Anda di halaman 1dari 41

1

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(RK3K) KONTRAK
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMAN
9 BALIKPAPAN DI JALAN SOEKARNO-HATTA KM 16
KALIMANTAN TIMUR

Disusun Oleh:

Nama : Andi Rahmahniar


NIM : 157051750
Kelas : B3
Mata Kuliah : Keselamatan Konstruksi

PROGAM STUDI VOKASI


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2017
2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek Konstruksi

Kegiatan jasa konstruksi telah terbukti memberikan konstribusi penting dalam

perkembangan dan pertumbuhan ekonomi disemua negara di dunia termasuk di

Indonesia, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun swasta. Sesuai

dengan peraturan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014

Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan

atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta

pengawasan yang mencakup bangunan gedung, bangunan sipil, instalasi

mekanikal dan elektrikal serta jasa pelaksanaan lainnya untuk mewujudkan suatu

bangunan atau bentuk fisik lain dalam jangka waktu tertentu.

Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai resiko

tinggi terutama pada tahap pelaksanaan konstruksi, tidak terkecuali dalam

pekerjaan pelaksanaan kostruksi proyek pembangan gedung sekolah.

Memasuki era globalisasi, dunia pendidikan di Indonesia khususnya Balikpapan

terus berkembang. Gedung sekolah merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan

pendidikan. Pendidikan yang didapat disekolah selalu berhubungan erat dengan

sarana yang memadai dan fasilitas yang lengkap guna untuk mempermudah proses

belajar mengajar. Mengingat pentingnya peranan gedung sekolah , maka

pembangunan gedung ini harus ditinjau dari beberapa sisi . Hal


3

tersebut antara lain peninjauan kelayakan konstruksi gedung tersebut, dalam

hubungannya sesuai kemampuan gedung sekolah dalam menerima beban.

Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek yang

sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai peran penting

dalam meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proses

berlangsungnya proyek. Ketidak cermatan dalam menganalisa kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi sering mengakibatkan permasalahan seperti

terjadinya keterlambatan proyek yang tidak sesuai dengan rencana dan tujuan

semula.Sebuah Perusahaan Konstruksi haruslah menjadi perusahaan yang

didirikan berdasarkan pada komitmen untuk turut serta dalam pembangunan

melalui jasa konstruksi.

Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting

dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami

berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat

kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui

Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3).

Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan

K3, serta mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.

Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya. Kemudian perlu disadari mengapa perlunya pembangunan

gedung serbaguna ini di Balikpapan kawasa Jl. Jendral Sudirman karena kurangnya

fasilitas gedung untuk masyarakat sekitar, dan adanya laporan dari warga setempat
4

perlu adanya gedung serbaguna untuk mempermudah bila ada kegiatan yang

diadakan didalam gedung.

1.2 Maksud dan Tujuan Proyek Konstruksi

Adapun maksud dan tujuan diadakan proyek pembangunan gedung

sekolah adalah untuk memudahkan warga atau masyarakat khususnya kota

Balikpapan untuk mendapatkan pendidikan yang, sehingga dapat menghasilkan

sumber daya manusia yang lebih berkualitas . proyek konsstruksi ini telah

dilengkapi dengan Rencana K3 sesuai dengan peraturan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3). Rencana K3 Kontrak

(RK3K) ini agar semua pemangku kepentingan mengetahui dan memahami

tugas dan kewajibannya dalam penyelenggaraan sistem manajemen K3

Konstruksi bidang Pekerjaan Umum khususnya untuk pekerjaan ini.. Dengan

tujuan untuk dapat terwujudnya bangunan gedung sesuai fungsi yang

ditetapkan dan yang memenuhi persyaratan teknis, yaitu meliputi persyaratan

peruntukan dan intensitas bangunan, arsitektur dan lingkungan, sertakeandalan

bangunan.diberlakukannya dan sesuai dengan Peraturan Menteri, ini agar

SMK3 konstruksi Bidang PU dapat diterapkan secara konsisten untuk :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan maupun penyakit akibat kerja yang

ditimbulkan dari pekerjaan konstruksi ini.

b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.

c. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan

untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas


5

d. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

1.3 Nilai Biaya Proyek

1.3 .1 Pekerjaan Jalan

Jenis Pekerjaan : Pembangunan Gedung Sekolah

Nilai Poyek : Rp. 55 M (Lima puluh Lima milyar)

Jangka Waktu : 11 Bulan (sebelas bulan)

Nilai proyek Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (RK3K)

Kontrak Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan , di Jalan

Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan Timur senilai 55 M (Lima Puluh Lima

Milyar) Rupiah yang didanai oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara) Tahun 2017/2018.

