Anda di halaman 1dari 4

UPHJ 1 (2) (2012)

Unnes Public Health Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/uphj

STUDI KUALITATIF MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN


SEKARAN KOTA SEMARANG

Oktyan Praditya

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Universitas Negeri Semarang
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel:
Diterima Agustus 2012
Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk
Disetujui September 2012 mengetahui manajemen pengelolaan sampah di Kelurahan Sekaran. Jenis penelitian ini
Dipublikasikan Oktober 2012 adalah jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati sedangkan ran-
Keywords: cangan penelitian yang digunakan adalah exploratory research. Pengumpulan datanya meng-
Waste Management gunakan teknik wawancara, kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan dalam
penelitian ini memakai metode triangulasi. Datanya dianalisis secara deskriptif-kualitatif.
Management Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: aspek teknik operasional pengelolaan sampah
Qualitative Study (pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan tempat pembuangan sementara) dapat di-
jelaskan bahwa sistem pewadahan sampah yang digunakan adalah pola individual, pola
pengumpulan sampah adalah sistem pengumpulan individual, pengangkutan sampah bersi-
fat komunal, dan sampah hanya bermuara di tempat pembuangan sementara. Aspek kelem-
bagaan, aspek hukum dan peraturan, dan aspek peran serta masyarakat masih belum ada
secara resmi di Kelurahan Sekaran. Hanya aspek pembiayaan yang sudah berjalan. Saran
yang diberikan kepada pihak masyarakat adalah peran serta dalam pengelolaan sampah dit-
ingkatkan. Saran bagi pihak-pihak terkait agar senantiasa berpartisipasi aktif dalam upaya
menurunkan volume sampah dan mengelola sampah di Kelurahan Sekaran Kota Semarang.
Abstract
The production of household waste keeps increasing due to the increases in population and
consumption. This research was a qualitative research, which presents descriptive data in
form of written or spoken words from the people and the behaviors which were observed
while the design of the research that is used is exploratory research. The data were col-
lected through the interview, questionnaire, observation, and documentation. The validity
was tested by using triangulation method, whereas the data were analyzed descriptively and
qualitatively. The result of the research showed that the aspect of the technique of the opera-
tional waste management (placing, collecting, transporting, and temporary banishment) can
be explained. The system of waste placing that was used is individual pattern, the pattern
of the waste collecting was individual collecting system, the waste transportation was com-
munal, and the waste only empty into the temporary banishment. The institutional aspect,
law aspect, and the aspect of people participation had not officially been existed in Sekaran.
It was only financing or defrayal aspect that has been running. Advise the relevant parties
to continue participate actively reduce waste and waste management in Sekaran, Semarang.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6781
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: fik-unnes-smg@telkom.net
Oktyan Praditya / Unnes Public Health Journal 1 (2) (2012) Oktyan Praditya / Unnes Public Health Journal 1 (2) (2012)

PENDAHULUAN marang tahun 2011, setiap harinya total sampah kan kondisi lingkungan di sekitar TPS Banaran untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
yang dihasilkan kota Semarang dari seluruh ke- menjadi tidak sehat karena banyak rumah yang kualitas lingkungan serta menjadikan sampah se-
Manusia mempunyai berbagai aktivitas camatan adalah 4.340,37 m3/harinya. Kecama- letaknya sangat dekat dengan TPS tersebut. Ma- bagai sumber daya. Beranjak dari permasalahan
untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya den- tan Gunungpati termasuk 10 besar kecamatan salah ini selaras dengan hasil penelitian Putri D. di atas, maka dirasa perlu untuk melakukan pen-
gan memproduksi bahan makanan, minuman, penghasil timbulan sampah terbanyak di kota W, (2009), diketahui bahwa ada hubungan antara elitian yang berjudul, “Studi Kualitatif Manaje-
barang, dan lainnya dari sumber daya alam yang Semarang yaitu sebesar 205,59 m3/hari dan tim- sampah, kepadatan lalat, dan kejadian diare ba- men Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sekaran
tersedia. Di sisi lain, aktivitas tersebut mengha- bulan sampah tersebut paling banyak berasal dari lita. Kota Semarang”. Tujuan dari penelitian ini ada-
silkan barang-barang yang akan dikonsumsi, sampah rumah tangga dengan rata-rata 15,01 li- Banyaknya jumlah sampah di Kelurahan lah untuk mengetahui bagaimanakah manaje-
namun disisi lain aktivitas tersebut juga mengha- ter/hari. Salah satu penyebab banyaknya sampah Sekaran tidak lepas dari padatnya penduduk Ke- men pengelolaan sampah di Kelurahan Sekaran
silkan bahan buangan yang tidak diinginkan atau yang terdapat di Kecamatan Gunungpati adalah lurahan Sekaran yang bertambah banyak karena Kota Semarang.
