Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Geografi ‘GEA’ Vol.1,No.5, April, 2003.

SUMBERDAYA GEOWISATA BANDUNG PURBA

Oleh : Asep Mulyadi*)

ABSTRAK
Keindahan dan kekhasan alam serta kondisi sosial dan kultural masyarakat
merupakan sumberdaya bagi pembangunan kepariwisataan. Dtaran tinggi Bandung memiliki
kekayaan sumberdaya tersebut. Pemanfaatan fenomena keindahan dan kekhasan alam
dataran Tinggi Bandung telah cukup lama dikembangkan sebagai objek-objek geowisata.
Pentingnya peningkatan pengembangan obyek-obyek wisata dan penggalian potensi baru
wilayah dalam rangka pengembangan kepariwisataan di daerah, menuntut Pemerintah
Daerah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya-sumberdaya yang ada maupun potensi-
potensi lainya yang belum tersentuh selama ini. Geowisata minat khusus merupakan
alternative bagi pengembangan potensi sumberdaya obyek wisata dalam bentuk lain, dan
Bandung Purba merupakan fenomena khas dataran tinggi Bandung yang bukti-bukti dab
jejak-jejaknya dapat ditelusuri melalui kemasan geowisata minat khusus. Perhatian yang
serius dan pengelolaan yang professional pada jenis wisata ini, tentunya akan meningkatkan
kontribusi subsector pariwisata bagi pendapatan daerah, khususnya bagi Pemerintah Kota
maupun Kabupaten Bandung maupun bagi masyarakat yang memilih sector ini sebagai
sumber penghidupanya.

1. Pendahuluan
Strategi pengembangan kepariwisataan
*)
di Indonesia dalam Pelita IV dilakukan Drs. Asep Mulyadi, M.Pd., Dosen Jurusan
dengan membagi wilayah Indonesia Pendidikan Geografi FPIPS UPI
kedalam 24 Daerah Tujuan Wisata
berdasarkan potensi yang dimiliki oleh a. Dengan ditunjuknya Jawa Barat
masing-masing propinsi. Jawa Barat sebagai salah satu Daerah Tujuan
merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia, berarti Potensi
Wisata di Indonesia yang terkenal dengan wisata Jawa Barat telah diakui secara
pemandangan alamnya yang indah dan nasional.
penduduknya yang ramah. Andalan b. Letak Jawa Barat sangat strategis
subsector pariwisata dalam kaitan karena berbatasan langsung dengan
pembangunan tersebut sangat DKI Jakarta sebagai pasar wisatawan
memungkinkan, karena daya dukung dan nusantara maupun mancanegara yang
indikasi berbagai fenomena baik fisik sangat potensial amat mendukuyng
maupun sosial sangat bervariasi dan pengembangan kepariwisatan yang
menarik. Hal tersebut sebagaimana dilansir dilakukan.
oleh Dirjen Pariwisata Jawa Barat, 1990, c. Potensi obyek dan daya traik
bahwa pembangunan pariwisata di Jawa pariwisata yang dimiliki Jawa Barat
Barat cukup memadai dikarenakan : sangat beragam merupakan daya tarik
pariwisata tersendiri, serta dilengkapi
dengan berbagai sarana dan prasarana
yang memadai.
sebaiknya diterjemahkan sebagai
Daerah-daerah wisata yang menjadi ‘wisatageo’, atau lebih tepatnya Wisata
sentral kegiatan kepariwisataan di Jawa Kebumian. Hal ini adalah usaha untuk
Barat selama ini terletak di sekitar Selat membedakan arti geowisata sebagai wisata
Sunda, Jalur Puncak, pelabuhan Ratu dan geologi untuk orang awam dan wisata
sekitar Pantai Pangandaran. Antara jalur geologi untuk ahli geologi. Istilah
puncak dan Pangandaran terdapat kawasan “geotourism” dikenal sedangkan
Bandung dan sekitranya baik Bandung “tourism geology” tidak dikenal.
