Anda di halaman 1dari 61

Manajemen Risiko Pandemik &

Analisis Risiko Kejadian


Kesehatan Masyarakat

Dit. Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P,


Kemenkes R.I
http://www.bencana-kesehatan.netm
Emita Ajis, SKM, MPH
Fungsional Epidkes Ahli Madya Seksi Respon KLB
Dit. Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P-
Kemkes RI
089669288073
Tanah Baru, Beji, DEPOK
Tujuan
Pembelajaran
Umum (TPU)
Setelah mempelajari
materi, peserta mampu
menjelaskan
Manajemen Risiko
pandemik dan Penilaian
Risiko Kejadian
Kesehatan Masyarakat 3
Tujuan
Pembelajaran
Khusus (TPK)

Peserta mampu:
a) Menjelaskan Manajemen Risiko
Pandemi
b) Menjelaskan Analisis Risiko Kejadian
Kesehatan Masyarakat

4
PENDAHULUAN
Influenza Pandemics
H1N1 Spanish Flu” 1918
H3N2 Hongkong Flu” 1968

H2N2 Asian Flu” 1957” H1N1pdm09


SITUASI GLOBAL COVID-19
18 Juni 2021

7
Trend Global Covid-19

CFR : 2,07%

8
Update Situasi Global Covid-19
Regional WHO

9
Update Situasi Global Covid-19
Regional Asia tenggara

10
Situasi Nasional Covid-19
20 Juni 2021

11
Situasi Nasional Covid-19
20 Juni 2021

12
Manajemen Risiko Pandemi

Manajemen risiko pandemi merupakan


pendekatan untuk mengatasi permasalahan
dengan mengembangankan rencana (fleksibel)
berdasarkan penilaian risiko yang ada pada
suatu wilayah serta dengan
mempertimbangkan penilaian risiko global.
Alur Manajemen Risiko
FASE PANDEMI

Terdapat 4 fase:
1. Fase Inter-Pandemi
2. Fase Kewaspadaan
3. Fase Pandemi
4. Fase Transisi
Komponen Manajemen Risiko Pandemi
1.Mekanisme koordinasi, perencanaan dan monitoring respon kedaruratan,
2.Komunikasi risiko, promosi dan keterlibatan masyarakat,
3.Surveilans, tim gerak cepat, analisa risiko, penyelidikan epidemiologi
4.Pintu masuk negara/ wilayah, perjalanan Internasional dan transportasi
5.Pemeriksaan laboratorium,
6.Manajemen kasus
7.Pencegahan dan pengendalian infeksi
8.Dukungan operasional dan logistic
9.Keberlangsungan pelayanan dan sistem esensial
Risk Assessment

Sebelum dan pada saat terjadi pandemi, perlu


penilaian risiko nasional dan sub nasional
terhadap pandemic, berdasarkan situasi lokal
dengan mempertimbangkan informasi penilaian
risiko global yang ditetapkan oleh WHO.
Penilaiaian Risiko
Kesehatan Masyarakat
Pengertian
Proses sistematik ...
 Pengumpulan
 Penilaian
 Analisis
 Dokumentasi

informasi untuk menetapkan


tingkat risiko kemungkinan
terjadinya suatau
KLB/Wabah/KKM
Tujuan
Menentukan tingkat risiko
berdasarkan
- konsekuensi/dampak dan
- kemungkinan terjadinya suatu
kejadian yang berdampak terhadap
kesehatan dunia, maupun berdampak
secara nasional, maupun sub nasional.
Tim Penilaian Risiko
• Berdasarkan kualitas dan kelengkapan informasi
yang ada untuk menilai suatu risko, tim penilaian
risiko dapat dibentuk.
• Epidemiology, Virology, Ahli klinis
• Ahli komunikasi risiko
• Anggota : Ex. Tim Gerak cepat
• Keahlian spesifik dapat diperlukan
• Zoonosis -> dr. Hewan, Kementan
• Radionucler -> BATAN
• Lingkungan,sosioekonomi, kultural
Kapan Penilaian Risiko dilakukan??

