TINJAUAN PUSTAKA
terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini, khusunya
akan diuraikan secara singkat yang selanjutnya penjelasan tersebut akan dijadikan
menyatakan bawha air terjun les sangat potensial dikembangkan sebagai obyek
ditonjolkan. Jalur lintas menuju air terjun bisa di kembangkan sebagai jalur tracking.
Akan tetapi ternyata ada kendala dalam pengembangan potensi yaitu kurang
tersedianya sumber daya manusia, modal, sarana pendukung, promosi, dan pengelola
yang belum memiliki organisasi yang jelas. Jadi penelitian ini lebih menitik beratkan
Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan fokus penelitian diatas menitik
beratkan pada pengembanagan potensi air terjun sebagai objek wisata. Sedangkan
10
11
penelitian ini pada perencanaan kemasan paket wisata tracking di kecamatan Marga
Kabupaten Tabanan.
penelitian diatas dikatakan bahwa potensi ekowisata yang terdapat di Desa subaya
dituangkan dalam rumusan paket produk ekowisata dengan didukung rencana teknis
Subaya. Sedangkan fokus penelitian ini memiliki potensi wisata khususnya wisata
Penelitian yang dilakukan oleh Spears dan Rosenbaun (2012) tentang “The
Amerika dan Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mengisi kekosongan dalam suatu
12
responden dengan jumlah 800 responden Amerika dan Jepang yang berlibur di
Honolulu, Hawai. Data tersebut menunjukan 54 kali lebih banyak wisatawan jepang
menggunakan paket wisata dari pada wisatawan Amerika. Wisatawan Amerika lebih
memilih terlibat dalam kegiatan rekreasi dan ikut serta dalam kegiatan budaya selama
Peneliti berupaya membedakan demografis dan konsumsi antara paket wisata yang
Kabupaten Tabanan.
Tinjauan sebelumnya oleh David L Edgell Sr. And Jason R. Swanson (2013).
“Tousism Policy And Planning Yesterday, Today And Tomorrow” penelitian ini
membahas mengenai bagaimana perencanaan paket wisata yang di buat dalam tiga
hari yaitu kemaren, sekarang dan besok. Selain itu pada penelitian ini membahas
bagaimana strategi perencanaan suatu paket wisata yang benar sehingga dapat
Persamaan penelitian ini yakni sama – sama membicarakan paket wisata yang
paket wisata yang dibuat dalam tiga hari dan dalam penelitian ini hanya sehari
13
Penelitian lainya dilakukan oleh Kane dan Zink (2004) tentang “Package
melalui atribut dan kualitas waktu luang. Penelitian tersebut didasarakan pada
partisipasi, percakapan dan wawancara mendalam kepada wisatawan yang datang dan
menggunakan jasa tour ke Pulau Selatan, Selandia Baru. Analisis yang digunakan
adalah analisis kualitatif dengan hasil dari catatan dan transkrip wawancara dan
diatas terletak pada atribut rekreasi dalam tantangan demi keselamatan dan keamanan
wisatawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengalaman paket wisata adventure
dapat menjadi nilai yang berarti dalam menjalani karir di bidang rekreasi.
Adapun kesamaan dari penelitian ini yakni sama – sama meneliti tentang
dilihat dari fokus penelitianya yang menitik beratkan pada penilaian atau kualitas
keselamatan dan keamanan wisatawan. Fokus penelitian yang akan digunakan pada
atraksi yang dimiliki suatu wilayah atau riilnya objek wisata. Jadi, potensi wisata
yang dimaksud adalah segala sesuatu yang menjadi andalan daya tarik wisatawan
untuk dikunjungi di suatu tempat. Daya tarik tersebut sengaja menonjolkan yang
bermakna sebagai atraksi wisata yang bersifat atraktif. Hal ini berarti potensi
attraction) adalah semua yang menjadi daya tarik dan mengapa wisatawan
1. Natural attraction seperti pemandangan dan segi geografis dari suatu daerah
tujuan wisata.
2. Cultural attraction seperti sejarah dan cerita rakyat, religi, seni dan kegiatan
khusus.
kembali lagi ketempat tinggalnya. Terkait dengan hal tersebut untuk memenuhi
a. Attraction ( Atraksi )
Atraksi disebut juga objek dan daya tarik wisata merupakan komponen yang
datang ke suatu daerah wisata dan yang paling umum adalah untuk melihat
wisatawan datang untuk menikmati hal – hal yang tidak dapat mereka
menjadi atraksi wisata itulah yang disebut modal atau sumber kepariwisataan
(tourism resources).
b. Amenities ( Fasilitas )
dan sarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan
infrastruktur.
