Anda di halaman 1dari 6

JURNAL HUTAN LESTARI (2016)

Vol. 4 (4) : 472 - 477

PENILAIAN POTENSI DAYA TARIK OBYEK WISATA DANAU MUPA


KENCANA KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA
KABUPATEN KAPUAS HULU

(Assessment Of Potential Tourist attraction Danau Mupa Kencana at Pala Pulau’s, District Of
North Putussibau, Kapuas Hulu Regency)

Lidia Kekek, Fahrizal, Dirhamsyah.


Fakutas Kehutanan Universitas Tanujungpura Jln. Daya Nasional Pontianak 78214
E-mail : lucy_vd@yahoo.com

ABSTRACT
Kapuas Hulu is one of the city located in the province of West Kalimantan. Regency of Kapuas
Hulu have some objects natural tourism that very interesting to visit. One of objects natural
tourism is Danau Mupa Kencana located in the village of Pala Pulau, District of North
Putussibau. Object natural tourism of Danau Mupa Kencana is one of place which managed by
the department of tourism, Kapuas Hulu. Danau Mupa Kencana is an area that has potential
and attractive as one of natural tourism. But in Therefore, needed research to asses Danau
Mupa Kencana tour and to determine the feasibility of a tourism destination. The purpose of
this research are to know and assess potential attractiveness contained in natural tourism area
of Danau Mupa Kencana. This research using descriptive analytical method, which explains all
the potential objects of attractiveness object of natural tourism in 2003. The results showed that
Danau Mupa Kencana got a total score 741,98. From the results showed that Danau Mupa
Kencana got value B, which means Danau Mupa Kencana enough potential to be developed as
a place/natural tourism.

Keyword: Danau Mupa Kencana, Natural tourism, Potential, Regency of Kapuas Hulu.

PENDAHULUAN Wisata alam merupakan investasi


Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah yang tersedia dari alam dengan
satu daerah yang memiliki kekayaan alam memanfaatka sumberdaya alam yang ada
yang beranekaragam seperti flora dan dilingkungan sekitar, dengan
fauna serta keindahan alam yang memanfaatkan sumberdaya alam yang ada
mempunyai potensi sebagai obyek wisata. di sekitar, salah satu cara melestarikan
Potensi sumberdaya alam hayati dan sumberdaya yang ada. Wisata alam
ekosistemnya tersebut berpotensi untuk sebagai green industry dapat menekan laju
dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai keruskan sumberdaya alam (SDA) dan
ODTWA. Keanakeragaman hayati, lingkungan maka dari itu perlu adanya
keunikan, dan keaslian budaya tradisional, perencanaan ODTWA yang serius sesuai
keindahan bentang dan gejala alam serta dengan UU yang berlaku.
peninggalan sejarah/budaya merupakan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki
obyek dan daya tarik wisata alam banyak potensi terutama di bidang obyek
(ODTWA) maka harus di kelola secara wisata alam salah satunya obyek wisata
arif dan berkelanjutan. Danau Mupa Kencana. Obyek wisata

