Anda di halaman 1dari 59

Kesiagaan dan Respon Darurat

Penyakit Mulut dan Kuku


Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Isu Global Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK)
1
3
Apa itu Penyakit Mulut dan Kuku?
▸ Penyakit paling menular pada hewan yang pernah
diketahui dunia.
▸ Ancaman global yang parah saat ini dan akan terus
berlanjut (>100 negara, 77% populasi ternak dunia masih
tertular).
▸ Dampak ekonomi, sosial dan lingkungan yang
menghancurkan, karena:
▹ kerugian produktivitas yang parah;
▹ gangguan dalam berbagai kegiatan pertanian,
peternakan, industri dan sosial;
▹ ancaman utama terhadap suplai pangan (food
supply) dan ketahanan pangan (food security).
Wabah PMK di Inggris pada 2001
mengakibatkan kerugian bagi sektor pertanian
sekitar £3,1 miliar (Rp 53,36 triliun)
5
PMK adalah juga isu “One Health”

▸ Kesejahteraan hewan (animal welfare) – ▹ Kesejahteraan manusia (human welfare)


penyembelihan masal stok ternak sehat. – hilangnya mata pencaharian.
6
Penilaian risiko masuknya virus PMK
▸ Berdasarkan studi penilaian risiko masuknya virus PMK
ke Asia Tenggara (Bartels C. et al., 2017), disimpulkan
bahwa risiko serangan virus PMK eksotis ke wilayah ini
adalah ‘tinggi”.
▸ Hasil studi menunjukkan bahwa serangan lebih lanjut
virus PMK eksotis bukanlah masalah ‘jika terjadi’ tetapi
melainkan ‘kapan terjadi’, jadi lebih pada soal waktu.
▸ Realitas ini dipicu oleh deteksi virus PMK serotipe O
dari Asia Selatan ke Laos, Vietnam dan Myanmar pada
2015 dan Asia-1 ke Myanmar pada 2017.

Sumber: OIE Risk Assessment FMD into SE Asia (2017)


7
Penilaian risiko penyebaran PMK
Kualitas Tingkat Risiko penyebaran
Negara Situasi PMK
Siskeswannas perdagangan PMK
Brunei Tidak diketahui Bebas Terbatas -
Kamboja Buruk Endemik Ekstensif Tinggi
Timor Timur Sedang Tidak diketahui T.a.d. -
Indonesia Buruk Bebas Esktensif Sedang
Laos Buruk Endemik Ekstensif Tinggi
Myanmar Buruk Endemik Ekstensif Tinggi
Filipina Baik Bebas Terbatas *) Dapat diabaikan
Singapura Baik Bebas Ekstensif **) Dapat diabaikan
Thailand Baik Endemik Ekstensif Sedang
Vietnam Buruk Endemik Ekstensif Tinggi
*) volume rendah Sumber: OIE Risk Assessment FMD into SE Asia (2017)
**) produk hewan
8
Mengapa PMK begitu sangat menular?
1. Rentang hospes LUAS: sapi, kerbau, domba, babi,
kambing, hewan berkuku belah lainnya (rusa, unta).
2. Morbiditas TINGGI / mortalitas RENDAH: banyak
ternak terdampak tetapi sedikit kematian pada
ternak dewasa.
3. Dinamika penularan: cepat, penularan tingkat tinggi.
4. Pola pengeluaran virus (shedding) : virus PMK
diekskresikan ke dalam saliva, nafas, susu, vesikel
kulit, urin, feses.
5. Virus PMK dapat bertahan hidup di lingkungan
untuk jangka waktu lama.
9
Penularan PMK pada hewan
Spesies Hospes Carrier
Kambing Hospes pemelihara Jaringan faringeal
Domba (maintenance host) 4-6 bulan
Hospes penguat
Babi Tidak
(amplifier host)
Jaringan faringeal
Sapi Indikator penyakit
6-24 bulan
10
Tingkat morbiditas dan masa inkubasi
▸ Tingkat morbiditas PMK pada populasi ternak yang seluruhnya rentan
mencapai 80-100%, di mana tingkat mortalitas cenderung rendah
pada ternak dewasa (1–5%), dan mencapai 20% pada ternak muda.
▸ Masa inkubasi: 1-14 hari, paling sering 2-5 hari.
▸ Dosis infektif: dosis infektif rendah, masa inkubasi lebih lama.
▸ Ekskresi virus: dapat terjadi sebelum onset gejala klinis.
Ekskresi virus: rentang dan periode ekskresi tertinggi relatif terhadap penampakan lesi pertama
Hari lesi -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
pertama
Babi
Sapi
Domba
Kesiagaan darurat PMK 2
Lingkup kesiagaan darurat
12

Pra wabah ‘Time of rehabilitation’