1.4 Sumber Dana Proyek

Sumber dana proyek di dapat dari APBN (Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara) Tahun 2017/2018.


6

BAB II

PERENCANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2.1 Gambaran Umum Proyek

a. Nama Perusahaan : PT. Lencana Pratama.


b. Lokasi proyek : Jalan Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan

Timur

c. Jenis proyek : pembangunan Gedung Sekolah.

d. Nilai total (HPS) : Rp. 55.000.000.000,00 Milyar

e. Jangka waktu pelaksanaan : 330 (tiga ratus tiga puluh) Hari Kalender.

2.2 Lingkup Bahasa rencana K3

Pedoman pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini

secara khusus menguraikan pelaksanaan K3 untuk konstruksi pembangunan

gedung serbaguna. Rencana K3 Kontrak (RK3K) ini mengatur penyelenggaraan

sistem manajemen K3 konstruksi Bidang Pekerjaan Umum bagi pelaksanaan

pekerjaan ini dengan seluruh uraian pekerjaannya semenjak persiapan hingga

penyelesaian pekerjaan, yang telah diperhitungkan sebagai proyek dengan risiko

kecelakaan tinggi. Ruang lingkup K3 Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan

dan ketentuan bagi penyelenggara konstruksi pembangunan gedung terkait

dengan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).


7

Tahapan Pekerjaan yang dilaksanakan dalam proyek Pembangunan

Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan , di Jalan Soekarno-Hatta KM 16,

Kalimantan Timur, antara lain :

a. Pekerjaan Tanah

b. Pekerjaan Pondasi dan Ventilasi

c. Pekerjaan Dinding

d. Pekerjaan Plumbing
8

2.3 Kebijakan dan Komitmen Perusahaan tentang K3

PT. LENCANA PRATAMA bertekad memelihara lingkungan kerja

yang sehat, aman dan bersahabat. PT. LENCANA PRATAMA mengakui

bahwa karyawan merupakan sumber daya yang paling penting dan

bertekad untuk mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan

lingkungan kerja yang aman bagi semua karyawan, sub kontraktor, tamu,

dan anggota masyarakat yang berhubugan dengan kegiatan operasi.

Semua karyawan, sub kontraktor, supplier, dan semua pihak yang

berhubungan dengan kegiatan PT. LENCANA PRATAMA , harus

mematuhi kebijakan K3 di bawah ini :

1. Karyawan merupakan sumber daya yang terpenting bagi perusahaan.

2. Semua kecelakaan dan cidera akibat kerja harus dicegah.

3. Meningkatkan SMK3 secara berkelanjutan sebagai bentuk upaya

pencapaian zero accident dan meningkatkan budaya K3 setiap pekerja.

4. Bekerja dengan aman merupakan syarat untuk bisa bekerja pada proyek.

5. Semua tugas harus direncanakan dan dilaksanakan dengan

memperharikan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan.

6. Lingkungan kerja yang aman dapat diciptakan dengan cara mematuhi

semua prosedur, peraturan dan persyaratan K3 yang berlaku.


9

7. Selalu mengevaluasi kinerja SMK3 untuk peningkatan berkelanjutan.

Manajemen perusahaan mengetahui tanggung jawabnya dan bertekad

untuk menerapakan standar kesehatan, keselamatan dan kesadaran

perlindungan terhadap lingkungan yang tinggi. Manajemen juga bertekad

mengembangkan dan memelihara system, prosedur dan program-program

yang sesuai untuk mencapai tujuan kebijakan K3.

Balikpapan, 27 Oktober 2017

Direktur Utama,

Aniq Hanafi, M.T


2.4 MATRIKS IDENTIFIKASI BAHAYA
Legis Risiko Awal Risiko Sisa 10
Lokasi lasi Pengen Pengen
Peralatan Deskripsi Deskripsi Kem Kep Ting. Kem Kep Ting. dalian
No. Aktivitas Potensi Penyebab dalian yang
Perkakas Bahaya Kons. ung ara Risiko ung ara Risiko tamba
Y/T P/T ada P/T
Material kinan han KMx kinan han KMx han
(KM) (KP) KP (KM) (KP) KP
> Pekerjaan Tanah

a. Eliminasi : Tidak
dapat dilakukan
b. Substitusi : Tidak

dapat dilakukan
c. Engineering

Controls:
- Memberikan pagar
pembatas pada area
- Jarak pandang operator Peraturan kerja
Menteri
terbatas/ terhalang
Galian biasa Cidera fatal Tenaga d. Administrative
- Kurangnya pengawasan’
1. untuk timbunan Terkena (patah Kerja RI No. Controls:
(excavator) - Kurangnya rambu 1 3 3 P
swing tulang, PER- - Kurangnya rambu
Peringatan
Galian excavator pendarahan) 01/MEN/19 peringatan
- Kurangnya penerangan
menggunakan 80 ttg K3 - Operator memiliki
(malam hari)
alat berat Pada SIO yang masih
Konstruksi berlaku &
Bangunan pemeriksaan
kondisi operator
sebelum bekerja
- Melakukan
pemeriksaan alat
sebelum bekerja
(rem, roda
gigi, kemudi, kaca
spion, dll)
11

