanya sebagai pendukung
meningkatnya kunjungan.
Adapun faktor pendukung
Persentase Peningkatan
2 lainnya, yaitu sarana dan
Jumlah Kunjungan Wisata
prasarana pariwisata seperti
hotel, restoran, travel, dan event-
event yang dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata dan Dinas
Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Bekasi
ataupun komunitas turut
mendukung peningkatan
kunjungan wisatawan.
Persentase (%) Koperasi 67,50 90,50 90,18 99,6%
3
Aktif
Rata-rata capaian kinerja (%) 79,6%

Misi 4 Melaksanakan Pembangunan Yang Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan


1 Persentase(%) Jalan 56,23 95,00 83,42 87,8% Banyaknya kegiatan peningkatan
Kabupaten dalam dan perkerasan jalan kabupaten,
Kondisi Baik penambahan volume dan
pemeliharaan jalan-jalan
kabupaten. Dengan capaian
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 14
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD
Indikator Keterangan
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 6=5/4 7 8 9
tersebut diharapkan dapat
memberikan pengaruh langsung
terhadap perkembangan
ekonomi di setiap kecamatan
Persentase (%) Ruang
2 Terbuka Hijau (RTH) 13,84 15,50 17,07 110,2%
Perkotaan
3 Kualitas Lingkungan
Air (Sungai Cikedokan, Sungai Sadang
& Sungai Cikarang)
BOD (mg/l)
5,75 5,60 7,15 78,3%
Baku Mutu 6 mg/l
COD (mg/l)
49,90 49,80 19,20 259,4%
Baku Mutu 50 mg/l Kurangnya ketaatan
pH (baku mutu 6-9) 6-9 6-9 6,93 100% masyarakat & pengusaha
Udara (Perkotaan Cikarang) untuk mentaati peraturan
SO2 (μg/Nm3) terkait pencemaran pada
Baku mutu 400 390 205,60 189,7% badan air/sungai,
(900μg/Nm3)
Pb
1,00 0,90 0,12 750%
(Baku mutu 2 μg/Nm3)
Persentase (%)
4 60 72,70 83,20 114,4%
Penanganan Sampah
Rata-rata capaian kinerja (%) 211,2%
Misi 5 Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Partisipatif, Responsif, Akuntabel, Transparan Dan Profesional
Indeks Kepuasan
1 73 75,80 76,15 100,5%
Masyarakat
Rata-rata capaian kinerja (%) 130,1%
Predikat Kinerja ST
Sumber: BPS Kabupaten Bekasi & LKJIP

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 15


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.12 Evaluasi pencapaian RPJMD Kabupaten Bekasi Periode Tahun 2007-2012
Data Capaian pada Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD Keterangan
Periodesasi/ Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian
Indikator Awal Tahun
Visi Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Perencanaan
1 2 3 4 5 7=6/5 8 9 10
PERIODESASI : 2017-2022
Visi : ” Terwujudnya Kabupaten Bekasi BERSINAR (Berdaya Saing, Sejahtera, Indah, dan Ramah Lingkungan) Tahun 2022.”
MISI 1 Meningkatkan kinerja tata kelola pemerintahan yang responsif, profesional, transparan dan akuntabel
Indeks Kepuasan
1 Masyarakat terhadap 80 90 89,97 100%
pelayanan publik
2 Ketersediaan Arsip 100% 100% 100% 100%
 Belum optimalnya dukungan
penguatan regulasi kebijakan
daerah yang berlandaskan
hasil penelitian (Policy by
Cakupan hasil penelitian, Research)
pengembangan dan  Belum Optimalnya kegiatan
3 50% 100% 100% 100%
Kerjasama yang yang berlandaskan hasil
dikembangakan kelitbangan
 Belum optimalnya kerjasama
dengan institusi dalam
pengembangan hasil
kelitbangan dan inovasi daera
Peringkat LPPD Tingkat 36 Nasional 10 Nasional 10 Nasional
4 100%
Provinsi dan Nasional (Kabupaten) (Kabupaten) (Kabupaten)
Persentase capaian
5 100% 100% 100% 100%
indikator sasaran daerah
Indeks Profesionalisme
6 80 86 62,37 72,%
ASN
 Adanya pandemi Corona
Virus Desease 2019 (Covid-
19)
 Kurangnya kegiatan Bimtek &
webinar/seminar mengenai
perpajakan bagi ASN
 Terbitnya UU Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja, sehingga retribusi
Pertumbuhan
7 0,18% 6,71% -0,25% -3,7% PTKA belum bisa dipungut
Pendapatan Asli Daerah
sampai Perda selesai
diundangkan
 Dampak dari Pandemi Covid-
19 dengan pemberlakuan
pembatasan kegiatan
Masyarakat (PPKM) sehingga
penerimaan pajak dari sektor
pajak hotel, restoran dan
hiburan tidak optimal
8 Opini BPK WTP WTP WTP 75% -
9 Persentase Rancangan 100% 100% 100% 75%
Produk Hukum Daerah
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 16
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD Keterangan
Indikator
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 7=6/5 8 9 10
yang sesuai dengan
mekanisme
pembentukan Produk
Hukum Daerah
Rata-rata capaian kinerja Misi 1 (%) 79,9%
MISI 2 Memantapkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas
Rata-rata masyarakat
1 yang mendapatkan akses 30% 50% 50%
perpustakaan
Persentase penyerapan
2 63,50% 75,5% 89,69%
tenaga kerja
Tingkat Pengangguran
3 8,11% 5,55% 10,31%
Terbuka
Angka pemuda
4 berprestasi per 10.000 0,38% 1,90% 1,90%
pemuda
Cakupan Atlit
5 Berprestasi dalam 13% 65% 85%
olahraga Skala Nasional
Cakupan sarana dan
6 prasarana olahraga per 85% 93% 100%
10.000 penduduk
Indeks Pembangunan
7 88,85 90,81 89,49
Gender)
Predikat Kabupaten/
8 Pratama KLA Pratama
Kota Layak Anak
Laju Pertumbuhan
9 1,68% 1,46% 1,93%
Penduduk (alami)
Rata-rata capaian kinerja Misi 2 (%) 90,0%
Misi 3 Mengembangkan Potensi Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
Pertumbuhan PDRB Sub
1 0,50% 0,9% 1,01% 112,2% .
Sektor Pertanian
2 Nilai Tukar Petani 120,89 122,89 120,67 98,2%
Pertumbuhan PDRB Sub
3 6,50% 6,7% 6,93% 103,4%
Sektor Perikanan
Skor Pola Pangan
4 84,30% 88,50% 84,59% 95,6%
Harapan
Persentase peningkatan
5 20% 100% 135% 135,0%
kunjungan wisatawan
kontribusi sektor
6 perdagangan terhadap 12.644.185,61 15.507.020,09 20.844.130,00 134,4%
PDRB
Persentase Penyelesaian
7 Perselisihan Pengusaha 60% 100% 100% 100,0%
Pekerja per Tahun
Rata-rata capaian kinerja Misi 3 (%) 111,3%
MISI 4 Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi
1 Koperasi Sehat 20% 60% 60,32% 100,5%
2 Persentase Pertumbuhan 20% 100% 121,80% 121,8% Terkendalanya pelaku usaha

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 17


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD Keterangan
Indikator
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 7=6/5 8 9 10
mikro yang belum memiliki
kompetensi untuk
UMKM baru
memasarkan produknya
melalui market place.
 Regulasi tentang wirausaha
baru dan implementasi
peraturan daerah tentang
usaha pemberdayaan mikro
perlu diperkuat
 Lemahnya Jaringan Usaha dan
Kemampuan Penetrasi Pasar
Persentase Pertumbuhan wirausaha yang pada
3 20% 100% 96,32% 96,3%
wirausaha IKM Baru umumnya merupakan unit
usaha Perorangan
 Terbatasnya Sarana dan
Prasarana Usaha serta
Kurangnya informasi yang
berhubungan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Rata-rata capaian kinerja Misi 4 (%) 106,2%
MISI 5 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemantapan penyediaan kebutuhan dasar yang layak
1 Indeks Pendidikan 73 75,80 76,15 100,5%
Indeks Pembangunan
2 Kesehatan Masyarakat, 73,34 73,54 74,04 100,68%
UHH
3 Indeks Resiko Bencana 10,2 10,2 134,2 7,60%
Persentase Layanan air
4 34,31% 37,12% 86,59% 233,27%
minum
Persentase Layanan air
5 5% 13% 0,54% 4,15%
limbah
Persentase Kawasan
6 67% 0% 0% 100%
Kumuh
Persentase PMKS yg
memperoleh bantuan
7 20% 100% 100,00% 100,00%
sosial, pelayanan dan
rehabilitasi sosial
Rata-rata capaian kinerja Misi 5 (%) 91,49%
MISI 6 Mewujudkan Kabupaten Bekasi yang lebih nyaman dan asri melalui penataan ruang dan pembangunan infrastruktur yang terpadu
Kesesuaian Penataan
1 Ruang Wilayah dengan 20% 100% 100% 100%
Perencanaan Tata Ruang
Persentase bangunan
2 negara dalam kondisi 100% 100% 100% 100%
baik
Persentase jalan dalam
3 87% 93% 91% 98%
kondisi baik
Persentase jembatan
4 30 jembatan 150 jembatan 120 jembatan 80%
dalam kondisi baik

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 18


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD Keterangan
Indikator
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 7=6/5 8 9 10
persentase luas tanah
5 yang dibebaskan untuk 20% 100% 100% 100%
kepentingan umum
Berkurangnya titik
6 50% 70% 77% 110%
kemacetan
Rata-rata capaian kinerja Misi 6 (%) 98%
MISI 7 Mewujudkan lingkungan masyarakat yang agamis dan tentram melalui pengembangan Nilainilai Budaya Lokal
1 Indeks Demokrasi 73,4 91,04 63 69%
Tingkat kepatuhan
2 terhadap peraturan 75% 100% 100% 100%
daerah
Indeks pembangunan
3 16 100 100 100%
kebudayaan
Rata-rata capaian kinerja Misi 7 (%) 90%
MISI 8 Mewujudkan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan
1 Peningkatan indeks 13% 63% 43,71% 69,38%  Belum adanya Kebijakan
kualitas lingkungan Daerah terkait Pengendalian
hidup Pencemaran Air
 Kurangnya pemahaman dari
masyarakat untuk
berkontribusi dalam
pengendalian pencemaran
air
 Kondisi lokasi Kabupaten
Bekasi yang berada di hilir
dan diapit oleh dua Daerah
aliran Sungai (DAS)
sehingga ada kontribusi
pencemar dari daerah hulu
DAS yang mengakibatkan
kondisi daerah hulu DAS
sungai-sungai di Kabupaten
Bekasi tercemar
 Belum dilakukan pembinaan
terhadap UMKM yang
menghasilkan limbah cair
(industri tahu, yang
menghasilkan limbah cair
(industri tahu, restoran dan
laundry)
 Belum adanya Kebijakan
Daerah terkait Pengendalian
Pencemaran Udara
 Kurangnya pemahaman dari
masyarakat untuk
berkontribusi dalam
pengendalian pencemaran
udara (masih banyak
melakukan pembakaran

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 19


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Periodesasi/ Data Capaian pada Target Capaian pada Realisasi Akhir Capaian Faktor-faktor yang mempengaruhi Capaian Kinerja RPJMD Keterangan
Indikator
Visi Awal Tahun Akhir Tahun Perencanaan Periode Kinerja RPJMD Faktor Penghambat Faktor Pendorong
1 2 Perencanaan
3 4 5 7=6/5 8 9 10
sampah dan menggunakan
kendaraan yang emisinya
tidak dikontrol)
Banyaknya industri yang ada
di Kabupaten Bekasi yang
menjadikan sumber
pencemar tertentu yang
mengakibatkan kontribusi
pencemaran udara, masih
adanya emisi fugitif yang
belum di lnventarisasi
Persentase luas RTH per
2 18% 19% 16% 84,21%
Luas wilayah
Rata-rata capaian kinerja Misi 8 (%) 76,80%
Rata-rata Total kinerja (%) 71,68%
Predikat SEDANG
Sumber: BPS Kabupaten Bekasi & LKJIP

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 20


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

2.2 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


2.2.1 Kondisi Geografi Kabupaten Bekasi
2.2.1.1 Administasi Kabupaten Bekasi
Secara geografis, Kabupaten Bekasi terletak di bagian Utara Provinsi Jawa Barat dan
berada pada dataran rendah dengan luas wilayah 127.388 Ha. Kabupaten Bekasi terletak
pada 6010’-6030’ Lintang Selatan dan 106048’78”-107027’29” Bujur Timur.
Secara administratif, Kabupaten Bekasi berbatasan dengan:
 Sebelah Utara : Laut Jawa
 Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor
 Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bekasi
 Sebelah Timur : Kabupaten Karawang
Dalam kurun waktu hampir 10 tahun sejak RTRW ditetapkan sebagai Perda telah banyak
perubahan yang terjadi di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya perubahan yang paling
signifikan adalah dari segi adminitrasi wilayah. Jika dilihat dalam administrasi desa dan
kelurahan, saat ini Kabupaten Bekasi memiliki 180 desa dan 7 kelurahan (Kelurahan
Bahagia, Kelurahan Sertajaya, Kelurahan Kebalen, Kelurahan Wanasari, Kelurahan Telaga
Asih, Kelurahan Jatimulya, dan Kelurahan Kertasari). Selengkapnya nama-nama
kecamatan, desa, dan kelurahan tersebut dapat dilihat pada Tabel II.13 dan Gambar 2.2
dibawah ini.

Tabel II.13 Luas Wilayah Administrasi di Kabupaten Bekasi


Luas Persentase Luas
No Kecamatan
(km2) (%)
1 Muaragembong 140,09 11,00
2 Cabangbungin 49,70 3,90
3 Sukawangi 67,19 5,27
4 Babelan 63,60 4,99
5 Tarumajaya 54,63 4,29
6 Sukakarya 42,40 3,33
7 Pebayuran 96,34 7,56
8 Sukatani 37,52 2,95
9 Tambelang 37,91 2,98
10 Tambun Utara 34,42 2,70
11 Tambun Selatan 43,10 3,38
12 Cibitung 45,30 3,56
13 Karangbahagia 46,10 3,62
14 Kedungwaringin 31,53 2,48
15 Cikarang Barat 53,69 4,21
16 Cikarang Utara 43,30 3,40
17 Cikarang Timur 51,31 4,03
18 Cikarang Pusat 47,60 3,74
19 Cikarang Selatan 51,74 4,06

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 21


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Luas Persentase Luas


No Kecamatan
(km2) (%)
20 Setu 62,16 4,88
21 Serangbaru 63,80 5,01
22 Cibarusah 50,39 3,96
23 Bojongmanggu 60,06 4,71
TOTAL 1.273,88 100
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

Gambar 2.2 Wilayah Administrasi Kabupaten Bekasi

2.2.1.2 Peran Strategis Daerah


Dengan letak geografis Kabupaten Bekasi yang sangat strategis, ditambah peran
Kabupaten Bekasi yang masuk kedalam Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 60 Tahun
2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi, Puncak, dan Cianjur serta Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 109 Tahun
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 22
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang melewati Kabupaten Bekasi
atau berada di Kabupaten Bekasi semakin menguatkan peran strategis Kabupaten
Bekasi.
Adapun peran strategis daerah Kabupaten Bekasi antara lain :
1. Lokasi geografis yang strategis di antara pusat-pusat pertumbuhan Kawasan
Metropolitan Jabodetabek serta dilalui oleh jalur regional yang menjadi perlintasan
antara ibu kota provinsi dan ibu kota Negara.
2. Dilengkapi dengan sistem jaringan infrastruktur regional yang cukup lengkap
(jalan nasional, jalan bebas hambatan, jalur kereta api, jalur kereta api cepat).
3. Keberadaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada/melintasi wilayah
Kabupaten Bekasi
 Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu
 Jalan Tol Cibitung – Cilincing
 Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Sisi Selatan
 Inland Waterways Cikarang - Bekasi - Laut (CBL)
 High Speed Railway Jakarta - Bandung
4. Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah - Jakarta, Bogor,
Depok, dan Bekasi.
5. Penetapan Kawasan Perkotaan Cikarang sebagai Hinterland dari Kawasan
Metropolitan Jabodetabek yang berperan sebagai penyeimbang (Counter Magnet)
perkembangan Kawasan Perkotaan Inti.
6. Proyek prioritas transportasi Bodebekpunjur (Terminal Tipe B Cikarang, Tol Akses
Tanjung Priok dan Akses Dry Port Cikarang, Tol Jakarta - Cikampek II Elevated,
MRT East-West (Balaraja-Cikarang), Double track (DDT) antara Cikarang –
Cikampek, Jalur lingkar KA layang (elevated loopline) Jabodetabek, TOD Kota
(Regional) (Perpres 55/2018 tentang RITJ, Pengembangan Jaringan Angkutan
Massal pada kawasan Perkotaan Jabodetabek).
7. Peranan Kabupaten Bekasi dalam Wilayah Pengembangan Industri (WPI) Jawa
Barat.

2.2.1.3 Potensi Sumber Daya Alam


Dibawah ini beberapa potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Bekasi antara
lain :
A. Pangan
Berdasarkan data Capaian Matriks TPB Kabupaten Bekasi tahun 2023 yang
bersumber dari KLHS RPJMD Kabupaten Bekasi bahwa untuk kualitas konsumsi
pangan yang di indikasikan Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bekasi
mengalami peningkatan di tahun 2018 dan Kembali menurun di tahun 2020.
Selanjutnya yang bersumber dari Susenas Konsumsi dan Pengeluaran (BPS)
bahwa untuk Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan mengalami kenaikan
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 23
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

dari tahun 2018 - 2022. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.14 dan Gambar 2.3
dan Gambar 2.4
Tabel II.14 Kondisi Pangan di Kabupaten Bekasi
Skor Pola Pangan Prevalensi
No Tahun Harapan Ketidakcukupan
(PPH) Konsumsi Pangan
1 2018 85,90 2,05
2 2019 83,70 2,04
3 2020 90,04 2,26
4 2021 86,22 2,38
5 2022 84,59 4,3
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

POLA HARAPAN PANGAN


92

90

88

86

84

82

80
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2.3 Grafik Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 24


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

PREVALENSI KETIDAKCUKUPAN PANGAN


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2.4 Grafik Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan


di Kabupaten Bekasi
B. Air
Berikut adalah penjelasan dari kondisi/satatus sumber air yang memepengaruhi
perubahan kualitas air di Kabupaten Bekasi:
a) Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat dilalui oleh 3 daerah aliran sungai
(DAS) utama yang mengalir dari selatan hingga ke utara. Ketiga DAS besar
tersebut adalah DAS Blencong, DAS Bekasi dan DAS Citarum.