(pre-epidemic) Wabah
(epidemic) Pasca wabah
‘Peace time’ (post epidemic)
‘War time’
▸ Pra wabah: pencegahan dan kesiapsiagaan (preparedness); Wabah: pengendalian
dan pemberantasan penyakit; Pasca wabah: repopulasi dan memperoleh kembali
status kesehatan hewan di tingkat nasional/internasional.
▸ Tantangan selama wabah seringkali bukan tantangan teknis (tetapi manajemen
sumber daya, hubungan masyarakat, manajemen informasi dan ketahanan mental).
▸ Tantangan pada pra wabah dan wabah adalah kecepatan pengambilan keputusan.
13
Siklus Kesiagaan dan Respon Darurat
PENCEGAHAN Pencegahan dan deteksi idealnya dilakukan secara
bersamaan, dan keduanya terjadi selama tidak
DETEKSI adanya darurat penyakit (emergency diseases)
(disebut sebagai “masa damai”).
Pencegahan RESPONS Ketika suatu penyakit terdeteksi, respons cepat
sangat penting untuk meminimalkan penyebaran
Pemulihan

penyakit. Keterlambatan pada titik ini sangat


Deteksi

penting dan dapat menyebabkan penyakit tersebar


luas dan mengarah kepada situasi endemik.
PEMULIHAN Setelah penyakit dapat dikendalikan atau
Respons dieliminasi, respons mereda dan periode pemulihan
diperlukan untuk mengembalikan sektor peternakan
yang terdampak ke keadaan sebelumnya.
Sumber: Good Emergency Management Practice: The Essentials. A
guide to preparing for animal health emergencies. FAO Manual.
14
Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia
▸ Pedoman Pelaksanaan Sistem
Manajemen Keadaan Darurat
untuk Kesiagaan dan Tanggap
Darurat Penyakit Hewan (2016)
bertujuan mempersiapkan
otoritas veteriner dalam
menghadapi kejadian darurat
penyakit hewan.
▸ Strategi utama penanggulangan
wabah PMK (KIATVETINDO):
▹ Stamping out
▹ Vaksinasi
▹ Surveilans.
Keberhasilan KRD
15

PETERNAK/ PEMERINTAH
“Keberhasilan upaya DAERAH
PRODUSEN TERNAK
kesiapsiagaan dan
respons darurat (KRD)
KERJA SAMA
bergantung pada
efektivitas kerja sama
antar pemangku INDUSTRI/SEKTOR PEMERINTAH
kepentingan” SWASTA TERKAIT PUSAT

Sumber: Good Emergency Management Practice: The Essentials.


A guide to preparing for animal health emergencies. FAO Manual.
Epidemiologi PMK 3
Penamaan virus PMK
17

▸ Karena virus PMK seperti kebanyakan virus RNA lainnya berevolusi


secara cepat, virus-virus yang umum ditemukan pada ekosistim yang
berbeda berevolusi secara mandiri dan akibatnya sering terjadi
distribusi geografis genotipe dalam suatu serotipe.
▸ Genotipe yang mempunyai distribusi geografis tertentu, dikenal
sebagai ‘topotipe’.
▸ Untuk itu suatu nama spesies virus PMK ditulis sebagai berikut:
SEROTIPE / SINGKATAN TOPOTIPE / Lineage SUB-LINEAGE
(contoh: O/ME-SA/PanAsia-2TER-08, A/ASIA/Iran-05HER-10, Asia
1/ASIA/Sindh-08, 0/ME-SA/Ind-2001e, dlsbnya).
18
Sejarah evolusi virus PMK
▸ Ada 7 serotipe virus yang berbeda
secara immunologi yaitu: O, A, C,
Southern African Territories (SAT)-1,
SAT-2, SAT-3 dan Asia-1.
▸ Distribusi serotipe O dan A adalah
yang paling luas secara geografis.
▸ Analisis data sekuens dari protein kapsid virus (VP1) digunakan untuk
memonitor wabah virus, menelusuri gerakan lintas batas dari ‘lineage’
virus, dan kategorisasi strain lapangan (Knowles, N. J. & Samuel, A. R.
2003; Knowles N.J. et al. 2016).
19
Distribusi serotipe PMK di dunia
▸ Serotipe PMK tidak terdistribusi secara
seragam di wilayah-wilayah dunia di mana
penyakit ini masih berjangkit.
▸ 6 dari 7 serotipe PMK (O, A, C, SAT-1, SAT-2,
SAT-3) ditemukan di Afrika.
▸ 4 serotipe PMK (O, A, C, Asia-1) ditemukan di
Asia.
▸ Hanya 3 serotipe PMK (O, A, C) ditemukan di
Amerika Selatan dan di Eropa.

Sumber: OIE/FAO Reference Laboratory Network for Foot-and-Mouth Disease.