- Safety Briefing
sebelum pekerjaan
dimulai (operator dan
pekerja lainnya)

- Memasang rambu
'Area dilarang untuk
umum'
- Memasang lampu
penerangan pada alat
berat dan disekitar
area kerja (terutama
pada malam hari)
- Mengadakan
Inspeksi sebelum,
saat sedang bekerja,
- Tidak mematuhi rambu dan
peringatan yg ada sesudah bekerja
- Menetapkan petugas
untuk memandu
operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya,
bekerja di area
sempit,
atau padat lalu lintas)
e. APD:
- Helm, safety shoes,
rompi reflektor
> Pekerjaan Pondasi dan Ventilasi
Tertabrak - ada pengendara lain yg -gangguan
concrete mixer a. Eliminasi: tdk dpt
tdk tertib peraturan kesehatan UU No. 01
-Area -tertimpa dilakukan
2 Pengecoran - kurangnya rambu -cidera fatal tahun 1970
proyek adukan 2 3 6 p
a pondasi peringatan saat -Meninggal ttg keselam-
pondasi b. Subsitusi: tdk dpt
pengecoran Dunia atan kerja
-terjatuh dari dilakukan
(High Risk)
tempat penge-
12

coran c. Engine. Controls: : tdk


dpt dilakukan
d. Adm. Contrl:

- memasang rambu hati-


hati ada pekerjaan proyek
-memasang spanduk untuk
sosialisasi kepada
masyarakat.
-
e. APD: rompi reflektor,

safety helmet, safety shoes,


masker.

a. Eliminasi :
tdk dpt dilaku
kan.
b. subsitusi:

tdk dpt
dilakukan.
- Tidak mendengarkan UU No. c. Enggenering Controls:

1Th. 1970 - Pemasangan lampu lalu


-terkena aba-aba tidak melihat
Pekerjaan tentang lintas tanda
bahan material rambu peringatan yang Cidera ringan
Ventilasi kesela- 1 1 5 P "Hati-hati"
Area proyek sudah terpasang.
matan di sudut jalan tertentu yg
- Kurang hati-hati dalam
dan keseha- rawan
bekerja
tan kerja. kecelakaan
- Pemasangan rambu-
rambu
lalu-lintas sblm area pagar
(barier) lokasi proyek
- Pagar berwarna jelas dan
dilengkapi dgn "lampu
penga
man (
13

safety lamp)” sepanjang


pembatas area proyek
pemba
ngunan jalan
- Pemasangan spanduk
untuk sosialisasi kpd
masyarakat di
- lingkungan
- sekitar proyek
d. Adm. Controls:

koordinasi dg
pihak RS terdktt khusus
untuk
penanganan
gawat
darurat
lokasi proyek
e. APD: safety helmet,

safety shoes, safety gloves

> Pekerjaan Beton


a. Eliminasi: tdk dpt
dilakukan
-pengerjaan beton tidak peratur-an b. Subsitusi: tdk dpt

-Area dilakukan sesuai peraturan -penurunan menteri dilakukan


-Bising shg melebihi time limit yg tenaga kerja
proyek daya dengar
3 a pekerjaan -Terkena alat telah ditentukan RI No. c. Engine. Controls:
-vibrator -cidera fatal 1 3 3 P
Beton kerja -pekerja tidak berkompeten 01/MEN memberikan area pembatas
-concrete (patah tulang/
-Getaran -tidak mematuhi rambu yg /1980 ttg K3 pd area pekerja
mixer pendarahan)
ada pd konstruk
si bangunan
d. Adm. Contr:
-lakukan pembuatan beton
scr bertahap
14