Gambar 2.5 Peta Wilayah Sungai Citarum


RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 25
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.6 Peta Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

DAS Blencong dan DAS Bekasi masuk menjadi kewenangan Balai Besar
Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS CC). Sedangkan DAS Citarum
merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS C).
Untuk DAS Blencong, hanya melewati 2 kecamatan, yakni Kecamatan Babelan
dan Kecamatan Tarumajaya. Luas DAS Blencong di Kabupaten Bekasi
mencapai 6.094,54 hektar (Ha). Sedangkan luas DAS Bekasi yang melewati
Kabupaten Bekasi mencapai 85.104,12 hektar (Ha). DAS Bekasi sudah
termasuk Kali CBL, Subdas Kali Cikarang, Subdas Kali Cileungsi, Subdas Kali
Cikeas, dan Subdas Kali Cilemahabang.
Wilayah Kecamatan yang dilewati oleh DAS Bekasi diantaranya; (1)
Kecamatan Tarumajaya, (2) Kecamatan Tambun Utara, (3) Kecamatan
Tambun Selatan, (4) Kecamatan Tambelang, (5) Kecamatan Sukawangi, (6)
Kecamatan Sukatani, (7) Kecamatan Sukakarya, (8) Kecamatan Setu, (9)
Kecamatan Serangbaru, (10) Kecamatan Pebayuran (Desa Karangharja), (11)
Kecamatan Muaragembong, (12) Kecamatan Kedungwaringin (Desa
Karangharum dan Desa Karangsambung), (13) Kecamatan Karangbahagia,
(14) Kecamatan Cikarang Utara. Kemudian DAS Bekasi juga melewati (15)
Kecamatan Cikarang Timur, (16) Kecamatan Cikarang Selatan, (17)
Kecamatan Cikarang Pusat, (18) Kecamatan Cikarang Barat, (19) Kecamatan
Cibitung, (20) Kecamatan Cibarusah, (21) Kecamatan Cabangbungin, dan (22)
Kecamatan Babelan. DAS Bekasi tidak melewati Kecamatan Bojongmangu.
Sementara itu, DAS Citarum melewati beberapa kecamatan di wilayah selatan
dan utara Kabupaten Bekasi, seperti a). Kecamatan Bojongmangu, b).
Kecamatan Cabangbungin, c). Kecamatan Cibarusah, d). Kecamatan Cikarang
Pusat, e). Kecamatan Cikarang Timur, f). Kecamatan Karangbahagia, g).

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 26


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Kecamatan Kedungwaringin, h). Kecamatan Pebayuran, i). Kecamatan


Serangbaru, j). Kecamatan Sukakarya, dan k). Kecamatan Muaragembong.
Luas DAS Citarum yang melewati Kabupaten Bekasi mencapai 35.544,49
hektar (Ha). Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.15 terkait luasan DAS
dibawah ini.

Tabel II.15 Luas DAS di Kabupaten Bekasi


Luas DAS (Ha)
Kecamatan/Desa Total (ha)
Citarum Bekasi Blencong
No.
Total Luas DAS 35.544,49 85.104,12 6.094,54 126.743,15

Bojongmangu 5.446,30 - - 5.446,30


1). Desa Bojongmangu 1.574,19 - - 1.574,19
2). Desa Karangindah 645,39 - - 645,39
1 3). Desa Karangmulya 1.021,67 - - 1.021,67
4). Desa Medalkrisna 637,08 - - 637,08
5). Desa Sukabungah 718,79 - - 718,79
6). Desa Sukamukti 849,18 - - 849,18
Cibarusah 3.090,37 923,20 - 4.013,57
1). Desa Cibarusahjaya 5,18 300,78 - 305,96
2). Desa Cibarusahkota 165,93 123,78 - 289,71
3). Desa Ridogalih 568,69 - - 568,69
2
4). Desa Ridomanah 828,92 - - 828,92
5). Desa Sindangmulya 116,54 420,28 - 536,82
6). Desa Sirnajati 840,38 - - 840,38
7). Desa Wibawamulya 564,73 78,36 - 643,09
Setu - 5.677,22 - 5.677,22
1). Desa Burangkeng - 587,17 - 587,17
2). Desa Cibening - 724,56 - 724,56
3). Desa Cijengkol - 270,33 - 270,33
4). Desa Cikarageman - 654,48 - 654,48
5). Desa Ciledug - 473,20 - 473,20
3
6). Desa Kertarahayu - 709,36 - 709,36
7). Desa Lubangbuaya - 346,84 - 346,84
8). Desa Muktijaya - 398,29 - 398,29
9). Desa Ragemanunggal - 588,66 - 588,66
10). Desa Tamanrahayu - 484,55 - 484,55
11). Desa Tamansari - 439,78 - 439,78
Serangbaru 1.874,84 4.092,05 - 5.965,89
1). Desa Cilangkara 60,99 565,31 - 625,30
2). Desa Jayamulya - 718,12 - 718,12
3). Desa Jayasampurna - 1.018,73 - 1.018,73
4 4). Desa Nagacipta 650,68 125,85 - 776,53
5). Desa Nagasari 841,80 37,84 - 879,64
6). Desa Sirnajaya 321,37 307,38 - 628,75
7). Desa Sukaragam - 616,94 - 616,94
8). Desa Sukasari - 701,88 - 701,88
5 Cikarang Pusat 813,18 2.221,70 - 4.213,58
1). Desa Cicau 3,26 1,179,70 - 1.182,96

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 27


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Luas DAS (Ha)


Kecamatan/Desa Total (ha)
No. Citarum Bekasi Blencong
Total Luas DAS 35.544,49 85.104,12 6.094,54 126.743,15
2). Desa Hegarmukti 0,99 613,43 - 614,42
3). Desa Jayamukti - 508,67 - 508,67
4). Desa Pasirranji - 75,33 - 75,33
5). Desa Pasirtanjung - 540,91 - 540,91
6). Desa Sukamahi 808,93 483,36 - 1.291,29
Cikarang Timur 1.310,68 3.842,64 - 5.153,32
1). Desa Cipayung 607,90 211,40 - 819,30
2). Desa Hegarmanah - 532,15 - 532,15
3). Desa Jatibaru - 509,83 - 509,83
6 4). Desa Jatireja - 673,60 - 673,60
5). Desa Karangsari - 1.058,38 - 1.058,38
6). Desa Labansari 484,86 - - 484,86
7). Kelurahan Sertajaya - 583,11 - 583,11
8). Desa Tanjungbaru 217,92 274,17 - 492,09
Cikarang Barat - 5.536,49 - 5.536,49
1). Desa Cikedokan - 668,22 - 668,22
2). Desa Danauindah - 313,25 - 313,25
3). Desa Gandamekar - 554,02 - 554,02
4). Desa Gandasari - 397,45 - 397,45
5). Desa Jatiwangi - 610,93 - 610,93
7
6). Desa Kalijaya - 459,92 - 459,92
7). Desa Mekarwangi - 478,73 - 478,73
8). Desa Sukadanau - 636,18 - 636,18
9). Kelurahan Telagaasih - 355,78 - 355,78
10). Desa Telagamurni - 520,12 - 520,12
11). Desa Telajung - 541,89 - 541,89
Cikarang Selatan - 5.412,90 - 5.412,90
1). Desa Cinatra - 613,16 - 613,16
2). Desa Cibatu - 1.039,69 - 1.039,69
3). Desa Pasirsari - 660,42 - 660,42
8
4). Desa Serang - 530,54 - 530,54
5). Desa Sukadami - 652,83 - 652,83
6). Desa Sukaresmi - 1.464,21 - 1.464,21
7). Desa Sukasejati - 452,05 - 452,05
Cikarang Utara - 3.835,26 3.835,26
1). Desa Cikarangkota - 193,50 - 193,50
2). Desa Harjamekar - 373,03 - 373,03
3). Desa Karangasih - 288,85 - 288,85
4). Desa Karangbaru - 104,18 - 104,18
5). Desa Karangraharja - 309,73 - 309,73
9
6). Desa Mekarmukti - 423,17 - 423,17
7). Desa Pasirgombong - 555,93 - 555,93
8). Desa Simpangan - 357,10 - 357,10
9). Desa Tanjungsari - 336,03 - 336,03
10). Desa Waluya - 283,58 - 283,58
11). Desa Wangunharja - 610,16 - 610,16
10 Tambun Selatan - 4.382,50 - 4.382,50
1). Kelurahan Jatimulya - 631,24 - 631,24

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 28


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Luas DAS (Ha)


Kecamatan/Desa Total (ha)
No. Citarum Bekasi Blencong
Total Luas DAS 35.544,49 85.104,12 6.094,54 126.743,15
2). Desa Lambangjaya - 542,94 - 542,94
3). Desa Lambangsari - 427,48 - 427,48
4). Desa Mangunjaya - 289,70 - 289,70
5). Desa Mekarsari - 414,66 - 414,66
6). Desa Setiadarma - 168,55 - 168,55
7). Desa Setiamekar - 562,44 - 562,44
8). Desa Sumberjaya - 806,10 - 806,10
9). Desa Tambun - 331,31 - 331,31
10). Desa Tridayasakti - 208,08 - 208,08
Tambun Utara - 3.312,15 - 3.312,15
1). Desa Jejalenjaya - 272,83 - 272,83
2). Desa Karangsatria - 343,27 - 343,27
3). Desa Satriajaya - 365,48 - 365,48
11 4). Desa Satriamekar - 360,91 - 360,91
5). Desa Sriamur - 479,45 - 479,45
6). Desa Srijaya - 553,82 - 553,82
7). Desa Srimahi - 633,33 - 633,33
8). Desa Srimukti - 303,06 - 303,06
Cibitung - 4.386,85 - 4.386,85
1). Desa Cibuntu - 564,91 - 564,91
2). Desa Kertamukti - 587,48 - 587,48
3). Desa Muktiwari - 682,23 - 682,23
12
4). Desa Sarimukti - 582,54 - 582,54
5). Desa Sukajaya - 652,19 - 652,19
6). Desa Wanajaya - 627,47 - 627,47
7). Desa Wanasari - 690,03 - 690,03
Karangbahagia 882,24 3.757,71 - 4.539,95
1). Desa Karanganyar - 486,73 - 486,73
2). Desa Karangbahagia - 393,12 - 393,12
3). Desa Karangmukti 797,86 59,07 - 756,93
13 4). Desa Karangrahayu - 592,64 - 592,64
5). Desa Karangsatu 84,38 684,21 - 768,59
6). Desa Karangsentosa - 401,86 - 401,86
7). Desa Karangsetia - 601,67 - 601,67
8). Desa Sukaraya - 538,41 - 538,41
Sukakarya 647,81 4.192,70 - 4.840,51
1). Desa Sukaindah - 726,73 - 726,73
2). Desa Sukajadi - 830,69 - 830,69
3). Desa Sukakarsa 95,64 467,81 - 563,45
14
4). Desa Sukakarya - 759,26 - 759,26
5). Desa Sukalaksana 205,34 536,30 - 741,64
6). Desa Sukamakmur 346,83 199,60 - 546,43
7). Desa Sukamurni - 672,31 - 672,31
15 Sukatani - 3.865,29 - 3.865,29
1). Desa Banjarsari - 742,21 - 742,21
2). Desa Sukaasih - 635,92 - 635,92
3). Desa Sukadarma - 245,74 - 245,74
4). Desa Sukahurip - 767,64 - 767,64

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 29


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Luas DAS (Ha)


Kecamatan/Desa Total (ha)
No. Citarum Bekasi Blencong
Total Luas DAS 35.544,49 85.104,12 6.094,54 126.743,15
5). Desa Sukamanah - 677,88 - 677,88
6). Desa Sukamulya - 435,44 - 435,44
7). Desa Sukarukun - 360,46 - 360,46
Sukawangi - 6.852,26 - 6.852,26
1). Desa Sukabudi - 661,93 - 661,93
2). Desa Sukadaya - 931,81 - 931,81
3). Desa Sukakerta - 1.335,29 - 1.335,29
16
4). Desa Sukamekar - 1.079,92 - 1.079,92
5). Desa Sukaringin - 1.004,57 - 1.004,57
6). Desa Sukatenang - 1.472,21 - 1.472,21
7). Desa Sukawangi - 366,53 - 366,53
Tambelang - 3.489,04 - 3.489,04
1). Desa Sukabakti - 681,82 - 681,82
2). Desa Sukamaju - 708,32 - 708,32
3). Desa Sukamantri - 454,83 - 454,83
17
4). Desa Sukarahayu - 471,08 - 471,08
5). Desa Sukaraja - 293,17 - 293,17
6). Desa Sukarapih - 439,19 - 439,19
7). Desa Sukawijaya - 440,63 - 440,63
Kedungwaringin 2.513,59 400,82 - 2.914,41
1). Desa Bojongsari 314,58 - - 314,58
2). Desa Karangharum 219,24 218,89 - 438,13
3). Desa Karangmekar 435,75 - - 435,75
18
4). Desa Karangsambung 180,41 181,93 - 362,34
5). Desa Kedungwaringin 370,86 - - 370,86
6). Desa Mekarjaya 424,87 - - 424,87
7). Desa Waringinjaya 567,88 - - 567,88
Pebayuran 9.169,41 327,67 - 9.507,08
1). Desa Bantarjaya 680,72 - - 680,72
2). Desa Bantarsari 586,37 - - 586,37
3). Desa Karangharja 1.015,64 327,67 - 1.343,31
4). Desa Karanghaur 305,94 - - 305,94
5). Desa Karangjaya 398,89 - - 398,89
6). Desa Karangpatri 1.254,75 - - 1.264,75
19
7). Desa Karangreja 855,03 - - 855,03
8). Desa Karangsegar 1.091,72 - - 1.091,72
9). Desa Kertajaya 557,06 - - 557,06
10). Kelurahan Kertasari 440,75 - - 440,75
11). Desa Sumberreja 760,65 - - 760,65
12). Desa Sumbersari 648,82 - - 648,82
13). Desa Sumberurip 573,07 - - 573,07
20 Tarumajaya - 1.582,85 3.840,16 5.423,01
1). Desa Pahlawansetia - - 625,13 625,13
2). Desa Pantaimakmur - 340,38 280,78 621,16
3). Desa Pusakarakyat - - 728,52 728,52
4). Desa Samudrajaya - 519,76 117,22 636,98
5). Desa Segarajaya - 709,85 85,68 795,53
6). Desa Segaramakmur - 12,86 878,35 891,21

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 30


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Luas DAS (Ha)


Kecamatan/Desa Total (ha)
No. Citarum Bekasi Blencong
Total Luas DAS 35.544,49 85.104,12 6.094,54 126.743,15
7). Desa Setiaasih - - 592,22 592,22
8). Desa Setiamulya - - 532,26 532,26
Babelan - 4.211,63 2.254,40 6.466,03
1). Desa Babelankota - 45,82 580,14 625,96
2). Kelurahan Bahagia - - 654,99 654,99
3). Desa Bunibakti - 786,85 171,69 958,54
4). Desa Huripjaya - 1.069,78 - 1.069,78
21
5). Kelurahan Kebalen - 282,89 255,94 538,83
6). Desa Kedungjaya - 53,94 581,63 635,57
7). Desa Kedungpengawas - 667,31 10,01 677,32
8). Desa Muarabakti - 773,09 - 773,09
9). Desa Pantaihurip - 531,95 - 531,95
Cabangbungin 313,66 4.680,31 - 4.111,14
1). Desa Jayabakti - 902,83 - 902.83
2). Desa Jayalaksana 139,82 522,81 - 662,63
3). Desa Lenggahjaya 20,44 435,18 - 475,62
22 4). Desa Lenggahsari 71,91 804,44 - 876,35
5). Desa Setiajaya - 654,39 - 654,39
6). Desa Setialaksana 81,49 412,09 - 493,58
7). Desa Sindangjaya - 491,44 - 491,44
8). Desa Sindangsari - 457,13 - 457,13
Muaragembong 8.197,51 6.941,17 - 15.138,68
1). Desa Jayasakti 254,86 1.667,80 - 1.922,66
2). Desa Pantaibahagia 3.135,48 - - 3.135,48
23 3). Desa Pantaibakti 2.776,35 38,57 - 2.814,92
4). Desa Pantaiharapanjaya - 3.673,45 - 3.673,45
5). Desa Pantaimekar 678,38 1.561,35 - 2.239,73
6). Desa Pantaisederhana 1.352,44 - - 1.352,44
Sumber : Pemkab Bekasi, diolah Sapulidi Riset Center (SRC) 2017

Kondisi pengaliran permukaan direpresentasikan oleh beberapa sungai yang


ada di Wilayah Kabupaten Bekasi. Terdapat 16 aliran sungai besar yang
mengalir melewati wilayah Kabupaten Bekasi yaitu: Sungai Citarum, Kali
Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Ciherang, Sungai Belencong, Sungai Jambe,
Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai
Cibeet, Sungai Cipamingkis, Sungai Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak
dan Sungai Jaeran. Secara umum, sungai-sungai tersebut mengalir sepanjang
tahun (perennial). Pemanfaatan dari sungai tersebut antara lain sebagai
sumber air masyarakat serta sebagai irigasi pertanian. Kondisi fisik dari
sungai–sungai besar yang ada di Kabupaten Bekasi tersaji pada Tabel II.16
dibawah ini.

Tabel II.16 Morfologi DAS di Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 31


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Morfologi
No Sungai Q Min Q Maks
Panjang Lebar
(m3 /det) (m3 / det)
300 km Atas : 103 m
1 Citarum 60 82
(dari hulu) Bawah : 42 m
2 Bekasi 40 km 4m–8m 2,65 391
Atas : 14 m – 25 m
3 Cikarang 71 km 3,08 229
Bawah : 6 m – 15 m
Atas : 42 m
4 Ciherang - -
Bawah : 30 m
5 Belencong 5 m – 30 m 6 120
6 Jambe 10 m – 40 m - 80
Atas : 9 m – 19 m
7 Sadang - 210
Bawah : 6,5 m – 8 m
8 Cikedokan 10 m – 50 m 1,0 150
Atas : 7 m – 10 m
9 Ulu 10 1100
Bawah : 4 m 8 m
Atas : 13 m
10 Cilemahabang - 1100
Bawah : 5 m 11 m
Atas : 103 m
11 Cipamingkis 20 km 6 200
Bawah : 43 m
12 Sepak - -
13 Jaeran - -
Atas : 60 m
14 Cibeet 60 km 1,8 502
Bawah : 34 m
Sumber: Perum Jasatirta II (2006) dalam Dinas Bina Marga dan Pengelolaan SDA (2011) dan BBWS Citarum (2008)

Gambar 2.7 Peta Daerah Aliran Sungai

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 32


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.8 Peta Hidrologi Kabupaten Bekasi

b) Kondisi Intrusi Air Laut pada CAT Jakarta dan CAT Bekasi – Karawang
Menurut hasil kajian yang dilakukan oleh Taat Setiawan (Badan Geologi,
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral) pada tahun 2018, sistem
akuifer pada cekungan air tanah merupakan sumber air tanah yang penting
bagi daerah khususnya pada wilayah CAT Jakarta dan CAT Bekasi dan
sekitarnya. Sistem akuifer tersebut adalah multi layer yang terdiri atas sistem
akuifer tak tertekan dan tertekan dengan struktur lapisan relatif datar dengan
pantai.
Zonasi penyebaran intrusi air laut atau air asin, mencakup :
 Zonasi penyebaran intrusi air laut atau air asin pada akuifer tidak tertekan
(< 40 mbmt)
 Zonasi penyebaran intrusi air laut atau air asin pada akuifer tertekan (40 –
140 mbmt)
Konsep zonasi berdasarkan parameter menurut PAHIAA (1986), antara lain :
 Tingkat keasinan air tanah berdasarkan daya hantar listrik (DHL)
 Tingkat keasinan air tanah berdasarkan kandungan ion Cl-
 Tingkat keasinan air tanah berdasarkan zat padat terlarut (ZPT)

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 33


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.9 Peta CAT di Kabupaten Bekasi

Dibawah ini merupakan keluaran dari hasil penelitian tersebut.