20
Distribusi topotipe di antara serotipe PMK
▸ Di Asia, topotipe dari serotipe O adalah Cathay, Southeast Asia (SEA),
Middle East-South Asia (ME-SA) dan PanAsia.
▸ Serotipe O topotipe ME-SA adalah yang paling umum sebagai penyebab
wabah PMK di India, dan 3 dari 6 lineage yang dinyatakan paling sering
dideteksi adalah Ind-2001, PanAsia dan PanAsia-2.
▸ Topotipe dari serotipe O yaitu EURO-SA terdistribusi di Eropa dan
Amerika Selatan.
▸ Topotipe serotipe A dan C yaitu AFRICA, ASIA, EURO-SA terdistribusi di
Afrika, Asia, Eropa dan Amerika Selatan.
▸ Topotipe SAT 1 (I - XIII), SAT 2 (I - XIV) dan SAT 3 (I - V) ditemukan di
Afrika Timur dan Zimbabwe.
Sumber: OIE/FAO Reference Laboratory Network for Foot-and-Mouth Disease.
21
Hubungan immunologik virus PMK
▸ Tidak ada proteksi silang di antara serotipe, sehingga hewan yang
divaksinasi atau yang terinfeksi dengan satu serotipe tetap peka
terhadap infeksi oleh serotipe lainnya (Rodriguez and Grubman, 2009).
▸ Serotipe O ditemukan di seluruh kontinen dan kurang bervariasi secara
antigenik, sehingga menunjukkan proteksi silang yang paling baik di
antara strain yang lain.
▸ Serotipe C tidak terdeteksi dimanapun selama bertahun-tahun (sejak
2004) dan mungkin saat ini sudah punah.
▸ Variasi antar serotipe paling banyak ditandai dalam serotipe A dan SAT
1 – 3.
Sumber: M. Rweyemamu et al. (2007); Syed Muhammad J, and Graham J.B. 2020
22
Database sekuens di WRLFMD
▸ Epidemiologi PMK sebagian besar ditentukan oleh penerapan teknik biologik
molekuler dari amplifikasi ‘polymerase chain-reaction’ (PCR) dan nukleotida
dan sekuensing nukleotida.
▸ Di World Reference Laboratory untuk PMK (WRLFMD di Pirbright, Inggris)
membangun database sekuens yang besar.
▸ Database digunakan membantu pelacakan global pergerakan virus.
▸ Secara genetik dimungkinkan untuk mengelompokkan banyak virus PMK
berdasarkan asal geografisnya dan menyebabkan yang disebut: TOPOTIPE.
▸ Implikasi dari hal ini adalah bahwa penyebaran virus inter-regional sering
dengan mudah dikenali dan setiap perubahan evolusioner yang terjadi
kemudian dapat dimonitor (WRLFMD memetakan virus PMK secara global
berdasarkan 7 pool endemik PMK (lihat slide berikut).
23
Distribusi 7 pool endemik PMK

Dunia dibagi menjadi 7 virus pool oleh jaringan FMD OIE/FAO lab, masing-
masing dengan multipel serotipe, tetapi topotipe terbatas dalam pool.
24
Sirkulasi virus PMK antar ‘pool’
▸ Serotipe O adalah serotipe yang paling luas terdistribusi antar pool (6 dari 7
pool virus), sebaliknya SAT-3 hanya ada pada pool 6 (di wilayah Afrika bagian
selatan).
▸ Serotipe Asia-1, SAT-1 dan SAT-2 juga mempunyai distribusi geografis yang
agak terbatas, tetapi berbagai serotipe dapat bersirkulasi pada saat yang
bersamaan.
▸ Virus-virus PMK menyebar secara periodik antara pool dan ke wilayah bebas,
dan negara-negara yang berada pada pool yang saling terkait (seperti Afrika
Utara dan Asia Tengah) seringkali mengalami pengalaman wabah PMK dari
sumber-sumber regional yang berbeda.
▸ Sirkulasi dan evolusi virus di antara pool regional ini menentukan pentingnya
adaptasi terhadap perubahan prioritas strain untuk pembuatan vaksin PMK.
25
Topotipe virus PMK O/PanAsia
▸ Lineage virus PMK serotipe O yang diberi nama PanAsia bertanggung jawab atas
pandemi eksplosif di Asia dan meluas ke beberapa bagian Afrika dan Eropa
(1998–2001).
▸ Pada 2000 dan 2001, strain virus menyebabkan wabah-wabah di Korea, Jepang,
Rusia, Mongolia, Afrika Selatan, Inggris, Irlandia, Perancis, dan Belanda.
▸ Meskipun virus telah dikendalikan di semua negara yang biasanya bebas PMK atau
terinfeksi secara sporadis, virus ini tampaknya sebagian besar bersirkulasi di Asia
Selatan, dengan lineage terpisah secara geografis dan berkembang independen.
▸ Pandemi seperti ini adalah fenomena langka tetapi menunjukkan kemampuan
strain virus PMK yang baru muncul untuk menyebar secara cepat ke seluruh
wilayah dan menyerang negara yang sebelumnya bebas.

