Disusun oleh:
NIM : 195232
YOGYAKARTA
2023
STRATEGI PENGEMBANGAN KUE ADREM SEBAGAI
MAKANAN TRADISIONAL UNIK DI KABUPATEN BANTUL
PASCA PANDEMI COVID-19
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
195232
Yogyakarta,………………
Email: agustinnanggi63@gmail.com
ABSTRACT
After conducting research at the Adrem Mbak Kis Production House located in
Plate II, Sanden District, Bantul Regency, the authors presented the results of the
research in the form of a scientific article which included several points, namely: (1)
What is the strategy for developing Adrem cakes as conventional cakes in Bantul
Regency? (2) Impact of the Covid-19 pandemic on the development of the Adrem cake?
The data collection strategy used in this research is interview which is a qualitative
descriptive method. notes and observations. This approach manages data through data
reduction, data display, inference, and cross-checking, all of which are supported by a
SWOT analysis. And it can be concluded that Adrem cake has the potential to be
developed into a special food for Bantul Regency as an intangible cultural heritage and
to increase the uniqueness and allure of culinary tourism in the Bantul area.
ABSTRAK
Setelah melakukan penelitian di Rumah Produksi Adrem Mbak Kis yang
terletak di Piring II Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul, penulis memaparkan
hasil penelitian dalam bentuk Artikel Ilmiah yang meliputi beberapa poin yaitu:
(1) Bagaimana strategi guna mengembangkan kue Adrem selaku kue
konvensional di Kabupaten Bantul? (2) Dampak pandemi Covid-19 pada
perkembangan kue Adrem? Strategi pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara yang merupakan metode deskriptif kualitatif.
catatan dan observasi. Pendekatan ini mengelola data melalui reduksi data,
tampilan data, inferensi, dan pemeriksaan silang, yang semuanya didukung oleh
analisis SWOT. Dan dapat disimpulkan bahwa kue Adrem berpotensi untuk
dikembangkan menjadi makanan khas Kabupaten Bantul sebagai warisan budaya
tak benda dan meningkatkan kekhasan dan daya pikat wisata kuliner daerah
Bantul.
Kata kunci: Kuliner Tradisional, Pengembangan, Adrem, Kabupaten Bantul,
WisataKuliner
tepung dan diolah. Adrem telah sekitar dusun Piring II juga ikut
dikenal masyarakat Bantul sejak
memproduksi Kue Adrem dan
tahun 1980-an. Sehingga banyak
dijumpai di Kecamatan Sanden salah Setelah mengikuti pelatihan Mbak
satu pengelola Adrem ialah Mbak Kis mencoba membuat Kue Adrem
Kis yang telah mengelola bisnis
di rumah dengan bahan 2 Kg tepung
Adrem di tahun 2015, berlokasi di
Piring II , Murigading, Kecamatan beras dan 1 Kg gula jawa dan
08.00-18.00. 30%
38%
A. Deskripsi Responden
5%
a. Karakeristik Responden 27%
berdasarkan jenis kelamin
d. Karakteristik
responden berdasarkan
Jenis
Pendidikan
Kelam in
Laki - Laki Tinggi
195232_S1_Sekolah Perempuan
Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta 2023
43%
57%
yang luas dan aman. Terdapat
Pendidik an pula meja dan kursi tamu serta
SD SMP kursi tunggu pelanggan ada
SMA Kuliah
4% 6% juga , toilet/wc, dan tempat
28%
mencuci tangan.
3) Organisasi
61%
Pada rumah produksi
e. Karakteristik Responden
tersebut belum pernah
berdasarkan Asal Daerah
melakukan kerjasama
dengan organisasi mana pun
A s al Daer ah
karena rumah produksi ini
Luar Kota Dalam Kota
Luar Provinsi Luar Negeri dikelola secara pribadi,
1% sehingga kepengurusan
26%
36%
rumah produksi adrem
sepenuhnya kelolah oleh
37%
Mbak Kis dan kelyarga.
B. Faktor Lingkungan
4) Sumber Daya Manusia
a. Faktor Lingkungan Internal
Untuk sumber daya
1) Aksesibilitas
manusia (SDM) rumah
Aksesibilitass menuju
produksi ini dijalankan
lokasi sudah beraspal dapat
sendiri sejak tahun 2015,
dilalui dengan mengendarai
sehingga untuk sumber daya
kendaraan roda dua, danroda
manusia melalui keluarga
empat dengan jarak yang dilalui
seperti suamin, anak serta
sekitar 27 km dari pusat kota
saudara Mbak Kis dan
Yogyakarta.
adapun karyawan yang
2) Fasilitas
bekerja di rumah makan
Fasilitas yang
tersebut yaitu 4 orang yang
terdapat di Rumah Produksi
merupakan tetangga Mbak
Adrem Mbak Kis telah
Kis .
memadai seperti lahan parkir
5) Hubungan Antar SDM
Palupi, S., & Abdillah, F. (2019). Soedarso, Nurif. M., & Windiani.
Buku Pedoman Pengembangan (2014). Potensi Dan Kendala
Wisata Kuliner. Jakarta: Pengembangan Pariwisata
Kementerian Pariwisata Berbasis Kekayaan Alam
Republik Indonesia. Dengan Pendekatan Marketing
Places (Studi Kasus
Prayogi. R & Danial. E. 2016. Pengembangan Pariwisata Di
Pergeseran Nilai-nilai budaya Kabupaten Bojonegoro). Jurnal
pada Suku Bonai Darussalam Sosial Humaniora, 7(2), 136–
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi 149.
Riau. HUMANIKA. 23(1).
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian
Riani, N. K. (2021). Pariwisata Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Adalah Pisau Bermata 2. Jurnal
Inovasi Penelitian, 2(5), 1469– Sugiyono. (2008). Metode
1473. Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Rijali, A. (2018). Analisis Data Alfabeta.
Kualitatif. Alhadharah: Jurnal
Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95. Sugiyono. (2016). Metode
penelitian Kuantitatif, Kualitatif
Rusmaniah. Herman. Indriyani. P. D. dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sari. R. M. Nugroho. D. A.
2022. Pelestarian Kuliner Lokal Syamsu, M. N. (2018). Studi
Jengkol Tahilala Sebagai Kelayakan Air Terjun