1. Tingkat keasinan air tanah akuifer tidak tertekan
Overlay tingkat keasinan air tanah akuifer tidak tertekan terdiri dari Peta
zonasi nilai daya hantar listrik (uS/cm), Peta zonasi kandungan ion klorida
(mg/l), dan Peta zonasi zat padat terlarut (mg/l), yang menghasilkan Peta
Klasifikasi Tingkat Keasinan Air Tanah Tidak Tertekan.

Gambar 2.10 Peta Klasifikasi Keasinan Air Tanah Tidak Tertekan


RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 34
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Dibawah ini merupakan Tabel II.17 terkait Klasifikasi satuan tingkat


keasinan air tanah tidak tertekan.

Tabel II.17 Klasifikasi Satuan Tingkat Keasinan Air Tanah Tidak Tertekan
Zona Keasinan Air Satuan Keasinan Air
Keterangan
Tanah Tanah
Air tanah pada umumnya memiliki
D1K1Z1, D1K2Z1,
Zona Air Tanah Tawar DHL ≤ 1500 µS/cm, ion klorida ≤
D2K1Z1, D1K1Z2
500 mg/l, dan ZPT ≤ 1000 mg/l.
D2K2Z1, D2K2Z3, Air tanah pada umumnya memiliki
Zona Air Tanah Agak D2K1Z2, D1K1Z3, DHL >1500 - ≤ 5000 µS/cm, ion
Payau D2K1Z3, D2K2Z2, klorida > 500 - ≤ 2000 mg/l, dan
D1K2Z2, D3K2Z2 ZPT > 1000 - ≤ 3000 mg/l.
Air tanah pada umumnya memiliki
D3K2Z3, D2K3Z3, DHL >5000 - ≤15000 µS/cm, ion
Zona Air Tanah Payau
D3K3Z2 klorida >2000 - ≤ 5000 mg/l, dan
ZPT >3000 - ≤ 10000 mg/l.
Sumber : Taat Setiawan (Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral), 2018

Gambar 2.11 Peta Zonasi Tingkat Keasinan Air Tanah Tidak Tertekan

2. Tingkat Keasinan Air Tanah Akuifer Tertekan


Overlay tingkat keasinan air tanah akuifer tertekan terdiri Peta zonasi nilai
daya hantar listrik (uS/cm), Peta zonasi kandungan ion klorida (mg/l), dan
Peta zonasi zat padat terlarut (mg/l), yang menghasilkan Peta Klasifikasi
Tingkat Keasinan Air Tanah Tertekan.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 35


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.12 Peta Klasifikasi Tingkat Keasinan Air Tanah Tertekan

Dibawah ini merupakan Tabel II.18 terkait Klasifikasi satuan tingkat keasinan
air tanah tertekan.

Tabel II.18 Klasifikasi satuan tingkat keasinan air tanah tertekan


Zona Keasinan Air Satuan Keasinan Air
Keterangan
Tanah Tanah
Air tanah pada umumnya memiliki DHL ≤
Zona Air Tanah Tawar D1K1Z1, D1K1Z2
1500 µS/cm, ion klorida ≤ 500 mg/l, dan ZPT
≤ 1000 mg/l.
D2K2Z3, D2K1Z2, Air tanah pada umumnya memiliki DHL
Zona Air Tanah Agak
D2K1Z2, D2K2Z2, >1500 - ≤ 5000 µS/cm, ion klorida > 500 - ≤
Payau
D1K2Z2, D3K2Z2 2000 mg/l, dan ZPT > 1000 - ≤ 3000 mg/l.
Air tanah pada umumnya memiliki DHL
Zona Air Tanah Payau D3K3Z3, D3K2Z3 >5000 - ≤15000 µS/cm, ion klorida >2000 - ≤
5000 mg/l, dan ZPT >3000 - ≤ 10000 mg/l.
Sumber : Taat Setiawan (Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral), 2018

Gambar 2.13 Peta Zonasi Tingkat Keasinan Air Tanah Tertekan


RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 36
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Dalam rangka pencapaian air minum berkualitas dengan salah satu target
prioritas adalah persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan, air merupakan salah satu media lingkungan yang berperan dalam
penyebaran penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya cemaran baik
berupa mikroorganisme berupa bakteri, protozoa, dan cacing. Kerugian akibat
water-borne diseases tidak hanya pada manusia namun juga dapat berdampak
pada lingkungan tempat manusia tinggal. Kontaminasi pada manusia dapat
melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses menyiapkan makanan,
ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses penyiapan
makanan. Umumnya gejala paling sering akibat penyakit ini yaitu diare, dan
paling sering terjadi pada anak-anak terutama pada daerah dengan sanitasi
dan higienitas yang buruk. Sebagai salah satu pengawasan kualitas air minum,
dilakukan uji petik terhadap kualitas air minum secara eksternal. di tahun
2021 persentase hasil pemeriksaan kualitas air minum yang bersumber dari
sumur/air tanah di Kabupaten Bekasi yang memenuhi syarat mikrobiologi
sebesar 80,71%.

c) Kondisi Air Sungai


Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan
dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Daerah aliran sungai adalah
suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan
anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan daratan alami yang kedua
pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir dengan
kecepatan tertentu dari hulu ke hilir menuju ke laut, ke danau, atau ke sungai
lain yang merupakan sungai induk. Manfaat air sungai bagi kehidupan sangat
besar artinya, selain sebagai bahan baku air minum, juga untuk mengairi
pertanian di pesawahan, perikanan, lalu lintas perairan, pembangkit tenaga
listrik, dan pariwisata. Sungai juga berfungsi sebagai media dalam siklus
hidrologi untuk tempat berkumpulnya air hujan, mata air, aliran air tanah, dan
airan erosi tanah.
Berdasarkan data dari DIKPLHD Kabupaten Bekasi, terdapat 18 sungai yang
membentang di Kabupaten Bekasi yaitu Sungai Cipamingkis, Sungai Ulu,
Sungai Cbl, Sungai Cikedokan, Sungai Sadang, Sungai Jaeran/Srengseng,
Sungai Jambe, Sungai Cikadu, Sungai Blencong, Sungai Cikarang, Sungai
Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai Sasak Jarang, Sungai Bekasi, Sungai
Pisangan, Sungai Babakan, Sungai Cibereum, dan Sungai Ciherang. Dari ke 18
sungai yang ada, sungai yang memiliki debit maksimal tertinggi adalah sungai
CBL yaitu 48.400 m3/detik. Jelasnya dapat dilihat pada tabel II.19 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 37


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.19 Kondisi Sungai di Kabupaten Bekasi


Lebar Lebar Debit Debit
Panjang Kedalama
No. Nama Sungai Permukaan Dasar Maks Min
(km) n (m)
(m) (m) (m3/dtk) (m3/dtk)
1 Sungai Jaeran/Srengseng 0 25 0 0 0.200 0.170
2 Sungai Jambe 0 13 0 0.9 0.320 0.088
3 Sungai Sasak Jarang 0 0 0 0 0.200 0.096
4 Sungai Cibeureum 0 25 0 0 2.270 0.460
5 Sungai Babakan 0 0 0 0 5.770 0.160
6 Sungai Pisangan 0 0 0 0 17.100 1.380
7 Sungai CBL 0 0 0 0 48.400 1.910
8 Sungai Bekasi 0 25 0 0 14.300 0.990
9 Sungai Cipamingkis 0 25 0 0 0.310 0.210
10 Sungai Cikadu 0 0 0 0 0.610 0.240
11 Sungai Cibeet 0 25 0 0 9.540 0.100
12 Sungai Cilemahabang 23 25 0 1 3.650 0.059
13 Sungai Ulu 0 25 0 0 1.280 0.530
14 Sungai Ciherang 0 25 0 0 4.430 1.710
15 Sungai Cikarang 0 25 0 0 7.940 1.000
16 Sungai Cikedokan 0 25 0 0 1.490 0.098
17 Sungai Sadang 0 0 0 0 20.700 0.290
18 Sungai Blencong 0 25 0 0 22.600 1.120
Sumber: Dokumen DIKPLHD Kabupaten Bekasi Tahun 2020

d) Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung
Danau adalah suatu badan air alami yang selalu tergenang sepanjang tahun
dan mempunyai mutu air tertentu yang beragam dari satu danau ke danau
yang lain serta mempunyai produktivitas biologi yang tinggi. Ekosistem danau
termasuk habitat air tawar yang memiliki perairan tenang yang dicirikan oleh
adanya arus yang sangat lambat sekitar 0.1-1 cm/detik atau tidak ada arus
sama sekali. Oleh karena itu residence time (waktu tinggal) air bisa
berlangsung lebih lama.
Pada dasarnya proses terjadinya danau dapat dikelompokan menjadi dua
yaitu danau alami dan danau buatan. Danau alami merupakan danau yang
terbentuk sebagai akibat dari kegiatan alamiah misalnya becana alam,
kegiatan vulkanik dan kegiatan tektonik. Sedangkan danau buatan adalah
danau yang dibentuk dengan sengaja oleh kegiatan manusia dengan tujuan
tertentu dengan cara membuat bendungan pada daerah dataran rendah.
Situ memiliki fungsi penting, baik secara ekologis maupun ekonomis.
Fungsinya sebagai tempat penampung air, konservasi sumber daya perairan,
pengembangan ekonomi lokal maupun tempat rekreasi. Di samping itu,
perairan situ merupakan salah satu bentuk perairan umum yang bersifat
terbuka (open access), milik umum (common propert) dan bersifat
serbaguna.
Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan
pertanian (small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan
air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan
sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian
bernilai ekonomi tinggi (high added value crops) di musim kemarau atau di

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 38


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

saat curah hujan makin jarang. Embung merupakan salah satu teknik
pemanenan air (water harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis
agroekosistem. Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk
mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk
keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.
Hasil inventarisasi danau/waduk/situ/embung Kabupaten Bekaasi pada
tahun 2020 menunjukkan bahwa Kabupaten Bekasi memiliki 13
danau/waduk/situ/embung yang tersebar di beberapa lokasi di Kabupaten
Bekasi. Volume air danau/waduk/situ/embung terbesar adalah situ
cibeureum yaitu 731.100 m3 dengan luas 40 Ha. Jelasnya dapat dilihat pada
tabel II.20 dibawah ini.

Tabel II.20 Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung Kabupaten Bekasi


Nama Danau /Waduk
No. Luas (Ha) Volume (m3)
/Situ /Embung
1 Situ Rawa Binong 17 419,400
2 Situ Bojongmangu 17 231,000
3 Situ Burangkeng 6.5 195,000
4 Situ Taman 6 549,000
5 Situ Ceper 4.8 45,000
6 Situ Ciantra 3 54,000
7 Situ Liang Maung 1 30,000
8 Situ Cipalahlar 16 480,000
9 Situ Tegal Abidin 18 486,000
10 Situ Cibungur 3.7 112,500
11 Situ Cibeureum 40 731,100
12 Situ Leungsir 1.5 45,000
13 Situ Pagadungan 4 120,000
Sumber: Dokumen DIKPLHD Kabupaten Bekasi Tahun 2020

e) Kondisi Air Sumur


Air sumur/air tanah yang tersimpan dan mengalir di bawah permukaan tanah
yang dapat digunakan untuk keperluan makhluk hidup. Air jenis ini sangat
berguna untuk ketersediaan cadangan air di muka bumi, dimana air
merupakan salah satu hal yang paling penting bagi keberlangsungan hidup
semua makhluk di bumi. Tanpa adanya air mustahil makhluk hidup akan tetap
bertahan hidup.
Secara umum, proses terbentuknya air tanah mengikuti siklus hidrologi,
dimana turunnya air hujan dari atmosfer sebagian besar akan langsung
mengalir sebagai aliran permukaan menuju ke sungai, rawa, atau danau, dan
sebagian lainnya akan meresap ke dalam tanah. Air mula-mula meresap ke
zona tak jenuh dan terus meresap sampai zona jenuh air, itulah yang akan
menjadi air tanah. Peristiwa ini akan terus berulang seperti siklus hidrologi
dari mulai turun dari atmosfer ke bumi hingga kembali lagi ke atmosfer.
Air tesebut dapat bersumber dari curah hujan yang tinggi ketika terjadinya
hujan, dimana air hujan yang turun dari atmosfer ke permukaan bumi akan

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 39


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

menjadi aliran air permukaan yang mengalir ke dnau, sungai, dan daerah
tangkapan air lainnya serta air hujan tersebut aada yang meresap ke bawah
permukaan tanah melalui retakan atau pori-pori dalam formasi batuan dan
akhirnya mencapai muka air tanah.
Menurut Kodoatie (2012) kandungan kimia dari suatu air tanah tergantung
dari system aliran air tanahnya. Siste aliran air tanah ada tiga yaitu system
lokal, system antara, dan system regional. Unsur kimia dominan dari air tanah
system lokal yaitu HCO3, Ca dan Mg. selanjutnya yaitu system antara, unsur
kimia dominan dari air tanah ini umumnya yaitu NaSO 4 dan Cl. Terakhir yaitu
system regional, unsur dominan dari air tanah ini yaitu Na, Cl, hilangnya
unsur CO2 dan O2. Selain itu, air yang meresap ke bawah permukaan tanah
akan membawa unsur-unsur lainnya yang ikut terlarut dalam air.

f) Kondisi Air Permukaan


Kabupaten Bekasi berada di Wilayah Sungai Citarum dan Wilayah Sungai
Ciliwung Cisadane. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah Sungai
Citarum ditetapkan sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan kode
WS: 02.06.A3 dan luas 1.132.334 Ha. Seluruh WS Citarum berada di wilayah
administrasi Provinsi Jawa Barat, meliputi 9 (sembilan) Kabupaten, yaitu
Cianjur, Bandung, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang,
Bekasi, dan Bandung Barat, dan 3 (tiga) Kota di Bandung, Bekasi dan Cimahi.
Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane yang selanjutnya disebut WS Ciliwung
Cisadane memiliki luas 528.719 Ha, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
12 Tahun 2012 terdiri dari 15 (lima belas) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu:
DAS Cimanceuri, DAS Ciranggon, DAS Cileleus, DAS Cimauk, DAS Cirarab, DAS
Ciasin, DAS Cisadane, DAS Cikapadilan, DAS Angke, DAS Krukut, DAS Ciliwung,
DAS Sunter, DAS Cakung, DAS Blencong dan DAS Bekasi.

C. Kualitas Air
Mengenai kualitas air yang ada di Kabupaten Bekasi ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Kualitas Air Sungai
Indeks kualitas air sungai disesuaikan dengan Baku Mutu Lingkungan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan dan
Pengendalian Air. Penentuan kualitas air sungai salah satunya dilihat dari pH,
BOD dan COD. Nilai BOD dan COD dapat mengindikasikan tingkat kualitas air
sungai terhadap limbah cair domestik. BOD merupakan parameter
pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mengurai
hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan.
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
organik yang terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator
kalium dikromat sebagai sumber oksigen.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 40


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Terdapat 36 sungai dan 6 situ di Kabupaten Bekasi yang telah dipantau


kualitasnya pada tahun 2019. sebagian besar baku mutu sungai dan situ
masuk kategori tercemar berat. Untuk lebih jelasnya, kualitas air sungai di
Kabupaten Bekasi pada tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel II.21 berikut.

Tabel II.21 Status Mutu Air Sungai dan Situ di Kabupaten Bekasi
PERIODE 1 PERIODE 2 PERIODE 3 IKA /
No. Nama Sungai KRITERIA
SKOR KRITERIA SKOR KRITERIA SKOR KRITERIA SUNGAI
1 Sungai Jaeran 70,346 Cukup Baik 54,659 Sedang 81,325 Baik 68,777 Sedang
Hulu
2 Sungai Jaeran 52,336 Sedang 70,307 Cukup 46,239 Marginal 56,294 Sedang
Hilir Baik
3 Sungai Sasak 53,408 Sedang 64,188 Sedang 57,260 Sedang 58,285 Sedang
Jarang Hulu
4 Sungai Sasak 62,944 Sedang 50,688 Sedang 77,050 Cukup 63,561 Sedang
Jarang Hilir Baik
5 Sungai Jambe 36,139 Marginal 37,550 Marginal 33,884 Buruk 35,857 Marginal
Hulu
6 Sungai Jambe 38,126 Marginal 46,378 Marginal 42,246 Marginal 42,250 Marginal
Hilir
7 Sungai Babakan 81,961 Baik 36,377 Marginal 82,601 Baik 66,980 Sedang
Hulu
8 Sungai Babakan 63,096 Sedang 60,628 Sedang 60,332 Sedang 61,352 Sedang
Hilir
9 Sungai Pisangan 73,995 Cukup Baik 70,696 Cukup 73,684 Cukup 72,792 Cukup
Hulu Baik Baik Baik
10 Sungai Pisangan 72,941 Cukup Baik 78,826 Cukup 57,044 Sedang 69,604 Sedang
Hilir Baik
11 Sungai CBL Hulu 73,985 Cukup Baik 48,550 Marginal 73,708 Cukup 65,414 Sedang
Baik
12 Sungai CBL Hilir 61,581 Sedang 61,969 Sedang 58,706 Sedang 60,752 Sedang
13 Sungai Bekasi 82,933 Baik 75,480 Cukup 70,038 Cukup 76,150 Cukup
Hulu Baik Baik Baik
14 Sungai Bekasi 84,827 Baik 76,579 Cukup 78,828 Cukup 80,078 Baik
Hilir Baik Baik
15 Sungai 51,714 Sedang 79,649 Cukup 43,422 Marginal 58,262 Sedang
Cipamingkis Baik
Hulu
16 Sungai 58,113 Sedang 70,948 Cukup 49,749 Marginal 59,603 Sedang
Cipamingkis Baik
Hilir
17 Sungai Cikadu 58,417 Sedang 61,428 Sedang 51,056 Sedang 56,967 Sedang
Hulu
18 Sungai Cikadu 69,521 Sedang 51,329 Sedang 48,330 Marginal 56,393 Sedang
Hilir
19 Sungai Cibeet 55,533 Sedang 87,447 Baik 63,471 Sedang 68,817 Sedang
Hulu
20 Sungai Cibeet 56,168 Sedang 67,012 Sedang 50,344 Sedang 57,841 Sedang
Hilir
21 Sungai 64,267 Sedang 63,525 Sedang 53,942 Sedang 60,578 Sedang
Cilemahabang
Hulu
22 Sungai 70,272 Cukup Baik 66,317 Sedang 53,513 Sedang 63,368 Sedang
Cilemahabang
Hilir
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 41
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

