Anda di halaman 1dari 3

PENGENDALIAN VEKTOR

Pengendalian vektor adalah semua usaha yang dilakukan untuk mengurangi/ menurunkan
populasi vektor dengan maksud mencegah atau memberantas penyakit yang ditularkan
vektor / penggangu yang diakibatkan oleh vektor.

Tujuan Pemberantasan Pembasmian


Tujuan Menurunkan penderitasudah tidak Tiadakan penderita
merupakan masalah kesehatan
Jangkauan Tinggi penularan Seluruh wilayah yang ada
penularan
Waktu Tidak terbatas Tertentu
Biaya Relatif kecil Besar
Pengelolaan Cukup baik Sangat baik

Vektor nyamuk penular DBD


Siklus hidup :
1. menggigit
2. istirahat
3. bertelur

siklus hidup nyamuk aedes aegypti


Telur larva (5 – 7 hari) pupa (1 – 2 hari) nyamuk dewasa (±
14 hari)

Aedes antropophilik(darah manusia)


Zoopophilik(darah hewan)

bertelur pada air tenang dan bersih (tempat yang tidak bersentuhan lansung dengan tanah )

PENGENDALIAN PENYAKIT MALARIA

A. Epidemiologi Malaria
 Mempelajari penyebaran maliria dan faktor – faktor yang mempengaruhi 3
faktor yang diselidiki
1. Host
2. Egent
3. Environment
Anopheles falcipharum area persawahan.
Zoophilic = darah binatang.
DDT tidak bisa terdegradasi/ terurai.
Anopheles sundaicus area panta

Vektor (palsmodium)
Agent Host

environment

PENGENDALIAN VEKTOR Page 1


Env adalah tempat unt berkembang biak(breeding, resting, feeding habit)
Ada 4 hal yang perlu ditanyakan :
1. Who siapa yang terkena penyakit (umur, jenis kelamin,
status pendidikan)
2. Where dimana penyakit terjadi (kota, pedesaan, pantai ,
pegunungan)
3. When kapan terjadi sepanjang tahun/ tahunan,
kemarau/hujan
4. What apa sebenarnya terjadi (wabah atau KLB)
Agent (genus plasmodium, family plasmodiae, ordo caccididae)
Palsmodium ada 4 spesies :
1. P. Falciparum : penyebab penyakit malaria tropika
2. P. Vivax : penyebab penyakit malaria tertiana
3. P. Malariae : penyebab penyakit malaria quartana
4. P. Ovale : penyebab penyakit malaria ovale
Yang sering ditemukan di Indonesia yaitun p. Falciparum dan vivax.
SIKLUS HIDUP
1. Siklus aseksual yaitu pada manusia (sisogani)
2. Siklus seksual yaitu pada nyamuk (sporogani)
MASA INKUBASI
1. Masa inkubasi ekstrinsik = masuknya gametosit ke dalam tubuh nyamuk sampai
terjadinya stadium sporogani.
2. Masa inkubasi intrinsik = masuknya sporozoit ke dalam darah manusia sampai
timbulnya gejala klinis.
Mikrogametosit = jantan
Makrogametosit = betina
PEMERIKSAAN
Dalam sel darah merah tedapat sporozoit – sporozoit.
 1 sel darah merah terdapat 2 agent penderita malaria sakit parah
 P. Vivax sediaan darah tipis.
MASA INKUBASI
Masa Inkubasi Ekstrinsik = suhu 26,7 0c
1. P. Falciparum : 10 – 12 hari
2. P. Vivax : 8 – 11 hari
3. P. Malariae : 14 hari
4. P. Ovale : 15 hari
Masa Inkubasi Intrinsik = suhu 26,7 0c
1. P. Falciparum : 5 – 7 hari
2. P. Vivax : 6 – 8 hari
3. P. Malariae : 13 – 16 hari
4. P. Ovale : 9 hari
DHF
 Pentakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
 Virus ini hanya dapat ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti melalui gigitannya.
 Penularan paling banyak terjadi dimusim hujan.
 Seminggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi maka akan jatuh sakit atau tidak sakit
tetapi menjadi sumber penularan (carrier)

PENGENDALIAN VEKTOR Page 2


 Kurang dari 7 hari setekah sakit, penderita dapat meninggal apabila tidak mendapat kan
pertolongan segera.
 Pengobatan penderita dititik beratkan penggantian cairan yang terbuang.nyamuk aedes
aegypti badan dan kakinya berbintik hitam putih, hidupn di daerah tropis, bertelur di air
jernih dan menggigit pada siang hari.
 Penyakit ini dapat menyerang segala umur.
GEJALA
 Panas badan mendadak tinggi (> 30 0c) selama 2 – 7 hari
 Tampak bintik – bintik merah pada kulit, kalau ditekan tampak merah lebih jelas.
 Kadang – kadang terjadi pendarahan pada hidung
 Mungkin terjadi berak atau muntah darah, terkadang berak bau amis dan berwarna
hitam
 Pendarahaan dilambung menyebabkan nyeri di ulu hati dan terasa mual
 Tekanan darah penderta turun, denyut nadi cepat, badan lemah serta gelisah, sedangkan
ujung kaik dan tangannya dingin berkeringat.
TINDAKAN BAGI PENDERITA
 Penderita diberi minum yang banyak
 Kompres dengan air es
 Penderita diberi obat penurun panas
 Secepatnya penderita dibawah ke dokter atau RS
CARA PENYEBARAN
 Hanya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk A. Aegypti
 Nyamuk yang telah menggigit orang yang sakit, selama hidupnya akan mengandung
virus yang siap ditularkan ke orang lain.
 Seminggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi akan jatuh sakit atau tidak sakit tetapi
menjadi carrier/ sumber penularan bagi oarang lain.
 Pada dasarnya setiap orang dapat terserang DBD
 Tempat – tempat yang memungkinkan terjadi penularan semua tempat yang da nyamuk
aedes aegyptinya antara lain ; TTU, rumah.
Cara pemberantasan nyamuk A. Aegypti dewasa
 Diadakan pengasapan / fogging pada daerah fokus
 Menggunakan obat nyamuk
Cara pemberantasan jentik nyamuk
 4M + (menguras bak mandi min 1 x dalam seminggu, mengubur barang –
barang bekas, menutup bak penampungan air, mengawasi bak penampungan
air, dan plusnya yaitu memelihara ikan pemakan jentik(ikan cupang))
Tindakan penggunaan Abate
Untuk 10 liter air cukup dengan 1 gr abate atau i0 gr untuk 100 liter air, bila
tidak ada alat untuk menakar gunakan sendok makan peras yang diratakan atasnya
untuk 10 gr abate.
Rencana tindak lanjut
1. Pembentukan kader kesling
2. Pembentukan kader jumantik
3. Gerakan jumingsih
4. Pembentukan kelompok peduli lingkungan
5. Bahkti sosial

PENGENDALIAN VEKTOR Page 3

Anda mungkin juga menyukai