• Secara Rutin 6 bulan sekali/waktu


tertentu (formal RA)
• Saat Kejadian akan berlangsung (Initial
RA)
• Saat Kejadian berlangsung (Rapid RA)
Analisa Risiko
Kejadian Akut Kesehatan Masyarakat
Deteksi Kejadian

Tim Analisa Risik


Besaran masalah Konfirmasi Kejadian
Pertanyaan Risiko

Agen menyebabkan
pandemi
(Virology, Kimia,
radiology, dll), Tingkat
keparahan klinis,
Paparan respon obat
Host (Komorbid,
Kerentanan,
Immunitas, Sociocultural
vaksinasi) Technical Capacity
Inkubasi economy
Riwayat perjalanan environment
Policy

Karakterisasi Risiko
Public health response
Karakterisasi Risiko
Langkah Penilaian Risiko
• Membuat pertanyaan risiko
• Penilaian hazard
• Penilaian Paparan
• Penilaian Konteks
• Karakterisasi risiko dan dampak
• Menyusun rekomendasi intervensi
Contoh Peta Risiko Covid-19 Per Provinsi
PENILAIAN RISIKO
DALAM PENANGGULANGAN RABIES DI KAB.DOMPU
TAHUN 2019 -2020
PROFIL KABUPATEN DOMPU
58.756 rumah tangga
Kepadatan : 104,05 jiwa/KM2 LUAS. 2.324,55 kM2
232,455 Ha

ADM. 8 Kecamatan, 72 Desa/ 9 Kel

JUMLAH PENDUDUK
235. 497 JIWA
 PEREMPUAN:116.647 JIWA
 LAKI-LAKI : 118.850 JIWA

*Jml RSU : 1 Unit


*Jml UPTD Puskesmas: 9 Unit
*Jml Pustu: 47 Unit
*Jml Poskesdes: 54 Unit
*Jml Posyandu: 415 Pos
Sumber: BPS Kab Dompu 2017
*Jml Posbindu PTM:83
Peta Jalur Risiko (Risk Pathway)
Anjing liar di Kera Taman
perkampungan Nasional
Kera di Ks rabie pd Petugas
Anjing kesehatan yg tdk
Perkampungan
Peliharaan/Pemburu pakai APD
Kera di
Anjing Pejaga perladangan Keluarga pasien
Ladang yang merawat
pasien Rabies

Kucing KS. RABIES PADA


MANUSIA

Sapi

Anjing Dibawah
Dari: KET Anjing yg di bawa
- Nelayan NTT Pelabuhan Kempo peladang dari/ ke Bima
- Nelayan Pelabuhan Calabai
Pelabuhan Kilo
Sulawesi
Pelabuhan
- Transmigrasi Anjing yang di bawah
Sementara di Desa
dari Bali Hu,u
peladang ke sumbawa
Pertanyaan
Risiko
• Bagaimana kemungkinan dan dampak adanya kasus rabies baru
pada manusia yang di sebabkan oleh HPR anjing di Kabupaten
Dompu dalam 6 bulan kedepan?
• Bagaimana kemungkinan dan dampak adanya kasus rabies baru
pada manusia yang di sebabkan oleh HPR anjing di 5 desa ( desa
Karombo, kadindi barat, nangamiro, keramat dan malaju) dalam 6
bulan kedepan?
• Bagaimana kemungkinan dan dampak adanya kasus rabies baru
pada turis di daerah wisata kecamatan Hu’u yang disebabkan oleh
gigitan HPR anjing dalam 6 bulan kedepan?
DINAS KESEHATAN
PETA WILAYAH KEJ ADIAN GHPR DI KABUPATEN DOMPU TAHUN 2 0 1 9
( UP DATE S/ D TANGGAL 0 4 APRIL 2 0 1 9 , J AM 2 1 .5 1 Wit a )

JML GHPR: 12 ORG


LYSSA : 0
GHPR DI VAR :
H-0 : 12 ORG
H-7 : 9 ORG JML GHPR: 111 ORG
H-21 : 6 ORG LYSSA : 0
JML GHPR: 346 ORG SAR : 2 GHPR DI VAR :
LYSSA : 5 HPR DI VAKSIN: 741 H-0 : 111 ORG
GHPR DI VAR : HPR DI ELIMINASI:75 H-7 : 92 ORG
H-0 : 343 ORG H-21 : 61 ORG
H-7 : 339 ORG SAR : 4
H-21 : 272 ORG HPR DI VAKSIN: 733
SAR : 5 HPR DI ELIMINASI:370
HPR DI VAKSIN: 1148
HPR DI ELIMINASI:877

JML GHPR: 34 ORG


LYSSA : 0
GHPR DI VAR :
H-0 : 34 ORG
H-7 : 7 ORG
H-21 : 1 ORG
SAR : 2
HPR DI VAKSIN: 799
HPR DI ELIMINASI:719 JML GHPR: 134 ORG
LYSSA : 0
GHPR DI VAR :
JML GHPR: 148 ORG H-0 : 133 ORG
LYSSA : 1 H-7 : 109 ORG
GHPR DI VAR : H-21 : 70 ORG
H-0 : 145 ORG SAR : 5
H-7 : 129 ORG HPR DI VAKSIN: 563
H-21 : 111 ORG HPR DI ELIMINASI:504
SAR : 6
HPR DI VAKSIN: 823
HPR DI ELIMINASI: 235 JML GHPR: 37 ORG
LYSSA : 0
GHPR DI VAR :
H-0 : 37 ORG JML GHPR: 88 ORG
H-7 : 34 ORG LYSSA : 0
H-21 : 29 ORG GHPR DI VAR :
SAR : 5 H-0 : 85 ORG
HPR DI VAKSIN: 367 H-7 : 77 ORG
HPR DI ELIMINASI:177 H-21 : 61 ORG
SAR : 4
HPR DI VAKSIN: 1055
HPR DI ELIMINASI:166
Penilaian Bahaya
• Informasi dasar mengenai Rabies
• Rabies disebabkan oleh Lyssa virus , menyerang susunan syaraf
• Setelah ada gejala klinis pada manusia , CFR 99,9 %
• Tidak ada pengobatan yang spesifik
• Munculnya gejala klinis rabies dapat di cegah dengan pemberian VAR
dan SAR sesuai indikasi dan mencuci luka sesegera mungkin dengan
menggunakan sabun di bawah air mengalir selama 15 menit.
Penilaian Paparan
Data Dari Kesehatan Hewan
1. Jumlah Populasi anjing:11.510
2. Jumlah HPR yang menggigit:66
3. Jumlah HPR yang di periksa sampel otak:119
4. HPR yang sudah di nyatakan positif: 56
5. HPR yang sudah di eliminasi:3123
6. HPR yang sudah di vaksin:6229 ( Cakupan : 54%) target ( 70%)
7. HPR yang sudah di nyatakan Positif: Anjing,Kucing dan Sapi
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN DOMPU
DATA PEMERIKSAAN HPR DTAHUN 2019

SAMPEL HPR
JML HPR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENGGIGIT
POSITIF NEGATIF BELUM DI KIRIM JUMLAH

1 KEMPO KEMPO 346 4 5 8 0 13

2 MANGGELEWA SORIUTU 148 6 8 9 0 17

3 WOJA DOMPU BARAT 111 12 4 6 0 10

DOMPU TIMUR 71
4 DOMPU 7 13 14 1 28
DOMPU KOTA 63

5 PAJO RANGGO 37 15 12 15 1 28

6 HU,U RASABOU 88 17 13 6 1 20

7 KILO KILO 12 1 1 1 0 2

8 PEKAT CALABAI 34 4 0 1 0 1

    RSU 7          

KAB.DOMPU 917 66 56 60 3 119


GRAFIK KASUS MINGGUAN GHPR DI KABUPATEN DOMPU TAHUN 2019
80

72
70
64

60
56
54
52 51
50 49

40

30 30 30
26
24
20
17
14 13
10

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU
LAPORAN KASUS GHPR DI KABUPATEN DOMPU TAHUN 2018- TGL 4 APRIL 2019

JENIS KELAMIN UMUR DI BERI VAKSIN VAR


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JML KS DI SAR JML LYSSA
KASUS
L P <15 TH > 15 TH HARI 0 HARI 7 HARI 21 JML PEMAKAIAN
VAR
1 KEMPO KEMPO 346 184 162 146 200 343 339 272 5 1399
5
2 MANGGELEWA SORIUTU 148 92 56 63 87 148 129 111 6 554
1
3 WOJA DOMPU BARAT 111 63 48 50 61 111 92 60 4 391
 
DOMPU TIMUR 71 41 30 36 35 71 61 31 2 243
 
4 DOMPU
DOMPU KOTA 63 48 15 20 42 63 48 39 3 282
 
5 PAJO RANGGO 37 21 16 13 24 37 34 29 5 158
 
6 HU,U RASABOU 88 49 39 30 58 88 77 61 4 357
 
7 KILO KILO 12 11 1 3 9 12 9 6 2 43
 
8 PEKAT CALABAI 34 23 11 16 18 34 7 1 2 88
 
    RSU 7 7 0 2 5 7 6 1 1 77
 
    DIKES                   23
 
KAB.DOMPU 917 539 378 379 538 914 802 611 34 3615
6
GRAFIK KASUS GHPR BERDASARKAN KELOMPOK UMUR TAHUN 2018 S/D APRIL 2019

350 310

300

235
250

200 159

150 113
94
100

50
6

0
<1 1 s/d 4 5 s/d 9 10 s/d 14 15 s/d 44 45 s/d 90
USIA (THN)
Data Dari Kesehatan
1. Jumlah kasus GHPR: 917 Kasus
2. Jumlah kasus GHPR yang sudah di VAR: 914 Kasus
3. Jumlah kasus GHPR yang di SAR: 34 Kasus
4. Jumlah lyssa : 6 Kasus
5. Kasus GHPR yang terjadi < 15 Tahun:379 Kasus
6. Kasus GHPR yang terjadi > 15 Tahun:538 Kasus
7. Jumlah Kasus GHPR Laki-Laki: 539 Kasus
8. Jumlah kasus GHPR Perempuan: 378 Kasus
9. Jumlah Kecamatan yang sudah ada Kasus GHPR: 8 Kec
10. Jumlah Desa Desa/Kel yang ada Kasus GHPR:76 dari 81 desa/kel
11. Lokasi gigitan banyak terjadi di bagian kaki keatas
13. Kasus Gigitan GHPR masih sering terjadi di setiap hari 3-5 orang perhari
14. Masyarakat masih anggap biasa hidup dengan anjing sehingga tidak merasa kwatir.
15. HPR yang banyak menggigit adalah anjing baik liar maupun bertuan. Yang di gigit anjing
915 kasus , kucing 2 kasus.
16. Lebih banyak kasus gigitan oleh anjing peliharaan dan liar di daerah pemukiman.
Penilaian Paparan
• Jalur mobilisasi anjing yaitu :
-Dibawa dari pelabuhan kempo, pelabuhan calabai maupun di bawa oleh transmigrasi
dari bali, Didaerah kecamatan pekat, Kempo dan Manggelewa
- Anjing di bawa dari dompu untuk berladang ke sumbawa.
- Anjing di bawa untuk menjaga ladang dari bima ke dompu atau dari dompu ke bima

• kasus GHPR banyak pada Anak sekolah, dan anggota keluarga


• Paparan GHPR dari anjing bertuan di daerah pemukiman lebih besar dari pada anjing
dari perladangan.
• Kemungkinan interaksi antara anjing dan hewan penular rabies lainnya : Kucing, Kera
• Total Populasi yang berisiko terpapar : 235,497 orang
* Estimasi populasi berisiko yang mungkin terpapar

ESTIMASI PENDUDUK 2017   DOMPU TOTAL KEC.DOMPU 26,735 26,884 53,619


No KECAMATAN/ DESA
PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL DOMPU KOTA 16,767 16,795 33,562
TOTAL KEC HU'U 8,686 8,576 17,262 Kandai Satu 2,254 2,260 4,514
Hu'u 1,606 1,508 3,114 Karijawa 1,861 1,991 3,852
Daha 1,702 1,873 3,575 DOMPU/ DOMPU Potu 2,039 2,027 4,066
3 KOTA
Rasabou Bada 2,819 2,938 5,757
1,016 983 1,999
Bali 2,720 2,698 5,418
1 HU'U/ RASABOU Adu 801 825 1,626 Dorotangga 2,228 2,262 4,490
Cempi Jaya 1,207 1,142 2,349 Mangge Asih 1,663 1,533 3,196
Sawe 751 725 1,476 Sorisakolo 1,183 1,086 2,269
Jala     8     
869 806 1,675
Pers. Marada 734 714 1,448 DOMPU TIMUR 9,968 10,089 20,057
    8      Mbawi 1,536 1,464 3,000
TOTAL KEC PAJO 6,838 6,654 13,492
Dorebara 1,754 1,725 3,479
Jambu 939 835 1,774 OO
DOMPU/ DOMPU 2,740 2,898 5,638
Woko 4 TIMUR
460 427 887 Katua
2 PAJO/ Ranggo 693 686 1,379
RANGGO 1,293 1,350 2,643
Karamabura 1,235 1,271 2,506
Lepadi 1,310 1,227 2,537 Kareke 1,331 1,285 2,616
Lune 972 920 1,892
Mangge Nae
Temba Lae 679 760 1,439
1,864 1,895 3,759
    6      7     
   