-membuat kontur
kebisingan
.
e. APD:
-gunakan ear plug

> Pekerjaan palmbing


a. Eliminasi :
tdk dpt dilaku
kan
b. subsitusi:

tdk dpt dilaku


kan
c. Enggenering Controls:

tdk dpt dilaku


kan
- ada pengendara yg tidak
tertib lalu lintas d. Adm.
-Area - Kurangnya rambu -Cidera ringan UU No. 01 Controls:
proyek Terkena pipa -pipa yg digunakan kurang -Meninggal - Memasang
4 a tahun 1970 2 2 6 P
Pekerjaan -pipa-pipa leding memenuhi standar dunia rambu-rambu
ttg kesela-
palmbing leding -pekerja kurang fokus saat (High Risk) 'hati-hati ada
matan kerja
mematri dan memasang pekerjaan proyek
pipa - Memasang spanduk untk
sosialisasi kpd masyarakat
Lingk. sekitar proyek
- Memberikan briefing kpd
petugas flag-
man, agar
fokus
& berhati-
hati saat
bekerja,
&menjelas
kan menge
nai
15

risiko-risiko
yg mungkin terjdi saat
mematri pipa leding
- Bekerja sm
& berkoor
dinasi
dg petugas
kepolisian daerah
setmpt

e. APD: Sarung tangn,


safety helmet, safety shoes,
masker debu
16

2.5 Pemenuhan Persyaratan Perundangan Mengenai K3.

Berikut adalah Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3

yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini

adalah:

a. Undang-undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.

b. Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 01/Men/1980 tentang,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.

d. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 Tentang

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 Tentang

Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

f. SNI 19-0231-1987 Kegiatan Konstruksi, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

g. SNI 19-3994-1995 Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.

h. OSHAS 18001:2007, tentang Persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.


17

2.6 Rencana Sasaran dan progam kerja K3


Proyek : Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan di Jalan

Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan Timur


Periode : 2017

Waktu
No. Sasaran K3LM Progam K3LM Penanggung Pelaksanaan Status
Jawab Mulai Selesai Pelaksanaan

a. Progam efektivitas Unit K3


pelaksanaan HIRADC
b. Progam pemantauan & Unit K3
Jumlah kasus evaluasi kinerja K3
c. Progam penyediaan &
insiden fatal,
pemantauan sarana & Pelaksana
kecelakaan cacat
prasarana K3
permanen/ tidak
d. Progam komunikasi &
dapat bekerja
1 sosialisasi K3 Unit K3
kembali atau
e. Progam pemantauan
meninggal
pelaksanaan K3
(maks) = 0
(Peningkatan Pelaksana
kasus.
Pengawasan)
f. Progam Tanggap
Darurat
Unit K3

Jumlah kasus a. Progam promosi Unit K3


kesehatan
sakit akibat kerja
2 b. Progam peningkatan Unit K3
(maks) = 0
kesehatan
18

c. Progam pemeriksaan TIM Medis


kesehatan

a. Progam pemantauan Unit K3


faktr fisika lingkungan
kerja
Kesesuaian b. Progam pengelolaan Unit K3
3 Lingkungan limbah organi, non-

Hidup organik dan B3


c. Progam sosialisasi Unit K3
efesiensi sumber daya

a. Identifikasi & update Unit K3


peraturan/legislasi K3
Pemenuhan b. Evaluasi penerapan Unit K3
4 legislasi K3 peraturan/legislasi K3

(min)= 90% c. Sosalisasi Unit K3


peraturan/legislasi K3

a. Menetapkan prosedur Unit K3


untuk mengevaluasi
penerapan SMK3
Compile terhadap kebutuhan
5 perundangan perundang-undangan

(min) = 90% secara berkala


b. Untuk menunjukan Unit K3
kesesuaian penerapan
SMK3, perusahan
19

melakukan pencatatan
informasi K3 yang
telah dilaksanakan.

a. Membuat prosedur Unit K3


pengendalian semua
dokumen dan data
SMK3 dalam bentuk
tertulis maupun data
elektronik
b. Mengidentifikasi
Mengembangkan bahaya serta risiko dari Unit K3
Sistem setiap proses kerja
Manajemen K3 untuk kemudian
berdasarkan dilakukan dan
diterapkan prioritas
6 OSHSAS
18001:2007 dan tindakan pengendalian
meraih sertifikat yang akan diambil
OSHAS c. Melaksanakan tinjauan
18001:2007 ulang SMK3 secara Pelaksana
berkala untuk
menjamin kesesuaian
dan keefektifan yang
berkesinambungan
dalam pencapaian
kebijakan dan tujuan
K3.
20

a. Progam pengamanan Unit K3


Tidak ada kasus fisik
kehilangan atau b. Progam sosialisasi dan Unit K3
7 kerusakan akibat komunikasi
sabotase pengamanan.
2.7 RENCANA STRUKTUR P2K3 PT. LENCANA PRATAMA 21

Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan di Jalan Soekarno-


Hatta KM 16, Kalimantan Timur

STRUKTUR ORGANISASI UNIT K3


KETUA UNIT K3

ANIQ HANAFI, M.T

SEKERTARIS WAKIL KETUA

Welny Ari Lesmana

Anggota Anggota Anggota

Staff Engineering Staff Arsitek Staff Sipil


1. Septiana 1. Lukman 1.Wawan
2. Ashraf 2. Rohanto 2.Putra
3. Anaqi 3. Sofyan 3.Septian
22

2.8 Tanggung Jawab, Wewenang dan Kompensi Organisasi

Tanggung Jawab Wewenang Kopetensi

Ketua Unit K3 Pernah mengikuti pelatiha :

a. Menetapkan progam kerja &


melaksanakan semua Awareness MK3
kegiatan keselamatan dan OSHAS 18001
kesehatan kerja di Melaksanakan site inspeksi Acciden investigation
proyek/kantor.
secara periodik Training/simulasi ERP
b. Melaksanakan & memimpin ISO 14001
Mengesahkan istruksi kerja
rapat bulanan K3
khusus proyek ISO 9001
c. Menunjukan kepemimpin &
komitmennya di bidang K3
d. Memberikan briefing &
pelatihan K3 di
proyek/kantor.

Wakil Ketua Unit K3 (MR) Memberikan laporan dan


a. Meninjau ulang seluruh masukan terhadap Pernah mengikuti pelatiha :
kegiatan yang sudah perusahaan perihal
dilakukan implementasi ISO dalam Training/simulasi ERP
b. Jika ketua berhalangan hadir organsasi ISO 9001
MR dapat melaksanakan & Menjadi penghubung antara ISO 1401
memimpin rapat bulanan pihak badan bersertfikasi &
P2K3 organisasi untuk pengaturan
23

c. Meninjau ulang & jadwal isprksi, audit,


menentukan progam kerja kekurangan dokumen dll
P2K3

Sekertaris P2K3 Pernah mengikuti pelatiha :


a. Melaporkan kepada Ketua
Unit K3 atas kinerja SMK3 OSHAS 18001
b. Melaksanakan sosialisasi Firs Aid
terhadap persyaratan- ISO 9001
Mengelola administrasi
persyaratan SMK3 Office Safety
surat-surat P2K3
c. Menjamin dilaksanakan AMDAL
Membuat laporan ke
dan dipelihara proses yang
Disnakertrans setempat
dibutuhkan dari SMK3 di
maupun instansi lain yg
proyek
bersangkutan dengan kondisi
d. Menjamin terlaksananya
dan tindakan bahaya ditmpat
peningkatan atas penerapan
kerja
K3 secara berkesinambungan
di proyek.
e. Membuat undangan rapat
dan menjadi notulen
f. Mencatat data-data yang
berhubungan dengan K3

Anggota

a. Menyusun safety plan


24

- HIRADC
- Sasaran dan progam K3
- Peraturan &
Undang-Undang K3
- Subkontraktor-struktur,
wewenang & tanggung
jawab
- Daftar pekerjaan berbahaya
- Dafatar material berbahaya
- Daftar peralatan khusus
- Daftar tenaga kerja ahli

b. Mengadakan pelatihan K3
- Pelatihan awal
- Pelatihan pekerja baru
- Pelatihan periodik:
evakuasi
- Kompetensi
- Matriks pelatihan
- GAP analisis

c. Menyelenggarakan
konsultasi & komunikasi
- Induksi K3
- Konsultasi & komunikasi
- Rapat K3- dengan mandor
& subkon
- Papan pengumuman / wajib
baca

d. Mengadakan rapat K3
- Harian - catatan
(safety morning)
- Mingguan
25

- Bulanan

e. Melaksanakan progam-
progam yg telah ditetapkan
sesuai seksi masing-masing
f. Melaporakan kepada
ketua atas kegiatan yang
telah dilaksanakan.
26

2.9 RENCANA STRUKTUR TANGGAP DARURAT

PT. LENCANA PRATAMA


Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan di Jalan
Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan Timur

STRUKTUR ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT

Ketua
Aniq Hanafi, M.T

Wakil Ketua
Ari Lesmana

Koordinator
Alam Bagaskara

Tim P3K Tim Komunikasi Tim Evakuasi Tim Logistik Tim Keamanan
Septiana Ashraf Aries Septian Anaqi Suharto
Ketua Regu Ketua Regu Ketua Regu Ketua Regu Ketua Regu
2.10 Tanggung Jawab, Wewenang dan Kompetensi Tanggap Darurat

PT. Lencana Pratama siap menanggapi dalam tanggap darurat.

Identifikasi personel yang melakukan penanggulangan selama kejadian

darurat. Kewajiban semua personel selama kejadian darurat, tanggung jawab,

wewenang dan tugas-tugas personel dengan tanggung jawab khusus selama

kejadian darurat (seperti pemadaman kebakaran, P3K dan sebagainya).

Prosedur ini memberikan pedoman dalam menghadapi keadaan darurat,

menyelamatkan tenaga kerja, asset perusahaan dan lingkungan kerja.