Utara yang telah cukup lama dikenal, Geowisata sebenarnya tidak wajib
maupun Bandung Selatan yang saat ini disangkut-pautkan dengan ilmu geologi,
dalam masa pengembangan. atau wisata ilmu apapun juga, karena
Dalam kaitan dengan system otonomi bukan merupakan wisata ilmu geologi.
daerah, dimana daerah saat ini dalam Kegiatan lapangan yang menekuni salah
pemanfaatan dan pengelolaan seluruh satu ilmu tertentu, lazimnya digunakan
potensi yang ada diwilayahnya atas istilah “fieldtrif” yang di Indonesia
prakasa sendiri, guna meningkatkan diterjemakan menjadi widya wisata.
pendapatan daerah sebagai modal dalam
pembangunan daerah, peningkatan Geowisata adalah wisata yang hendak
kesejahteraan, pemerataan dan keadilan menikmati daya tarik dari keindahan dan
bagi masyarakatnya, maka pemerintah keunikan dari fenomena alam (fisikal),
Daerah baik Kabupaten maupun Kota demikian juga Ekowisata yang merupakan
memiliki peran penting untuk mewujudkan wisata lingkungan hayati atau wisata yang
tujuan tersebut melalui upaya mengungkapkan interaksi antara mahluk
pembangunan. Selanjutnya yang menjadi hidup (flora-fauna) dengan lingkunganya,
tantangan bagi pemerintah daerah adalah keduanya dapat dikelompokan kedalam
mengenali keanekaragaman potensi daerah jenis wisata minat khusus (special interest
baik alam maupun social budayayang ada tourism), yang dalam hal ini dapat
diwilayahnya dengan baik. Bila telah ada dibedakan dengan wisata minat umum atau
komitmen pembangunan kepariwisataan wisata massal (mass tourism) yang
merupakan salah satu prioritas dalam kegiatanya hanya sebagai hiburan mengisi
pengembangan potensi daerah khususnya waktu luang (leisure tourism).
bagi Pemerintah Kabupaten Bandung
maupun Kota Bandung, maka perlu Wisata minat khusus merupakan jenis
diyakini bahwa banyak hal yang perlu wisata spesialistik sehingga para
digali dan diangkat berkenaan dengan wisatawan jenis wisata ini, dituntut untuk
pengembangan kepariwisataan baik jenis memiliki pengetahuan dan atau
obyek maupun bentuk pemanfaatanya kemampuan tertentu. Secara khusus
pada kawasan Dataran Tinggi Bandung. R.K.T. Ko (1998:1) menyatakan bahwa
wisata minat khusus ialah wisata yang
dikenal dan diminati oleh beberpa
2. Konsep Geowisata dan Wisata kelompok wisatawan ekslusif, yang hanya
Minat Khusus tertarik kepada obyek-obyek wisata
dengan cirri khas yang tidak dimiliki oleh
Geowisata dalam prakteknya adalah obyek-obyek wisata pada umumnya.
istilah yang dimaksudkan pada suatu jenis Obyek wisata yang demikian spesifik,
wisata yang menyajikan daya tarik selektif, unik juga sering disebut obyek
kebumian. Istilah ini kadang rancu bila wisata spesialistik.
merujuk pada terminology dalam bahasa
Inggrisnya “geotourism” yang bila Wisata minat khusus berkembang pada
mengikuti kaidah hukum ‘D.M’ maka decade 80-an diantaranya disebabkan oleh
beberapa factor, yaitu: a). Faktor dibandingkan dengan wisatawan umum
pertumbuhan ekonomi yang dinamis dari dengan syarat ketersediaan pemandu
penduduk Negara-negara maju (Eropa wisata professional yang sangat menguasai
Barat, Amerika Utara, Taiwan, Korea bidang yang akan dikunjungi ; 5).
