Anda di halaman 1dari 42

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN DANA ALOKASI NON FISIK


KEGIATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
TAHUN 2022

Kelompok Sub Substansi Gizi


Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
Tahun 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari


pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi
Presiden yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia kedepan, titik
dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin
kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan
anak usia sekolah, ini merupakan umur emas untuk mencetak
manusia Indonesia unggul ke depan.
Gizi berperan besar dalam menentukan kelangsungan hidup
bayi dan balita serta menentukan bagaimana masa depan anak-
anak tersebut baik kematiannya maupun kehidupannya. Selain itu
Interaksi gizi dan infeksi menentukan kualitas hidup anak-anak
waktu dewasa baik fisik, mental dan intelektual. Gangguan gizi
pada awal kehidupan akan berpengaruh terhadap kualitas sumber
daya manusia. Karena pada masa ini tidak akan terulang lagi.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan UKM, dengan pendekatan promotif, preventif, tanpa
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh,
dan berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan nasional,
Kementerian Kesehatan bertanggung jawab melaksanakan
Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku
hidup sehat
Puskesmas merupakan unit pelayanan tingkat dasar yang
menjadi ujung tombak dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,
dengan pendekatan kegiatan preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif di wilayah kerjanya. Puskesmas dapat memanfaatkan
Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan
bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk
meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan
kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Dengan demikian diharapkan akses kepada masayarakat dapat
lebih terjangkau sehingga semua masyarakat dapat mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan dan pengelolaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik
(good governance) yakni transparan, efektif, efisien, akuntabel dan
tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya. Dalam rangka
pelaksanaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan Kementerian
Kesehatan, Dinas Kesehatan menyusun petunjuk teknis sebagai
pedoman penggunaan anggaran yang berisi penjelasan rincian
kegiatan pemanfaatan BOK puskesmas.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan petugas kesehatan
dan kader dalam mendukung pelaksanaan percepatan perbaikan
gizi masyarakat terutama dalam bentuk upaya kesehatan
bersifat promotif dan preventif dengan menggunakan
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik khususnya BOK
Puskesmas pada tahun anggaran 2022.
2. Tujuan Khusus
Petunjuk teknis ini digunakan sebagai acuan dalam:
a. Melakukan surveilnas gizi;
b. Melakukan Konvergensi lintas program/lintas sector dalam
upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat;
c. Melakukan tumbuh kembang balita;
d. Melakukan kegiatan Gerakan Perempuan Pekerja Sehat
Produktif (GP2SP);
e. Penguatan UKS/M dan TP UKS/M pada pendampingan dan
evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan Pemberian
Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri.

C. SASARAN
Tenaga kesehatan dan kader kesehatan yang melaksanakan
kegiatan perbaikan gizi masyarakat.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang –undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
3. Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2013 tentang gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 23 tahun 2014 tentang
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 88 tahun 2014 tentang
Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang
Standar Produk Suplementasi Gizi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 14 tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 28 tahun 2019 tentang
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat
Indonesia;
10. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
11. Peraturan Menteri Kesehatan nomor nomor 2 tahun 2020
tentang Standar Antropometri Anak;
12. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2020-2024
13. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 2 tahun 2022 tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik
Bidan Kesehatan Tahun Anggaran 2022.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup meliputi kegiatan perbaikan gizi masyarakat dalam
pelaksanaan Bantuan Operasional (BOK) Puskesmas yang meliputi :
1. Persiapan teknis;
2. Pelaksanaan kegiatan;
3. Pelaporan; dan
4. Pemantauan dan evaluasi;
5. Pertanggungjawaban kegiatan.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


BAB II
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari


pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden
yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan SDM
menjadi kunci Indonesia kedepan, titik dimulainya pembangunan SDM
adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak usia sekolah, ini merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia unggul ke depan
Upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya,
dengan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat,
dengan pendekatan promotif, preventif tanpa meninggalkan kuratif dan
rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam
konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung
jawab melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup
sehat.
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu
gizi perorangan dan masyarakat. Pelayanan gizi adalah suatu upaya
memperbaiki atau meningkatkan makanan, dietetik masyarakat,
kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran,
implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka
mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit. Untuk
itu perlu adanya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif di wilayah kerja
Puskesmas yaitu melalui dana BOK Puskesmas.
Dalam kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat jenis pembiayaan
dapat digunakan untuk
a. Belanja transportasi lokal petugas kesehatan, kader, serta lintas
sektor
b. Belanja perjalanan dinas dalam wilayah kerja Puskesmas bagi pegawai
Puskesmas ASN dan non ASN
c. Belanja kegiatan pertemuan/ rapat di dalam atau di luar Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai keuangan daerah;
Dana BOK Puskesmas tidak boleh dimanfaatkan untuk pembiayaan
promosi kesehatan di media cetak (koran, majalah, dan lain-lain) dan
elektronik