472
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 472 - 477

Danau Mupa Kencana ini merupakan upaya pembinaan cinta alam baik dalam
kawasan yang mempunyai potensi dan keadaan alami maupun setelah ada
daya tarik sebagai salah satu obyek wisata usahanya. Obyek wisata adalah suatu
alam yang sangat menarik untuk di perwujudan dari ciptaan manusia, tata
kunjungi, selain memiliki potensi bentang hidup, seni budaya serta sejarah dan
alam yang indah, keaslian budaya tempat atau keadaan alam yang
tradisional, dan keindahan alam, fasilitas mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
dan aksesibilitas juga menjadi salah satu wisatawan (Fandeli, 2002).
obyek daya tarik tersendiri di Danau Mupa Penelitian ini bertujuan untuk
Kencana. Namun pada kenyatannya, mengetahui dan menilai potensi daya tarik
pengelolaan dan pemanfaatan potensi yang obyek wisata alam yang terdapat pada
ada masih belum maksimal untuk kawasan wisata alam Danau Mupa
mendukung obyek daya tarik wisata Kencana Di Desa Pala Pulau Kecamatan
Danau Mupa Kencana dan merupakan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu.
salah satu kendala dalam pengelolaan Adapun manfaat dari penelitian ini
obyek wisata tersebut. Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan manfaat
perlu dilakukan perecanaan penelitian bagi masyarakat di sekitar kawasan obyek
mengenai nilai potensi ODTWA di wisata dan dapat memberikan informasi
Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di lebih lanjut mengenai potensi wisata yang
Danau Mupa Kencana terhadap potensi dapat dijadikan sebagai daya tarik area
sumberdaya alam yang ada. yang terdapat di kawasan Danau Mupa
Pemanfaatan potensi sumberdaya Kencana, penelitian ini juga dapat
alam flora dan fauna serta jasa memberi masukan kepada pemegang
lingkungannya di kawasan wisata alam kebijakan atau pemerintah dalam upaya
mengacu kepada prinsip-prinsip utama pengelolaan dan pengembangan kawasan
ekowisata antara lain ekowisata harus obyek wisata Danau Mupa Kencana
bertumpu pada lingkungan, bermanfaat secara terpadu.
ekologi, sosial, dan ekonomi bagi
masyarakat sekitar, ekowisata harus dapat METODE PENELITIAN
meningkatkan pemahaman akan Penelitian ini dilaksanakan di Danau
lingkungan alam dan budaya, ekowisata Mupa Kencana di Desa Pala Pulau
harus berkelanjutan, dan ekowisata harus Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan
dikelola dengan baik dan menjamin Barat, selama ± 3 minggu efektif
sustainability lingkungan alam yang dilapangan mulai tanggal 13 Januari 2015
bertujuan untuk meningkat kesejahteraan sampai dengan 3 Februari 2015. Alat-alat
generasi sekarang maupun yang akan yang digunakan dalam pengambilan data
datang (Aryanto, 2003). adalah peta lokasi, kamera untuk
Obyek wisata alam adalah dokumentasi, alat tulis menulis, GPS dan
sumberdaya alam yang berpotensi serta kuesioner.
mempunyai daya tarik bagi wisatawan dan Data yang dikumpulkan meliputi data
primer dan data sekunder, data primer

473
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 472 - 477

didapatkan dari hasil wawancara peneliti Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek
dengan masyarakat yang datang ke Danau dan Daya Tarik Wisata Alam (AOD-
Mupa Kencana dan orang-orang yang ODTWA) Direktorat Jenderal PHKA
mengetahui Danau Mupa Kencana tahun 2003 yang telah dimodifikasi sesuai
tersebut. Sedangkan untuk data dengan nilai/skor yang telah ditentukan
sekundernya, didapatkan dari studi untuk masing-masing kriteria. Jumlah nilai
literatur yaitu berupa laporan-laporan, untuk satu kriteria penilaian ODTWA
makalah, buku-buku yang berkaitan serta dapat dihitung dengan rumus sebagai
data informasi instansi pemerintah yang berikut:
berupa data topografi, data sosial S=NxB
masyarakat, data keadaan umum lokasi. Keterangan :
Metode yang dipakai dalam penelitian S = skor/nilai suatu kriteria
ini adalah menggunakan metode deskriptif N = jumlah nilai-nilai unsur pada krieria
analitik, yaitu menjelaskan semua potensi B = bobot nilai
obyek penelitian yang telah diamati dan Masing-masing kriteria tersebut
dianalisis dengan mengacu pada pedoman dalam penilaiannya terdiri atas unsur dan
penilaian Obyek Daya Tarik Wisata Alam sub unsur yang berkaitan. Nilai masing-
yang dikeluarkan oleh Direktorat PHKA masing unsur dipilih dari salah satu angka
Tahun 2003. yang terdapat pada tabel kriteria penilaian
Menurut (Arikunto, 1996) jika subyek ODTWA sesuai dengan potensi dan
yang diamati kurang dari 100 orang, maka kondisi masing-masing lokasi.
lebih baik diambil semua sehingga
penelitian tersebut merupakan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
populasi. Selanjutnya jika jumlah Hasil perhitungan dari unsur dan sub
subyeknya lebih dari 100 orang, maka unsur pada kriteria penilaian daya tarik
dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%, wisata yang berdasarkan pada pedoman
tergantung dari kemampuan peneliti dari penilaian Obyek Daya Tarik Wisata Alam
segi waktu, dana, dan tenaga. Responden (ODTWA) yang dikeluarkan oleh PHKA
yang dipilih terutama masyarakat sekitar tahun 2003. Hasil perhitungan untuk
kawasan penelitian, masyarakat yang kriteria penilaian daya ta rik wisata didapat
berkunjung ke daerah atau lokasi dari jawaban kuesioner yang telah diisi
penelitian dan instansi-instansi terkait oleh responden. Responden yang diambil
karena diharapkan dapat memberikan oleh peneliti sebanyak 55 responden yang
informasi yang akurat dan tepat, dalam terdiri dari responden dari pengunjung
penelitian ini peneliti mengambil sampel obyek wisata sebanyak 20 responden,
responden sebanyak 55 orang responden. responden dari masyarakat sekitar obyek
Pengolahan data menggunakan wisata sebanyak 30 orang, dan responden
metode skoring, data mengenai potensi dari instansi terkait sebanyak 5 orang
ODTWA diolah dengan menggunakan responden.