tidak berguna. Semakin hari semakin bertambah tidak lepas dari adanya kampus UNNES di Ke- masyarakat pendatang, sehingga hasil buangan
banyak, hal ini erat hubungannya dengan se- lurahan Sekaran yang menyebabkan pemukiman sampahnya menyebabkan penumpukan sam- METODE PENELITIAN
makin bertambahnya jumlah penduduk namun menjadi padat oleh warga pendatang. pah di TPS yang tidak terkendali, dan berdam-
ketersediaan ruang hidup manusia tetap, dan Berdasarkan data hasil survei Tim Konser- pak pada lingkungan. Tidak hanya itu sistem Jenis penelitian yang digunakan dalam
bahan buangan ini dikenal dengan istilah sam- vasi UNNES tahun 2010 tentang volume sampah pengangkutan yang ada di Kelurahan Sekaran penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif
pah (Wahid Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, per hari yang dihasilkan oleh UNNES dan masy- merupakan sistem pengangkutan terbuka, se- dengan rancangan penelitian exploratory rese-
2009:275). arakat sekitar didapatkan hasil bahwa mayoritas hingga sampah-sampah yang berada di truk saat arch (penelitian penjelajahan). Fokus penelitian
Menurut WHO (World Health Organizati- sampah yang dihasilkan adalah sampah organik. diangkut akan beterbangan di jalan-jalan. Jalur yang menjadi pusat perhatian yaitu pengelolaan
on), sampah merupakan suatu materi yang tidak Volume sampah ini didapat dari hasil penguku- pengangkutan sampah yang biasa dilewati yaitu sampah dari perencanaan sampai dengan pembu-
digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau ran volume sampah warga yang dalam satu hari melalui pemukiman padat penduduk. Menurut angan akhir sampah di Kelurahan Sekaran, yang
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan dapat menghasilkan sampah lebih dari 20 m³, tanggapan masyarakat Kelurahan Sekaran ter- meliputi aspek teknik operasional (pengumpulan,
manusia. Pengelolaan sampah yang kurang baik yang mana 95% komposisi sampah yang dihasil- kait tentang pengelolaan sampah di Kelurahan pengangkutan, pengelolaan, dan pembuangan
dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kan merupakan sampah organik dan sisanya 5% Sekaran adalah pengelolaan sampah masih ku- akhir) (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:26).
kesehatan (Mukono, 2000:25). Setiap hari kita sampah anorganik. Sehingga menyebabkan pe- rang, karena banyak sampah yang berserakan Sumber data primer dari penelitian ini
tidak dapat lepas dari sampah, karena kita mem- numpukan sampah di TPS Banaran secara cepat di jalan-jalan dan di kebun-kebun pinggir jalan, adalah reponden penelitian yang dianggap men-
buangnya baik di rumah atau di kantor dan dima- dan berdampak pada masyarakat sekitar. serta pada saat pengelola mengangkut sampah getahui persis manajemen pengelolaan sampah
napun kita berada sehingga akan menimbulkan Berdasarkan survei dan wawancara den- dari warga masih banyak sampah yang tercecer di Kelurahan Sekaran. Dalam proses pemilihan
pencemaran tanah, air, dan udara. Berdasarkan gan perwakilan dari kelurahan, masyarakat, dan sehingga menimbulkan timbulan sampah liar di sampel sebagai responden dalam penelitian ini
data BPS tahun 2000, tingkat pelayanan sampah pengelola sampah pada tanggal 2 Februari 2012 jalan yang berdampak buruk bagi lingkungan. menggunakan snowball sampling. Sehingga res-
secara nasional saat ini hanya mencapai kurang tentang pengelolaan sampah yang selama ini di- Dampak yang tidak langsung dari timbu- ponden yang menjadi informan kunci awal da-
lebih 40%, dengan kualitas pelayanan yang be- lakukan di Kelurahan Sekaran, maka didapatkan lan sampah berupa penyakit bawaan vektor yang lam penelitian ini adalah pihak pengambil kebi-
lum memadai. Kondisi tersebut masih jauh dari beberapa masalah dalam pengelolaan sampah. berkembang biak dalam sampah, selain itu juga jakan di Kelurahan Sekaran (lurah dan sekretaris
standar pelayanan minimal yang telah ditetap- Diantaranya adalah tidak ada manajemen pen- menyebabkan pencemaran lingkungan. Sampah desa) dan pihak pengelola sampah di Kelurahan
kan yaitu 60% dengan pelayanan pengumpulan/ gelolaan sampah yang baik sehingga terjadi pe- bila ditimbun sembarangan akan digunakan la- Sekaran (KSM Banaran Asri dan Sekar Mandiri).
pengangkutan minimal seminggu 2 kali (Pera- numpukkan sampah. Selain hal tersebut, jumlah lat sebagai sarang. Seperti diketahui, lalat adalah Dalam penelitian ini instrumen yang di-
turan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 21/ sampah di Kelurahan Sekaran tidak lepas dari vektor berbagai penyakit perut, sedangkan menu- gunakan adalah panduan wawancara indeph in-
PRT/M/2006). padatnya penduduk Kelurahan Sekaran yang ber- rut Devi Nuraini Santi dalam penelitiannya, la- terview dengan tape recorder, lembar observasi,
Pada tahun 2010, penduduk Kota Sema- tambah banyak karena masyarakat pendatang, lat juga merupakan spesies yang berperan dalam dan lembar ceklist dokumentasi. Sedangkan da-
rang telah mencapai 1.430.000 jiwa, dengan per- sehingga hasil buangan sampahnya menyebab- masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai lam pengambilan data menggunakan metode wa-
tambahan jumlah volume sampah berbanding kan penumpukan sampah di TPS yang tidak ter- vektor penularan penyakit saluran pencernaan se- wancara, observasi, dan dokumentasi keadaan di
lurus dengan pertambahan jumlah penduduk. kendali, dan berdampak pada lingkungan. Dam- perti: kolera, disentri, typhus. Penularan penyakit lapangan. Setelah melakukan pengambilan data
Sampai tahun 2010, pengelolaan sampah di pak yang tidak langsung dari timbulan sampah tersebut dapat terjadi melalui semua bagian dari maka dilakukan pemeriksaan keabsahan data
Kota Semarang baru menjangkau 120 kelurahan berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang tubuh lalat seperti: bulu badan, bulu pada anggo- dengan menggunakan teknik triangulasi. Tahap
dari 177 kelurahan yang ada di Kota Semarang biak dalam sampah, selain itu juga menyebabkan ta gerak, muntahan serta faecesnya (Devi Nuraini terakhir adalah tahap analisis data yang terdiri
(70%). Sampai tahun 2011, baru sekitar 70% pencemaran lingkungan (Devi Nuraini Santi, Santi, 2001; Juli S Soemirat, 2002:155). dari tahap pengumpulan data, reduksi data, pe-
sampah yang terangkut ke TPA (Tempat Pembu- 2001; Juli S Soemirat, 2002:155). Kurang berjalanya sistem pengelolaan nyajian data, dan verifikasi data.
angan Akhir) dari seluruh produksi sampah total Selain itu berdasarkan data hasil survei sampah berbasis masyarakat ditengarai menjadi
sebesar 4.340,37 m3/hari. Sampah yang men- awal dilapangan pada tanggal 21 Oktober 2011 salah satu faktor penyebab adanya permasalahan HASIL DAN PEMBAHASAN
dominasi adalah sampah organik 61,95%, dan terlihat bahwa disekitar TPS Banaran banyak sampah. Menurut DKP Kota Semarang tahun
sampah an-organik yang meliputi kertas 12,26%, terlihat lalat beterbangan. Setelah diukur AKL 2011 karena sebagian besar sampah berasal dari Karakteristik Informan
kaca 1,72%, plastik 13,39%, logam 1,80%, kain, (Angka Kepadatan Lalat) di sekitar rumah den- rumah tangga, maka setiap kelurahan diwajib- Wawancara mendalam dilakukan kepada
1,55%, karet 0,50%, dan sampah lain 6,83% gan 10 sampel dan di area TPS menggunakan fly kan untuk mengolah timbulan sampah tersebut. para pejabat kelurahan yang terdiri dari lurah dan
(Dinas Kebersihan dan Pertamanan Semarang, girll didapatkan hasil 8 rumah mempunyai ting- Upaya tersebut dicanangkan sebagai upaya men- sekretaris desa, informan ini dipilih karena men-
2011). kat AKL lebih dari 6 yang berarti tinggi/padat, gurangi timbulan sampah di TPA. Hal tersebut getahui kebijakan dari kelurahan terkait tentang
Menurut data survei yang telah dilakukan sedangkan 2 lainnya tingkat AKL kurang dari sejalan dengan undang-undang nomor 18 tahun pengelolaan sampah yang selama ini berjalan di
oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Se- 6 yang berarti sedang. Hal ini dapat menyebab- 2008 tentang pengelolaan sampah yang bertujuan Kelurahan Sekaran, kemudian pengelola sampah

2 3
Oktyan Praditya / Unnes Public Health Journal 1 (2) (2012) Oktyan Praditya / Unnes Public Health Journal 1 (2) (2012)

dalam hal ini yang diwawancarai adalah 2 pen- rumah tangga sebenarnya mengandung potensi Aspek Kelembagaan Pengelolaan Sampah sional dan pemeliharaan mobil sepenuhnya men-
gelola sampah di Kelurahan Sekaran yaitu KSM yang sangat besar untuk dimanfaatkan kembali Di Kelurahan Sekaran jadi kewajiban pengelola sampah KSM Sekar
Sekar Mandiri dan KSM Banaran Asri. Adapaun dan memiliki nilai ekonomis. Sampah organik Berdasarkan hasil penelitian tentang ke- Mandiri dan Banaran Asri. Menurut Peraturan
dari pihak RW yaitu berjumlah 5 orang. Sedang- yang ada di Kelurahan Sekaran sampai saat ini lembagaan pengelola sampah di Kelurahan Se- Daerah Kodya Dati II Semarang No. 6 Th. 1993
kan dari dari pihak masyarakat 1 orang. Umur belum dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ba- karan, bahwa kelembagaan pengelola sampah Kepala Kelurahan memungut retribusi sampah
informan berkisar antara 27 – 50 tahun, jenis ke- han kompos (pupuk), yaitu berupa pupuk padat sampai sekarang masih belum ada. Dari pihak rumah tangga, toko, PKL, kantor dan lain-lain
lamin informan laki-laki berjumlah 9 orang dan dan pupuk cair. Sedangkan sampah plastik, ker- Kelurahan Sekaran sampai sekarang belum yang belum berlangganan air pada PDAM.
perempuan 1 orang, karakteristik pendidikan tas, kaca dan logam sebenarnya apabila dikelola membentuk organisasi yang bertanggung jawab Aspek Peran Serta Masyarakat
informan yaitu 4 perguruan tinggi dan 6 lainnya dan dipilah akan mempunyai nilai ekonomi yang terhadap kegiatan persampahan. Sehingga tim- Berdasarkan penelitian tentang aspek pe-
lulusan SLTA. Adapun hambatan dalam karak- tinggi. Hal ini belum dilakukan di Kelurahan Se- bul suatu gagasan dari perseorangan untuk men- ran serta masyarakat, bahwa selama ini peran
teristik informan adalah rekomendasi untuk me- karan, hanya pengelola sampah yang biasanya gelola persampahan di Kelurahan Sekaran. Ada- masyarakat dalam pengelolaan sampah. Peran
nentukan informan selanjutnya dari informan sambil membuang ke TPS sambil memunguti pun dasar hukum kegiatan pengelolaan sampah serta masyarakat tersebut terlihat dari keterliba-
sebelumnya terkadang kurang tepat atau kurang plastik, atau kertas dan selanjutnya dijual. Se- rumah tangga di Kelurahan Sekaran adalah Surat tan masyarakat dalam kegiatan pewadahan sam-
sesuai dengan kriteria yang diajukan oleh peneli- hingga dapat dikatakan bahwa kesadaran masy- Keputusan Walikota Semarang No.602/274 pah, pemilahan sampah, pembayaran retribusi
ti dan terlalu komplek, hal tersebut dapat diatasi arakat terkait pemilahan sampah masih sangat tanggal 1 Juli 2000 Tentang Petunjuk Pelaksa- sampah, pengumpulan sampah, dan tahap pen-
dengan menjelaskan kembali maksud dan tujuan kurang. naan Peraturan Daerah Kodya Dati II Semarang gomposan sampah.
penelitian dan memilih informan yang direko- Tahap pengangkutan sampah di Kelura- no.6 tahun 1993 tentang kebersihan didalam Wi- Aspek Kesehatan yang Ditimbulkan Aki-
mendasikan yang sesuai dengan kriteria yang di- han Sekaran dari sumber yaitu rumah tangga ke layah Kota Semarang. Sehingga pembentukan bat Pengelolaan Sampah yang Tidak Sehat
tetapkan peneliti. TPS Banaran ataupun sekaran di Kelurahan Se- KSM “Sekar Mandiri” dan KSM “Banaran Asri” Ssistem manajemen pengelolaan sampah
Aspek Operasional Pengelolaan Sampah karan menggunakan mobil bak terbuka. Intensi- hanya berdasarkan inisiatif dari perseorangan di Kelurahan Sekaran masih jauh dari standar
Di Kelurahan Sekaran tas pengambilan sampah ataupun pengangkutan yang disetujui oleh pihak Kelurahan Sekaran. yang ada. Contohnya saja adalah pada aspek
Pada tahap penampungan sampah yang dilakukan secara berbeda oleh 2 KSM tersebut. Aspek Hukum dan Peraturan teknik operasional sampah di Kelurahan Seka-
dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Sekaran Apabila KSM Sekar Mandiri mengambil/men- Berdasarkan hasil penelitian tentang aspek ran belum memilah sampah antara organik dan
diketahui bahwa masyarakat biasanya menggu- gangkut sampah setiap senin, selasa, rabu, kamis, hukum dan peraturan mengenai persampahan, anorganik sehingga sampah yang dibuang ke
nakan wadah berupa tong, keranjang bambu, dan jumat, sabtu dengan intensitas setiap hari 2 kali bahwa di Kelurahan Sekaran hukum dan peratu- TPSS bercampur, sehingga tidak dapat didaur
bin (drum plastik), dan bak sampah permanen. pembuangan ke TPS Sekaran. Sedangkan KSM ran belum ada secara resmi, tetapi ada sanksi khu- ulang lagi. Kemudian dalam sistem pengang-
Wadah tersebut diletakkan di depan rumah dan Banaran Asri mengambil/mengangkut sampah sus bagi warga yang membuang sampah di jalan kutan sampah mobil yang digunakan untuk
kemudian diangkut oleh pengelola sampah. Pen- hari Senin dan Kamis dengan intensitas pengam- khusunya pedagang pendatang. Sehingga belum mengangkut sampah sudah tidak layak karena
duduk di Sekaran umumnya tidak melakukan pe- bilan 1 hari 4 kali pembuangan ke TPS Banaran. ada tindakan tegas bagi mereka yang membuang umur mobil yang sudah tua dan juga pada saat
milahan sampah antara organik dan anorganik. Sehingga sistem pengangkutan yang selama ini sampah disembarang tempat. Regulasi mengenai mengangkut sampah mobil tersebut tidak meng-
Sehingga dapat dikatakan bahwa pola pewada- berjalan di Kelurahan Sekaran merupakan sis- sampah dalam bentuk Undang-Undang maupun gunakan jaring-jaring sampah seperti yang dian-
han di Kelurahan Sekaran masih menggunakan tem pengangkutan individual langsung (door to Perda memang belum populer. Peraturan Daerah jurkan dalam peraturan pemerintah. Oleh karena
sistem pewadahan individual. Hasil pengumpu- door). Namun dalam pengangkutan sampah ke Kota Dati II Semarang No.6 Tahun 1993 tentang itu terjadi pencemaran udara saat mobil tersebut
lan nantinya akan diangkut petugas KSM yang TPSS tidak dilengkapi syarat seperti penjelasan tentang pengaturan kebersihan dalam wilayah melintas di antara pemukiman warga. Terlebih
mengambil sampah tersebut kemudian langsung di atas sehingga dapat muncul dampak sampah kota Semarang. Seiring dengan meningkatnya lagi lokasi TPS yang berada sangat dekat dengan
dibuang ke tempat pembuangan sementara da- yang berserakan saat pengangkutan sampah, dan intensitas permasalahan sampah yang telah men- pemukiman warga. Mengakibatkan AKL (Angka
lam hal ini berupa lahan kosong dan TPS milik menimbulkan pencemaran udara karena bau dari jadi masalah nasional, lahirlah Undang-Undang Kepadatan Lalat) di sekitar TPS tersebut sangat
UNNES (TPS Banaran) sehingga sistem pen- sampah tersebut saat pengangkutan dan melalui RI No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sam- padat sehingga dapat menyebabkan gangguan
gumpulan sampah di Kelurahan Sekaran masih pemukiman warga. pah, yang baru diundangkan pada tanggal 7 Mei kesehatan terutama penyakit diare, sesuai dengan
menggunakan sistem pengumpulan pola indivi- Tempat pembuangan sementara di Kelura- 2008. Lahirnya UU tersebut merupakan payung hasil penelitian yang dilakukan oleh Heru R dan
dual. han Sekaran yaitu pembuangan sampah di Kelu- hukum dalam penerapan paradigma baru penge- R. Azizah (2005) yang menyimpulkan bahwa ter-
Dalam rangka mengetahui komposisi rahan Sekaran terpusat di 2 wilayah pembuangan lolaan sampah. UU no 18 tahun 2008 yang me- dapat perbedaan tingkat kepadatan lalat dengan
sampah rumah tangga di wilayah penelitian, yaitu wilayah Banaran RW 4, dan 5 di TPS mi- nunjukkan adanya kesadaran baru pemerintah kejadian diare. Semakin tinggi tingkat kepadatan
dilakukan observasi pada timbulan sampah ru- lik UNNES sedangkan di Sekaran RW1, 2, dan dalam menangani masalah sampah. lalat maka semakin tinggi angka kejadian diare.
mah tangga di Kelurahan Sekaran. Dengan ke- 3 di tanah kosong milik KSM Sekar Mandiri di Aspek Pembiayaan Hambatan dalam Manajemen Pengelo-
terbatasan kesempatan yang ada, penelitian tidak jurang RW I perbatasan dengan Srondol Kulon. Berdasarkan hasil penelitian tentang as- laan Sampah di Kelurahan Sekaran
memungkinkan melakukan observasi terhadap Sehingga apabila tidak ada solusi terkait den- pek pembiayaan dan retribusi, diketahui bahwa Hambatan yang selama ini menjadi pokok
seluruh sampah yang dihasilkan. Sehingga pen- gan tempat pembuangan sampah tersebut maka masyarakat Kelurahan Sekaran mempunyai ke- permasalahan dalam pengelolaan sampah di Ke-
elitian hanya melakukan observasi dengan sam- dampak yang kemungkinan akan terjadi adalah wajiban membayar retribusi dan iuran kebersi- lurahan Sekaran adalah karena pihak Kelurahan
pel 80 rumah dari 482 rumah yang ada di Kelu- tanah longsor dan peningkatan volume sampah han. Besarnya retribusi ditentukan berdasarkan Sekaran kurang tegas dalam upaya mengelola
rahan Sekaran. Dapat diketahui bahwa sampah di tempat pembuangan sampah tersebut yang jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. sampah di Kelurahan Sekaran, hal ini dapat ter-
dari rumah tangga di wilayah penelitian terdiri berpotensi sebagai tempat hidup vektor sampah Rata-rata warga membayar Rp 20.000,00 – Rp. lihat dari tidak adanya organisasi yang dibentuk
dari jenis sampah organik sebanyak 50 %, unsur seperti lalat, salmonela typi dan penyakit yang 25.000,00 per rumah per bulan, sedangkan untuk oleh Kelurahan Sekaran. Sehingga muncul ini-
sampah plastik sebanyak 26%, Kertas 4%, dan ditimbulkan sampah akibat kontak langsung den- toko makanan sekitar Rp.35.000,00. Untuk pem- siatif dari perseorangan untuk membentuk KSM,
sampah campur sebanyak 20%. Dari temuan di gan sampah adalah iritasi pada kulit yang telah bayarannya langsung ditagih pada awal bualan adapun hambatan lain adalah sarana-sarana da-
lapangan tersebut menunjukkan bahwa sampah dialami oleh pengelola sampah tersebut. oleh pengelola sampah. Akan tetapi, biaya opera- lam manajemen pengelolaan sampah di Kelu-

4 5
Oktyan Praditya / Unnes Public Health Journal 1 (2) (2012) Oktyan Praditya / Unnes Public Health Journal 1 (2) (2012)

rahan Sekaran masih belum memenuhi standar dak keberatan dengan adanya retribusi sampah, SIMPULAN sihan dan Pertamanan
yang ditetapkan, contohnya saja bak/tong sam- namun alangkah baiknya jika pemerintah mem- DPU-Ditjen Cipta Karya, 2008, Profil
pah masih kurang dari apa yang diharapkan, be- berikan insentif pada masyarakat yang melaku- Berdasarkan hasil penelitian mengenai Kota Semarang, Semarang: Dinas Pekerjaan
gitu juga dengan alat pengangkutan sampah yang kan pemilahan sampah. Insentif diberikan untuk studi kualitatif manajemen pengelolaan sampah Umum.
berupa mobil seadanya yang tidak layak pakai. memotivasi masyarakat, agar masyarakat berse- di Kelurahan Sekaran, dapat disimpulkan seba- Enri Damanhuri, 2010, Diktat Pengelo-
Terlebih lagi adalah para petugas pengangkut mangat melakukan pemilahan sampah. Insentif gai berikut: (1) Pelaksanaan manajemen pengelo- laan Sampah, Bandung: Teknik Lingkungan ITB
sampah yang tidak memakai APD. yang diberikan dapat dalam bentuk pengurangan laan sampah di Kelurahan Sekaran masih belum 2010/2011
Rekomendasi Pengelolaan Sampah Di Ke- retribusi bagi warga masyarakat yang melakukan menerapkan manajemen pengelolaan sampah Hotmawati Lidya Pakpahan, 2010, Ma-
lurahan Sekaran pemilahan sampah. Sedangkan bagi warga yang yang yang meliputi 5 aspek. (2) Syarat meneje- najemen Pengelolaan Sampah dalam Rangka
Program penanganan sampah yang telah tidak melakukan pemilahan sampah, tetap mem- men pengelolaan sampah di Kelurahan Sekaran Pencapaiaan Kota Medan yang Berwawasan
dijalankan di Kelurahan Sekaran masih belum bayar retribusi. Ini sejalan dengan amanat UU belum terpenuhi karena kelima aspek yang digu- Lingkungan. Tesis: Universitas Sumatera Utara.
memiliki pedoman secara resmi. Sehingga ada- No 18 Th 2008 Pasal 18. Pengelola menentukan nakan sebagai indikator syarat manajemen terse- Juli S Soemirat, 2002, Kesehatan Lingkun-
pun rekomendasi dari pengelolaan sampah di Ke- mekanisme pengelolaan sampah, yang melipu- but belum memenuhi. (3) Peran serta masyarakat gan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
lurahan Sekaran adalah mengimplementasi dari ti pengembilan sampah dari rumah-rumah dan selama ini terkait pengelolaan sampah masih san- Perda II semarang Nomor 6 tahun 1993
program pemilahan sampah berbasis masyarakat pengangkutannya hingga ke TPSS. Pengelola gat rendah. (4) Hambatan yang muncul terkait tentang Kebersihan dalam Wilayah Kota Madya
dengan pinsip 3R dengan tujuan untuk mengu- bertanggung jawab mengelola sampah anorga- pengelolaan sampah adalah dari aspek operasio- Daerah Tingkat II Semarang.
rangi timbulan sampah guna meningkatkan ku- nik yang terkumpul, mulai dari pengumpulan, nal sampah yaitu kurang ada hubungan komuni- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No-
alitas lingkungan dengan upaya meningkatkan pengangkutan dan pemanfaatan/ penjualannya, kasi antara pengelola sampah KSM dengan pihak mor: 21/PRT/M/2006, Kebijakan Dan Strategi
kesadaran warga dalam berperilaku hidup sehat. termasuk pemanfaatan uang hasil penjualan. Kelurahan Sekaran sehingga operasional penge- Nasional pengembangan Sistem Pengelolaan
Pokok persoalan yang akan disusun sebagai usu- Bersama dengan pengurus RT/RW, pengelola lolaan sampah belum terlaksana sepenuhnya. (5) Persampahan (Ksnp-Spp.
lan pengelolaan sampah difokuskan pada pening- memberikan bimbingan kepada masyarakat agar Penyakit yang selama ini diakibatkan oleh penge- Putri D. W., 2009, Hubungan Antara Ke-
katan peran dari pihak-pihak yang terlibat. Usu- mereka dapat mengelola sampahnya dengan be- lolaan sampah yang buruk yaitu para pengelola padatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Ba-
lan tersebut terdiri dari tahap perencanaan, tahap nar. Termasuk di dalamnya memberikan bimbin- sampah sering terkena iritasi kulit pada saat men- lita di Sekitar Tpa Bantar Gebang Kota Bekasi,
implementasi, tahap pengendalian dan pengawa- gan dalam pengolahan sampah. gangkut sampah karena tidak pernah memakai Skripsi: Universitas Indonesia.
san, serta tahap evaluasi. Tahap pengendalian dan pengawasan, APD disertai AKL yang semakin meningkat. (6) Standart Nasional Indonesia Nomor SNI-
Tahap perencanaan, pemerintah sebagai pemerintah dengan dibantu oleh pengurus RT/ Selama ini manfaat dari adanya KSM bentukan 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Opera-
pihak pembuat kebijakan (regulator) berwenang RW, melakukan monitoring dan supervisi. Hal perseorangan lebih praktis dalam mengelola sam- sional Pengelolaan Sampah Perkotaan, Badan
membuat kebijakan tentang pengelolaan sam- ini dilakukan agar program yang sudah menjadi pah, dikarenakan belum ada manajemen penge- Standar Nasional ( BSN).
pah. Sehingga Pemerintah merupakan pihak kebijakan. Pemerintah dapat berjalan sesuai yang lolaan sampah di Kelurahan Sekaran. Standart Nasional Indonesia SNI-19-3964-
yang paling tepat mengambil inisiatif agar pro- diharapkan. Pengurus RT/ RW melaporkan hasil 1994 tentang Pengambilan dan Pengukuran Con-
gram menjadi gerakan masyarakat. Dalam rang- kegiatan monitoring dan supervisinya kepada pe- UCAPAN TERIMAKASIH toh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan,
ka pelibatan masyarakat dalam perencanaan, merintah melalui mekanisme yang sudah ditentu- Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN).
yang dilakukan adalah manjalin komunikasi kan. Pengelola melakukan kegiatan pengendalian Dalam kesempatan ini penulis mengu- Standart Nasional Indonesia Nomor SNI-
dengan masyarakat melalui pengurus RT/ RW. dan pengawasan kegiatan pengelolaan sampah capkan terimakasih kepada segenap warga UN- 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Loka-
Pengurus RT/ RW di sini adalah pihak yang me- agar sesuai dengan mekanisme yang sudah dise- NES, kepala Puskesmas Sekaran 01 beserta jaja- si Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Jakarta:
miliki kapabilitas sebagai fasilitator antara peme- pakati. Pengelola membuat laporan rutin, yang rannya, Bapak Lurah Sekaran beserta jajarannya, Badan Standar Nasional (BSN).
rintah dan masyarakat. Di tempat lain bisa jadi akan disampaikan ke Pemerintah dan masyara- dan seluruh warga Sekaran Kota Semarang atas Standart Nasional Indonesia Nomor SNI
fasilitator tersebut adalah tokoh masyarakat, to- kat sesuai mekanisme yang ada. Laporan rutin ke bantuannya dalam penelitian ini. Semoga pihak- T-12-1991-03, Tata Cara Pengelolaan Sampah di
koh agama, LSM, akademisi atau lainnya. Pokok masyarakat dapat dilaksanakan bersamaan den- pihak tersebut diberikan balasan yang lebih besar Pemukiman, Jakarta: Badan Standarisasi Nasio-
terpenting mereka adalah pihak yang dipercaya gan pertemuan rutin warga, seperti pertemuan di dari Allah SWT. nal (BSN).
oleh masyarakat dan pemerintah dan memiliki tingkat RT. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendi-
kemampuan sebagai fasilitator. Hal utama yang Tahap Evaluasi, pemerintah melakukan DAFTAR PUSTAKA dikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
harus disampaikan pertama kali dalam sosialisa- evaluasi berdasarkan laporan yang diterima dari & D, Bandung : Alfabeta.
si adalah tentang manfaat pengelolaan sampah. pengelola dan pengurus RT/ RW, juga masu- Devi Nuraini Santi, 2001, Manajemen Soekidjo Notoatmojo, 2005, Metodologi
Untuk memperkuat penjelasan tentang manfaat kan dari masyarakat. Evaluasi dilakukan untuk Pengendalian Lalat, Jurnal Kesehatan Lingkun- Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
pengelolaan sampah, pemerintah sebaiknya men- menyempurnakan kebijakan yang sudah dibuat gan Vol. 1, No. 2, 2001, (www.usu.ac.id/lppm), _________________,2007, Kesehatan Ma-
gajak pengurus RT/RW untuk melakukan studi agar efektif dan efisien. Dalam kaitan dengan diakses tanggal 12 Juli 2011. syarakat Ilmu & Seni, Jakarta: Rineka Cipta.
banding ke daerah yang telah berhasil melaksa- evaluasi, fungsi pengurus RT/ RW adalah mem- Dit. Jen. Cipta Karya, Departemen PU. Tim Konservasi UNNES, 2010, Data Vo-
nakan pengelolaan sampah. beri masukan kepada pemerintah dan pengelola. Persampahan, Kriteria Perencanaan. Jakarta : lume Sampah Di UNNES, Semarang: Tim Kon-
Tahap Implementasi, dalam implementa- Disamping itu juga menjaring masukan dari ma- Sub. Dit. Persampahan Direktorat PLP. Depar- servasi UNNES.
si pemilahan sampah, pemerintah memberikan syarakat. Pengelola menyampaikan laporan dan temen PU. UndangUndang pengelolaan sampah no.
bantuan fasilitas termasuk biaya untuk pengelola hasil evaluasi kepada Pemerintah dan masyara- DKP, 2010, Profil Kebersihan dan Perta- 18 tahun 2008 tentang Penanganan Sampah Ru-
karena biaya pengelolaan sampah merupakan ke- kat Penyampaian laporan dan evaluasi dilaksana- manan Kota Semarang, Semarang: Dinas Keber- mah Tangga Atau Sejenis Rumah Tangga.
wajiban pemerintah (amanat UU RI no 18 tahun kan secara bulanan dan tahunan. Hasil evaluasi sihan dan Pertamanan.
2008). Pemerintah mengatur dan memberikan ini untuk perbaikkan pelaksanaan manajemen ____,2011, Profil Kebersihan dan Perta-
insentif & disinsentif. Walaupun masyarakat ti- kedepan. manan Kota Semarang, Semarang: Dinas Keber-

6 7

Anda mungkin juga menyukai