Selatan, Singapura) sejak tahun 1980 ; b). Wisatawan tealh mempersiapkan diri
Faktor bertambah banyaknya kaum untuk tinggal lebih lama dilokasi yang
cendikiawan di Negara-negara maju dikunjungi ; 6). Wisatawan menginginkan
tersebut, menjadi sebab timbulnya berperan aktif dalam kegiatan wisata ini ;
kenutuhan yang lebih canggih 7). Partisipasi dalam kegiatan wisata ini
(shopisticated). Sehingga terjadi kadangkala membutuhkan peralatan,
perubahan orientasi wisatawan, sekarang perlengkapan mapun keterampilan ; 8).
ini tidak lagi sebatas mencari kesenangan Dibandingkan dengan wisatawan biasa,
dan bersifat material jasmaniah, tetapi wisatawan minat khusus lebih sadar
lebih pada mencari sumber-sumber lingkungan ; 9). Wisatawan minat khusus,
pengayaan hidup secara spiritual. terurtama ekowisatawan, mendambakan
Perubahan tersebut berpengaruh pada suatu interaksi antara mereka dengan
penciptaan produk-produk wisata baru, lingkungan alam dan budaya penduduk
seperti yang dikemukakan oleh setempat ; 10). Wisatawan minat khusus
Hartaningsih (dalam pikiran Rakyat, 21 memiliki ambang ekspektasi yang tinggi
September 1983), produk tersebut dan senantiasa ia kejar, baik dengan uang
memiliki daya tarik perspektif konsumen. lebih (value for money spent) maupun
Pada tingkat management wisatanya denganwaktu tambahan.ia mendambakan
adalah melakukan perubahan orientasi dari suatu wisata bermutu (quality tourism)
menjual produk yang ada (sell what is yang memenuhi butir-butir “REAL”
product) kepada poenjualan produk sesuai (Rewarding, Enriching, Adventure,
permintaan pasar, dari pemasaran massif Learning) ; 11). Ia mengejar apa yang ia
pada pemasaran konsumen individual, dari angan-angankan demi kepuasan diri, untuk
penggunaan Mass Branding menuju menimba pengalaman berharga dan
keragaman Branding, dari persaingan meningkatkan pengembangan pribadi serta
harga menuju kepada persaingan kualitas. harga diri (self esteem) ; 12). Wisatawan
Lebih jauh Ko juga menjelaskan, minat khusus sangat mendambakan
perubahan Sosio-demografi dan sosio- fasilitas kesehatan yang memadai, bila
ekonomi tersebut di atas mendorong sewaktu-waktu mereka sakit.
terbentuknya profil wisatawan minat
khusus yang antara lain sebagai berikut :
1). Terjadinya perubahan pada wisatawan 3. Bandung Purba dalam Format
Negara maju dari Negara umum (mass Geowisata Minat Khusus
tourism) ke wisata minat khusus (special
interest tourism), dan programnya disusun Dataran tinggi Bandung yang
mengikuti selera perseorangan dikelilingi oleh deretan gunung api mulai
(individually designed tourism), 2). dari arah utara-timur-selatan, dan setelah
Wisatawan tak lagi menganggap gunung api gamping disebelah baratnya
perjalanan wisata sebagai hiburan atau menampilakan suatu pemandangan alam
pengisi waktu liburan semata-mata, tetapi yang indah dan merupakan daya penarik
sebagai hal yang dapat memenuhi hobinya, yang besar baik bagi penduduk Bandung
keingintahuanaya, selera, 3). Wisatawan itu sendiri maupun bagi banyak
sadar pula bahwa wisata minat khusus ini perjalanan-perjalanan dan ekskursi-
membutuhkan persiapan khusus di bidang ekskursi atau darmawisata dari
yang akan diikuti ; 4). Wisatawan minat pengunjung domestic maupun
khusus bersedia pula membayar lebih, mancanegara. Tampilan yang ada saat ini,
tentunya tidak terjadi dalam waktu singkat, atau merekonstruksi bahwa G. Sunda
tetapi terbangun oleh proses panjang dan Purba pada waktu itu memiliki ketinggian
waktu yang relative lama untuk ukuran kira-kira 2000-3000 meter di atas
usia manusia. permukaan laud an dengan kaki kurang
lebih 20 Km. Gunung Burangrang dapat
Untuk mengetahui sejarah geologi dipastikan berumur lebih tua daripada
Bandung yang didasarkan pada analisis Gunung Tangkuban Parahu, hal ini dapat
Van Bemmeleen, kita perlu mundur dilihat dari ciri telah banyaknya sayatan
kedalam ke zaman Tersier kala Miosen erosi yang menghasilkan lembah-lembah
kurang lebih 25-30 juta tahun yang lalu. pada lereng Burangrang, sementara pada
Pada saat itu, pesisir utara Jawa Purba G. Tangkuban Parahu masih mulus.
