Kesiagaandanresponsdaruratwabahpenyakitmulutdankuku DR 220518151415 8a5b6d22
Kesiagaandanresponsdaruratwabahpenyakitmulutdankuku DR 220518151415 8a5b6d22
PETERNAK/ PEMERINTAH
“Keberhasilan upaya DAERAH
PRODUSEN TERNAK
kesiapsiagaan dan
respons darurat (KRD)
KERJA SAMA
bergantung pada
efektivitas kerja sama
antar pemangku INDUSTRI/SEKTOR PEMERINTAH
kepentingan” SWASTA TERKAIT PUSAT
Dunia dibagi menjadi 7 virus pool oleh jaringan FMD OIE/FAO lab, masing-
masing dengan multipel serotipe, tetapi topotipe terbatas dalam pool.
24
Sirkulasi virus PMK antar ‘pool’
▸ Serotipe O adalah serotipe yang paling luas terdistribusi antar pool (6 dari 7
pool virus), sebaliknya SAT-3 hanya ada pada pool 6 (di wilayah Afrika bagian
selatan).
▸ Serotipe Asia-1, SAT-1 dan SAT-2 juga mempunyai distribusi geografis yang
agak terbatas, tetapi berbagai serotipe dapat bersirkulasi pada saat yang
bersamaan.
▸ Virus-virus PMK menyebar secara periodik antara pool dan ke wilayah bebas,
dan negara-negara yang berada pada pool yang saling terkait (seperti Afrika
Utara dan Asia Tengah) seringkali mengalami pengalaman wabah PMK dari
sumber-sumber regional yang berbeda.
▸ Sirkulasi dan evolusi virus di antara pool regional ini menentukan pentingnya
adaptasi terhadap perubahan prioritas strain untuk pembuatan vaksin PMK.
25
Topotipe virus PMK O/PanAsia
▸ Lineage virus PMK serotipe O yang diberi nama PanAsia bertanggung jawab atas
pandemi eksplosif di Asia dan meluas ke beberapa bagian Afrika dan Eropa
(1998–2001).
▸ Pada 2000 dan 2001, strain virus menyebabkan wabah-wabah di Korea, Jepang,
Rusia, Mongolia, Afrika Selatan, Inggris, Irlandia, Perancis, dan Belanda.
▸ Meskipun virus telah dikendalikan di semua negara yang biasanya bebas PMK atau
terinfeksi secara sporadis, virus ini tampaknya sebagian besar bersirkulasi di Asia
Selatan, dengan lineage terpisah secara geografis dan berkembang independen.
▸ Pandemi seperti ini adalah fenomena langka tetapi menunjukkan kemampuan
strain virus PMK yang baru muncul untuk menyebar secara cepat ke seluruh
wilayah dan menyerang negara yang sebelumnya bebas.
Sumber: Knowles N.J. et al., 2005. Emerging Infectious Diseases, Vol. 11, No. 12, 1887-1893.
26
Topotipe virus PMK O/ME-SA
▸ Lineage O/ME-SA/Ind-2001 di antara topotipe Timur Tengah – Asia Selatan (ME-
SA) dari serotipe O dilaporkan di India pada 2001.
▸ Lineage ini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam 5 sublineage yang diberi nama:
a, b, c, d, dan e.
▸ Lineage O/ME-SA/Ind-2001 khusus dilaporkan di India pada 2001, dan sejak itu
muncul di seluruh dunia, dengan sublineage O/ME-SA/Ind-2001d dan O/ME-
SA/Ind-2001e yang menyebar di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tenggara dan
Asian Timur.
▸ Pada 2009, sublineage ‘d’ dari lineage O/ME-SA/Ind-2001 (Ind-2001d), menjadi
virus serotipe O yang dominan menyebabkan wabah di India dan tampaknya
mengalahkan dominasi lineage O/ME-SA/PanAsia yang telah lama berkembang di
wilayah ini.
Sumber: Bachanek-Bankowska K. et al.,. Sci Rep. 2018; 8: 14693.
27
Perluasan global ‘lineage’ virus PMK
•. 2018 Oct 2;8(1):14693.
▸ Perluasan global suatu ‘lineage’ virus PMK adalah jarang, tetapi apabila
terjadi dapat menghasilkan konsekuensi ekonomi yang hebat.
▸ Contohnya: Lineage O/ME-SA/Ind-2001 (biasa bersirkulasi di sub-kontinen
India) dibuktikan setidaknya telah 15 kali keluar secara independen selama
2013–2017 yang memicu kejadian wabah di Afrika Utara, Timur Tengah,
Asia Tenggara, Timur Jauh dan pulau-pulau bebas PMK di Mauritius.
▸ Contoh lain: Lineage O/ME-SA/PanAsia dan O/SEA/Mya-98 merupakan dua
strain virus PMK yang paling menyebar luas di Asia dan menimbulkan
pandemi PMK pada dua dekade yang lalu.
Sumber: Bachanek-Bankowska K. et al. (2018). Reconstructing the evolutionary history of
pandemic foot-and-mouth disease viruses: the impact of recombination within the emerging
O/ME-SA/Ind-2001 lineage. Sci Rep. 2018; 8: 14693.
28
Sumber: Qiu Y. et al. (2018). Transboundary and Emerging Diseases. Volume 65, Issue1, pages e104-e112.
31
Dominasi O/ME-SA/Ind-2001e
Sumber: Presentation Donald King (2022). FAO World Reference Laboratory for FMD (WRLFMD).
Respons darurat PMK 4
35
Prinsip pengendalian wabah PMK
CEGAH PENULARAN VIRUS DARI TERNAK YANG TERINFEKSI
KE TERNAK YANG RENTAN.
▸ Menghilangkan produksi virus
▹ Musnahkan ternak yang terinfeksi dan yang kontak;
▹ Musnahkan ternak dengan kontak berbahaya jika risiko tinggi.
▸ Mengurangi potensi kontak langsung antara ternak
▹ Pembatasan pergerakan (movement restriction).
▸ Mengurangi lama waktu survival di lingkungan
▹ Biosekuriti, pembersihan & disinfeksi peternakan tertular.
▸ Mengurangi jumlah hewan yang rentan
▹ Vaksinasi darurat atau pemusnahan berkelanjutan jika situasi
bertambah parah.
36
Tindakan pengendalian awal wabah
1 2
“Standstill” (tidak “Stamping-out”
bergerak, lockdown): pada peternakan
pembatasan tertular.
pergerakan ternak.
3
Tetapkan zona proteksi
?
4
Surveilans aktif
3 km dan zona (“penelusuran”/tracing).
surveilans 10 km.
37
National standstill (Contoh: Selandia Baru)
▸ Jika wabah PMK terjadi, maka akan diberlakukan “National Livestock Standstill” artinya
semua pergerakan hewan rentan akan dilarang dengan segera, sampai pemberitahuan
lebih lanjut.
▸ Ketika diberlakukan, maka tidak ada pergerakan setiap hewan rentan PMK (babi, sapi,
domba, kambing, rusa, unta dan kerbau) keluar dari peternakan, atau menerima masuk ke
dalam peternakan, di mana:
▹ Hewan rentan harus tidak diizinkan bergerak ke wilayah manapun ketika “standstill”
dijalankan – meskipun jika hewan tidak terlihat sakit atau PMK belum terdeteksi di
wilayah tersebut.
▹ Pemerintah dan industri memerlukan dukungan dari setiap anggota industri ternak
untuk membuat “standstill” menjadi efektif.
▹ Setiap orang yang terlibat dalam rantai suplai ternak (supply chain) perlu memahami
bagaimana “standstill” bekerja dan mematuhi persyaratan “standstill”, meliputi pemilik
ternak, transporter, agen produksi, pekerja RPH, pasar hewan dan pengusaha sapi
potong (feedlotter).
38
National standstill (Contoh: Australia)
▸ “National livestock standstill” adalah ketika secara nasional disetujui spesies ternak
tertentu yang kena dampak penyakit darurat tidak boleh dilalu lintaskan.
▸ Jika PMK terdiagnosa, semua hewan berkuku belah seperti sapi, domba, babi, kambing,
kerbau, unta, alpaca, llama dan rusa harus ditempatkan di bawah “standstill” ternak.
▸ “Standstill” diimplementasikan awalnya 72 jam, tetapi ini bergantung pada “risk
assessment”. Negara Bagian dan teritori dapat mengakhiri “standstill” pada waktu yang
berbeda, bergantung kepada situasi penyakit.
▸ Spesies hewan lain yang tidak terpengaruh oleh penyakit darurat dapat dipindahkan
seperti biasa. “Standstill” berlaku untuk setiap wilayah di Australia, tidak penting di mana
terjadinya wabah.
▸ Selama “standstill”, Polisi dan petugas DAFWA yang berwenang memiliki kekuasaan
untuk menghentikan kendaraan yang dicurigai membawa ternak untuk memeriksa apakah
ada izin darurat.
Sumber: National livestock standstill - frequently asked questions | Agriculture and Food
39
Pelanggaran terhadap “standstill”
▸ Orang-orang yang tidak mematuhi “standstill” dapat berkontribusi pada
penyebaran PMK, meningkatkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk
menghentikan dan memberantasnya.
▸ Penundaan dalam pemberantasan PMK tidak hanya mempengaruhi industri
pertanian, akan meluas melampaui batas peternakan dengan dampak ekonomi
dan lingkungan yang signifikan, termasuk penundaan pembukaan kembali pasar
ekspor ternak Australia.
▸ Memulai pengangkutan atau menggerakkan hewan berisiko (at-risk) selama
“standstill” tanpa persetujuan adalah pelanggaran terhadap Biosecurity Act
2015 dan ilegal.
▸ Hukuman untuk pelanggaran pembatasan pergerakan yang ditentukan dalam
perintah biosekuriti darurat bisa berupa denda dan penjara.
Sumber: National livestock standstill - frequently asked questions | Agriculture and Food
40
Apa manfaat “National standstill”?
▸ Sementara suatu “livestock standstill” akan
menyebabkan kesulitan jangka pendek terhadap
industri dan produsen individual, manfaat jangka
menengah dan panjang dinilai jauh lebih besar.
▸ Manfaat “livestock standstill” termasuk:
• Mengurangi penyebaran penyakit;
• Memungkinkan pemberantasan penyakit yang
lebih cepat;
• Mengurangi biaya sosial dan ekonomi yang
sangat besar bagi produsen, industri ternak,
wilayah dan ekonomi nasional.
Sumber: National livestock standstill - frequently
asked questions | Agriculture and Food
41
Stamping out
▸ Stamping out (pemusnahan menyeluruh) adalah strategi yang diakui dan
terbukti dapat menghilangkan dengan cepat penyakit eksotis atau penyakit
ternak darurat lainnya.
▸ Elemen penting dari ‘stamping out’ adalah:
▹ Penetapan zona terinfeksi;
▹ Surveilans penyakit intensif untuk mengidentifikasi peternakan yang
terinfeksi dan peternakan yang kontak atau desa dalam zona;
▹ Penerapan karantina dan pembatasan pergerakan ternak;
▹ Penyembelihan langsung semua hewan peka baik di peternakan terinfeksi
dan kontak atau di seluruh area yang terinfeksi;
▹ Disposal yang aman dari karkas dan material yang berpotensi terinfeksi;
▹ Disinfeksi dan pembersihan peternakan yang terinfeksi;
Sumber: FAO Animal Health Manual No 12. “Manual on Procedures for Disease Eradication by Stamping Out”.
MURIANEWS, Jakarta- Kementerian
Pertanian (Kementan) berencana akan
memusnahkan hewan ternak yang
positif terpapar Penyakit Mulut dan
Kaki (PMK). Hal itu dilakukan agar
wabah tidak menyebar kemana-mana.
Selain itu, upaya memusnahkan hewan
ternak yang terpapar PMK tersebut
merupakan bagian dari agenda SOS
yang akan dilakukan Kementan dalam
menangani wabah.
Sumber: Tweddle N.E. et al. Dev Bio (Basel) 2014; 119: 295-306.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo mengatakan pihaknya akan
mengimpor vaksin. Impor vaksin ini
hanya sementara.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/d-6073143/kementan-mau-impor-
vaksin-buat-bendung-wabah-pmk.
49
Seleksi strain vaksin PMK
▸ Kurangnya perlindungan silang (cross-protection)
antara serotipe virus PMK serta perlindungan antara
beberapa subtipe virus PMK mempengaruhi penerapan
vaksin di lapangan.
▸ Kemunculan virus-virus PMK varian baru secara
periodik membuat vaksin yang ada tidak efisien.
▸ Konsekuensinya, seleksi pemilihan strain secara berkala
baik secara metoda in vivo atau in vitro menjadi
persyaratan penting untuk memungkinkan penggunaan
vaksin yang tepat dan efisien.
Sumber: Mahapatra M. and Parida S. EXPERT REVIEW OF VACCINES 2018, VOL. 17, NO. 7, 577–591.
Mengapa harus “vaccine matching”?
▸ Potensi vaksin
▸ Antigenisiti dari vaksin yang digunakan
▹ Virus memiliki keragaman antigenik: tidak dapat memproteksi silang antara
subtipe dalam serotipe, dan perubahan antigenik disebabkan oleh mutasi dan
rekombinasi (recombination).
▸ Pentingnya “vaccine matching”
▹ Wabah penyakit terjadi pada hewan yang telah divaksinasi dengan benar.
■ Kasus strain SA Iran 05 pada sapi yang divaksinasi dengan A Iran 96 di
Timur Tengah.
■ Wabah AT 2 di Botswana meskipun telah menggunakan vaksin trivalent.
■ O PanAsia 2 di Turki dan Iran.
▹ Masalah efikasi vaksinasi atau “vaccine matching”?
Sumber: Presentation Yanmin Li et al. FMDV Antigenicity and Vaccine Matching Studies. GFRA Workshop
Surveillance, Epidemiology, Vaccination and Control of FMD. Hazyview, S. Africa,17 to 19 April 2012.
51
Rekomendasi strain vaksin oleh WRL-FMD
▸ Strain vaksin yang digunakan di wilayah geografis tertentu sangat bergantung
kepada serotipe dan genotipe yang bersirkulasi di wilayah.
▸ Tidak ada vaksin universal untuk pengendalian PMK mengingat strain vaksin
yang berbeda digunakan di wilayah geografis berbeda.
▸ Saat ini tidak ada informasi koheren yang tersedia mengenai penggunaan strain
vaksin di berbagai negara/kontinen, dan informasi yang tersedia dapat
bervariasi dari satu negara ke negara lain.
▸ WRLFMD biasa merekomendasikan strain vaksin untuk dimasukkan ke cadangan
antigen dan untuk pool regional yang berbeda.
▸ Namun, ini umumnya diperlakukan sebagai pedoman sementara karena pada
kenyataannya situasi bisa berbeda di lapangan karena banyak wabah tidak
dilaporkan atau diselidiki.
Sumber: Mahapatra and Parida. EXPERT REVIEW OF VACCINES. Vol. 18, 2018 – Issue 7.
24 isolat lapangan
Vaccine
matching
25 isolat lapangan
➢ Sampel lapangan
dari Asia Tenggara
/Asia Timur.
➢ Serotipe 0 (2015-
14 isolat lapangan 2021).
Sumber: Presentation
Donald King (2022). FAO
23 isolat lapangan World Reference Laboratory
for FMD (WRLFMD).
53
Vaksin PMK di pasar internasional
▸ Vaksin hanya menyediakan proteksi yang pendek (4-6 bulan) dan
membutuhkan pengiriman dengan rantai dingin yang membuat vaksinasi
secara logistik menjadi problematik dan mahal di wilayah endemik.
▸ Vaksin PMK diinaktifasi secara kimiawi, dengan oil adjuvant adalah sangat
penting untuk pengendalian PMK di negara endemik dan telah berhasil
dalam program pemberantasan di masa lalu.