Sumber: Knowles N.J. et al., 2005. Emerging Infectious Diseases, Vol. 11, No. 12, 1887-1893.
26
Topotipe virus PMK O/ME-SA
▸ Lineage O/ME-SA/Ind-2001 di antara topotipe Timur Tengah – Asia Selatan (ME-
SA) dari serotipe O dilaporkan di India pada 2001.
▸ Lineage ini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam 5 sublineage yang diberi nama:
a, b, c, d, dan e.
▸ Lineage O/ME-SA/Ind-2001 khusus dilaporkan di India pada 2001, dan sejak itu
muncul di seluruh dunia, dengan sublineage O/ME-SA/Ind-2001d dan O/ME-
SA/Ind-2001e yang menyebar di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tenggara dan
Asian Timur.
▸ Pada 2009, sublineage ‘d’ dari lineage O/ME-SA/Ind-2001 (Ind-2001d), menjadi
virus serotipe O yang dominan menyebabkan wabah di India dan tampaknya
mengalahkan dominasi lineage O/ME-SA/PanAsia yang telah lama berkembang di
wilayah ini.
Sumber: Bachanek-Bankowska K. et al.,. Sci Rep. 2018; 8: 14693.
27
Perluasan global ‘lineage’ virus PMK
•. 2018 Oct 2;8(1):14693.

▸ Perluasan global suatu ‘lineage’ virus PMK adalah jarang, tetapi apabila
terjadi dapat menghasilkan konsekuensi ekonomi yang hebat.
▸ Contohnya: Lineage O/ME-SA/Ind-2001 (biasa bersirkulasi di sub-kontinen
India) dibuktikan setidaknya telah 15 kali keluar secara independen selama
2013–2017 yang memicu kejadian wabah di Afrika Utara, Timur Tengah,
Asia Tenggara, Timur Jauh dan pulau-pulau bebas PMK di Mauritius.
▸ Contoh lain: Lineage O/ME-SA/PanAsia dan O/SEA/Mya-98 merupakan dua
strain virus PMK yang paling menyebar luas di Asia dan menimbulkan
pandemi PMK pada dua dekade yang lalu.
Sumber: Bachanek-Bankowska K. et al. (2018). Reconstructing the evolutionary history of
pandemic foot-and-mouth disease viruses: the impact of recombination within the emerging
O/ME-SA/Ind-2001 lineage. Sci Rep. 2018; 8: 14693.
28

Gambar. Pohon filogenetik (P1) dari virus serotipe O dari


Asia Tenggara.
• Lineage/sub-lineage yang dibuat oleh WRLFMD
berdasarkan sekuens VP1 ditunjukkan pada Gambar.
• Analisis filogenetik dari urutan pengkodean kapsid
mengungkapkan sirkulasi 3 topotipe (SEA, ME-SA dan
Cathay) dari virus-virus serotipe pada Gambar.
• Virus-virus topotipe ME-SA membentuk 2 kluster
berbeda yaitu lineage PanAsia dan Ind-2001.

Sumber: Upadhyaya S. et al. Molecular Basis of Antigenic Drift in


Serotype O Foot-and-Mouth Disease Viruses (2013–2018) from
Southeast Asia. Viruses 2021, 13(9), 1886.
29
Status Asia Tenggara 2021
Negara O A
ME-SA/Ind- SEA/Mya- CATHAY ME-SA ME-SA ASIA/Sea- ASIA/Ind Asia-1
2001 98 /PanAsia /PanAsia-2 97
Kamboja 2019 2016 2018 2016
Laos 2020 2017 2018 2018
Malaysia 2021 2016 2005 2020 2009 2014
Myanmar 2021 2021 2021 2010 2017
Thailand 2021 2018 2012 2019 2019
Vietnam 2021 2019 2018 2018 2017 2006
Apakah ini gambaran yang benar dari PMK di Asia Tenggara? …….
atau apakah pengambilan sampel tidak memadai (under sampling) sehingga
pemahaman kita bias tentang epidemiologi penyakit?
Sumber: Presentation Donald King (2022). FAO World Reference Laboratory for FMD (WRLFMD).
30
Lineage dari serotipe O/ME-SA/Ind-2001
▸ Virus PMK lineage O/ME-SA/Ind-2001 bersifat endemik di subkontinen India
dan dilaporkan di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi tidak pernah terdeteksi
di Asia Tenggara sebelum 2015.
▸ Serangan virus lineage ini ke Asia Tenggara, menyebabkan wabah di:
▹ Vientiane Capital, Laos pada April 2015;
▹ Provinsi Dak Nong, Dak Lak dan Ninh Thuan, Vietnam dari Mei hingga
Oktober 2015; dan
▹ Rakhine State, Myanmar pada Oktober 2015.
▸ Investigasi penyakit yang dilakukan selama wabah dan diikuti hasil
laboratorium mengkonfirmasi bahwa keterlibatan virus PMK O/ME-SA/Ind-2001
sublineage d (O/ME-SA/Ind-2001d).

