Disusun Oleh :
Pemegang Program Perkesmas UPTD PUSKESMAS BAHAGIA
Puji syukur penyusun ucapkan kepada ALLAH SWT. yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia Nya kepada penyusun, sehinggga dengan limpahan Rahmat
dan Karunia Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan tahunan Perkesmas ini.
Sholawat dan salam penyusun mohonkan kepada ALLAH SWT, semoga tetap
di limpahkan kepada Nabi MUHAMMAD SAW, yang telah membawa umatnya dari
alam kebodohan sampai ke alam seba berilmu pengetahuan seperti saat sekarang
ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Tahunan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun senantiasa menerima dengan tangan
terbuka saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan pembuatan
Laporan Tahunan Ini.
Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam membuat Laporan Tahunan ini. Semoga amal soleh dan
kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.
Penyusun
Lampiran
A. Latar Belakang
Sesuai denganKeputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
128/MENKES/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dan Puskesmas, upaya
perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang
kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
kesehatan pengembangan. Perawatan kesehatan masyarakat (Perkermas)
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
Puskesmas. Perkermas dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan
Kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkermas bertujuan untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi,
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk mengupayakan
terbinanya kesehatan masyarakat, di wilayah kerja Puskesmas Bahagia maka
diharapkan 50% keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan
pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan Perkermas
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengevaluasi sejauh mana program Perkesmas yang dilaksanakan di
Puskesmas Bahagia dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dan
mengetahui perencanaan program Perkesmas pada tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di UPTD PUSKESMAS BAHAGIA
tahun 2022 untuk perbaikan di tahun berikutnya
b. Mengetahui sasaran program perkesmas yang sudah mencapai target
c. Mengetahui rencana kegiatan program perkesmas di UPTD PUSKESMAS
BAHAGIA pada tahun 2022
1. Geografis
Keterangan :
Jalan Propinsi
Jalan Kabupaten
Jalan Desa
Jarak dari Kota BEKASI ± 36 km, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten
BEKASI yang berlokasi di Pelabuhan Ratu ± 90 km. kondisi jalan dari
Puskesmas ke desa bervariasi, ada yang sudah di aspal, ada yang sudah di
aspal tapi saat ini kondisinya rusak berat, disamping itu ada yang baru taraf
pengerasan (belum di aspal). Kendati demikian secara umum jalan menuju ke
pusat pemerintahan desa (balai desa) dapat ditempuh dengan kendaraan roda
dua atau empat. Rata-rata waktu tempuh dari Puskesmas ke ibu kota desa
berkisar 5-80 menit dengan kondisi keterjangkauan rata-rata terjangkau walau
dengan kondisi jalan yang sulit seperti yang telah diuraikan diatas. Kondisi
tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan cakupan
program puskesmas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang tersedia baik puskesmas induk, puskesmas pembantu, maupun
posyandu.
BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM PERKESMAS
A. Pengertian Perkesmas
Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang sudah ada
sejak konsep Puskesmas diperkenalkan. Perkesmas pada dasarnya adalah suatu
bentuk pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan konsep
kesehatan masyarakat dengan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh
masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui upaya promotif dan preventif
disemua tingkat pencegahan yang menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006).
B. Sasaran Perkesmas
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya
(Depkes, 2006).
1. Sasaran individu
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terkait maupun tidak terkait dalam suatu
insitusi.
a. Kelompok khusus tidak terkait dalam suatu insitusi antara lain posyandu,
kelompok balita, kelompok ibu hamil, kelompok usia lanjut, kelompok penderita
penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terkait dalam suatu institusi antara lain sekolah,
pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga
pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan kepada:
a. Masyarakat disuatu wilayah (RT, RW Kelurahan atau Desa) yang mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
a. Masyarakat didaerah epidemis penyakit menular (malaria, Perkesmas, demam
berdarah dll).
b. Masyarakat dilokasi atau barak pengungsian, akibat bencana atau yang lainnya.
C. Kegiatan Perkesmas
Ruang lingkup kegiatan perkesmas dilakukan didalam dan luar gedung
Puskesmas. Kegiatan di luar gedung Puskesmas merupakan kegiatan pelayanan
yang dilakukan terhadap semua sasaran baik yang berada dalam suatu institusi
atau diluar institusi. Menurut Sualman (2009) bentuk kegiatan perkesmas dapat
berupa :
D. Pelaksanaan Perkesmas
Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah semua
perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Sebagai pelaksana keperawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas, perawat minimal mempunyai enam peran
dan fungsi,
yaitu (1) sebagai penemu kasus (case finder); (2) sebagai pemberi pelayanan
(care giver); (3) sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health
teacher/educater); (4) sebagai koordinator dan kolaborator; (5) pemberi
nasehat (counseling); (6) sebagai panutan (role model)
(Depkes, 2006). Dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat perawat bekerja sama dengan
petugas kesehatan lain serta masyarakat. Kerjasama
dengan petugas kesehatan lain, terkait dengan kegiatan yang memerlukan
kemampuan teknis tertentu yang bukan kewenangan perawat. Kerja sama
67%
60
50 Series 1
0
Target Pencapaian Persentase
100
90
80
70 60
60
50
40
30
15 14 15
20
4 5 7
10
-
ti
Ri s ak Ris
ti i
G i z e nul a
r
Ris
ti ul a
r al
al ah u t e n Tot
te r
n An sal t M a Lanj dak M
Ma Ma nyaki
U si t Ti
Pe
n y aki
Pe
Jml Penderita
Jumlah 10 8
Biaya Waktu
No Kegiatan Tujuan Pelaksana Lokasi Sasaran Target Logistik
(Rp) J F M A M J J A S O N D
1 Kunjungan Rumah KK Meningkatkan kemandirian Perawat 48 KK Rawan 100% Transport
Rawan masyarakat dalam hal Pelaksana (BOK) ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
kesehatan
A. Kesimpulan
1. Pembuatan Laporan Tahunan Program Perkesmas sangat diperlukan baik
oleh Puskesmas maupun bagi pihak yang terkait lainnya, karena dari
Laporan Tahunan ini terangkum semua hasil kegiatan program Perkesmas
sehingga memudahkan dalam mencari data secara lengkap.
2. Visi dan Misi Puskesmas belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh jajaran
karyawan Puskesmas, sehingga dalam implementasi dilapangan sering
terjebak dalam tugas-tugas yang sifatnya rutinitas tanpa sepenuhnya
dilandasi oleh semangat yang terkandung dalam makna visi misi
puskesmas, yang berdampak terhadap kurang maksimalnya kinerja dan
pencapaian program perkesmas di puskesmas.
3. Walaupun belum maksimal sebagian besar program Perkesmas sudah
berjalan, hanya diperlukan upaya peningkatan baik dari kwantitas maupun
kwalitas kegiatan.
4. Sistim Informasi dan Manejemen Kesehatan (SIMKES) Khususnya dalam
kegiatan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh petugas masih
sangat lemah, dimana pencatatan yang dibuat masih kurang akurat,tepat
dan cepat. Diperlukan peningkatan sumber daya manusia agar pelaksanaan
SIMKES lebih maksimal.
5. Kemampuan puskesmas untuk melakukan advokasi terhadap sektor lainnya
yang ada di tingkat kecamatan masih kurang optimal, sehingga peran serta
masyarakat didalam konsep pembangunan berwawasan kesehatan masih
disikapi secara pasif oleh masyarakat dan kelembagaan yang ada diluar
kesehatan dan masih ada anggapan bahwa pembangunan kesehatan masih
merupakan tanggungjawab petugas kesehatan/sektor
kesehatan/Puskesmas.
6. Sarana dan prasarana,tenaga serta dana yang masih belum memadai untuk
mengembangkan seluruh upaya pelayanan kesehatan, baik upaya
pelayanan kesehatan wajib maupun pengembangan terutama sarana dan
B. Saran
Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini masih memerlukan
penyempurnaan, dengan demikian kami sangat terbuka untuk menerima
masukan, petunjuk dan bimbingan dari semua pihak demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Demikian Laporan Tahunan Program Perkesmas Tahun 2018 ini
dibuat,dengan harapan menjadi sumber data bagi seluruh pihak yang
berkepentingan, sebagai pedoman dalam melakukan upaya peningkatan kinerja
pelayanan serta sebagai dasar dalam menyusun rencana kegiatan yang akan
datang.