A. MENU KEGIATAN BOK PUSKESMAS


1. Upaya Penurunan AKI dan AKB
a. Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP) melalui
Fasilitasi dan Pembinaan kegiatan GP2SP
1) Uraian Kegiatan
GP2SP adalah upaya dari pemerintah, masyarakat,
maupun pemberi kerja dan serikat pekerja/serikat buruh
untuk menggalang dan berperan serta guna meningkatkan
kepedulian dan mewujudkan upaya perbaikan kesehatan
pekerja/buruh perempuan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan kualitas generasi penerus.
Fasilitasi dan pembinaan kegiatan GP2SP meliputi
peningkatan status gizi pekerja perempuan, pelayanan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


kesehatan reptroduksi terutama kesehatan sebelum hamil,
hamil dan bersalin, peningkatan pemberian ASI selama
ditempat kerja dan penyediaan makanan melalui kantin
sehat. Fasilitasi dan pendampingan diberikan kepada
perusahaan yang sebagian besar pekerjanya adalah
perempuan.
2) Tujuan
a. Meningkatkan status gizi pekerja perempuan
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi melalui
kegiatan pemberian Tamblet Tambah Darah kepada
pekerja perempuan dan ibu hamil
c. Meningkatkan pemberian ASI Ekslusif selama waktu kerja
di tempat kerja
d. Tersedianya makanan sehat melalui kantin sehat
3) Output Kegiatan
a. Adanya kegiatan pemantauan status gizi di perusahaan
b. Adanya pelayanan kesehatan reproduksi kepada pekerja
perempuan.
c. Adanya kebijakan terkait pemberian ASI Eksklusif selama
bekerja di tempat kerja
d. Adanya kantin sehat
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran adalah manajemen dan pekerja perempuan di
perusahaan dengan sebagian besar pekerjanya perempuan.
Lokasi kegiatan adala
5) Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan adalah petugas kesehatan puskesmas
antara lain TPG, Sanitarian/pengelola program kesling.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


b. Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah Darah,
Edukasi Gizi Seimbang, dan Pendidikan Kespro Pada Anak
Usia Sekolah dan Remaja melalui kegiatan Pendampingan
dan evaluasi Pelaksanaan Pemberian TTD Pada Remaja Putri
1) Uraian Kegiatan
Penanganan anemia pada remaja putri salah satunya
dengan program pemberian tablet tambah darah. Sasaran
program pemebrian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja
putri yaitu yang berusia 12-18 tahun yang ada di institusi
pendiddikan.
Kegiatan pendampingan pelaksanaan pemberian TTD
pada remaja putri di sekolah dilakukan agar kegiatan logistic
TTD, distribusi dan kepatuhan konsumsi TTD dapat berjalan
optimal di sekolah.
Kegiatan evaluasi TTD juga dapat dilakukan sebagai
salah satu upaya untuk melakukan identifikasi masalah
terkait program pemberian TTD pada remaja putri di sekolah
dan alternative penyelesaian masalah terkait program TTD
di sekolah
2) Tujuan
a. Mengoptimalkan kegiatan penanggulangan anemia pada
remaja putri melalui program TTD
b. Mengidentifikasi permasalahan penanggulangan anemia
pada remaja putri di sekolah
c. Mengetahui alternative pemecahan masalah
penanggulangan anemia pada remaja putri di sekolah
3) Output Kegiatan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Adanya kegiatan pemberian TTD pada remaja putri disekolah
Adanya hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberian TTD
pada remaja putri disekolah
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran kegiatan adalah semua remaja putri di sekolah dan
sekolah yang kegiatan pemberian TTD pada remaja putri
masih belum optimal.
5) Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan adalah TPG puskesmas atau pengelola
program AUSREM dan tim puskesmas.

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Survailans Gizi
Surveilans gizi  merupakan suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara
terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan
kinerja pembinaan gizi masyarakat. Surveilans Gizi berguna untuk
mendapatkan informasi keadaan gizi masyarakat secara cepat,
akurat, teratur dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk
menetapkan kebijakan gizi maupun tindakan segera yang tepat.
Informasi yang digunakan mencakup indikator pencapaian gizi
masyarakat serta informasi lain yang belum tersedia dari laporan
rutin. Adanya surveilans gizi akan dapat meningkatkan efektivitas
kegiatan pembinaan gizi dan perbaikan masalah gizi mayarakat
secara tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jenis tindakannya
Kegiatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan teknis
surveilans gizi yaitu pengkajian (assessment), analisis (analysis) dan
respon (action) yang merupakan suatu siklus. Sistem surveilans gizi

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


adalah alat untuk menghasilkan informasi yang sangat membantu
dalam formulasi, modifikasi dan aplikasi kebijakan gizi di suatu
wilayah. Surveilans mencakup informasi tentang pengaruh pola
konsumsi gizi dan status gizi sehingga dalam analisis surveilans gizi
juga membutuhkan informasi terkait faktor ekonomi, sosial budaya
biologis dan geografis
Kegiatan surveilans gizi meliputi
a. Pendampingan pemantauan pertumbuhan di posyandu
1) Uraian kegiatan
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah
satu kegiatan program perbaikan gizi masyarakat yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi pada balita. Pemantauan
pertumbuhan dilakukan setiap bulan di posyandu
dengan menimbang berat badan balita dan mengukur
pajang badan atau tinggi badan balita, lingkar lengan
atas dan lingkar kepala, kemudian dibandingkan
dengan standar sehingga didapat status pertumbuhan
balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Pendampingan pemantauan pertumbuhan
diposyandu meliputi :
a) Inventarisasi jumlah sarana dan prasarana di
posyandu yang terstandar dan dalam kondisi baik;
b) Inventarisasi jumlah kader terampil
c) Pengamatan terhadap penimbangan dan
pengukuran balita
d) Pembinaan kader posyandu

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


2) Tujuan
a) Tersedianya sarana dan prasarana posyandu yang
sesuai standar;
b) Meningkatkan ketrampilan kader dalam menimbang
dan mengukur balita di posyandu;
c) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader
tentang pemantauan pertumbuhan di posyandu.
3) Output Kegiatan
Kader dapat melakukan pemantauan pertumbuhan
yang akurat dengan sarana dan prasarana yang
terstandar.
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Posyandu yang memiliki
a) Cakupan D/S < 75 %
b) Cakupan N/D < 95 %
c) Pelayanan 5 meja di posyandu tidak berjalan
optimal.
5) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan pendampingan posyandu dalam
pemantauan pertumbuhan balita adalah petugas
puskesmas yang sudah mendapatkan orientasi dan
atau pemantauan pertumbuhan. Kegiatan dapat
dilaksanakan Bulan Januari sampai dengan Desember
tahun 2022

b. Pertemuan analisis pemantauan pertumbuhan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


1) Uraian kegiatan
Pertemuan analisis pemantauan pertumbuhan
merupakan salah satu bagian dari surveilans gizi
yaitu analisis data. Dalam pertemuan analisis
pemantauan pertumbuhan ditampilkan hasil
penimbangan yang meliputi data jumlah sasaran
balita (S), jumlah balita yang memiliki buku KIA/KMS
(K), jumlah balita yang ditimbang (D), jumlah balita
yang naik berat badannya (N), jumlah balita baru (B),
jumlah balita yang ditimbang bulan ini, tidak
ditimbang bulan lalu (O), serta balita yang tidak naik
berat badannya (T). Hasil analisa status gizi balita
juga di analisa, status gizi balita yang digunakan
minimal berdasarkan 3 indikator yaitu BB/U, BB/PB
atau BB/TB dan PB/U atau TB/U.
Dalam kegiatan ini dilakukan analisis indikator
kinerja gizi dengan menghubungkan indikator yang
saling terkait dengan pemantauan pertumbuhan
balita yang disajikan dengan membandingkan antar
waktu dan antar tempat menurut Desa/Kelurahan.
2) Tujuan
a) Mengetahui SKDN di desa wilayah kerja puskesmas
b) Mengetahui status gizi balita di desa wilayah kerja
puskesmas
c) Mengidentifikasi permasalalahan terkait
pemantauan pertumbuhan di posyandu

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


d) Menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan
dalam pemantauan pertumbuhan yang ada di
wilayah kerja puskesmas.

3) Output Kegiatan
Adanya hasil analisis pemantauan pertumbuhan di
wilayah kerja puskesmas
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Sasaran kegiatan ini antara lain :
a) Kepala Puskesmas
b) Bidan Desa
c) Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas
d) Petugas Promkes
e) Petugas lainnya yang terkait
Lokasi kegiatan dapat dilaksanakan di Desa atau
Puskesmas.
5) Pelaksanaan Kegiatan.
Pelaksana kegiatan pertemuan analisis pemantauan
pertumbuhan yaitu puskesmas dengan
penanggungjawab adalah Tenaga Pelaksana Gizi
Puskesmas. Pelaksanaan Kegiatan dapat dilakukan
setelah pelaksanaan Bulan Penimbangan Balita pada
bulan Fenruari 2022 atau Agustus 2022 dan input
data balita ke e-PPGBM minimal diinput 80 %
disetiap desanya.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


c. Pertemuan advokasi Lintas Program/Lintas sector
terkait kegiatan pemantauan pertumbuhan
1) Uraian Kegiatan
Advokasi adalah salah satu bentuk komunikasi
persuasif, yang bertujuan untuk mempengaruhi
pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan
atau keputusan. advokasi Lintas Program/Lintas
sector terkait kegiatan pemantauan pertumbuhan ini
mengkomunikasikan hasil dari analisis pemantauan
pertumbuhan dan isu-isu terkait pemantauan
pertumbuhan yang dapat dilakukan degan
perencanaan yang strategis dengan target utama
pengambil kebijakan dan sector terkait. Keberhasilan
kegiatan ini diperoleh bila proses dilakukan secara
sistematis, terstruktur, terencana dan bertahap
dengan tujuan yang jelas, untuk mempengaruhi
perubahan kebijakan agar menjadi lebih baik.
2) Tujuan
Mempengaruhi pemangku kepentingan dalam
pengambilan kebijakan atau keputusan terkait
pemantauan pertumbuhan balita yang ada di wilayah
kerja puskesmas.
3) Output
Adanya rancangan kebijakan terkait pemantauan
pertumbuhan di puskesmas
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Sasaran peserta kegiatan yaitu :
a) Camat

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


b) Kepala Puskesmas
c) Kepala Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
d) Ketua TP PKK di Wilayah Kerja Puskesmas
e) Tokoh Agama dan atau tokoh masyarakat
f) Peserta terkait lainnya
Lokasi pertemuan advokasi Lintas Program/Lintas
sector terkait kegiatan pemantauan pertumbuhan
dapat dilaksanakan di Kecamatan atau di balai desa
yang berada di wilayah kerja puskesmas.
5) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan advokasi Lintas Program/Lintas
sector terkait kegiatan pemantauan pertumbuhan
adalah puskesmas. Pelaksanaan kegiatan dapat
dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Oktober
tahun 2022.