letaknya kira-kira sekitar Pangalengan,
jadi sebelah utara Pangalengan termasuk Pada suatu saat Gungung Sunda
dataran tinggi Bandung saat ini, ketika itu meletus dengan dahsyat, sehingga pada
masuk daftar lautan. Perbukitan kapur di puncaknya terbentuk kaldera yang sangat
daerah Padalarang saat ini adalah salah luas. Dindinf kaldera tersebut saat ini
satu buktinya. Jaman ini dikenal dengan masih dapat dilihat di Situ Lembang
zaman evolusioner atau jaman tenang. (sebuah danau yang terdapat diantara G.
Jaman berkutnya adalah jaman Tangkuban Parahu dan G. Burangrang)
Revolusioner, tepatnya kala Pliosen sekitar yang terletak pada ketinggian kurang lebih
2-14 juta tahun yang lalu, yang dicirikan 1568 m dpl. Tinggi dinding kaldera sendiri
oleh adanya gerakan memeras dan antara 200-300 meter di atas danau.
mengangkat batuan, sehingga membentuk Peristiwa ledakan ini disusul pula oleh
pegunungan-pegunungan yang muncul di terjadinya gerak patahan yang disebabkan
atas permukaan laut. Dengan demikian oleh adanya kekosongan pada lubang
pesisir utara Jawa Purba bergeser kea rah kepundan sehingga keseimbangan
utara. Gerakan melipat ini disertai dengan terganggu. Patahan ini dikenal dengan
gerakan vulkanik sehingga terbentuk nama Patahan Lembang memanjang arah
beberapa gunung api. Sebagian sisa dari Barat-Timur sejauh 20 Km, bertepatan
gunung api pra kwarter ini sekarang masih dengan letak dataran Lembang sekarang.
dapat disaksikan puncak-puncak yang Bagian Selatan patahan ini relative pada
tajam disekitar Kota Cimahi, seperti : posisinya sementara bagian utaranya
G.Selacau, G. Bohong, G. Padalasih, dll. relatif turun sedalam 450 meter. Saat ini
Yang mengeluarkan batuan dasit, yaitu contoh pemotongan G. Sunda purba iniu
batuan lelehan yang banyak mengandung dapat disaksikan cukup jelas terutama bila
silikat (SiO2). Kira-kira pada zaman kita berada di Lembang melihat ke arah
kwarter tua, kala Pleistosen atau sekitar 2 selatan nampak batu gantung sebelah timur
juta tahun yang lalu, aktivitas vulkanik Maribaya dan bukit Batu disebelah timur
berpindah ke bagian utara ke tempat ovservation Boscha . segera setelah
gunung Tangkuban Parahu sekarang. patahan Lembang terjadi, pada zaman
Sesungguhnya G.Tangkuban Parahu saat Kwarter muda atau sekitar 11000 tahun
itu belum lahir, yang ada hanyalah Gunung yang lalu. Gunung Tangkuban Parahu
Purba Sunda dengan anak gunungnya lahir dari sisi timur kaldera Gunung
seperti G.Burangrang, G.Bukit Tunggul, Sunda (Erupsi Fase A), material letusanya
G.Plasari, dan G. Sangak yang sekarang mengisi patahan Lembang. Erupsi fase B
dapat disaksikan disebelah Barat dan Gunung Tangkuban Parahu terjadi sekitar
Timur G. Tangkuban Parahu. 6000 tahun yang lalu, material letusanya
menyumbat sungai Ci Tarum purba di
Dengan data dan bukti yang ada di sekitar Padalarang. Maka Danau
