Anda di halaman 1dari 81

RENCANA Strategis

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018

Bappeda Provinsi Jawa Barat TAHUN 2013-2018


Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

KATA PENGANTAR

Buku Rencana Strategis Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 hasil
revisi tahun 2016 dikemas dalam tujuh bab, meliputi : Pendahuluan, memuat tentang latar
belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan. Gambaran
Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Barat, memuat tentang tugas, fungsi dan struktur
organisasi Bappeda, sumber daya Bappeda, kinerja pelayanan Bappeda, serta tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Bappeda. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan
Fungsi, memuat tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Bappeda, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih,
telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penentuan isu-isu strategis.Visi, Misi,
Tujuan Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan, memuat tentang visi dan misi Bappeda Provinsi
Jawa Barat, tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat, strategi dan
kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat, Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif, memuat tentang program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Indikator Kinerja Opd Yang Mengacu
Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD, memuat tentang indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa
Barat yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, dan Penutup, memuat tentang ringkasan Renstra
serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam mengimplementasikan Renstra
Bappeda Tahun 2013 – 2018.
Dalam penyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat ini, menggunakan
pendekatan logical framework sehingga diperoleh kebijakan, strategi dan indikator kinerja
Bappeda untuk mendukung tercapainya indikator pembangunan yang tertuang dalam Misi
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, khususnya Misi ke Tiga. Dengan terbitnya
renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat hasi revisi ini, diharapkan menjadi acuan bagi para
insane Bappeda dan seluruh stakeholders Bappaeda untuk mampu memberikan inspirasi
positif dalam menghadapi dinamika pembangunan Jawa Barat.

Bandung, Februari 2016


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat

Ir. Yerry Yanuar, MM.


i
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar I
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Landasan Hukum 5
1.3 Maksud dan Tujuan 7
1.4 Sistematika Penulisan 7
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT 9
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda 10
2.2 Sumber Daya Manusia 13
2.3 Sarana dan Prasarana 16
2.4 Kinerja Pelayanan SKPD 16
2.5 Jenis Pelayanan Administrasi 20
2.6 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD yang Dihadapi 21
BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA 24
PROVINSI JAWA BARAT
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda 24
Provinsi Jawa Barat
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 30
3.3 Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat 35
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup 36
Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis 37
BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 39
4.1 Visi dan Misi Bappeda 39
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 41
A. Tujuan 41
B. Sasaran 41
4.3 Strategi dan Kebijakan Bappeda 45
A. Strategi 49
B. Kebijakan 50
BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK 57
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB 6 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN 48
RPJMD
6.1 Indikator Kinerja SKPD 49
6.2 Indikator Kinerja Utama SKPD 53
PENUTUP 55

ii
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa BaratBerdasarkan Jenis 14
Kelamin Tahun 2013
Tabel 2.2 Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa BaratBerdasarkan 14
Golongan Tahun 2013
Tabel 2.3 Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa BaratBerdasarkan Tingkat 15
Pendidikan Tahun 2013
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD 18
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD 19
Tabel 3.1 Rekapitulasi Analisis Permasalahan Bappeda Provinsi Jawa Barat 27
Berdasarkan Pohon Masalah
Tabel 3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Misi Jawa Barat 2013-2018 30
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 42
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan 52
Tabel 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, 58
Dan Pendanaan Indikatif
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 65
Tabel 6.2 Indikator Kinerja Utama Bappeda 68

DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA 13
Gambar 4.1 Kerangka Analisis Logical Frame Work Dalam Menentukan 46
Indikator Kinerja Bappeda Jawa Barat
Gambar 4.2 Kerangka Analisis Keterkaitan Antar Fungsi Kelembagaan 47
Bappeda Jawa Barat
Gambar 4.3 Kerangka Analisis Pohon Kinerja Bappeda Jawa Barat 48
Gambar 6.1 Keterkaitan Antara Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa 64
Barat yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi
Jawa Barat 2013-2018

iii
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan
yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dalam jangka 5 (lima)
tahun ke depan pada masa kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa
Barat. Sehingga Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Tahun 2013-2018 dituangkan ke dalam kebijakan, strategi, dan program perencanaan
pembangunan yang mengacu kepadaRPJMD Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 55 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Renstra ini merupakan
pedoman bagi penyusunan rencana kerja dan penganggaran tahunan Bappeda Provinsi Jawa Barat.

Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat periode 2013-2018 menyajikan agenda utama Bappeda
Provinsi Jawa Barat untuk mengantisipasi masalah dan kendala yang belum sepenuhnya tertangani
pada periode 2008-2013 yang diperkirakan akan timbul pada lima tahun ke depan sebagai akibat dari
perubahan lingkungan strategis yang dinamis, baik lingkungan strategis di tingkat regional, nasional
maupun global, serta perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini. Renstra disusun untuk menjamin
kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai
dalam periode tersebut. Renstra juga menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan indikator
keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian
dan evaluasi.

Sebagai dokumen perencanaan formal suatu instansi pemerintah, Renstra Bappeda Provinsi
Jawa Barat 2013-2018 disusun melalui proses partisipatif, teknokratis dan politis, yang berpedoman
pada; (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) mengamanatkan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan;
(2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbarui oleh UU NO. 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; (3) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah; (4) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah; (5) Peraturan Daerah No. 24 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Perubahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025; dan (6) Peraturan Daerah Nomor 55
Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Prosespenyusunan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 dilakukan melalui
tahapan persiapan, penyusunan Rancangan Renstra, Rancangan Akhir Renstra, hingga penetapan

1
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan serta
tahapan penyusunan Renstra Bappeda Tahun 2013- 2018 mengacu pada Permendagri Nomor 54
Tahun 2010, sebagaimana Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Keterkaitan dan Tahapan Penyusunan RenstraSKPD


BerdasarkanPermendagri Nomor 54 Tahun 2010

Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat menyajikan agenda utama perencanaaan pembangunan
untuk mengantisipasi masalah dan kendala pembangunan yang belum sepenuhnya tertangani pada
periode 2008-2013, dan perubahan lingkungan strategis yang diperkirakan akan timbul pada lima
tahun berikutnya. Penyususnan Renstra Bappeda dilakukan dengan komitmen dalam menjamin
kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai
dalam periode 2013-2018. Renstra Bappeda juga menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai
dengan indikator keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi, sehingga dapat dijadikan acuan
dalam pengendalian dan evaluasi. Sebagai dokumen perencanaan,Renstra Bappeda juga
memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial yang ditujukan untuk memelihara keberlanjutan
dan meningkatkan kinerja lembaga.

Berkaitan dengan hirarki organisasi, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan
penjabaran dari RPJPD Perubahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025, RPJMD Provinsi Jawa Barat

2
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Tahun 2013-2018, serta memperhatikan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, juga
memperhatikan Undang-Undang no 25 Tahun 2004 tentang SPPN yang menyebutkan bahwa lembaga
Perencana Pembangunan di Indonesia harus mengemban tugas dan misi sebagai berikut:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas antar daerah, sektor, ruang,
waktu, fungsi antara pusat dan daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran dan
pelaksanaan;
4. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dengan melibatkan masyarakat; dan
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.

Dalam rangka meningkatkan sinergitas penyusunan perencanaan pembangunan baik dengan


Pemerintah Pusat maupun dengan Kabupaten/Kota, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam
penyusunannya juga memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga khususnya Renstra Bappenas
Tahun 2010-2014 serta Renstra Bappeda Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Demi tercapainya
pelaksanaan tugas dan misi tersebut, maka Bappeda perlu menetapkan tujuan, arah dan sasaran yang
ingin dicapai kurun waktu lima tahun ke depan untuk mencapai visi dan misi Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat sebagaimana diamanatkan di dalam RPJPN 2005-2025 dan RPJMN 2009-2014.
Untuk mencapai tujuan lembaga diperlukan strategi pencapaiannya melalui suatu strategi, kebijakan,
program dan kegiatan, yang selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam Rencana Kerja
(Renja) tahunan sesuai dengan prioritas yang akan dicapai.

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan salah satu dokumen teknis
operasional dan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan indikasi rencana program lima
tahunan meliputi program internal maupun eksternal, yaitu yang merupakan program SKPD Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, program lintas SKPD, dan program lintas wilayah.

Dinamika Pembangunan saat ini menuntut dipenuhinya akuntabilitas kinerja Instansi


Pemerintah Daerah sehingga Gubernur Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa
Barat nomor 061/Kep.1409-org/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut setiap Organisasi Perangkat Daerah harus
mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur sesuai dengan TUPOKSI dari masing-masing OPD.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat perlu menyesuaikan indikator
kinerja Bappeda melalui penyesuaian Rencana Strategis (Renstra) Bappeda yang mendukung
tercapainya Indikator Kinerja Utama Gubernur.

Proses penyusunan revisi Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 selain
mengikuti alur pada Gambar 1.1, juga dilakukan melalui tahapan : 1). Menyusun komponen-
komponen yang mendukung keterukuran bagi keberhasilan pembanguan Jawa Barat; 2). Menganalisis

3
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

komponen-komponen tersebut dengan pendekatan logical framework; 3). Analisis tersebut untuk
menghasilkan keterukuran dalam perencanaan, penganggaran, pertanggungjawaban setiap OPD, dan
keterukuran dalam evaluasi, seperti disajikan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2

Tahapan Penyusunan Revisi RenstraBappeda Provinsi Jawa Barat

Memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara keberlanjutan dan


meningkatkan kinerja lembaga, Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat 2013-2018 hasil revisi disusun
sebagai kelanjutan dari Renstra periode 2008-2013. Pencapaian produk-produk perencanaan dan
hasil-hasil kajian stratejik pembangunan, restrukturisasi organisasi, pembinaan Sumber Daya Aparatur,
penyempurnaan manajemen selama periode 2008-2013 merupakan modal bagi perencanaan program
pembangunan daerah 2013-2018.
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

1.2. Landasan Hukum


Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2008 – 2013, adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4483);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4815);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran negara
nomor 4816);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahuun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran negara Nomor 4817);

5
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4725);
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah
Provinsi (lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran daerah
Nomor 45);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
kerja Sekretariat Daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran daerah Tahun 2008 Nomor 19 Seri D, Tambahan Lembaran daerah
Nomor 54);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 21 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata
kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran daerah Tahun 2008 Nomor 20 seri D,
Tambahan lembaran daerah Nomor 55);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran daerah Tahun 2008 Nomor 21
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 56);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit
Daerah Provinsi Jawa Barat (Llembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 22 Seri D, Tambahan
lembaran Daerah Nomor 57);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 23 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 58);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64);

6
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

24. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009-2029;
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 55 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat (Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 64);
28. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
Nomor 78 Seri E)

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Renstra ini adalah sebagai pedoman bagi seluruh komponen/aparatur
Bappeda Provinsi dalam melaksanakan kegiatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan juga sebagai
dasar perencanaan tahunan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan perencanaan yang
berkesinambungan, sinergis, terpadu, akuntabel dan bermutu tinggi.

Tujuan penyusunan Renstra Bappeda adalah mengoptimalkan peran perencanaan


pembangunan dalam pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi yang tercantum didalam RPJPD
Perubahan Provinsi Jawa Barat 2005-2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, sehingga terjadi
sinergitas tupoksi Bappeda selaku perencana pembangunan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat.

1.4. Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 -2018, disusun dalam sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN, memuat tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan
sistematika penulisan.

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT, memuat tentang tugas, fungsi
dan struktur organisasi Bappeda, sumber daya Bappeda, kinerja pelayanan Bappeda, serta tantangan
dan peluang pengembangan pelayanan Bappeda.

BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, memuat tentang identifikasi
permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda, telaahan visi, misi dan program
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra

7
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta
penentuan isu-isu strategis.

BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, memuat tentang visi dan misi
Bappeda Provinsi Jawa Barat, tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat,
strategi dan kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF, memuat tentang program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.

BAB 6 INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, memuat
tentang indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB 7 PENUTUP, memuat tentang ringkasan Renstra serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan
dalam mengimplementasikan Renstra Bappeda Tahun 2013 – 2018.

8
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 2
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA PROVINSI JAWA
BARAT

Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah
kedepan dituntut untuk semakin mengedepankan perencanaan pembangunan partisipatif. Mengacu
pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka sistem perencanaan pembangunan mencakup 5
(lima) pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : Politik, Teknokratik, Partisipatif, Atas-
Bawah dan Bawah-Atas.

Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan
rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan
yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah
penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye
ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik
dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif
dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan.

Secara umum dalam lima tahun terakhir, kualitas penyelenggaraan di bidang perencanaan
daerah di Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan yang ditandai dengan fenomena:
1. Meningkatnya keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan antara lain : DPRD,
Instansi Vertikal, Perguruan Tinggi, LSM, Asosiasi, Organisasi Profesi, lembaga dalam dan
luar negeri, dan sektor swasta;
2. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme
perencanaan partisipatif;
3. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan
anggaran;
4. Meningkatnya intensitas fasilitasi dan koordinasi perencanaan antar tingkat strata
pemerintahan oleh Bappeda dan SKPD terkait;
5. Meningkatnya penyediaan data, informasi pembangunan Jawa Baratkepada masyarakat
dan instansi.

9
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tugas Bappeda sebagai salah satu perangkat daerah yaitu membantu Kepala Daerah
menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana
diamanatkan juga dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Kepala BAPPEDA dalam hal ini Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat bertanggungjawab terhadap tugas
pokok dan fungsi perencanaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur
(Pergub) Jawa Barat Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Provinsi Jawa
Barat.

Tugas Pokok Bappeda Provinsi Jawa Barat

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat bertugas


menyelenggarakan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah provinsi,
menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan
pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah.

Perencanaan daerah tersebut meliputi aspek fisik, ekonomi, sosial dan budaya, pemerintahan,
pendanaan pembangunan, pengendalian dan evaluasi, menyelenggarakan dan perencanaan Daerah
Kabupaten/Kota, serta mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis data pembangunan.

Fungsi Bappeda Provinsi Jawa Barat

1. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah;


2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan
pembangunan daerah;
3. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan urusan Pemerintah
Daerah bidang perencanaan pembangunan daerah;
4. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Darah
Kabupaten dan Daerah Kota;
5. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan
pemerintah Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan
6. Penyelenggaraan identifikasi, pengolahan dan penganalisaan data pembangunan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bappeda selalu berupaya untuk terus meningkatkan
kinerjanya sebagai lembaga perencanaan yang handal dengan menjadikan organisasi pembelajaran
(learning organization) dalam semua aspek termasuk penerapan good governance dan clean
government. Dalam lima tahun ke depan, Bappeda memprioritaskan pada peningkatan kapasitas,
kecepatan dan mutu pelayanan, serta efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki.
Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator
pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan
dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis

10
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

internal dan eksternal, setiap bidang harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam
menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing Bidang lingkup Bappeda.

Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan serta kajian stratejik pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan
pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu, peningkatan kemampuan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan Bappeda akan terus dipacu mengingat produk
perencanaan yang dinamis, efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas pengetahuan dan
keterampilan sumber daya aparatur perencananya.

Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas
program ke depan, sehingga Bappeda dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih mudah untuk
mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input dalam proses perencanaan
pembangunan. Bappeda akan terus pula melakukan segala upaya untuk menjamin produk
perencanaan dan hasil kajian stratejik pembangunan tidak saja berdaya guna dan berdaya hasil bagi
penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan publik.

Berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat yang
telah berubah dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011, maka susunan organisasi BAPPEDA
adalah sebagai berikut :

Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin perumusan,menetapkan, mengkoordinasikan,


mengkomunikasikan ,dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok badan.

A. Sekretariat, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan program dan


anggaran internal badan,lintas sektor,kewilayahan dan lintas pemerintahan sesuai dengan
kewenangannya, serta melaksanakan manajemen kegiatan kesekretariatan. Membawahkan:
a. Subbagian Perencanaan;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum.

B. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi (PE),mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan


dan melaksanakan penelitian spesifik serta pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
Membawahkan:
a. Subbidang PE, Fisik, Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan;
b. Subbidang PE Sosial, Budaya dan Pemerintahan.

C. Bidang Fisik, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan bahan
kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan pembangunan dalam aspek penataan

11
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

ruang, infrastuktur kewilayahan,perumahan, sumberdaya air, energi , transportasi dan lingkungan


hidup. Membawahkan:
a. Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
b. Subbidang Infrastruktur Wilayah.

D. Bidang Ekonomi, mempunyai tugas pokok penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan bahan
kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan pembangunan ekonomi berbasis
kewilayahan dan sektoral dalam aspek pertanian secara luas, industri, industri pariwisata dan
industri kreatif, perdagangan, jasa dan investasi. Membawahkan:
a. Subbidang Pertanian;
b. Subbidang Dunia Usaha, Industri, Perdagangan dan Pariwisata.

E. Bidang Sosial dan Budaya, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan
penyusunan bahan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan pembangunan
sumberdaya manusia, yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan, kebudayaan, keluarga
berencana, kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi, kemiskinan, kesejahteraan sosial, serta
pemberdayaan perempuan, anak dan masyarakat , pemuda dan olahraga, serta kebencanaan.
Membawahkan:
a. Subbidang Kependudukan dan Kesehatan;
b. Subbidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan.

F. Bidang Pemerintahan, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan penyusunan


bahan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan perencanaan aspek aparatur, politik, hukum,
ketentraman dan ketertiban, komunikasi dan informasi serta aspek kerjasama perencanaan
pembangunan. Membawahkan:
a. Subbidang Aparatur, Politik dan Hukum;
b. Subbidang Kerja Sama Pembangunan.

G. Bidang Pendanaan Pembangunan, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian dan


penyusunan bahan kebijakan teknis dan koordinasi perencanaan aspek pendanaan pembangunan.
Membawahkan:
a. Subbidang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. Subbidang Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

H. Unit Pelaksana Teknis Balai Pusat Data dan Analisis Pembangunan,membawahkan:


a. Kepala
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Pendataan dan Analisa;
d. Seksi Pelayanan Informasi dan Komunikasi.

12
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA

2.2. Sumber Daya Manusia


Komposisi jabatan dalam struktur organisasi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat berdasarkan
peraturan daerah tersebut di atas adalah: 1 (satu) orang Eselon II; 8 (delapan) orang Eselon III terdiri
dari 1 (satu) orang sekretaris dan 6 (enam) orang kepala bidang dan 1 (satu) kepala balai serta 15
orang Eselon IV yang terdiri dari 6 (enam) orang kasubbag dan 9 kasubid. Dalam pelaksanaan tugas
pokoknya sehari-hari Bappeda juga didukung oleh tersedianya 30 (tiga puluh) tenaga fungsional
perencana, 1 (satu) orang fungsional pustakawan dan 1 (satu) orang tenaga fungsional arsiparis.

Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi
secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan
kebutuhan terutama dalam menciptakan BAPPEDA sebagai center of knowledge dan learning
organization. Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih
besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang
cukup besar. Komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 101 orang laki-laki
atau 71,63% dan perempuan sebanyak 40 orang atau 28,37%, sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1.
Sedangkan komposisi Pegawai Bappeda berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan 4 sebanyak 31

13
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

orang atau 21,99%, golongan III sebanyak 61 orang atau 43,26% dan golongan II sebanyak 43 orang
atau 30,50% dan sisa golongan I sebanyak 6 orang atau 4,26%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.2. Adapun komposisi pegawai berdasarkan tingat pendidikan yaitu Doktor (S-3) sebanyak 4
orang atau 2,84%, Pasca Sarjana (S-2) 49 orang atau 34,75%, Sarjana dan Diploma 42 orang atau
29,79%, dan sisanya yang berpendidikan SLTA kebawah sebanyak 46 orang atau 32,62% seperti
tertera pada Tabel 2.3.

Tabel 2.1
Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013
JENIS KELAMIN
No UNIT KERJA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. KEPALA 1 0 1
2. SEKRETARIAT 39 15 54
3. BIDANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI 4 2 6
4. BIDANG FISIK 5 2 7
5. BIDANG EKONOMI 4 2 6
6. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 1 6
7. BIDANG PEMERINTAHAN 5 2 7
8. BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN 6 0 6
9. KOMITE PERENCANA 4 0 4
10. UPTB PUSDALISBANG 6 1 7
11. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 22 15 37
JUMLAH TOTAL 101 40 141
Sumber: Data Kepegawaian, 2013

Tabel 2.2
Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Golongan Tahun 2013
GOLONGAN
JUMLAH
No UNIT KERJA
PNS IV III II I

A B C D E JML A B C D JML A B C D JML A B C D JML


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KEPALA 1 1 1 0 0 0
2 SEKRETARIAT 54 4 4 3 7 1 2 13 23 5 5 33 4 4
BIDANG
3 PENGENDALIAN DAN 6 1 1 1 1 2 2 1 3 0
EVALUASI
4 BIDANG FISIK 7 1 1 3 2 1 6 0 0

5 BIDANG EKONOMI 6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
BIDANG SOSIAL DAN
6 6 2 1 3 1 1 2 1 1 0
BUDAYA
BIDANG
7 7 2 2 1 2 1 4 1 1 0
PEMERINTAHAN

14
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

GOLONGAN
JUMLAH
No UNIT KERJA
PNS IV III II I

A B C D E JML A B C D JML A B C D JML A B C D JML


BIDANG PENDANAAN
8 6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
PEMBANGUNAN
KELOMPOK JABATAN
9 37 7 2 2 1 12 1 17 1 6 25 0 0
FUNGSIONAL
10 UPTB PUSDALISBANG 7 1 1 1 2 3 1 1 1 3 0

11 KOMITE PERENCANA 4 3 1 4 0 0 0
JUMLAH TOTAL 141 18 5 5 2 1 31 9 29 9 14 61 0 30 6 7 43 0 6 0 0 6
Sumber: Data Kepegawaian, 2013

Tabel 2.3
Rekapitulasi Pegawai Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
PENDIDIKAN
No UNIT KERJA DATA
NON
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD TDK JMLH
SD
ADA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. KEPALA BADAN 1 - - - - - - - - - - - 1
2. SEKRETARIAT - 6 13 - 6 - - 40 2 8 - - 75
BIDANG PENELITIAN,
3. - 4 4 - 2 - - 1 - - - - 11
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
4. BIDANG FISIK - 7 6 - - - - 2 - 1 - - 16
5. BIDANG EKONOMI - 7 4 - 1 - - 4 - 1 - - 17
6. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA - 7 3 - 1 - - 3 - - - - 14
7. BIDANG PEMERINTAHAN - 5 3 2 - - - 1 - - - - 11
BIDANG PENDANAAN
8. - 5 4 - - - - 2 - 1 - - 12
PEMBANGUNAN
UPTB PUSAT DATA DAN ANALISIS
9. - 5 3 - 1 - - 2 1 - 12
PEMBANGUNAN

10. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1 17 16 - 1 - - - - - - - 35

11. KOMITE PERENCANA - 2 1 - - - - - - - - - 3


TOTAL 2 65 57 2 12 0 0 55 3 11 0 0 207
Sumber: Data Kepegawaian, 2013

Perencanaan pembangunan yang disusun oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat melalui proses
pengkajian yang mendalam dari para tenaga ahli sesuai keahliannya. Dengan demikian, perencanaan
pembangunan yang dilakukan Bappeda tidak terlepas dari perencanaan dengan pendekatan
teknokratik, untuk itu dibentuklah Komite Perencana (KP), yaitu sekumpulan tenaga ahli/pakar yang
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur yang memiliki kemampuan untuk merumuskan
dan memberikan masukan dalam bidang perencanaan yang dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi
Jawa Barat.

15
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

2.3. Sarana dan Prasarana


Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Bappeda Provinsi Jawa Barat adalah Gedung kantor
seluas 6.800 m²,Kendaraan Dinas sebanyak 21 Unit, Saluran Telepon sebanyak 16 Line, ruang rapat
yang memadai dapat menampung 20 s/d 250 Orang yaitu ruang rapat utama; RS.Soehoed Warnaen
dan Operation Room serta 7 ruang rapat biasa.

Guna mendukung proses peningkatan kualitas perencanaan Provinsi Jawa Barat, Bappeda
juga sedang membangun sebuah Kampus Lapangan di Pasirjambu Kabupaten Bandung, dengan nama :
Kampus Lapangan Perencanaan Pembangunan Daerah (KLP2D) Provinsi Jawa Barat.

Untuk proses menertibkan administrasi pengelolaan barang dan jasa di Bappeda, seluruh
barang inventaris telah di inventarisir dan tercatat dalam Buku Inventaris Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat. Jika dilihat dari jumlah aset, dapat diketahui bahwa jumlah aset yang dikuasai Bappeda
Provinsi Jawa Barat sebanyak Rp. 66.384.810.334, sedangkan aset yang tidak digunakan adalah senilai
Rp. 584.616.580 (0,88%).

2.4. Kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Jawa Barat


Secara umum, salah satu kewajiban pemerintah adalah memberikan pelayanan yang menjadi
hak setiap warga negara ataupun memberikan pelayanan kepada warganegara yang memenuhi
kewajibannya terhadap negara. Kewajiban pemerintah, maupun hak setiap warga negara pada
umumnya disebutkan dalam konstitusi suatu Negara, termasuk Bappeda Provinsi Jawa Barat
didalamnya.

Jika dilihat dari jenisnya, pelayanan dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis pelayanan,
yaitu:
• Pertama, Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk
dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat
kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.
Dokumen-dokumen ini antara lain kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte
kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi
(SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor,
Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan Tanah dan sebagainya.
• Kedua, Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk / jenis
barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik,
air bersih, dan sebagainya.
• Ketiga: Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, pos, dan lain sebagainya.

16
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan pola pelayanan maka dapat dibedakan dalam 5 macam
pola, yaitu :
• Pertama, Pola Pelayanan Teknis Fungsional. Adalah pola pelayanan masyarakat yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
kewenangannya.
• Kedua, Pola Pelayanan Satu Pintu. Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan
secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari
unit kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
• Ketiga, Pola Pelayanan Satu Atap. Pola pelayanan disini dilakukan secara terpadu pada
satu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing.
• Keempat, Pola Pelayanan Terpusat. Adalah pola pelayanan masyarakat yang dilakukan
oleh suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan
instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang
bersangkutan.
• Kelima, Pola Pelayanan Elektronik. Adalah pola pelayanan yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan
yang bersifat on-line.

Berdasarkan jenis dan pola pelayanan yang telah disebutkan diatas, maka pada dasarnya
Bappeda Provinsi Jawa Barat melaksanakan jenis pelayanan administrasi dengan pola pelayanan
teknis fungsional dan pola pelayanan elektronik.

Satu hal penting yang perlu digarisbawahi adalah Bappeda memberikan pelayanan tidak hanya
kepada publik saja (masyarakat) tetapi juga melaksanakan pelayanan kepada unsur-unsur
pemerintahan lainnya, yaitu unsur Pimpinan Daerah, OPD/Biro Provinsi Jawa Barat, Pemerintah
Kabupaten/Kota se Jawa Barat serta kepada Instansi Vertikal yang terkait dengan perencanaan
pembangunan, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas).

Gambaran kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat periode lima tahun sebelumnyadiperoleh dari
Dokumen LaporanAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP), sebagaimana dapat dilihat pada
Tabel 2.4 dan Tabel 2.5.

17
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Tabel 2.5
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

2.5. Jenis Pelayanan Administrasi


Jenis pelayanan administrasi yang dilaksanakan adalah dengan menyediakan berbagai
dokumen perencanaan resmi yang dibutuhkan dalam proses pembangunan daerah. Dokumen-
dokumen tersebut adalah 1) dokumen Peraturan Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Murni dan RKPD Perubahan sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Murni dan APBD Perubahan; 2) dokumen Kebijakan Umum dan Anggaran serta
Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS); 3) Buku Jawa Barat dalam Angka (Kerjasama
dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat); 4) dokumen dokumen kajian strategis perencanaan
pembangunan di Jawa Barat yang meliputi dokumen kajian bidang ekonomi, bidang sosial budaya,
bidang fisik (Infrastruktur dan Tata Ruang Lingkungan Hidup) serta dokumen perencanaan bidang
pemerintahan.

Dokumen-dokumen tersebut disusun setiap tahun dan kemudian disosialisasikan kepada


seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) pembangunan di Jawa Barat. Sedangkan dokumen –
dokumen yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, yaitu dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2005 – 2025 yang berlaku selama 20 tahun,
dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahunb 2009 – 2029 yang juga berlaku
selama 20 tahun, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
yang disusun selama 5 tahun sekali bersamaan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Setiap dokumen perencanaan yang disusun oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat kemudian
dijadikan pedoman oleh seluruh Kabupaten/Kota dan OPD/Biro ataupun stakeholders lainnya dalam
menyusun dokumen-dokumen perencanaan lainnya. Selain pelayanan secara administrasi berupa
dokumen, Bappeda Provinsi Jawa Barat juga memberikan pelayanan yang sifatnya Surat Rekomendasi
dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan kabupaten/kota, yaitu dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota.

Selain itu, seiring dengan telah terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.24 Tahun
2012 tentang Satu Data Pembangunan Jawa Barat, maka Bappeda Jawa Barat pun melaksanakan
Diseminasi Data pembangunan yang dilakukan dalam bentuk media cetak dan elektronik secara
berkala, juga dalam bentuk media cetak berupa buku, leaflet, majalah, jurnal, koran, dan bentuk
lainnya. Selain itu, kami melaksanakan pula diseminasi data pembangunan dalam bentuk media
elektronik berupa layanan pesan singkat (Short Message Service), radio, televisi, laman (website), dan
bentuk lainnya.

Pola Pelayanan Elektronik Bappeda Provinsi Jawa Barat saat ini masih terus mengembangkan
sistem pelayanan kepada masyarakat, yaitu dengan ber-inovasi membuat layanan KM. 0 Pro Poor
Jabar serta Sistem RKPDJabar Online 2101. Layanan KM. 0 Pro Poor Jabar ini merupakan sebuah sistem
informasi berbasis spasial dan a-spasial. Tujuan dari dibuatnya Sistem Informasi KM. 0 Pro Poor Jabar
untuk Pengendalian dan Perwalian RTS (Rumah Tangga Sasaran) hingga Lepas dari kondisi kemiskinan.
Prinsip kerjanya cukup sederhana, yaitu dengan melakukan survei koordinat dan identitas RTS dengan

20
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

menggunakan Teknologi Informasi Geo-spasial, kemudian mengukur secara otomatis jarak dan
merekonstruksi rute terpendek pencapaian RTS dari titik KM. 0 Pro Poor Jabar untuk pengelolaan data,
Pengendalian dan Perwalian RTS (Tiang Bendera Kantor Gubernur Jabar, Jl. Diponegoro No. 22
Bandung) serta Hal yang Sama dari Kantor Bupati/Walikota. Setelah itu memvisualisasikan identitas
RTS secara lengkap bersama keluarganya melalui media foto (5 foto) dan tabulasi data kemudian
menentukan Intervensi Program/Kegiatan/Pekerjaan yang sesuai untuk lepas dari kondisi kemiskinan.

Sementara RKPD JABAR Online 2101 adalah suatu sistem informasi perencanaan secara online
dengan alamat : www.rkpdjabarOnline.jabarprov.go.id yang dibuat untuk proses pengusulan program
dan kegiatan prioritas Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan tahunan,
yaitu dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat.

RKPD Jabar Online 2101 merupakan salah satu inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk proses perencanaan, sehingga terwujud
efektifitas dan efisiensi perencanaan di Jawa Barat. Sistem RKPD Jabar Online memberikan kemudahan
aksesbilitas pengusulan program dan kegiatan dari berbagai stakeholder pembangunan, dimana
stakeholder pembangunan diajak turut serta berperan aktif merencanakan pembangunan di Jawa
Barat. Salah satu titik kritis yang dapat diatasi dengan RKPD Jabar Online ini adalah bagaimana
mewujudkan mekanisme seleksi program dan kegiatan prioritas tingkat provinsi yang efisien dan
efektif, serta sesuai dengan aturan perundangan yang ada. Selain itu, secara teknis, sistem informasi
ini dipersiapkan sebagai bank data usulan program dan kegiatan pembangunan sampai dengan tahun
2101. Adanya RKPD Jabar Online 2101 diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan yang lebih akuntabel dan transparan di Jawa Barat dalam rangka
mewujudkan Jawa Barat sebagai provinsi termaju di Indonesia.

2.6. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Provinsi


Jawa Barat yang Dihadapi
Siklus perencanaan pembangunan tahunan daerah dilaksanakan secara kontinyu setiap tahun.
Setiap Provinsi dan Kabupaten dituntut untuk membuat sebuah dokumen perencanaan tahunan
dengan sebutan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat daftar rencana program dan
kegiatan prioritas untuk satu tahun mendatang sesuai dengan Permendagri No 54 Tahun 2010. Proses
pembahasan program dan kegiatan prioritas tersebut dilaksanakan melalui metode Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang, dimulai dari tingkat Musrenbang
Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten/Kota, Musrenbang Provinsi dan
terakhir di Musrenbang Nasional. Sementara di tingkat OPD Provinsi, pembahasan dan musyawarah
program dan kegiatan prioritas dilaksanakan melalui "Forum OPD Provinsi".

Selain menampung hasil Musrenbang dan Forum OPD, RKPD ini juga memuat daftar usulan
program hibah dan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk disampaikan kepada
pihak-pihak yang mengajukan bantuan. Jumlah daftar hibah dan bantuan sosial ini bisa mencapai

21
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

ribuan usulan yang harus diseleksi dan di verifikasi. Sebelum adanya RKPD Jabar Online di tingkat
Provinsi ini, semua proses pengusulan program dan kegiatan prioritas hasil Musrenbang
Kabupaten/Kota, Hasil Forum OPD, Hibah dan Bantuan Sosial yang disampaikan ke Provinsi dilakukan
secara manual, melalui Surat Menyurat dan melalui transfer file, menggunakan Microsoft Excel. Hal ini
tentunya tidak efektif dan efisien.

Pada saat RKPD Jabar Online belum ada, permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:

Permasalahan Umum
1. Terbatasnya akses masyarakat untuk berperan aktif dalam perencanaan pembangunan di Jawa
Barat:
2. Proses Perencanaan pembangunan lebih didominasi oleh kepentingan partai politik golongan
tertentu;
3. Tidak adanya kepastian hukum bagi masyarakat saat mengusulkan program dan kegiatan;
4. Stakeholders hanya dapat mengusulkan program dan kegiatan sampai dengan 1 (satu) tahun
ke depan.

Permasalahan Khusus
1. Perbedaan format dan persyaratan pengusulan program dan kegiatan dari stakeholders
2. Sulitnya pemilahan dan penentuan kategori usulan kegiatan oleh stakeholders;
3. Sulitnya proses seleksi usulan kegiatan prioritas yang dilakukan oleh Bappeda selaku
perencana provinsi dan juga oleh OPD Provinsi selaku perencana sektoral;
4. Data usulan program dan kegiatan yang disampaikan ke provinsi seringkali tercecer dan hilang
berkasnya;
5. Usulan yang disampaikan berupa kertas dan dokumen sehingga memerlukan ruang/space
yang sangat besar untuk menyimpan dokumen tersebut;
6. Proses report yang dihasilkan memerlukan pengolahan data yang rumit dan waktu yang lama;
7. Report tidak dapat diakses oleh stakeholders secara langsung.

Sementara itu, dalam konteks pengembangan KM. 0 Pro Poor Jawa Barat, diawali untuk
mengatasi kondisi tidak terstrukturnya data-data pembangunan yang ada di Jawa Barat. Hal ini
sangatlah wajar terjadi karena di Provinsi Jawa Barat terdapat 1 (satu) Badan Pusat Statistik (BPS) di
Tingkat Provinsi dan 27 BPS di setiap Kabupaten/Kota. Untuk mengatasi hal diatas, maka diperlukan
suatu lembaga yang dapat menjadi jembatan dan menjadi pengelola data-data pembangunan yang
ada di Jawa Barat, khususnya data kemiskinan. Data kemiskinan ini sangatlah penting, karena sering
dijadikan sebagai tolok ukur indikator pembangunan yang muncul dalam setiap Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah di akhir tahun.

Guna menyeragamkan data kemiskinan ini, maka Bappeda Jawa Barat mengambil kebijakan
untuk mengambil data kemiskinan yang bersumber dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K) Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yang juga
digunakan sebagai basis data dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai, dsb. Tugas dari Bappeda
Provinsi dan Bappeda Kabupaten/Kota adalah melakukan verifikasi data di daerah masing-masing

22
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

dengan memfoto keadaan orang miskin tersebut, kemudian diupload ke dalam sistem KM. 0 Pro Poor
Jabar.