16
c. Access ( Aksesibilitas )
dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Tanpa adanya kemudahan
transferabilitas tidak akan ada pariwisata karena jalan masuk atau pintu masuk
yang harus disediakan oleh pemerintah daerah dari suatu daerah tujuan wisata,
api, air minum, listrik, telepon, dan lain – lain) serta mengkoordinir segala
wisata sehingga dapat menjadi suatu daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke
daerah tersebut. Daerah tujuan wisata adalah daerah yang karena atraksinya,
yang ada di suatu daerah yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata.
2. Potensi alamiah yaitu potensi yang ada di masyarakat yang berupa potensi
attractive spontance yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata
yang merupakan daya tarik agar orang – orang datang berkunjung ke tempat
tersebut. Yoeti (1990) menyatakan bahwa potensi adalah suatu aset yang dimiliki
oleh suatu daerah tujuan wisata atau aspek wisata yang dimanfaatkan untuk
Dengan demikian, potensi wisata secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Site Attraction
Site Attraction merupakan suatu tempat yang dijadikan objek wisata seperti:
2. Event Attraction
Event Attraction yaitu suatu kejadian yang menarik untuk dijadikan moment
sesuatu yang sudah ada. Di tegaskan bahwa pengembangan objek dan daya tarik
wisata mencakup pengembangan produk baru yaitu usaha yang dilakukan secara
sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau
menambah jenis produk tersebut karena produk tersebut dapat dihasilkan dan
dipasarkan.
Pengembangan suatu daya tarik wisata harus dapat menciptakan produck style
pelajari.
akomodasi, jasa trasportasi, jasa hiburan, jasa tour dan travel serta
pelayanan.
berikut:
pengembangan pariwisata
pariwisata
7. Pemasaran terpadu
baik pula.
1. Kelayakan Finansial
3. Layak Teknis
diperlukan dengan mengelolanya dengan baik agar objek tersebut menarik dan
dukungannya.
pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam
berikut:
secara menyeluruh”.
Paket wisata adalah suatu rencana kegiatan wisata yang telah disusun
secara tetap dengan harga tertentu yang mencakup transportasi, hotel atau
akomodasi, obyek dan daya tarik wisata serta fasilitas penunjang lainya yang
tertera dalam perjanjian paket wisata tersebut. Ada dua jenis bidang usaha
perjalanan dengan lingkup jenis layanan dan fungsi yang berbeda satu sama lain.
Pertama adalah bidang usaha perjalanan yang disebut Agen perjalanan (Travel
penjual tiket dari berbagai sarana transportasi. Dengan demikian pada hakekatnya,
suatu agen perjalanan hanya merupakan kepanjangan tangan atau agen dari
disebut Biro Perjalanan Wisata atau tour operator yang fungsi dan jenis
dikatakan bahwa biro perjalanan wisata mempunyai lingkup fungsi dan jenis
layanan yang lebih luas dibanding dengan agen perjalanan. Menurut Suwantoro
(1997) produk perjalanan yang di jual oleh suatu perusahaan biro perjalanan atau
perusahaan transport yang bekerja sama dengannya dimana harga paket wisata
Sedangkan menurut Yoeti (1997) Paket wisata merupakan suatu perjalanan wisata
yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent atau biro
perjalanan atas resiko dan tanggung jawab sendiri baik acara, lama waktu wisata
dan tempat yang akan di kunjungi, akomodasi, transportasi, serta makanan dan
24
minuman telah ditentukan oleh biro perjalanan dalam suatu harga yang telah
rencana perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu
yang telah tercantum dalam acara. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka secara
umum paket wisata dapat dirumuskan sebagai suatu bentuk wisata yang
diselenggarakan dalam jangka waktu lebih dari 24 jam, disusun dengan program
dan harga tertentu yang didalamnya sudah termasuk seluruh komponen yang
Pengertian paket wisata dapat dilihat dari dua sisi, yaitu paket wisata
sebagai itenerary dan paket wisata sebagai harga. Paket wisata sebagai itenarary
dapat diartikan bahwa paket ini merupakan kombinasi dari dua komponen-
komponen atau lebih dalam suatu paket wisata yang diwujudkan dalam bentuk
kesrul (2003), acara wisata itenarary adalah sebuah dokumen perjalanan yang
ke tempat asal. Sehingga secara wisata itenerary tiada lain adalah daftar atau
jadwal untuk tur ke suatu rute tertentu dengan jam keberangkatan serta tempat-
tempat yang disinggahi ditentukan terlebih dahulu termasuk pula tempat makan,
penting selama perjalanan. Paket wisata sebagai harga dapat dilihat sebagai
kombiasi dua atau lebih dari harga berbagai komponen pariwisata serta harga
25
tambahan lainya (seperti laba, pajak, asuransi, biaya tak terduga, tip dan
sebagainya) sesuai dengan variabel yang di anggap penting untuk dihitung dalam
harga yang disusun. Harga yang dihasilkan adalah harga paket wisata yang mana
pada saat ditawarkan atau dijual disertai itenarary yang telah disusun. Kesrul
(2003)
dilakukan terlebih dahulu sesuai dengan perjalanan wisata yang akan ditawarkan.
1. Diagnosir Pasar
kebutuhan pasar.
Pengetahuan yang didapat dari hasil diagnosis pasar dipakai sebagai dasar
untuk merumuskan tujuan wisata. Rumusan tujuan ini pada dasarnya adalah
hopotesisi akan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan tujuannya tidak lain
haus dapat menjawab pertanyaan yang sudah umum dikenal dengan rumusan
5W1H, yaitu: apa (What), wisata apa yang akan di susun, mengapa (Why)
26
mengapa wisata itu di susun, siapa (Who), Siapa saja yang akan terlibat dalam
3. Observasi
pengumpulan data dalam hal ini termasuk tour leader (pengatur wisata),
cindramata.
4. Analisis data
Data yang telah diperoleh dalam kegiatan observasi diolah dan dianalisis.
5. Penetapan Rencana
6. Pelaksanaan Rencana
dalam hal ini merupakan kegiatan nyata dalam mengawali serta memantau
Suyitno (1999) salah satu bagian dalam paket wisata ialah susunan dari
perjalanan wisata itu sendiri, untuk itu diperlukan susunan acara wisata dalam
bentuk konkret dimana acara wisata itu sendiri merupakan sebuah dokument yang
1. Rute Perjalanan
2. Variasi Oyek
alam.
28
wisatawan.
Dalam hal ini, acara wisata disajikan dalam bentuk uraian singkat
tentang program yang akan dilakukan yang biasanya memuat hari atau
A. Hari/tanggal (day/date)
B. Tempat (Place)
C. Waktu (time)
D. Acara (itenerary)
E. Keterangan (remark)
29
Acara wisata disajikan dalam bentuk gambar atau grafik, berupa lambang-
sesuai dengan aktifitas dan sesuai dengan kebutuhan. Tahap yang digunakan
untuk menghitung apabila obyek satu dengan yang lainya dinyatakan dalam
Keterangan:
(a : b) x 60 menit
a = jarak (distance)
Bagian yang tidak terlepas dalam satuan paket wisata yaitu tentang harga
yang ditawarkan untuk perjalanan wisata yang ditawarkan. Dimana harga wisata
4. Harga Wisata
Keterangan:
SC = Keuntungan (Surcharge)
5. Komplimen (complimentary)
jumlah peserta tertentu dari pembayaran jika sayarat yang di tentukan oleh tour
Penjualan produk wisata dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung (melalui perantara). Jika distribusi produk dilakukan
melalui perantara, maka tour operator memberikan imbalan jasa tertentu kepada
agen ini disebut dengan harga jual (selling price) dengan rumus perhitungan
sebagai berikut:
31
Keterangan :
PC = PP
SP = Harga Jual (Selling Price)
Patokan yang diapakai dalam perhitungan harga jual adalah hasil akhir
pada nett price, maka harga itulah sebagai dasar. Namun jika perhitungan
CAT adalah daftar harag tour yang disusun oleh tour operator,
diperuntukan bagi agent yang menjual produknya untuk dipakai sebagai pedoman
confidental karena harga yang disajikan bersifat rahasia (confident), hanya bagi
dalam persentase tertentu dan dihitung dari jumlah harga CAT atau harga
CAT yang telah ditamabah dengan komponen biaya tertentu (suyitno, 1999).
32
daerah, baik itu hutan, pedesaan, pegunungan, dan lain sebagainya, dengan tujuan
untuk menikmati potensi yang ada di daerah tersebut. Tracking menurut “Brosur
seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi (off the
beaten track), mendaki tebing – tebing terjal, serta melewati sungai – sungai yang
arusnya deras.