lapangan saat ini, para ahli dapat menduga Bandung Purba atau “Situ Hyang”
terbentuk. Selanjutnya proses binatang tertentu yang mengarah pada
penggenangan berlangsung lama. Saat itu sebuah kesimpulan bahwa Gua Pawon dan
diduga Bnadung sudah dihuni manusia, kemungkinan gua-gua lain disekitar ini
terbukti dengan ditemukanya artefak dari sangat memungkinkan tempat tinggal
batu obsidian yang berupa mata anak manusia Sunda Purba. Sebelumnya yang
panah, mata tombak, belati dan kapak ditemukan adalah situs-situs dari arterfak
genggam di beberapa tempat disepanjang dari batu obsidian yang terbesar pada
garis kontur + 725 m dpl. Penemuan sepanjang haris kontur 725 m dpl, yang
terbanyak di sekitar Dago Pakar. Menurut diyakini merupakan tepi danau Bandung
ahli konon kata “Pakar” bermula dari kata Purba belum pernah ditemukan bukti-bukti
“pakarang” yang dalam bahasa Sunda adanay tempat tinggal purba.
berarti perkakas (T.Bachtiar, 2002).
Selanjutnya dipaparkan bahwa pada masa Erupsi Gunung Tangkuban Parahu
itu daerah tersebut diduga merupakan pada fase C mengalirkan lava di lemba-
pusat pembuatan senjata dari batu kaca lembah, ada yang ke selatan kemudian
tersebut, yang bahan bakunya diambil dari membentuk air terjun seperti curug Dago,
Gunung Kendan didaerah antara ke Barat membentuk curug Bubruk, curug
Cicalengka-Nagreg. Cimahi, curug Panganten, dank e utara
menghasilkan curug Cijalu (Subang).
Pada saat Bandung tergenang air dan Masih dalam kala ini, terjadi pula rentetan
genangan tersebut bersentuhan dengan letusan pada Guung Tangkuban Parahu
daerah perbukitan kapur yang terletak di dengan arah Barat-Timur sehingga
sebelah Barat bandung, sejak itulah batu terbentuklah kawah Pangguyangan Badak,
kapur itu ad dalam proses pelarutan. Kawah Ratu, Kawah Upas, dan kawah
Sehingga danau Bandung itu mendapat Domas. Kejadian inilah yang
penyayatan melalui celah-celah batu sesungguhnya telah memebentuk
kapur, akhirnya terbentuklah terowongan menyerupai perahu yang terbalik.
bawah tanah sebagai sungai bawah tanah
yang dikenal dengan sebutan “Sang Kenampakan-kenampakan fenomena
Hyang Tikoro”. Sisa sungai bawah tanh bentang alam khas dataran tinggi Bandung
tersebut saat ini masih dapat disaksikan dan sekitanya sebagai hasil dan sebuah
didekat instalasi Pembangkit Listrik proses geologi masa lalu, yang intinya
Tenaga Air (Power House) Saguling teruraikan melalui sebuah hipotesis di atas,
didaerah Rajamandala yang juga saat ini dan telah cukup lama
memanfaatkan aliran sungai Citarum dikembangkan sebagai obyek-obyek
tersebut. Dengan terterobosnya bukit kapur wisata. Hanya saja stressing
oleh aliran Sungai Citarum tersebut maka managementnya menurut Hartaningsih
Danau Bandung purba menjadi kering dapat disebut masih lebih kepada
hingga saat sekarang ini, dan bekas danau pemasaran massif atau mass branding.