2.10.1 Tanggung Jawab, Wewenang dan Kompetensi Tanggap Darurat

Berikut adalah Tanggung Jawab, Wewenang dan Kompetensi Tanggap Darurat PT.

Lencana Pratama Dalam Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9

Balikpapan di Jalan Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan Timur.

Tanggung Jawab Wewenang Kompetensi


Ketua Tanggap Darurat

Mengumumkan kondisi Awarness SMK3


a. Menentukan dan memutuskan darurat
Accident Investigation
kebijakan tangap darurat Melakukan rujukan ke rumah
OSHAS 18001
perusahaan sakit terdekat
Training ERP
b. Memimpin dan bertanggung Jika terjadi insiden ketua
jawab atas seluruh kegiatan ISO 14001
menjawab pertanyaan dari
pada saat terjadi keadaan ISO 9001
instansi dan wartawan
darurat Ahli Madya K3
Mengeluarkan biaya dalam
c. Melaporkan kejadian yang Konstruksi
kondisi darurat
terjadi ke pimpinan
perusahaan

27
d. Meminta bantuan ke tim-tim
yang bersaangkutan dan polisi

Wakil Ketua Tanggap

Darurat
a. Membuat laporan kinerja unit

tanggap darurat
b. Melaksanakan kerja sama Melakukan pemantauan
dengan pihak terkait yang OSHAS 18001
kebutuhan dan perawatan
berkaitan dengan tanggap Ahli muda K3
sarana dan prasarana tanggap
darurat perusahaan Konstruksi
darurat perusahaan
c. Membatu tugas-tugas Fire Fighting
Bila ketua tidak hadir, wakil
pimpinan dalam tanggap Office Safety
menggantikan posisi ketua
darurat
d. Memantau perkemkembangan
keadaan gawat darurat dan
melaporkan ke pimpinan

Tim Evakuasi

a. Memimpin prosedur evakuasi

secara aman, selamat dan


cepat Jika terjadi insiden dan pada
b. Melaporkan segala saat tanda keadaan gawat OSHAS 18001
darurat berbunyi, segera
kekurangan/kerusakan sarana Training ERP
mengevakuasi karyawan dan
maupun prasarana evakuasi di ISO 14001
lingkungan perusahaan kepada menuju tempat berkumpul
ISO 9001
pimpinan perusahaan, ketua (Muster Point)
unit tanggap darurat maupun
wakilnya.
c. Mendata keadaan dan jumlah
karyawan setempat

28
Tim P3K/medik

a. Melakukan tindakan P3K jika Jika terjadi bencana yang besar OSHAS 18001

ada pekerja yang tim medik melakukan rujukan First Aid


membutuhkan pengobatan. ke Rumah Sakit jika pekerja Training ERP
b. Jika terjadi insiden tim medik terluka parahh. ISO 14001
memantau semua karyawan
ISO 9001
yang sedang dievakuasi di
tempat berhimpun.

Tim Komunikasi

a. Memantau perkembanga

penanganan kondisi darurat


dan menjembatani Menggunakan alat komunikasi
komunikasi antar regu Unit
yang ada jika saluran listrik
Tanggap Darurat.
terputus OSHAS 18001
b. Menerima laporan,
Membunyikan sirine/alarm Training ERP
menyampaikan laporan,
jika terjadi bencana
menghubungi pihak terkait
atas perintah Pimpinan.
c. Memberitahukan kejadian
tersebut ke semua karyawan
tentang kejadian tersebut.

Tim Logistik

a. Mengakomodasi kebutuhan Mengusulkan alternatif OSHAS 18001

umum tanggap darurat pemasok dan subkontraktor


ISO 9001
(makanan, minuman, pakaian, Melakukan survei pemasok
selimut dan lain sebagainya dan subkontrantor
b. Mengendalikan pengiriman
dan penyimpanan barang-

29
barang dan kebutuhan yang
dibutuhkan

Tim Keamanan

a. Mengamankan lokasi yang

terkena insiden dan Pada saat alarm tanda gawat


menyediakan temoat
berlindung darurat berbunyi, tim OSHAS 18001
b. Membantu tugas tim yang keamanan menutup pintu Office Safety
membutuhkan
c. Menyiapkan tempat untuk masuk kecuali pintu keluar Training ERP
mobil kebakaran jika terjadi yang menuju Muster Point
kebakaran
d. Mengatur kendaraan untuk
memperancara lalu lintas

30
2.10.2 Kesiagaan dan Tanggap Darurat (Tugas dan Tanggung Jawab)