474
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 472 - 477

Tabel 1. Hasil Perhitungan Untuk Kriteria Penilaian Daya Tarik Wisata (Results
Calculation for Assessment Criteria Tourist Attractions)
No Unsur Nilai %
1 Keindahan Sumberdaya Alam 28.91 15.81
2 jenis Sumberdaya Alam Yang Menonjol 18.18 9.94
3 Keutuhan Sumberdaya Alam 18.09 9.89
4 Kepekaan Sumberdaya Alam 22.27 12.18
5 Pilihan Kegiatan Rekreasi 19.82 10.84
6 Kebersihan Udara Dan Lokasi 22.91 12.53
7 Keamanan 24.55 13.43
8 Kenyamanan 28.09 15.36
182.82 100

Berdasarkan hasil penelitian indah dan hutannya masih alami sehingga


menunjukkan nilai keseluruhan unsur dan membuat suasana disekitar danau tersebut
sub unsur kriteria daya tarik wisata semakin menarik minat pengunjung.
mendapatkan nilai total sebesar 182,82. Sedangkan skor nilai terendah terdapat
Nilai total dari unsur dan sub unsur yang pada unsur dan sub unsur keutuhan
telah didapat dikalikan dengan nilai bobot sumberdaya alam yaitu dengan
untuk kriteria penilaian daya tarik wisata mendapatkan hasil nilai skor yang sebesar
yaitu 6 yang berpedoman pada standar 18,09 dengan persentasi 9,89%. Unsur dan
baku penilaian ODTWA PHKA tahun sub unsur keutuhan sumberdaya alam
2003, sehingga nilai untuk kriteria mendapat nilai skor terendah karena
penilaian daya tarik wisata Danau Mupa Danau Mupa Kencana sering terjadi banjir
Kencana menjadi 182,82 x 6 = 1096,92. dan terjadi pengikisan disekitar Danau
Nilai yang telah didapat dikelaskan dengan Mupa Kencana.
Klasifikasi Usaha Pengembangan Obyek
Hasil Penilaian Keseluruhan
Wisata Alam pada Tabel 1, maka kawasan
Berdasarkan hasil dan analisa data
Danau Mupa Kencana memiliki Penilaian
yang telah dilakukan, klasifikasi unsur
daya tarik wisata yang bernilai sedang (B)
untuk pengembangan, dari berbagai
untuk dikembangkan menjadi obyek
macam kriteria penilaian antara lain
wisata alam.
kriteria penilaian daya tarik wisata, kriteria
Hasil analisa data menunjukkan skor
penilaian aksesibiltas, kriteria penilaian
nilai tertinggi dari unsur dan sub unsur
kondisi sosial ekonomi, kriteria penilaian
keindahan sumberdaya alam yaitu sebesar
akomodasi, kriteria penilaian sarana
28,91 dengan persentasi 15,81%.Unsur
prasarana penunjang, dan kriteria penilaian
dan sub unsur keindahan sumberdaya
ketersediaan air bersih, nilai dari masing-
alam mendapatkan nilai tertinggi, hal ini
masing kriteria telah diklasifikasikan,
disebabkan pemandangan alam yang
dijumlahkan, lalu dirata-ratakan. Hasil dari
terdapat di Danau Mupa Kencana sangat

475
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 472 - 477

kriteria yang telah dirata-rata ditampilkan sebagai tempat/obyek wisata alam.


pada Tabel 2. Penilaian yang telah di dapat menunjukkan
Berdasarkan hasil analisa data hasil masih banyak dari obyek wisata Danau
total sebesar 741,98. Hasil yang telah Mupa Kencana yang harus di perbaiki dan
didapat apabila dikelaskan dengan lebih diperhatikan secara khusus lagi oleh
Kalsifikasi Pengembangan Obyek Daya pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
tarik Wisata Alam tahun 2003, kawasan seperti dalam hal akomodasi, fasilitas dan
Danau Mupa Kencana mendapatkan nilai sarana prasarana supaya pengunjung yang
(B) yang berarti kawasan Danau Mupa ingin berwisata ke obyek wisata tersebut
Kencana cukup potensial dikembangkan tidak merasa ragu untuk berkunjung.

Tabel 2. Hasil Kriteria Yang Telah Dirata-ratakan. (Result Criteria has been
Averaged)
Nilai Total Skor
Klasifkasi
No Kriteria Penilaian Kriteria Keterangan
Pengembangan
Penilaian
1 Penilaian Daya Tarik Wisata ≥1120 – 1140
≥ 800 – 1120 1096,92 Sedang
480 – 800
2 Penilaian Aksesibilitas ≥ 975 – 1300
≥ 650 – 975 900 Sedang
325 – 650
3 Penilaian Kondisi sosial ekonomi ≥ 483 – 600
≥ 366 – 483 400 Sedang
250 – 366
4 Penilaian Akomodasi ≥ 140 – 180
≥ 100 - 140 75 Buruk
60 – 100
5 Penilaian Sarana prasarana ≥ 1100 – 1500
≥ 700 – 1100 1110 Baik
300 – 700
6 Penilaian ketersediaan air bersih ≥ 730 – 900
≥ 560 - 730 870 Baik
390 - 560
Rata-rata 741,98

Hasil analisis data kriteria penilaian pemerintah terhadap pembangunan


akomodasi yang telah diklasifikaskan akomodasi di daerah tersebut dan
dengan klasifikasi pengembangan kurangnya fasilitas untuk kenyamanan
mendapatkan nilai sebesar 90, hasil nilai para pengunjung seperti penginapan yang
tersebut menunjukkan penilaian memiliki fasilitas yang lengkap, dan
akomodasi mendapatkan nilai Buruk. Hal kurangnya restoran yang menyediakan
ini disebabkan karena masih kurangnya jenis makanan yang lengkap yang dapat
ketersediaan akomodasi dan perhatian

476
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (4) : 472 - 477

memanjakan pengunjung yang sedang Saran


berwisata. 1. Diharapkan pemerintah setempat lebih
Hasil analisis data dari penilaian memperhatikan kebersihan lokasi
masing-masing unsur penilaian yang telah obyek wisata Danau Mupa Kencana
diklasifikasikan lalu dijumlahkan dan supaya lebih menarik pengunjung
mendapatkan nilai total rata-rata sebesar untuk berekreasi.
741,98 dari hasil yang telah didapat 2. Diharapkan pemerintah setempat
apabila diklasifikasikan dengan kelas membuat tim pengelola obyek wisata
pengembangan ODTWA PHKA tahun tersebut supaya obyek wisatanya lebih
2003, areal obyek wisata Danau Mupa terawat.
Kencana mendapatkan nilai (B) yang 3. Diharapkan pemerintah setempat
berarti Danau Mupa Kencana cukup memperbaiki infrastruktur yang telah
potensial dikembangkan sebagai ada di obyek wisata Danau Mupa
tempat/obyek wisata alam. Kencana, karena banyak ditemukan
infrastruktur yang telah rusak, seperti
PENUTUP trail untuk berkeliling ke hutan wisata.
Kesimpulan
1. Areal obyek wisata Danau Mupa DAFTAR PUSTAKA.
Kencana mendapatkan nilai skor Arikunto. 1996. Metodelogi Penelitian.
sebesar 734,48 termasuk dalam Alfabeta. Bandung.
kategori (B), yaitu Cukup Potensial Aryanto. 2003. Eviromental Marketing
untuk dikembangkan sebagai obyek Pada Ekowisata Pesisir
wisata alam. Menggerakkan Rakyat Daerah
2. Kriteria penilaian sarana prasarana Otonom. Alfabeta. Jakarta.
penunjang, dan penilaian ketersediaan
[PHKA] Perlindungan Hutan dan
air bersih termasuk dalam kelas Baik
Konservasi Alam. 2003.
(A), kriteria penilaian daya tarik
Pedoman Analisis Daerah Operasi
wisata, penilaian aksesibilitas, dan
Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
penilaian kondisi sosial ekonomi
(ADO-ODTWA). Direktorat
termasuk dalam kelas Sedang (B),
Jenderal Perlindungan Hutan dan
sedangkan penilaian akomodasi
Konservasi Alam. Bogor.
termasuk dalam kategori Buruk (C).

477

Anda mungkin juga menyukai