2
Benteng Vandenberg di Yogyakarta ditawarkan (destinasi) adalah unggul
dan Benteng Vastenberg di dan berbeda dengan produk lain.
Surakarta. Sehingga strategi promosi atau
Sebagai daya tarik wisata, warisan memperkenalkan wisata budaya adalah
peninggalan sejarah dan purbakala suatu langkah atau kebijakan mengenai
memiliki ciri khas dan kekhususan bagaimana mengkomunikasikan
dan menjadi faktor pembeda bagi kepada pasar dan berkoordinasi dengan
lingkungan sosial budaya pihak atau lembaga lain bahwa produk
masyarakat-masyarakat yang yang ditawarkan adalah unggul dan
mewarisinya. berebeda dengan produk lain. Dalam
2. Definisi Strategi Memperkenalkan hal ini promosi mengenai budaya khas
Wisata Budaya daerah yang belum tentu ada di daerah
Pemasaran pariwisata menurut lain.
Holloway & Robinson (1995) terdiri
dari 7 P, yaitu product, positioning, C. Metode
price, promotion, place, packaging, Dalam penyusunan artikel ini penulis
partnership. Pemasaran pariwisata menggunakan pendekatan studi banding
adalah suatu sistem dan koordinasi atau membandingkan beberapa materi
yang harus dilakukan sebagai yang sama dari berbagai referensi. Metode
kebijaksanaan bagi perusahaan atau yang digunakan yaitu dengan
kelompok industri pariwisata, baik menggunakan metode study pustaka, yakni
swasta maupun pemerintah, dalam mengumpulkan dan mengkaji materi dari
ruang lingkup lokal, regional, nasional, berbagai referensi.
atau internasional guna mencapai
kepuasan wisatawan dengan D. Hasil dan Pembahasan
memperoleh keuntungan yang wajar. Wisata budaya memang sedang
Pemasaran pariwisata dalam tren yang positif. Banyak
menekankan lebih jauh lagi tentang bermunculan wisata-wisata baru yang
siapa sebetulnya segmen pasar dan mengusung adat istiadat dan budaya
bagaimana perilakunya sebagai ikon daya tarik wisatawan untuk
(Damanik,2006). Penekanannya berkunjung. Apalagi jika daerah tersebut
bagaimana mengkomunikasikan sedari dulunya memiliki sejarah
kepada pasar bahwa produk yang kebudayaan yang populer serta unik di
3
kalangan masyarakat, seperti salah satunya culture/wayang-kulit-show/photo-
adalah DI Yogyakarta. gallery/1/
yang selaras dan serasi antara unsur suara merdu para sinden takkan
ritual/tradisional masih terpelihara dengan akan membawa kita larut seolah ikut
baik hingga kini. Suasana malam di masuk menjadi salah satu tokoh dalam
Yogyakarta yang romantik dengan kampu- kisah yang dibawakan. Kita pun
menjadi daerah yang menarik dikunjungi agungnya budaya Jawa di masa lalu.
tidak hanya sekali tetapi juga ngangenin Wayang kulit adalah seni
(membuat rindu dan ingin datang kembali. pertunjukan yang telah berusia lebih
5
kenong, saron kendang dan gambang
serta suara gong pada setiap penutup
irama.
Kita bisa melihat gamelan
sebagai sebuah pertunjukan musik
tersendiri maupun sebagai pengiring
tarian atau seni pertunjukan seperti
wayang kulit dan ketoprak. Sebagai Sumber:
sebuah pertunjukan tersendiri, musik https://www.yogyes.com/en/yogyakart
gamelan biasanya dipadukan dengan a-tourism-object/arts-and-
satu bentuk gamelan kontemporer drama dan musik dalam satu panggung
setiap hari kecuali hari jumat. Tiket serupa dengan yang terpahat pada
c. Ramayana Ballet (Drama dalam mirip dengan cerita dalam tradisi lisan
7
Keprajuritan (depan Alun-alun Utara) dibayar melalui media massa,
dan di Tepas Pariwisata (Regol seperti surat kabar, majalah, radio,
Keben). Jika masuk dari Tepas televisi, travel guides, billboard dan
Keprajuritan maka wisatawan hanya sebagainya. Periklanan dipakai
bisa memasuki Bangsal Pagelaran dan untuk mencapai beragam tujuan,
Siti Hinggil serta melihat koleksi termasuk mengubah perilaku
beberapa kereta kraton sedangkan jika konsumen, membangun image dan
masuk dari Tepas Pariwisata maka kita mencapai penjualan yang
bisa memasuki Kompleks Sri diinginkan. Sebagai contoh untuk
Manganti dan Kedhaton di mana menarik banyak wisatawan dalam
terdapat Bangsal Kencono yang petunjuka wayang kulit dan
menjadi balairung utama kerajaan. Ramayana Ballet dipasang baligo di
tempat yang strategis.
2. Strategi Memperkenalkan Wisata Selain itu pemasangan iklan di
Budaya televisi nasional dan media massa
Sudah dijelaskan sebelumnya online. Keberadaan sosial media
bahwa strategi promosi atau juga dapat menjadi alternatif dalam
memperkenalkan wisata budaya mempromosikan sektor pariwisata,
adalah suatu langkah atau kebijakan terlebih saat ini semakin
dalam memberikan informasi berkembangnya food blogger,
mengenai wisata budaya yang traveler blogger dan tourism
ditampilkan dengan tujuan untuk blogger.
menarik wisatawan agar berkunjung b. Promosi penjualan (sales
ke tempat wisata tersebut. Berikut promotion)
beberapa strategi yang mungkin dapat Promosi penjualan melibatkan
menambah nilai jual dari suatu semua aktivitas yang menawarkan
destinasi wisata dan tidak hanya untuk insentif untuk memengaruhi hasrat
destinasi wisata budaya saja konsumen potensial, perantara
melainkan untuk semua jenis wisata produk, atau mencapai target
dapat diterapkan, yaitu: penjualan. Promosi penjualan akan
a. Periklanan (advertising) membuat nilai tambah kepada
Periklanan merupakan bentuk produk. Misalnya akomodasi gratis
komunikasi nonpersonal dan sering dipergunakan dalam promosi
8
penjualan produk hotel dan restoran punya prinsip senang-senang
yang menginginkan peningkatan dengan biaya seminimal mungkin.
permintaan dalam periode tertentu. Semuanya harus dipikirkan oleh
Namun biasanya insentif ditawarkan pelaku industri pariwisata agar
dalam jangka waktu terbatas. mendapatkan kepuasan masing-
Promosi penjualan sering masing. Kepuasan wisatawan adalah
dipergunakan dan dikombinasikan kunci dari industri pariwisata.
dengan alat promosi lain dalam Apabila para wisatawan merasa
rangka mendukung usaha puas atas segala aspek penunjang
pemasaran secara keseluruhan. ketika berkunjung Yogyakarta,
Cara promosi yang lain adalah otomatis dia memiliki kesan positif
dengan mengoptimalkan peran para terhadap kota ini. Seringkali mereka
Duta Wisata yang sudah terpilih akan menceritakan perjalanannya
baik di tingkat kota kabupaten dan memberikan rekomendasi
maupun provinsi. Pemuda-pemudi kepada keluarga, teman dan kolega.
yang terpilih tentu saja mereka yang Kekuatan promosi mulut ke mulut
berkompeten dan memiliki terbukti menjadi sarana paling
komitmen di dunia pariwisata. ampuh untuk mempengaruhi orang.
Namun terkadang mereka hanya d. Kuliner
menjadi simbol seremonial belaka. Yogyakarta memiliki banyak
Terkadang haya diminta menjadi sekali warisan kuliner yang enak
pembawa baki dalam acara-acara serta menggugah selara. Ini
protokoler. Atau hanya menjadi merupakan salah satu potensi besar
mannekin berselempang yang yang bisa diandalkan untuk
“dipajang” di mobil hias karnaval mengundang para wisatawan.
c. Segmentasi Wisatawan Diperlukan pengemasan yang
Para wisatawan yang datang berbeda dan unik dari biasanya.
berkunjung ke Yogyakarta memiliki Misalnya dengan cara menutup
berbagai macam karakter dan sepanjang jalan Malioboro atau
tujuan. Mulai dari kalangan jet set jalan Mangkubumi bagi kendaraan
yang tidak pernah memikirkan dan kemudian digelar festival
masalah biaya, sampai kaum kuliner di sepanjang jalan tersebut.
backpacker/budget traveler yang Semua jajanan mulai dari gudeg,
9
sate klatak, brongkos, oseng-oseng berkunjung. Sama halnya dengan daerah
mercon, thiwul, geplak, cenil, lopis, yang sudah lama mengusung budaya
dll ada disitu. Bahkan menjadi sebagai daya tarik wisatawan yang
sangat seru apabila pabrik bakpia semakin mantap setelah dikembangkan
dadakan, dipindah ke arena tersebut. yaitu Yogyakarta. Objek wisata budaya
Wisatawan dan masyarakat diajak yang menarik untuk dinikmati diantaranya:
untuk turut serta dalam membuat 1. Pertunjukan Wayang Kulit
bakpia, lalu menikmatinya selagi (Mahakarya seni pertunjukan Jawa),
hangat dari oven. 2. Pertunjukan Gamelan (Orkestra ala
Pemerintah melalui Jawa),
Kementrian Pariwisata dan 3. Ramayana Ballet (Drama dalam
Ekonomi Kreatif dan pemerintah Tarian Khas Jawa), dan
daerah, juga harus berperan aktif 4. Kraton (Museum Hidup Kebudayaan
dalam pemberdayaan masyarakat Jawa dan Tempat Tinggal Raja Jogja).
sekitar. Misalnya dengan Dalam meningkatkan jumlah
mengadakan program “Cooking wisatawan yang datang serta obyek wisata
Class” di rumah-rumah warga yang yang semakin terkenal perlu adanya
lokasinya berdekatan dengan objek strategi-strategi untuk mencapai tujuan
wisata. Para ibu rumah tangga tersebut. Berikut beberapa strateginya
diberdayakan untuk menghandle yaitu: Periklanan (advertising), Promosi
program ini. Wisatawan yang (Promotion), Segmentasi Wisatawan, dan
datang berwisata ke objek tersebut, Kuliner.
ditawarkan juga untuk mengikuti
program cooking class. Mereka F. Daftar Pustaka
diajak terlibat membuat masakan
Pendit, S Nyoman. 1994. Ilmu Pariwisata:
khas Yogya.
Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
E. Kesimpulan
Wisata budaya memang sedang Soekadijo, R. G. 1996. Anatomi Pariwisata:
10
Damanik, J., H. F. Weber. 2006. Perencanaan Alam, Seni dan Budaya. Jurusan
Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. Administrasi Bisnis Politeknik Negeri
Yogyakarta: Andi. Kupang: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam. Vol. 4, No. 1, hal. 114-118.
Hollloway.1995. Manajemen Pemasaran Jasa,
Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba
Empat.
11