PERIODE 1 PERIODE 2 PERIODE 3 IKA /


No. Nama Sungai KRITERIA
SKOR KRITERIA SKOR KRITERIA SKOR KRITERIA SUNGAI
23 Sungai Ciherang 74,573 Cukup Baik 64,246 Sedang 58,773 Sedang 65,864 Sedang
Hulu
24 Sungai Ciherang 74,576 Cukup Baik 76,749 Cukup 72,757 Cukup 74,694 Cukup
Hilir Baik Baik Baik
25 Sungai Ulu Hulu 74,641 Cukup Baik 65,502 Sedang 75,253 Cukup 71,799 Cukup
Baik Baik
26 Sungai Ulu Hilir 74,696 Cukup Baik 53,735 Sedang 74,348 Cukup 67,593 Sedang
Baik
27 Sungai Cikarang 53,944 Sedang 85,351 Baik 65,350 Sedang 68,215 Sedang
Hulu
28 Sungai Cikarang 79,374 Cukup Baik 75,599 Cukup 89,167 Baik 81,380 Baik
Hilir Baik
29 Sungai 71,998 Cukup Baik 54,247 Sedang 62,414 Sedang 62,886 Sedang
Cikedokan Hulu
30 Sungai 78,368 Cukup Baik 59,392 Sedang 78,061 Cukup 71,940 Cukup
Cikedokan Hilir Baik Baik
31 Sungai Sadang 73,640 Cukup Baik 62,812 Sedang 56,184 Sedang 64,212 Sedang
Hulu
32 Sungai Sadang 73,437 Cukup Baik 52,914 Sedang 55,541 Sedang 60,630 Sedang
Hilir
33 Sungai Blencong 57,156 Sedang 61,293 Sedang 53,681 Sedang 57,377 Sedang
Hulu
34 Sungai Blencong 54,274 Sedang 54,910 Sedang 59,091 Sedang 56,092 Sedang
Hilir
35 Sungai 58,870 Sedang 62,232 Sedang 55,895 Sedang 58,999 Sedang
Cibeureum Hulu
36 Sungai 63,520 Sedang 56,286 Sedang 74,405 Cukup 64,737 Sedang
Cibeureum Hilir Baik
37 Situ Cibeureum 75,613 Cukup Baik 61,635 Sedang 57,476 Sedang 64,908 Sedang
38 Situ Binong 61,239 Sedang 55,332 Sedang 60,947 Sedang 59,173 Sedang
39 Situ Abidin 69,338 Sedang 79,634 Cukup 65,937 Sedang 71,636 Cukup
Baik Baik
40 Situ Ceper 86,508 Baik 86,368 Baik 74,082 Cukup 82,320 Baik
Baik
41 Situ Leungsir 87,506 BAIK 88,579 BAIK 87,450 BAIK 87,845 Baik
42 Situ Cipahlahar 63,098 SEDANG 60,944 SEDANG 69,641 SEDANG 64,561 SEDANG
Sumber: Dokumen DIKPLHD Kabupaten Bekasi Tahun 2020

Dari Perhitungan Indeks Kualitas Air dengan nilai indeks Kualitas Air (IKA)
kabupaten Bekasi tahun 2020 sebesar 64,687 statusnya adalah kriteria
sedang.

b) Kualitas Air Danau/Waduk/Situ/Embung


Ditinjau dari segi kualitas air danau/situ/embung dapat diketahui dari
beberapa parameter, diantaranya nilai temperature, residu terlarut, residu
tersuspensi, pH, TDS, TSS, DO, BOD, COD, deterjen, fecal, coliform, total
coliform, dan lain-lain. Untuk baku mutu parameter tersebut sudah diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.22 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 42


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.22 Status Mutu Air Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Bekasi


Nama Periode 1 Periode 2 Periode 3 Ika /
No. Kriteria
Sungai Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Situ
Situ Cukup
1 75.6126 61.6353 Sedang 57.4759 Sedang 64.9079 Sedang
Cibeureum Baik
2 Situ Binong 61.2393 Sedang 55.3323 Sedang 60.947 Sedang 59.1729 Sedang
Cukup Cukup
3 69.3382 Sedang 79.6343 65.9369 Sedang 71.6365
Situ Abidin Baik Baik
Cukup
4 86.5081 Baik 86.3682 Baik 74.0823 82.3195 Baik
Situ Ceper Baik
Situ
5 87.5063 Baik 88.5788 Baik 87.4503 Baik 87.8451 Baik
Leungsir
Situ
6 63.0984 Sedang 60.9441 Sedang 69.6409 Sedang 64.5611 Sedang
Cipahlahar
Sumber: Dokumen DIKPLHD Kabupaten Bekasi Tahun 2020

c) Kualitas Air Sumur


Sebagai air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan diserap ke dalam
lapisan tanah dan menjadi air tanah. Air akan menembus melalui beberapa
lapisan yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing
lapisan tanah sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, dan menyebabkan
air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang berbeda. Air tanah
terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah dalam atau artesis. Air tanah
dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah dan
air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur dangkal.
Sementara itu air tanah dalam terdapat diantara dua lapisan kedap air atau
dikenal dengan lapisan akuifer yang dapat menampung air. Jika lapisan kedap
air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan disebut mata air artesis.
Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal.

D. Hutan
Berdasarkan data Kementerian LHK, bahwa di Kabupaten Bekasi terdapat lahan
yang berstatus sebagai hutan lindung dan hutan produksi. Hutan tersebut
berlokasi di 2 kecamatan yaitu Muaragembong dan Babelan. Jelasnya dapat
dilihat pada Tabel II.23 dan Gambar 2.15 dibawah ini.

Tabel II.23 Luas Hutan di Kabupaten Bekasi


No Fungsi Hutan Lokasi Luas (Ha)
Kecamatan Muaragembong 6,051
1. Hutan Lindung
Kecamatan tarumajaya 137
Kecamatan Muaragembong 5,345
2. Hutan Produksi Kecamatan Babelan 385
Cabangbungin 81.9
Sumber : Kementerian KLHK, Tahun 2017

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 43


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.14 Peta Hutan di Kabupaten Bekasi

E. Pertambangan
Berdasarkan peta wilayah pertambangan Provinsi Jawa Barat, terdapat beberapa
potensi tambang mineral dan migas di Kabupaten Bekasi. Untuk mineral
berdasarkan peta yaitu batu gamping pasir di Kecamatan Bojongmangu.
Sementara untuk migas yang telah ada saat ini berada di Kecamatan tambelang,
Pebayuran, Muaragembong, Tambun, Babelan. Jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.16 dibawah ini

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 44


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.15 Peta Potensi Pertambangan di Kabupaten Bekasi

2.2.1.4 Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDTLH)


Pada kajian ini, ambang batas Jasa Lingkungan penyedia digunakan untuk menganalisis
kemampuan lingkungan Kabupaten Bekasi yang dikuantifikasi sebagai Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH). Pangan dan air dipilih sebagai variabel
untuk mengkuantifikasi Daya Dukung Lingkungan Hidup (DDLH). Yang dimaksud
dengan "Daya Dukung Lingkungan Hidup" adalah kemampuan Lingkungan Hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar
keduanya. Sementara "Daya Tampung Lingkungan Hidup" adalah kemampuan
Lingkungan Hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk
atau dimasukkan ke dalamnya (UUPPLH No.32/2009).
Ambang batas secara sederhana didefinisikan sebagai suatu tingkatan yang masih dapat
diterima. Dalam hal ini ambang batas yang digunakan adalah ambang batas penduduk,
yaitu seberapa banyak penduduk yang dapat didukung suatu wilayah dengan
ketersediaan sumber daya yang ada atau tersedia. Status DDLH kemudian ditentukan
dengan melihat apakah jumlah penduduk suatu wilayah telah melewati ambang
batasnya atau belum (Norvyani, dkk., 2018). Penentuan ambang batas dan status DDLH
ini dilakukan melalui pendekatan menggunakan Jasa Lingkungan penyedia bahan

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 45


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

pangan dan Jasa Lingkungan penyedia air bersih dengan asumsi tidak terjadi aliran
materi/energi (closed system).
A. Ambang Batas dan Status Daya Dukung Penyedia Bahan Pangan
Penentuan status daya dukung penyedia pangan dilakukan berdasarkan hasil
perhitungan ambang batas, yaitu dengan menyelisihkan ambang batas terhadap
jumlah penduduk eksisting, nilai selisih yang negatif menunjukkan bahwa status
DDLH pangan wilayah tersebut telah melampaui. Hasil analisis untuk status
DDLH pangan terlihat bahwa Status daya dukung pangan di Kabupaten Bekasi
Belum Melampaui sebesar 72,58% dan sudah melampaui sebesar 27,42%.
Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.24 dan Gambar 2.17 dibawah ini.

Tabel II.24 Luasan DDLH Pangan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Bekasi


STATUS
Grand Total
KABUPATEN Belum Sudah
(Ha)
BEKASI Melampaui Melampaui
90.852,95 34.326,77 125.179,72
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Gambar 2.16 Peta Status Daya Dukung Pangan Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 46


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Untuk Luasan Ketersediaan Pangan di Kabupaten Bekasi yaitu 4.267.425,99


Kkal / Tahun, untuk kebutuhan pangan 3.004.820,31 Kkal/Tahun. Jelasnya dapat
dilihat pada tabel II.25 dan Gambar 2.18 dibawah ini.

Tabel II.25 Luasan Ketersediaan, Kebutuhan Pangan dan Ambang Batas


di Kabupaten Bekasi
JUTA. KKAL/TAHUN AMBANG BELUM MELAMPAUI
KABUPATEN (RIBU
KETERSEDIAAN KEBUTUHAN SELISIH Ha %
BEKASI JIWA)
4.267.425,99 3.004.820,31 1.262.605,68 5.438 90.852,95 72,58
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Gambar 2.17 Peta Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan di Kabupaten Bekasi

B. Ambang Batas dan Status Daya Dukung Penyedia Air Bersih


Sama halnya dengan penentuan status daya dukung penyedia pangan, status
daya dukung penyedia air bersih juga diperoleh melalui penentuan ambang
batas. Status daya dukung penyedia air yang sudah melampaui seluas 51481,92
Ha, Sedangkan untuk daya dukung air yang belum melampaui seluas 73697,80
Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.26 dan Gambar 2.19
dibawah ini.
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 47
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.26 Luasan DDLH Air Bersih Berdasarkan Kecamatan


di Kabupaten Bekasi
Status Daya Dukung Air (Ha)
Total Luas
KABUPATEN BEKASI Belum Melampaui Sudah Melampaui
73.697,80 51.481,92 125.179,72
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Gambar 2.18 Peta Status Daya Dukung Air Kabupaten Bekasi

Ketersediaan air di Kabupaten Bekasi yaitu sebesar 6.428.451.140,14 M3/Tahun


dan untuk kebutuhan air di Kabupaten Bekasi yaitu sebesar 6.714.712.400,00
m3/Tahun. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.27 dan Gambar 2.20 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 48


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.27 Luasan Ketersediaan dan Kebutuhan Air dan Ambang Batas di
Kabupaten Bekasi
Belum Sudah
Ketersediaan Kebutuhan Selisih Ambang Batas
KABUPATEN Melampaui Melampaui
(M3/Tahun) (M3/Tahun) (M3/Tahun) (M3/Tahun)
BEKASI (Ha) (Ha)
6.428.451.140,14 6.714.712.400,00 (286.261.259,86) 3.650.102,71 73.697,80 51.481,92
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Gambar 2.19 Peta Ketersediaan dan Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Bekasi

2.2.1.5 Kualitas Lingkungan Hidup


Analisis dampak dan resiko lingkungan yang dibahas dalam hal ini disesuaikan dengan
dinamika perkotaan seperti beban pencemar.
A. BOD
BOD Merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bekteri untuk mengurai hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi
dalam air buangan, dinyatakan dengan BOD hari pada suhu 20 °C dalam mg/liter
atau ppm. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran
terhadap air buangan domestik atau industri juga untuk mendesain sistem
pengolahan limbah biologis bagi air tercemar. Penguraian zat organik adalah
peristiwa alamiah, jika suatu badan air tercemar oleh zat organik maka bakteri
akan dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses biodegradable
berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada biota air dan keadaan

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 49


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

pada badan air dapat menjadi anaerobik yang ditandai dengan timbulnya bau
busuk. Untuk beban pencemar yang ada di Kabupaten Bekasi terdiri dari BOD.
Dimana beban pencemar terbagi kedalam 5 (lima) rentang BOD. Jelasnya dapat
dilihat pada Tabel II.28 dan Gambar 2.21 dibawah ini.

Tabel II.28 Besaran Beban Pencemar BOD di Kabupaten Bekasi


Beban Pencemar BOD (Kg/Hari)

108.43 - 144.56

144.57 - 180.70
72.29 - 108.42
36.15 - 72.28
0 - 36.14

Total
KABUPATEN BEKASI

69775,12 8575,08 20772,77 25220,15 836,60 125179,72


Sumber : Hasil Analisis, 2023

Gambar 2.20 Peta Beban Pencemar BOD Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 50


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

B. COD
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik
yang terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator kalium dikromat
sebagai sumber oksigen. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh
zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat
menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air.
besaran beban pencemar COD di Kabupaten Bekasi terbagi kedalam 5 rentang,
dengan rentang terbesar yaitu 0 - 47.09 kg/hari sebesar 69250,12 Kg/hari.
Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.30 dan Gambar 2.22 dibawah ini.

Tabel II.29 Besaran Beban Pencemar COD di Kabupaten Bekasi


Beban Pencemar COD (Kg/Hari)

141.28 - 188.36

188.37 - 235.45
94.19 - 141.27
47.10 - 94.18
0 - 47.09

Total
KABUPATEN
BEKASI

16477,0
69250,12 34353,45 4849,15 250,00 125179,72
0
Sumber : Hasil Analisis, 2023

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 51


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.21 Peta Beban Pencemar COD Kabupaten Bekasi


C. TSS
Total Susppended Solid (TSS) yaitu Zat yang tersuspensi biasanya terdiri dari zat
organik dan anorganik yang melayang-layang dalam air, secara fisika zat ini sebagai
penyebab kekeruhan pada air. Limbah cair yang mempunyai kandungan zat
tersuspensi tinggi tidak boleh dibuang langsung ke badan air karena disamping
dapat menyebabkan pendangkalan juga dapat menghalangi sinar matahari masuk
kedalam dasar air sehingga proses fotosintesa mikroorganisme tidak dapat
berlangsung. Di Kabupaten Bekasi TSS terbagi kedalam 5 rentang, dengan TSS
dengan rentang terbesar yaitu 0 - 16.70 kg/hari sebesar 66527,08 Kg/hari.
Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.30 dan Gambar 2.23 dibawah ini.

Tabel II.30 Besaran Beban Pencemar TSS di Kabupaten Bekasi


Beban Pencemar TSS (Kg/Hari)
0 - 16.70

16.71 -

33.40 -

50.10 -

66.80 -

Total
33.39

50.09

66.79

83.49

KABUPATEN
BEKASI

66.527,08 41.038,98 10.009,08 2.874,02 4.730,56 125.179,72


Sumber : Hasil Analisis, 2023

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 52


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.22 Peta Beban Pencemar TSS Kabupaten Bekasi

2.2.1.6 Kualitas Udara


Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Pun
manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan
kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer
bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa
karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur
dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida
(CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan
pencemar udara.
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya pencemaran udara
bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Penyebab pencemaran
udara dari faktor adalah alam contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang
mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme.
Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.
Kualitas udara karbon monoksida di Kabupaten Bekasi dapat dilihat beragam mulai dari
rendah sampai dengan tinggi, yang yang rendah dapat dilihat pada gambar 2.10 (warna
biru sampai hijau pada peta) berada pada wilayah pesisir dan sebagian pada wilayah
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 53
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

perkotaan, untuk yang sedang dan tinggi (warna kuning sampai kecokelatan) didominasi
pada kawasan perkotaan dikarenakan banyak kendaraan bermotor dan kawasan
industri. Dibawah ini merupakan Tabel II.31 dan Gambar 2.24 dan Gambar 2.25 terkait
kualitas udara menurut dokumen DIKPLHD Kabupaten Bekasi Tahun 2022.

Gambar 2.23 Peta Pencemar Udara CO, O3, NO2 Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 54


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.31 Kualitas Udara di Kabupaten Bekasi


Titik Koordinat SO2 NO2
Lokasi Lama Pengukuran
Latitude Longitude (μg/m3) (μg/m3)
Kawasan Transportasi Periode 1
Jl. Kedungwaringin, Kec. Kedungwaringin -6.2687 107.2686 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 16 26
Depan Pos Pol Pintu Tol Cibitung, Kec. Cikarang Barat -6.2806 107.0861 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 14 36

Jl. Andini Sakti, Kec. Cikarang Barat -6.2735 107.0886 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 12 27
Jl. Raya Babelan No. 1, Babelan Kota, Kec. Babelan -6.1696 107.0454 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 13 30
Jl. Raya Cikarang Cibarusah, Komp. The Oasis Kav.
-6.3263 107.1278 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 18 34
No. 1 RS. EMC Cikarang, Kec. Cikarang Selatan
Depan Pos Perlintasan Kereta Api (Jl. Citarik) Kec.
-6.2707 107.202 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 13 36
Cikarang Timur
Jl. Raya Karawang, Kec. Kedungwaringin -6.2692 107.2362 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 19 39
Jl. Raya Pilar, Kec. Karangbahagia -6.2706 107.1799 5 Agustus 2022-19 Agustus 2022 16 37
Jl. Raya Diponegoro (Depan PT. Sinde Budi), Kec.
-6.2628 107.0375 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 16 38
Tambun Selatan
Jl. Raya H. Nausan No. 3, Desa Sriamur, Kec. Tambun
-6.1879 '107.0505 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 14 30
Utara
Kawasan Industri Periode 1
KI Hyundai ,Kec. Cikarang Selatan -6.3455 107.1413 1 Agustus 2022-15 Agustus 2022 19 28
Kawasan Jababeka I ,Kec. Cikarang Utara -6.2943 107.139 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 20 37
Kawasan MM 2100 ,Kec. Cikarang Barat -6.2971 107.1009 5 Agustus 2022-19 Agustus 2022 13 38
Kawasan Marunda Center ,Kec. Tarumajaya -6.1028 107.9728 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 17 39
Kawasan GIIC ,Kec. Cikarang Pusat -6.3728 107.1773 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 14 24
Titik Koordinat SO2 NO2
Lokasi Lama Pengukuran
Latitude Longitude (μg/m3) (μg/m3)
Kawasan EJIP ,Kec. Cikarang Selatan -6.3321 107.1125 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 16 29
KI Karyadeka Pancamurni (PT. PNE Indonesia) ,Kec.
-6.3242 107.1472 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 22 37
Cikarang Selatan
KI Gobel PT. Surteckariya ,Kec. Cikarang Barat -6.2639 107.089 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 15 35
PT. Toyogiri ,Kec. Tambun Selatan -6.2628 107.0375 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 12 36
PT. Platinum ,Kec. Cikarang Timur -6.2653 107.2244 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 10 33
Kawasan Permukiman Periode 1
Kampung Sukawangi ,Kec. Sukawangi -6.1318 107.1225 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 8 16
Kampung Tambelang ,Kec. Tambelang -6.1953 107.1208 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 7 22
Kampung Sukatani ,Kec. Sukatani -6.1647 107.1778 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 6 24
Perumahan Bumi Kahuripan Indah ,Kec. Sukatani -6.2086 107.1571 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 7 18
Kampung Pebayuran ,Kec. Pebayuran -6.2073 107.2923 9 Agustus 2022-23 Agustus 2022 9 20
Kampung Cabangbungin ,Kec. Cabangbungin -6.0759 107.1439 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 6 17
Perumahan Cassa Gardenia ,Kec. Cibitung -6.2401 107.0938 5 Agustus 2022-19 Agustus 2022 7 26
Kampung Sukakarya ,Kec. Sukakarya -6.1649 107.178 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 6 14
Kampung Serang Baru ,Kec. Serang Baru -6.3856 107.1071 1 Agustus 2022-15 Agustus 2022 7 22
Perumahan Mustika Karang Satria ,Kec. Tambun Utara -6.2311 107.0453 5 Agustus 2022-19 Agustus 2022 7 24
Kawasan Perkantoran Periode 1
Kantor Kecamatan Karang Bahagia Kec. Karang
-6.1874 107.1924 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 11 18
Bahagia
Kawasan Kantor Deltamas ,Kec. Cikarang Pusat -6.3623 107.1862 1 Agustus 2022-15 Agustus 2022 7 24
Kantor Pospol Pasar Induk ,Kec. Cibitung -6.1647 107.1778 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 12 31
Titik Koordinat SO2 NO2
Lokasi Lama Pengukuran
Latitude Longitude (μg/m3) (μg/m3)
Kantor Kecamatan Muara Gembong ,Kec. Muara
-6.9849 107.0426 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 8 16
Gembong
Pasar Cibarusah (Puskesmas Cibarusah) ,Kec.
-6.4375 107.0747 1 Agustus 2022-15 Agustus 2022 10 33
Cibarusah
Pasar Setu ,Kec. Setu -6.3363 107.0422 5 Agustus 2022-19 Agustus 2022 11 29
Ruko Rengas Bandung ,Kec. Kedung Waringin -6.2663 107.2278 4 Agustus 2022-18 Agustus 2022 11 34
Kantor Kecamatan Bojongmangu ,Kec. Bojongmangu -6.4393 107.1992 1 Agustus 2022-15 Agustus 2022 10 18
Mall Sentra Grosir Cikarang ,Kec. Cikarang Utara -6.2584 107.1467 3 Agustus 2022-17 Agustus 2022 9 32
Hotel GTV ,Kec. Cikarang Pusat -6.3596 107.1814 2 Agustus 2022-16 Agustus 2022 15 23

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 55


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.24 Peta Pencemar Udara SO2, PM10, PM2,5 Kabupaten Bekasi

2.2.1.7 Rawan Bencana


Terdapat beberapa Rawan Bencana yang ada di Kabupaten Bekasi diantaranya Rawan
Bencana Banjir, Banjir Bandang, Gempa Bumi, Likuifaksi, longsor dan cuaca ekstrim di
Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.32 dibawah ini.

Tabel II.32 Tingkat Resiko Bencana di Kabupaten Bekasi


Tingkat Resiko Bencana (Ha)
Total Luas
No Rawan Bencana Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi (Ha)
Rendah Tinggi
1 Banjir 0 14.592,31 85.365,98 0 0 99.958,30
2 Banjir Bandang 1.946,67
3 Gempa 0 116.385,32 9.598,77 0 0 125.984,08
4 Likuifaksi 0 8.061,03 73.916,09 115,45 0,00 82.092,57
5 Longsor 0 37 0 115,69 0 152,69
6 Cuaca Ekstrim 0 1.143,73 0 120.868,93 0 122.012,66
7 Karhutla 0 622,58 0 0 0 622,58
Sumber : Hasil Analisis, 2023

2.2.1.8 Kerentanan Kapasitas Adaptasi Perubahan Iklim


Salah satu cara untuk mengindentifikasi kerentanan kapasitas adaptasi perubahan iklim
di Kabupaten Bekasi dilihat dari Jasa Lingkungan pengaturan iklim. Luasan terbesar
pada Jasa Lingkungan pengaturan iklim di Kabupaten Bekasi berada pada kelas Jasa
Lingkungan sedang dengan luas sebesar 91.280,93 Ha. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel
II.33 dan Gambar 2.25 dibawah ini.

Tabel II.33 Luasan Jasa Lingkungan Pengaturan Iklim di Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 56


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Kelas Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim (Ha)


Total
Sangat
KABUPATEN BEKASI Rendah Sedang Tinggi
Rendah
24.410,89 5.532,66 91.280,93 3.955,23 125.179,71
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Gambar 2.25 Peta Jasa Lingkungan Pengaturan Iklim Kabupaten Bekasi

2.2.1.9 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Bekasi dari tahun 2018-2022
mengalami kenaikan dari 33,44 menjadi 43,71 dan berada pada rentang nilai yang
menunjukkan kualitas lingkungan hidup Kabupaten Bekasi dalam kategori kurang
dimana rentang nilai IKLH berada pada rentang nilai 25≤x. Jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.26 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 57


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.26 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi

2.2.1.10 Indeks Resiko Bencana


Berdasarkan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI). Kabupaten Bekasi mengalami
penurunan skor indeks dari tahun 2018-2022. Pada tahun 2018 indeks resiko bencana
di Kabupaten Bekasi berada di skor 133,03 dan mengalami penurunan pada tahun 2022
menjadi 124,41. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.34 dibawah ini.

Tabel II.34 Indeks Resiko Bencana di Kabupaten Bekasi


N Kelas Resiko
Rawan Bencana Skor
o Rendah Sedang Tinggi
1 Multi Ancaman - v - 124,1
2 Banjir - - v 24,04
3 Gempa - v - 7,21
4 Tsunami v - - 2,67
5 Karhutla - - v 22,44
6 Longsor - v - 8,01
7 Gelombang Ekstrim dan Abrasi - - v 16,03
8 Kekeringan - - v 16,03
9 Cuaca Ekstrim - - v 13,62
Sumber : Indeks Resiko Bencana Indonesia, 2022

2.2.1.11 Indeks Ketahanan Pangan


Berdasarkan data dari Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tahun 2022 terdapat perhitungan
untuk menentukan tingkat kepentingan relatif indikator terhadap masing-masing aspek
ketahanan pangan. Metode pembobotan dalam penyusunan IKP mengacu pada metode
yang dikembangkan oleh EIU dalam penyusunan GFSI. Berdasarkan hal tersebut indeks
ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi pada tahun 2020 memiliki skor 83,86 dan
mengalami kenaikan pada tahun 2021 dengan skor 86,29 lalu mengalami penurunan
pada tahun 2022 menjadi 2022 menjadi 86,15 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.35 dibawah ini.
Tabel II.35 Tabel Indeks Ketahanan Pangan di Kabupaten Bekasi
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 58
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Indeks Ketahanan Pangan


No Tahun Ketersediaa pemanfaata
Keterjangkauan Komposit
n n
1 2020 75,48 89,88 85,62 83,86
2 2021 78,93 90,68 88,51 86,29
3 2022 81,96 90,91 85,72 86,15
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Indonesia, 2022

2.2.2 Kondisi Demografi


Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks perbandingan jumlah
penduduk pada suatu tahun terhadap jumlah penduduk pada tahun sebelumnya.
Perkembangan jumlah penduduk dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran
dan kematian (pertambahan alami), selain itu juga dipengaruhi adanya faktor migrasi
penduduk yaitu perpindahan keluar dan masuk. Pada dasarnya tingkat pertumbuhan
jumlah penduduk, dapat digunakan untuk mengasumsikan prediksi atau meramalkan
perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Prediksi perkiraan jumlah
penduduk dimasa yang akan datang dilakukan dengan pendekatan matematis dengan
pertimbangan pertumbuhan jumlah penduduk 5 tahun terakhir.

2.2.2.1 Jumlah dan Distribusi Penduduk


Untuk perkembangan dan distribusi jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi 5 tahun
terakhir mengalami peningkatan itu dapat dilihat pada jumlah penduduk tahun 2021
sebesar 3.157.962 Jiwa dan tahun 2022 jumlah penduduk berjumlah 3.214.791 Jiwa atau
naik sebesar 56.829 Jiwa. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.36 dan Gambar 2.27
dibawah ini.

Tabel II.36 Jumlah dan Distribusi Penduduk di Kabupaten Bekasi


Tahun 2017 – 2022
Jumlah Penduduk di Kabupaten Bekasi (Jiwa)
No Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Setu 144.624 151.000 128.458 173.656 180.460 188.163
2 Serang Baru 173.585 180.000 116.090 149.527 154.270 159.700
3 Cikarang Pusat 100.714 104.000 61.132 67.336 68.166 69.238
4 Cikarang Selatan 278.476 282.000 140.721 161.534 162.746 164.521
5 Cibarusah 92.168 95.000 84.544 94.802 96.612 98.789
6 Bojongmangu 27.363 31.000 26.543 27.821 27.986 28.247
7 Cikarang Timur 107.854 110.000 96.892 106.478 107.608 109.117
8 Kedungwaringin 63.660 68.000 65.499 69.437 70.636 72.098
9 Cikarang Utara 278.421 288.000 207.232 228.937 230.645 233.150
10 Karangbahagia 97.369 104.000 106.527 123.238 126.411 130.103
11 Cibitung 281.824 296.000 201.921 242.557 246.602 251.562
12 Cikarang Barat 278.237 291.000 181.494 205.333 205.372 206.105
13 Tambun Selatan 505.012 519.000 389.040 431.038 430.565 431.547
14 Tambun Utara 215.879 227.000 155.393 194.405 200.225 206.916
15 Babelan 297.645 309.000 207.520 270.050 275.572 282.156
16 Tarumajaya 158.437 161.000 100.706 131.756 134.698 137.129
17 Tambelang 38.461 40.000 38.216 40.862 41.258 41.799

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 59


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Jumlah Penduduk di Kabupaten Bekasi (Jiwa)


No Kecamatan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
18 Sukawangi 48.297 50.000 45.356 49.649 50.115 50.757
19 Sukatani 74.944 78.000 80.670 93.491 95.694 98.280
20 Sukakarya 46.817 49.000 47.794 52.016 52.819 53.816
21 Pebayuran 102.400 106.000 95.746 102.285 102.808 103.682
22 Cabangbungin 49.018 51.000 51.912 55.488 56.048 56.805
23 Muara Gembong 38.818 41.000 37.753 40.321 40.646 41.111
Jumlah 3.500.023 3.631.000 2.667.159 3.112.017 3.157.962 3.214.791
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

Gambar 2.27 Grafik Jumlah dan Distribusi Penduduk di Kabupaten Bekasi

2.2.2.2 Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk


Berdasarkan dari data yang di analisis untuk Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Bekasi pada tahun 2022 sebesar 1,68%, lalu untuk kepadatan penduduk di Kabupaten
Bekasi di Kabupaten Bekasi pada Tahun 2022 sebesar 2.862 Jiwa/Km 2 hal ini mengalami
kenaikan dari tahun 2021 yang dimana kepadatan penduduknya sebesar 2812 Jiwa/
Km2. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.37 dibawah ini.

Tabel II.37 Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Bekasi


Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk
2020 2021 2023
No Kecamatan
Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk
(Jiwa / Km2) (Jiwa / Km2) (Jiwa / Km2)
1 Setu 2.794 2.903 3.027
2 Serang Batu 2.344 2.418 2.503
3 Cikarang Pusat 1.415 1.432 1.455

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 60


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Penduduk Berdasarkan Kepadatan Penduduk


2020 2021 2023
No Kecamatan
Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk
(Jiwa / Km2) (Jiwa / Km2) (Jiwa / Km2)
4 Cikarang Selatan 3.122 3.145 3.180
5 Cibarusah 1.881 1.917 1.960
6 Bojongmangu 463 466 470
7 Cikarang Timur 2.075 2.097 2.127
8 Kedungwaringin 2.202 2.240 2.287
9 Cikarang Utara 5.287 5.327 5.385
10 Karangbahagia 2.673 2.742 2.822
11 Cibitung 5.354 5.444 5.553
12 Cikarang Barat 3.824 3.825 3.839
13 Tambun Selatan 10.001 9.990 10.013
14 Tambun Utara 5.648 5.817 6.012
15 Babelan 4.246 4.333 4.436
16 Tarumajaya 2.412 2.466 2.510
17 Tambelang 1.078 1.088 1.103
18 Sukawangi 739 746 755
19 Sukatani 2.492 2.550 2.619
20 Sukakarya 1.227 1.246 1.269
21 Pebayuran 1.062 1.067 1.076
22 Cabangbungin 1.116 1.128 1.143
23 Muara Gembong 288 290 293
Jumlah Rata - rata 2771 2812 2862
Sumber : Hasil Analisis, 2023

2.2.2.3 Sex Ratio Penduduk


Untuk rasio jenis kelamin penduduk (sex ratio) di Kabupaten Bekasi pada tahun 2022
memiliki rata rata rasio 103. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.38 dibawah ini.

Tabel II.38 Jumlah Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin


Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin
No Kecamatan Penduduk (Sex Ratio) Penduduk (Sex Ratio) Penduduk (Sex Ratio)
2020 2021 2022
1 Setu 105,5 105,7 106
2 Serang Batu 103,5 103,56 104
3 Cikarang Pusat 102,9 103,15 103
4 Cikarang Selatan 102,4 101,96 101
5 Cibarusah 104,2 104,17 104
6 Bojongmangu 101,4 101,50 102
7 Cikarang Timur 103,6 103,40 103
8 Kedungwaringin 103,5 103,36 103
9 Cikarang Utara 103,4 102,93 102
10 Karangbahagia 103,2 103,15 103
11 Cibitung 103 102,91 103
12 Cikarang Barat 104,4 104,45 104
13 Tambun Selatan 101,7 101,58 101
14 Tambun Utara 103 103,06 103
15 Babelan 102,9 102,97 103
16 Tarumajaya 103,9 103,76 104
17 Tambelang 102,6 102,69 103
18 Sukawangi 103,1 103,19 103
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 61
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin


No Kecamatan Penduduk (Sex Ratio) Penduduk (Sex Ratio) Penduduk (Sex Ratio)
2020 2021 2022
19 Sukatani 103,5 103,50 103
20 Sukakarya 103,2 103,17 103
21 Pebayuran 103 102,85 103
22 Cabangbungin 102,9 102,98 103
23 Muara Gembong 104,9 104,82 105
Kabupten Bekasi 103,2 103,14 103
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

2.2.2.4 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


Untuk jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Bekasi didominasi
pada rentang umur usia produktif yaitu dari mulai rentang 15 – 19 sampai dengan
rentang umur 45 – 49. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.39 dibawah ini.

Tabel II.39 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
N Kelompok 2021 2022
o Umur L P L P
1 0-4 139.586 132.488 141.372 134.313
2 5-9 132.130 126.668 133.283 127.788
3 10 - 14 133.586 125.364 132.915 125.201
4 15 - 19 120.220 114.708 121.076 115.492
5 20 - 24 127.094 122.408 128.089 123.012
6 25 - 29 138.745 143.202 140.718 144.986
7 30 - 34 153.073 155.073 155.182 156.894
8 35 - 39 147.696 146.950 150.385 149.518
9 40 - 44 136.717 137.593 139.066 139.788
10 45 - 49 117.233 110.524 120.588 113.906
11 50 - 54 94.017 84.144 97.063 87.268
12 55 - 59 65.616 58.778 68.208 61.468
13 60 - 64 43.895 40.832 46.097 43.322
14 65 - 69 27.685 26.328 29.247 28.002
15 70 - 74 15.064 15.574 16.454 17.036
16 75+ 10.999 13.972 11.917 15.137
Jumlah 1.603.356 1.554.606 1.631.660 1.583.131
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

2.3 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


2.3.1 Kondisi Kesejahteraan Ekonomi
2.3.1.1 Indeks Gini

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 62


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Kondisi Indeks Gini di Kabupaten Bekasi mengalami penurunan dan peningkatan, dapat
dilihat Indeks Gini di Kabupaten Bekasi pada Tahun 2019 sebesar 0,35 namun pada
tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,37 dan menurun Kembali pada tahun 2021
sebesar 0,34, dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2022 sebesar 0,37.
Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.40 dan Gambar 2.28 dibawah ini.

Tabel II.40 Koefisien Indeks Gini Kabupaten Bekasi


No Tahun INDEKS GINI
1 2018 0,35
2 2019 0,35
3 2020 0,37
4 2021 0,34
5 2022 0,37
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

KOEFISIEN INDEKS GINI


0.375
0.37
0.365
0.36
0.355
0.35
0.345
0.34
0.335
0.33
0.325
2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5 2021 2021.5 2022 2022.5

Gambar 2.28 Grafik Indeks Gini di Kabupaten Bekasi

2.3.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi


Kondisi Laju Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bekasi mengalami penurunan
dari tahun 2018 – 2022, menurut data BPS Kabupaten Bekasi Tahun 2023 Laju
pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bekasi pada Tahun 2018 sebesar 6,02% dan
menurun pada tahun 2020 menjadi (-3,40%) namun kembali meningkat pada tahun
2022 menjadi 5,30%. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.41 dan Gambar 2.29 dibawah
ini.

Tabel II.41 Laju Pertumbuhan Ekonomi


No Tahun INDEKS GINI
1 2018 6,02
2 2019 3,95

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 63


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

3 2020 (-3,39)
4 2021 3,62
5 2022 5,30
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI


8

-2

-4
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2.29 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bekasi

2.3.1.3 Penduduk Miskin


Kondisi kemiskinan di Kabupaten Bekasi masih menjadi salah satu masalah yang belum
terselesaikan, menurut data BPS Kabupaten Bekasi Tahun 2023 kemiskinan di
Kabupaten Bekasi pada Tahun 2022 sebesar 5,01 % atau mengalami penurunan pada
Tahun 2021. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.42 dan Gambar 2.30 dibawah ini.

Tabel II.42 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bekasi


Persentase Penduduk
No Tahun
Miskin (%)
1 2015 5,27
2 2016 4,92
3 2017 4,73
4 2018 4,37
5 2019 4,01
6 2020 4,82
7 2021 5,21
8 2022 5,01
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 64


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

PENDUDUK MISKIN
6

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2.30 Grafik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bekasi

2.3.1.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


Kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bekasi mengalami
peningkatan dari Tahun 2019 – 2022 yang dimana pada tahun 2019 sebesar 9 namun
pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 11,54 dan pada tahun 2022 sebesar
10,31. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.43 dan Gambar 2.431 dibawah ini.

Tabel II.43 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Bekasi


No Tahun TPT
1 2018 9,74
2 2019 9
3 2020 11,54
4 2021 10,09
5 2022 10,31
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 65


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA


14

12

10

0
2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5 2021 2021.5 2022 2022.5

Gambar 2.31 Grafik Indeks Gini di Kabupaten Bekasi

2.3.1.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bekasi mengalami
peningkatan, dapat dilihat IPM Kabupaten Bekasi pada Tahun 2021 sebesar 74,45
sedangkan untuk IPM pada Tahun 2022 yaitu sebesar 75,22 atau mengalami kenaikan
sebesar 0,77. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.44 dan Gambar 2.32 dibawah ini.

Tabel II.44 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bekasi


No Tahun IPM
1 2018 73,49
2 2019 73,99
3 2020 74,07
4 2021 74,45
5 2022 75,22
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 66


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)


75.5

75

74.5

74

73.5

73

72.5
2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5 2021 2021.5 2022 2022.5

Gambar 2.32 Grafik IPM di Kabupaten Bekasi

2.3.2 KONDISI KESEJAHTERAAN SOSIAL BUDAYA


2.3.2.1 Indeks Keluarga Sehat
Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Dalam hal Indeks
Keluarga Sehat terdapat beberapa indikator yang ada pada SDGs / Pencapaian TPB
terkait Keluargas Sehat di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.45
dibawah ini.