Sumber: Qiu Y. et al. (2018). Transboundary and Emerging Diseases. Volume 65, Issue1, pages e104-e112.
31
Dominasi O/ME-SA/Ind-2001e

▸ Data serotipe O dari


Kamboja, Laos,
Myanmar, Thailand, dan
Vietnam.

Sumber: Presentation Donald King (2022).


9 x pengiriman FAO World Reference Laboratory for FMD
5 x pengiriman
93 sekuens (WRLFMD).
72 sekuens
32
Pergerakan O/ME-SA/Ind-2001
Pergerakan trans-pool sejak 2015

Mengapa pergerakan trans-


pool penting?
• Dampak/perubahan
risiko PMK regional
• Seleksi vaksin untuk
mengendalikan wabah.

Sumber: Presentation Donald King (2022). FAO World Reference Laboratory for FMD (WRLFMD).
Respons darurat PMK 4
35
Prinsip pengendalian wabah PMK
CEGAH PENULARAN VIRUS DARI TERNAK YANG TERINFEKSI
KE TERNAK YANG RENTAN.
▸ Menghilangkan produksi virus
▹ Musnahkan ternak yang terinfeksi dan yang kontak;
▹ Musnahkan ternak dengan kontak berbahaya jika risiko tinggi.
▸ Mengurangi potensi kontak langsung antara ternak
▹ Pembatasan pergerakan (movement restriction).
▸ Mengurangi lama waktu survival di lingkungan
▹ Biosekuriti, pembersihan & disinfeksi peternakan tertular.
▸ Mengurangi jumlah hewan yang rentan
▹ Vaksinasi darurat atau pemusnahan berkelanjutan jika situasi
bertambah parah.
36
Tindakan pengendalian awal wabah
1 2
“Standstill” (tidak “Stamping-out”
bergerak, lockdown): pada peternakan
pembatasan tertular.
pergerakan ternak.

3
Tetapkan zona proteksi
?
4
Surveilans aktif
3 km dan zona (“penelusuran”/tracing).
surveilans 10 km.
37
National standstill (Contoh: Selandia Baru)
▸ Jika wabah PMK terjadi, maka akan diberlakukan “National Livestock Standstill” artinya
semua pergerakan hewan rentan akan dilarang dengan segera, sampai pemberitahuan
lebih lanjut.
▸ Ketika diberlakukan, maka tidak ada pergerakan setiap hewan rentan PMK (babi, sapi,
domba, kambing, rusa, unta dan kerbau) keluar dari peternakan, atau menerima masuk ke
dalam peternakan, di mana:
▹ Hewan rentan harus tidak diizinkan bergerak ke wilayah manapun ketika “standstill”
dijalankan – meskipun jika hewan tidak terlihat sakit atau PMK belum terdeteksi di
wilayah tersebut.
▹ Pemerintah dan industri memerlukan dukungan dari setiap anggota industri ternak
untuk membuat “standstill” menjadi efektif.
▹ Setiap orang yang terlibat dalam rantai suplai ternak (supply chain) perlu memahami
bagaimana “standstill” bekerja dan mematuhi persyaratan “standstill”, meliputi pemilik
ternak, transporter, agen produksi, pekerja RPH, pasar hewan dan pengusaha sapi
potong (feedlotter).
38
National standstill (Contoh: Australia)
▸ “National livestock standstill” adalah ketika secara nasional disetujui spesies ternak
tertentu yang kena dampak penyakit darurat tidak boleh dilalu lintaskan.
▸ Jika PMK terdiagnosa, semua hewan berkuku belah seperti sapi, domba, babi, kambing,
kerbau, unta, alpaca, llama dan rusa harus ditempatkan di bawah “standstill” ternak.
▸ “Standstill” diimplementasikan awalnya 72 jam, tetapi ini bergantung pada “risk
assessment”. Negara Bagian dan teritori dapat mengakhiri “standstill” pada waktu yang
berbeda, bergantung kepada situasi penyakit.
▸ Spesies hewan lain yang tidak terpengaruh oleh penyakit darurat dapat dipindahkan
seperti biasa. “Standstill” berlaku untuk setiap wilayah di Australia, tidak penting di mana
terjadinya wabah.
▸ Selama “standstill”, Polisi dan petugas DAFWA yang berwenang memiliki kekuasaan
untuk menghentikan kendaraan yang dicurigai membawa ternak untuk memeriksa apakah
ada izin darurat.
Sumber: National livestock standstill - frequently asked questions | Agriculture and Food
39
Pelanggaran terhadap “standstill”
▸ Orang-orang yang tidak mematuhi “standstill” dapat berkontribusi pada
penyebaran PMK, meningkatkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk
menghentikan dan memberantasnya.
▸ Penundaan dalam pemberantasan PMK tidak hanya mempengaruhi industri
pertanian, akan meluas melampaui batas peternakan dengan dampak ekonomi
dan lingkungan yang signifikan, termasuk penundaan pembukaan kembali pasar
ekspor ternak Australia.
▸ Memulai pengangkutan atau menggerakkan hewan berisiko (at-risk) selama
“standstill” tanpa persetujuan adalah pelanggaran terhadap Biosecurity Act
2015 dan ilegal.
▸ Hukuman untuk pelanggaran pembatasan pergerakan yang ditentukan dalam
perintah biosekuriti darurat bisa berupa denda dan penjara.
Sumber: National livestock standstill - frequently asked questions | Agriculture and Food
40
Apa manfaat “National standstill”?
▸ Sementara suatu “livestock standstill” akan
menyebabkan kesulitan jangka pendek terhadap
industri dan produsen individual, manfaat jangka
menengah dan panjang dinilai jauh lebih besar.
▸ Manfaat “livestock standstill” termasuk:
• Mengurangi penyebaran penyakit;
• Memungkinkan pemberantasan penyakit yang
lebih cepat;
• Mengurangi biaya sosial dan ekonomi yang
sangat besar bagi produsen, industri ternak,
wilayah dan ekonomi nasional.
Sumber: National livestock standstill - frequently
asked questions | Agriculture and Food
41
Stamping out
▸ Stamping out (pemusnahan menyeluruh) adalah strategi yang diakui dan
terbukti dapat menghilangkan dengan cepat penyakit eksotis atau penyakit
ternak darurat lainnya.
▸ Elemen penting dari ‘stamping out’ adalah:
▹ Penetapan zona terinfeksi;
▹ Surveilans penyakit intensif untuk mengidentifikasi peternakan yang
terinfeksi dan peternakan yang kontak atau desa dalam zona;
▹ Penerapan karantina dan pembatasan pergerakan ternak;
▹ Penyembelihan langsung semua hewan peka baik di peternakan terinfeksi
dan kontak atau di seluruh area yang terinfeksi;
▹ Disposal yang aman dari karkas dan material yang berpotensi terinfeksi;
▹ Disinfeksi dan pembersihan peternakan yang terinfeksi;
Sumber: FAO Animal Health Manual No 12. “Manual on Procedures for Disease Eradication by Stamping Out”.
MURIANEWS, Jakarta- Kementerian
Pertanian (Kementan) berencana akan
memusnahkan hewan ternak yang
positif terpapar Penyakit Mulut dan
Kaki (PMK). Hal itu dilakukan agar
wabah tidak menyebar kemana-mana.
Selain itu, upaya memusnahkan hewan
ternak yang terpapar PMK tersebut
merupakan bagian dari agenda SOS
yang akan dilakukan Kementan dalam
menangani wabah.