inilah terletak kota Bandung sekarang Belum kepada pemasaran konsumen
dengan pesawahan di sebelah timur- individual atau keragaman branding,
selatanya yang sangat subur. maupun persaingan kualitas. Sebaran
fenomena tersebut dalam strategi
Berkaitan dengan kehidupan pengembangan wisata Dirjen Prapostel,
dikawasan perbukitan kapur di sebelah Jawa Barat, dikembangkan menjadi
Barat Bandung (Padalarang-Rajamandala) satuan-satuan kawasan wisata, seperti
tersebut kelompok riset cekungan Satuan Kawasab Wisata Bandung Barat
Bandung baru-baru ini tepatnya pada tahun yang terdiri dari : Kawah Gunung
2000, telah berhasil menemukan bukti- Tangkuban Parahu, Maribaya, Air Terjun
bukti berupa artefak dan fosil-fosil Curug Cimahi, Kebun Raya Cihideubg,
dan Taman Hutan Raya Juanda, dan akhir dari aliran lava dari G.
Satuan Kawasan Wisata Bandung Selatan Tangkuban Parahu. Lokasinya
meliputi : Situ Patengan, Kawah Putih, Air berada pada perbatasan utara Kota
panas Cimanggu, dan Rancawalini, Ranca Kota Bandung dengan Kecamatan
Upas, Situ Cileunca, Kawah Gunung Lembang selanjtnya menuju
Papandayan, Kawah Kamojang dan Curug terminal angkutan umum, dapat
Ciheulang. juga ditwmui sebaran debu dan tuff
batu apung pada dinding lembah
yang berumur kira-kira vulkanik
kwarter tua.
PETA SITUASI BANDUNG b) Dari Pakarwetan dan Desa Ciburial
dapat kita dapatkan pemandangan
PURBA indah Kawasan Timur Dataran
Bandung.
c) Situs arkeologi berupa artefak dari
batu obsidian yang memungkinkan
dihasilkan oleh manusia Sunda
Purba yang menghuni desa Pakar
Perlunya pengembangan pada jaman pra-sejarah, saat ini
kepariwisataan melalui pengembangan dilokasi ini berdiri bangunan
jenis-jenis wisata seperti wisata minat sekolah dasar dan disebelah
khusus, maka untuk kepentingan timurnya pada puncak bukit telah
geowisata minat khusus, dapat diangkat berdiri pula sebuah bangunan
obyek-obyek penting dari fenomena- rumah.
fenomena yang ada yang belum tercover 2. Jalur Bandung-Lembang – Gunung
dalam pengembangan obyek-obyek wisata Api atau Kawah Tangkuban Paerahu
saat ini. Hanya saja perlu dikembangkan Jalur tambahan :
bentuk-bentuk penyelenggaraan 1) Gunung Tangkuban Parahu-Mata
perjalananya yang tentunya disesuaikan air Panas Ciater
dengan kondisi dan situasi obyek-obyek 2) Lembang Maribaya (perpotongan
yang dijadikan tujuan wisata tersebut. antara lembah sungai Cikapundung
dan garis Patahan Lembang dan
sumber air panas.
Alternative Paket-paket Perjalanan 3. Jalur Bandung – Lembang – Cisarua –
Geowisata Minat Khusus Bandung Situ Lembang
Purba 4. Perjalanan ini dapat menjadi
Merujuk pada fenomena geologis baik pertimbangan sebagai perjalanan
sejarah maupun legenda Bandung Purba di tambahan pada point 2, dimulai dari
atas, maka dapat diangkat jalur-jalur kurang lebih 1 Km sebelum mencapai
perjalanan geowisata minat khusus untuk Lembang melalui jalan tol, Masturi ke
menelusuri jejak-jejak Bandung Purba arah Barat. Obyek Utama :
tersebut sebagai berikut : 1) Air terjun Curug Cimahi pada sisi
air terjun dapat kita saksikan lava
A. Kawasan Bandung Utara hasil aliran dari gunung Tangkuban
1. Jalur Bandung- Dago- Kordon- Taman Parahu.
Hutan Raya Juanda Jalur Tambahan 2) Danau Situ Lembang yang
Kordon – Pakarwetan – Ciburial. merupakan Dasar Kaldera Gunung
Objek utama : Api Sunda Purba, di area ini pun
a) Air Terjun Curug Dago pada sungai dapat kita saksikan dinding kaldera
Cikapundung, yang merupakan yang melinkar melintasi danau
tersebut dan kerucut dari Gunung C. Kawasan Selatan Bandung
Burangrang yang merupakan parasit 1. Jalur Bandung-Soreang-Ciwidey-Area
dari Gung Sunda Purba. Patengan
3) Dari area perkebunan the Sukawana Obyek utama : Kawah Putih Gunung
kita memandang ke Selatan maka Patuha, Danau Situ Patengan, Air
kita dapatkan pemandangan indah Panas Cimanggu dan Rancawalini.