d. Peningkatan cakupan pelayanan melalui Kunjungan


rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko gangguan
pertumbuhan maupun status gizi (termasuk balita yang
tidak datang timbang)
1) Uraian Kegiatan
Peningkatan cakupan pelayanan melalui
Kunjungan rumah dalam rangka konfirmasi balita risiko
gangguan pertumbuhan maupun status gizi adalah
kegiatan yang dilakukan dengan mengunjungi balita
yang memiliki resiko gangguan pertumbuhan, balita 2
bulan berturut- turut tidak naik berat badannya, balita
yang memiliki status gizi kurang, stunting, resiko

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


gemuk maupun obesitas. Kegiatan ini untuk
mengetahui keadaan gizi dan riwayat penyakit infeksi,
karakteristik balita, riwayat kehamilan ibu, pola asuh,
recall makanan dalam 24 jam terakhir. Dalam kegiatan
ini dapat diberikan rekomendasi atau saran kepada ibu
balita atau pengasuh untuk memperbaiki status gizi
balita.
Kader kesehatan dilibatkan dalam Pelaksanaan
kegiatan ini dengan melakukan pendampingan balita
yang beresiko mempunyai masalah pertumbuhan.
Selama pendampingan kader dapat mencatat hal baik
yang telah dilakukan oleh ibu atau pengasuh,
permasalahan utama yang menyebabkan resiko
pertumbuhan serta dapat memberikan nasihat atau
pesan yang relevan.
2) Tujuan
a) Mengidentifikasi penyebab resiko masalah
pertumbuhan pada balita;
b) Adanya pendampingan oleh kader kepada balita
yang memiliki resiko masalah pertumbuhan.
3) Output
Adanya rekomendasi/ saran dalam mengatasi resiko
pertumbuhan balita agar balita mencapai status gizi
baik/normal;
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Sasaran kegiatan ini antara lain :
a) Balita yang memiliki status gizi wasting (gizi
kurang)

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


b) Balita yang memiliki status gizi underweight (berat
badan kurang)
c) Balita yang memiliki status gizi stunting (pendek)
d) Balita yang tidak naik berat badannya minimal 2
bulan berturut-turut.
Lokasi kegiatan adalah di rumah sasaran/balita
5) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini adalah petugas kesehatan dan
kader kesehatan sebagai kader pendampingnya.
Kegiatan dapat dilaksanakan mulai bulan Januari 2022.

e. Pelacakan dan pendampingan intervensi gizi pada bumil


KEK, balita yang memiliki gangguan
pertumbuhan/bermasalah status gizinya.
1) Uraian Kegiatan
Pelacakan dan pendampingan intervensi gizi
pada bumil KEK, balita yang memiliki gangguan
pertumbuhan/bermasalah status gizinya merupakan
salah satu kegiatan validasi dan verifikasi balita dan
ibu hamil yang memiliki resiko masalah gizi. Dalam
kegiatan ini juga berkelanjutan dengan melakukan
pendampingan kepada balita atau ibu hamil yang
mempunyai masalah gizi. Pendampingan yang
dilakukan denga memantau pelaksanaan intervensi
yang diberikan oleh petugas yang melakukan
pelacakan sebelumnya.
2) Tujuan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


a) Memverikasi dan memvalidasi balita dan ibu
hamil yang mempunyai masalah gizi
b) Mendampingi balita dan ibu hamil yang memiki
masalah gizi mendapatkan intervensi yang tepat.
3) Output
a) Adanya hasil validasi dan verifikasi balita dan ibu
hamil yang mempunyai masalah gizi dan
b) Adanya pendampingan intervensi kepada balita dan
ibu hamil yang mempunyai masalah gizi
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah balita gizi buruk
dan ibu hamil KEK. Lokasi kegiatan adalah di
posyandu, atau rumah sasaran.
5) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini adalah bidan desa, TPG dan
bidan Puskesmas. Pelaksnaan kegiatan dilakukan
mulai bulan Januari 2022

f. Edukasi/penyuluhan kepada masyarakat pentingnya


pemantauan pertumbuhan dan peningkatan ketahanan
gizi
1) Uraian Kegiatan
Edukasi/penyuluhan kepada masyarakat
tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi ini merupakan kegiatan
kepada ibu balita, pengasuh dan masyarakat dengan
memberikan informasi tentang pentingnya memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita secara rutin di

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Posyandu. Seain itu dalam kegiatan ini juga dapat
diberikan informasi tentang peningkatan ketahanan
gizi dalam keluarga. Kegiatan dilakukan metode
penyuluhan atau edukasi.

2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan ibu balita, pengasuh dan
masyarakat tentang pemantauan pertumbuhan balita
dan ketahanan gizi.
3) Output
Adanya edukasi/penyuluhan terkait pemantauan
pertumbuhan dan ketahanan gizi.
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Sasaran kegiatan adalah ibu balita, pengasuh serta
masyarakat. Pelaksanaan kegiatan bisa dilakukan di
posyandu, balai desa, dll
5) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dapat dilakukan oleh Puskesmas da
dilaksanakan mulai bulan Januari 2022
g. Kunjungan ke shelter penampungan pada daerah
bencana dalam rangka penilaian cepat status gizi
1) Uraian Kegiatan
Penilaian status gizi di daerah bencana
merupakan kegiatan Penilaian/Pengkajian Kesehatan
Cepat/Rapid Health Asessment (RHA). Rapid Health
Asessment (RHA) adalah penilaian/pengkajian

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


kesehatan yang cepat dalam kondisi bencana melalui
pengumpulan informasi, dilakukan kurang dari 1
minggu setelah kejadian, sehingga dapat digunakan
untuk pengambilan tindakan segera.
Berdasarkan hasil penialain cepat, sub
klaster gizi dapat mengetahui jumlah dan lokasi
kelompok penduduk rawan seperti bayi, anak balita,
ibu hamil, ibu menyusui dan lansia untuk
mengetahui jenis pelayanan gizi yang diperlukan.
Kegiatan pengkajian status gizi/ kesehatan ini
berkelanjutan selama keadaan darurat (siaga darurat,
tanggap darurat, dan transisi darurat).
2) Tujuan
a) Mengetahui jumlah anggota keluarga kelompok
rawan yang terkena bencana
b) Mengetahui hasil pengukuran antropometri dan
factor penyakit pada balita dan ibu hamil di daerh
bencana
c) Mengetahui status gizi balita dan ibu hamil di
daerah bencana
d) Menyusun rencana intervensi, saran atau
rekomendasi pelayanan gizi di daerah bencana
3) Output
a) Tersedianya data register keluarga dan ibu hamil
b) Tersedianya data hasil pengukuran antropometri
dan factor penyakit pada balita dan ibu hamil
c) Tersedianya data status gizi balita dan ibu hamil

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


d) Adanya rencana intervensi, saran atau
rekomendasi pelayanan gizi.
4) Sasaran/Lokasi
a) Sasaran adalah kelompok rawan gizi yaitu balita,
ibu hamil, ibu menyusui, lansia yang berada di
shelter penampungan daerah bencana
b) Lokasi kegiatan yaitu shelter penampungan daerah
yang terkena bencana
5) Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah Tenaga Pelaksana Gizi
Puskesmas

h. Pendataan dan pemutakhiran sasaran program


kesehatan terintegrasi dalam upaya perbaikan gizi
masyarakat
1) Uraian Kegiatan

Pendataan dan pemutakhiran sasaran


program kesehatan terintegrasi dalam upaya dalam
upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan kegiatan
memvalidasi dan verifikasi data sasaran program
perbaikan gizi masyarakat sehingga data sasaran
yang dilaporkan sesuai dengan data sasaran riil yang
ada.

2) Tujuan
Menyediakan sasaran program perbaikan gizi
masyarakat yang sudah valid/sesuai
3) Output

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Tersedianya data sasaran program perbaikan gizi
masyarakat
4) Sasaran dan Lokasi Kegiatan
Sasaran kegiatan yaitu balita dan ibu hamil baru
yang di wilayah puskesmas. Lokasi kegiatan
posyandu atau desa

5) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini yaitu bidan desa atau TPG
puskesmas. Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan
mulai bulan Januari 2022

i. Pelacakan dan pendampingan penduduk dengan risiko


masalah gizi
1) Uraian Kegiatan
Pelacakan dan pendampingan penduduk
dengan risiko masalah gizi merupakan salah satu
kegiatan identifikasi masalah pada balita dan ibu
hamil yang memiliki resiko masalah gizi serta
mendapatkan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).
PAGT merupakan suatu metode pemecahan masalah
yang sistematis dalam menangani problem gizi,
sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman,
efektif dan berkualitas tinggi, menggunakan struktur
dan kerangka kerja yang konsisten sehingga setiap
pasien yang bermasalah gizi akan mendapat 4

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


(empat) langkah proses asuhan gizi yaitu: assesmen,
diagnosis, intervensi serta monitoring dan
evaluasi gizi.
2) Tujuan
Meningkatkan tingkat kinerja, dengan menentukan
diagnosis/masalah gizi yang akan ditangani sampai
monitoring & evaluasi.

3) Output
Adanya asuhan gizi yang terstandar untuk balita dan
ibu hamil yang memiliki resiko masalah gizi.
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran kegiatan ini yaitu balita yang meiliki resiko
masalah pertumbuhan baik gizi buruk, gizi kurang,
berat badan kurang, resiko gemuk, obesitas, ibu
hamil KEK dan ibu hamil anemia.
5) Pelaksana
Pelaksana kegiatan yaitu TPG yang sudah
mendapatkan orientasi tentang PAGT. Kegiatan ini
dapat dilaksanakan mulai bulan Januari 2022

j. Peningkatan cakupan pelayanan melalui kunjungan


rumah, sweeping balita yang tidak datang ke posyandu
1) Uraian Kegiatan
Peningkatan cakupan pelayanan merupakan
kegiatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya gizi di posyandu melalui kunjungan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


rumah , sweeping balita yang tidak datang ke
posyandu. Kegiatan ini dapat berupa penimbangan
dan pengukuran balita serta sweeping vitamin A
agar capaian pelayanan program gizi yang
dilaksanakan di posyandu mencapai target 100 %
2) Tujuan
Meningkatkan cakupan pelayanan program
perbaikan gizi masyarakat melalui pemantauan
pertumbuhan balita dan pemberian kapsul vitamin
A mencapai hingga mencapai target 100 % dari
jumlah sasaran yag ada di posyandu.
3) Output
Semua balita di posyandu dipantu pertumbuhannya
dan atau mendapatkan kapsul vitamin A.
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran adalah balita yang tidak hadir di posyandu
untuk pemantauan pertumbuhan dan tidak
mendapat kapsul vitamin A yang ada di posyandu
sehingga cakupan layanan di posyandu masih
rendah/ belum mencapai target 100 %.
5) Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah petugas puskesmas.
Pelaksanaan dapat dilakukan di bulan Januari s.d
Desember tahun 2022

b. Konvergensi LP/LS dalam upaya percepatan perbaikan gizi


masyarakat

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Kegiatan konvergensi dengan lintas program atau lintas
sektor dalam upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya
untuk salah satu upya mewujudan amanat undang – undang
kesehatan no 36 tahun 2019 melalui upaya perbaikan gizi
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan prilaku sadar gizi dan kesehatan
sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Dalam mewujudkan hal tersebut diatas maka pemerintah
mempunyai Rencana Pembagunan Jangka Menengah Nasioanal
(RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 sebagai
berikut :
Tabel 1
Indikator RPJMN dan Renstra 2020-2022

No Indikator Target
2020 2021 2022 2023 2024
1 Prevalensi stunting 24.1 % 21.1 % 18.4 % 16 % 14 %
pada balita
2 Prevalensi wasting 8.1 % 7.8 % 7.5 % 7.3 % 7%
pada balita
3 Jumlah balita yang 90.000 140.000 190.000 240.000 290.000
mendapat
suplementasi gizi
mikro
4 Persentase ibu 16 % 14.5 % 13 % 11.5 % 10 %
hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
5 Persentase 51 % 70 % 80 % 100 % 100 %
Kabupaten/ kota
yang melaksanakan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Surveilans gizi
6 Persentase bayi usia 10 % 20 % 30 % 45 % 60 %
kurang dari 6 bulan
mendapat ASI
Eksklusif
7 Persentase Balita 60 % 65 % 70 % 75 % 80 %
yang dipantau
Pertumbuhan dan
Perkembangannya

Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan perbaikan


gizi masyarakat dengan meningkatakan daya dan hasil guna
penyelenggaraan Posyandu yang berfungsi sebagi wadah
pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan
dari petugas kepada masyarakat juga antar sesama masyarakat.
Fungsi lain adalah mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
terutama yang berkaitan dengan penurunan stunting, Angka
kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Anak Balita (AKABA). Dalam upaya mengatasi masalah
gizi buruk dan gizi kurang pada balita, Kementerian kesehatan
juga telah menetapkan kebijakan komprehensif, meliputi
pencegahan, promosi/edukasi dan penanggulangan balita gizi
buruk dimana upaya pencegahan dilaksanakan melalui
pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu dan edukasi
tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sudah terbukti
mengoptimalkan tumbuh kembang dan kecerdasan anak serta
mencegah anak menjadi kegemukan dan obesitas. Pemberian ASI
secara eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan bayi dan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


pemberian makanan pendamping ASI yang tepat dan benar sampa
anak berusia 2 tahun belum sepenuhnya diadopsi menjadi prilaku
sehat dalam keluarga. Untuk itu kegiatan yang dapat dilakukan
melalui Pemberdayaan masyarakat, kader, tokoh masyarakat,
tokoh agama dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat di
tingkat kecamatan, kegiatan ini meliputi 2 hal yaitu kegiatan
pemberian Makan Anak dan Bayi serta ASI Eksklusif.

a. Penguatan Kelompok Pendukung Pemberian Makanan Bayi


dan Anak (PMBA)
1) Uraian Kegiatan
Strategi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (sesuai
Global Strategy for Infant and Young Child Feeding
(WHO/UNCEF, 2003 ) dengan rekomendasi standar emas
PMBA yaitu Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan ASI
Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan,
memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI)
mulai usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI
sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Mengingat
pentingnya pemberian makan bayi dan anak untuk
menjamin kecukupan pemenuhan gizi anak pada masa
1000 HPK maka perlu adanya strategi dalam PMA yaitu
melalui pemberdayaan ibu, keluarga dan masyarakat
dalam praktek PMBA.
Untuk itu dukungan masyarakat memegang peranan
penting dalam kegiatan PMBA selain ibu dan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


keluarga.salah satu pemberdayaan masyarakat berbentuk
adanya kelompok pendukung PMBA yang dapat berperan
aktif dalam mendukung atau mendampingi praktik PMBA
kepada ibu balita. Kegiatan ini untuk menggalang
komitmen dan dukungan serta partisipasi masyarakat
dalam percepatan perbaikan gizi masyarakat melalui
program PMBA.
2) Tujuan
Adanya komitmen, dukungan serta parisipasi masyarakat
dalam praktik pemberian PMBA di tingkat kecamatan
3) Output
a) Adanya penetapan Kelompok Pendukung PMBA yang
dikeluarkan oleh pemangku kebijakan tingkat
Kecamatan
b) Adanya uraian tugas dan dukungan dari kelompok
pendukung PMBA
c) Adanya pendampingan oleh Kelompok Pendukung
PMBA kepada ibu balita dalam praktik PMBA
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran kegiatan Penguatan Kelompok Pendukung
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) terdiri dari :
kader posyandu, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
masyarakat yang peduli terhadap gizi balita.
Lokasi kegiatan di kecamatan.
5) Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah tim puskesmas dan dapat
dilaksanakan mulai bulan triwulan II - III tahun 2022.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


b. Penguatan Kader ASI dalam peningkatan cakupan ASI
Eksklusif
1) Uraian Kegiatan
Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan merupakan
salah satu strategi Global Pemberian Makanan Bayi dan
Anak (PMBA) untuk anak berusia 0-24 bulan. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan praktik
pemberian ASI adalah dengan melakukan konseling dan
penyuluhan kepada ibu dan keluarga. Upaya ini perlu
didukung oleh masyarakat melalui Kelompok Masyarakat
Pendukung Ibu (KP-Ibu menyusui).
Kader merupakan salah satu bagian dari masyarakat
yang mempunyai potensi besar dalam keberhasilan
mendukung keberhasilan menyusui dan dapat
meningkatkan cakupan pemberian ASI secara ekslusif.
Penguatan kader ASI yang telah terbentuk merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut
2) Tujuan
Melakukan review pengetahuan dan ketrampilan kader ASI
dalam praktik menyusui.
3) Output
a) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan Kader ASI
tentang praktik menyusui
b) Adanya Pendampingan kader ASI kepada ibu menyusui
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran kegiatan adalah kader ASI yang ada. Lokasi
kegiatan di wilatyah kerja Kecamatan.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


5) Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah tim puskesmas dan
dilaksanakan di triwulan II- III tahun 2022.
c. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fizik dan
struktur tubuh sehingga dapat diukur dengan dengan satuan
berat badan, panjang badan/ tinggi badan dan lingkar kepala.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
fungsi/kemampuan sensorik, motoric, kognitif, komunikasi,
emosi-osial serta kemandirian balita.
Pertumbuhan dan perkembangan sangat penting karena
kualitas generasi penerus akan ditentukan oleh kualitas tumbuh
kembang anak khususnya perkembangan otak untuk balita 0-3
tahun. Untuk itu dilakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan karena apabila terjadi penyimpangan tumbuh
kembang dapat terdeteksi lebih dini sehingga intervensi dapat
diberikan lebih cepat dan apabila ada keterlambatan deteksi
tumbuh kembang maka penyimpangan sulit untuk diperbaiki.
keluarga harus mengupayakan tumbuh kembang agar anaknya
dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai garis
pertumbuhannya. Pemantuan pertumbuhan dan perkembangan
menggunakan saran dan prasaran yang terstandar. Kegiatan –
kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
yang dapat dilakukan antara lain :
a. Penimbangan rutin balita dan pemantauan tumbuh
kembang
1) Uraian Kegiatan

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Penimbangan rutin balita dan pemantauan
pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk
mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth
faltering) secara dini. Anak umur 12-59 bulan
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan
setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat
di KMS, atau buku pencatatan lainnya.
Pemantauan pertumbuhan sebagai pencatatan
rutin berat badan anak ditambah dengan beberapa
tindakan perbaikan jika ditemukan berat yang tidak
normal. Alur pemantauan pertumbuhan balita di
posyandu adalah : 1) Pendaftaran balita yang datang, 2)
Penimbangan balita, 3) Penilaian hasil penimbangan, 4)
konseling, penyuluhan atau rujukan balita BGM, sakit
dan tidak naik 2 kali berturut-turut ke puskesmas, 5)
Pelayanan gizi oleh petugas.
Pemantauan perkembangan fungsi/kemampuan
sensorik, motorik, kognitif, komunikasi, emosi-sosial
serta kemandirian balita juga dilakukan kepada balita
yang memiliki kelompok umur 0 sampai 24 bulan
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Sedangkan untuk
umur 24 sampai 72 bulan setiap 6 bulan sekali.
2) Tujuan
a) Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
yang ada di posyandu sesuai standar
b) Meningkatkan pelayanan 5 meja di posyandu
3) Output
a) Cakupan program posyandu mencapai target

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


b) Hasil SDIDTK balita di posyandu
c) Adanya konseling/penyuluhan di meja 4
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran adalah semua balita yang ada di posyandu
5) Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan adalah petugas kesehatan.
Pelaksanaan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai
dengan Desember 2022.
b. Pendampingan pemantauan tumbuh kembang balita
1) Uraian Kegiatan
Peran pemantauan pertumbuhan sangat penting
untuk dilakukan dengan cara menimbang berat badan
dan mengukur tinggi atau panjang badan balita secara
teratur di Posyandu, Sehingga kekurangan gizi pada
balita dapat di deteksi sedini mungkin. Kader mempunyai
peran penting dalam Pendampingan pemantauan
tumbuh kembang balita sehingga diharapkan dalam
praktik pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu
kader dalam mengukur tinggi/panjang badan dan berat
badan balita sudah sesuai dengan prosedur yang tepat
dan benar dalam ploting grafik pertumbuhan karena
ploting pada grafik pertumbuhan dalam KMS merupakan
cara menentukan status gizi balita dengan cepat dan
mudah diterapkan di masyarakat.
2) Tujuan
a) Kader terampil dalam melakukan penimbangan dan
pengukuran balita sesuai standar
b) Kader mampu melakukan plot di KMS degan benar

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


3) Output
a) Hasil penimbangan da pengukuran balita yang akurat
b) Interpretasi hasil pemantauan pertumbuhan balita
tepat
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran adalah balita yang ada di posyandu
5) Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan adalah kader posyandu. Pelaksanaan
kegiatan mulai bulan Januari sampai dengan de

c. Pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini


tumbuh kembang (SDIDTK) di posyandu, PAUD dan TK
1) Uraian Kegiatan
Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang
(SDIDTK)  merupakan kegiatan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari umur
0 bulan sampai 72 bulan dan umur 0 sampai 24 bulan
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Sedangkan untuk
umur 24 sampai 72 bulan setiap 6 bulan sekali.

Pemeriksaan pertumbuhan dipantau dari status


gizi kurang dan pendek sedangkan untuk
perkembangannya dipantau melalui motorik halus,
motorik kasar, berbicara dan berbahasa, sosial
kemandirian, tes daya lihat, tes daya dengar, mental

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


emosional, autis dan hiperaktif. Pemeriksaan dilakukan
selama 30 menit, jika pada pemeriksaan ditemukan
gangguan atau penyimpangan maka hasil pemeriksaan
akan langsung disampaikan oleh Guru dan  Orang Tua
siswa masing- masing. Yang kemudian ditindak lanjuti
dengan pemeriksaan lanjutan oleh dokter atau pihak
Puskesmas.

2) Tujuan
a) Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita
apakah sesuai dengan standar pertumbuhan dan
perkembangan balita
b) Mengetahui balita yang mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan balita
c) Merujuk balita yang mengalami masalah
pertumbuhan dan perkembangan ke dokter atau
puskesmas
3) Output
Adanya hasil stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang di posyandu, PAUD atau TK.
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran kegiatan SDIDTK adalah balita berusia 0-72
bulan yang berada di posyandu, PAUD atau TK.
5) Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan adalah petugas yang sudah
mendapatkan sosialisasi/orientasi/pelatihan SDIDTK.
Pelaksanaan kegiatan mulai bulan Januari sampai
dengan Desember 2022.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


d. Pelaksanaan Bulan Penimbangan Balita
1) Uraian Kegiatan
Bulan Penimbangan Balita (BPB) adalah
kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuruan
Panjang atau Tinggi badan pada balita usia 0-
59 bulan dilakukan di Posyandu secara serentak
pada bulan Februari dan Agustus. 
Penimbangan merupakan langkah awal dalam
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
kegiatan Bulan Timbang ini, merupakan salah satu solusi
terbaik dari pemantauan dan pendeteksian tumbuh
kembang bayi dan balita. Bulan timbang dilaksanakan
bersamaan dengan pemberian Vitamin A. Pada kegiatan
bulan timbang ini dilakukan penimbangan berat badan,
pengukuran lingkar lengan, lingkar kepala (baduta),
pengukuran tinggi badan. Dan hasil dari penimbangan
dan pengukuran tersebut dapat mencerminkan status
gizi balita yang merupakan tolak ukur status gizi
masyarakat.
2) Tujuan
a. Menimbang berat badan semua balita yang ada
diposyandu
b. Mengukur panjang badan dan tinggi badan balita
c. Mengukur lingkar kepala baduta.
3) Output

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


Mengetahui status gizi balita yang berusia 0-59 bulan
berdasarkan indicator BB/U, BB/PB atau BB/TB dan
PB/U atau TB/U yang terdaftar posyandu.
4) Sasaran/Lokasi
Sasaran adalah semua balita yang ada di posyandu.
Lokasi pelaksanaan BPB di Posyandu
5) Pelaksanaan
Pelaksana kegiatan BPB adalah petugas dan pelaksanaan
di bulan Februari dan Agustus 2022.

BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PUSKESMAS

Laporan pertanggungjawaban diartikan sebagai laporan atau


dokumen tertulis berisi penjelasan lengkap pelaksanaan hasil kegiatan
upaya perbaikan gizi masyarakat BOK Puskesmas. Laporan
pertanggungjawaban yaitu sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan hasil kegiatan yang memuat apa saja yang terjadi selama
proses pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan hingga akhir

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


kegiatan selesai dilakukan. Laporan pertanggungjawaban diberikan atau
diserahkan setelah kegiatan selesai dilangsungkan, tenggat
penyelesaiannya laporan pertanggungjawaban maksimal 30 (tiga puluh)
setelah selesai kegiatan.
Tujuan laporan pertanggungjawaban kegiatan yaitu :
a. Menginformasikan pelaksanaan kegiatan
b. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
c. Merekomendasikan atau memeberikan saran hasil kegiatan
. Kelengkapan pertanggungjawaban hasil kegiatan dan dana BOK
puskesmas antara lain
a. Kegiatan berbentuk rapat pertemuan/sosialisasi
1. Nota
2. Kwitansi
3. Undangan
4. Surat tugas dan jadwal kegiatan
5. Daftar hadir
6. Daftar penerimaan transport
7. Dokumentasi kegiatan
8. Hasil kegiatan/ notulen kegiatan
b. Kegiatan berupa belanja perjalanan dinas dalam kota berupa
kunjungan lapangan/ kunjungan rumah/ sweeping dll
1. Daftar penerimaan transport
2. Surat tugas dan jadwal kegiatan
3. Surat Perintah Perjalanan Dinas
4. Laporan Pelaksanaan Tugas (LPT)
5. Daftar tilik hasil pelaksanaan kegiatan
6. Dokumentasi kegiatan.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


BAB IV
PENUTUP

Petunjuk teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan


BOK Puskesmas khususnya upaya perbaikan gizi masyarakat. Kegiatan
kegiatan ini diarahkan untuk kegiatan yang dapat meningkatkan daya
jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas
dengan derajat kesehatan yang belum optimal, sehingga masyarakat di
seluruh wilayah Indonesia dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


bermutu. Menu kegiatan dalam petunjuk teknis penggunaan BOK
puskesmas ini merupakan pilihan kegiatan bagi tiap jenisnya.
Selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatannya agar disinergikan dan tidak
duplikasi pembiayaan dengan kegiatan yang anggarannya bersumber dari
pendanaan lainnya seperti APBD Provinsi/Kabupaten/Kota sehingga lebih
berdaya guna dan berhasil guna.

JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022


JUKNIS PELAKSANAAN BOK PUSKESMAS 2022

Anda mungkin juga menyukai