Sumber: Mentan Bakal Musnahkan Ternak yang Terpapar PMK | MURIANEWS


43
Perlu perbaikan strategi ‘stamping out’
▸ Strategi utama apabila wabah PMK terjadi di Indonesia seharusnya adalah
melalui pelaksanaan ‘stamping out’ dengan sistem zoning (perwilayahan),
sehingga daerah lain yang tidak tertular tetap dipertahankan bebas dan
perdagangan di daerah bebas tersebut dapat terus berjalan.
▸ Pemerintah sesuai dengan U.U. No. 18/2009 juncto U.U. No. 41/2014 tidak
memberikan kompensasi atas tindakan depopulasi terhadap hewan yang positif
terjangkit penyakit hewan dan kompensasi hanya diberikan kepada orang yang
memiliki hewan sehat yang didepopulasi.
▸ Pelaksanaan ‘stamping out’ sulit dilakukan karena pemilik hewan tidak mau
melaporkan adanya dugaan adanya penyakit dan cenderung menyembunyikan
dengan memindahkan keluar dari daerah tertular sehingga justru berisiko tinggi
menyebarkan penyakit.
Sumber: KIATVETINDO PMK. Direktorat Kesehatan Hewan. 2022.
PMK bukan masalah keamanan pangan
atau kesejahteraan masyarakat. Daging,
susu dan produk susu aman untuk
dikonsumsi pada keadaan wabah PMK.

Sumber: Foot-and-mouth: consuming meat and dairy |


Biosecurity | NZ Government (mpi.govt.nz)
45
Advis produk (Contoh:Selandia Baru)
▸ Jika Selandia Baru (NZ) terkena wabah PMK, daging ruminansia (red meat), daging
babi dan produk sapi perah (dairy) masih aman (safe to eat) untuk dimakan.
▸ Semua hewan yang dari peternakan terinfeksi harus dimusnahkan secara
manusiawi (humane), and produk dari peternakan ini tidak digunakan untuk
pangan.
▸ Semua ternak yang akan dipotong di NZ untuk patuh pada pemeriksaan ketat
sebelum dan sesudah dipotong (AM dan PM) untuk memastikan hanya hewan
sehat yang diproses.
▸ Produk hewan yang tidak dapat dimakan (non-edible animal products) dari hewan
yang rentan adalah aman digunakan selama wabah PMK (Contoh: kulit, wool dll.).
▸ Daging dan produk susu dari hewan yang divaksinasi adalah aman.
Sumber: Foot-and-mouth: consuming meat and dairy |
Biosecurity | NZ Government (mpi.govt.nz)
Vaksinasi PMK sebagai
respons darurat
5
47
VAKSINASI sebagai Respons Darurat
▸ Vaksinasi adalah elemen penting rencana kedaruratan bukan hanya untuk
PMK, tetapi juga banyak penyakit hewan lainnya.
▸ Keputusan apakah menggunakan vaksin atau tidak adalah KOMPLEKS dan
harus mempertimbangkan aspek-aspek epidemiologi, ekonomi dan sosial.
▸ Vaksin jarang tersedia di negara untuk kedaruratan penyakit hewan, kecuali
strain berpatogenisitas rendah atau terlokalisasi pada hospes pembawa.
▸ Vaksin komersial berkualitas tinggi dari luar negeri sering menjadi sumber
vaksin yang dipilih dalam keadaan DARURAT, meskipun berasal dari sumber
yang kurang dapat diandalkan dan sedapatnya digunakan dengan
perlindungan tambahan (additional safeguards).

Sumber: Tweddle N.E. et al. Dev Bio (Basel) 2014; 119: 295-306.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo mengatakan pihaknya akan
mengimpor vaksin. Impor vaksin ini
hanya sementara.

"Oleh karena itu dalam waktu 14


hari pak Dirjen akan kita tugaskan
untuk menghadirkan vaksin impor
yang jumlahnya tidak banyak, hanya
untuk menunggu kelahiran vaksin
yang ada," jelasnya di Kementan,
Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2022).

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/d-6073143/kementan-mau-impor-
vaksin-buat-bendung-wabah-pmk.
49
Seleksi strain vaksin PMK
▸ Kurangnya perlindungan silang (cross-protection)
antara serotipe virus PMK serta perlindungan antara
beberapa subtipe virus PMK mempengaruhi penerapan
vaksin di lapangan.
▸ Kemunculan virus-virus PMK varian baru secara
periodik membuat vaksin yang ada tidak efisien.
▸ Konsekuensinya, seleksi pemilihan strain secara berkala
baik secara metoda in vivo atau in vitro menjadi
persyaratan penting untuk memungkinkan penggunaan
vaksin yang tepat dan efisien.

Sumber: Mahapatra M. and Parida S. EXPERT REVIEW OF VACCINES 2018, VOL. 17, NO. 7, 577–591.
Mengapa harus “vaccine matching”?
▸ Potensi vaksin
▸ Antigenisiti dari vaksin yang digunakan
▹ Virus memiliki keragaman antigenik: tidak dapat memproteksi silang antara
subtipe dalam serotipe, dan perubahan antigenik disebabkan oleh mutasi dan
rekombinasi (recombination).
▸ Pentingnya “vaccine matching”
▹ Wabah penyakit terjadi pada hewan yang telah divaksinasi dengan benar.
■ Kasus strain SA Iran 05 pada sapi yang divaksinasi dengan A Iran 96 di
Timur Tengah.
■ Wabah AT 2 di Botswana meskipun telah menggunakan vaksin trivalent.
■ O PanAsia 2 di Turki dan Iran.
▹ Masalah efikasi vaksinasi atau “vaccine matching”?
Sumber: Presentation Yanmin Li et al. FMDV Antigenicity and Vaccine Matching Studies. GFRA Workshop
Surveillance, Epidemiology, Vaccination and Control of FMD. Hazyview, S. Africa,17 to 19 April 2012.
51
Rekomendasi strain vaksin oleh WRL-FMD
▸ Strain vaksin yang digunakan di wilayah geografis tertentu sangat bergantung
kepada serotipe dan genotipe yang bersirkulasi di wilayah.
▸ Tidak ada vaksin universal untuk pengendalian PMK mengingat strain vaksin
yang berbeda digunakan di wilayah geografis berbeda.
▸ Saat ini tidak ada informasi koheren yang tersedia mengenai penggunaan strain
vaksin di berbagai negara/kontinen, dan informasi yang tersedia dapat
bervariasi dari satu negara ke negara lain.
▸ WRLFMD biasa merekomendasikan strain vaksin untuk dimasukkan ke cadangan
antigen dan untuk pool regional yang berbeda.
▸ Namun, ini umumnya diperlakukan sebagai pedoman sementara karena pada
kenyataannya situasi bisa berbeda di lapangan karena banyak wabah tidak
dilaporkan atau diselidiki.
Sumber: Mahapatra and Parida. EXPERT REVIEW OF VACCINES. Vol. 18, 2018 – Issue 7.
24 isolat lapangan

Vaccine
matching
25 isolat lapangan
➢ Sampel lapangan
dari Asia Tenggara
/Asia Timur.
➢ Serotipe 0 (2015-
14 isolat lapangan 2021).