23
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 3
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala
Bappeda dalam hal ini Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat bertanggungjawab dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi perencanaan. Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan
kewenangan di bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya. Bappeda memiliki tugas dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan pembangunan daerah, serta menyelenggarakan tiga fungsi utama, yaitu
perumusan kebijakan teknis perencanaan, pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan,
serta pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah.

Tantangan 5 (Lima) tahun ke depan, Bappeda Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat
menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan akuntabel,yang memerlukan dukungan dari berbagai
unsur pembangunan. Peningkatan kualitas perencanaan tidak terlepas dari kapasitas kelembagaan
Bappeda yang meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana, serta sistem perencanaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Sistem perencanaan tersebut meliputi :
 Pertama, Peningkatan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal maupun diklat
fungsional;
 Kedua,Penyediaan hasil-hasil kajian/penelitian yang mendukung penyusunan perumusan
kebijakan perencanaan pembangunan daerah;
 Ketiga,Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; dan
 Keempat, Pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan perencanaan, pengolahan
data dan informasi berbasis web untuk pengolahan data perencanaan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda ke depan masih menghadapi beberapa permasalahan
dan tantangan, antara lain :
1. Perencanaan belum sepenuhnya dapat diimplementasikan yang disebabkan oleh: (1)
pembangunan yang implementatif; (2) Belum sesuainya Prioritas Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD; (3) Belum sesuainya Prioritas Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD; (4) Penyusunan Prioritas Pembangunan RKPD belum
di dukung oleh tersedianya data pembangunan; (5) Hasil Evaluasi Pelaksanaan Prioritas

20
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

RKPD Terhadap Prioritas Tahunan RPJMD belum optimal; (6) Target Program Renstra OPD
belum sesuai dengan dengan Target Program RPJMD; (6) Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renstra
OPD Terhadap Target RPJMD belum diacu dalam perencanaan; (7) Target Kegiatan Renja
OPD belum sesuai dengan Target Prioritas Pembangunan RKPD; (8) Pendanaan program dan
kegiatan Renja OPD belum mendukung Target Prioritas RKPD; (8) Hasil Evaluasi pelaksanaan
target kegiatan Renja OPD terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD belum menjadi
acuan perencanaan.

2. Perencanaan pembangunan belum dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah


(kab/kota) dan pemerintah pusat yang diebabkan oleh: (1) Perencanaan pembangunan
partisipatif belum optimal; (2) Koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar
daerah belum optimal; (3) Intensitas komunikasi public dalam perencanaan pembangunan
belum optimal ; (4) Efektivitas proses usulan pembangunan dari pelaku pembangunan
belum optimal; (5) Implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana
pembangunan belum optimal; (6) Keselarasan rencana tata ruang Kab/Kota terhadap tata
ruang Provinsi belum optimal.

3. Perencanaan pembangunan belum konsisten dan transparan yang disebabkan oleh : (1)
Peran unit kerja penyedia data di Bappeda belum optimal; (2) Ketersediaan data dan
kualitas hasil analisis data pembangunan belum mendukung perencanaan pembangunan; (3)
Data dan informasi pembangunan belum tersebar kepada penggunan; (4) Data dan
informasi pembangunan belum dapat di akses secara optimal oleh masyarakat; (5) Rencana
pembnguan tahunan belum sepenuhnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja rencana
pembangunan jangka panjang dan menengah; (6) Fungsi pengendalian pelaksanaan
pembangunan belum optimal; (7) Pembiayaan program dan kegiatan dalam perencanaan
pembangunan belum sesuai dengan dengan penganggaran tahunan; (8) Prinsip pembiayaan
pembangunan berbasis money follow program belum optimal.

4. Perencanaan pembangunan belum yang didukung oleh SDM yang handal yang disebabkan
oleh: (1) keahlian dan keterempilan SDM perencana OPD/Biro dan Kab/Kota belum
memadai; (2) keahlian dan keterampilan bagi SDM perencana Bappeda belum terpenuhi; (3)
Belum terpenuhinya PNS yang akan berkarir di jalur perencana; (4) Belum terjadi akselerasi
perencana dalam meningkatkan jabatannya.

Identifkasi permasalahan tersebut, diperoleh dari analisis seperti pada Gambar 3.1 dan Tabel 3.1
sebagai berikut :

21
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Gambar 3.1
Pohon Permasalahan Bappeda Provinsi Jawa Barat

Tabel 3.1
Rekapitulasi Analisis Permasalahan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Pohon Masalah
Penyebab Masalah
No Misi Bappeda Akibat Sebab Penyebab
Akibat Utama

22
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Penyebab Masalah
No Misi Bappeda Akibat Sebab Penyebab
Akibat Utama
1 Perencanaan Pembiayaan Pembangunan Perencanaan Perencanaan Belum sesuainya
pembangunan yang pembangunan tidak tidak efesien tidak dalam RKPD Prioritas
implementatif berdasarkan program yang implementatif belum sesuai Pembangunan RKPD
jelas Pembiayaan dengan Prioritas Dengan Prioritas
pembangunan tidak Pembangunan Pembangunan RPJMD
berdasarkan program yang RPJMD Belum sesuainya
jelas Prioritas
Pembangunan RKPD
Dengan Prioritas
Pembangunan RPJMD

Penyusunan Prioritas
Pembangunan RKPD
belum di dukung oleh
tersedianya data
pembangunan

Hasil Evaluasi
Pelaksanaan Prioritas
RKPD Terhadap
Prioritas Tahunan
RPJMD belum optimal

Perencanaan Target Program


belum mengacu Renstra OPD belum
kepada sesuai dengan dengan
Target Program Target Program
Renstra OPD dan RPJMD
Target RPJMD

Pembangunan tidak Pembangunan Hasil Evaluasi


berorientasi terhadap hasil tidak efektif Pelaksanaan Renstra
OPD Terhadap Target
RPJMD belum diacu
dalam perencanaan

Target Kegiatan Target Kegiatan Renja


Renja OPD belum OPD belum sesuai
sesuai dengan dengan Target
Target Prioritas Prioritas
Pembangunan Pembangunan RKPD
pada RKPD
Pendanaan program
dan kegiatan Renja
OPD belum
mendukung Target
Prioritas RKPD

Hasil Evaluasi
pelaksanaan target
kegiatan Renja OPD
terhadap Target
Prioritas
Pembangunan RKPD
belum menjadi acuan
perencanaan

23
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Penyebab Masalah
No Misi Bappeda Akibat Sebab Penyebab
Akibat Utama
2 Perencanaan Pembangunan antara Kinerja Perencanaan Kinerja Perencanaan
pembangunan yang pusat dan daerah perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan
selaras dengan dilaksanakan secara pembangunan provinsi pembangunan partisipatif belum
fungsi perencanaan parsial daerah tidak dengan daerah belum optimal
pemerintah daerah optimal perencanaan optimal
(kab/kota) dan pemerintah
pemerintah pusat daerah
(kab/kota)
dan
pemerintah Koordinasi dan
pusat belum komunikasi rencana
selaras pembangunan antar
daerah belum optimal

Intensitas komunikasi
public dalam
perencanaan
pembangunan belum
optimal

Pembangunan tidak sesuai Kebijakan Efektivitas proses


dengan rencana tata ruang pembangunan usulan pembangunan
tidak dari pelaku
berdasarkan pembangunan belum
rencana optimal
penataan ruang
Kebijakan Implementasi rencana
pembangunan pola dan rencana
belum konsisten struktur ruang dalam
dengan rencana rencana
penata ruang pembangunan belum
optimal
Keselarasan rencana
tata ruang Kab/Kota
terhadap tata ruang
Provinsi belum
optimal

3 Perencanaan Perencanaan Rendahnya Perencanaan Kualitas layanan Peran unit kerja


pembangunan yang pembangunan belum kualitas pembangunan perencanaan penyedia data di
konsisten dan sesuai dengan kebutuhan pelayanan belum pembangunan Bappeda belum
transparan daerah perencanaan konsisten dan belum meningkat optimal
pembangunan transparan

Ketersediaan data dan


kualitas hasil analisis
data pembangunan
belum mendukung
perencanaan
pembangunan
Data dan informasi
pembangunan belum
tersebar kepada
pengguna

Data dan informasi


pembangunan belum
dapat di akses secara
optimal oleh
masyarakat

24
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Penyebab Masalah
No Misi Bappeda Akibat Sebab Penyebab
Akibat Utama
Pembangunan belum Pelaksanaan Pelaksanaan Rencana pembnguan
sesuai dengan target yang pembangunan pembangunan tahunan belum
ditetapkan tidak konsisten terhadap sepenuhnya
dengan rencana berdasarkan hasil
rencana pembangunan evaluasi kinerja
belum konsisten rencana
pembangunan jangka
panjang dan
menengah
Fungsi pengendalian
pelaksanaan
pembangunan belum
optimal

Perencanaan Pembiayaan program


program dan dan kegiatan dalam
kegiatan belum perencanaan
sepenuhnya di pembangunan belum
akomodasi oleh sesuai dengan dengan
anggaran penganggaran
tahunan
Prinsip pembiayaan
pembangunan
berbasis money follow
program belum
optimal

4 Perencanaan Perencanaan belum Kualitas Perencanaan Standar keahlian dan


pembangunan yang berdasarkan kaidah ilmiah perencanaan pembangunan kompetensi keterempilan SDM
didukung oleh SDM kurang yang belum aparatur belum perencana OPD/Biro
yang handal memadai didukung oleh terpenuhi dan Kab/Kota belum
SDM yang memadai
handal
keahlian dan
keterampilan bagi
SDM perencana
Bappeda belum
terpenuhi
Belum Belum terpenuhinya
terpenuhinya PNS yang akan
proporsi SDM berkarir di jalur
perencana perencana
terhadap
kebutuhan ideal
Belum terjadi
akselerasi perencana
dalam meningkatkan
jabatnnya

Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas guna mewujudkan pembangunan yang sesuai
dengan sasaran misi RPJMD, Bappeda Provinsi Jawa Barat diharapkan responsif, kreatif dan inovatif
agar mampu mengatasi dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan yang berkualitas dan
akuntabel. Sehingga diperlukan keterlibatan pelaku pembangunan secara partisipatif melalui
peningkatan kualitas perencanaan teknokratik, peningkatan kapasitas SDM perencanaan, pemantapan
kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku
kepentingan. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :

25
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, fokus kepada hasil, yaitu:
kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah.
2. Program disusun berdasarkan kontribusinya terhadap daya ungkit untuk mencapai hasil (Program
follow Result)
3. Percepatan capaian target pembangunan melalui Rencana Aksi Multi Pihak Implementasi
Pekerjaan (RAM-IP) yang dituangkan pada SK. Gubernur Nomor 500 Tahun 2014
4. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaansumberdaya (money
follow program)
5. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) di
seluruh level birokrasi dengan reward and punishment yang jelas
6. Evaluasi terintegrasi antara perencanaan, penganggaran,dan evaluasi.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018 berada pada tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa
Barat, yaitu “Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh”. Hal tersebut dalam rangka mencapai
visi pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu:

"Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua"

Dalam mencapai visi tersebut, terdapat 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan dengan tujuan,
dan sasaran, sebagaimana diuraikan pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Misi Jawa Barat 2013-2018

Visi : “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”

Misi Tujuan Sasaran

Misi Pertama, Membangun sumber daya 1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas


Membangun manusia Jawa Barat yang pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata;
Masyarakat menguasai IPTEK, 2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi
Yang senantiasa berkarya, seluruh masyarakat, serta perluasan akses
Berkualitas dan kompetitif, dengan tetap pelayanan yang terjangkau dan merata;
Berdaya Saing mempertahankan identitas 3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia
dan ciri khas masyarakat dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK
yang santun dan berbudaya. 4. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga
Misi Kedua, Mewujudkan pertumbuhan 1. Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis

26
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Visi : “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”

Misi Tujuan Sasaran

Membangun ekonomi yang berkualitas Agrikultur


Perkonomian dan mengurangi disparitas 2. Meningkatnya daya saing usaha pertanian
yang Kokoh dan ekonomi antar wilayah
3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi
Berkeadilan
4. Meningkatnya jumlah dan kualitas
wirausahawan
5. Meningkatnya pembangunan ekonomi
perdesaan dan regional
Misi Ketiga, 1. Meningkatkan kualitas 1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
Meningkatkan birokrasi yang Pemerintahan serta mewujudkan perluasan
Kinerja profesional dan partisipasi publik.
akuntabel dalam rangka
Pemerintahan, 2. Meningkatnya kualitas tata kelola Pemerintahan
peningkatkan kualitas
Profesionalisme berbasis IPTEK.
pelayanan publik serta
Aparatur, dan pembangunan 3. Meningkatnya profesionalisme dan kualitas
Perluasan partisipatif. kesejahteraan aparatur.
Partisipasi 2. Terwujudnya 4. Meningkatnya stabilitas tibumtranmas,
Publik. pemerintahan yang kesadaran politik dan hukum.
modern.
3. Terwujudnya
profesionalisme
pemerintahan yang
didukung oleh aparatur
yang kompeten.
4. Meningkatkan stabilitas
di daerah.

Misi Keempat, 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung


Mewujudkan kelestarian lingkungan lingkungan serta kualitas penanganan bencana.
Jawa Barat yang hidup dan keberlanjutan
2. Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur
pembangunan.
Nyaman dan dasar masyarakat
Pembangunan 2. Meningkatkan
3. Meningkatnya percepatan pembangunan
ketersediaan
Infrastruktur infrastruktur strategis
infrastruktur untuk
Strategis yang peningkatan
Berkelanjutan. produktivitas ekonomi,
dan pelayanan dasar.
Misi Kelima, 1. Mewujudkan 1. Pencegahan dan Penanganan Penyandang
kesejahteraan para

27
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Visi : “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”

Misi Tujuan Sasaran

Meningkatkan Penyandang Masalah Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).


Kehidupan Kesejahteraan Sosial
2. Meningkatnya peran pemuda, organisasi
Sosial, Seni dan (PMKS).
kemasyarakatan dan prestasi olahraga serta
Budaya, Peran 2. Mewujudkan pemuda penanganan komunitas tertentu.
Pemuda dan yang tangguh dan
3. Meningkatnya peran masyarakat dalam
berdaya saing serta
Olah Raga serta pembangunan olah raga, seni, budaya dan
meningkatnya prestasi
Pengembangan pariwisata.
olahraga;
Pariwisata 4. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat
3. Melestarikan seni dan
dalam Bingkai dan kerukunan antar umat beragama.
budaya berbasis
Kearifan Lokal. kearifan lokal dan
mengembangkan
pariwisata yang berdaya
saing;
4. Mewujudkan
pemenuhan kebutuhan
dasar dan hak dasar
manusia.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) skenario
pembangunan Common Goals berbasis tematik sektoral. Adapun operasionalisasi Common Goals
dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat
dengan prinsip penguatan aktor lokal (strengthening local actor); Kedua, integrasi seluruh potensi
nyata pembangunan dan daya saing di seluruh kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen
pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi
manajemen berbasisdaerah otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat,
penguatan komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas pemerintahan; serta Kelima,
peningkatan peran multi pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta akuntabilitas
pembangunan. Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan
a. Jabar bebas putus jenjang sekolah
b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran
usia 15 tahun ke atas

28
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

c. Pendidikan berkebutuhan khusus


d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik
2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;
a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas PONED dan
pemenuhan sumber daya kesehatan
b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak
c. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa
d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku
a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya
b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-
Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan
c. Infrastruktur jalan dan perhubungan
d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis;
e. Kawasan industry terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan;
f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestic;
dan
g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air bersih perkotaan
dan perdesaan di Jawa Barat
4. Meningkatkan ekonomi non pertanian
a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha UMKM
b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai
tujuan investasi
c. Pengembangan skema pembiayaan alternative
d. Pengembangan industri manufaktur
e. Pengembangan industri kreatif dan wirausahawan muda kreatif
5. Meningkatkan ekonomi pertanian;
a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional
b. Pengembangan agribisnis, forrest business, marine business, dan agroindustry

29
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan


swasembada protein hewani
d. Jawa Barat bebas rawan pangan
e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) disentra produksi
pangan
6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan
a. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%
b. Pengendalian pencemaran limbah industry, limbah domestic dan pengelolaan sampah
regional
c. Penanganan bencana longsor dan banjir
7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan
a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan
b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa Barat
c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat
d. Pengembangan destinasi wisata
8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan
a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana
b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga
c. Peningkatan pengelolaan kependudukan
9. Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan sosial dan keamanan
a. Pengurangan kemiskinan
b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan
sosial terhadap PMKS;
c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat
10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dan pembangunan
berbasis IPTEK.
a. Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur
b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik
c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum
d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak
e. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan
serta pengelolaan aset dan keuangan;

30
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

f. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan

3.3. Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian PPN/Bappenas adalah melakukan penyusunan
perencanaan pembangunan, yang tertuang pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
PPN/Bappenas Tahun2010-2014 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Renstra Kementerian PPN/Bappenas ditetapkan dengan
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 1Tahun 2010 tentangKementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014.
Visi Kementerian PPN/Bappenas “Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas Yang Handal,
Kredibel, Dan Proaktif Untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Berbangsa dan Bernegara”. Guna
mewujudkan visi tersebut, ditempuh melalui 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian
PPN/Bappenas. Misi tersebut adalah:
1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka:
a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik antardaerah,
anta ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan
daerah;
b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
d. Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional,
kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan,
sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan
pembangunan di berbagai bidang.
3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementerian
PPN/Bappenas.

