Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Microgreens, Benih

Sayur Berukuran Kecil, Bisa


Dijadikan Hiasan
Selasa, 16 Juni 2020 22:29

Penulis: Widi Wahyuning Tyas | Editor: Eko Setiawan

lihat foto

microgreens

Microgreens tidak hanya satu jenis, tetapi aneka jenis sayuran bisa dijadikan microgreens. Baby sayuran ini warnanya macam-
macam, tapi dominan hijau atau merah. 

TRIBUNBATAM.id - Pekarangan yang sempit seringkali menjadi alasan bagi sebagian


orang enggan mencoba aktivitas memelihara tanaman.

Padahal, saat ini sudah banyak teknik menanam yang bisa dilakukan pada lahan sempit.

Untuk mengolah lahan sempit, ada baiknya untuk memilih tanaman berukuran kecil agar tak
makan tempat.
Salah satunya adalah microgreens.

Bahkan, microgreens bisa ditanam jika kamu tidak punya lahan sama sekali.

Microgreens adalah benih sayur- sayuran berukuran kecil yang biasanya menjadi hiasan
atau salah satu bahan pada menu-menu masakan Barat atau menu makanan sehat.

Di laman Gardeners.com disebut, microgreens dipanen kurang dari sebulan setelah


perkecambahan.

Batang, kotiledon (daun biji) dan set pertama daun sejati semuanya bisa dimakan.

Jika iklim di tempatmu cocok, microgreens bisa ditanam di luar ruangan seperti kebun, di
bawah naungan.

Kamu hanya harus melindunginya dari cuaca ekstrem, angin kering, dan hama kebun yang
bisa merusak.

Swastika Nohara adalah salah satu orang yang menanam microgreens.

Penulis naskah film layar lebar dan dokumenter itu mempelajari microgreens dari berbagai
sumber yang ditemukannya secara online.

Swastika biasa mengonsumsi microgreens panenannya sebagai lalap yang dilengkapi


dengan berbagai jenis sambal.

Karena ukurannya yang kecil-kecil, satu pot microgreens biasanya hanya bisa untuk satu
kali makan empat orang anggota keluarganya.

Rasa microgreens dan sayuran biasa juga berbeda.


Menurut Tika, microgreens cenderung tidak mempunyai rasa yang terlalu kaya, namun segar
saat dimakan.

Ketika dikonsumsi bersama batangnya, rasanya mirip dengan sayuran dewasa dengan jenis
yang sama.

Misalnya lobak dewasa dengan lobak microgreens, mirip rasanya.

Ada pun beberapa tanaman microgreens yang dimiliki Tika di antaranya Red Radish,
Crysanthemum, Beet, Wheatgrass, hingga Sun Flower.

Microgreens menjadi salah satu solusi jika kamu tidak memiliki lahan cukup untuk
memelihara tanaman.

Ukurannya yang kecil-kecil membuat microgreens, bahkan bisa ditanam di wadah bekas
makanan.

Bila tidak ada lahan, pot microgreens juga bisa diletakkan di dalam ruangan sebagai
dekorasi.

Tips

Bagi kamu yang ingin mencoba menanam microgreens, Tika membagikan beberapa tips
yang bisa dipraktikkan.

1. Cari benih microgreens

Microgreens memiliki benih khusus.

Kamu bisa mendapatkannya dengan mudah di situs-situs e-commerce atau penjual


microgreens lainnya.

"Cari benih microgreens betulan karena mereka benar-benar non-GMO (genetically modified
organisms), organik, dan sudah dipersiapkan untuk treatment microgreens," kata Tika.

2. Kumpulkan informasi

Saat ini, kita bisa mendapatkan informasi dari banyak sumber, termasuk internet.
Tika turut membagikan pengalamannya menanam microgreens melalui akun Instagram
miliknya, @swastikanohara dan blog lifetimejourney.me.

Beberapa situs, blog, atau video YouTube lain juga bisa dimanfaatkan untuk memperkaya
ilmu menanam microgreens.

"Pelajari caranya dan diterapkan. Sabar saja menghadapi progress-nya," tambah dia.

3. Pelajari tanamannya.

Setelah mendapatkan informasi cukup mengenai menanam microgreens, jangan lupa untuk
mempelajari karakter tanamannya.

Kenali tanaman mana saja yang masa panennya bisa lebih cepat dan lebih lambat, sehingga
kamu bisa mengatur masa panennya.

Hal ini penting karena tanpa pengaturan yang baik, waktu panen tanaman microgreens bisa
jatuh pada hari yang sama.

Penting untuk mempelajari dan mengenali masa tanam supaya panennya bisa bergilir.

4. Manfaatkan peralatan yang ada

Para penanam microgreens profesional memang menggunakan tray khusus untuk menanam
microgreens.

Namun, untuk memulai, manfaatkan peralatan menanam yang sudah kita miliki di rumah.

Tika sendiri memulai microgreens dengan memanfaatkan kotak-kotak kue bekas hantaran
saat bulan Ramadhan lalu.

Kotak tersebut berbentuk persegi dengan tinggi sekitar empat centimeter.

"Satu kotak, sekali potong, gunting, panen cukup untuk sekali makan kami berempat. Jadi
kebetulan ukurannya pas," tutur dia.

Sementara untuk media tanam, perempuan yang pernah membawa tanaman langsung dari
Nabire, Papua itu menggunakan cocopeat yang dimilikinya di rumah.
"Jadi enggak usah beli lagi karena sudah ada kotak bekas dan media tanam yang sudah
ada. Tinggal beli benihnya," kata Tika.

Jika kelak kamu sudah mulai serius dan ingin menjadi penanam microgreens profesional,
barulah disarankan membeli tray, dan peralatan khusus lainnya.

5. Membangun kebiasaan merawat

Penting pula untuk berkomitmen dengan diri sendiri bahwa kita akan merawat tanaman itu
secara rutin.

Bangunlah sebuah kebiasaan yang bisa kita nikmati, sehingga rutinitas merawat tanaman
tidak menjadi kewajiban yang memberatkan.

"Bangun habit, misalnya setiap pagi disiram, disemprot," kata dia.

Terakhir, hindari menyiram microgreens dengan terlalu banyak air karena tanaman yang
mungil itu bisa ambruk.

Gunakan botol semprot air dan siram air secukupnya.

Bagaimana? Tertarik mencoba menanam microgreens di rumahmu?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Microgreens, Solusi
Menanam Jika Tak Punya Lahan".

Anda mungkin juga menyukai