Anda di halaman 1dari 11

WISATA BUDAYA SEBAGAI STRATEGI DALAM MEMAHAMI DAN

MEMPERKENALKAN BUDAYA BANGSA


1.
Risyana Hermawan
A. Latar Belakang ratusan bahasa daerah yang dituturkan di
Dewasa ini, industri pariwisata telah seluruh negara kepulauan ini.
menjadi industri raksasa yang bersifat Pariwisata sendiri menjanjikan
internasional. Dalam program dampak multi ganda yang mampu
pembangunan nasional di Indonesia, menggerakkan roda perekonomian suatu
pariwisata sebagai salah satu sektor daerah. Dengan adanya kujungan wisata,
pembangunan ekonomi. Dari pariwisata bukan saja insan pariwisata seperti agen
diharapkan diperoleh devisa, baik dalam perjalanan wisata, pemandu wisata,
bentuk pengeluaran uang dari para maupun pengelola obyek wisata yang
wisatawan di negara kita maupun sebagai mendapatkan dampak ekonomi dari
penanaman modal asing dalam industri pariwisata, tetapi phak-pihak lain di luar
pariwisata. sektor pariwisata seperti, hotel, restoran,
Potensi industri pariwisata sebagai sarana transportasi, dan lainnya.
sumber devisa besar sekali. Menurut Provinsi Daerah Istimewa
beberapa ahli, industri pariwisata dewasa Yogyakarta merupakan destinasi tujuan
ini sudah menjadi bidang usaha atau wisatawan lokal maupun asing, dengan
industri terbesar ketiga setelah minyak dan tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali di
perdagangan senjata. Bahkan ada yang Indonesia. Penilaian tersebut berdasarkan
menyatakan bidang usaha terbesar setelah pada beberapa faktor, salah satunya adalah
minyak. atribut budaya, sejarah dan alam yang
Kekayaan alam dan budaya mejadi ciri khas utama wisata Yogyakarta.
merupakan komponen paling penting Terkait dengan budaya, kita sebagai warga
dalam pariwisata di Indonesia. Negara negara yang baik harus mempertahankan
yang berdiri di atas pulau-pulau dan nilai-nilai budaya sendiri karena budaya
memiliki keanekaragaman hayati dan tersebut mencerminkan identitas negara
hewani yang khas dan unik. Pantai, tempat termasuk kepribadian bangsa. Salah satu
menyelam dan berbagai Taman Nasional cara agar nilai-nilai budaya tetap lestari
merupakan contoh tujuan wisata alam di adalah dengan menjadikannya sebagai
Indonesia. Tempat-tempat tersebut di objek wisata, selain tetap lestari juga kita
dukung dengan warisan budaya yang kaya akan lebih mengenal banyak dan
mencerminkan sejarah dan keberagaman menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
etnis Indonesia yang dinamis dengan tersebut. Untuk itu materi yang akan
dibahas pada artikel ini adalah contoh studi
1
kasus wisata budaya yang telah ada di kebudayaan sebagai objek dari wisata kita.
Yogyakarta serta bagaimana strategi dalam berdasarkan jenis ini, bisa di bedakan dari
memperkenalkan wisata budaya tersebut?. minat minat khusus lainya seperti wisata
kesenian, petualangan dan lain sebagainya.
B. Kajian Pustaka Pada dasarnya, kesenian tradisional
1. Definisi Wisata Budaya (Cultural memiliki ciri khusus dan keunikan
Tourism) sebagaimana digambarkan oleh masyarakat
Menurut Pendit, (1994 : 41) Wisata pendukungnya dan latar belakang dari
Budaya (Cultural Tourism), yaitu timbulnya kesenian tersebut yang umumna
perjalanan yang dilakukan atas dasar mencerminkan harapan akan
keinginan untuk memperluas pandangan keharmonisan, keseimbangan atau
hidup seseorang dengan jalan mengadakan ekuilibrium sosial budaya.
kunjungan ke tempat lain atau ke luar Warisan purbakala merupakan objek
negeri, mempelajari keadaan rakyat, dan daya tarik wisata, sebagian warisan
kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara dan peninggalan sejarah tergolong ke
hidup mereka, kebudayaan dan seni dalam kebudayaan warisan berupa hasil
mereka. karya manusia dari masyarakt tertentu di
Kemudian menurut Soekadijo, (1996 masa lalu yang disimpan di museum dan di
: 54), bahwa kebudayaan adalah semua “situs arkeologi” serta yang masih hidup,
jenis kesenian, pola dan tata kehidupan termasuk peninggalan sejarah. Contoh
masyarakat, adat-istiadat dan sebagainya. warisan budaya dan peninggalan sejarah
Kesenian sebagai satu bentuk kegiatan yang dibedakan menurut zamannya, yaitu:
sosial yang kehadirannya mencerminkan 1. Zaman prasejarah, misalnya:
ekspresi kolektif dan masyarakat museum dan situs manusia purba
pendukungnya. Ia sebagai sarana rekreasi “Sangiran”
dan hiburan yang estetik serta berupa 2. Zaman pengaruh India, seperti:
media komunikasi yang menyampaikan Candi Borobudur, Prambanan, Ratu
pesan-pesan dengan nilai moral, filosofi, Boko, Candi Sukuh
agama, pendidikan, ilmu pengetahuan yang 3. Zaman pengaruh Islam, seperti:
menguatkan ikatan solidaritas sosial. Masjid Demak, Makam Sunan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kalijaga, Makam Sunan Kudus
definisi wisata budaya adalah kita 4. Zaman pengaruh Barat, misalnya:
berwisata dengan menggunakana Benteng Pendem di Cilacap,