Berdasarkan analisis terhadap Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014 dan


Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, maka dapat ditelaah sebagai berikut:

a) Kontribusi capaian sasaran pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat terhadap
pencapaian Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.
Dalam mendukung pencapaian Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014,
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 memiliki kontribusi yang cukup
besar. Hal ini dapat dilihat pada visi pelaksanaan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008-2013, yaitu meningkatnya perencanaan yang berkualitas dan akuntabel dalam

31
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

mewujudkan pembangunan daerah. Dengan Visi tersebut, secara langsung maupun tidak
langsung peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang disusun
olehBappeda Provinsi Jawa Barat akan berdampak pada penyusunan perencanaan
pembangunan nasional.

b) Posisi tingkat capaian kinerja Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat terhadap sasaran
Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.
Berdasarkan Visi dan Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka posisi
capaian kinerja Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat sangat mendukung terhadap sasaran
Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun2010-2014. Hal ini disebabkan oleh indikator-
indikator sasaran Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan kondisi yang tersirat dalam
indikator sasaran Renstra Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2010-2014.
c) Keselarasan antara Renstra Bappenas dan Bappeda
Keselarasan antara Renstra Bappenas dan Bappeda diantaranya terlihat dalam tujuan
penyusunan rencana pembangunan nasional dan Jawa Barat, yaitu mengintegrasikan,
memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah; mewujudkan
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan; dan mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Penyusunan RPJMD Provinsi
Jawa Barat, mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), demikian pula Renstra
Bappeda Provinsi Jawa Barat menyelaraskan dengan Renstra Kementerian PPN/Bappenas
Tahun 2010-2014, serta revisi Renstra Bappeda menyelaraskan kepada Renstra
Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2015-2019. Keselarasan tersebut khususnya terhadap
perwujudan Misi kesatu Renstra Bappenas yaitu Menyusun Rencana Pembangunan
Nasional Yang Berkualitas ke dalam Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Bappeda Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan perumusan koordinasi penyusunan dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM),
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan rencana pembangunan tahunan daerah. RTRW merupakan
matra spasial dari RPJP, dan disusun dengan memperhatikan aspek daya dukung dan daya tampung
lingkungan, yang mencakup perencanaan ruang darat, laut, udara, dan dalam bumi. Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 memuat pengaturan
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang, yang
menghasilkan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan rencana kawasan strategis provinsi
dalam jangka waktu 20 tahun. Perwujudan indikasi program pemanfataan ruang terdiri dari program

32
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

utama, pelaksana, lokasi, sumber pembiayaan dan waktu pelaksanaan 5 (lima) tahunan. RTRW
menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD, khususnya terkait kebijakan pengembangan wilayah,
rencana struktur ruang dan pola ruang, serta indikasi program pemanfaatan ruang (dalam 5 tahunan).

Keselarasan tugas dan fungsi Bappeda dalam menyelenggarakan kebijakan teknis penataan
ruang akan dilakukan melalui perumusan perencanaan dan pelaksanaan koordinasi kewilayahan dan
sektoral yang memperhatikan kebijakan dan rencana tata ruang, termasuk aspek daya dukung
lingkungannya. Koordinasi khususnya dalam mensosialisasikan dan memberi pemahaman tentang
penerapan 4 (empat) sasaran penataan ruang terkait ruang kawasan lindung dan ruang ketahanan
pangan, ruang investasi dan dukungan infrastruktur strategis, ruang kawasan perkotaan dan
perdesaan, serta pelaksanaan prinsip mitigasi bencana, dalam mencapai tujuan penataan ruang Jawa
Barat yaitu mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdayasaing menuju
Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia. Penyelenggaraan koordinasi mencakup proses pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang dengan seluruh pemangku kepentingan
terkait penataan ruang. Tugas Bappeda dalam menjaga keselarasan perencanaan menjadi kunci
utama sinergitas perencanaan penataan ruang yang mengakomodir kepentingan pusat, provinsi dan
kabupaten/kota.

Kajian lingkungan hidup strategis RTRW Provinsi Jawa Barat diinternalisasikan dalam kebijakan
kawasan lindung 45% dari luas Jawa Barat. Selain itu, beberapa program provinsi dan rencana aksi
daerah yang harus ditindaklanjuti dalam memenuhi komitmen Provinsi untuk mendukung komitmen
Pemerintah dalam memperoleh pengakuan global menjadi tugas tambahan Bappeda terkait aspek
lingkungan hidup. Tugas dan fungsi Bappeda dalam koordinasi pelaksanaan bidang penataan ruang
untuk memastikan, mengendalikan, dan mengevaluasi perwujudan RTRW, mengantisipasi dan
menangani permasalahan lingkungan hidup, sebagai bentuk eksistensi Bappeda dalam pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan.

Tantangan penataan ruang akibat peningkatan jumlah penduduk di perkotaan menuntut


penyediaan dan pelayanan sarana dan prasarana yang memadai, serta infrastruktur strategis antar
pusat kegiatan untuk mendukung kemudahan aktivitas ekonomi dan mempercepat pemerataan hasil
pembangunan. Tugas Bappeda dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan pada
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), PKN-provinsi (PKNp), dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) perlu
diwujudkan sesuai sarana prasarana minimal yang harus tersedia. Cakupan pelayanan pusat kegiatan
yang berupa kawasan perkotaan, akan terus berkembang, termasuk fenomena metropolitan dan
pembentukan pusat-pusat pertumbuhan baru yang didorong perkembangannya. Pembangunan di
kawasan metropolitan dan pusat pertumbuhan perlu dikelola agar sesuai dengan fungsi yang
direncanakan. Dinamika perubahan kebijakan internal dan eksternal, termasuk perkembangan
kawasan perkotaan, menjadi perhatian Bappeda dalam peninjauan kembali RTRWP pada periode 5
(lima) tahun ke depan.

33
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis


Berdasarkan permasalahan dan tantangan 5 (lima) tahun ke depan, isu tugas dan fungsi
Bappeda, maka dirumuskan isu-isu strategis yang perlu ditangani dan kemudian akan menjadi tugas
Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan kebijakan teknis bidang perencanaan
pembangunan, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaanpembangunan, yaitu:
1. Perencanaan pembangunan belum jelas dan terukur
2. Hasil pengendalian dan evaluasi tidak digunakan sebagai dasar perencanaan
3. Konsistensi dan transparansi perencanaan pembangunan wilayah antar sektor dan tingkat
pemerintahan
4. Konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
5. Kompetensi SDM perencana yang proporsional sesuai kebutuhan ideal.

34
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 4
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat


Pada dasarnya perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 mengacu dan
merencanakan untuk terwujudnya pembangunan yang diamanatkan dari Visi dan Misi Pemerintah
Provinsi Jawa Barat seperti dibahas pada Bab III. Berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Jawa
Barat, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat berperan dalam mensukseskan pencapaian Misi Ketiga
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme,
Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. Dalam melaksanakan misi tersebut, Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik dan birokrasi yang sederhana,
efisien, dan transparan, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsiJawa Baratsebagai
Institusi yang berfungsi dalam perencanaan pembangunan perlu menyikapi hal tersebut, melalui
perencanaan yang dirancang dengan baik, objektif, fokus, efisien, dan dapat dievaluasi secara jelas,
serta terukur. Berdasarkan hal tersebut, maka Bappeda Provinsi Jawa Barat melakukan reformasi
perencanaan pembangunan berbasis kinerja untuk percepatan pencapaian target indikator kinerja
daerah melalui :

1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, focus kepada


kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah;
2. Percepatan capain target pembangunan melalui Rencana aksi Multi Pihak implementasi
Pekerjaan (RAM-IP) yang dituangkan pada SK Gubernur Nomor 500 Tahun 2014;
3. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaan sumberdaya
(money follow result);
4. Tanggung jawab pada level program dan kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) di
seluruh level birokrasi dengaan reward dan sanksi yang jelas;
5. Terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, dan evaluasi .

Berdasarkan isu strategis dan terwujudnya reformasi perencanaan berbasis kinerja tersebut di
atas, maka dalam revisi Renstra Bappeda ini dirumuskan Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai
berikut :

“Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang Berkualitas dan Akuntabel”

Visi tersebut dijabarkan kedalam Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat :

1. Mewujudkan perencanaan yang implementatif;


2. Mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan;

39
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan;


4. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang didukung SDM yang handal.

Mewujudkan Perencanaan yang implementatif adalah perencanaan pembangunan yang dapat


dengan mudah diukur target-target pencapaiannya berdasarkan prioritas pembangunnan yang
tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan, baik tahunan, jangka menengah, maupun
jangka panjang.

Mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan mengandung arti perencanaan


pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah Kabupaten Kota dan pemerinntah
pusat yaitu perencanaan yaitu terjadi keselarasan antara perencanaan Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota dan selaras dengan Provinsi Perbatasan, yang memeperhatikan tata ruang yang
dibangun berdasarkan usulan dari pelaku pembangunan sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa
Barat.

Mewujudkan perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan yaitu perencanaan


yang kosisten antar waktu (RKPD dengan Renja dan Renja, antar RKPD dengan Renstra dan RPJMD,
dan RPJMD dengan RPJPD), dan penganggaran; Konsisitensi pelaksanaan pembangunan tahunan, lima
tahunan yang mengacu kepada rencana pembangunan; Perencanaan yang transparan adalah
perenacanaan yang didukung oleh keterbukaan layanan data, hasil analisis data, dan informasi
perencanaan dan hasil pembangunan.

Mewujudkan perencanaan pembangunan yang didukung SDM yang handal, yaitu perencanaan
yang didukung oleh sumber daya manusia perencana yang memiiki kapabilitas dengan ciri bersertifikat
kompetensi, dan terdistribusi sesuai kebutuhan berdasarkan kepakarannya.

Perwujudan Misi ketiga yang sekaligus menerapkan proses/siklus manajemen (Planning,


Organizing, Actuating, and Controlling), memerankan Bappeda dalam seluruh proses. Tahap awal
yaitu perencanaan kebijakan makro dan sektoral, serta perencanaan anggaran berbasis kinerja dan
pendekatan bottom-up untuk merumuskan perencanaan yang jelas dan terukur agar sesuai sasaran
dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan, serta memastikan program dan kegiatan
ditujukan dan mengakomodir kepentingan/kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Tahap kedua,
perumusan perencanaan tersebut membutuhkan pembagian peran, koordinasi yang terus menerus,
dan dukungan kapasitas SDM perencana yang baik. Fungsi Bappeda sebagai OPD yang memberikan
pelayanan dalam bidang perencanaan, yang sekaligus juga menjadi koordinator perencanaan seluruh
OPD, harus berperan dan mendukung setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Tahap selanjutnya, Bappeda
berperan dalam menilai kemajuan dan hasil perencanaan pembangunan untuk mengukur
pencapaiannya sesuai sasaran dan target yang ditetapkan.

Kedudukan Bappeda sebagai OPD dan sebagai koordinator perencanaan seluruh sektor/ OPD
Provinsi Jawa Barat menuntut kinerja dan kualitas perencanaan pembangunan yang komprehensif.
Bappeda sebagai lembaga perencanaan dan organisasi pembelajaran (learning organization) harus

40
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

mengoptimalkan dan meningkatkan kesesuaian prioritas dan target pembangunan seluruh usulan
program dan kegiatan yang sesuai dengan indikator kinerja utama kepala daerah dan indikator kinerja
program dalam mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah.

Optimalisasi sistem pengendalian dan evaluasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan
kajian strategis pembangunan, menilai metodologi dan pelaksanaan program dan kegiatan, serta
pemanfaatan hasil evaluasi dalam menyempurnakan perencanaan pembangunan periode
perencanaan selanjutnya. Penyediaan satu data dan informasi pembangunan Jawa Barat yang akurat
dan mudah diakses harus diprioritaskan, untuk mendukung Bappeda dan pemangku kepentingan
lainnya dalam proses perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan, serta membantu
penyediaan data dan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu peningkatan kapasitas
dan kualitas SDM perencana Bappeda harus diprioritaskan untuk mendukung kehandalan
perencanaan serta menjamin produk perencanaan dan kajian pembangunan yang bermanfaat bagi
pembuat keputusan, perumus kebijakan, pemangku kepentingan dan masyarakat, sebagai bentuk
kontribusi pelayanan Bappeda dalam mewujudkan Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat
A. Tujuan
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018, maka tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :
1. Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur
2. Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi
3. Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan
4. SDM perencana pembangunan yang kompeten

B. Sasaran
Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan logical framework, maka sasaran yang ingin
dicapai Bappeda Provinsi Jawa Barat pada periode 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kesesuaian prioritas pembangunan RKPD terhadap Prioritas Pembangunan
RPJMD
2. Meningkatnya kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program RPJMD
3. Meningkatnya kesesuaian target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas
pembangunan RKPD
4. Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah
5. Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang
6. Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan pembangunan
7. Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
8. Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran
9. Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur

41
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

10. Meningkatnya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal

Tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat beserta indikator kinerjanya
disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini:

Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan

(1) (2) (3) (4)


1. Meningkatkan 1.1. Meningkatnya kesesuaian 1.1.1 Tingkat Kesesuaian
Perencanaan prioritas pembangunan RKPD Prioritas Pembangunan
Pembangunan yang terhadap Prioritas RKPD Dengan Prioritas
Terukur Pembangunan RPJMD Pembangunan RPJMD
Persen

1.2. Meningkatkanya kesesuaian 1.2.1 Tingkat Kesesuaian Target


target program Renstra OPD Program Renstra OPD Persen
terhadap target program Terhadap Target Program
RPJMD RPJMD
1.3 Meningkatnya kesesuaian 1.3.1 Tingkat Kesesuaian Target
target kegiatan Renja OPD Kegiatan Renja OPD Persen
terhadap target prioritas Terhadap Target Prioritas
pembangunan RKPD Pembangunan RKPD
2. Perencanaan yang 2.1 Meningkatnya kinerja 2.1.1 Tingkat keselarasan
terintegrasi, sinkron, dan perencanaan pembangunan rencana pembangunan
sinergi daerah provinsi dengan Nasional, Persen
Kab/Kota, dan wilayah
perbatasan provinsi
2.1.2 Persentase usulan dari
pelaku pembangunan
yang sesuai dengan Persen
prioritas pembangunan
Jawa Barat
2.2 Meningkatnya konsistensi 2.2.1 Tingkat kesesuaian
dan kinerja penataan ruang rencana pembangunan
Persen
dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah
3. Konsistensi dan 3.1 Meningkatnya kualitas 3.1.1 Tingkat layanan informasi
transparansi dalam hal layanan perencanaan perencanaan Persen
perencanaan, pembangunan pembangunan daerah
penganggaran,
pelaksanaan, dan 3.1.2 Tingkat ketersediaan data
pengawasan dan informasi
Persen
pembangunan

Tingkat aksesibilitas data


dan informasi
Orang
pembangunan

3.2 Meningkatnya konsistensi 3.2.1 Tingkat kesesuaian


pelaksanaan pembangunan sasaran pembangunan
Persen
terhadap rencana jangka panjang, jangka
pembangunan menengah dan tahunan
3.2.2 Tingkat konsistensi
pelaksanaan Persen
pembangunan terhadap
rencana pembangunan

42
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan

(1) (2) (3) (4)


3.3 Meningkatnya kesesuaian 3.3.1 Tingkat konsistensi
perencanaan dengan perencanaan dengan Persen
penganggaran penganggaran

4. SDM perencana 4.1 Meningkatnya kompetensi 4.1.1 Prosentase aparatur


pembangunan yang sumberdaya aparatur perencana OPD & Persen
kompeten Kab/Kota yang memiliki
sertifikat kompetensi
4.2 Meningkatnya proporsi SDM Prosentase SDM
perencana terhadap perencana terhadap Persen
kebutuhan ideal kebutuhan ideal

Dalam menghitung kinerja sasaran strategis, indikator kinerja dihitung dengan formula
sebagai berikut :
Metode Perhitungan yang digunakan :

1. 𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑖 𝑆𝑀𝐴𝑅𝑇 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔


= × 100%
𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛
Ket Dokumen Perencanaan :
1. RKPD Murni
2. RKPD Perubahan
3. Renja Murni
4. Renja Perubahan
5. RKA/DPA Murni
6. RKA/DPA Perubahan
7. KUA PPAS Murni
8. KUA PPAS Perubahan
9. RTRW
10. RPJMD
11. RENSTRA
2. 𝑗𝑚𝑙 𝐷𝑜𝑘 𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
= × 100%
𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑒𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

Ket Dokumen Evaluasi :


1. Evaluasi RKPD
2. Evaluasi RPJMD
3. Evaluasi RENJA OPD/Biro
4. LKPJ
5. Hasil Pemantauan lapangan
3. 𝑗𝑚𝑙 𝐷𝑜𝑘 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
= × 100%
𝑗𝑚𝑙 𝑑𝑜𝑘 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
Ket Analisis data dan Kajian Bidang:

43
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

1. Ekonomi : Nilai tukar petani, ekonomi pertanian, ketahanan pangan,


produksi padi, produksi ikan,
2. Fisik : Penyediaan Air Bersih Perdesaan, Citarum Bestari
3. Sosbud : Kemiskinan, Tenaga Kerja,
4. Pemerintahan : Potensi Desa.
4. 𝑗𝑚𝑙 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
= × 100%
𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
Ket Media Penyampaian Usulan :
1. Musrenbang
2. Sms Jabar Membangun
3. Dokumen Manual
5. 𝑗𝑚𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑂𝑃𝐷/𝐵𝑖𝑟𝑜 𝑦𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑔 𝑡𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
=
𝑗𝑚𝑙 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑂𝑃𝐷/𝐵𝑖𝑟𝑜
× 100%
Ket rencana pembangunan OPD/Biro : Renstra dan Renja.
6. Ket :
• KSP = Kesesuaian Sasaran Pembangunan
• KTP = kesesuaian Tema Pembangunan
• KPP = kesesuaian Prioritas pembangunan
• KIK = kesesuaian Indikator Kinerja

𝐾𝑇𝑃 + 𝐾𝑃𝑃 + 𝐾𝐼𝐾


𝐾𝑆𝑃 =
3
Ket Dokumen Rujukan :
1. RPJPD
2. RPJMD
3. RKPD

7. Ket :
1. KRP = Keselarasan Rencana Pembangunan
2. KPPNP = Keselarasan Program Prioritas Nasional dengan Provinsi
KPPPK = Keselarasan Program Prioritas Provinsi dengan Kab./Kota

𝐾𝑃𝑃𝑁𝑃 + 𝐾𝑃𝑃𝑃𝐾
𝐾𝑅𝑃 =
2

Ket Dokumen Perencanaan : RKP,RKPD Provinsi, RKPD Kab./Kota RPJMD Provinsi,


RPJMD Kab./Kota
8. Ket :
1. KPP = Kesesuaian Perencanaan Dengan Penganggaran
2. PPd = Prioritas Pembangunan Yang Dibiayai APBD
3. PPr = Prioritas Pembangunan Yang Direncanakan.

𝑃𝑃𝑑
𝐾𝑃𝑃 = × 100%
𝑃𝑃𝑟

44
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

9. Ket :
1. KPr = konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan
2. DRts = dokumen perencanaan yang ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya sesuai
prinsip SMART Planning.
3. DR = Dokumen Perencanaan
𝐷𝑅𝑡𝑠
𝐾𝑃𝑟 = × 100%
𝐷𝑅
10. Ket :
1. KDIP = Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan
2. DPt = Data Pembangunan Yang Tersedia
3. DPb = Data Pembangunan Yang Dibutuhkan

𝐷𝑃𝑡
𝐾𝐷𝐼𝑃 = × 100%
𝐷𝑃𝑏
11. Ket :
1. AIP = Aksesibilitas Informasi Pembangunan
2. PW = Pengunjung Website Bappeda dan Pusdalisbang

𝐴𝐼𝑃 = � 𝑃𝑊
12. Ket :
1. SPS = SDM perencana yang memiliki sertifikat
2. APSk = aparatur perencana yang memiliki sertifikat kompetensi
3. AB = Aparatur Bappeda

𝐴𝑃𝑆𝑘
𝑆𝑃𝑆 = × 100%
𝐴𝐵
13. Ket :
1. Nskp = Tingkat nilai SKP SDM perencana diatas 70%
2. SPb = Jumlah SDM perencana dengan capaian nilai SKP diatas 70%
3. SP = Jumlah SDM perencana

𝑆𝑃𝑏
𝑁𝑠𝑘𝑝 = × 100%
𝑆𝑃
14. Ket :
1. SPKi = Proporsi JumlahSDM perencana terhadap kebutuhan ideal
2. SP = Jumlah SDM Perencana
3. SPAj = SDM perencana sesuai analisa jabatan

𝑆𝑃
𝑆𝑃𝐾𝑖 = × 100%
𝑆𝑃𝐴𝑗

4.3. Strategi dan Kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat


Berdasarkan tujuan reformasi perencanaan yang telah dibahas di atas, maka revisi renstra
Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dalam menyusun strategi dan kebijakan Bappeda
sebagai fungsi perencanaan pembangunan Jawa Barat dilaksanakan dengan pendekatan Logical Frame
Work dan pohon kinerja sebagai berikut:

45
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Analisis Logical Frame Work, diagram keterkaitan antar fungsi pada kelembagaan Bappeda,
dan Analisis Pohon Kinerja yang dilaksanakan melalui Focus Group Disscusion (FGD) dengan peserta
dari OPD, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, dan Lembaga Swadaya masyarakat seperti pada Gambar 4.1,
4.2, dan 4.3.

Gambar 4.1
Kerangka Analisis Logical Frame Work Dalam Menentukan Indikator Kinerja Bappeda Jawa Barat

46
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Gambar 4.2
Kerangka Analisis Keterkaitan Antar Fungsi Kelembagaan Bappeda Jawa Barat

47
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Gambar 4.3
Kerangka Analisis Pohon Kinerja Bappeda Jawa Barat

48
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Hasil dari analisis tersebut menghasilkan : (1) Strategi; (2) Kebijakan; dan Indikator yang harus
dicapai oleh Bappeda sebagi OPD Perencana untuk eselon II, III dan IV.

A. Strategi
Strategi Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, sebagai berikut :
1. Optimalisasi kesesuaian prioritas pembangunan RKPD dengan prioritas pembangunan RPJMD
(Bidang Perencana)
2. Optimalisasi penyediaan data indikator pembangunan mendukung penyusunan prioritas
pembangunan RKPD (UPTB Pusdalibang)
3. Optimalisasi kualitas hasil evaluasi pelaksanaan prioritas RKPD terhadap prioritas tahunan
RPJMD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
4. Meningkatkan kesesuaian target program Renstra OPD dengan target program RPJMD (Bidang
Perencana)
5. Meningkatkan kualitas hasil evaluasi pelaksanaan Renstra OPD terhadap target RPJMD (Bidang
Pengendalian dan Evaluasi)
6. Meningkatkan kesesuaian target kegiatan Renja OPD dengan target prioritas pembangunan
RKPD (Bidang Perencana)
7. Meningkatkan kesesuaian pendanaan Renja OPD dengan target prioritas RKPP (Bidang
Pendanaan Pembangunan)
8. Meningkatkan hasil evaluasi pelaksanaan target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas
pembangunan RKPD (Bidang Pengendalian dan Evaluasi)
9. Optimalisasi perencanaan pembangunan partisipatif (Sekretariat dan Bidang Perencana)
10. Optimalisasi koordinasi dan komunikasi rencana pembangunan antar daerah (Sekretariat dan
Bidang Perencana)
11. Optimalisasi intensitas komunikasi publik dalam perencanaan pembangunan (Sekretariat dan
Bidang Perencana)
12. Optimalisasi efektivitas proses usulan pembangunan dari pelaku pembangunan (Sekretariat)
13. Optimalisasi implementasi rencana pola dan rencana struktur ruang dalam rencana
pembangunan (Bidang Fisik)
14. Optimalisasi keselarasan rencana tata ruang kabupaten/kota terhadap tata ruang provinsi
(Bidang Fisik)
15. Optimalisasi peran unit kerja penyedia data di Bappeda (UPTB Pusdalisbang)
16. Optimalisasi ketersediaan data dan kualitas hasil analisis data pembangunan (UPTB
Pusdalisbang)
17. Optimalisasi penyebarluasan data dan informasi pembangunan (Sekretariat dan UPTB
Pusdalisbang)
18. Optimalisasi akses publik terhadap data dan informasi pembangunan (UPTB Pusdalisbang)
19. Optimalisasi kinerja rencana pembangunan jangka panjang dan menengah berdasarkan kinerja
rencana pembangunan tahunan (Bidang Perencana dan Bidang Pengendalian dan Evaluasi)

49
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

20. Optimalisasi fungsi pengendalian pelaksanaan pembangunan (Bidang Perencana dan Bidang
Pengendalian dan Evaluasi)
21. Optimalisasi kesesuaian perencanaan dengan penganggaran (Bidang Perencana dan Bidang
Pendanaan Pembangunan)
22. Optimalisasi prinsip pembiayaan pembangunan berbasis money follow program (Sekretariat)
23. Meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM perencana OPD/Biro dan Kabupaten/Kota
(Sekretariat)
24. Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi SDM Perencana Bappeda (Sekretariat)
25. Meningkatkan pengadaan PNS yang akan berkarir di jalur perencana (Sekretariat)
26. Optimalisasi penjenjangan jabatan fungsional perencana (Sekretariat)

B. Kebijakan
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka Bappeda
menetapkan kebijakan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai berikut:
1. Peningkatan verifikasi prioritas RKPD terhadap prioritas RPJMD
2. Peningkatan penyediaan data dan analisis indikator pembangunan
3. Peningkatan hasil evaluasi RPJMD
4. Peningkatan verifikasi kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program
RPJMD
5. Peningkatan hasil evaluasi RKPD
6. Peningkatan verifikasi kesesuaian target Renja OPD terhadap target prioritas RKPD
7. Peningkatan sinkronisasi pendanaan APBD sesuai prioritas RKPD
8. Peningkatan hasil valuasi Renja OPD
9. Peningkatan koordinasi komunikasi provinsi dengan kabupaten/kota dan pusat dalam proses
perencanaan
10. Peningkatan efektivitas forum perencanaan lintas provinsi, lintas kabupaten, antar provinsi
dan kabupaten/kota, dan wilayah perbatasan serta pusat
11. Peningkatan materi perencanaan pembangunan yang mudah dipahami publik
12. Peningkatan diversifikasi media komukiasi publik
13. Peningkatan koordinasi, komunikasi OPD/Biro lingkup Provinsi Jawa Barat dalam proses
perencanaan
14. Peningkatan peran dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dalam setiap
tahapan perencanaan pembangunan
15. Peningkatan kemudahan dan keamanan mekanisme usulan perencanaan pembangunan
16. Peningkatan dukungan mekanisme pengusulan perencanaan pembangunan melalui sistem
aplikasi berbasis teknologi informasi
17. Peningkatan peran dan fungsi forum penataan ruang daerah
18. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota

50
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

19. Peningkatan kerjasama penyediaan data antara Bappeda dengan lembaga penyedia data
terkait
20. Peningkatan implementasi peraturan tentang pengumpulan, pengolahan, dan analisis data
pembangunan
21. Peningkatan kapasitas analisis data pembangunan
22. Peningkatan kinerja forum data
23. Peningkatan ketersediaan data dan informasi pembangunan dari OPD/Biro
24. Peningkatan verifikasi, validasi, dan analisis data serta informasi pembangunan
25. Peningkatan diversifikasi media penyebarluasan data dan informasi pembangunan
26. Peningkatan kerjasama dengan Biro Humas dan Diskominfo dalam penyebarluasan data dan
informasi
27. Peningkatan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pelayanan penyediaan data dan
informasi bagi publik
28. Peningkatan fasilitas pengolahan dan penyediaan data
29. Peningkatan kinerja evaluasi pencapaian sasaran pembangunan tahunan terhadap sasaran
jangka menengah maupun jangka panjang
30. Peningkatan koordinasi bidang pengendalian dengan bidang perencana dalam hal pencapaian
target rencana pembangunan
31. Peningkatan kinerja OPD/Biro dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai target kinerja
pemerintah daerah
32. Peningkatan kapasitas dan kinerja instrumen dan sistem pengendali pelaksanaan yang sesuai
dengan rencana pembangunan
33. Peningkatan pembiayaan tahunan berdasarkan prioritas pembangunan
34. Peningkatan fokus pembiayaan pembangunan pada program yang bersifat holistik, tematik,
integratif dan spasial
35. Peningkatan koordinasi antara perencanaan dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD)
36. Peningkatan titik berat pembiayaan pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi yang didukung oleh infrastruktur dan lingkungan, sumberdaya manusia, serta tata
kelola pemerintahan yang baik
37. Peningkatan pelayanan administrasi penganggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan
Bappeda
38. Peningkatan pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi profesi SDM perencana OPD/Biro dan
Kabupaten/Kota
39. Peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi SDM perencana
40. Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar
negeri
41. Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam pendidikan dan pelatihan lanjutan
42. Peningkatan keikutsertaan SDM perencana dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan

51
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

43. Peningkatan kerjasama diklat fungsional perencana dengan lembaga diklat dalam dan luar
negeri
44. Peningkatan assessment kebutuhan SDM perencana Bappeda dan OPD/Biro
45. Peningkatan pemetaan distribusi SDM perencana berdasarkan kompetensi
46. Peningkatan koordinasi dengan Pusbindiklatren Bappenas
47. Peningkatan peran sekretariat fungsional perencana di Bappeda.

Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun
mendatang, sebagaimana Tabel dibawah ini:

Tabel 4.2
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Output Perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013-2018
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT
Perencanaan Misi 1: Tujuan: Sasaran 1 : Strategi 1: Kebijakan : Peningkatan Verifikasi pelaksanaan
Pembangunan Perencanaan Meningkatkan Meningkatnya Optimalisasi Verifikasi prioritas RKPD prioritas RKPD terhadap
Jawa Barat yang pembangunan Perencanaan Kesesuaian Kesesuaian Terhadap Prioritas RPJM prioritas RPJMD
berkualitas dan yang Pembangunan Prioritas Prioritas
akuntabel implementatif yang Terukur Pembangunan Pembangunan
RKPD RKPD Dengan
Terhadap Prioritas
Prioritas Pembangunan
Pembangunan RPJMD
RPJMD Strategi 2: Kebijakan : Peningkatan Penyusunan data dan analisis
Optimalisasi penyediaan data dan analisis indikator pembangunan yang
Penyediaan indikator pembangunan sesuai dengan target
Data indikator pembangunan
Pembangunan
Mendukung
Penyusunan
Prioritas
Pembangunan
RKP
Strategi 3: Kebijakan : Peningkatan Hasil Evaluasi Kesesuaian
Optimalisasi Evaluasi RPJMD Pelaksanaan Prioritas RKPD
Kualitas Hasil terhadap Prioritas RPJMD
Evaluasi
Pelaksanaan
Prioritas RKPD
Terhadap
Prioritas
Tahunan RPJMD
Sasaran 2 : Strategi 1 : Kebijakan : Peningkatan Verifikasi Kesesuaian Target
Meningkatnya Meningkatkan Verifikasi Kesesuaian Target Program Renstra OPD
Kesesuaian Kesesuaian Program Renstra OPD Terhadap Target Program
Target Target Program Terhadap Target Program RPJMD
Program Renstra OPD RPJMD
Renstra OPD dengan Target
Terhadap Program RPJMD
Target
Program
RPJMD

52
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT


Strategi 2: Kebijakan : Peningkatan Hasil Evaluasi keselarasan
Meningkatkan Evaluasi RKPD pencapaian Target Program
Kualitas Hasil Renstra OPD Terhadap Target
Evaluasi Program RPJMD
Pelaksanaan
Renstra OPD
Terhadap Target
RPJMD
Sasaran 3 : Strategi 1: Kebijakan : Peningkatan Verifikasi Kesesuaian Target
Meningkatnya Meningkatkan Verifikasi Kesesuaian Target Renja OPD Terhadap Target
Kesesuaian Kesesuaian Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD
Target Target Kegiatan Prioritas Pembangunan RKPD
Kegiatan Renja OPD
Renja OPD dengan Target
Terhadap Prioritas
Target Pembangunan
Prioritas RKPD
Pembangunan Strategi 2: Kebijakan : Peningkatan prioritas pembangunan RKPD
RKPD Meningkatkan sinkronisasi pendanaan APBD yang mendapat alokasi
Kesesuaian sesuai Prioritas RKPD pendanaan APBD
Pendanaan
Renja OPD
dengan Target
Prioritas RKPD
Strategi 3: Kebijakan : Peningkatan Hasil evaluasi kesesuaian target
Meningkatkan Evaluasi Renja OPD Renja OPD terhadap Target
Hasil Evaluasi Prioritas Pembangunan RKPD
pelaksanaan
target kegiatan
Renja OPD
terhadap Target
Prioritas
Pembangunan
RKPD

Misi 2: Tujuan : Sasaran 1 : Strategi 1. : Kebijakan : Peningkatan koordinasi, komunikasi


Perencanaan Perencanaan Meningkatnya Optimalisasi koordinasi, komunikasi provinsi dengan
pembangunan yang kinerja perencanaan provinsi dengan Kabupaten/kota dan pusat
yang selaras terintegrasi, perencanaan pembangunan Kabupaten/kota dan pusat dalam proses perencanaan
dengan fungsi sinkron, dan pembangunan partisipatif dalam proses perencanaan
perencanaan sinergi daerah Strategi 2: Kebijakan : Peningkatan Musrenbang
pemerintah Optimalisasi efektivitas forum
daerah koordinasi dan perencanaan lintas Provinsi,
(kab/kota) komunikasi lintas Kabupaten, antar
dan rencana Provinsi/Kab/Kota dan
pemerintah pembangunan wilayah perbatasan serta
pusat antar daerah pusat
Strategi 3: Kebijakan 1 : Peningkatan Materi perencanaan
Optimalisasi materi perencanaan pembangunan dalam bentuk
intensitas pembangunan yang mudah infografis
komunikasi dipahami public
public dalam Kebijakan 2 : Peningkatan Publikasi media cetak,
perencanaan diversifikasi media komunikasi elektronik, dan
pembangunan public website/aplikasi
Kebijakan 3 : Peningkatan Hasil Rakor dan FGD
koordinasi, komunikasi
OPD/Biro lingkup Provinsi
Jabar dalam proses
perencanaa
Kebijakan 4 : Peningkatan Hasil FGD,
peran dunia usaha, lembaga Sosialisasi/diseminasi
swadaya mayarakat, informasi
perguruan tinggi dalam setiap
tahapan perencanaan
pembangunan
Strategi 4 : Kebijakan 1 : Peningkatan SOP mekanisme penyampaian
Optimalisasi kemudahan dan keamanan usulan perencanaan
efektivitas mekanisme usulan
proses usulan perencanaan pembangunan

53
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT


pembangunan Kebijakan 2 : Peningkatan RKPD Online
dari pelaku dukungan mekanisme
pembangunan pengusulan perencanaan
pembangunan melalui sistem
aplikasi berbasis Teknologi
Informasi
Sasaran 2 : Strategi 1: Kebijakan : Peningkatan peran Kesepakatan persetujuan
Meningkatnya Optimalisasi dan fungsi forum penataan RDTR
konsistensi implementasi ruang daerah
dan kinerja rencana pola
penataan dan rencana
ruan struktur ruang
dalam rencana
pembangunan
Strategi 2: Kebijakan : Peningkatan Rekomendasi perijinan
Optimalisasi pengendalian pemanfaatan pemanfaatan ruang
keselarasan ruang Kab/kota
rencana tata
ruang Kab/Kota
terhadap tata
ruang Provins
Misi 3: Tujuan : Sasaran 1 : Strategi 1 : Kebijakan 1 : Peningkatan Kesepakatan/perjanjian
Perencanaan Konsistensi Meningkatnya Optimalisasi kerjasama penyediaan data kerjasama penyediaan data
pembangunan dan kualitas peran unit kerja antara Bappeda dengan dan informasi pembangunan
yang transparansi layanan penyedia data di lembaga penyedia data terkai
konsisten dan dalam hal perencanaan Bappeda Kebijakan 2 : Peningkatan Metode pengumpulan,
transparan perencanaan, pembangunan implementasi peraturan pengolahan dan analisis data
penganggaran, tentang pengumpulan
pelaksanaan, pengolahan dan analisis data
dan pembangunan
pengawasan Strategi 2: Kebijakan 1 : Peningkatan Diklat/Bintek Analis data
Optimalisasi kapasitas analis data
ketersediaan pembangunan
data dan Kebijakan 2 : Peningkatan Validasi dan rekonsiliasi data
kualitas hasil kinerja forum data
analisis data Kebijakan 3 : Peningkatan Forum data dan informasi
pembangunan ketersediaan data dan
informasi pembangunan dari
OPD/Biro
Kebijakan 4 : Peningkatan Verifikasi, validasi,dan analisis
verifikasi , validasi dan analisis data
data data serta informasi
pembangunan
Strategi 3 : Kebijakan 1 : Peningkatan Publikasi melalui media cetak,
Optimalisasi diversifikasi media elektronik dan website
penyebarluasan peyebarluasan data dan
data dan informasi pembangunan
informasi Kebijakan 2 : Peningkatan Sosialisasi/diseminasi data
pembangunan kerjasama dengan biro humas dan informasi pembangunan
dan diskominfo dalam
penyebarluas data dan
informasi
Strategi 4 : Kebijakan 1 : Peningkatan Penyediaan data dan
Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi berbasis IT
akses publik informasi dalam pelayanan
terhadap data penyediaan data dan
dan informasi informasi bagi public
pembangunan Kebijakan 2 : Peningkatan Sarana dan Prasarana
fasilitas pengolahan dan pengolahan dan penyediaan
penyediaan data data
Sasaran 2 : Strategi 1: Kebijakan : Peningkatan Dokumen evaluasi
Meningkatnya Optimalisasi kinerja evaluasi pencapaian RKPD/Renja terhadap
konsistensi kinerja rencana sasaran pembangunan RPJMD/Renstra
pelaksanaan pembangunan tahunan terhadap sasaran
pembangunan jangka panjang jangka menengah maupun
terhadap dan menengah jangka panjang
rencana berdasarkan
pembangunan kinerja rencana
pembangunan
tahunan
Strategi 2 : Kebijakan 1 : Peningkatan Rakor internal monev
Optimalisasi koordinasi bidang

54
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT


fungsi pengendalian dengan bidang
pengendalian perencana dalam hal
pelaksanaan pencapaian target rencana
pembangunan pembangunan
Kebijakan 2 : Peningkatan Dokumen evaluasi Renja OPD
kinerja OPD/Biro dalam terhadap RKPD
melaksanakan program dan
kegiatan sesuai target kinerja
pemerintah daerah
Kebijakan 3 : Peningkatan Instrumen sistem
kapasitas dan kinerja pengendalian pelaksanaan
instrumen dan sistem program pembangunan
pengendali pelaksanaan yang
sesuai dengan rencana
pembangunan
Sasaran 3 : Strategi 1: Kebijakan 1 : Peningkatan Prioritas pembangunan
Meningkatnya Optimalisasi pembiayaan tahunan (usulan) yang dibiayai
kesesuaian kesesuaian berdasarkan prioritas
perencanaan perencanaan pembangunan
dengan dengan Kebijakan 2 : Peningkatan Program pembangunan yang
penganggaran penganggaran fokus pembiayaan bersifat Holistik, tematik,
pembangunan pada program integratif dan spasial yang
yang bersifat Holistik, tematik, mendapat pembiayaan
integratif dan spasial
Kebijakan 3 : Peningkatan Rakor TAPD, kesepakatan
koordinasi antara pembiayaan/pendanaan
perencanaan dengan Tim prioritas pembangunan
Anggaran Pemerintah Daerah
Kebijakan 4 : Peningkatan titik Program pembangunan
berat pembiayaan berorientasi pertumbuhan
pembangunan yang ekonomi yang dibiayai
berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi yang
didukung oleh infrastruktur
dan lingkungan, sumber daya
manusia serta tatakelola
pemerintahan yang baik
Strategi 2: Kebijakan : Peningkatan Pelaporan keuangan Bappeda
Optimalisasi pelayanan administrasi
prinsip penganggaran penatausahaan
pembiayaan dan pelaporan keuangan
pembangunan Bappeda
berbasis money
follow program
Misi 4: Tujuan : SDM Sasaran 1 : Strategi 1 : Kebijakan 1 : Peningkatan Diklat lanjutan bagi SDM
Perencanaan perencana Meningkatnya Meningkatkan pendidikan dan pelatihan Perencana
pembangunan pembangunan kompetensi keahlian dan lanjutan bagi profesi SDM
yang yang sumberdaya keterempilan perencana OPD/Biro dan
didukung oleh kompeten aparatur SDM perencana Kab/Kota
SDM yang OPD/Biro dan Kebijakan 3 : Peningkatan Diklat, Bimtek, workshop
handal Kab/Kota keterampilan dan
pengetahuan bagi SDM
perencana
Kebijakan 4 : Peningkatan Kerjasama Diklat Fungsional
kerjasama diklat fungsional Perencana
perencana dengan lembaga
diklat dalam dan luar negeri
Strategi 2 : Kebijakan 1 : Peningkatan Diklat, Bimtek, workshop
Meningkatkan keikutsertaan SDM perencana
keahlian dan dalam pendidikan dan
keterampilan pelatihan lanjutan
bagi SDM Kebijakan 2 : Peningkatan Diklat, Bimtek, workshop
perencana keikutsertaan SDM perencana
Bappeda dalam peningkatan
keterampilan dan
pengetahuan
Kebijakan 3 : Peningkatan Kerjasama Diklat Fungsional
kerjasama diklat fungsional Perencana
perencana dengan lembaga
diklat dalam dan luar negeri
Sasaran 2 : Strategi 1 : Kebijakan 1 : Peningkatan Dokumen kebutuhan SDM
Meningkatnya Meningkatkan assesment kebutuhan SDM perencana

55
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN OUTPUT


proporsi SDM pengadaan PNS perencana Bappeda dan
perencana yang akan OPD/Biro
terhadap berkarir di jalur Kebijakan 2 : Peningkatan Pemetaan distribusi SDM
kebutuhan perencana pemetaan distribusi SDM perencana berdasarkan
ideal perencana berdasarkan kompetensi
kompetensi
Kebijakan 1 : Peningkatan Sosialisasi, Bimtek, Workshop
koordinasi dengan
Pusbindiklatren Bappenas
Kebijakan 2 : Peningkatan Konseling bagi fungsional
peran sekretariat fungsional perencana
perencana di Bappeda

56
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 5
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN
INDIKATIF

Dalam rangka melaksanakan misi Bappeda Provinsi Jawa Barat yaitu perwujudan perencanaan
pembangunan yang implementatif, perwujudan perencanaan pembangunan yang selaras dengan
fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat, perwujudan perencanaan
pembangunan yang konsisten dan transparan, dan perwujudan perencanaan pembangunan yang
didukung oleh SDM yang handal, yang di dalamnya terdiri dari 4 (empat) tujuan misi, 10 (sepuluh)
sasaran, 26 (duapuluh enam) strategi dan 47 (empatpuluh tujuh) kebijakan, maka disusun rencana
program dan indikasi kegiatan Bappeda selama 5 (lima) tahun.

Rencana program dan indikasi kegiatan Bappeda Tahun 2013-2018 akan dijabarkan
berdasarkan indikator program dan kegiatan masing-masing besert indikasi/perkiraan pendanaannya.
Sebagaimana disampaikan pada Tabel 5.1 berikut ini:

57
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

58
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

59
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

60
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

61
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

62
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 6
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
PROVINSI JAWA BARAT 2013-2018
Bappeda sebagai OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan amanat tujuan
dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, khususnya Indikator Misi ke tiga. Untuk
menentukan Indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai OPD telah dihasilkan melalui
analisis Logical Frame Work, Diagram keterkaitan antar fungsi pada kelembagaan Bappeda, dan Pohon
kinerja seperti pada Bab IV. Misi Ketiga RPJMD 20013-2018 direpresentasikan oleh Indikator Kinerja
Utama (IKU) Gubernur, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik, dengan sasaran Meningkatnya Kualitas dan Akuntabilitas Layanan
Pemerintahan, serta Perluasan Partisipasi Publik, yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Gubernur berdasarkan Keputusan Gubernur No. 61 Tahun 2014.Dalam mendukung ketercapaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur tersebut, Bappeda Provinsi Jawa Barat telah menjabarkannya
dalam Visi dan Misi Renstra yang ditindaklanjuti oleh IKU kepala Bappeda yang selanjutnya dijabarkan
pula oleh IKU Eselon III dan IKU Eselon IV,seperti pada Gambar 6.1.

63
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Gambar 6.1
Keterkaitan Antara Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang Mengacu Pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018

1. Tingkat Kesesuaian Prioritas


Misi 3 Meningkatkan Visi Perencanaan
IKU GUBERNUR

Renstra BAPPEDA

IKU KEPALA BAPPEDA


Pembangunan RKPD Dengan
Kinerja Pemerintahan, Pembangunan Jawa Prioritas Pembangunan RPJMD
Profesionalisme Barat yang berkualitas 2. Tingkat Kesesuaian Target
aparatur dan Perluasan dan akuntabel Program Renstra OPD Terhadap
Target Program RPJMD
Partisipasi Publik Misi 1 Perencanaan 3. Tingkat Kesesuaian Target
Sasaran Strategis 1 pembangunan yang Kegiatan Renja OPD Terhadap
Target Prioritas Pembangunan
Meningkatnya kualitas implementatif RKPD
dan akuntabilitas Misi 2 Perencanaan 4. Tingkat kesesuaian rencana
pembangunan provinsi dengan
layanan Pemerintahan pembangunan yang Nasional, Kab/Kota dan wilayah
serta perluasan selaras dengan fungsi perbatasan provinsi
partisipasi Publik perencanaan pemerintah 5. Persentase usulan dari pelaku
pembangunan yang sesuai dengan
daerah (kab/kota) dan prioritas pembangunan Jawa Barat
Indikator Kinerja Utama pemerintah pusat 6. Tingkat kesesuaian rencana
Indeks Daya Saing pembangunan dengan Rencana
Misi 3 Perencanaan
Provinsi pembangunan yang
Tata Ruang Wilayah
7. Tingkat ketersediaan data dan
Strategi Meningkatkan konsisten dan transparan informasi pembangunan
8. Tingkat aksesibilitas data dan
kualitas perencanaan Misi 4 Perencanaan informasi pembangunan
pembangunan pembangunan yang 9. Tingkat kesesuaian sasaran

Kebijakan Peningkatan didukung oleh SDM yang pembangunan jangka panjang,


jangka menengah dan tahunan
kualitas perencanaan handal
10. Tingkat konsistensi pelaksanaan
daerah pembangunan terhadap rencana
pembangunan
11. Tingkat kesesuaian
perencanaan dengan penganggaran
12. Persentase aparatur perencana
OPD & Kab/Kota yang memiliki
sertifikat kompetensi

6.1. Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat


Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana strategis
Badan perencanaan pembangunan daerah provinsi Jawa Barat disusun dapat diukur melalui indikator
kinerja dari sasaran. Indikator Kinerja dimaksud adalah Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. Jumlah Indikator Kinerja Bappeda sebagai Bappeda
Provinsi Jawa Barat yang tertuang pada RENSTRA sebelum direvisi sebanyak 12 Indikator dengan
Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 dijadikan Indikator Utama Kepala Bappeda sebanyak 8 Indikator.
Hasil evaluasi RENSTRA 2013-2018 yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdapat hal-hal sebagai
berikut : (1) Terdapat Indikator RENSTRA yang sulit diukur secara kuantitatif ; (2) Terdapat Indikator
Kinerja Bappeda dan Indikator Kinerja Utama Bappeda yang terlalu teknis sehingga akan dialihkan
menjadi indikator kinerja Eselon III Bappeda; (3) terdapat Indikator Utama dan Indikator Kinerja
Bappeda yang tidak dijabarkan kedalam Indikator Eselon III dan IV Bappeda. Berdasarkan hasil evaluasi
tersebut, mulai tahun 2016 Indikator Kinerja Bappeda berubah menjadi : (1) Jumlah Indikator Kinerja

64
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

menjadi 14 Indikator ;(2) Dua Indikator Kinerja Bappeda yang asalnya Indikator Kinerja Utama Kepala
Bappeda menjadi Indikator Kinerja Eselon III; (3) Dari 8 Indikator Kinerja Utama Kepala Bappeda
sebelum revisi terdapat 6 Indikator yang sama. (4) Pada tahun 2016 dan selanjutnya sampai dengan
tahun 2018 terdapat 12 Indikator yang dijadikan Perjanjian Kinerja Kepala Bappeda dengan Gubernur
yang ditujukan untuk mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur.

Berikut adalah Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD seperti ditunjukan oleh tabel 6.1.

Tabel 6.1
Indikator Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Target Kinerja Kinerja
Indikator awal pada
No Satuan
Sasaran periode akhir
RPJMD periode
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 RPJMD
2012
1 2 3 4 -5 6
1 Tingkat n/a Persen - - - 80 85 90 90
Kesesuaian
Prioritas
Pembangunan
RKPD Dengan
Prioritas
Pembangunan
RPJMD

2 Tingkat n/a Persen - - - 80 85 90 90


Kesesuaian
Target Program
Renstra OPD
Terhadap Target
Program RPJMD

3 Tingkat n/a Persen - - - 80 85 90 90


Kesesuaian
Target Kegiatan
Renja OPD
Terhadap Target
Prioritas
Pembangunan
RKPD

65
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Target Kinerja Kinerja
Indikator awal pada
No Satuan
Sasaran periode akhir
RPJMD periode
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 RPJMD
2012
1 2 3 4 -5 6
4 Tingkat 70 Persen 70 75 80 80 80 80 80
keselarasan
rencana
pembangunan
provinsi dengan
Nasional,
Kabupaten/Kota,
dan wilayah
perbatasan
provinsi

5 Persentase n/a Persen 50 60 70 70 70 70 70


usulan dari
pelaku
pembangunan
yang sesuai
dengan prioritas
pembangunan
Jawa Barat

6 Tingkat n/a Persen 30 40 50 50 50 50 50


kesesuaian
rencana
pembangunan
dengan Rencana
Tata Ruang
Wilayah

7 Tingkat layanan 70 Persen - - - 85 90 95 95


informasi
perencanaan
pembangunan
daerah

8 Tingkat n/a Persen 85 85 85 85 85 85 85


ketersediaan
data dan
informasi
pembangunan

66
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Target Kinerja Kinerja
Indikator awal pada
No Satuan
Sasaran periode akhir
RPJMD periode
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 RPJMD
2012
1 2 3 4 -5 6
9 Tingkat n/a Orang 350 400 500 500 500 500 500
aksesibilitas data
dan informasi
pembangunan

10 Tingkat n/a Persen 70 75 80 80 80 80 80


kesesuaian
sasaran
pembangunan
jangka panjang,
jangka
menengah dan
tahunan

11 Tingkat n/a Persen 90 90 90 90 90 90 90


konsistensi
pelaksanaan
pembangunan
terhadap
rencana
pembangunan

12 Tingkat n/a Persen 80 80 80 90 90 90 90


kesesuaian
perencanaan
dengan
penganggaran

13 Persentase n/a Persen 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 0,1
aparatur
perencana OPD
& Kab/Kota yang
memiliki
sertifikat
kompetensi

14 Persentase SDM n/a Persen 25 27 29 31 33 35 35


perencana
terhadap
kebutuhan ideal

67
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

6.2. Indikator Kinerja Utama Bappeda Provinsi Jawa Barat


Berdasarkan indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat yang dijabarkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, diidentifikasi beberapa indikator kinerja yang bernilai
strategis dan memiliki daya ungkit yang tinggi bagi peningkatan performa kinerja Bappeda Provinsi
Jawa Barat. Indikator Kinerja tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama
Bappeda seperti ditunjukan oleh tabel 6.2.

Tabel 6.2
Indikator Kinerja Utama Bappeda
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Kinerja
Kinerja
pada awal
Indikator Indikator Kinerja pada
No periode Satuan
Sasaran Utama 2013 2014 2015 2016 2017 2018 akhir
RPJMD
periode
Tahun
RPJMD
2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya Tingkat Kesesuaian
Kesesuaian Prioritas
Prioritas Pembangunan
Pembangunan RKPD Dengan
n/a Persen - - - 80 85 90 90
RKPD Terhadap Prioritas
Prioritas Pembangunan
Pembangunan RPJMD
RPJMD
2 Meningkatnya Tingkat Kesesuaian
Kesesuaian Target Program
Target Program Renstra OPD
Renstra OPD Terhadap Target n/a Persen - - - 80 85 90 90
Terhadap Program RPJMD
Target Program
RPJMD
3 Meningkatnya Tingkat Kesesuaian
Kesesuaian Target Kegiatan
Target Kegiatan Renja OPD
Renja OPD Terhadap Target
n/a Persen - - - 80 85 90 90
Terhadap Prioritas
Target Prioritas Pembangunan
Pembangunan RKPD
RKPD
4 Meningkatnya Tingkat
kinerja keselarasan
perencanaan rencana
pembangunan pembangunan
daerah provinsi dengan 70 Persen 70 75 80 80 80 80 80
Nasional, Kab/Kota
dan wilayah
perbatasan
provinsi
5 Persentase usulan
dari pelaku
pembangunan
yang sesuai n/a Persen 50 60 70 70 70 70 70
dengan prioritas
pembangunan
Jawa Barat

68
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

6 Meningkatnya Tingkat
konsistensi dan kesesuaianrencana
kinerja pembangunan
n/a Persen 30 40 50 50 50 50 50
penataan ruang dengan Rencana
Tata Ruang
Wilayah
7 Meningkatnya Tingkat
kualitas layanan ketersediaan data
n/a Persen 85 85 85 85 85 85 85
perencanaan dan informasi
pembangunan pembangunan
8 Tingkat
aksesibilitas data
n/a Orang 350 400 500 500 500 500 500
dan informasi
pembangunan
9 Meningkatnya Tingkat kesesuaian
konsistensi sasaran
pelaksanaan pembangunan
pembangunan jangka panjang, n/a Persen 70 75 80 80 80 80 80
terhadap jangka menengah
rencana dan tahunan
pembangunan
10 Tingkat konsistensi
pelaksanaan
pembangunan n/a Persen 90 90 90 90 90 90 90
terhadap rencana
pembangunan
11 Meningkatnya Tingkat kesesuaian
kesesuaian perencanaan
perencanaan dengan n/a Persen 80 80 80 90 90 90 90
dengan penganggaran
penganggaran
12 Meningkatnya Persentase
kompetensi aparatur
sumberdaya perencana OPD &
n/a Persen 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 0,1
aparatur Kab/Kota yang
memiliki sertifikat
kompetensi

69
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

BAB 7
PENUTUP
Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat merupakan dokumen perencanaan penjabaran dari visi,
misi, dan program Tahun 2013-2018 yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Bappeda dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan. Renstra menyajikan agenda utama
perencanaaan pembangunan untuk mengantisipasi masalah dan kendala pembangunan yang belum
sepenuhnya tertangani pada periode 2008-2013, dan perubahan lingkungan strategis yang
diperkirakan akan timbul pada lima tahun berikutnya. Penyusunan Renstra Bappeda dilakukan dengan
komitmen dalam menjamin kontinuitas dan konsistensi program pembangunan sekaligus menjaga
fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode 2013-2018.

Mengacu kepada hasil analisis Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 2013-2018 dan tugas
dan fungsi, maka Bappeda berperan dalam mensukseskan capaian Misi Ketiga. Sehingga Visi Bappeda
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu: “Perencanaan Pembangunan Jawa Barat yang berkualitas
dan akuntabel”, dengan Misi: Misi kesatu: Perencanaan pembangunan yang implementatif, Misi
kedua: Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah
(kab/kota) dan pemerintah pusat; Misi ketiga: Perencanaan pembangunan yang konsisten dan
transparan; Misi keempat: Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal. Dalam
upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka
tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut: (1) Perencanaan pembangunan
yang jelas dan terukur; (2) Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi; (3) Konsistensi dan
transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (4) SDM
perencana pembangunan yang kompeten

Untuk menyusun strategi dan kebijakan Bappeda sebagai fungsi perencanaan pembangunan
Jawa Barat dilaksanakan dengan Analisis Logical Frame Work dan pohon kinerja, untuk menghasilkan:
(1) Strategi; (2) Kebijakan dan Indikator yang harus dicapai oleh Bappeda sebagi OPD Perencana yang
meliputi Indikator untuk eselon II, III dan IV. Indikator kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai
SKPD telah dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work, Diagram Keterkaitan dan pohon kinerja
adalah: (1) Mendukung tercapainya Indikator Utama (IKU) Gubernur untuk pencapaian Misi Ketiga
RPJMD 20013-2018; (2) IKU kepala Bappeda akan di capai oleh IKU eselon III dan IKU eselon III akan di
capai oleh IKU eselon IV sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan.

Untuk dapat melaksanakan Renstra ini dengan Baik, maka hal-hal yang sangat krusial untuk
dilaksanakan setiap tahunnya adalah sebagai berikut:

1) Indikator Kinerja Bappeda yang tertuang dalam renstra adalah kewajiban seluruh insan
Bappeda untuk mencapainya berasarkan hirachi kewenangan, dan merupakan hasil
kumulatif dari program dan kegiatan yang dilaksanakan Bappeda, yang pada akhirnya

55
Rencana Strategis
Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018

bermuara kepadaa tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) gubernur yang terkait
dengan fungsi perencanaan.
2) Untuk membuat Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan Bappeda setiap tahunnya,
sebagai bahan untuk pembuatan RKPD dan sebagai bahan evaluasi. Dan membuat
Rencana kerja Tahunan (RKT) untuk bahan pembuatan DPA sebagai kelanjutan dari RKPD.
3) Mensosialisasikan Renstra ini kepada seluruh karyawan dan mitra serta stakecholder
Bappeda.

-----0------

56
Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
Data Capaian pada
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja OPD
Tahun Awal
No Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Kebijakan Kode Program dan Kegiatan (outcome) dan Kegiatan Satuan Perencanaan
2014 2015 2016 2017 2018 periode Renstra Bappeda Tahun Penanggung Lokasi
(output) (Tahun 2013) 2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
1. Perencanaan 1. Perencanaan 1. Perencanaan 1. Meningkatnya Tingkat Kesesuaian 1. Optimalisasi Kesesuaian Peningkatan Verifikasi Tingkat Kesesuaian Prioritas Persen n/a 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
Pembangunan Jawa pembangunan yang pembangunan Kesesuaian Prioritas Prioritas Pembangunan prioritas RKPD Terhadap Pembangunan RKPD
Barat implementatif yang jelas dan Prioritas Pembangunan RKPD RKPD Dengan Prioritas Prioritas RPJMD Dengan Prioritas
yang berkualitas dan terukur Pembangunan Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD Pembangunan RPJMD
akuntabel RKPD Terhadap Pembangunan RPJMD (dalam %)
Prioritas (dalam %)
Pembangunan
RPJMD
1 6 29 Program Perencanaan, Persentase kesesuaian Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program
Pembangunan Daerah pembangunan

1. Penyusunan Rencana Kerja Dokumen RKPD Provinsi Dokumen 1 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat
2. Penyelenggaraan forum/ Tingkat koordinasi dan Persen 80 85 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
koordinasi perencanaan verifikasi perencanaan
bidang/sektoral bidang/sektoral
3. Penyusunan Dokumen/Kajian/Naskah Dokumen 7 7 1,500,000,000 8 2,000,000,000 9 2,500,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
dokumen/kajian/naskah Akademis yang tersusun
akademis pendukung
optimalisasi kesesuaian
prioritas RKPD terhadap
Prioritas RPJMD

2. Optimalisasi Penyediaan Peningkatan penyediaan 1 24 79 Program Pengembangan Persentase pemenuhan Persen 50 60 18,526,357,853 75 20,500,997,953 80 22,658,622,039 85 25,021,836,846 90 152,269,380,379 90 152,269,380,379
Data indikator data dan analisis indikator Data/Informasi/Statistik kebutuhan
Pembangunan pembangunan Daerah data/informas/statistik
Mendukung Penyusunan daerah
Prioritas Pembangunan
RKPD

1. Penyediaan Data dan Analisis Tingkat penyediaan data Persen n/a 60 500,000,000 75 650,000,000 80 650,000,000 85 650,000,000 90 650,000,000 90 650,000,000 Bappeda Kota Bandung
indikator pembangunan Jawa capaian indikator kinerja
Barat daerah di RPJMD

3. Optimalisasi Kualitas Peningkatan Hasil 1 6 29 Program Perencanaan, Efektivitas Pengendalian Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
Hasil Evaluasi Evaluasi RPJMD Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Daerah
RKPD Terhadap Prioritas
Tahunan RPJMD

1. Penyusunan Evaluasi Kinerja Dokumen evaluasi capaian Dokumen 1 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 1 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
RPJMD Provinsi Jawa Barat RPJMD Tahun ke-n

2. Penyelenggaraan evaluasi Dokumen RPJMD Kab/Kota Dokumen n/a 1 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 2 200,000,000 Bappeda Kota Bandung
RPJMD Kabupaten/Kota yang terevaluasi

2. Meningkatnya Tingkat Kesesuaian 1. Meningkatkan Peningkatan Verifikasi Tingkat Kesesuaian Target Persen n/a 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
Kesesuaian Target Target Program Kesesuaian Target Kesesuaian Target Program Renstra OPD
Program Renstra Renstra OPD Program Renstra OPD Program Renstra OPD Terhadap Target Program
OPD Terhadap Terhadap Target dengan Target Program Terhadap Target Program RPJMD (dalam %)
Target Program Program RPJMD RPJMD RPJMD
RPJMD (dalam %)
1 6 29 Program Perencanaan, Persentase kesesuaian Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program
Pembangunan Daerah pembangunan

1. Penyelenggaraan forum/ Tingkat koordinasi dan Persen 80 85 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
koordinasi perencanaan verifikasi perencanaan
bidang/sektoral bidang/sektoral
2. Penyusunan Dokumen/Kajian/Naskah Dokumen 7 7 1,500,000,000 8 2,000,000,000 9 2,500,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 10 3,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
dokumen/kajian/naskah Akademis yang tersusun
akademis pendukung
optimalisasi kesesuaian target
program Renstra OPD
terhadap target program
RPJMD
3. Penyusunan/penyelarasan/ Dokumen Renstra Bappeda Dokumen 1 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 Bappeda Kota Bandung
Revisi Renstra Bappeda
Provinsi Jawa Barat

2. Meningkatkan Kualitas Peningkatan Hasil 1 6 29 Program Perencanaan, Efektivitas Pengendalian Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
Hasil Evaluasi Evaluasi RKPD Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pelaksanaan Renstra Pembangunan Daerah
OPD Terhadap Target
RPJMD
1. Penyusunan Evaluasi Kinerja Dokumen evaluasi capaian Dokumen n/a 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 1 250,000,000 Bappeda Kota Bandung
RKPD Provinsi Jawa Barat kinerja RKPD Provinsi Jawa
Barat
2. Penyelenggaraan evaluasi Dokumen RKPD Kab/Kota Dokumen n/a 1 50,000,000 2 100,000,000 5 200,000,000 10 300,000,000 20 300,000,000 20 300,000,000 Bappeda Kota Bandung
RKPD Kabupaten/Kota yang terevaluasi

3. Meningkatnya Tingkat Kesesuaian 1. Meningkatkan Peningkatan Verifikasi Tingkat Kesesuaian Target Persen n/a 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
Kesesuaian Target Target Kegiatan Renja Kesesuaian Target Kesesuaian Target Renja Kegiatan Renja OPD
Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Kegiatan Renja OPD OPD Terhadap Target Terhadap Target Prioritas
OPD Terhadap Prioritas dengan Target Prioritas Prioritas Pembangunan Pembangunan RKPD (dalam
Target Prioritas Pembangunan RKPD Pembangunan RKPD RKPD %)
Pembangunan (dalam %)
RKPD

1 6 29 Program Perencanaan, Persentase kesesuaian Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program
Pembangunan Daerah pembangunan

1. Penyusunan Rencana Kerja Dokumen RKPD Provinsi Dokumen 1 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 1 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
Data Capaian pada
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja OPD
Tahun Awal
No Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Kebijakan Kode Program dan Kegiatan (outcome) dan Kegiatan Satuan Perencanaan
2014 2015 2016 2017 2018 periode Renstra Bappeda Tahun Penanggung Lokasi
(output) (Tahun 2013) 2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
2. Penyusunan Renja Bappeda Dokumen Renja Bappeda Dokumen 1 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 1 50,000,000 Bappeda Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat

3. Penyelenggaraan penghargaan Tingkat penilaian Persen 100 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 100 250,000,000 Bappeda Kota Bandung
perencanaan pembangunan perencanaan RKPD
daerah Kabupaten/Kota
4. Sertifikasi Sistem Manajemen Tingkat mutu penyusunan Persen 100 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
Mutu ISO 9001: 2008 untuk RKPD Provinsi Jawa Barat
penyusunan RKPD Provinsi
Jawa Barat

2. Meningkatkan Peningkatan sinkronisasi 1 6 29 Program Perencanaan, Tingkat Kesesuaian antara Persen n/a 80 550,000,000 90 550,000,000 95 550,000,000 95 550,000,000 100 550,000,000 100 550,000,000
Kesesuaian Pendanaan pendanaan APBD sesuai Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan dengan
Renja OPD dengan Target Prioritas RKPD Pembangunan Daerah Implementasi
Prioritas RKPD

1. Penyelenggaraan Tim Koordinasi TAPD Persen 100 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
Anggaran Pemerintah Daerah penyusunan APBD Murni
(TAPD) Provinsi Jawa Barat dan Perubahan,
Penyusunan Perda APBD
Murni dan Perubahan
2. Penyusunan Dokumen KUA- Dokumen KUA-PPAS Murni Dokumen 2 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 25,000,000 Bappeda Kota Bandung
PPAS Murni dan KUA-PPAS dan KUA-PPAS Perubahan
Perubahan

3. Meningkatkan Hasil Peningkatan Hasil 1 6 29 Program Perencanaan, Efektivitas Pengendalian Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
Evaluasi pelaksanaan Evaluasi Renja OPD Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
target kegiatan Renja Pembangunan Daerah
OPD terhadap Target
Prioritas Pembangunan
RKPD
1. Penyusunan Evaluasi Renja Dokumen Renja OPD yang Dokumen n/a 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 58 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
OPD Provinsi Jawa Barat terevaluasi

2. Perencanaan Perencanaan 1. Meningkatnya 1. Tingkat kesesuaian 1. Optimalisasi Peningkatan koordinasi, Tingkat kesesuaian Persen 75 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000 85 3,500,000,000
pembangunan yang yang kinerja perencanaan perencanaan komunikasi provinsi perencanaan pembangunan
selaras dengan terintegrasi, perencanaan pembangunan Pusat, pembangunan dengan Kabupaten/kota Pusat, Provinsi dan
fungsi perencanaan sinkron, dan pembangunan Provinsi dan Kab/Kota partisipatif dan pusat dalam proses Kab/Kota (dalam %)
pemerintah daerah sinergi daerah (dalam %) perencanaan
(kab/kota) dan
pemerintah pusat

1 6 29 Program Perencanaan, Tingkat kesesuaian Persen 70 75 16,500,000,000 75 16,500,000,000 80 16,500,000,000 80 16,500,000,000 85 16,500,000,000 85 16,500,000,000
Pengendalian dan Evaluasi perencanaan Provinsi,
Pembangunan Daerah Pusat dan Kabupaten/Kota

1. Penyelenggaraan musyawarah Tingkat penyelenggaraan Persen n/a 80 750,000,000 85 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
perencanaan pembangunan dan partisipasi publik dalam
(Musrenbang) musrenbang

2. Penyelenggaraan Forum OPD Tingkat Penyelenggaraan Persen 100 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 100 800,000,000 Bappeda Kota Bandung
Bappeda se-Jawa Barat Forum Perencanaan
Bappeda se-Jawa Barat

3. Penyelenggaraan Tingkat integrasi dan Persen n/a 75 2,000,000,000 75 2,000,000,000 80 3,000,000,000 80 3,000,000,000 85 4,000,000,000 85 4,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
Pembangunan Metropolitan implementasi lintas pelaku
dan Pusat Pertumbuhan Jawa Nasional, Provinsi, Kab/Kota
Barat

2. Optimalisasi koordinasi Peningkatan efektivitas 1 6 28 Program Kerjasama Dokumen kerjasama Antar Dokumen 5 6 165,000,000 8 330,000,000 10 330,000,000 12 330,000,000 12 330,000,000 12 330,000,000
dan komunikasi rencana forum perencanaan lintas Pembangunan Daerah dan Perbatasan
pembangunan antar Provinsi, lintas
daerah Kabupaten, antar Provinsi
dan Kab/Kota dan wilayah
perbatasan serta pusat

Dokumen kerjasama Antar Dokumen 10 10 3,300,000,000 11 3,300,000,000 11 3,630,000,000 10 4,180,000,000 10 4,400,000,000 10 4,400,000,000
Provinsi
1. Penyelenggaraan Kerjasama Tingkat penyelenggaraan Persen n/a 70 750,000,000 80 850,000,000 90 850,000,000 100 850,000,000 100 850,000,000 100 850,000,000 Bappeda Kota Bandung
Pembangunan Lintas Daerah musrenbang perbatasan,
Jawa-Bali, Mitra Praja
Utama, dan penyusunan
dokumen kerjasama antar
daerah, kab/kota, antar
provinsi, dan Luar Negeri

1 6 29 Program Perencanaan, Implementasi tematik Persen n/a 50 4,400,000,000 60 4,400,000,000 70 4,400,000,000 80 4,400,000,000 90 4,400,000,000 90 4,400,000,000
Pengendalian dan Evaluasi kewilayahan oleh SKPD
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

Implementasi tematik Persen n/a 50 2,200,000,000 60 2,200,000,000 70 2,200,000,000 80 2,200,000,000 90 2,200,000,000 90 2,200,000,000
kewilayahan oleh
Kabupaten/Kota se- Jawa
Barat
1. Penyelenggaraan tematik Tingkat koordinasi dan Persen n/a 50 500,000,000 60 500,000,000 70 500,000,000 80 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
kewilayahan dan tematik penyelenggaraan tematik
perbatasan kewilayahan dan
perbatasan
2. Penyelenggaraan koordinasi Tingkat koordinasi dan Persen n/a 50 500,000,000 60 500,000,000 70 500,000,000 80 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
Jawa Barat Utara dan Jawa penyelenggaraan tim
Barat Selatan pengelola

2. Persentase usulan 1. Optimalisasi intensitas 1. Peningkatan materi Persentase usulan dari Persen 60 65 750,000,000 70 850,000,000 75 1,000,000,000 80 1,250,000,000 80 1,500,000,000 80 1,500,000,000
dari pelaku komunikasi publik dalam perencanaan pelaku pembangunan yang
pembangunan yang perencanaan pembangunan yang sesuai dengan prioritas
sesuai dengan pembangunan mudah dipahami publik pembangunan Jawa Barat
prioritas (dalam %)
pembangunan Jawa
Barat (dalam %)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
Data Capaian pada
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja OPD
Tahun Awal
No Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Kebijakan Kode Program dan Kegiatan (outcome) dan Kegiatan Satuan Perencanaan
2014 2015 2016 2017 2018 periode Renstra Bappeda Tahun Penanggung Lokasi
(output) (Tahun 2013) 2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
1 17 53 Program Pengembangan Tingkat pelayanan persen dari 70 80 29,700,000,000 90 33,000,000,000 95 36,300,000,000 100 39,600,000,000 100 41,800,000,000 100 41,800,000,000
Komunikasi, Informasi, informasi perencanaan dan jumlah layanan
Media Massa dan pembangunan daerah, informasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
2. Peningkatan diversifikasi 1. Humas dan Publikasi Tingkat publikasi Persen 20 40 500,000,000 50 800,000,000 70 900,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
media komunikasi publik Perencanaan Pembangunan produk/kebijakan
Bappeda Jawa Barat perencanaan pembangunan
di berbagai media

2. Pengelolaan Internet Tingkat pembangunan, Persen 40 50 250,000,000 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
Perencanaan Bappeda Provinsi pemutakhiran dan
Jawa Barat pengembangan konten
internet Bappeda

3. Peningkatan koordinasi, 1 6 29 Program Perencanaan, Persentase kesesuaian Persen 75 80 2,200,000,000 85 2,200,000,000 90 2,200,000,000 95 2,200,000,000 100 2,200,000,000 100 2,200,000,000
komunikasi OPD/Biro Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program
lingkup Provinsi Jabar Pembangunan Daerah pembangunan
dalam proses
perencanaan

1. Penyelenggaraan forum/ Tingkat koordinasi dan Persen 80 85 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 90 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
koordinasi perencanaan verifikasi perencanaan
bidang/sektoral bidang/sektoral

4. Peningkatan peran dunia 1 6 29 Program Perencanaan, Tingkat partisipasi publik Kali n/a 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000 10 2,200,000,000
usaha, lembaga swadaya Pengendalian dan Evaluasi dalam proses perencanaan
mayarakat, perguruan Pembangunan Daerah
tinggi dalam setiap
tahapan perencanaan
pembangunan

1. Penyelenggaraan musyawarah Tingkat penyelenggaraan Persen n/a 80 750,000,000 85 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 90 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
perencanaan pembangunan dan partisipasi publik dalam
(Musrenbang) musrenbang