▸ Meskipun vaksin adalah efektif dalam menginduksi kekebalan protektif
pada spesies ternak, respons berumur pendek dengan perlindungan silang
terbatas dan tidak dapat menghilangkan virus dari hewan yang terinfeksi
secara persisten, mencegah viraemia atau ekskresi virus (shedding).
Sumber: Mahapatra M. and Parida S. EXPERT REVIEW OF VACCINES 2018, VOL. 17, NO. 7, 577–591.
54
Keterbatasan vaksin PMK
▸ Penumbuhan virus PMK virulen di dalam unit manufaktur dapat
menimbulkan risiko virus lepas keluar dari lokasi produksi.
▸ Vaksin kadang-kadang dapat mengandung jejak virus PMK non-struktural
protein (NSP), oleh karena itu, mengganggu diferensiasi serologis berbasis
NSP antara terinfeksi dan hewan yang divaksinasi (DIVA).
▸ Meskipun vaksin konvensional PMK dapat mencegah klinis penyakit,
proteksi yang berumur pendek (∼6 bulan), seringkali membutuhkan
vaksinasi ulang dengan maksud untuk pengendalian profilaksis, dan
vaksinasi tidak menginduksi proteksi yang cepat terhadap ‘challenge’ atau
tidak mencegah perkembangan status carrier.
Sumber: VACCINATION AGAINST FMD – PRINCIPLES AND PRACTISE.
Second GFRA/EUFMD virtual symposium co-hosted by OIE and FAO
55
Rencana produksi vaksin lokal
▸ Vaksin saat ini telah berhasil digunakan untuk
membantu dalam pemberantasan virus PMK di banyak
negara di dunia.
▸ Vaksin PMK membutuhkan pertumbuhan dalam jumlah
virus besar dalam suatu fasilitas “high containment” dan
harus diadaptasi secara konstan untuk mempertahankan
strain vaksin yang ada tetap dalam sirkulasi.
▸ Manufaktur vaksin PMK membutuhkan volume virus
hidup yang besar pada fasilitas ‘high containment
biosecurity level 3’ (BSL 3) untuk produksi.
56
Apa implikasi jika diterapkan vaksinasi?
▸ Implikasi yang besar jika diterapkan vaksinasi:
▹ Diperlukan vaksinasi ulang tahunan (annual re-vaccination).
■ Mahal, makan waktu (time consuming).
▹ Tidak memproteksi terhadap infeksi, hanya menghentikan gejala klinis.
■ Penyebaran infeksi ke hewan lain.
▹ Status perdagangan internasional dirugikan, karena ‘ban’ (pelarangan)
perdagangan.
▸ Morbiditas tinggi, rentang hospes yang kompleks dan diversitas genetik yang
luas membuat pencegahan dan pengendalian menjadi tantangan besar.
▸ Meskipun vaksin PMK secara global telah tersedia selama >70 tahun,
pencegahan penyakit hanya berhasil di wilayah terbatas di dunia.
Sumber: Segundo et al. Foot-and-mouth disease vaccines.
Veterinary Microbiology, Volume 206,, July 2017, 102-112.
Penutup 6
Keberhasilan penanggulangan wabah PMK
di Indonesia akan bergantung pada:
▸ Siskeswannas yang efisien (OIE PVS)
▸ Surveilans penyakit
▸ Kapabilitas diagnostik Apakah wabah PMK
▸ Vaksin dan vaksinasi di Indonesia akan
▸ Kesiagaan dan respons darurat
▸ Integrasi regional berhasil diberantas
▸ Partisipasi sosial dan kembali
▸ Pengetahuan sistim dan profil ternak mendapat status
▸ Situasi epidemiologi
▸ Investigasi wabah bebas?
▸ Kesinambungan (sustainability)
▸ Komitmen politik dan pendanaan
Sumber: Modified from presentation Lea Knopf, 2011. Linking the
PCP approach and OIE official disease status recognition for FMD.
Terima kasih!
– Ketua 2, Pengurus Besar Perhimpunan
Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI)
– Senior Animal Health Emergency
Management Adviser, Australia Indonesia
Health Security Program (AIHSP)
▸ tata.naipospos@gmail.com
▸ tata_naipospos @yahoo.com
59