2
Benteng Vandenberg di Yogyakarta ditawarkan (destinasi) adalah unggul
dan Benteng Vastenberg di dan berbeda dengan produk lain.
Surakarta. Sehingga strategi promosi atau
Sebagai daya tarik wisata, warisan memperkenalkan wisata budaya adalah
peninggalan sejarah dan purbakala suatu langkah atau kebijakan mengenai
memiliki ciri khas dan kekhususan bagaimana mengkomunikasikan
dan menjadi faktor pembeda bagi kepada pasar dan berkoordinasi dengan
lingkungan sosial budaya pihak atau lembaga lain bahwa produk
masyarakat-masyarakat yang yang ditawarkan adalah unggul dan
mewarisinya. berebeda dengan produk lain. Dalam
2. Definisi Strategi Memperkenalkan hal ini promosi mengenai budaya khas
Wisata Budaya daerah yang belum tentu ada di daerah
Pemasaran pariwisata menurut lain.
Holloway & Robinson (1995) terdiri
dari 7 P, yaitu product, positioning, C. Metode
price, promotion, place, packaging, Dalam penyusunan artikel ini penulis
partnership. Pemasaran pariwisata menggunakan pendekatan studi banding
adalah suatu sistem dan koordinasi atau membandingkan beberapa materi
yang harus dilakukan sebagai yang sama dari berbagai referensi. Metode
kebijaksanaan bagi perusahaan atau yang digunakan yaitu dengan
kelompok industri pariwisata, baik menggunakan metode study pustaka, yakni
swasta maupun pemerintah, dalam mengumpulkan dan mengkaji materi dari
ruang lingkup lokal, regional, nasional, berbagai referensi.
atau internasional guna mencapai
kepuasan wisatawan dengan D. Hasil dan Pembahasan
memperoleh keuntungan yang wajar. Wisata budaya memang sedang
Pemasaran pariwisata dalam tren yang positif. Banyak
menekankan lebih jauh lagi tentang bermunculan wisata-wisata baru yang
siapa sebetulnya segmen pasar dan mengusung adat istiadat dan budaya
bagaimana perilakunya sebagai ikon daya tarik wisatawan untuk
(Damanik,2006). Penekanannya berkunjung. Apalagi jika daerah tersebut
bagaimana mengkomunikasikan sedari dulunya memiliki sejarah
kepada pasar bahwa produk yang kebudayaan yang populer serta unik di

3
kalangan masyarakat, seperti salah satunya culture/wayang-kulit-show/photo-
adalah DI Yogyakarta. gallery/1/

Yogyakarta memiliki persekitaran Malam di Yogyakarta akan

yang indah. Bangunan-bangunan terasa hidup jika kita melewatkannya

berarsitektur tradisional masih banyak dengan melihat wayang kulit. Irama

dijumpai di Yogyakarta. Kehidupan sosial gamelan yang rancak berpadu dengan

yang selaras dan serasi antara unsur suara merdu para sinden takkan

tradisional dan modern membentuk membiarkan kita jatuh dalam kantuk.