2. Optimalisasi efektivitas 1. Peningkatan kemudahan 1 17 53 Program Pengembangan Tingkat pelayanan persen dari 70 80 29,700,000,000 90 33,000,000,000 95 36,300,000,000 100 39,600,000,000 100 41,800,000,000
proses usulan dan keamanan Komunikasi, Informasi, informasi perencanaan dan jumlah layanan
pembangunan dari mekanisme usulan Media Massa dan pembangunan daerah, informasi
pelaku pembangunan perencanaan Pemanfaatan Teknologi
pembangunan Informasi
1. Pengembangan Aplikasi e- Aplikasi e-planning yang Persen n/a 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 100 350,000,000 100 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
Planning Jawa Barat terbangun dan
termutakhirkan
2. Peningkatan dukungan 2. Pengembangan Aplikasi e- Aplikasi e-budgeting yang Persen n/a 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 100 350,000,000 100 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
mekanisme pengusulan Budgeting Jawa Barat terbangun dan
perencanaan termutakhirkan
pembangunan melalui
sistem aplikasi berbasis
Teknologi Informasi

2. Meningkatnya Tingkat keselarasan 1. Optimalisasi Peningkatan peran dan Tingkat keselarasan rencana Persen 60 65 1,500,000,000 70 1,750,000,000 75 1,750,000,000 80 1,750,000,000 85 1,750,000,000 85 1,750,000,000
konsistensi dan rencana tata ruang implementasi rencana fungsi forum penataan tata ruang Provinsi dengan
kinerja penataan Provinsi dengan tata pola dan rencana struktur ruang daerah tata ruang Kab/Kota (dalam
ruang ruang Kab/Kota ruang dalam rencana %)
(dalam %) pembangunan

1 5 27 Program Penataan Ruang Tingkat penanganan Persen 10 50 2,711,931,000 80 2,246,223,000 100 2,472,760,000 100 2,553,064,000 100 3,000,000,000 100 3,000,000,000
ketersedian Rencana Rinci
Tata Ruang
1. Penyusunan Revisi/ Dokumen Dokumen n/a 1 500,000,000 1 750,000,000 1 1,000,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 1 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
Penyelarasan RTRW Revisi/Penyelarasan RTRW
Provinsi/Kab/Kota Provinsi/Kab/Kota
2. Penyusunan Dokumen Dokumen Dokumen n/a 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 Bappeda Kota Bandung
Kajian/Analisis/Rumusan/ Kajian/Analisis/Rumusan/
Pedoman Aspek Penataan Pedoman Aspek Penataan
Ruang Ruang
2. Optimalisasi keselarasan Peningkatan 3. Penyelenggaraan Tingkat Koordinasi Forum Persen n/a 80 750,000,000 90 850,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
rencana tata ruang pengendalian BKPRD/Forum Penataan Ruang Penataan Ruang Daerah
Kab/Kota terhadapa tata pemanfaatan ruang Provinsi Jawa Barat dalam penyelesaian
ruang Provinsi Kab/kota Rekomendasi Gubernur
aspek Penataan Ruang

3. Perencanaan Konsistensi dan 1. Meningkatnya 1. Tingkat layanan Optimalisasi peran unit 1. Peningkatan kerjasama Tingkat layanan informasi Persen 60 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000
pembangunan yang transparansi kualitas layanan informasi kerja penyedia data di penyediaan data antara perencanaan pembangunan
konsisten dan dalam hal perencanaan perencanaan Bappeda Bappeda dengan lembaga daerah (dalam %)
transparan perencanaan, pembangunan pembangunan daerah penyedia data terkait
penganggaran, (dalam %)
pelaksanaan,
dan pengawasan

2. Peningkatan 1 24 79 Program Pengembangan Persentase pemenuhan Persen 50 60 18,526,357,853 75 20,500,997,953 80 22,658,622,039 85 25,021,836,846 90 152,269,380,379 90 152,269,380,379
implementasi peraturan Data/Informasi/Statistik kebutuhan
tentang pengumpulan Daerah data/informas/statistik
pengolahan dan analisis daerah
data pembangunan

1. Penguatan Informasi Dokumen Dokumen 9 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 9 500,000,000 Bappeda Kota Bandung
Pembangunan Daerah Jawa Data/Informasi/Statistik
Barat Indikator Makro Jawa Barat

2. Tingkat layanan satu Optimalisasi 1. Peningkatan kapasitas Tingkat layanan satu data Persen n/a 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000 90 2,000,000,000
data pembangunan ketersediaan data dan analis data pembangunan pembangunan Jawa Barat
Jawa Barat (dalam %) kualitas hasil analisis (dalam %)
data pembangunan
1 24 79 Program Pengembangan Persentase pemenuhan Persen 50 60 18,526,357,853 75 20,500,997,953 80 22,658,622,039 85 25,021,836,846 90 152,269,380,379 90 152,269,380,379
Data/Informasi/Statistik kebutuhan
Daerah data/informas/statistik
daerah
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
Data Capaian pada
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja OPD
Tahun Awal
No Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Kebijakan Kode Program dan Kegiatan (outcome) dan Kegiatan Satuan Perencanaan
2014 2015 2016 2017 2018 periode Renstra Bappeda Tahun Penanggung Lokasi
(output) (Tahun 2013) 2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
2. Surveillance Audit Sistem Tingkat pemenuhan mutu Persen n/a 50 50,000,000 60 75,000,000 70 100,000,000 80 100,000,000 80 100,000,000 80 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
Manajemen Mutu ISO pelayanan data
9001:2008 Pelayanan Data pembangunan Bappeda
Pembangunan Jawa Barat
2. Peningkatan kinerja 3. Penyelenggaraan Forum Data Tingkat koordinasi lintas Persen n/a 50 100,000,000 60 100,000,000 70 150,000,000 80 250,000,000 90 450,000,000 90 450,000,000 Bappeda Kota Bandung
forum data Pembangunan Jawa Barat penyedia data dan verifikasi
data bankeu provinsi

3. Peningkatan ketersediaan 4. Penyelenggaran Satu Data Tingkat pembangunan dan Persen n/a 50 500,000,000 60 750,000,000 70 850,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
data dan informasi Pembangunan Jawa Barat pengadaan data spasial,
pembangunan dari serta integrasi dalam
OPD/Biro aplikasi satu data

4. Peningkatan verifikasi, 5. Verifikasi, validasi, dan analisis Data pembangunan yang Persen n/a 60 500,000,000 75 650,000,000 80 650,000,000 85 650,000,000 90 650,000,000 90 650,000,000 Bappeda Kota Bandung
validasi dan analisis data data pembangunan terverifikasi, tervalidasi, dan
data serta informasi teranalisis
pembangunan

3. Tingkat aksesibilitas 1. Optimalisasi 1. Peningkatan diversifikasi Tingkat aksesibilitas Persen n/a 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000 20 1,500,000,000
informasi penyebarluasan data dan media penyebarluasan informasi pembangunan
pembangunan (dalam informasi pembangunan data dan informasi (dalam %)
%) pembangunan

1 17 53 Program Pengembangan Tingkat pelayanan persen dari 70 80 29,700,000,000 90 33,000,000,000 95 36,300,000,000 100 39,600,000,000 100 41,800,000,000 100 41,800,000,000
Komunikasi, Informasi, informasi perencanaan dan jumlah layanan
Media Massa dan pembangunan daerah, informasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
1. Publikasi Proses Perencanaan Tingkat sosialisasi produk Persen n/a 50 750,000,000 60 850,000,000 70 950,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
Pembangunan Melalui Media kebijakan perencanaan
Provinsi kepada masyarakat

2. Peningkatan kerjasama 2. Humas dan Publikasi Tingkat publikasi Persen 20 40 500,000,000 50 800,000,000 70 900,000,000 80 1,000,000,000 90 1,000,000,000 90 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
dengan biro humas dan Perencanaan Pembangunan produk/kebijakan
diskominfo dalam Bappeda Jawa Barat perencanaan pembangunan
penyebarluas data dan di berbagai media
informasi

2. Optimalisasi akses publik 1. Peningkatan 2. Pengelolaan Internet Tingkat pembangunan, Persen 40 50 250,000,000 60 350,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
terhadap data dan pemanfaatan teknologi Perencanaan Bappeda Provinsi pemutakhiran dan
informasi pembangunan informasi dalam Jawa Barat pengembangan konten
pelayanan penyediaan internet Bappeda
data dan informasi bagi
publik

2. Peningkatan fasilitas 4. Pengembangan infrastruktur Ketersediaan teknologi dan Persen n/a 50 500,000,000 50 500,000,000 60 750,000,000 70 1,000,000,000 80 1,200,000,000 90 1,500,000,000 Bappeda Kota Bandung
pengolahan dan data spasial daerah fasilitas pengolah data
penyediaan data spasial

2. Meningkatnya 1. Tingkat kesesuaian Optimalisasi kinerja Peningkatan kinerja Tingkat kesesuaian sasaran 70 75 1,000,000,000 80 1,200,000,000 80 1,300,000,000 80 1,300,000,000 80 1,300,000,000 80 1,300,000,000
konsistensi sasaran rencana pembangunan evaluasi pencapaian pembangunan dari
pelaksanaan pembangunan dari jangka panjang dan sasaran pembangunan perencanaan jangka
pembangunan perencanaan jangka menengah berdasarkan tahunan terhadap sasaran panjang, jangka menengah
terhadap rencana panjang, jangka kinerja rencana jangka menengah dan tahunan (dalam %)
pembangunan menengah dan pembangunan tahunan maupun jangka panjang
tahunan (dalam %)

1 6 29 Program Perencanaan, Efektivitas Pengendalian Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pembangunan Daerah

1. Penyusunan LKPJ Gubernur Dokumen LKPJ ATA Dokumen 1 1 1,000,000,000 1 1,000,000,000 1 1,300,000,000 1 1,300,000,000 1 1,300,000,000 1 1,300,000,000 Bappeda Kota Bandung
Gubernur

2. Tingkat konsistensi Optimalisasi fungsi 1. Peningkatan koordinasi Tingkat konsistensi Persen n/a 90 90 90 90 90 90
pelaksanaan pengendalian bidang pengendalian pelaksanaan pembangunan
pembangunan pelaksanaan dengan bidang perencana terhadap rencana
terhadap rencana pembangunan dalam hal pencapaian pembangunan (dalam %)
pembangunan (dalam target rencana
%) pembangunan

1 6 29 Program Perencanaan, Efektivitas Pengendalian Persen 95 95 1,100,000,000 96 1,100,000,000 96 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000 97 1,100,000,000
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pembangunan Daerah

2. Peningkatan kinerja 1. Pelaporan pelaksanaan Tingkat pelaporan Persen 50 60 100,000,000 70 200,000,000 80 300,000,000 90 300,000,000 100 300,000,000 100 300,000,000 Bappeda Kota Bandung
OPD/Biro dalam rencana pembangunan APBD pelaksanaan Renja OPD dan
melaksanakan program dan APBN APBN
dan kegiatan sesuai target
kinerja pemerintah
daerah
2. Penyelenggaraan pemantauan Tingkat pemantauan, Persen 25 25 80,000,000 35 200,000,000 45 350,000,000 55 550,000,000 65 750,000,000 65 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
dan pengendalian pengendalian pemanfaatan
pemanfaatan hasil-hasil pembangunan
pembangunan

3. Peningkatan kapasitas 3. Pembangunan dan Tingkat implementasi Persen 30 50 250,000,000 60 300,000,000 70 350,000,000 80 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
dan kinerja instrumen dan pengembangan aplikasi aplikasi e-Monev Jabar
sistem pengendali monitoring dan evaluasi (e-
pelaksanaan yang sesuai Monev) Jawa Barat
dengan rencana
pembangunan

3. Meningkatnya Tingkat kesesuaian 1. Optimalisasi kesesuaian 1. Peningkatan pembiayaan Tingkat kesesuaian Persen 80 80 1,500,000,000 80 1,500,000,000 90 1,700,000,000 90 1,700,000,000 90 1,700,000,000 90 1,700,000,000
kesesuaian perencanaan dengan perencanaan dengan tahunan berdasarkan perencanaan dengan
perencanaan penganggaran (dalam penganggaran prioritas pembangunan penganggaran (dalam %)
dengan %)
penganggaran
1 6 29 Program Perencanaan, Tingkat Kesesuaian antara Persen n/a 80 550,000,000 90 550,000,000 95 550,000,000 95 550,000,000 100 550,000,000 100 550,000,000
Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan dengan
Pembangunan Daerah Implementasi
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (Tahun)
Data Capaian pada
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja OPD
Tahun Awal
No Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Kebijakan Kode Program dan Kegiatan (outcome) dan Kegiatan Satuan Perencanaan
2014 2015 2016 2017 2018 periode Renstra Bappeda Tahun Penanggung Lokasi
(output) (Tahun 2013) 2018 Jawab
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
2. Peningkatan fokus 1. Perencanaan Pendanaan Tingkat koordinasi Persen 70 70 350,000,000 75 350,000,000 80 350,000,000 85 350,000,000 90 350,000,000 90 350,000,000 Bappeda Kota Bandung
pembiayaan Pembangunan APBN dan pendanaan APBN (Dekon,
pembangunan pada Sumber Lainnya TP, UB) dan pengelolaan
program yang bersifat CSR
Holistik, tematik,
integratif dan spasial

3. Peningkatan koordinasi 2. Penyelenggaraan Tim Koordinasi TAPD Persen 100 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 100 1,000,000,000 Bappeda Kota Bandung
antara perencanaan Anggaran Pemerintah Daerah penyusunan APBD Murni
dengan Tim Anggaran (TAPD) Provinsi Jawa Barat dan Perubahan,
Pemerintah Daerah Penyusunan Perda APBD
(TAPD) Murni dan Perubahan

4. Peningkatan titik berat 3. Penyusunan Dokumen KUA- Dokumen KUA-PPAS Murni Dokumen 2 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 250,000,000 2 25,000,000 Bappeda Kota Bandung
pembiayaan PPAS Murni dan KUA-PPAS dan KUA-PPAS Perubahan
pembangunan yang Perubahan
berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi
yang didukung oleh
infrastruktur dan
lingkungan, sumber daya
manusia serta tatakelola
pemerintahan yang baik

2. Optimalisasi prinsip Peningkatan pelayanan 1 20 66 Program Peningkatan 1. Tingkat kesesuaian persen 100 100 4,015,423,143 100 3,687,136,359 100 5,235,160,239 100 5,858,677,793 100 6,699,885,330 100 6,699,885,330
pembiayaan administrasi Pengembangan Sistem pelaporan kinerja sesuai
pembangunan berbasis penganggaran Pelaporan Capaian Kinerja dengan standar akuntansi
money follow program penatausahaan dan dan Keuangan
pelaporan keuangan
Bappeda

1. Pelaporan Kinerja Bappeda Dokumen laporan Dokumen 1 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 1 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat pelaksanaan APBD Bappeda

2. Pengelolaan dan Pelaporan Tingkat Pelaporan dan Persen 100 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 100 100,000,000 Bappeda Kota Bandung
Keuangan Bappeda Provinsi pertanggungjawaban
Jawa Barat keuangan Bappeda

4. Perencanaan SDM perencana 1. Meningkatnya Prosentase aparatur 1. Meningkatkan keahlian 1. Peningkatan pendidikan Prosentase aparatur Persen 0.05 0.06 750,000,000 0.07 850,000,000 0.08 950,000,000 0.09 1,000,000,000 0.10 1,000,000,000 0.10 1,000,000,000
pembangunan yang pembangunan kompetensi perencana OPD & dan ketrampilan SDM dan pelatihan lanjutan perencana OPD & Kab/Kota
didukung oleh SDM yang kompeten sumberdaya Kab/Kota yang perencana OPD/Biro dan bagi profesi SDM yang memiliki sertifikat
yang handal aparatur memiliki sertifikat Kab/Kota perencana OPD/Biro dan kompetensi (dalam %)
kompetensi (dalam %) Kab/Kota

1 20 58 Program Pengembangan Persentase aparatur yang Persen 80 85 69,451,791,185 90 76,412,986,280 95 84,011,797,056 100 92,372,065,195 100 101,420,928,566 100 101,420,928,566
Kompetensi Aparatur; kompeten dan berkualitas

2. Peningkatan keterampilan 1. Peningkatan Kompetensi 0.06 750,000,000 0.07 750,000,000 0.08 750,000,000 0.09 750,000,000 0.10 750,000,000 0.10 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
dan pengetahuan bagi Sumber Daya Aparatur
SDM perencana Bappeda Provinsi Jawa Barat

3. Peningkatan kerjasama
diklat fungsional
perencana dengan
lembaga diklat dalam dan
luar negeri
2. Meningkatkan keahlian 1. Peningkatan
dan keterampilan bagi keikutsertaan SDM
SDM perencana Bappeda perencana dalam
pendidikan dan pelatihan
lanjutan
2. Peningkatan
keikutsertaan SDM
perencana dalam
peningkatan keterampilan
dan pengetahuan

3. Peningkatan kerjasama
diklat fungsional
perencana dengan
lembaga diklat dalam dan
luar negeri

2. Meningkatnya Prosentase SDM 1. Meningkatkan 1. Peningkatan assesment Prosentase SDM perencana Persen 25 27 750,000,000 29 850,000,000 31 950,000,000 33 1,000,000,000 35 1,000,000,000 35 1,000,000,000
proporsi SDM perencana terhadap pengadaan PNS yang kebutuhan SDM terhadap kebutuhan ideal
perencana kebutuhan ideal akan berkarir di jalur perencana Bappeda dan (dalam %)
terhadap (dalam %) perencana OPD/Biro
kebutuhan ideal
1 20 58 Program Pengembangan Persentase aparatur yang Persen 80 85 69,451,791,185 90 76,412,986,280 95 84,011,797,056 100 92,372,065,195 100 101,420,928,566 100 101,420,928,566
Kompetensi Aparatur; kompeten dan berkualitas

2. Peningkatan pemetaan 1. Peningkatan Kompetensi 0.06 750,000,000 0.07 750,000,000 0.08 750,000,000 0.09 750,000,000 0.10 750,000,000 0.10 750,000,000 Bappeda Kota Bandung
distribusi SDM perencana Sumber Daya Aparatur
berdasarkan kompetensi Bappeda Provinsi Jawa Barat

2. Optimalisasi 1. Peningkatan koordinasi


penjenjangan jabatan dengan Pusbindiklatren
fungsional perencana Bappenas

2. Peningkatan peran
sekretariat fungsional
perencana di Bappeda

Anda mungkin juga menyukai