Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN INTERNAL

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CONDONG
…………..
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya


Rencana Usulan Program (RUK) Program Promosi Kesehatan
Puskesmas Condong tahun 2022. Rencana Usulan Program (RUK) ini
merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan Promosi kesehatan yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Condong. Tentunya amat penting
keberadaannya agar Kegiatan Promosi Kesehatan akan lebih efesien,
efektif, proporsional, rasional, komprehensif dengan harapan agar lebih
berhasil guna dan berdaya guna.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan usaha
dalam rangka pencapaian kinerja Promosi Kesehatan melalui berbagai
kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang berdaya ungkit
tinggi sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun 2022.
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) ini. Tentunya dalam penyusunannya masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunannya di waktu
mendatang dapat lebih sempurna.

Probolinggo, …….Januari 2023

Mengetahui

Kepala Puskesmas Condong

dr Atinar Rokhmah
NIP. 19740426 200604 2 012
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................1

1.2 TUJUAN..............................................................................................................2

1.3 SASARAN...........................................................................................................2

1.4 RUANG LINGKUP.............................................................................................. 2

BAB 2. STANDAR KETENAGAAN..................................................................................4

1.6 2.1 KUALIFIKASI SDM......................................................................................4

BAB 3. STANDAR FASILITAS........................................................................................1

2.1.2 Peta Wilayah Puskesmas Condong................................................................3

BAB 4. TATA LAKSANA PELAYANAN............................................................................4

4.1 Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan................................................................4

4.2 Strategi Promosi Kesehatan..................................................................................6

4.3 Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan..................................................................7

BAB 6. PENGENDAIAN MUTU....................................................................................10

6.1 Pengendalian Mutu Upaya Promkes...................................................................10

BAB VI. PENUTUP....................................................................................................... 13

6.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kebijakan Indonesia sehat 2025 menetapkan tiga pilar yaitu
lingkungan sehat, perilaku sehat, dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan
merata. Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Sehat 2025 telah ditetapkan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan keputusan Menteri Kesehatan
No.131/MENKES/SK/II/2004 dan salah satu subsistem dari SKN adalah subsistem
pemberdayaan masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan (Promkes)
untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi nasional
Promkes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004
yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2025
(PHBS 2025).
Upaya yang dilakukan Promkes untuk mengatasi masalah diatas yaitu
Meningkatkan strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari
pemberdayaan, yang didukung oleh bina suasana dan advokasi, serta dilandasi
oleh semangat kemitraan. Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan
pendampingan dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna
membantu individu, keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani
tahaptahap tahu, mau dan mampu mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang
kondusif dan mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan
dalam mengadopsi PHBS dan melestarikannya. Sedangkan advokasi adalah
pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak tertentu yang diperhitungkan dapat
mendukung keberhasilan pembinaan PHBS baik dari segi materi maupun non
materi. Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina
suasana dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan.
Dengan demikian kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau
instansi pemerintah yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor), pemuka
atau tokoh masyarakat, media massa dan lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan
pada tiga prinsip dasar, yaitu kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


1
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pelayanan Kesehatan
adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan
dalam suatu sistem. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

1.2 TUJUAN
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di
UPT Puskesmas Condong dalam menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Condong. Sehingga pelayanan promosi kesehatan
dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai yang
diharapkan.

1.3 SASARAN
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di
UPT Puskesmas Condong dalam menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Condong. Sehingga pelayanan promosi kesehatan
dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai yang
diharapkan.

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


2
1.4 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan promosi kesehatan meliputi :


(1) Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas Condong
(2) Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung Puskesmas Condong
Dengan jaringan pelayanan puskesmas adalah : Pedoman Program Promosi
Kesehatan
(1) Puskesmas pembantu
(2) Ponkesdes,
Dengan jejaring pelayanan promosi kesehatan puskesmas adalah :
(1) Kecamatan
(2) Lintar sektor lain (dinas pendidikan, kantor urusan agama, polsek, koramil)
(3) Kelurahan/Desa
(4) Institusi Pendidikan (SD, SMP/MTS, SMA/MA)
(5) Pondok Pesantren
(6) Industri Rumah Tangga
(7) Lembaga kemasyarakatan

1.5 BATASAN OPERASIONAL


Upaya pelayanan kesehatan masyarakat Promosi Kesehatan UPT
Puskesmas Condong adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas
Condong. Batasan operasional untuk Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan
UPT Puskesmas Condong meliputi :
1) Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga
dan masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan,
menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
2) Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial
yang mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
3
penyakit, meningkatkan kesehatan, menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
3) Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait (tokoh-tokoh masyarakat
informal dan formal) agar masyarakat dilingkungan puskesmas berdaya untuk
mencegah serta meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan
sehat.
4) Kemitraan
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip kemitraan
harus ditegakkan. Kemitraan dikembangkan antara petugas-kesehatan
puskesmas dengan sasarannya dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina
suasana dan advokasi. Di samping itu, kemitraan juga kembangkan karena
kesadaran bahwa untuk meningkatkan efektivitas promosi kesehatan,
petugas kesehatan UPT Puskesmas Condong harus bekerja sama dengan
berbagai pihak terkait

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


4
BAB 2. STANDAR KETENAGAAN

1.6 2.1 KUALIFIKASI SDM


Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi
kesehatan UPT Puskesmas Condong adalah Sumber Daya Manusia (SDM
Kesehatan). Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama halnya dengan job
spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja minimal, pendidikan
minimal, pengalaman kerja,nilai performance (kinerjanya), dan standar kompetensi.
Pengelolaan pelayanan promosi kesehatan hendaknya dilakukan oleh koordinator
yang mempunyai kapasitas di bidang promosi kesehatan. Penanggung jawab
pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Condong dipilih dari tenaga ahli
promosi kesehatan yaitu pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
Tenaga Penyuluh Kesehatan memilki pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan informasi atau konseling (dibuktikan dengan pelatihan jabatan
fungsional penyuluh kesehatan masyarakat). Adapun pola ketenagaan yang ada di
unit pelayanan Promosi Kesehatan Puskesmas Condong saat ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Pola Ketenagaan Unit Pelayanan Promosi Kesehatan UPT Puskesmas
No Jabatan kualifikasi Jumlah
Status Pendidikan Pelatihan
1 Promosi Kesehatan PNS S1 - 1
Total 1

2.2 Distribusi Ketenagaan


1) Perawat / Bidan Perawat Desa
bidan berperan sebagai penanggung jawab kegiatan promosi kesehatan
di wilayah kerja puskesmas yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut:
a. Melakukan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas dalam ruang
lingkup wilayah yang lebih kecil berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas.
b. Membuat laporan kegiatan secara rutin ke puskesmas
2) Tenaga Promosi kesehatan Puskesmas

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


5
Tenaga Promosi kesehatan Puskesmas diharapkan telah mengikuti
pelatihan terkait promosi kesehatan seperti Pelatihan promosi kesehatan.
Tenaga Promosi kesehatan Puskesmas sebagai penanggung jawab kegiatan
promosi kesehatan sekaligus sebagai pelaksana kegiatan promosi kesehatan
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan promosi Kesehatan (RUK dan RPK) berdasarkan
data program puskesmas dan ketentuan perundang undangan yang berlaku
b. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan,
pembinaan UKBM (Posyandu balita, SBH, desa siaga/Dusun sehat dll), Kajian
PHBS 4 Tatanan dan koordinasi lintas program tekait sesuai dengan prosedur
dan ketentuan perundang undangan yang berlaku c. Mengevaluasi hasil
kegiatan promosi kesehatan secara keseluruhan
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan (melalui aplikasi E-promkes)
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


6
2.3 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TERGET SASARAN PJ

1 Kunjungan meningkatkan kesadaran Posyandu Posyandu PROMKES


Pembinaan di rematri tentang pentingnya
Poyandu konsumsi TTD dan mecegah
kejadian anemia
2 Aktifkan posyandu meningkatan peran kader Posyandu Kader posyandu dan PROMKES
melalui SIPOTRE dalam pencatatan administrasi bidan perawat desa
posyandu melalui SIP online
dan melengkapi data posyandu
3 Cegah stunting Melakukan pemecahan Kades, TP.PKK Desa, Kades, TP.PKK Desa, PROMKES
dengan MMD masalah Kesehatan melalui Kader, Perangkat, Kader, Perangkat, Toma,
musyawarah masyarakat di Toma, Toga, Petugas Toga, Petugas kesehatan
desa kesehatan desa, desa, Petugas kesehatan
Petugas kesehatan puskesmas ( Pendamping
puskesmas MMD)
( Pendamping MMD)
4 Cegah stunting melakukan edukasi bergizi pedagang sayur pedagang sayur PROMKES
melalui dalam pencegahan stunting
pemberdayaan melalui pedagang sayur
tukang sayur
5 Gerakan cegah meningkatkan keaktifan desa desa desa (masyarakat umum) PROMKES
stunting melalui siaga melalui pembinaan desa
pembinaan desa PHBS
PHBS

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong 1


6 Jambore kader Meningkatkan Ketrampilan dan posyandu (kader posyandu (kader PROMKES
kompetensi Kader Kesehatan kesehatan) kesehatan)

7 Re-branding meningkatkan keaktifan Lintas sektor Lintas sektor kecamatan, PROMKES


posyandu pelayanan posyandu teritegrasi kecamatan, Petugas Petugas kesehatan di
(posyandu prima) dengan jaringan lainnya kesehatan di desa, desa, LPP, Kader
melalui sosialisasi rebranding LPP, Kader Kesehatan Kesehatan
posyandu prima
8 sosialisasi vaksinasi meningkatkan pengetahuan masyarakat umum masyarakat umum PROMKES
baru pada ormas tetntang manfaat dan efek
simpang vaksin baru pada
masyarakat

9 SMD Melakukan kajian dan Kades, TP.PKK Desa, Kades, TP.PKK Desa, promkes
pengumpulan data faktor Kader, Perangkat, Kader, Perangkat, Toma,
penyebab terjadinya masalah Toma, Toga, Petugas Toga, Petugas kesehatan
kesehatan di Desa kesehatan desa, desa, Petugas kesehatan
Petugas kesehatan puskesmas ( Pendamping
puskesmas MMD)
( Pendamping MMD)
10 Pengukuhan dan melakukan restruktur dan anggota SBH anggota SBH promkes
Pembinaan Saka meningkatkan pengetahuan
Bakti Husada dalam tentang krida SBH dalam
rangka cegah rangka pencegahan stunting
stunting
11 Kajian PHBS Meningkatkan Cakupan PHBS institusi pendidikan, institusi pendidikan, promkes
Institusi Intitusi Pendidikan, TTU, sarana ponpes, TTU, tempat ponpes, TTU, tempat
kesehatan, tempat kerja dan kerja, sarana kerja, sarana kesehatan
Ponpes kesehatan

12 Pengukuran strata melakukan pengukuran dan posyandu balita, desa posyandu balita, desa promkes
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong 2
UKBM pembinaan tingkat siaga, SBH, siaga, SBH, poskesdes
perkembangan UKBM adalah poskesdes
penentuan strata UKBM yang
terdiri dari strata Pratama,
Madya, Purnama & Mandiri
serta pembinaan tingkat
perkembangannya agar
meningkat stratanya.
13 Penyuluhan dalam memberikan promosi kesehatan puskesmas dan puskesmas dan PROMKES
gedung program prioritas (Penurunan jaringannya jaringannya
AKI & AKB, Stunting, Covid,
HIV/AIDS, TB, Kusta, Napza,
Diabetes Melitus, Hipertensi,
Gangguan Jiwa , Imunisasi,
Germas dan Posyandu )
kepada masyarakat yang
datang ke Puskesmas dan
jaringannya
14 Penyuluhan luar Memberikan Penyuluhan luar institusi pendidikan, institusi pendidikan, PROMKES
gedung gedung tentangb program posyandu, masyarakat posyandu, masyarakat
prioritas (Penurunan AKI & umum umum
AKB, Stunting, Covid,
HIV/AIDS, TB, Kusta, Napza,
Diabetes Melitus, Hipertensi,
Gangguan Jiwa , Imunisasi,
Germas dan Posyandu )
15 Kajian/Intervensi Melakukan survey kajian PHBS KK di wilayah KK di wilayah Puskesmas PROMKES
Siramah Rumah Tangga yang Puskesmas Condong Condong
terintegrasi dengan Informasi
Rumah “Siramah”

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong 3


BAB 3. STANDAR PELAYANAN

3.1 Peta Wilayah Puskesmas Condong

Gambar 1.
Peta Wilayah Puskemas Condong

Tabel 1. Pembagian Luas Wilayah Puskemas Condong


Tanah
No Desa Tanah Sawah Jumlah
Kering
1. Condong 142,00 379,99 521,99
2. Jurang Jero 181,00 217,41 398,41
3. Kaliacar 356,00 347,67 703,67
4. Mojolegi 252,00 167,45 419,45
5. Ranuwurung 104,00 619,18 723,18
6. Sumber Secang 104,00 132,56 236,26

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


1
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
2
BAB 4. TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan


Lingkup kegiatan promosi kesehatan di puskesmas berdasarkan
Kepmekes RI Nomor:585/MENKES/SK/V/2007 alah sebagai berikut :

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


3
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
4
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
5
Kegiatan diluar Gedung :

1) Kunjungan rumah : dilakukan petugas Puskesmas sebagai tindak


lanjut dan upaya promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas
yang telah dilakukan kepada pasien/keluarga
2) Pemberdayaan berjenjang di berbagai tatanan (rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat kerja, dll) dengan urutan tahapan:
a) Petugas puskesmas mengembangkan kemitraan dan
memberdayakan para pemuka masyarakat
b) Pemuka masyarakat memilih dan merekrut kader, lalu
memberdayakan kader
c) Para kader memberdayakan masyarakat
3) Pengorganisasian masyarakat, petugas Puskesmas membantu para
pemuka masyarakat dalam melakukan SMD (Survey Mawas Diri)
dan MM (Musyawarah Masyarakat ). Selanjutnya pemuka
masyarakat dibimbing untuk memberdayakan kader dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan. Kemudian Puskesmas dan pemuka
masyarakat melakukan dukungan, pemantauan dan bimbingan

4.2 Strategi Promosi Kesehatan


Strategi Promosi Kesehatan Merupakan cara bagaimana dalam
melaksanakan upaya promosi kesehatan di puskesmas. Ada tiga strategi yaitu :

1) Strategi advokasi

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


6
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat
informal dan formal) agar masyarakat di I ingkungan puskesmas berdaya untuk
mencegah serta meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan
sehat.

2) Strategi Bina Suasana

Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang
mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan berperan
aktif dalam setiap upaya penyelenggaraan kesehatan.

3) Strategi pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan terhadap masyarakat (sekelompok anggota masyarakat) yang


dilakukan oleh petugas puskesmas merupakan upaya penggerakan atau
pengorgan isasian masyarakat. Penggerakan atau pengorganisasian
masyarakat diawali dengan membantu kelompok masyarakat mengenali
masalah-masalah yang mengganggu kesehatan sehingga masalah tersebut
menjadi masalah bersama. Kemudian masalah tersebut dimusyawarahkan
untuk dipecahkan secara bersama

4.3 Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan


1) Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan
yaitu:
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas
program di puskesmas
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun
yang perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerja puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan
yang terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya
meningkatka pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
7
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan
kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan
kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring
kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas
desa siaga aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di
institusi pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah
kerja puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah
kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Dilaksanakan dengan
memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas
no kegiatan tujuan sasaran target waktu Kebutuhan sumber
daya
dana Alat Tenag
a

3) Penyusunan rencana pelasanaan kegiatan (RPK)


Penetapan rincian renacana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK
n kegiat sasar targ Volum Rincian loka tena jadw Sumb
o an an et e pelaksan si ga al er
kegiat aan daya
an

4) Pelaksanaan

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


8
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun bersama. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan promosi kesehatan.
5) Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan
umpan balik pada pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan
dan optimalisasi pelaksanaan upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6) Penilaian dan Evaluasi Merupakan proses sistematis yang mempelajari
pengalaman pembelajaran upaya promosi kesehatan sebagai upaya
meningkatkan kualitas rancangan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
upaya promosi kesehatan yang baru. Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi setelah upaya promosi kesehatan dilakukan
7) Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan hasil evaluasi, penanggungjawab
upaya membuat RTL untuk perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana
kegiatan yang akan datang. Laporan kegiatan, hasil evaluasi dan RTL
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


9
BAB 6. PENGENDAIAN MUTU

6.1 Pengendalian Mutu Upaya Promkes


Sasaran mutu upaya Promkes ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas
berdasarkan acuan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dengan
memperhatikan kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki puskesmas serta
capaian kegiatan sebelumnya. Sasaran mutu dipantau melalui monitoring dan
evaluasi pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam rapat tinjauan
manajemen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas

6.2 Indikator Penilaian Kinerja Promkes

Indikator UKM Target Th


No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Esensial 2023

(1) (2) (3) (4) (5)


2.1.UKM Esensial dan
Perkesmas
2.1.1.Pelayanan
Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat)
1. Rumah Tangga Rumah Tangga (RT) yang Jumlah Rumah 20%
yang dikaji dikaji/dilaksanakan survey Tangga yang dikaji
PHBS tatanan RT di PHBS dibagi jumlah
wilayah kerja Puskesmas sasaran Rumah
pada kurun waktu satu Tangga dikali 100%
tahun. Pelaksanaan
pengkajian pada masa
pandemi dengan
memperhatikan protokol
kesehatan
2. Institusi Institusi Pendidikan (SD/ Jumlah Institusi 50%
Pendidikan MI , SLTP / MTs, SLTA/ Pendidikan yang
yang dikaji MA dan atau sederajat ) dikaji PHBS dibagi
yang dikaji/dilaksanakan jumlah sasaran
survey PHBS tatanan Institusi Pendidikan
Instistusi Pendidikan di dikali 100%
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu
tahun
3. Pondok Pondok Pesantren yang Jumlah Pondok 70%
Pesantren dikaji/dilaksanakan survey Pesantren yang dikaji
(Ponpes) yang PHBS tatanan Pondok PHBS dibagi jumlah
dikaji Pesantren di wilayah kerja Ponpes dikali 100%
Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun.
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
10
Pelaksanaan pengkajian
pada masa pandemi
dengan memperhatikan
protokol kesehatan
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Rumah Tangga (minimal Jumlah Rumah 55%
Sehat yang yang dikaji adalah 20% Tangga yang
memenuhi 10 dari Total Rumah Tangga) memenuhi 10
indikator PHBS yang memenuhi 10 indikator PHBS
indikator PHBS rumah rumah tangga dibagi
tangga (persalinan jumlah sasaran
ditolong oleh nakes, bayi rumah tangga yang
diberi ASI eksklusif, dikaji dikali 100%
menimbang bayi/balita,
menggunakan air bersih,
mencuci tangan pakai air
bersih dan sabun,
menggunakan jamban
sehat, memberantas jentik
dirumah, makan buah dan
sayur tiap hari, aktivitas
fisik tiap hari, tidak
merokok) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun.
2. Institusi Institusi Pendidikan Jumlah Institusi 74%
Pendidikan (minimal yang dikaji Pendidikan yang
yang memenuhi adalah 50% dari institusi memenuhi 7- 9
7 - 9 indikator pendidikan yang ada ) Indikator PHBS
PHBS yang memenuhi 7 -9 Institusi Pendidikan
(klasifikasi IV) indikator PHBS Institusi dibagi jumlah
Pendidikan (mencuci sasaran Institusi
tangan dengan air yang Pendidikan yang
mengalir & menggunakan dikaji dikali 100%
sabun, menggunakan
jamban bersih dan sehat,
menggunakan masker
dengan benar, menjaga
jarak, melakukan
desinfektan ruang belajar,
melakukan cek suhu,
membawa peralatan
pribadi dan bekal makan
sendiri, pengaturan
sirkulasi udara,
memberantas jentik, tidak
merokok di sekolah,
mengukur BB dan TB tiap
6 (enam) bulan sekali,
membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
3. Pondok Pondok Pesantren Jumlah Ponpes yang 50%

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


11
Pesantren yang (minimal yang dikaji memenuhi 13 - 15
memenuhi 13- adalah 70 % dari Ponpes indikator PHBS
15 indikator yang ada) yang memenuhi Ponpes dibagi jumlah
PHBS Pondok 13 - 15 indikator PHBS Pondok Pesantren
Pesantren Pondok Pesantren yang dikaji dikali
(Klasifikasi IV) (kebersihan perorangan, 100%
penggunaan air minum Catatan: tidak
dan air bersih, kebersihan dihitung sebagai
tempat wudhu, pembagi bila tidak
menggunakan kamar ada Ponpes
mandi dan jamban sehat,
kebersihan asrama,
kebersihan ruang belajar,
kebersihan halaman,
tempat penampungan air
dan barang bekas bebas
jentik, mengkonsumsi
makanan bergizi
seimbang, pemanfaatan
Poskestren dan sarana
yankes, tidak merokok,
mengetahui informasi
kesehatan prioritas,
menjadi peserta dana
sehat, membuang sampah
di tempat sampah,
kebersihan dapur) di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu
tahun.
2.1.1.3.Intervensi/
Penyuluhan
1. Kegiatan Kelompok RT di Posyandu Jumlah kegiatan 100%
intervensi pada Balita yang telah penyuluhan
Kelompok diintervensi minimal 4 kali kelompok /bentuk
Rumah Tangga per Posyandu terkait 10 intervensi lain terkait
indikator PHBS bisa 10 indikator PHBS
dengan penyuluhan pada rumah tangga
kelompok langsung atau melalui Posyandu
memberikan informasi Balita yang ada di
kesehatan melalui WA wilayah Puskesmas
grub dan atau bentuk selama 1 tahun
intervensi lain (dengan dibagi (4 kali jumlah
metode apapun) oleh posyandu Balita yang
petugas Puskemas di ada di wilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas puskesmas) dikali
pada kurun waktu satu 100 %
tahun
2. Kegiatan Institusi Pendidikan (SD / Jumlah kegiatan 100%
intervensi pada MI ; SLTP / MTs, penyuluhan/bentuk
Institusi SLTA/MA ) yang telah intervensi lain pada
Pendidikan diintervensi minimal 2 kali institusi pendidikan
per institusi pendidikan yang dikaji PHBS
baik dengan penyuluhan selama 1 tahun
dan atau bentuk intervensi dibagi (2 kali jumlah
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
12
lainnya (dengan metode institusi pendidikan
apapun) oleh petugas yang dikaji PHBS)
Puskesmas di wilayah dikali 100 %
kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
3. Kegiatan Pondok Pesantren yang Jumlah kegiatan 100%
intervensi pada telah diintervensi minimal penyuluhan/bentuk
Pondok 2 kali tiap ponpes baik intervensi lain pada
Pesantren dengan penyuluhan pondok pesantren
kelompok langsung atau yang dikaji PHBS
memberikan informasi selama 1 tahun
kesehatan melalui WA dibagi (2 kali jumlah
grub dan atau bentuk pondok pesantren
intervensi lainnya ( dengan yang dikaji PHBS)
metode apapun ) oleh dikali 100 %
petugas Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu
tahun

2.1.1.4.Pengembangan
UKBM
1. Posyandu Balita Posyandu Balita yang Jumlah Posyandu 76%
PURI (Purnama berstrata Purnama dan Balita Purnama dan
Mandiri) Mandiri di wilayah kerja Mandiri dibagi jumlah
Puskesmas dalam waktu 1 Posyandu Balita
tahun dikali 100%
2. Poskesdes/ Poskesdes/Poskeskel Jumlah 78%
Poskeskel Aktif yang berstrata Madya, Poskesdes/Poskeskel
Purnama dan Mandiri di yang berstrata
wilayah kerja Puskesmas Madya, Purnama dan
pada kurun waktu satu Mandiri dibagi jumlah
tahun Poskesdes/Poskeskel
yang ada dikali 100%

2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif


1. Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Siaga Jumlah 98,3%
Siaga Aktif Aktif dengan Strata Desa/Kelurahan
Pratama, Madya, Purnama Siaga Aktif dengan
dan Mandiri di wilayah Strata Pratama,
kerja Puskesmas pada Madya, Purnama
kurun waktu satu tahun dan Mandiri dibagi
jumlah total desa
dikali 100%
2. Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Siaga Jumlah 17,5%
Siaga Aktif Aktif dengan Strata Desa/Kelurahan
PURI (Purnama Purnama dan Mandiri di Siaga Aktif Purnama
Mandiri ) wilayah kerja Puskesmas dan Mandiri dibagi
dalam kurun waktu satu jumlah total Desa
tahun Siaga dikali 100%
3. Pembinaan Pembinaan Jumlah 100%
Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Siaga Desa/Kelurahan
Siaga Aktif oleh petugas Puskesmas Siaga yang dibina 2
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
13
minimal 2 (dua) kali dalam kali per tahun dibagi
satu tahun di wilayah kerja jumlah total
Puskesmas desa/Kelurahan
Siaga dikali 100 %

2.1.1.6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat
1. Promosi Puskesmas dan Jumlah Puskesmas 100%
kesehatan jaringannya (Puskesmas, dan jaringannya yang
untuk program Pustu, Ponkesdes) melakukan promosi
prioritas di memberikan promosi kesehatan program
dalam gedung kesehatan program prioritas minimal
Puskesmas dan prioritas (Penurunan AKI & sebanyak 12 (dua
jaringannya AKB, Stunting, Covid, belas) kali dalam
(sasaran HIV/AIDS, TB, Kusta, kurun waktu satu
masyarakat) Napza, Diabetes Melitus, tahun kepada
Hipertensi, Gangguan masyarakat yang
Jiwa , Imunisasi, Germas datang ke
dan Posyandu ) kepada Puskesmas dan
masyarakat yang datang jaringannya dibagi
ke Puskesmas dan jumlah Puskesmas
jaringannya minimal 12 dan jaringannya di
(dua belas) kali dalam satu satu wilayah kerja
tahun dalam kurun waktu
satu tahun yang
sama dikali 100 %
2 Pengukuran Pengukuran dan Jumlah UKBM yang 100%
dan Pembinaan pembinaan tingkat diukur dan dibina
Tingkat perkembangan UKBM tingkat
Perkembangan adalah penentuan strata perkembangannya
UKBM UKBM yang terdiri dari dibagi Jumlah UKBM
strata Pratama, Madya, yang ada di satu
Purnama & Mandiri serta wilayah kerja dalam
pembinaan tingkat kurun waktu satu
perkembangannya agar tahun dikali 100 %
meningkat stratanya.
UKBM yang diukur dan
dibina tingkat
perkembangannya adalah
Posyandu Balita,
Posyandu Lansia,
Poskesdes, Pos
Kesehatan Pesantren,
Saka Bhakti Husada,
yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, oleh petugas
Puskesmas selama 1
(satu) tahun. Skor strata
berdasarkan Buku
Pedoman Pengukuran
Tingkat Perkembangan
UKBM yaitu Posyandu
Balita ( Pratama : <60;
Madya : 64-74;
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong
14
Purnama :75-94; Mandiri :
95 -100 ); Poskesdes dan
Poskestren (Pratama :
<50; Madya : 50 -
69;Purnama:70-89;Mandiri
: 90 - 100); SBH ( Pratama
: < 30; Madya : 30 - 49:
Purnama: 50 - 69;
Mandiri : 70 -100).

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


15
BAB VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas Condong dan
lintas sektor terkait dalam pelaksanaan promosi kesehatan dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan
kegiatan upaya promosi kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari
semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan
peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelaksanaan upaya
Promkes yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja Puskesmas dan
diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Condong

Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong


16
Pedoman Internal Promkes/Puskesmas Condong 17

Anda mungkin juga menyukai