keharmonisan. Upacara-upacara Cerita yang dibawakan sang dalang

ritual/tradisional masih terpelihara dengan akan membawa kita larut seolah ikut

baik hingga kini. Suasana malam di masuk menjadi salah satu tokoh dalam

Yogyakarta yang romantik dengan kampu- kisah yang dibawakan. Kita pun

lampu hiasnya membuat Yogyakarta dengan segera akan menyadari betapa

menjadi daerah yang menarik dikunjungi agungnya budaya Jawa di masa lalu.

tidak hanya sekali tetapi juga ngangenin Wayang kulit adalah seni

(membuat rindu dan ingin datang kembali. pertunjukan yang telah berusia lebih

Berikut beberapa wisata budaya yang dari setengah milenium.

populer di Yogyakarta yaitu: Kemunculannya memiliki cerita

1. Studi Kasus Wisata Budaya di tersendiri, terkait dengan masuknya

Yogyakarta Islam Jawa. Salah satu anggota Wali

a. Pertunjukan Wayang Kulit Songo menciptakannya dengan

(Mahakarya Seni Pertunjukan mengadopsi Wayang Beber yang

Jawa) berkembang pada masa kejayaan


Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan
karena wayang terlanjur lekat dengan
orang Jawa sehingga menjadi media
yang tepat untuk dakwah
menyebarkan Islam, sementara agama
Islam melarang bentuk seni rupa.
Alhasil, diciptakan wayang kulit
Sumber:
dimana orang hanya bisa melihat
https://www.yogyes.com/id/yogyakart
a-tourism-object/arts-and- bayangan.
Pagelaran wayang kulit
dimainkan oleh seorang yang kiranya
4
bisa disebut penghibur publik terhebat
di dunia. Bagaimana tidak, selama
semalam suntuk, sang dalang
memainkan seluruh karakter aktor
wayang kulit yang merupakan orang-
orangan berbahan kulit kerbau dengan
dihias motif hasil kerajinan tatah Sumber:
sungging (ukir kulit). Ia harus https://www.yogyes.com/en/yogyakart
mengubah karakter suara, berganti a-tourism-object/arts-and-
intonasi, mengeluarkan guyonan dan culture/gamelan-show/1.jpg
bahkan menyanyi. Untuk Gamelan yang berkembang di
menghidupkan suasana, dalang Yogyakarta adalah Gamelan Jawa,
dibantu oleh musisi yang memainkan sebuah bentuk gamelan yang berbeda
gamelan dan para sinden yang dengan Gamelan Bali ataupun
menyanyikan lagu-lagu Jawa. Gamelan Sunda. Gamelan Jawa
Biasanya Pagelaran Wayang memiliki nada yang lebih lembut dan
Kulit ini digelar di Kraton dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali
Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang rancak dan Gamelan Sunda yang
setiap hari sabtu. Pagelaran di Kraton sangat mendayu-dayu dan didominasi
itu pada pukul 10.30 – 12.00 WIB suara seruling. Perbedaan itu wajar,
dengan tiket gratis hanya membayar karena Jawa memiliki pandangan
tiket untuk masuk kraton seharga Rp hidup tersendiri yang diungkapkan
7.500 – Rp 15.000. sedangkan di dalam irama musik gamelannya.
Museum Sonobudoyo pada pukul Pandangan hidup Jawa yang
20.00 – 22.00 WIB dengan tiket diungkapkan dalam musik gamelannya
seharga Rp 20.000. adalah keselarasan kehidupan jasmani
b. Pertunjukan Gamelan (Orkestra ala dan rohani, keselarasan dalam
Jawa) berbicara dan bertindak sehingga tidak
memunculkan ekspresi yang meledak-
ledak serta mewujudkan toleransi
antar sesama. Wujud nyata dalam
musiknya adalah tarikan tali rebab
yang sedang, paduan seimbang bunyi

5
kenong, saron kendang dan gambang
serta suara gong pada setiap penutup
irama.
Kita bisa melihat gamelan
sebagai sebuah pertunjukan musik
tersendiri maupun sebagai pengiring
tarian atau seni pertunjukan seperti
wayang kulit dan ketoprak. Sebagai Sumber:
sebuah pertunjukan tersendiri, musik https://www.yogyes.com/en/yogyakart
gamelan biasanya dipadukan dengan a-tourism-object/arts-and-

suara para penyanyi Jawa (penyanyi culture/ramayana-ballet/1.jpg

pria disebut wiraswara dan penyanyi Sendratari Ramayana adalah

wanita disebut waranggana). seni pertunjukan yang cantik,

Pertunjukan musik gamelan yang mengagumkan dan sulit tertandingi.

digelar kini bisa merupakan gamelan Pertunjukan ini mampu menyatukan

klasik ataupun kontemporer. Salah ragam kesenian Jawa berupa tari,

satu bentuk gamelan kontemporer drama dan musik dalam satu panggung

adalah jazz-gamelan yang merupakan dan satu momentum untuk

paduan paduan musik bernada menyuguhkan kisah Ramayana, epos

pentatonis dan diatonis. legendaris karya Walmiki yang ditulis

Salah satu tempat di Yogyakarta dalam bahasa Sanskerta.

dimana anda bisa melihat pertunjukan Kisah Ramayana yang

gamelan adalah Kraton Yogyakarta dibawakan pada pertunjukan ini

setiap hari kecuali hari jumat. Tiket serupa dengan yang terpahat pada

gratis, kita hanya membayar tiket Candi Prambanan. Seperti yang

masuk Kraton Yogyakarta (Rp 7.500 - banyak diceritakan, cerita Ramayana

Rp 15.000. yang terpahat di candi Hindu tercantik

c. Ramayana Ballet (Drama dalam mirip dengan cerita dalam tradisi lisan

Tarian Khas Jawa) di India. Jalan cerita yang panjang dan


menegangkan itu dirangkum dalam
empat lakon atau babak, penculikan
Sinta, misi Anoman ke Alengka,
kematian Kumbakarna atau Rahwana,
dan pertemuan kembali Rama-Sinta.
6
Seluruh cerita disuguhkan dalam
rangkaian gerak tari yang dibawakan
oleh para penari yang rupawan dengan
diiringi musik gamelan. Kita diajak
untuk benar-benar larut dalam cerita
dan mencermati setiap gerakan para
penari untuk mengetahui jalan cerita. Sumber:
Tak ada dialog yang terucap dari para https://www.yogyes.com/en/yogyak
penari, satu-satunya penutur adalah arta-tourism-object/arts-and-
sinden yang menggambarkan jalan culture/kraton/1.jpg
cerita lewat lagu-lagu dalam bahasa Kraton Kasultanan
Jawa dengan suaranya yang khas. Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang
Di Yogyakarta, terdapat dua sekarang lebih dikenal dengan nama
tempat untuk menyaksikan Sendratari Kraton Yogyakarta merupakan pusat
Ramayana. Pertama, di Purawisata dari museum hidup kebudayaan Jawa
Yogyakarta yang terletak di Jalan yang ada di Daerah Istimewa
Brigjen Katamso, sebelah timur Yogyakarta. Tidak hanya menjadi
Kraton Yogyakarta. Di tempat yang tempat tinggal raja dan keluarganya
telah memecahkan rekor Museum semata, Kraton juga menjadi kiblat
Rekor Indonesia (MURI) pada tahun perkembangan budaya Jawa, sekaligus
2002 setelah mementaskan sendratari penjaga nyala kebudayaan tersebut. Di
setiap hari tanpa pernah absen selama tempat ini wisatawan dapat belajar dan
25 tahun tersebut. Tempat menonton melihat secara langsung bagaimana
lainnya adalah di Candi Prambanan, budaya Jawa terus hidup serta
tempat cerita Ramayana yang asli dilestarikan.
terpahat di relief candinya. Mengunjungi Kraton
d. Kraton (Museum Hidup Yogyakarta akan memberikan
Kebudayaan Jawa dan Tempat pengalaman yang berharga sekaligus
Tinggal Raja Jogja) mengesankan. Kraton yang menjadi
pusat dari garis imajiner yang
menghubungakn Pantai Parangtritis
dan Gunung Merapi ini memiliki 2
loket masuk, yang pertama di Tepas

7
Keprajuritan (depan Alun-alun Utara) dibayar melalui media massa,
dan di Tepas Pariwisata (Regol seperti surat kabar, majalah, radio,
Keben). Jika masuk dari Tepas televisi, travel guides, billboard dan
Keprajuritan maka wisatawan hanya sebagainya. Periklanan dipakai
bisa memasuki Bangsal Pagelaran dan untuk mencapai beragam tujuan,
Siti Hinggil serta melihat koleksi termasuk mengubah perilaku
beberapa kereta kraton sedangkan jika konsumen, membangun image dan
masuk dari Tepas Pariwisata maka kita mencapai penjualan yang
bisa memasuki Kompleks Sri diinginkan. Sebagai contoh untuk
Manganti dan Kedhaton di mana menarik banyak wisatawan dalam
terdapat Bangsal Kencono yang petunjuka wayang kulit dan
menjadi balairung utama kerajaan. Ramayana Ballet dipasang baligo di
tempat yang strategis.
2. Strategi Memperkenalkan Wisata Selain itu pemasangan iklan di
Budaya televisi nasional dan media massa
Sudah dijelaskan sebelumnya online. Keberadaan sosial media
bahwa strategi promosi atau juga dapat menjadi alternatif dalam
memperkenalkan wisata budaya mempromosikan sektor pariwisata,
adalah suatu langkah atau kebijakan terlebih saat ini semakin
dalam memberikan informasi berkembangnya food blogger,
mengenai wisata budaya yang traveler blogger dan tourism
ditampilkan dengan tujuan untuk blogger.
menarik wisatawan agar berkunjung b. Promosi penjualan (sales
ke tempat wisata tersebut. Berikut promotion)
beberapa strategi yang mungkin dapat Promosi penjualan melibatkan
menambah nilai jual dari suatu semua aktivitas yang menawarkan
destinasi wisata dan tidak hanya untuk insentif untuk memengaruhi hasrat
destinasi wisata budaya saja konsumen potensial, perantara
melainkan untuk semua jenis wisata produk, atau mencapai target
dapat diterapkan, yaitu: penjualan. Promosi penjualan akan
a. Periklanan (advertising) membuat nilai tambah kepada
Periklanan merupakan bentuk produk. Misalnya akomodasi gratis
komunikasi nonpersonal dan sering dipergunakan dalam promosi

8
penjualan produk hotel dan restoran punya prinsip senang-senang
yang menginginkan peningkatan dengan biaya seminimal mungkin.
permintaan dalam periode tertentu. Semuanya harus dipikirkan oleh
Namun biasanya insentif ditawarkan pelaku industri pariwisata agar
dalam jangka waktu terbatas. mendapatkan kepuasan masing-
Promosi penjualan sering masing. Kepuasan wisatawan adalah
dipergunakan dan dikombinasikan kunci dari industri pariwisata.
dengan alat promosi lain dalam Apabila para wisatawan merasa
rangka mendukung usaha puas atas segala aspek penunjang
pemasaran secara keseluruhan. ketika berkunjung Yogyakarta,
Cara promosi yang lain adalah otomatis dia memiliki kesan positif
dengan mengoptimalkan peran para terhadap kota ini. Seringkali mereka
Duta Wisata yang sudah terpilih akan menceritakan perjalanannya
baik di tingkat kota kabupaten dan memberikan rekomendasi
maupun provinsi. Pemuda-pemudi kepada keluarga, teman dan kolega.
yang terpilih tentu saja mereka yang Kekuatan promosi mulut ke mulut
berkompeten dan memiliki terbukti menjadi sarana paling
komitmen di dunia pariwisata. ampuh untuk mempengaruhi orang.
Namun terkadang mereka hanya d. Kuliner
menjadi simbol seremonial belaka. Yogyakarta memiliki banyak
Terkadang haya diminta menjadi sekali warisan kuliner yang enak
pembawa baki dalam acara-acara serta menggugah selara. Ini
protokoler. Atau hanya menjadi merupakan salah satu potensi besar
mannekin berselempang yang yang bisa diandalkan untuk
“dipajang” di mobil hias karnaval mengundang para wisatawan.
c. Segmentasi Wisatawan Diperlukan pengemasan yang
Para wisatawan yang datang berbeda dan unik dari biasanya.
berkunjung ke Yogyakarta memiliki Misalnya dengan cara menutup
berbagai macam karakter dan sepanjang jalan Malioboro atau
tujuan. Mulai dari kalangan jet set jalan Mangkubumi bagi kendaraan
yang tidak pernah memikirkan dan kemudian digelar festival
masalah biaya, sampai kaum kuliner di sepanjang jalan tersebut.
backpacker/budget traveler yang Semua jajanan mulai dari gudeg,

9
sate klatak, brongkos, oseng-oseng berkunjung. Sama halnya dengan daerah
mercon, thiwul, geplak, cenil, lopis, yang sudah lama mengusung budaya
dll ada disitu. Bahkan menjadi sebagai daya tarik wisatawan yang
sangat seru apabila pabrik bakpia semakin mantap setelah dikembangkan
dadakan, dipindah ke arena tersebut. yaitu Yogyakarta. Objek wisata budaya
Wisatawan dan masyarakat diajak yang menarik untuk dinikmati diantaranya:
untuk turut serta dalam membuat 1. Pertunjukan Wayang Kulit
bakpia, lalu menikmatinya selagi (Mahakarya seni pertunjukan Jawa),
hangat dari oven. 2. Pertunjukan Gamelan (Orkestra ala
Pemerintah melalui Jawa),
Kementrian Pariwisata dan 3. Ramayana Ballet (Drama dalam
Ekonomi Kreatif dan pemerintah Tarian Khas Jawa), dan
daerah, juga harus berperan aktif 4. Kraton (Museum Hidup Kebudayaan
dalam pemberdayaan masyarakat Jawa dan Tempat Tinggal Raja Jogja).
sekitar. Misalnya dengan Dalam meningkatkan jumlah
mengadakan program “Cooking wisatawan yang datang serta obyek wisata
Class” di rumah-rumah warga yang yang semakin terkenal perlu adanya
lokasinya berdekatan dengan objek strategi-strategi untuk mencapai tujuan
wisata. Para ibu rumah tangga tersebut. Berikut beberapa strateginya
diberdayakan untuk menghandle yaitu: Periklanan (advertising), Promosi
program ini. Wisatawan yang (Promotion), Segmentasi Wisatawan, dan
datang berwisata ke objek tersebut, Kuliner.
ditawarkan juga untuk mengikuti
program cooking class. Mereka F. Daftar Pustaka
diajak terlibat membuat masakan
Pendit, S Nyoman. 1994. Ilmu Pariwisata:
khas Yogya.
Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
E. Kesimpulan
Wisata budaya memang sedang Soekadijo, R. G. 1996. Anatomi Pariwisata:

dalam tren yang positif. Banyak Memahami Pariwisata Sebagai Systemic

bermunculan wisata-wisata baru yang Linkage. Jakarta: PT Gramedia.

mengusung adat istiadat dan budaya


sebagai ikon daya tarik wisatawan untuk

10
Damanik, J., H. F. Weber. 2006. Perencanaan Alam, Seni dan Budaya. Jurusan
Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. Administrasi Bisnis Politeknik Negeri
Yogyakarta: Andi. Kupang: Jurnal Bisnis dan Manajemen
Islam. Vol. 4, No. 1, hal. 114-118.
Hollloway.1995. Manajemen Pemasaran Jasa,
Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba
Empat.

Sulistya, Albertus B. 2016. Tren Perkembangan


Pariwisata Daerah Istmewa Yogyakarta.
Skripsi. Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Munawaroh, Siti. dkk. 1999. Peranan


Kebudayaan Daerah Dalam Perwujudan
Masyarakat Industri Pariwisata Di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.

Rahajeng, Anggi. 2008. Analisis Faktor


Keputusan Wisata Budaya, Sejarah Dan
Alam Yogyakarta: Persepsi Wisatawan
Domestik. Universitas Gadjah Mada.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 13
No. 1, hal. 33-49.

Subagijo, Wisnu. dkk. 1996. Dampak Budaya


Asing Terhadap Masyarakat Di Kawasan
Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jakarta: BUPARA Nugraha.

Manafe, Janri D. Setyorini, Tuty dan Alang,


Yermias A. 2016. Pemasaran Pariwisata
Melalui Strategi Promosi Objek Wisata

11

Anda mungkin juga menyukai