Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

PROGRAM P2 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

OLEH
IIN SOFIA CANDRA. S,ST
NIP. 198807262011012021

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN
UPT PUSKESMAS PROPPO
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, kami telah


menyusun rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK ) Program DBD Tahun 2022
sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas Proppo.

Tahun 2023 ini diharapkan Program DBD UPT Puskesmas Proppo dapat
mencapai target Kinerja Program Kesehatan di Puskesmas pada tahun 2030.

Rencana kegiatan Program DBD UPT Puskesmas Proppo ini merupakan


suatu bahan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan dengan harapan berjalan
dengan efektif maka diperlukan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menjadi
acuan bagi pihak yang terkait dalam melakukan peran dan fungsinya.

Tentunya dalam penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan ( RUK ) ini


banyak kekurangan sehingga perlu adanya masukan dari semua pihak demi
perbaikan selanjutnya.

Semoga segala Upaya yang telah kita lakukan dan wujudkan demi
kesejahteraan masyarakat , mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT,
Amin.

PROPPO, 31 Desember 2022


KOORDINATOR DBD
UPT PUSKESMAS PROPPO

IIN SOFIA CANDRA. S,ST


NIP.198826201101202

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Visi, Misi, Tata Nilai Puskesmas..................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
1. Tujuan Umum........................................................................................................2
2. Tujuan Khusus.......................................................................................................2
D. Ruang Lingkup ............................................................................................................3

BAB II ANALISA SITUASI...................................................................................................... 4

A. Keadaan umum........................................................................................................... 4
1. Data wilayah..........................................................................................................4
2. Letak......................................................................................................................4
3. Luas wilayah..........................................................................................................4
4. Kondisi Demografi................................................................................................. 4
B. Keadaan Program........................................................................................................8

BAB III HASIL PENCAPAIAN PROGRAM.............................................................................9

A. PKP............................................................................................................................. 9
B. SMD dan MMD............................................................................................................ 9

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN....................................................................................10

A. Identifikasi Masalah.....................................................................................................10
B. Prioritas Masalah.........................................................................................................10
C. Penyebab Masalah......................................................................................................11
D. Pemecahan Masalah...................................................................................................12

BAB V RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK).....................................................................13

BAB VI PENUTUP..................................................................................................................16

A. Kesimpulan..................................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang


dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode
sebelumnya.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program


Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan
pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015 - 2019 adalah: (1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui
Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5)
terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6)
meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu


paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarus
utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan
pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko.

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program P2 DBD merupakan


perencanaan di tingkat puskesmas dalam rangka menyelesaikan masalah

4
kesehatan yang ada di puskesmas Proppo untuk tahun 2022, sebelum
nantinya ditetapkan dengan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun
2023.

Penyusun selaku Pelaksana Program P2 DBD diwajibkan untuk


menyusun Rencana Usulan Kegiatan Program DBD dengan mengacu pada
Rencana Lima Tahunan Puskesmas Proppo dan indikator-indikator program
pelayanan yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Pamekasan serta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2006-2021. Puskesmas Proppo pada tahun 2021 terdapat
sebanyak 5 kasus DBD,Dan masih ada sebagian penampungan air penduduk
yang positif jentik,sehingga di rasa perlu di lakukan kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut di tingkat puskesmas.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mendukung peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat


promotif dan prefentif dalam mencapai target program kesehatan Nasional
khususnya MDGs bidang kesehatan dan dilanjutkan dengan SDGs Tahun
2016 - 2030.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan angka bebas jentik di wilayah kerja Puskesmas Proppo.


b. Menekan penemuan kasus DBD di wilayah Puskesmas Proppo.
c. Membentuk kader jumantik yang siap pakai dan siap kerja.
d. Menjadi acuan dan pegangan Program P2 DBD dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2023.

D. MANFAAT
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional,
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, Kuratif dan Rehabilitatif di Puskesmas dan jaringannya.

E. Ruang Lingkup
Puskesmas Proppo memiliki 16 Desa dengan 51 Posyandu, 8 pondok
pesantren SD/MI sebanyak 40, SMP/MTS 22, SMA/MA/SMK 5. Puskesmas
Proppo melaksanakan sebagian besar program pokok Puskesmas,namun
5
dalam RUK ini hanya membahas program DBD yang mempunyai pengaruh
besar dalam menekan tingkat penyebaran kasus penderita DBD (KLB) di
mana kasus tersebut sangat berpengaruh dalam penanggulangan penyakit
menular, dan di tambah program tertentu yang di anggap perlu di kembangkan
di wilayah kerja Puskesmas Proppo.

6
B A B II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1 KONDISI GEOGRAFIS


1. Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Kecamatan Palengaan
- SebelahTimur : Kecamatan Pamekasan
- Sebelah Selatan : Kecamatan Tlanakan
- Sebelah Barat : Wilayah kerja UPT Puskesmas Panagguan

2. Letak Geografis
UPT Puskesmas Proppo terletak disebelah barat Kabupaten
Pamekasan dengan jarak 13 km dari pusat kota Pamekasan.
Tepatnya di Desa Mapper Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.

3. Luas Wilayah Kerja


luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo 30,15 Km 2 dengan jumlah
penduduk 34,305 jiwa.Wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo terdiri
dari 16 Desa, yaitu :
1. Desa Proppo
2. Desa Mapper
3. Desa Panglemah
4. Desa Pangorayan
5. Desa Billa’an
6. Desa Lenteng
7. Desa Banyubuliu
8. Desa Rang Perang Laok
9. Desa Rang perang Daya
10. Desa Kodik
11. Desa Samatan
12. Desa Klampar
13. Desa Toket
14. Desa Karang Anyar
15. Desa Samiran
16. Desa Tlangoh

7
4. Kondisi Umum
Kondisi umum wilayah kerja Puskesmas Proppo merupakan :
- Dataran sedang = 84,6 %
- Dataran tinggi = 15,4 %

2.2 PETA KECAMATAN PROPPO

Kecamatan

Pagantenan

Wilayah Puskesmas
Panagguan

Kecamatan Pamekasan

Kecamatan Tlanakan

8
2.3 DATA DEMOGRAFIS
Kependudukan
1. Jumlah Penduduk : 34.305 jiwa
- Laki-laki : 16.609 jiwa
- Perempuan : 17.696 jiwa
2. Jumlah kepala keluarga : 8.570 KK
Pendidikan
- Jumlah Sekolah SD/MI : 27/12
- Jumlah Sekolah SMP/MTS : 8/6
- Jumlah Sekolah SMU/MA/SMK : 3/3/2
- Jumlah Murid SD/MI : 3200
- Jumlah Murid SMP/MTS : 904
- Jumlah Murid SMU/MA/SMK : 683
-
Posyandu
1. Jumlah Posyandu : 52
2. Jumlah Posyandu Aktif : 52
3. Jumlah Kader Posyandu : 260
4. Jumlah Kader Posyandu Aktif : 153

9
BAB III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM

TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


NO JENIS PROGRAM
ABS % ABS % ABS %
Angka Bebas
1 6400 95 6185 96,64 800 5
Jentik (ABJ)
Penderita DBD
2 0 100 16 100 0 0
yang ditangani
Cakupan
3 Penyelidikan 0 100 16 100 0 0
Epidemiologi (PE)
3.1 Hasil Kegiatan Program Pemberantasan Penyakit DBD di UPT
Puskesmas Proppo Tahun 2022:

1.2. Target Pencapaian Program DBD


Target pencapaian program DBD UPT Puskesmas Proppo tahun 2022, mengacu
pada target PKP dan SPM, Adapun target yang harus dicapai program DBD tahun 2022,
adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.1 Target Program DBD Tahun 2022 Berdasarkan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP)

Tabel 3.2.2 Target Program DBD Tahun 2022, Berdasarkan Standart Pelayanan Minimal

TARGET
NO INDIKATOR SATUAN
SASARAN

1 Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah 3200


2 Penderita DBD yang ditangani Kasus DBD 100
Cakupan Penyelidikan Epidemiologi
3 Kasus DBD 100
(PE)
(SPM )

TARGET
NO INDIKATOR SATUAN
SASARAN

1 Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah 3200

3.3. Hasil Pencapaian program DBD Berdasarkan SPM UPT Puskesmas


Proppo tahun 2022, adalah sebagai berikut:
JENIS PROGRAM TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN

NO JIWA ABS % ABS % ABS %

Angka Bebas Jentik


1 3200 95 3040 95 800 5
(ABJ)

10
BAB IV

ANALISA PERMASALAHAN

1. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

Urutan
Total
NO Permasalah U S G Prioritas
Skor
Masalah
1 Angka Bebas Jentik (ABJ) 5 5 5 15 I
Penderita DBD yang
2 4 4 4 12 II
ditangani
Cakupan Penyelidikan
3 3 3 3 9 III
Epidemiologi (PE)

Berdasarkan tabel di atas, maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut :

1. Angka Bebas Jentik (ABJ)


2. Penderita DBD yang ditangani
3. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE)

11
12
2. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH
1) Angka bebas jentik

DANA MANUSIA LINGKUNGAN


Buang Sampah
Beban Kerja Tinggi Sembarangan
Dana Kurang Memadai Belum Ada Kada
Jumantik Kesadaran Masyarakat
Kurang

Angka
Bebas
Jentik
Kunjungan Rumah / Monitoring
Kurang Kurangnya
Penyuluhan
Inovasi dalam
Pemberdayaan Masyarakat
Gerakan Masyarakat
Kurang
Untuk Kerja Bakti

METODE MATERIAL

13
2) Penderita DBD yang di tangani

DANA MANUSIA LINGKUNGAN

Wilayah kerja yang luas


Beban kerja yang tinggi

Penderit
a DBD
yang di
tangani

Pemeriksaan laboratorium
Penegakan diagnosa

METODE MATERIAL

14
3) Cangkupan penyelidikan epidemiologi (PE) DBD

DANA MANUSIA LINGKUNGAN

Buang sampah
sembarangan
Beban kerja yang tinggi
Belum ada kadar Kesadaran Masyarakat
Tidak ada dana untuk CDR
jumantik Kurang

Cakupan
penyelidika
n
Epidemiolo
Kurangnya penyuluhan gi (PE)
Kunjungan rumah / monitoring Masyarakat beranggapan
kurang kalau DBD panasnya turun
Media penyuluhan Kurang di anggap sembuh

METODE MATERIAL

15
3. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE CARL
Setelah masalah 5 prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternative pemecahan dengan menggunakan alat analisis
dengan metode CARL:

Masalah prioritas Alternative Pemecahan Masalah skor Hasil


C A R L CxAxRxL Rangking
Angka Bebas Jentik (ABJ) 1. Bentuk kader Jumatik 5 5 5 5 625 I
2. Lakukan pemerikasaan jentik berkla 4 3 3 4 144 II
3. Pemberian abate 3 2 2 3 36 III
4. Lakukan penyuluhan pemberantasan 2 2 2 2 8 IV
sarang nyamuk
Penderita DBD yang 1. Koordinasi dengan nakes setempat 2 2 2 1 8 III
ditangani 2. Penanganan < dari 24 jam 4 4 4 4 256 I
3. Penyelidikan epidemiologi 3 4 4 3 144 II
4. Fogging 2 2 1 1 4 IV
Cakupan penyelidikan 1. koordinasi dengan nakes setempat 2 3 2 2 24 III
epidemiologi (PE) DBD 2. lakukan P E 4 3 3 4 144 I
3. fogging 3 2 2 3 36 II
Jumlah rumah yang 1. koordinasi dengan nakes setempat 3 3 3 3 81 I
dilakukan PJB 2. penyuluhan pemberantasan sarang 2 1 1 2 4 II
nyamuk
Pelaksanaan fogging 1. koordinasi dengan P2 dinkes kabupaten 1 1 2 3 6 II
Foccus (FC) DBD 2. koordinasi dengan nakes setempat dan 2 1 1 2 4 III
kades serta perangkatnya
3. lakukan PE dan Fongging 3 3 3 4 108 I

16
4. CARA PEMECAHAN MASALAH
Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Ket
Masalah terpilih
1 Angka Bebas Jentik 1. Dana kurang memadai 1. Pemeriksaan jentik berkala 1. Pemeriksaan jentik
(ABJ) 2. Beban Kerja Tinggi 2. Bentuk kader jumantik berkala
3. Belum ada kader jumantik 3. Penyuluhan 2. Bentuk kader jumantik
4. Wilayah kerja yang luas pemberantasan sarang 3. Penyuluhan
5. Kesadaran masyarakat kurang nyamuk pemberantasan sarang
6. Buang sampah sembarangan nyamuk
7. Kunjungan rumah/monitoring
kurang
8. Penyuluhan kurang
9. Inovasi pemberdayaan
masyarakat kurang
2 Penderita DBD yang 1. Beban kerja yang tinggi 1. Penanganan < dari 24 Jam 1. Penyelidikan epidemiologi
ditangani 2. Wilayah kerja yang luas 2. Penyelidikan epidemiologi dan koordinasi dengan
3. Ketepatan penegakan diagnosa 3. Koodinasi dengan nakes nakes setempat
4. Laboratorium tidak buka 24 jam setempat 2. Penanganan < 24 Jam
3 Cakupan 1. Pengetahuan tentang DBD kurang 1. Lakukan PE 1. Lakukan PE
Penyelidikan 2. Informasi dari bawah kurang 2. Fogging 2. Fogging

17
Epidemiologi (PE) 3. Tidak ada dana untuk CDR 3. Koordinasi dengan nakes
DBD 4. Buah sampah sembarangan setempat
5. Penyuluhan kurang
6. Kunjungan rumah kurang
7. Media penyuluhan kurang
8. Masyarakat beranggapan kalo
DBD panasnya turun dianggap
sembuh
4 Jumlah rumah yang 1. Kesadaran masyarakat kurang 1. Koordinasi dengan nakes 1. Koordinasi dengan
dilakukan PJB tentang PSN setempat DINKES Kabupaten
2. Wilayah kerja yang luas 2. Penyuluhan 2. Penyuluhan
3. Penyuluhan kurang pemberantasan sarang
nyamuk
5 Pelaksanaan Fogging 1. Adanya kasus penderita DBD 1. Koordinasi dengan nakes 1. Koordinasi dengan
Foccus (FC) DBD 2. Kesadaran masyarakan kurang setempat DINKES Kabupaten
tentang PSN 2. Lakukan PE 2. Lakukan PE
3. Masyarakat beranggapan kalo 3. Fogging 3. Fogging
Fogging adalah jalan terkahir
pemberatasan sarang nyamuk

18
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PERENCANAAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD TAHUN 2023
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kami susun rencana usulan kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, yaitu :
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program pemberantasan penyakit DBD tahun 2022
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggu Kebutuha Mitra Waktu Kebutuha Indikator Sumber
. Kesehatan Sasaran ng Jawab n Sumber Kerja Pelaksan n Kinerja Pembiay
Daya aan Anggaran aan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Pencegaha Pengendalian Mengurang masyarak 8 desa Pemegang Alat Nakes Jan- Des 500.000 Berkurang BOK
n dan vector i angka at program fogging dan nya
pengendali (fogging penularan DBD program kejadian
an penyakit focus) kasus DBD er DBD kasus DBD
Pemantauan Mengurang masyarak 8 desa Pemegang Senter Nakes Jan – Des 1.600.00 Tercapainy BOK
jentik berkala i angka at program dan a rumah
kejadian DBD program tangga
DBD er DBD bebas
jentik
Penyelidikan Menurunka masyarak Pemegang Nakes Jan - Des 750.000 Berkurang BOK

19
epidemiologi n angka at program dan nya angka
penyakit tular penularan DBD program penularan
vektor er DBD kasus DBD
2. SKDKLB Penanggulang Mengurang masyarak Wilayah Pemegang Nakes Jan - Des 500.000 Berkurang BOK
an KLB i angka at yang program dan nya
(kegiatan kejadian berdamp DBD program kejadian
fogging desa DBD ak DBD er DBD kasus DBD
yang ada
kasus)

20
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) UPT PUSKESMAS PROPPO
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH TAHUN 2022
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan dari permasalahn tersebut adalah :
Tabel 1. Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program Pemberantasan Penyakit DBD
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Targer Penanggun Volume Jadwa Rincian Lokasi Biay
. Kesehatan sasaran g Jawab Kegiatan l Pelaksanaa pelaksanaa a
n n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pencegahan Sosialisasi dan Meningkatka Masyaraka 20 Pemegang 1.000.00 Sep – 4 kali dalam Tempat BOK
dan penyuluhan n t posyandu program 0 Okt 1 tahun posyandu
pengendalia kepada pengetahuan DBD
n penyakit masyarakat dan tentang
pemangku penyakit
kepentingan DBD
lainnya
2. SKDKLB Penanggulanga Menurunkan Desa Wilayah Pemegang 2.000.00 Jan – Sesuai Desa BOK
n KLB (Kegiatan angka yang program 0 Des kasus
Fogging Desa penularan berdampa DBD (tidak ada

21
Yang Ada kasus DBD k DBD kasus)
Kasus)

22
BAB VII
PENUTUP

7.1 KESIMPULAN
dari hasil pembahan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi
adalah masalah pemeriksaan jentik berkala dan presentase pasien DBD yang
ditangani.
Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk diatasi juga, sehingga
dengan alternative pemecahan masalah yang telah diuraikan, dapat pula diharapkan
masalah lain dari masing-masing kegiatan dapat diatasi.

7.2 SARAN
Demi teratasinya masalah dari program-program puskesmas dengan melihat
penyebab yang utama sangat diharapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali
dari program terkait agar semua kegiatan program pemberantasan penyakit DBD dapat
mencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Proppo Penanggung Jawab Program DBD

Bambang Budiyono, S.Kep.MM Iin Sofia Candra, SST


NIP. 19690104 199102 1 003 NIP. 198807262011012021

23

Anda mungkin juga menyukai