Alur Diagram PIC Uraian

TERJADI K3 1. LUKA RINGAN


KECELAKAAN - Korban ditanggulangi dg
LUKA RINGAN P3K
AKIBA LUKA BERAT Q1/K3 2. LUKA BERAT &
1 MENINGGAL
2
MENINGGAL DUNIA
TERJADI HUBUNGI
KECELAKAAN
- Hubungi koordinator
KOORDINATOR
KEAMANAN keamanan untuk tindakan
SELESAI awal
3
HUBUNGI KELUARGA - Amankan TKP
PENANGGUNG JAWAB
KORBAN
- Khusus korban meninggal
dunia hub. RS & pastikan
6
HASIL PERAWATAN RS yg dituju situasinya
PEMERIKSAAN?
aman
8 7
3. HUBUNGI KELUARGA
LAPORAN &
CLAIM
PENGURUSAN SURAT - Hubungi penanggung jawab
- LAPORAN POLISI
- VISUM SELESAI
- PENGAMBLAN JENAZAH
SAFETY korban, yaitu : atasan,
- SURAT JALAN mandor, subkon dst
19 4. BAWA KORBAN KE RS
PENGURUSAN
KE DEPNAKER
& JAMSOSTEK
a. Luka berat
10
BAWA
JENAZA - Di bawa ke RS ( RS
H PENYELESAIAN
AKHIR acuan/RS terdekat)
11 Q1/K3 - Bawa surat

SECURITY pengantar/jaminan & foto


(jika safety copy KTP korban jika RS
SELESAI tidak ada acuan
ditempat)

31
- Bawa uang jika RS
bukan RS acuan

b. Meninggal

- Korban dibawa ke RS
dengan aman atau
situasi aman

- Bawa surat
pengantar/register (form
jamsostek & foto copy KTP
korban

5. HASIL PEMERIKSAAN
MEDIS KORBAN LUKA
BERAT
- Tunggu hasil pemeriksaan

untuk pastikan kondisi


korban
- Jika kondisi korban untuk

hidup lebih besar/dirawat


teruskan ke langkah no. 6
- Jika korban

meninggal/kemungkinan
hidup kecil teruskan ke
langkah no. 8
6. PERAWATAN

- Serah terima tanggung

jawab perawatan kepada


penanggung jawab korban
(atasan korban atau
mandor subkon)
- Buat laporan kecelakaan,

investigasi insiden dan


penyelesain korban
Q1/K3 kecelakaan, koordinasi
dengan General Afair

7. LAPORAN DAN CLAIM

32
- Baut kronologis kecelakaan
(form Depnaker)

- Informasi kecelakaan bisa


lisam dulu ke Jamsostek

- Pengisian form-form
Jamsostek dan
pengurusan claim

8. PENGURUSAN SURAT-
SURAT

Q1/K3 - Buat laporan polsi


(polsesk TKP)

- Minta visum dan


Q1
surat keterangan dari
RS setempat

Q1 - Minta surat
pengambilan jenazah
dan membawa jenazah
dari kantor/pos polisi
Q1
9. BAWA JENAZAH

- Jenazah dikembalikan ke
keluarga dan membawa
surat jalan

10. PENGISIAN
FORM JAMSOSTEK

- Mengisi laporan kronologis


kejadian (form Jamsostek)

11. PENYELESAIAN AKHIR

- Laporan ke Depnaker
& Jamsostek

- Penyerahan santunan
ke ahli waris.

33
Q1/K3

Q1

34
2.11 Rencana Investigasi Insiden, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

Rencana ivesitgasi insiden, ketidakseusaian, tindakan perbaikan dan

pencegaha yang dilakukan PT. Sarana Kencana adalah harus mengikuti ketentuan

berikut ini:

a. Permenaker No: Per. 03/MEN/1998 Tentang Tata Cara Pelaporan dan

Pemeriksaan Kecelakaan

b. SK Srijen Pembinanaan Hubungan Internasioanal dan Pengawasan

Ketenagakerjaan No: Ke. 84/BW/1998 Tentang Cara Pengisian Formulir

Laporan dan Analisi Statistik Kecelakaan

c. Laporan kecelakaan ditanda tangani oleh pengguna jasa

(Penjabat Pembuat Formulir)

d. Bila terjadi kecelakaan kerja maka pengguna jasa (Penjabat Pembuat

Komitmen) harus diikutsertakan didalam penyelidikannya

e. Permen PU tentang SMK3 Konstruksi Departeme Pekerjaan Umum

35
2.12Rencana Evaluasi Kinerja dan Kepatuhan Terhadap K3

No. Objek Yang Persyaratan / Hasil Evaluasi Keterangan

Dievaluasi Perundang-Undangan Kepatuhan

Kesimpulan: (berisi uraian hasil pengukuran dan tindakan perbaikan)

Dibuat oleh,
Petugas K3

36
2.13 Rencana Pengukuran dan Pemantauan

Obyek yang diukur dan dipantau oleh PT. Lencana Pratama adalah sebagai

berikut:

No Uraian Ketentuan Hasil Pengukuran / Keterangan


Pemantauan
1 Pengukuran Kualitatif
a. .................
b. ................. dst

2 Pengukuran Kuantitatif
a. .................
b. ................. dst

3 Kesesuaian terhadap
sasaran K3

4 Pemantauan penyakit
dan insiden
a. Penyakit
b. Insiden (hampir kena
/ kecelakaan ringan /
kecelakaan berat /
meninggal dunia
c. kerugian material
d. kerugian lingkungan

5 Kalibrasi Peralatan

Kesimpulan: (berisi uraian kesimpulan hasil pengukuran dan tindakan-tindakan)

37
2.14 Rencana audit K3

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas definisi audit bermakna evaluasi

terhadap sebuah organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilakukan bagi

pihak yang berpengalaman, adil, dan tidak memihak, yang disebut auditor.

Audit internal K3 bidang Konstruksi pekerjaan umum adalah pemeriksaan

secara sistematik dan independen oleh Auditor K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan

Umum dalam kerangka pembinaan untuk memberikan penilaian terhadap

efektifitas penyelenggaraan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum di

lingkungan kerja. Hasil audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang

dilakukan oleh auditor yang berisi fakta yang didapatkan pada saat pelaksanaan

Audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Tujuan audit ialah untuk melaksanakan verifikasi bahwa subjek dari audit

telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang

telah disetujui dan diterima oleh sebuah organisasi.

Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja serta efektivitas

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. Audit (K3)

adalah pengujian kritis secara sistematis terhadap penerapan Manajemen K3

diseluruh kegiatan perusahaan, dengan tujuan untuk meminimisasi kerugian.

Audit merupakan alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan

penerpan SMK3 di tempat kerja, pemeriksaan secara sistimatik, dilakukan secara

independen, dilakukan oleh Badan Audit independen minimal 1 kali/3 tahun.

38
Adapun beberapa manfaat audit k3 adalah sebagai berikut :

a. Mejemen mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul

gangguan operasi, insiden atau kecelakaan yang merugikan shingga

kerugian dapat ditekan dan keandalan serta efisiensi dapat ditingkatkan

b. Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang

K3 bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit keselamtan dan

kesehatan kerja

c. Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang ada saat ini sasaran apa

yang ingin dicapai dimasa mendatang dan tingkat pemenuhan terhadap

peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan kerja yang

berlaku

d. Penigkatan citra perusahaan

Adapula beberapa tujuan diadakannya audit program K3, yakni :

a. Laporan audit dapat mengupayakan perbaikan dan perhatian

terhadap kondisi substandard

b. Memberi kesempatan pada kelompok atau individu untuk saling mengenal

dan saling memperkuat

c. Mendapat informasi pada saat yang tepat sebelum kejadian yang

merugikan terjadi, sehingga dapat melakukan kontrol utk perbaikan pada

tingkat awal

d. Meningkatkan keterlibatan manajemen dalam pelaksanaan program

39
e. Fokus pada kinerja sebagai motivasi manajemen. Memberi

kesempatan pada upaya dan kontribusi setiap pekerja dalam

melaksanakan prinsip sistem manajemen K3

f. Mengingatkan manajer pada setiap tingkatan untuk mendorong perbaikan

kinerja

40
BAB III

PENUTUP

2.15 Kesimpulan

Berdasarkan RK3K Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan

di Jalan Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan Timur, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

a. Kebijakan dan komitmen Perusahaaan tentang K3 wajib melindungi

pekerja dari berbagai macam bahaya, baik dari pekerjaannya maupun

dari area kerja serta wajib menugaskan tenaga ahli K3 dalam struktur

organisasi demi menjamin keselamatan di tempat pekerjaan.

b. Setiap proyek konstruksi harus memiliki rencana investigasi insiden,

tindakan perbaikan dan pencegahan untuk mempermudah proses audit

dan dan evaluasi K3 apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

c. Dengan Proyek Pembangunan Gedung Sekolah SMAN 9 Balikpapan di

Jalan Soekarno-Hatta KM 16, Kalimantan Timur diharapkan dapat

meningkatkan guna mendukung dalam setiap kegiatan atau keperluan

masyarakat bila membutuhkan gedung.

Demikian RK3K nanti dapat lebih jelas dan mendetail serta dapat

mencakup seluruh pencapaian sasaran dan program K3 di PT Lencana

Pratama, kemudian dalam pelaksanaan nanti kami akan tetap meminta

masukan dan arahan dari konsultan pengawasan untuk setiap item

pekerjaan yang bersangkutan dengan bidang konstruksi

41

Anda mungkin juga menyukai