Tabel II.45 Indikator TPB terkait Indeks Keluarga Sehat


Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Proporsi peserta jaminan kesehatan
1 97,04 98,84 91,16 97
melalui SJSN Bidang Kesehatan.
Persentase perempuan pernah kawin
umur 15-49 tahun yang proses
2 91,65 87.37 64,87 100 100
melahirkan terakhirnya di fasilitas
kesehatan.
Persentase anak umur 12-23 bulan
3 yang menerima imunisasi dasar 95,65 97 86 74,61 93
lengkap.
Persentase rumah tangga yang
4 memiliki akses terhadap layanan 50,29% 49,01% - 70,31% 71,65%
sanitasi layak dan berkelanjutan.
Prevalensi kekurangan gizi
5 7,72 3,51 3,08 3,5 2
(underweight) pada anak balita.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
6 pendek) pada anak di bawah lima 22,42 3,46 4,35 4,2 1,6
tahun/balita.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
7 pendek) pada anak di bawah dua 22,42 3,46 4,35 4,2 1,6
tahun/baduta.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 67


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Prevalensi malnutrisi (berat
8 badan/tinggi badan) anak pada usia 0,03 2,28 2,99 3,42 1,5
kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe.
9 Prevalensi anemia pada ibu hamil. 1 1 1 4 5
Persentase bayi usia kurang dari 6
10 59,21 56,95 65,53 72,62 71,2
bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.
11 Angka Kematian Ibu (AKI). 50 28 37 45 30,61
Proporsi perempuan pernah kawin
umur 15-49 tahun yang proses
12 92,80 100,12 97,17 100,97 100
melahirkan terakhirnya ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih.
Persentase perempuan pernah kawin
umur 15-49 tahun yang proses
13 91,65 96,73 95,26 100 100
melahirkan terakhirnya di fasilitas
kesehatan.
Angka Kematian Balita (AKBa) per
14 0,05 0,01 0 0 0
1000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Neonatal (AKN) per
15 1,02 0,44 0,19 0,12 0,3
1000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
16 0 0,01 0,01 0 0,01
kelahiran hidup.
17 Prevalensi HIV pada populasi dewasa. 4 18 10,7
Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000
18 - 8,765 8,775 8,775 8,545
penduduk.
19 Kejadian Malaria per 1000 orang. 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Jumlah orang yang memerlukan
20 intervensi terhadap penyakit tropis 189 343 221 180 228
yang terabaikan (Filariasis dan Kusta).
Persentase merokok pada penduduk
21 16,02 15,27
umur ≤18 tahun.
22 Prevalensi tekanan darah tinggi. 7,2 27,88 15,43 9,49 13,31
Prevalensi obesitas pada penduduk
23 21,87 20,2
umur ≥18 tahun.
24 Unmet need pelayanan kesehatan. 52,74 37,12 45,38
Jumlah penduduk yang dicakup
asuransi kesehatan atau sistem
25 2.562.527 2.643.882 2.621.909 2.755.487 3.040.636
kesehatan masyarakat per 1000
penduduk.
26 Proporsi kematian akibat keracunan. 0 1 0 0 0
Persentase merokok pada penduduk
27 28,34 16,02 15,27
umur ≥15 tahun.
Proporsi populasi yang memiliki
28 fasilitas cuci tangan dengan sabun dan 92,11
air.
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.3.2.2 Indeks Kualitas Keluarga


Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Dalam hal Indeks
Kualitas Keluarga terdapat beberapa indikator yang ada pada SDGs / Pencapaian TPB
terkait Kualitas Keluarga di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.46
dibawah ini.
Tabel II.46 Indikator TPB terkait Indeks Kualitas Keluarga
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 68
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Prevalensi penggunaan metode
kontrasepsi (CPR) semua cara
1 pada Pasangan Usia Subur (PUS) 50,29% 49,01% - 70,31% 71,65%
usia 15-49 tahun yang berstatus
kawin.
Angka prevalensi penggunaan
metode kontrasepsi (CPR) semua
2 cara pada Pasangan Usia Subur 50,29% 49,01% - 70,31% 71,65%
(PUS) usia 15-49 tahun yang
berstatus kawin.
Angka penggunaan metode
3 kontrasepsi jangka panjang 17,48% 17,03% 16,63% 16,69%
(MKJP) cara modern.
4 Total Fertility Rate (TFR). 2,7 3,0 2,4
Unmet need KB (Kebutuhan
5 Keluarga Berencana/KB yang 17,11% 16,64% - 24,53% 24,16%
tidak terpenuhi).
Pengetahuan dan pemahaman
Pasangan Usia Subur (PUS)
6 17,48% 17,03% 16,63% 16,69%
tentang metode kontrasepsi
modern.
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.3.2.3 Indeks Perlindungan Anak


Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Dalam hal Indeks
Perlindungan Anak terdapat beberapa indikator yang ada pada SDGs / Pencapaian TPB
terkait Perlindungan Anak di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.47

Tabel II.47 Indikator TPB terkait Indeks Perlindungan Anak


Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Proporsi perempuan dewasa dan
anak perempuan (umur 15-64
tahun) mengalami kekerasan
1 39 64 48 83 226
(fisik, seksual, atau emosional)
oleh pasangan atau mantan
pasangan dalam 12 bulan terakhir.
Prevalensi kekerasan terhadap
2 27 58 69 45 116
anak perempuan.
Proporsi perempuan dewasa dan
anak perempuan (umur 15-64
3 tahun) mengalami kekerasan 34 64 69 83 40
seksual oleh orang lain selain
pasangan dalam 12 bulan terakhir.
Proporsi rumah tangga yang
memiliki anak umur 1-17 tahun
4 yang mengalami hukuman fisik 5 26 40 30 9
dan/atau agresi psikologis dari
pengasuh dalam setahun terakhir.
Prevalensi kekerasan terhadap
5 anak laki-laki dan anak 39 58 85 54 116
perempuan.
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 69
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Proporsi perempuan dan laki-laki
muda umur 18-24 tahun yang
6 18 9 16 8
mengalami kekerasan seksual
sebelum umur 18 tahun.
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.3.2.4 Indeks Pembangunan Gender


Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Dalam hal
kesetaraan Gender terdapat beberapa indikator yang ada pada SDGs / Pencapaian TPB
terkait Kesetaraan Gender di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.48

Tabel II.48 Indikator TPB terkait Indeks Pembangunan Gender


Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah kebijakan yang responsif
1 gender mendukung 88,28 88,68 88,58 88,88 89,37
pemberdayaan perempuan.
Persentase korban kekerasan
2 terhadap perempuan yang 45 64 100 91 35
mendapat layanan komprehensif.
Proporsi kursi yang diduduki
perempuan di parlemen tingkat
3 11 11 11 11
pusat, parlemen daerah dan
pemerintah daerah.
Proporsi perempuan yang berada
4 11% 11% 12% 13% 14%
di posisi managerial.
Persentase keterwakilan
perempuan di Dewan Perwakilan
5 Rakyat (DPR) dan Dewan 50 50 50 50
Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.3.2.5 Indeks Pembangunan Pemuda


Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Dalam hal Indeks
Pembangunan Pemuda terdapat beberapa indikator yang ada pada SDGs / Pencapaian
TPB terkait Pembangunan Pemuda di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.49.

Tabel II.49 Indikator TPB terkait Indeks Pembangunan Pemuda

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 70


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Capaian Eksisting
No Indikator TPB
2018 2019 2020 2021 2022
Proporsi remaja dan dewasa
dengan keterampilan
1 100
teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
Upah rata-rata per jam
2 22,184 24.311 26,005 27,098 27,098
pekerja.
Tingkat pengangguran
3 terbuka berdasarkan jenis 9,74 9 11,54 10,09 10,31
kelamin dan kelompok umur.
DPP 2,71 DPP 9,01
Tingkat setengah
4 1,35 DISNAKER DISNAKER 6,3 3,78
pengangguran.
1,91 5,85
Persentase usia muda (15-24
tahun) yang sedang tidak
5 21,72 24,07 27,33
sekolah, bekerja atau
mengikuti pelatihan (NEET).
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH


2.4.1 Daya Saing Ekonomi Daerah
2.4.1.1 PDRB
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di
Kabupaten Bekasi.
1) Lapangan Usaha
a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Bila dilihat mengenai PDRB atas dasar harga berlaku menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Bekasi bahwa PDRB atas dasar harga berlaku ini mengalami
kenaikan setiap tahunnya hal ini dapat dilihat pada bahwa pada Tahun 2018
mencapai Rp.305.559.640,00, dan PDRB pada Tahun 2022 mengalami kenaikan
yang mencapai Rp. 367.573.268,00. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.50
dibawah ini.

Tabel II.50 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha, 2018-2022 (Juta Rupiah)
Katego
Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
ri
Pertanian,
A. Kehutanan, dan 3.707.418,90 3.915.542,80 4.063.365,30 4.344.920,24 4.637.879,00
Perikanan
Pertambangan dan
B. 1.513.797,20 1.506.862,60 1.425.794,30 1.480.246,46 1.481.380,80
Penggalian
Industri 239.202.765,2 253.505.871,3 245.226.547,2 262.813.349,8 284.409.892,5
C.
Pengolahan 0 0 0 8 0

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 71


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku


Menurut Lapangan Usaha, 2018-2022 (Juta Rupiah)
Katego
Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
ri
Pengadaan Listrik
D. 2.793.631,10 2.832.449,00 2.497.227,10 2.772.579,46 3.016.071,40
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
E. 87.246,50 98.631,90 110.630,60 121.766,17 136.584,80
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
F. Konstruksi 20.170.672,60 22.055.952,10 20.611.141,70 21.603.387,62 22.791.557,00
Perdagangan Besar
dan Eceran;
G. 16.596.278,20 18.401.229,80 18.090.712,30 19.511.557,38 20.844.125,00
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
H. 3.772.715,50 4.122.037,00 4.132.442,80 4.516.586,43 4.961.119,50
Pergudangan
Penyediaan
I. Akomodasi dan 1.571.676,50 1.816.305,80 1.814.397,60 1.954.833,41 2.207.511,90
Makan Minum
Informasi dan
J. 2.975.918,60 3.215.877,80 4.528.527,40 4.504.801,06 4.761.082,50
Komunikasi
K. Jasa Keuangan 3.393.666,00 3.696.058,90 3.738.460,20 4.009.080,81 4.367.114,00
L. Real Estate 1.312.601,40 1.461.847,70 1.753.434,10 2.049.329,73 2.265.501,40
M,N. Jasa Perusahaan 412.913,20 497.310,50 454.085,40 490.684,53 527,645,9
Administrasi
Pemerintahan,
O. Pertahanan dan 2.266.609,50 2.510.228,50 2.412.165,60 3.093.547,78 3.125.561,40
Jaminan Sosial
Wajib
P. Jasa Pendidikan 3.077.962,20 3.433.368,00 3.855.017,00 40.517.229,66 4.573.853,80
Jasa Kesehatan dan
Q. 710.332,30 782.588,80 777.084,60 878.114,75 955.893,40
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 1.993.435,10 2.231.476,80 2.142.790,00 2.193.458,97 2.510.493,60
305.559.640,0 326.083.640,8 317.633.824,3 340.389.974,4 367.573.268,0
PDRB
0 0 0 6 0
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan


Bila dilihat mengenai PDRB atas dasar harga konstan menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Bekasi bahwa PDRB atas dasar harga konstan ini mengalami
kenaikan setiap tahunnya hal ini dapat dilihat pada bahwa pada Tahun 2018
mencapai Rp. 241.949.381,00, dan PDRB pada Tahun 2022 mengalami kenaikan
yang mencapai Rp.265.130.821,60. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.51
dibawah ini.

Tabel II.51 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha, 2018-2022 (Juta Rupiah)
Katego
Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
ri
A. Pertanian, 2.381.167,70 2.308.613,60 2.403.360,00 2.548.787,50 2.593.003,40
Kehutanan, dan

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 72


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan


Menurut Lapangan Usaha, 2018-2022 (Juta Rupiah)
Katego
Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
ri
Perikanan
Pertambangan dan
B. 2.318.670,40 2.248.172,80 112.487,40 1.984.322,90 1.939.164,40
Penggalian
Industri 190.734.328,5 196.723.693,2 188.877.417,9 195.458.428,7 206.837.717,8
C.
Pengolahan 0 0 0 0 0
Pengadaan Listrik
D. 1.168.430,80 1.169.607,70 1.053.650,50 1.162.484,10 1.234.212,10
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
E. 57.209,90 61.041,80 67.490,50 74.137,40 80.308,80
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
F. Konstruksi 15.759.267,80 16.829.991,90 15.647.359,60 16.084.247,50 16.082.984,70
Perdagangan Besar
dan Eceran;
G. 13.675.847,00 14.979.494,70 14.091.433,10 14.747.434,00 1.588.907,50
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
H. 2.535.597,50 2.696.998,40 2.700.115,60 763.075,30 2.968.203,90
Pergudangan
Penyediaan
I. Akomodasi dan 1.201.618,40 1.306.740,40 1.274.255,40 1.333.578,30 1.478.512,70
Makan Minum
Informasi dan
J. 2.945.250,30 3.312.306,00 4.668.642,10 4.924.950,60 5.298.853,30
Komunikasi
K. Jasa Keuangan 2.134.809,50 2.259.881,00 2.278.111,20 2.314.589,00 2.292.656,30
L. Real Estate 1.076.546,30 1.187.750,10 1.364.782,90 1.585.656,20 1.726.782,70
M,N. Jasa Perusahaan 308.863,60 344.135,30 303.291,10 307.658,50 326.899,80
Administrasi
Pemerintahan,
O. Pertahanan dan 1.451.196,60 1.524.106,20 1.502.992,80 1.642.620,80 1.658.346,60
Jaminan Sosial
Wajib
P. Jasa Pendidikan 2.174.976,80 2.365.213,70 2.545.866,10 2.640.732,30 2.898.445,00
Jasa Kesehatan dan
Q. 55.490,10 599.986,30 586.004,20 646.434,10 700.833,00
Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 1.469.082,80 1.585.034,90 1.494.133,40 1.559.381,40 1.724.989,50
241.949.381,0 251.502.786,0 242.971.393,7 251.778.518,6 265.130.821,6
PDRB
0 0 0 0 0
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

c. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan


Bila dilihat mengenai Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan
menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bekasi bahwa Laju Pertumbuhan PDRB
atas dasar harga Konstan ini ada beberapa jenis lapangan usaha yang
mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Pada tahun 2018 Laju
pertumbuhan PDRB ini mencapai 6,02 namun karena adanya pandemic covid 19
terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2020 yang menjadi (-3,39) dan
setelah itu adanya peningkatan kembali hingga pada tahun 2022 mencapai 5,3.
Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.52 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 73


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.52 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha (Persen)
Kategori Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,77 -3,05 4,1 6,05 1,73
B. Pertambangan dan Penggalian -3,62 -3,04 -6,04 -0,07 -2,28
C. Industri Pengolahan 6,21 3,14 -3,99 3,48 5,82
D. Pengadaan Listrik dan Gas -5,62 0,1 -9,91 10,33 6,17
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 4,67 6,7 10,56 9,85 8,32
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 7,46 6,79 -7,03 2,79 -0,01
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. 3,7 9,53 -5,93 4,66 3,67
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 6,42 6,37 0,12 2,33 7,42
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 8,63 8,75 -2,49 4,66 10,87
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 9,19 12,46 40,95 5,49 7,59
K. Jasa Keuangan 6,5 5,86 0,81 1,6 -0,95
L. Real Estate 11,26 10,33 14,9 16,18 8,9
M,N. Jasa Perusahaan 8,46 11,42 -11,87 1,44 6,25
Administrasi Pemerintahan,
O. 1,18 5,02 -1,39 9,29 0,96
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 7,5 8,75 7,64 3,73 9,76
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,53 7,82 -2,33 10,31 8,42
R,S,T,U. Jasa Lainnya 9,23 7,89 -5,73 4,37 10,62
PDRB 6,02 3,95 -3,39 3,62 5,3
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

d. Sumber Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan


Sumber Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan
usaha di Kabupaten Bekasi terdapat beberapa lapangan usaha yang mengalami
kenaikan dan penurunan dan dari tahun 2018 - 2022. Jelasnya dapat dilihat
pada Tabel II.53 dibawah ini.

Tabel II.53 Sumber Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha


Sumber Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bekasi
Menurut Lapangan Usaha (Persen)
Kategori Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -6,54 0,03 -0,03 0,04 0,06
B. Pertambangan dan Penggalian -1,06 -0,04 -0,03 -0,05 -0,05
C. Industri Pengolahan 5,93 4,89 2,48 -3,12 2,71
D. Pengadaan Listrik dan Gas -22,46 -0,03 0 -0,05 0,04
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 6,63 0 0 0 0
E.
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 7,24 0,48 0,44 -0,47 0,18

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 74


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Sumber Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bekasi
Menurut Lapangan Usaha (Persen)
Kategori Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
Perdagangan Besar dan Eceran; 6 0,21 0,54 -0,35 0,29
G.
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 5,72 0,07 0,07 0 0,03
Penyediaan Akomodasi dan Makan 8,37 0,04 0,04 -0,02 0,03
I.
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 10,54 0,11 0,15 0,54 0,11
K. Jasa Keuangan 5,68 0,06 0,05 0,01 0,02
L. Real Estate 9,37 0,05 0,05 0,07 0,09
M,N. Jasa Perusahaan 8,33 0,01 0,01 -0,02 0
Administrasi Pemerintahan, 2,04 0,01 0,03 -0,01 0,06
O.
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 8,67 0,07 0,08 0,07 0,04
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,69 0,02 0,02 -0,01 0,02
R,S,T,U. Jasa Lainnya 9,33 0,05 0,05 -0,04 0,03
PDRB 5,68 6,02 3,95 -3,4 3,65
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

e. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


Bila dilihat mengenai Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Bekasi bahwa Distribusi PDRB atas dasar harga
berlaku ini ada beberapa jenis lapangan usaha yang mengalami kenaikan dan
mengalami penurunan. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.54 dibawah ini.

Tabel II.54 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Distribusi PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha, 2018-2022 (Persen)
Kategori Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,21 1,2 1,28 1,28 1,26
B. Pertambangan dan Penggalian 0,5 0,46 0,45 0,43 0,4
C. Industri Pengolahan 78,28 77,47 77,2 77,21 77,38
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,91 0,87 0,79 0,81 0,82
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 6,6 6,76 6,49 6,35 6,2
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. 5,43 5,65 5,7 5,73 5,67
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 1,23 1,26 1,3 1,33 1,35
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 0,51 0,56 0,57 0,57 0,6
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 0,97 0,99 1,43 1,32 1,3
K. Jasa Keuangan 1,11 1,13 1,18 1,,18 1,19
L. Real Estate 0,43 0,45 0,55 0,6 0,62
M,N. Jasa Perusahaan 0,14 0,15 0,14 0,14 0,14
Administrasi Pemerintahan,
O. 0,74 0,77 0,76 0,91 0,85
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 1,01 1,05 1,21 1,19 1,24
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,23 0,24 0,24 0,26 0,26
R,S,T,U. Jasa Lainnya 0,65 0,68 0,67 0,64 0,68
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 75


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

f. Indeks Implisit PDRB


Indeks Implisit PDRB di Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan dari tahun 2018
- 2022. Pada tahun 2018 Indeks Implisit PDRB ini mencapai 126,29 dan pada
tahun 2022 mencapai 138,64. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.55 dibawah
ini.

Tabel II.55 Indeks Implisit PDRB


Indeks Implisit PDRB Kabupaten Bekasi
Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2018-2022
Kategori Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 155,7 169,6 169,07 170,47 178,86
B. Pertambangan dan Penggalian 65,29 67,03 67,49 74,6 76,39
C. Industri Pengolahan 125,41 12886 129,83 105.98 117.12
D. Pengadaan Listrik dan Gas 239,09 242,17 237,01 238,5 244,37
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 152,5 161,58 163,92 164,24 170,07
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 127,99 131,05 131,2 134,31 141,71
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. 121,35 122,84 128,38 132,3 136,33
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 148,79 152,84 153,05 163,46 167,14
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 130,8 139 142,39 146,59 149,31
Minum
J. Informasi dan Komunikasi 101,04 97,09 97 91,47 89,85
K. Jasa Keuangan 158,97 163,55 164,1 173,21 190,48
L. Real Estate 121,93 123,08 128,48 129,24 131,2
M,N. Jasa Perusahaan 133,69 144,51 149,72 159,49 161,41
Administrasi Pemerintahan,
O. 156,19 164,7 160,49 188,33 188,47
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 141,51 145,16 151,42 153,43 157,8
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 127,65 130,43 132,61 135,84 136,39
R,S,T,U. Jasa Lainnya 135,69 140,78 143,41 140,66 145,54
PDRB 126,29 129,65 130,73 135,19 138,64
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

g. Laju Implisit PDRB


Laju Implisit PDRB menurut lapangan usaha di Kabupaten Bekasi mengalami
kenaikan dari tahun 2018 - 2022. Pada tahun 2018 Indeks Implisit PDRB ini
mencapai 2,26 namun karena adanya pandemic covid 19 terjadi penurunan
yang signifikan pada tahun 2020 yang menjadi (0,83) dan setelah itu adanya
peningkatan kembali hingga pada tahun 2022 mencapai 2,55. Jelasnya dapat
dilihat pada Tabel II.56 dibawah ini.

Tabel II.56 Laju Indeks Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 76


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Laju Implisit PDRB Kabupaten Bekasi


Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2018-2022
Kategori Lapangan Usaha 2018 2019 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,4 8,93 -0,32 0,83 4,92
B. Pertambangan dan Penggalian 2,32 2,66 0,7 10,52 2,41
C. Industri Pengolahan 2,1 2,75 0,75 3,56 2,26
D. Pengadaan Listrik dan Gas 3,4 129 -2,13 0,63 2,46
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E. 9,71 5,95 1,45 0,2 3,55
Limbah dan Daur Ulang
F. Konstruksi 1,3 2,39 0,51 1,97 5,51
Perdagangan Besar dan Eceran;
G. 3,74 1,23 4,51 3,06 3,05
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan 3,95 2,72 0,14 6,81 2,25
Penyediaan Akomodasi dan Makan
I. 3,63 6,7 2,44 2,95 1,86
Minum
J. Informasi dan Komunikasi -1,04 -3,91 -0,09 -5,7 -1,77
K. Jasa Keuangan 4,72 2,88 0,34 5,55 9,97
L. Real Estate 2,01 0,94 4,39 0,6 1,51
M,N. Jasa Perusahaan 1,72 8,1 3,6 6,53 1,2
Administrasi Pemerintahan,
O. 5,86 5,45 -2,56 17,35 0,08
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan 6,36 2,57 4,31 1,33 2,85
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,64 2,19 1,67 2,44 0,41
R,S,T,U. Jasa Lainnya 4,23 3,75 1,87 -1,92 3,47
PDRB 2,26 2,66 0,83 3,42 2,55
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

2) Menurut Harga Berlaku


a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Bila dilihat mengenai PDRB atas dasar harga berlaku menurut Pengeluaran di
Kabupaten Bekasi bahwa PDRB atas dasar harga berlaku ini mengalami
kenaikan setiap tahunnya hal ini dapat dilihat pada bahwa pada Tahun 2018
mencapai Rp.305.559.640,00, dan PDRB pada Tahun 2022 mengalami kenaikan
yang mencapai Rp. 367.573.268,00. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.57
dibawah ini.

Tabel II.57 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran


PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Milyar Rupiah)
N
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah 117.993,5 126.730,8 126.262,0 132.991,1 146.188,0
Tangga 4 6 2 7 6
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 53.146,43 57.889,52 59.318,68 64.025,14 71.016,00
b. Pakaian dan Alas Kaki 4.486,94 4.903,92 4.712,64 4.839,24 5.113,50
c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 12.819,78 13.252,58 13.301,08 13.452,73 14.516,57
Penyelenggaraan Rumah Tangga
d. Kesehatan & Pendidikan 7.412,24 8.256,08 8.692,27 8.910,27 9.302,88
e. Transportasi, Komunikasi, 26.626,74 28.205,12 25.875,37 26.401,76 29.910,18
Rekreasi, dan Budaya

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 77


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku


Menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Milyar Rupiah)
N
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o
f. Hotel & Restoran 7.362,24 7.769,77 7.688,16 8.084,37 8.629,08
g. Lainnya 6.139,18 6.633,87 6.673,82 7.313,66 7.699,85
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 485,84 518,17 512,24 533,85 566,71
Pengeluaran Konsumsi
3 5.231,81 5.443,12 5.355,49 5.516,05 5.566,35
Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap Bruto 71.228,25 74.927,05 64.471,25 73.691,70 79.217,23
4 a. Bangunan 48.645,43 52.459,64 48.597,49 55.477,46 57.518,43
b. Non-Bangunan 22.582,82 22.467,41 15.873,76 18.214,24 21.698,80
5 Perubahan Inventori 12.753,79 13.041,71 1.888,41 -878,50 48,87
105.422,7 119.144,4 128.535,7 135.986,0
6 Net (Expor Impor) 97.866,41
3 1 1 4
305.559,6 326.083,6 317.633,8 340.389,9 367.573,2
PDRB
4 4 2 7 7
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan


Bila dilihat mengenai PDRB atas dasar harga konstan menurut Pengeluaran di
Kabupaten Bekasi bahwa PDRB atas dasar harga konstan ini mengalami
kenaikan setiap tahunnya hal ini dapat dilihat pada bahwa pada Tahun 2018
mencapai Rp. 241.949.381,00, dan PDRB pada Tahun 2022 mengalami kenaikan
yang mencapai Rp.265.130.821,60. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.58
dibawah ini.

Tabel II.58 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran


PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan 2010
menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Milyar Rupiah)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pengeluaran Konsumsi Rumah
80.871,51 84.091,15 82.093,10 84.505,76 89.177,20
Tangga
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 31.815,40 33.545,54 33.825,82 35.686,11 37.223,25
b. Pakaian dan Alas Kaki 3.397,10 3.538,59 3.291,59 3.335,98 3.432,37
c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 9.589,58 9.770,07 9.676,21 9.570,60 10.015,67
1
Penyelenggaraan Rumah Tangga
d. Kesehatan & Pendidikan 5.693,75 5.983,90 6.117,13 6.332,24 6.497,03
e. Transportasi, Komunikasi,
20.381,62 20.924,11 19.185,49 19.226,56 21.172,29
Rekreasi, dan Budaya
f. Hotel & Restoran 5.669,34 5.896,11 5.674,98 5.749,48 6.150,31
g. Lainnya 324,73 4.432,83 4.321,90 4.604,80 4.686,29
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 345,30 356,44 343,09 349,86 360,48
Pengeluaran Konsumsi
3 3.172,47 3.274,08 3.197,20 3.215,69 3.149,66
Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap Bruto 50.956,52 52.360,95 45.008,74 48.458,99 49.286,82
4 a. Bangunan 35.919,42 37.909,33 35.038,97 37.522,34 36.802,30
b. Non-Bangunan 15.037,10 14.451,62 9.969,77 10.936,65 12.484,52
5 Perubahan Inventori 7.867,72 7.896,60 1.134,52 -499,02 27,69
6 Net (Expor Impor) 98.735,86 103.523,56 111.194,75 115.747,23 123.128,97
PDRB 241.949,38 251.502,79 242.971,39 251.778,52 265.130,82

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 78


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

c. Sumber Laju Pertumbuhan PDRB


Sumber Laju Pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran di Kabupaten Bekasi
terdapat beberapa uraian yang mengalami kenaikan dan penurunan dan dari
tahun 2018 - 2022. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.59 dibawah ini.

Tabel II.59 Sumber Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran


Sumber Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bekasi
Menurut Pengeluaran, 2018-2022
N
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,22 1,33 -0,79 0,99 1,86
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 0,70 0,72 0,11 0,77 0,61
b. Pakaian dan Alas Kaki 0,06 0,06 -0,10 0,02 0,04
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan
0,09 0,07 -0,04 -0,04 0,18
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1
d. Kesehatan & Pendidikan 0,09 0,12 0,05 0,09 0,07
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan
0,12 0,22 -0,69 0,02 0,77
Budaya
f. Hotel & Restoran 0,08 0,09 -0,09 0,03 0,16
g. Lainnya 0,08 0,04 -0,04 0,12 0,03
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,01 0,00 -0,01 0,00 0,00
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0,03 0,04 -0,03 0,01 -0,03
Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,74 0,58 -2,92 1,42 0,33
4 a. Bangunan 1,58 0,82 -1,14 1,02 -0,29
b. Non-Bangunan 0,15 -0,24 -1,78 0,40 0,61
5 Perubahan Inventori 0,09 0,01 -2,69 -0,67 0,21
6 Net (Expor Impor) 2,93 1,98 3,05 1,87 2,93
PDRB 6,02 3,95 -3,39 3,62 5,30
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

d. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan


Bila dilihat mengenai Distribusi PDRB atas dasar harga Berlaku Dan Harga
Konstan menurut Pengeluaran di Kabupaten Bekasi bahwa Distribusi PDRB ini
ada beberapa jenis uraian pengeluaran yang mengalami kenaikan dan
mengalami penurunan. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.60 dan Tabel II.61
dibawah ini.

Tabel II.60 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Milyar Rupiah)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 38,62 38,86 39,75 39,07 39,77
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 17,39 17,75 18,68 18,81 19,32
b. Pakaian dan Alas Kaki 1,47 1,50 1,48 1,42 1,39
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan 4,20 4,06 4,19 3,95 3,95
Penyelenggaraan Rumah Tangga

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 79


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku


menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Milyar Rupiah)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
d. Kesehatan & Pendidikan 2,43 2,53 2,74 2,62 2,53
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan
8,71 8,59 8,15 7,76 8,14
Budaya
f. Hotel & Restoran 2,41 2,38 2,42 2,36 2,35
g. Lainnya 2,01 2,03 2,10 2,15 2,09
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,16 0,16 0,16 0,16 0,15
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,71 1,67 1,69 1,62 1,51
Pembentukan Modal Tetap Bruto 23,31 22,98 20,30 21,65 21,55
4 a. Bangunan 15,92 16,09 15,30 16,30 15,65
b. Non-Bangunan 7,39 6,89 5,00 5,35 5,90
5 Perubahan Inventori 4,17 4,00 0,59 -0,26 0,01
6 Net (Expor Impor) 32,03 32,33 37,51 37,76 37,00
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

Tabel II.61 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan
menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Milyar Rupiah)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 33,42 33,44 33,79 33,56 33,64
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 13,15 13,34 13,92 14,17 14,04
b. Pakaian dan Alas Kaki 1,40 1,41 1,35 1,32 1,29
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan
3,96 3,88 3,98 3,80 3,78
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1
d. Kesehatan & Pendidikan 2,35 2,38 2,52 2,52 2,45
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan
8,41 8,32 7,90 7,64 7,99
Budaya
f. Hotel & Restoran 2,34 2,34 2,34 2,28 2,32
g. Lainnya 1,79 1,76 1,78 1,83 1,77
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,31 1,30 1,32 1,28 1,19
Pembentukan Modal Tetap Bruto 21,06 20,82 18,52 19,25 18,59
4 a. Bangunan 14,85 15,07 14,42 14,90 13,88
b. Non-Bangunan 6,21 5,75 4,10 4,34 4,71
5 Perubahan Inventori 3,25 3,14 0,47 -0,20 0,01
6 Net (Expor Impor) 40,81 41,16 45,76 45,97 46,44
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

e. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku menurut Pengeluaran di
Kabupaten Bekasi bahwa Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga Konstan ini
ada beberapa jenis uraian yang mengalami kenaikan dan mengalami penurunan.
Pada tahun 2018 Laju pertumbuhan PDRB ini mencapai 8,42 namun karena
adanya pandemic covid 19 terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2020
yang menjadi (-2,59) dan setelah itu adanya peningkatan kembali hingga pada
tahun 2022 mencapai 7,99. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.62 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 80


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.62 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran


Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku
menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Persen)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 8,56 7,40 -0,37 5,33 9,92
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 10,98 8,92 2,47 7,93 10,92
b. Pakaian dan Alas Kaki 10,97 9,29 -3,90 2,69 5,67
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan
4,51 3,38 0,37 1,14 7,91
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1
d. Kesehatan & Pendidikan 7,89 11,38 5,28 2,51 4,41
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan
6,33 5,25 -7,67 2,03 13,29
Budaya
f. Hotel & Restoran 8,72 5,54 -1,05 4,69 7,22
g. Lainnya 5,58 9,06 0,60 9,59 5,28
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 16,82 6,65 -1,14 4,22 6,16
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,92 4,04 -1,61 3,00 0,91
Pembentukan Modal Tetap Bruto 11,35 5,19 -13,95 14,30 7,50
4 a. Bangunan 13,59 7,84 -7,36 14,16 3,68
b. Non-Bangunan 6,82 -0,51 -29,35 14,74 19,13
5 Perubahan Inventori 7,85 2,26 -85,52 -146,52 -105,56
6 Net (Expor Impor) 6,45 7,72 13,02 7,88 5,80
PDRB 8,42 6,72 -2,59 7,16 7,99
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

f. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan


Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan menurut Pengeluaran di
Kabupaten Bekasi bahwa Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga Konstan ini
ada beberapa jenis uraian yang mengalami kenaikan dan mengalami penurunan.
Pada tahun 2018 Laju pertumbuhan PDRB ini mencapai 6,02 namun karena
adanya pandemic covid 19 terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2020
yang menjadi (-3,39) dan setelah itu adanya peningkatan kembali hingga pada
tahun 2022 mencapai 5,30. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.63 dibawah ini.

Tabel II.63 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Pengeluaran


Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan
menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Persen)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 3,57 3,98 -2,38 2,94 5,53
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 5,29 5,44 0,84 5,50 4,31
b. Pakaian dan Alas Kaki 4,24 4,16 -6,98 1,35 2,89
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan 2,21 1,88 -0,96 -1,09 4,65
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1
d. Kesehatan & Pendidikan 3,60 5,10 2,23 3,52 2,60
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan 1,33 2,66 -8,31 0,21 10,12
Budaya
f. Hotel & Restoran 3,51 4,00 -3,75 1,31 6,97
g. Lainnya 4,58 2,50 -2,50 6,55 1,77
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 9,07 3,23 -3,74 1,97 3,04
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,21 3,20 -2,35 0,58 -2,05
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 8,43 2,76 -14,04 7,67 1,71
a. Bangunan 11,17 5,54 -7,57 7,09 -1,92

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 81


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan


menurut Pengeluaran, 2018-2022 (Persen)
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
b. Non-Bangunan 2,40 -3,89 -31,01 9,70 14,15
5 Perubahan Inventori 2,78 0,37 -85,63 -143,99 -105,55
6 Net (Expor Impor) 7,26 4,85 7,41 4,09 6,38
PDRB 6,02 3,95 -3,39 3,62 5,30
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

g. Indeks Perkembangan PDRB


Indeks Perkembangan PDRB di Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan dari
tahun 2018 – 2022. Pada tahun 2018 Indeks Perkembangan PDRB ini mencapai
177,39 dan pada tahun 2022 mencapai 233,15. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel
II.64 dibawah ini.

Tabel II.64 Indeks Perkembangan PDRB Menurut Pengeluaran


Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Pengeluaran, 2018-2022
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 187,41 203,44 218,50 217,76 237,74
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 214,73 238,32 259,59 265,99 287,10
b. Pakaian dan Alas Kaki 186,54 207,00 226,24 217,41 287,10
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan
166,57 174,09 179,97 180,63 196,96
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1
d. Kesehatan & Pendidikan 168,43 181,72 202,40 213,10 218,44
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan
167,00 177,58 186,90 172,56 197,20
Budaya
f. Hotel & Restoran 165,01 179,40 189,33 188,30 203,40
g. Lainnya 194,47 205,33 221,87 223,21 244,61
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 471,45 548,01 580,86 571,14 620,18
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 239,50 251,28 262,56 263,43 300,24
Pembentukan Modal Tetap Bruto 213,69 237,95 252,50 216,47 266,41
4 a. Bangunan 245,50 278,86 300,72 278,58 327,69
b. Non-Bangunan 169,26 180,81 185,15 129,71 180,81
5 Perubahan Inventori 33,18 25,21 26,04 14,74 29,68
6 Net (Expor Impor) 167,41 178,21 207,13 215,93 239,83
PDRB 177,39 192,37 211,40 205,99 233,15
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

h. Indeks Implisit PDRB


Indeks Implisit PDRB di Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan dari tahun 2018
– 2022. Pada tahun 2018 Indeks Perkembangan PDRB ini mencapai 126,90 dan
pada tahun 2022 mencapai 138,64. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.65
dibawah ini.

Tabel II.65 Indeks Implisit PDRB

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 82


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Indeks Implisit PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan


Menurut Pengeluaran, 2018-2022
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 145,90 250,71 153,80 157,38 163,93
a. Makanan, Minuman, dan Rokok 167,05 172,57 175,37 179,41 190,78
b. Pakaian dan Alas Kaki 132,08 138,58 143,17 145,06 148,98
c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan
133,68 135,64 137,46 140,56 144,94
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1
d. Kesehatan & Pendidikan 130,18 137,97 142,10 140,71 143,19
e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan
130,64 133,94 134,87 137,32 141,27
Budaya
f. Hotel & Restoran 129,86 131,78 135,47 139,98 140,30
g. Lainnya 141,96 149,65 154,42 158,83 164,31
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 140,70 145,37 149,30 152,59 157,21
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 164,91 166,25 167,51 171,54 176,73
Pembentukan Modal Tetap Bruto 139,78 143,10 143,24 152,07 160,73
4 a. Bangunan 135,43 138,38 138,70 147,85 156,29
b. Non-Bangunan 150,18 155,47 159,22 166,54 173,81
5 Perubahan Inventori 162,10 165,16 166,45 176,04 176,52
6 Net (Expor Impor) 99,12 101,83 107,15 111,05 110,44
PDRB 126,90 129,65 130,73 135,19 138,64
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

i. Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB


Berdasarkan Data BPS terkait PDRB Kabupaten Bekasi, Laju Pertumbuhan
Indeks Implisit PDRB di Kabupaten Bekasi Pada tahun 2018 mencapai 2,26, lalu
pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 0,83, lalu pada tahun 2022
mengalami kenaikan kembali menjadi 2,55. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel
II.66 dibawah ini.

Tabel II.66 Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB


Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB Kabupaten Bekasi
Menurut Pengeluaran, 2018-2022
N
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o
Pengeluaran Konsumsi
4,81 3,29 2,05 2,32 4,16
Rumah Tangga
a. Makanan, Minuman, dan
5,41 3,31 1,62 2,31 6,34
Rokok
b. Pakaian dan Alas Kaki 6,46 4,92 3,31 1,32 2,70
c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan
1 2,25 1,47 1,34 2,26 3,11
Penyelenggaraan Rumah
Tangga
d. Kesehatan & Pendidikan 4,14 5,98 2,99 -0,97 1,76
e. Transportasi, Komunikasi,
4,94 2,52 0,70 1,82 2,88
Rekreasi, dan Budaya
f. Hotel & Restoran 5,03 1,48 2,81 3,33 0,23
g. Lainnya 0,96 5,42 3,18 2,85 3,45
Pengeluaran Konsumsi
2 7,11 3,32 2,70 2,20 3,03
LNPRT
3 Pengeluaran Konsumsi 2,65 0,81 0,76 2,41 3,03

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 83


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB Kabupaten Bekasi


Menurut Pengeluaran, 2018-2022
N
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
o
Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap
2,70 2,37 0,10 6,16 5,69
Bruto
4
a. Bangunan 2,18 2,18 0,23 6,60 5,71
b. Non-Bangunan 4,32 3,52 2,41 4,60 4,36
5 Perubahan Inventori 4,93 1,88 0,78 5,76 0,27
6 Net (Expor Impor) -0,75 2,74 5,22 3,64 -0,55
PDRB 2,26 2,66 0,83 3,42 2,55
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

2.4.1.2 PDRB Per Kapita


PDRB per kapita merupakan PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang
tinggal di daerah itu. PDRB per kapita menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu
orang penduduk. Berdasarkan dari data BPS bahwa untuk pertumbuhan PDRB per-
Kapita ini mengalami kenaikan dan penurunan hal ini ditandai pada tahun 2018 Laju
pertumbuhan PDRB ini mencapai 6,02 namun karena adanya pandemic covid 19 terjadi
penurunan yang signifikan pada tahun 2020 yang menjadi (-3,39) dan setelah itu adanya
peningkatan kembali hingga pada tahun 2022 mencapai 5,3. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.67 dibawah ini.

Tabel II.67 PDRB Per-Kapita


Capaian Eksisting
PDRB PER KAPITA 2018 2019 2020 2021 2022
5,68 6,02 3,95 -3,4 3,65
Sumber : PDRB Kabupaten Bekasi, 2023 (BPS)

2.4.1.3 Rasio Kewirausahaan


Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Dalam hal Rasio
Kewirausahaan terdapat beberapa indikator yang ada pada SDGs / Pencapaian TPB di
Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada tabel II.68 dibawah ini

Tabel II.68 Indikator TPB terkait Kesetaraan Gender


No Indikator TPB 2018 2019 2020 2021 2022
Persentase akses UMKM (Usaha Mikro,
18,46
1 Kecil, dan Menengah) ke layanan 28,200 21,463 35,910 45,202
4
keuangan.
Proporsi kredit UMKM terhadap total
2 38,66 44,04 34,11
kredit.
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.4.2 Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM)


2.4.2.1 Indeks Pendidikan

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 84


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Indeks Daya saing sumber daya manusia di Kabupaten Bekasi dilihat dari indeks
pendidikan terdiri dari :
1) Angka Partisipasi Murni (APM) SD dan SMP
Angka Partisiasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia
sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan tersebut.
Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Angka
Partisipasi Murni untuk SD dan SMP di Kabupaten Bekasi mengalami penurunan
dari Tahun 2018 – 2022 yang dimana pada tahun 2018 APM untuk Sekolah Dasar
(SD) mencapai 99,12 namun pada tahun 2022 mencapai 95,58, namun untuk APM
SMP mengalami kenaikan pada tahun 2020 dan kembali mengalami penurunan
pada tahun 2022. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.72 dan Gambar 2.33 dibawah
ini.

Tabel II.69 Angka Partisipasi Murni (APM)


N SMP
Tahun SD
o
1 2018 99,12 81,28
2 2019 99,03 80,82
3 2020 99,21 85,82
4 2021 98,85 81,64
5 2022 97,58 81,83
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

ANGKA PARTISIPASI MURNI


105

100 99.12 99.03 99.21 98.85


97.58

95

90
85.82
85
81.28 80.82 81.64 81.83
80

75
2018 2019 2020 2021 2022

SD SMP

Gambar 2.33 Grafik Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Bekasi

2) Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD, SD, dan SMP


Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang
pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi,

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 85


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Angka Partisipasi Kasar untuk PAUD mengalami kenaikan dari tahun 2020 – 2022
namun untuk jenjang SD dan SMP mengalami penurunan dari Tahun 2018 – 2022
yang dimana pada tahun 2018 APK untuk Sekolah Dasar (SD) mencapai 105,12
namun pada tahun 2022 mencapai 101,76, dan untuk APK SMP pada tahun 2018
mencapai 99,53 dan untuk tahun 2022 mencapai 87,46. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.73 dan Gambar 2.34 dibawah ini.

Tabel II.70 Angka Partisipasi Kasar (APK)


N PAU SMP
Tahun SD
o D
105,1 99,5
1 2018
2 3
107,6
2 2019 91,6
6
107,1 92,6
3 2020 77,18
6 2
108,3 92,0
4 2021 85,17
7 1
101,7 87,4
5 2022 85,85
6 6
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

ANGKA PARTISIPASI KASAR


120
107.66 107.16 108.37
105.12
99.53 101.76
100 92.62 92.01
91.6
85.17 85.85 87.46
80 77.18

60

40

20

0
2018 2019 2020 2021 2022
PAUD SD SMP

Gambar 2.34 Grafik Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 86


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

3) Persentase SD/MI dan SMP/MTS berakreditasi minimal B


Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Angka
Persentase SD/MI dan SMP/MTs yang berakreditasi B mengalami penurunan
untuk jenjang SMP hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 angka persentase
mencapai 93,75 namun pada tahun 2022 menjadi 85,20 dan untuk angka
persentase jenjang SD tegolong stabil setiap tahunnya. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.74, Gambar 2.35 dibawah ini.

Tabel II.71 Persentase SD/MI dan SMP/MTS berakreditasi minimal B


N
Tahun SD/MI SMP/MTs
o
1 2020 97,24 93,75
2 2021 98,74 97,98
3 2022 97,98 85,20
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

SEKOLAH BERAKREDITASI B
100.00 98.74
97.98 97.98
97.24

95.00 93.75

90.00

85.20
85.00

80.00

75.00
2020 2021 2022

SD/MI SMP/MTs

Gambar 2.35 Persentase Sekolah Berakreditasi B di Kabupaten Bekasi

4) Lama Sekolah
Berdasarkan dari data SDGs Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Kondisi Lama
Sekolah di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan dari Tahun 2017 – 2022 yang
dimana pada tahun 2018 memiliki rata rata di angka 8,84 namun pada tahun 2020
mengalami kenaikan menjadi 9,12 dan pada tahun 2022 mengalami kenaikan
kembali sebesar 9,53. Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.75 dan Gambar 2.47
dibawah ini.

Tabel II.72 Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 87


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Rata-rata Lama
No Tahun
Sekolah
1 2018 8,84
2 2019 8,94
3 2020 9.1
4 2021 9,3
5 2022 9,53
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

HARAPAN LAMA SEKOLAH


9.6

9.4

9.2

8.8

8.6

8.4
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2.36 Grafik Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Bekasi

2.4.2.2 Angka Literasi/Numerasi


literasi numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan
simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Berdasarkan dari data SDGs
Matriks Capaian TPB Kabupaten Bekasi, Angka literasi numerasi ini terdapat indikator
yang ada pada SDGs / Pencapaian TPB di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.76 dan Gambar 2.37 dibawah ini.

Tabel II.73 Angka Literasi/Numerasi di Kabupaten Bekasi


N Persentase Melek
Tahun
o Aksara
1 2018 97,12
2 2019 98,48
3 2020 98,08
4 2021 100
5 2022 100
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 88


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

ANGKA MELEK AKSARA


100.5
100
99.5
99
98.5
98
97.5
97
96.5
96
95.5
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2.37 Grafik Angka Melek Aksara di Kabupaten Bekasi

2.4.2.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja


Kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten Bekasi berdasarkan BPS dibagi menjadi 2 jenis
kegiatan diantaranya Angkatan kerja dan bukan angakatan kerja, Angkatan kerja dibagi
menjadi 2 jenis yaitu bekerja dan pengangguran terbuka berdasarkan dari data BPS dari
tahun 2020 hingga tahun 2022 jumlah tenaga kerja di kabupaten Bekasi mengalami
kenaikan. Jelasnya mengenai jumlah ketenagakerjaan dan jumlah ketenagakerjaan
berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel II.77 dan Tabel II.78 dibawah ini.

Tabel II.74 Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Bekasi


Angkatan Kerja di Kabupaten Bekasi
No Kegiatan
2020 2021 2022
Angkatan Kerja
1 Bekerja 1.628.231 1.756.261 1.799.668
2 Pengangguran Terbuka 212.435 197.147 206.839
Bukan Angkatan Kerja
3 Sekolah 130.988 258.161 260.172
4 Mengurus Rumah Tangga 630.754 590.703 685.564
5 Lainnya 133.460 163.444 115.319
Jumlah 2.735.868 2.965.716 3.067.562
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

Tabel II.75 Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Pendidikan


di Kabupaten Bekasi

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 89


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Bukan Angkatan
Angkatan Kerja
Kerja
N Pendidikan
Penganggu
o Tertinggi Persent Persent
Bekerja ran Jumlah Jumlah
ase ase
Terbuka
Tahun 2020
1 Sekolah Dasar 402.963 22.196 425.159 23,10% 253.206 24,70%
Sekolah
2 Menangah 233.388 21.685 255.073 13,86% 301.070 29,37%
Pertama
Sekolah Menegah
3 777.872 131.711 909.583 49,42% 409.859 39,99%
Atas
4 Perguruan Tinggi 214.008 36.843 250.851 13,63% 60.877 5,94%
1.628.2 1.840.6 1.025.0
Jumlah 212.435 100% 100%
31 66 12
Tahun 2021
1 Sekolah Dasar 399.974 16.392 416.366 21,31% 243.558 24,06%
Sekolah
2 Menangah 269.017 27.491 296.508 15,18% 281.669 27,82%
Pertama
Sekolah Menegah
3 833.961 127.937 961.898 49,24% 427.178 42,20%
Atas
4 Perguruan Tinggi 253.309 25.327 278.636 14,26% 59.903 5,92%
1.756.2 1.953.4 1.012.3
Jumlah 197.147 100% 100%
61 08 08
Tahun 2022
1 Sekolah Dasar 377.415 4.656 382.071 19,04% 249.598 23,52%
Sekolah
2 Menangah 230.131 9.925 240.056 11,96% 307.649 28,99%
Pertama
Sekolah Menegah 1097.64
3 928.816 168.826 54,70% 453.065 42,70%
Atas 2
4 Perguruan Tinggi 263.306 23.432 286.738 14,29% 50.743 4,78%
1.799.6 2.006.5 1.061.0
Jumlah 206.839 100% 100%
68 07 55
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

2.4.3 Daya Saing Fasilitas/Infrastruktur Wilayah


Dalam hal Ketersediaan Infrastruktur terdapat beberapa data yang ada pada BPS
Kabupaten Bekasi serta indikator yang ada pada SDGs/Pencapaian TPB terkait
Ketersediaan Infrastruktur di Kabupaten Bekasi jelasnya dapat diuraikan sebagai
berikut:

1) Fasilitas Pendidikan
Kabupaten Bekasi memiliki bebarapa fasilitas Pendidikan mulai dari TK hingga
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, berdasarkan dari data infrastruktur
Pendidikan ini mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.79 dibawah ini.

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 90


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Tabel II.76 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bekasi


SMA, SMK &
TK&RA SD & MI SMP & MTS PT
N MA
Kecamatan
o 202 202 202 202 202 202 202 202
2021 2022
1 2 1 2 1 2 0 1
1 Setu 46 49 66 68 39 41 24 24 2
2 Serang Baru 37 40 59 61 23 26 10 10 1
3 Cikarang Pusat 22 3 33 33 10 10 8 8 1 2
4 Cikarang Selatan 55 59 52 56 21 24 18 18 2 3
5 Cibarusah 26 24 42 42 19 22 18 18 1 1
6 Bojongmangu 0 0 20 20 4 5 3 3
7 Cikarang Timur 19 21 40 41 14 14 7 7
8 Kedungwaringin 13 13 32 33 10 12 11 11
9 Cikarang Utara 81 82 97 98 44 45 30 30 6 7
10 Karangbahagia 27 26 42 43 20 22 10 10 1 1
11 Cibitung 94 97 60 62 26 27 15 16 1 1
12 Cikarang Barat 56 56 80 80 26 29 22 21 1 1
13 Tambun Selatan 154 150 112 114 64 70 56 56 5 5
14 Tambun Utara 70 79 53 54 19 20 14 14
15 Babelan 99 106 96 97 44 48 35 36 2 2
16 Tarumajaya 70 73 69 71 26 26 15 15 1
17 Tambelang 6 5 26 26 9 9 5 5
18 Sukawangi 7 8 31 31 15 15 9 9 1
19 Sukatani 25 26 53 54 19 20 16 16
20 Sukakarya 12 12 33 33 15 15 7 7
21 Pebayuran 12 12 64 64 13 13 10 10
22 Cabangbungin 9 9 38 38 18 18 9 9
23 Muara Gembong 3 3 37 37 9 9 7 7
Jumlah 943 953 1235 1256 507 540 359 360 23 25
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

2) Fasilitas Kesehatan
Kabupaten Bekasi memiliki bebarapa fasilitas Kesehatan mulai dari rumah sakit
sampai dengan apotek, Jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.80 dibawah ini.

Tabel II.77 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bekasi


Rumah
Rumah Puskesmas
Sakit Poliklinik Puskesmas Apotek
N Sakit Pembantu
Kecamatan Bersalin
o
202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Setu 2 2 3 4 9 11 2 2 6 4 7 8
2 Serang Baru 1 1 5 5 1 2 2 2 1 3
3 Cikarang Pusat 6 6 6 6 1 1 2 2 4 5
4 Cikarang 2 2 2 3 7 7 2 3 1 6 6
RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 91
RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Rumah
Rumah Puskesmas
Sakit Poliklinik Puskesmas Apotek
N Sakit Pembantu
Kecamatan Bersalin
o
202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Selatan
5 Cibarusah 4 4 1 2 2 2 2 3
6 Bojongmangu 1 1 1 1 3 3
7 Cikarang Timur 1 1 5 5 1 2 2 2 1 1
Kedungwaringi
8 6 6 7 7 3 2 3 4
n
9 Cikarang Utara 2 2 2 1 11 11 2 3 4 1 9 8
10 Karangbahagia 1 2 1 8 8 2 2 2 1 3 4
11 Cibitung 6 7 1 6 6 3 3 5 4 4 4
12 Cikarang Barat 4 4 3 3 11 10 2 3 4 4 11 11
13 Tambun Selatan 2 2 2 2 10 10 8 8 2 2 10 10
14 Tambun Utara 2 3 1 8 7 2 2 3 3 5 6
15 Babelan 2 2 2 2 8 7 3 3 3 3 4 3
16 Tarumajaya 8 8 2 2 2 2 5 6
17 Tambelang 7 6 1 1 1 1 1 1
18 Sukawangi 1 6 6 1 1 3 3
19 Sukatani 1 6 5 1 1 2 2 1 1
20 Sukakarya 6 7 2 1 2 2 2 1
21 Pebayuran 8 8 4 3 4 4 4 3
22 Cabangbungin 1 1 5 2 1 1 3 1 3 3
Muara
23 4 2 1 1 3 3 1 1
Gembong
Jumlah 37 40 19 17 156 149 47 50 61 51 87 92
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

3) Fasilitas Peribadatan
Kabupaten Bekasi memiliki bebarapa fasilitas Peribadatan baik itu bagi
beragama muslim, Kristen, hindu, budha, dan lainnya. Jelasnya dapat dilihat
pada Tabel II.81 dibawah ini.

Tabel II.78 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bekasi


MASJID MUSHOLA GEREJA PURA VIHARA
N
Kecamatan 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202
o
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Setu 91 91 117 117 1 1
2 Serang Baru 82 82 16 16
3 Cikarang Pusat 44 44 5 5
4 Cikarang Selatan 98 98 27 27 1 1
5 Cibarusah 86 86 43 43 1 1
6 Bojongmangu 60 60 79 79
7 Cikarang Timur 63 63 79 79 3 3
8 Kedungwaringin 35 35 12 12 2 2
9 Cikarang Utara 73 73 24 24 2 2 2 2

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 92


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

MASJID MUSHOLA GEREJA PURA VIHARA


N
Kecamatan 202 202 202 202 202 202 202 202 202 202
o
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
10 Karangbahagia 56 56 170 170 1 1 1 1
11 Cibitung 86 86 14 14
12 Cikarang Barat 94 94 1 1 1 1 1 1
13 Tambun Selatan 68 68 134 134 18 18 1 1 2 2
14 Tambun Utara 65 65 6 6
15 Babelan 73 73 187 187 14 14 1 1 1 1
16 Tarumajaya 35 35 116 116 1 1
17 Tambelang 54 54 28 28
18 Sukawangi 30 30 91 91
19 Sukatani 55 55 129 129
20 Sukakarya 41 41
21 Pebayuran 77 77 199 199 3 3 3 3
22 Cabangbungin 53 53 84 84
23 Muara Gembong 47 47 10 10
146 146 157 157
Jumlah 44 44 3 3 13 13
6 6 1 1
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2023 (BPS)

4) Infrastruktur Lainnya
Selain dari data BPS ada juga beberapa data terkait ketersediaan Infrastruktur
dari hasil capaian Matriks TPB di Kabupaten Bekasi. Jelasnya dapat dilihat pada
Tabel II.82 di bawah ini.

Tabel II.79 Indikator TPB terkait Ketersediaan Infrastruktur


No Indikator TPB 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah dermaga penyeberangan. 3 3 4 4 4
Sumber : Hasil survey Matriks TPB, 2023

2.4.4 Daya Saing Iklim Investasi


Dilihat dari data https://pmd-dpmptsp.bekasikab.go.id/statistik-lkpm untuk investasi di
Kabupaten Bekasi periode januari – desember tahun 2021 didominasi Penanaman
Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 31.485.980.177.221,00 yang mampu menyerap tenaga
kerja sebesar 19.492 tenaga kerja, sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri
sebesar Rp. 11.777.338.500.000,00 yang mampu meyerap tenaga kerja sebesar 6.354
tenaga kerja. Jelasnya dapat diliaht pada Tabel II.80 dibawah ini.

Tabel II.80 Realisasi Investasi di Kabupaten Bekasi Tahun 2021


No Investor Investasi Proyek Tenaga Kerja
1 PMA Rp. 31.485.980.177.221,00 5.146 19.492
2 PMDN Rp. 11.777.338.500.000,00 2.627 6.354
Total Rp. 43.263.318.677.221,00 7.773 25.846
Sumber : https://pmd-dpmptsp.bekasikab.go.id/statistik-lkpm

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 93


RANCANGAN AWAL (RANWAL)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2025 - 2045

Gambar 2.38 Grafik Statistik Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di


Kabupaten Bekasi Tahun 2021

RPJPD GAMBARAN KONDISI UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI Bab 2 - 94

Anda mungkin juga menyukai