Sumber: Presentation
Donald King (2022). FAO
23 isolat lapangan World Reference Laboratory
for FMD (WRLFMD).
53
Vaksin PMK di pasar internasional
▸ Vaksin hanya menyediakan proteksi yang pendek (4-6 bulan) dan
membutuhkan pengiriman dengan rantai dingin yang membuat vaksinasi
secara logistik menjadi problematik dan mahal di wilayah endemik.
▸ Vaksin PMK diinaktifasi secara kimiawi, dengan oil adjuvant adalah sangat
penting untuk pengendalian PMK di negara endemik dan telah berhasil
dalam program pemberantasan di masa lalu.
▸ Meskipun vaksin adalah efektif dalam menginduksi kekebalan protektif
pada spesies ternak, respons berumur pendek dengan perlindungan silang
terbatas dan tidak dapat menghilangkan virus dari hewan yang terinfeksi
secara persisten, mencegah viraemia atau ekskresi virus (shedding).

Sumber: Mahapatra M. and Parida S. EXPERT REVIEW OF VACCINES 2018, VOL. 17, NO. 7, 577–591.
54
Keterbatasan vaksin PMK
▸ Penumbuhan virus PMK virulen di dalam unit manufaktur dapat
menimbulkan risiko virus lepas keluar dari lokasi produksi.
▸ Vaksin kadang-kadang dapat mengandung jejak virus PMK non-struktural
protein (NSP), oleh karena itu, mengganggu diferensiasi serologis berbasis
NSP antara terinfeksi dan hewan yang divaksinasi (DIVA).
▸ Meskipun vaksin konvensional PMK dapat mencegah klinis penyakit,
proteksi yang berumur pendek (∼6 bulan), seringkali membutuhkan
vaksinasi ulang dengan maksud untuk pengendalian profilaksis, dan
vaksinasi tidak menginduksi proteksi yang cepat terhadap ‘challenge’ atau
tidak mencegah perkembangan status carrier.
Sumber: VACCINATION AGAINST FMD – PRINCIPLES AND PRACTISE.
Second GFRA/EUFMD virtual symposium co-hosted by OIE and FAO
55
Rencana produksi vaksin lokal
▸ Vaksin saat ini telah berhasil digunakan untuk
membantu dalam pemberantasan virus PMK di banyak
negara di dunia.
▸ Vaksin PMK membutuhkan pertumbuhan dalam jumlah
virus besar dalam suatu fasilitas “high containment” dan
harus diadaptasi secara konstan untuk mempertahankan
strain vaksin yang ada tetap dalam sirkulasi.
▸ Manufaktur vaksin PMK membutuhkan volume virus
hidup yang besar pada fasilitas ‘high containment
biosecurity level 3’ (BSL 3) untuk produksi.
56
Apa implikasi jika diterapkan vaksinasi?
▸ Implikasi yang besar jika diterapkan vaksinasi:
▹ Diperlukan vaksinasi ulang tahunan (annual re-vaccination).
■ Mahal, makan waktu (time consuming).
▹ Tidak memproteksi terhadap infeksi, hanya menghentikan gejala klinis.
■ Penyebaran infeksi ke hewan lain.
▹ Status perdagangan internasional dirugikan, karena ‘ban’ (pelarangan)
perdagangan.
▸ Morbiditas tinggi, rentang hospes yang kompleks dan diversitas genetik yang
luas membuat pencegahan dan pengendalian menjadi tantangan besar.
▸ Meskipun vaksin PMK secara global telah tersedia selama >70 tahun,
pencegahan penyakit hanya berhasil di wilayah terbatas di dunia.
Sumber: Segundo et al. Foot-and-mouth disease vaccines.
Veterinary Microbiology, Volume 206,, July 2017, 102-112.
Penutup 6
Keberhasilan penanggulangan wabah PMK
di Indonesia akan bergantung pada:
▸ Siskeswannas yang efisien (OIE PVS)
▸ Surveilans penyakit
▸ Kapabilitas diagnostik Apakah wabah PMK
▸ Vaksin dan vaksinasi di Indonesia akan
▸ Kesiagaan dan respons darurat
▸ Integrasi regional berhasil diberantas
▸ Partisipasi sosial dan kembali
▸ Pengetahuan sistim dan profil ternak mendapat status
▸ Situasi epidemiologi
▸ Investigasi wabah bebas?
▸ Kesinambungan (sustainability)
▸ Komitmen politik dan pendanaan
Sumber: Modified from presentation Lea Knopf, 2011. Linking the
PCP approach and OIE official disease status recognition for FMD.
Terima kasih!
– Ketua 2, Pengurus Besar Perhimpunan
Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI)
– Senior Animal Health Emergency
Management Adviser, Australia Indonesia
Health Security Program (AIHSP)
▸ tata.naipospos@gmail.com
▸ tata_naipospos @yahoo.com

59

Anda mungkin juga menyukai