dan mempesona depresi Lembang 2. Jalur Bandung – Banjaran – Area
dan hamparan luas datran Bandung. Pangalengan
4) Dikawasan ini dapat pula kita 1) Obyek utama : Area Kawah G.
saksikan kekhasan dan keindahan Wayang dan G. Windu dan sumber
desa wisata bunga Cihideung, air panasnya
2) Perjalanan no 1 : Pangalengan – Air
B. Kawasan Bandung Barat panas Cipanas dan Cibeureum –
Jalur Bandung-Padalarang-Citatah – Batu Kawak – Kawah G. Windu
Saguling dan G. Wayang (perjalanan dengan
Obyek Utama : kaki hanya 2 Km).
1) Pemandangan indah dank has tebing 3) Perjalanan tambahan : Batu Kawak
dan bukit-bukit kapur Padalarang, – Air panas Sukaratu – Lokasi
yang membuktikan daerah Bandung eksploitasi Geothermal Wayang
dan pegunungan ke arah utaranya Windu
pernah merupakan dasar laut pada 4) Perjalanan no.2 : Pangalengan –
masanya. Sayangnya eksploitasi Sukamenak – Malabar – Air panas
besar-besaran batu gamping dari Cibolang
bukit-bukit ini, pada waktunya akan 5) Perjalanan tambahan : Bandung –
menghilangkan semua ini. Pangalengan – Malabar – Sentosa -
2) Cimeta, sungai kecil yang terletak di Sedep–Kawah Gunung Papandayan.
suatu lembah besar bekas sungai 3. Jalur Bandung – Majalaya – Kamojang
Citarum Purba yang terbajak oleh Obyek utama : Kawah Kamojang dan
aliran lava dari hasil erupsi pada lokasi ekplorasi Geothermal Kamojang
fase B Gunung Tangkuban Parahu.
Akibatnya sungai Citarum Purba D. Kawasan Timur Bandung
terbendung dan perlahan namun Jalur Bandung – Cileunyi – Sumedang
pasti terbentuklah danau Bandung 1) Perjalanan utama Bandung –
Purba. Jatinangor – Sumedang
3) Batu kapur atau gamping Obyek utama pemandangan
(limnestone) oligosen di daerah puncak-puncak gunung apai tidak
Rajamandala dan deposit sedimen aktif seperti : G. Manglayang, G.
Marin Mosen di Saguling. Bukit Jarian dan G. Kareumbi. Dari
4) Sanghyang Tikoro (Sungai bawah Cikuda dan Tanjungsari kita dapat
Tanah ), jejak terobopsan atau (out memandang bagian timur dataran
let) sungai Citarum yang akhirnya Bandung, juga dapat kita temui
menyurutkan dan mengalirkan Breksi vulkanik dari jaman kuarter
danau Bandung Purba. Ini berlokasi tua pada Cadas Pangeran diantara
sisi “Power House” pembangkit Tanjungsari dan Smumedang.
listrik tenaga air Saguling. Dapat pula kita saksikan puncak
5) Gua Pawon, tempat tinggal manusia kerucut Gunung Parasit kunci
Sunda Purba, yang ditemukan pada (pernah dibangun bungker-bungker
akhir tahun 2000 oleh kelompok militer masa sebelum Perang Dunia
Riset Cekungan Bandung. II) dan Gunung Palasari.
Selanjutnya dapat pula kita
saksikan pesona Gunung memiliki kondisi yang memang
Tampomas sepanjang jalan menuju membutuhkan pengelolaan yang tepat.
Cirebon setelah beberapa kilometer Kalau pada pengelolaan obyek geowisata
melewati Sumedang. umum, sangat menuntut fasilitas atau
sarana dan prasarana lokasi obyek wisata
2) Perjalanan tambahan : Cileunyi – yang serba sempurna, maka geowisata
Nagreg – Garut minat khusus yang perlu mendapat
Obyek disamping kita dapat perhatian lebih antara lain pada aspek
menyaksikan puncak-puncak personal pemandu yang professional,
gunung api tidak aktif tersebut di artinya dapat memberikan sebuah
atas, sebelum mencapai Nagreg kea pemahaman yang luas dan dalam tentang
rah Timur sekitar 2 Km terdapat obyek yang dikunjunginya, khususnya
Bukit Kendan, bukit keras tetapi secra keilmuan (a very knowledgeable &
dapat kita temui singkapan- professional guide). Kunjungan
singkapan batuan obisidian. Batuan memungkinkan dilakukan secara massal,
ini didiga sumber bahan baku bagi tetapi dalam kelompok-kelompok tidak
perkakas yang digunakan manusia terlalu besar bahkan dapat individu dan
Bandung Purba yang banyak obyek-obyek wisatawan dalam batas-batas
ditemukan di Dago Pakar dan tertentu siap mengunjungi tanpa harus
disepanjang garis kontur 725 m memiliki akses jalan atau sarana prasarana
dpl. Yang diduga merupakan tepian sebaik atau selengkap obyek-obyek wisata
danau Purba. Sebelum mencapaiu umum (mass tourism).
Garut dapat kita saksikan di
sebelah Barat Gunung Guntur Untuk itu bentuk pengembanganya
dengan lerengnya yang masih lebih kea rah penyiapan paket-paket
gundul dilapisi lahar beku hasil perjalanan yang khusus disesuaikan pada
erupsi yang relatif belum lama jenis-jenis kebutuhan dan konsumen itu
terjadi, dan air panas di Cipanas. sendiri. Skema jalur-jalur alternatif
perjalanan geowisata Bandung Purba di
atas, termasuk karakteristik obyek-
4. Penutup obyeknya, dapat menjadi pilihan-pilihan
bentuk geowisata minat khusus, dan
Sebagian fenomena-fenomena penting diharapkan dapat memperkaya
Bandung Purba telah berhasil pengembangan pembangunan
dimanfaatkan menjadi obyek-obyek kepariwisataan khususnya di Kabupaten
geowisata yang cukup berkembang namun dan Kota Bandung.
berkembangnya kebutuhan masyarakat
akan keragaman bentuk-bentuk wisata dan
sekaligus merupakan peluang peningkatan Daftar Pustaka
pendapatan Pemerintah Daerah dan
masyarakat, maka menuntut Pemerintah Budi Brahmantyo & Eko Yulianto. 2001.
Daerah melalui perangkatnya untuk Menelusuri Jejak Manusia Sunda
mengembangkan dan menstimulir Purba dari Gua Pawon . Bandung:
masyarakat sehingga pemanfaatan Kelompok Riset Cekungan Bandung.
sumberdaya-sumberdaya wisata dapat
dikembangkan lebih optimal. Sebagian T. Bahtiar. 2002. Kenali Sekarang
besar fenomena-fenomena menarik Sebelum Semuanya Hilang. Bandung :
Bandung Purba memiliki nilai penting dan Masyarakat Geografi Indonesia.
merupakan sumberdaya bagi
pengembangan proyek geowisata,
R.P. Kosesoemadinata. 1992. A Tourist
Guide to The Geology of Banduing
Highland and Areas. Bandung.

R.K.T. Ko. 1994. Ekowisata ; Makalah


pada Seminar Obyek Wisata Alam.
Bogor.

Akub Tiesna Soemantri. 1982. Sejarah


Geologi Dataran Tinggi Bandung yang
didasarkan pada Analisis Van
Bemelen. Bandung. Jurusan
Pendidikan Geografi FPIPS IKIP
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai