Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata dapat didefinisikan suatu perjalanan dari suatu tempat


menuju tempat lain yang bersifat sementara, biasanya dilakukan oleh
orangorang yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan
memanfaatkan waktu libur dengan menghabiskan waktu bersama
keluarga untuk berekreasi. Potensi objek wisata di tiap-tiap negara
berbeda-beda tergantung dari keadaan geografis dan kebudayaanya.
Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk
berkunjung dan menikmati objek wisata tersebut. Industri pariwisata
di Indonesia tidak sedikit memberi peran penting bagi perekonomian
Indonesia karena dapat memberikan tambahan devisa bagi negara
sehingga penerimaan negara meningkat, selain itu dapat menambah
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar objek wisata misalnya
adanya pedagang-pedagang kecil seperti pedagang makanan ringan
dan penjual souvenir yang adapatmengurangi pengangguran dan
kemiskinan (Yoeti, 2008). Menurut Spillane (1987), ditinjau dari dari
segi budaya, industri pariwisata secara tidak langsung memberi peran
penting bagi perkembangan budaya Indonesia karena dengan adanya
suatu objek wisata maka dapat memperkenalkan keragaman budaya
yang dimiliki suatu negara seperti kesenian tradisional, upacara agama
atau adat yang menarik perhatian wisata asing dan wisatawan
Indonesia. Pesatnya perkembangan industri pariwisata 1 2 maka akan
membawa pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi
pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal tempat daerah
wisata tersebut berada. Maka dari itu interaksi inilah para wisatawan
dapat mengenal dan menghargai budaya masyarakat setempat dan

1
juga mememahami latar belakang kebudayaan lokal yang dianut oleh
masyarakat tersebut.

Sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi pemasok devisa


utama. Dalam perkembangannya, berbagai objek wisata yang ada di
Indonesia bermunculan dan menawarkan beragam jenis wisata
seperti, wisata alam, wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata
olahraga, wisata budaya, wisata minat khusus, wisata desa dan wisata
lain yang tersebar di kota-kota di Indonesia. (Nugraha,2017;17)
(http://ejournal.stipram.net)

Pariwisata sebagai sebuah industri harus dapat menyediakan dan


memasarkan produk yang berdaya saing agar dapat memenangkan
persaingan di pasar global. Selain itu, industri pariwisata perlu
melakukan pengukuran kemampuan diri di dalam menghasilkan
produk-produk wisata yang unggul atau berdaya saing dan
memasarkannya secara efektif agar dapat menyaingi produk sejenis
yang ditawarkan oleh negara kompetitor. (Nurbaeti,2015;34)
(http://ejournal.stipram.net)

Ekowisata atau ecotourism merupakan salah satu kegiatan


pariwisata yang dinilai berwawasan lingkungan dengan
mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial,
budaya, ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan
pendidikan. Ekowisata mulai muncul ketika dirasakan adanya dampak
negatif pada kegiatan-kegiatan pariwisata konvensional. Dampak
negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli
lingkungan tapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku
bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan,
terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya
peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai

2
mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
(Nining Yuniati,2018;5) (http://ejournal.stipram.net)

Sebagai kegiatan wisata alam yang memiliki tujuan dan tanggung


jawab tertentu para pemerhati pariwisatanya, menjadikan komunitas
ekowisata semakin populer sebagai kegiatan pariwisata yang lebih
memberikan daya tarik. Tren pariwisata ini ditandai dengan semakin
banyaknya wisatawan yang menyukai wista alam “back to nature”, di
antara orang-orang Indonesia yang melakukan berbagai kegiatan
dalam bentuk lintas alam (hiking), panjat tebing, arung jeram, bumi
perkemahan, naik sepeda, menikmati fasilitas alam dan keunikan
budaya pedesaan tradisiona lokal dan wisata kelautan (Marine
Tourism). (Soebyanto,2018;4) (http://ejournal.stipram.net)

Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang


memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik
yang masih alami atau sudah ada usaha budidaya, agar ada daya tarik
wisata ke tempat tersebut. Wisata alam digunakan sebagai
penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat,
dan suasana keramean kota. Sehingga dengan melakukan wisata alam
tubuh dan pikiran kitamenjadi segar kembali dan bisa bekerja dengan
lebih kreatif lagi karena dengan wisata alam memungkinkan kita
memperoleh kesenangan jasmani dan rohani. Dalam melakukan
wisata alam kita harus melestarikan area yang masih alami, memberi
manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya
masyarakat setempat sehinga bias menjadi Desa wisata, agar desa
tersebut memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas
pendukung seperti alat transportasi atau penginapan (anonimous).

Kawah Putih adalah tempat wisata di Bandung yang indah.


Berlokasi di Ciwidey, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah
selatan kota Bandung, Kawah Putih adalah sebuah danau yang

3
terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya,
tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari
pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih,
air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih
kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang
yang terkandung, suhu, dan cuaca. Kawah Putih Ciwidey berada di
kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400
meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara
di kawasan Kawah Putih tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat
Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa
membawa jaket atau memakai pakaian yang tebal. Selain untuk
dinikmati keindahannya oleh para wisatawan, Kawah Putih Ciwidey
juga sering kali menjadi tempat kegiatan lain, misalnya pengambilan
gambar film, melukis, foto pengantin, sampai dengan kegiatan
mendaki dan berkuda.

Sejarah mengenai Kawah Putih bermula pada abad ke 10 di mana


terjadi sebuah letusan hebat oleh Gunung Patuha. Setelah letusan ini,
banyak orang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker
karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan
mati.

Seiring dengan berjalannya waktu, kepercayaan mengenai


angkernya tempat ini mulai pudar, sampai akhirnya pada tahun 1837
ada seorang ahli botani dengan kebangsaan Jerman datang ke kawasan
ini untuk melakukan penelitian. Peneliti yang bernama Dr. Franz
Wilhelm Junghuhn tersebut sangat tertarik dengan kawasan
pegunungan sunyi yang bahkan tidak ada burung yang terbang di
atasnya sehingga ia berkeliling desa untuk mencari informasi. Pada
saat itu, seluruh informasi yang ia dapatkan adalah bahwa kasawan
tersebut angker dan dihuni oleh mahluk halus.

4
Bagi Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, pernyataan masyarakat
setempat tersebut tidaklah masuk akal. Karena tidak percaya dengan
cerita-cerita tersebut, ia pergi ke dalam hutan rimba untuk mencari
tahu apa yang ada di sana. Singkat cerita, akhirnya Dr. Franz Wilhelm
Junghuhn berhasil mencapai puncak gunung, dan dari sana ia melihat
keberadaan sebuah danau indah berwarna putih dengan bau belerang
yang menyengat.

Sejak itu, keberadaan Kawah Putih Ciwidey menjadi terkenal dan


mulai dari tahun 1987 pemerintah mengembangkan kawasan ini
sebagai tempat wisata yang menawarkan pengalaman unik melihat
danau yang dapat berubah warna.

B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, ada tiga masalah yang perlu dicari
jawabannya
1. Bagaimana peran pemerintah dalam upaya pengembangan kawasan
Kawah Putih di Bandung?
2. Bagaimana peran masyarakat dalam upaya pengembangan kawasan
Kawah Putih di Bandung?
3. Bagaimana dampak pengembangan Kawah Putih terhadap
masyarakat lokal?

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan di batasi agar
tidak menyimpang dari maksud penelitian ini adalah seputar
“Pengembangan Wisata Alam Kawah Putih-Jawa Barat”

5
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui peningkatan jumlah kunjungan setelah kawasan di
kembangkan
2. Mengembangkan wisata Kawah Putih agar lebih menarik dan
berkembang agar wisatawan banyak dateng ke Kawah Putih

E. Manfaat
1. Agar mengetahui bagaimanan penulis bisa belajar mengembangkan
suatu wisata menjadi lebih baik dan berkembang
2. Agar mengetahui bagaimana pemerintah bisa turut membantu
mengembangkan wisata Kawah Putih
3. Agar bisa diketahui banyak wisatawan dan bisa menjaga wisata
dengan baik dan bijak

Anda mungkin juga menyukai