* Estimasi populasi berisiko yang mungkin terpapar

TOTAL KEC WOJA 28,248 27,356 55,604 TOTAL KEC KEMPO 9,901 9,655 19,556
Madaparama 1,399 1,530 2,929 Ta'a 1,974 2,007 3,981
Bara 1,740 1,715 3,455 Kempo 2,431 2,328 4,759
Nowa 1,914 1,665 3,579 Soro 2,160 2,052 4,212
Matua 2,093 2,032 4,125 soro barat
Wawonduru 1,898 1,752 3,650 7 KEMPO/ KEMPO 758 720 1,478
Montabaru 2,920 2,849 5,769 Konte
529 536 1,065
Kandai Dua 3,821 3,823 7,644 Tolokalo
WOJA / DOMPU 1,057 1,058 2,115
5 BARAT Simpasai 4,099 3,908 8,007
So Nggajah
saneo 2,355 2,240 4,595 280 271 551
Riwo Dorokobo
933 857 1,790 712 683 1,395
Mumbu     8     
1,117 1,092 2,209
Baka Jaya 2,418 2,416 4,834 TOTAL KEC MANGGELEWA 15,078 14,796 29,874
Rababaka Kwangko 1,043 1,059 2,102
630 623 1,253
Nangatumpu
Serakapi 918 834 1,752
911 854 1,765 Banggo 1,444 1,357 2,801
    14      
anamina
TOTAL KEC KILO 6,551 6,323 12,874 506 477 983
MANGGE Sotiutu 1,951 1,970 3,921
Mbuju 1,272 1,208 2,480 8 LEWA/ Doromelo
SORIUTU 1,688 1,653 3,341
Taropo Lanci Jaya 1,745 1,654 3,399
845 797 1,642 Nusa Jaya 1,204 1,209 2,413
6 KILO/ KILO
Karamat Suka Damai 1,584 1,613 3,197
887 874 1,761
Melaju 1,721 1,645 3,366 Tanju
783 757 1,540
Lasi 1,054 1,024 2,078
Kampasi Meci
Kiwu 965 949 1,914
772 775 1,547 Tekasire 1,247 1,264 2,511
    6          12      
* Estimasi populasi berisiko yang mungkin terpapar

TOTAL KEC PEKAT 16,813 16,403 33,216

Beringin Jaya
815 873 1,688
Sorinomo 1,159 1,105 2,264
Pekat 2,784 2,736 5,520

Nangamiro
999 962 1,961
Kadindi 2,418 2,428 4,846
9 PEKAT/
CALABAI Doropeti 1,425 1,296 2,721
Tambora 1,145 1,112 2,257
Calabai 1,634 1,652 3,286
Kadindi Barat 2,065 2,049 4,114

Nangakara
627 534 1,161
Soritatanga 1,175 1,093 2,268

Karombo 567 563 1,130

    12 - -  

Kab.Dompu
81 118,850 116,647 235,497
 
Penilaian Konteks
• Sudah ada pernyatan KLB dari Bupati Dompu SK No 441.7/72/DIKES/2019 Tentang Penetapan
Kabupaten Dompu Sebagai Daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies.
• Belum ada pernyataan kedaruratan (Siaga / tanggap darurat ) dari kepala daerah
• Dana BTT yang sudah di pakai
Dinas Kesehatan : Rp 175.000.000
* Pembelian VAR : Rp. 100.000.000 ( 335 VAR ) Kondisi sudah di pakai semua
* Pembelian APD : Rp.28.000.000 ( 100 Set) sudah di distribusikan ke RS dan FKTP
* Seminar Rabies : Rp. 18.000.000
* Peningkatan Kapasitas petugas : Rp.12.000.000
* Operasional : Rp.17.000.000
Dinas Peternakan : Rp 300.000.0000.
* Operasional elimanasi ( PERBAKIN, Striknine)
* Pembelian racun anjing
* Sosialisasi/ KIE
• Bantuan Vaksin anjing dari KEMENTAN sejumlah 9.000 dan terpai 6.000 dan buffer stok tinggal
3.000
• Dana operasional untuk vaksinasi untuk vaksinator belum ada.
• APD petugas peternakan belum ada.
• Cool Box 10 untuk vaksinasi anjing dan kulkas untuk penyimpanan vaksin 10 buah , Petugas
vaktsinator anjing 4 orang ( dokter hewan dan paramedis keswan) per kecamatan.
Penilaian Konteks
VAR SAR

Distribusi Prov:459 Distribusi Pusat:


Distribusi pusat:2700 SAR 2 ml:30
Pengadaan Kab:535 SAR 10 ml:20
Total VAR:3694 Distribusi Prov:
Jumlah Pemakaian VAR: 3599 SAR 2 ml: 5
Bon Kab.Bima: 20 Vial SAR 10 ml:
Sisa VAR: 75 Pemakaian
SAR 2 ml: 34 Vial
SAR 10 ml: 0
BON KAB.SMB: 10 ml: 5 Vial
Penilaian Konteks
• Belum ada rencana operasional terintegrasi untuk penanganan KLB Rabies.
• Pembentukan tim penanggulangan KLB Rabies di Kabupaten Dompu No.
524.1/01/ DISNAKWAN/2019.
• Belum ada kegiatan monitoring dan implementasi penanggulangan rabies.
• Belum optimalnya peran lintas sektor dalam penanggulangan rabies
• Penunjukkan Juru bicara untuk informasi rabies di tunjuk kepala dinas
kesehatan dan peternakan dan sekertaris Dinas kesehatan dan peternakan
• Belum pernah dilakukan Penilaian risiko cepat berkala berdasarkan informasi
yang tersedia
• Berbagi informasi dan penyelidikan epidemiology dan respon Bersama antara
dinkes dan disnak.
• BPBD belum terpapar dalam pengendalian rabies
• Pelatihan petugas laboratorium pemeriksaan cepat rabies pada hewan (HPR)
• Pelatihan vaksinator dan penanganan GHPR.
• Pelatihan petugas dalam penanganan rabies di Sumbawa ( 9 petugas
puskesmas, 2 petugas rumah sakit dan 2 dua petugas dinas kesehatan)
• Seminar sehari penanganan rabies dari sisi penyakit syaraf
• OJT petugas dalam penanganan kasus rabies
Penilaian
Konteks
• Kelengkapan dan ketepatan laporan kasus GHPR baik
• Tim Gerak cepat SK kepala dinas kesehatan No.900/197/Dikes/2019
• Rabies Center ( di 9 puskesmas dan 1 rumah sakit)
• KIE oleh petugas ( 10 petugas, baik kesehatan maupun dinas
peternakan masih kurang
• Ketersediaan stock VAR, SAR dan Alat pelindung diri untuk petugas
kesehatan sudah ( Lengkapi Data)
• Monitoring kualitas vaksin dilakukan oleh petugas kesehatan dan
petugas peternakan yang ada di kecamatan maupun di kabupaten
• Materi KIE untuk penyuluhan kepada masyarakat masih kurang
• Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi anjing dan pengendalian rabies
masih kurang ( Menyembunyikan anjing pada saat vaksinasi)
Penilaian
Konteks
• Pemahamam masyarakat dalam mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit
masih kurang dan masyarakat sudah sadar kalau ada kasus gigitan anjing langsung membawa ke
sarana kesehatan
• Ketersediaan pusat kesehatan hewan ada 8 kecamatan
• Pengendalian mobilisasi anjing (check point)
• Daerah perbatasan kabupaten (Desa Katua, Nangatumpu)
• Ada petugas yang sudah dilatih untuk pengambilan sampel dan untuk konfirmasi rabies pada
hewan di kirim ke BBVt Dempasar
• Surveilans kasus GHPR dan Lysa pada manusia berjalan baik.
• Surveilans pada hewan berjalan (Laporan cakupan vaksinasi dan kasus dilaporkan setiap hari)
• Ada wilayah perbatasan dengan taman nasional gunung tambora yang berbatasan dengan
ladang dan pemukiman ( Kecamatan Pekat)
• Mata pencarian masyarakat yang paling banyak :
• Kepercayaan masyarakat apabila anjing di vaksin menyebabkan kematian pada ajingnya.
• Dampak pada masyarakat misalnya masyarakat merasa rumahnya tidak ada menjaga apabila
anjingnya di eliminasi dan berdapak pada rumah kemasukan maling
• Bila anjingnya di eliminasi tidak ada lagi yang menjaga ladangnya
• Ada dampak pada pariwisata dimana sudah ada 2 turis yang sudah di gigit anjing di daerah
wisata lakey.
• Berdampak pada pengeluaran daerah untuk penanggulangan KLB Rabies
Matrik Penilaian
NO Nama Ahli Nilai Hazard Nilai Paparan Nilai Konteks Nilai DAMPAK
1 A Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
2 B Sedang Tinggi Tinggi Sedang
3 C Tinggi Sedang Sedang Tinggi
4 D Tinggi Tinggi Sedang Sedang
5 E Sedang Tinggi Tinggi Sedang
KESIMPULAN Tinggi = Hampir Tinggi = Hampir TINGGI= Hampir Besar
Pasti Pasti pasti
Karakterisasi Risiko
Pertanyaan Risiko : Bagaimana kemungkinan dan dampak adanya kasus baru rabies pada manusia
yang di sebabkan oleh HPR anjing di kabupaten dompu dalam 6 bulan kedepan?

Kemungkinan Hampir Pasti


Dampak Besar
Estimasi tingkat Risiko :
Sangat Tinggi
Tingkat keyakinan : Sedang.
Karakterisasi Risiko
• Alasan Karakterisasi “Kemungkinan” Karena 76 desa dari 81 desa/kelurahan yang ada di kabupaten
dompu sudah ada kasus GHPR dan sudah ada dinyatakan kasus positif pada anjing dan pada manusia
berdasarkan klinis
Adanya kasus gigitan baru setiap hari antara 3-5 orang
Kejadian kasus gigitan anjing terjadi secara sporadis
Interaksi antara manusia dan anjing sering dan populasi anjing banyak
Vaksisnasi belum mencapai 70 %.

• Alasan Karakterisasi “Dampak”Masyarakat sudah mulai panik terutama dengan adanya kematian akibat
gigitan anjing.
Sumber daya tenaga dan dana yang besar untuk penanggulangan rabies.

• Kesimpulan karakterisasi Risiko: Resiko Sangat Tinggi

• Tingkat keyakinan / validasi data: Sedang


Karakterisasi Risiko
Pertanyaan Risiko : Bagaimana kemungkinan dan dampak adanya kasus baru rabies pada manusia
yang di sebabkan oleh HPR anjing di 5 desa ( desa Karombo, kadindi barat, nangamiro, keramat dan
malaju) dalam 6 bulan kedepan?

Kemungkinan Hampir pasti


Dampak Besar
Estimasi tingkat Risiko :
Sangat Tinggi

Tingkat keyakinan : Sedang.


Karakterisasi Risiko
Pertanyaan Risiko : Bagaimana kemungkinan dan dampak adanya kasus rabies baru pada turis di
daerah wisata kecamatan Hu’u yang disebabkan oleh gigitan HPR anjing dalam 6 bulan
kedepan?

Kemungkinan Besar
Dampak : Besar
Estimasi tingkat Risiko :
Sangat Tinggi

Tingkat keyakinan : Rendah.


Informasi yang kurang dan bagaimana
mendapatkan informasi tersebut
• Pemetaan populasi anjing dan anjing yang di nyatakan rabies
• Estimasi jumlah anjing yang lebih akurat
• Data kujungan turis yang belum di ketahui
• Data mobilasi anjing dan spot karantina hewan
• Data pemeriksaan lab pada kera
• Data kader atau PMI yang dapat gerakan dalam penanggulangan
rabies
• Analisis hasil PE
Rekomendasi
• Mengusulkan kepada kepala daerah untuk mempertimbangkan pernyataan Tanggap
Darurat Rabies dan aktivasi Posko Tanggap Darurat Rabies
• Penyusunan rencana operasional dan akses dana kebencanaan
• Vaksinasi Anjing dengan cakupan 70 % (Estimasi populasi anjing, dan rencana vaksinasi
termasuk biaya operasional, petugas vaksinasi)
• Pengendalian mobilisasi HPR (Memperketat spot check site)
• Pengadaan Stockpile VAR/ SAR untuk manusia
• Pengadaan VAR untuk anjing dan operasionalnya
• Penambahan petugas Vaksinator anjing
• Penyuluhan kepada masyarakat tentang rabies
• Mobilisasi anjing
• Bahaya penyakit rabies , mewajibkan menjadi pemilik yang bertanggung jawab,, vaksinasi rabies
pada anjing (Menyusun Perda)
• Edukasi Cuci luka dan mengunjungi faskes untuk VAR/ SAR pada manusia
• Adanya kegiatan monitoring dan evaluasi penanggulangan rabies di kabupaten dompu.
RENCANA PENANGGULANGAN RABIES DI KABUPATEN DOMPU TAHUN 2019

Keterangan detail kegiatan /


Anggaran yang
No Kegiatan Lokasi target target populasi (Anjing/ Sumber anggaran PIC Unit terkait Timeline pelaksanaan
diperlukan
manusia)
APBN, APBD I, APBD II
720 kasus ( Rata-Rata kasus GHPR ( Var yang sudah di drop
per Hari 3 orang) Jumlah VAR 2700, dari pusat. 459 dari
Pengadaan oleh dikes dan
yang di butuhkan 2.880, dengan prov, 535 dari APBD II) Dikes, PEMDA,
1 Pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) VAR di distribusi pada 9 Rp 779,121,280 April-Desember Tahun 2019
pemberian 4 Dosis per orang ( H0: sisa stok var : 75 vial. BAPPEDA, BPKAD
pusk dan 1 RS
2 Dosis. H7: 1 Dosis dan H21: 1 Untuk data pembelian
Dosis) Harga Per Vial. RP.270.181 VAR dari dana APBD II :
Rp.100.000.000
APBN, APBD I, APBD II
Pengadaan oleh dikes dan 50 kasus ( di berikan sekali pada ( SAR yang dikirim pusat
Dikes, PEMDA,
VAR di distribusi pada 9 H0) Harga per Vial untuk 10 ml Rp. Rp 300,000,000 50 vial) sudah di pakai 32 Tahun 2020
BAPPEDA, BPKAD
pusk dan 1 RS 6.000.000 vial) sisa stok 13 vial di
2 Pengadaan Serum Anti Rabies (SAR) bon sumbawa 5 vial
Camat, Kepala desa.Lurah,
Dikes. Dinas
3 Sosialisasi penyakit rabies 8 Kecamatan Toga,Toma dan organisasi Rp 35,000,000 APBD II, BOK, OP JKN Tahun 2019 dan 2020
Peternakan
masyarakat

4 Pelayanan vaksin kasus GHPR kasus GHPR yang di vaksin 720 kasus Rp 40,000,000 APBD II, BOK, OP JKN Puskesmas April - Desember Tahun 2019
di Puskesmas maupun
kunjungan ke rumah pasien

5 Pengadaan APD Untuk Petugas Puskesmas 65 Petugas Rp 28,000,000 APBD II ( DANA BTT) Tahun 2019
dan Rumah Sakit
Kegiatan Di kabupaten
Seminar tentang penanganan rabies dengan sasaran petugas Dokterspesialis saraf
6 50 Petugas Rp 18,000,000 APBD II ( DANA BTT) Tahun 2019
dari sisi penyakit syaraf Rumah Sakit, puskesmas dari RSU Bima
dan dikes

TOTAL Rp 1,200,121,280
RENCANA PENANGGULANGAN RABIES DI KABUPATEN DOMPU TAHUN 2019

Keterangan detail kegiatan /


Anggaran yang
No Kegiatan Lokasi target target populasi (Anjing/ Sumber anggaran PIC Unit terkait Timeline pelaksanaan
diperlukan
manusia)
Camat, Kepala desa.Lurah, APBN ?, APBD I ?, APBD II
1 Sosialisasi penyakit rabies 8 Kecamatan ( 81 Desa/Kel) Toga,Toma dan organisasi Rp 150,000,000 ( Butuh Dana Tambahan Dinas Peternakan April- desember Tahun 2019
masyarakat, Sekolah. lainnya)

Populasi anjing 70 % : (8,057


Anjing) dari populasi 11.510 APBN Terpenuhi untuk
Dinas Peternakan dan anjing, Pemberian 1 kali setahun, tahun 2019, Untuk
Januari-Mei Tahun 2019
2 Pengadaan vaksin Anjing distribusikan pada 8 harga per vial 25.000 ( Sudah di Rp 201,425,000 kebutuhan tahun 2020 : Dinas Peternakan
kebutuhan vaksin 2020
kecamatan drop dari pusat 9.000 vaksin dan APBN ?, APBN I?, APBD II
sudah di gunakan 6,000 vaksin ?
kebutuhan tahun 2019)
Eliminasi anjing liar 5.500 ekor Dinas Peternakan,
APBD II ( Rp 52.000.000),
3 Pengadaan rajun Anjing Dinas Peternakan (kebutuhan rajun anjing 3 kg ; Rp 156,000,000 Kementrian Pertanian Januari- Desember Tahun 2019
APBN ? APBD I ?
Harga per kg: 52.000.000 RI
Operasinal PERBAKIN dalam Target: 5.500 ekor pada 8
4 8 Kecamatan Rp 150,000,000 APBD II , APBD I PERBAKIN NTB Februari - Desember Tahun 2019
eliminasi anjing kecamatan
5 Pegadaan APD 8 Kecamatan 65 petugas peternakan Rp 50,000,000 APBD II, APBN, APBD I Dinas Peternakan Tahun 2019
Operasional vaksinator dalam
Rp. 15.000 per dosis di berikan
4 melaksanakan kegiatan vaksinasi Rp 120,855,000 APBD II, APBN, APBD I Dinas Peternakan Tahun 2019
vaksinasi pada 8057
pada anjing 8 Kecamata
Dinas Peternakan,
Satu kali turun eliminasi : Rp.
5 Operasional eliminasi Rp 160,000,000 APBD II, APBD I ?, ADD? Kepolisian, Camat, Tahun 2019
3.000.000
8 Kecamatan Kepala Desa/ Lurah
Peningkatan kapasitas petugas Kegiatan pelatihan 1 kali /tahun
6 Rp 50,000,000 APBD II, APBN, APBD I Dinas Peternakan Tahun 2019
vaksinator. 8 Kecamatan (KESWAN) (4 orang perkecamatan)
Peningkatan kapasitas petugas Dinas Peternakan,
7
laboratorium Lab. Dinas peternakan 5 orang petugas laboratorium Rp 50,000,000 APBN ( sudah terpenuhi) BBVet Denpasar Tahun 2019
Pendataan dan perhitungan Dinas
8 APBD I ?, APBN ?
populasi Anjing 81 desa/kel 170 petugas pendataan Rp 85,000,000 Peternakan,Desa/Kel Tahun 2019
TOTAL Rp 1,173,280,000
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai