Anda di halaman 1dari 8

Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya

Volume 13 Nomor 1, Maret 2022


ISSN : 2087-0086 (print), 2655-5433 (online)
DOI 10.31294/khi.v13i1.12372

Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional Di Daerah Istimewa


Yogyarta Sebagai Daya Tarik Wisata Kesehatan
Wisnu Hadi 1)
Perhotelan, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis ,Universitas Bina Sarana Informatika 1)
Jl. Ringroad Barat Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta 1)
E-mail : wisnu.wsh@bsi.ac.id

Abstrak
Setiap aktivitas perjalanan wisatawan pasti ada yang memberi pengaruh pada orang lain dan pengaruh
tersebut akan memberi keuntungan bagi wisatawan dan orang lain. Salah satunya adalah wisata
kesehatan dimana para wisatawan ingin mendapatkan pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani agar
selalu sehat disaat pandemi Covid-19 ini. Salah satu dengan mengkonsumsi minuman herbal seperti
dengan minum jamu tradisional yang memberi efek bagi kekebalan tubuh. Banyak sentra-sentra jamu
tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta seperti Gesikan, Kiringan dan Argomulyo yang
menghasilkan produk jamu tradisional yang bisa menjadi andalan untuk dijual sebagai wisata
Kesehatan dan pendidikan. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif peneliti melakukan kajian
studi eksploratif tentang sentra jamu tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daya tarik
wisata kesehatan dengan mencari data primer berupa kajian pustaka serta observasi. Kemudian
temuan yang didapat dari ini penelitian bahwa aktivitas pengolahaan jamu tradisional di desa Kiringan
dan Argomulyo di Kabupaten Bantul serta desa Gesikan di Kabupaten Sleman sudah dikembangkan
menjadi wisata Kesehatan selama ini. Hal ini diperkuat dimana desa Kiringan di Bantul sudah dibuat
paket wisata yang berhubungan dengan jamu tradisional dari membuat, mengolah serta mengemas
kemudian ikut menikmati jamu tersebut. Kemudian di Argomulyo Bantul juga sudah dikemas dengan
mendirikan Omah Jamu dimana wisatawan bisa ikut menikmati olahan jamu yang sudah dikemas lebih
modern. Serta data di desa Gesikan, Sleman olahan jamu juga dikembangkan menjadi minuman untuk
jamuan di hotel sebagai minuman welcome drink saat wisatawan masuk ke hotel.

Kunci : Jamu Tradisional, Kesehatan, Daya Tarik Wisata

Exploratory Study on Traditional Herbal Medicine Centers in the Special


Region of Yogyakarta as a Health Tourism Attraction
Abstract

Every tourist activity must have an influence on other people and this influence will benefit tourists and
other people. One of them is health tourism where tourists want to get the fulfillment of physical and
spiritual needs so that they are always healthy during this Covid-19 pandemic. One of them is by
consuming herbal drinks such as by drinking traditional herbs which have an effect on the immune
system. Many traditional herbal medicine centers in the Special Region of Yogyakarta such as Gesikan,
Kiran and Argomulyo produce traditional herbal products that can be a mainstay for sale as health and
education tourism. With descriptive qualitative research method, researchers conducted an exploratory
study of traditional herbal medicine centers in the Special Region of Yogyakarta as a health tourism
attraction by looking for primary data in the form of literature review and observation. Then the findings
obtained from this research are that the traditional herbal medicine processing activities in the villages
of Kiringan and Argomulyo in Bantul Regency and the village of Gesikan in Sleman Regency have been
developed into health tourism so far. This is reinforced where the village of Kiran in Bantul has made a
tour package related to traditional herbal medicine from making, processing and packaging and then
enjoying the herbal medicine. Then in Argomulyo Bantul, it has also been packaged by establishing
Omah Jamu where tourists can participate in enjoying herbal preparations that have been packaged
more modernly. As well as data in Gesikan village, Sleman, processed herbal medicine was also
developed into drinks for banquets at hotels as welcome drinks when tourists entered the hotel.

Keyword: Traditional Herbal Medicine, Health, Tourist Attraction

Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
55
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

PENDAHULUAN Kesehatan di saat pandemi Covid-19 sekarang


ini. Oleh karena itu penelitian mengambil judul
Virus corona atau juga disebut covid- tentang Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu
19 pada awal tahun 2020 di berbagai belahan Tradisional Di Daerah Istimewa Yogyarta
dunia, dunia pariwisata seolah berhenti total. Sebagai Daya Tarik Wisata Kesehatan
Pandemi tersebut juga menyebar ke berbagai
belahan di dunia dan pariwisata dunia
mengalami mengalami kemunduran total TINJAUAN PUSTAKA
selama beberapa bulan terakhir ini. Banyak PARIWISATA
negara negara terpaksa menutup tempat
wisata agar tidak dukunjungi wisatawan lokal Berbagai definisi tentang pariwisata
maupun asing. banyak yang mengatakan bahwa pariwisata
Pariwisata sebagai penopang ekonomi selalu identik dengan perjalanan orang ke
negara agar tidak jatuh ke jurang yang paling suatu tempta. Hal ini sejalan dengan pengertian
dalam maka pemerintah melakukan berbagai pariwisata menurut WTO (1999) yang dikutip
kampanye atau sosialisasi menghidupkan M.Liga Suryadana dkk(2015) bahwa pariwisata
berbagai jenis wisata agar dapat berjalan sebagai kegiatan orang atau sekelompok orang
dengan pasti namun tetap sesuai ketentuan yang bepergian dengan melakukan perjalanan
dari program Kesehatan yang ketat. Dalam hal dan menempati sebuah tempat diluar
ini jenis wisata alam, wisata Pendidikan, wisata lingkungan biasanya mereka tinggal dengan
kuliner dan wisata Kesehatan serta lain-lain. batas waktu tidak lebih dari satu tahun berturut-
Salah satunya adalah wisata turut untuk liburan, bisnis, dan 14 tujuan
kesehatan dimana para wisatawan ingin lainnya. Ada juga yang mengatakan pariwisata
mendapatkan pemenuhan kebutuhan jasmani adalah suatu jenis perjalanan yang
dan rohani agar selalu sehat disaat pandemi direncanakan dan dilakukan dari satu tempat
Covid-19 ini. Salah satu dengan ke tempat lain secara individu atau kelompok,
mengkonsumsi minuman herbal seperti dengan tujuan memperoleh beberapa bentuk
dengan minum jamu tradisional yang memberi kepuasan dan kesenangan(Sinaga, 2010).
efek bagi kekebalan tubuh. Menurut Undang - Undang RI nomor 10
Saat ini dengan adanya pandemi tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan
COVID-19 memberikan hikmah pentingnya bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang
kesehatan dan daya tahan tubuh, salah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
satunya dengan mengonsumsi herbal dan orang dengan mengunjungi tempat tertentu
jamu. Kebutuhan masyarakat saat ini menjadi untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
peluang untuk meningkatkan supply jamu.” atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
Demikian disampaikan Kepala Badan POM RI, yang dikunjungi dalam waktu sementara.
Penny K. Lukito (HM-Riska, www.pom.go.id,
2020).
INDUSTRI PARIWISATA
Jamu tradisional sebagai warisan
budaya yang sudah turun temurun menjadi Setiap aktivitas perjalanan wisatawan
komoditas yang sangat dicari saat pandemi pasti ada yang memberi pengaruh pada orang
covid-19 dan ada tempat-tempat pembuatan lain dan pengaruh tersebut akan memberi
jamu tradisional di setiap daerah yang keuntungan bagi wisatawan dan orang lain.
menghasilkan produk ini. Propinsi Daerah Untuk itu industri pariwisata selalu ada dalam
Istimewa Yogyakarta mempunyai banyak kegiatan pariwisata hal ini tertuang dalam UU
sekali tempat atau sentra penghasil jamu No. 10 Tahun 2009 bahwa industri pariwisata
tradisional yang mana jika dikembangkan akan merupakan kumpulan usaha yang saling terkait
menjadi lebih terkenal dan tentu menjadi daya dalam rangka menghasilkan barang dan/ atau
tarik wisata untuk berkunjung dalam hal ini jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
sebagai wisata Kesehatan. dalam penyelenggaraan pariwisata, dan usaha
Untuk itu peneliti dalam hal ini tertarik pariwisata adalah usaha yang menyediakan
melakukan penulisan untuk melakukan analisa barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan
dan kajian berupa penelitian deskripsi kualitatif kebutuhan wisatawan dan penyelenggara
tentang pemetaan daerah yang mempunyai pariwisata.
potensi tempat pembuatan jamu tradisional Bahwa industri pariwisata merupakan
yang nantinya dapat dikembangkan menjadi salah satu industri yang memiliki hubungan
daya tarik wisata Kesehatan. Tujuan dari yang sangat kuat dengan sektor lain, karena
penelitian ini untuk mengetahui daerah atau pariwisata bisa dikatakan sebagai gabungan
sentra penghasil olahan jamu tradisional yang fenomena dan hubungan timbal balik akibat
dapat dikembangkan menjadi wisata adanya interaksi dengan wisatawan, supplier

Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
56
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

bisnis, pemerintah tujuan wisata serta Medis di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
masyarakat daerah tujuan wisata. keseimbangan jiwa raga. Wellness tourism;
people travelling to a different place to
proactively pursue activities that maintain or
DAYA TARIK WISATA
enhance their personal health and well-
Dalam kegiatan Pariwisata tentu ada being, and who are seeking unique,
sesuatu yang menjadi daya tarik wisata dan itu authentic or locationbased experiences or
selalu ada di berbagai tempat didunia ini. therapies that are not available at home.
Menurut Suwantoro (2004), unsur pokok yang 3. Wisata Spa, yaitu wisata yang bertujuan
harus mendapat perhatian guna menunjang untuk memperoleh relaksasi,
pengembangan pariwisata di daerah tujuan penyembuhan, mempercantik wajah
wisata meliputi : a) Obyek dan Daya Tarik dengan menggunakan spa sebagai tindakan
Wisata 24 Daya tarik wisata yang juga disebut preventif maupun tindakan kuratif dengan
obyek wisata merupakan potensi yang menjadi teknik medis. Spa tourism; ‘tourism focused
pendorong kehadiran wisatawan ke suatu on the relaxation, healing or beautifying of
daerah tujuan wisata. the body in spas using preventative wellness
Pada umumnya daya tarik suatu and/or curative medical techniques.
obyek wisata berdasar pada : 1. Adanya Wisata kesehatan sendiri adalah
sumber daya yang dapat menimbulkan rasa kegiatan wisata yang mengedepankan
senang, indah, nyaman dan bersih. 2. Adanya peningkatan kesehatan, kebugaran fisik,
aksesibilitas yang tinggi untuk dapat sekaligus pemulihan kesehatan spiritual dan
mengunjunginya. 3. Adanya spesifikasi/ ciri mental wisatawan(kemenparekraf.go.id)
khusus yang bersifat langka. 4. Adanya sarana
dan prasarana penunjang untuk melayani SENTRA JAMU
wisatawan; 5. Obyek wisata alam memiliki daya Menurut ahli bahasa Jawa Kuno, istilah
tarik tinggi (pegunungan, sungai, pantai, hutan “jamu” berasal dari singkatan dua kata bahasa
dan lain- lain). 6. Obyek wisata budaya Jawa Kuno yaitu “Djampi” dan “Oesodo”.
mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki Djampi berarti penyembuhan yang
nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, menggunakan ramuan obat- obatan atau doa-
upacara-upacara adat, nilai luhur yang doa dan ajian-ajian sedangkan Oesodo berarti
terkandung dalam suatu obyek buah karya kesehatan.
manusia pada masa lampau. Menurut summarny (2002) di dalam
tulisan jurnal Muhammad Nur Irsyad dkk(2013)
WISATA KESEHATAN bahwa pengertian jamu adalah obat tradisional
Salah satu jenis wisata dalam yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan,
hewan dan mineral dan atau sediaan
kegiatan kepariwisataan adalah wisata
galeniknya (sediaan sarian ) atau campuran
Kesehatan. Dalam kondisi pandemic seperti
dari bahan-bahan tersebut yang belum
sekarang ini jenis wisata ini banyak yang
dibekukan dan dipergunakan dalam upaya
berminat untuk memenuhi kebutuhan
pengobatan berdasarkan pengalaman.
hidupnya. Wisata kesehatan merupakan
Sebagai komoditas yang dapat
kegiatan perjalanan seseorang atau
dipergunakan sebagai bahan untuk
sekelompok orang yang bertujuan untuk
pengobatan menjadikan jamu sebagai industry
mendapat pelayanan kesehatan (RI, 2017).
rumahan dan pabrik baik dikelola secara
Ada tiga komponen dalam wisata
tradisional maupun modern. Industri rumahan
kesehatan, yaitu wisata medis, wisata
yang menghasilkan jamu yang bersifat
kebugaran dan wisata spa menurut
tradisional ini banyak tersebar disuatu tempat
Kementerian Kesehatan RI yang dikutif Yuli
atau daerah yang selalu disebut dengan
Arisanti(2019) jika dijabarkan dalam ketiga
sentra-sentra industri jamu tradisional.
jenis wisata kesehatan tersebut maka :
Dengan demikian sentra jamu bisa
1. Wisata Medis, yaitu perjalanan ke luar negeri
diartikan tempat atau daerah dimana orang-
untuk mendapatkan perawatan medis.
orangnya melakukan aktivitas membuat jamu
Medical tourism, the phenomenon of
dari bahan-bahan tumbuhan, hewan serta
people travelling from their usual country of
mineral untuk pengobatan berdasarkan
residence to another country with the
pengalaman dan dilakukan secara turun
expressed purpose of accessing medical
temurun sampai sekarang.
treatment
2. Wisata Kebugaran, yaitu wisata yang
METODE PENELITIAN
bertujuan untuk menjaga kesehatan
Dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
Mengenal Wisata Kesehatan Pelayanan
deskriptif kualitatif dimana pemahaman
Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
57
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

penjelasan dan temuan akan dideskripsikan sistem ekonomi campuran karena jamu
dalam bentuk uraian kalimat-kalimat sehingga merupakan warisan budaya bangsa yang
hasil penafsiran secara kritis, argumentative, masih terjaga keasliannya dan bisa
berdasarkan dari data yang diperoleh. Hal ini dikembangkan sesuai dengan permintaan
sesuai pendapat dari Bogdan dan Taylor dalam pasar sehingga dapat meningkatkan
(Moleong, 2003) bahwa metodologi kualitatif pendapatan, kesejahteraan masyarakat dan
adalah sebagai prosedur penelitian yang penyediaan lapangan kerja yang lebih banyak.
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata Karena jamu merupakan produk warisan
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku budaya bangsa dan berkontribusi besar bagi
yang dapat diamati. Sehingga penelitian penciptaan tenaga kerja domestik, kita perlu
dikatakan sebagai penelitian yang tidak menciptakan tradisi cinta terhadap produk asli
mengadakan perhitungan. Indonesia. Industri jamu merasa tertantang
Kegiatan pengumpulan data dalam untuk melayani permintaan konsumen yang
penelitian ini peneliti mencari melalui beberapa beraneka ragam(Charles,2015). Dengan
sumber yaitu sumber data primer berupa demikian jamu selama ini menjadi komoditas
observasi tentang aktivitas pengolahaan jamu yang dapat diunggulkan dalam kegiatan
tradisional di sentra jamu yang ada di Daerah perdagangan baik nasional maupun
Istimewa Yogyakarta. Kemudian sumber data internasional sehingga pemerintah mendorong
yang bersifat sekunder berupa dokumen- para pegiat pembuat jamu dapat aktif untuk
dokumen yang sudah tersedia dan dapat memajukan kegiatan pengolahaan jamu
diperoleh peneliti melalui dengan cara tersebut.
membaca, melihat dan mendengar yang Banyak olahaan jamu dibuat secara
berkaitan dengan masalah penelitian tentang modern dan tradisional dan masing masing ciri
aktivitas pengolahaan jamu tradisional. Data khas yang berbeda beda. Khusus untuk jamu
sekunder diperloleh melalui buku, website desa tradisional banyak dilakukan secara individu
wisata di Kabupaten Sleman dan Bantul dan maupun kelompok dalam suatu tempat bisa di
kepustaakaan yang berhubungan dengan rumah atau ruangan tersendiri sehingga
kegiatan pengolahaan jamu di sentra sentra menarik untuk didatangi untuk sekedar melihat
jamu tradisional yang tersebar di wilayah maupun mengkonsumsi jamu tersebut.
Daerah Istimewa Yogyakarta. Peluang ini sangat menarik untuk
Penelitian ini karena bersifat deskriptif dikembangkan menjadi daya tarik wisata
kualitatif maka dalam pengolahanya khusus sehingga nantinya daerah yang
menggunakan analisa data yang bersifat menjadi sentra jamu dapat selalu
analisa deskriptif yang pengujiannya bertitik mendatangkan wisatawan sehingga
tolak dari data primer dan sekunder yang telah pertumbuhan ekonomi daerah akan
terkumpul kemudian menguraikan hasil dari berkembang baik.
masing-masing data kemudian dilakuan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
penarikan kesimpulan. sebagai daerah yang masih mempunyai
budaya jawa yang masih terpelihara dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
baik karena ada keraton atau istana kasultanan
Mendengar kata jamu pasti semua serta pakualaman sampai ini terjaga dengan
orang tahu itu produk herbal bisa dalam bentuk baik. Untuk itu budaya yang ada di keraton
minuman, makanan atau dalam bentuk lainnya Yogyakarta seperti mengolah jamu masih
yang biasa diolah secara tradisional maupun dilestarikan sampai sekarang dan menarik
modern. Jamu sebagai obat herbal ini sampai wisatawan domestik maupun internasional.
sekarang masih menjadi barang kebutuhan Produk jamu yang berasal dari istana kemudian
manusia baik untuk kesehatan,, kebugaran dilestarikan oleh warga diluar keraton yang
serta kecantikan. tersebar di berbagai daerah di wilayah Propinsi
Untuk itu jamu sebagai warisan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak sentra-
wajib dilestarikan, salah satunya dengan sentra pembuatan jamu di wilayah Yogyakarta
mengembangkannya agar jamu diminati yang sampai sekarang masih eksih dan terus
dikalangan generasi zaman sekarang, hal ini berkembang sampai sekarang untuk
sesuai dengan salah satu kebijakan yang dilestarikan. Untuk itu peneliti melakukan
terkait pengembangan, yaitu Keputusan pemetaan melalui penelitian yang bersifat
Menteri Kesehatan No. Pustaka ini dimana sentra sentra jamu dapat
381/Menkes/SK/III/2007 Tentang Kebijakan menarik untuk diulas sehingga nantinya akan
Obat Tradisional Nasional (KOTRANAS) yang bermanfaat bagi pembaca.
harus dilakukan inter Departemen. Adapun sentra-sentra tempat
Produk jamu ternyata digunakan pembuatan jamu tersebut dari pengamatan
sebagai pengendali sistem ekonomi tradisional;
Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
58
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

pembaca dapat peneliti dijelaskan sebagai pagi hari dan malam hari ditawarkan homestay
berikut dibawah ini : pedesaan dimana wisatawan nantinya bisa
menginap beberapa hari di rumah penduduk
1. Desa Wisata Jamu Gendong Kiringan nantinya akan disuguhkan kuliner ndeso serta
Yogyakarta permainan tradisional. Keunikan di desa
Salah satu sentra jamu tradisional yang Kiringan yang menjadi daya tarik wisatawan
terkenal di Yogyakarta adalah Dusun Kiringan, jika dianalisa dan diamati ternyata kekhasan
Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, masyarakat dalam mengembangkan jamu
Kabupaten Bantul, dimana mayoritas tradisional yang selalu dijajakan dengan
penduduknya terutama kaum perempuan gendongan membuat desa ini makin terkenal.
berprofesi pembuat jamu tradisional terutama Menurut pengelola desa wisata ini bahwa jamu
jamu Gendong. Meski namanya sudah lama gendong kiringan mempunyai keunikan antara
terdengar sebagai dusun yang mayoritas lain : bahan herbal alami tanpa pengawet, jamu
warganya menjual jamu, Kiringan baru menjadi segar karena di racik langsung di depan
Desa Wisata Jamu Gendong pada 2016 . pembeli,resep kesehatan dari turun temurun
Desa Kiringan ini layak disebut desa masyarakat desa, penyajian menggunakan
wisata dikarenakan wisatawan bisa mencicipi bathok kelapa tempurung dan di percaya
kesegaran jamu, pengunjung disuguhi memiliki banyak khasiat untuk kesehatan
pengalaman langsung melihat keseluruhan tubuh.
proses pembuatannya. Dengan demikian desa Dengan melihat kondisi seperti ini tentu
ini selain menjadi tempat wisata Kesehatan desa wisata Kiringan akan semakin ramai
ternyata juga menjadi wisata pendidikan bagi karena orang akan mempunyai motivasi
wisatawan yang berkunjung ke sini. Selain berwisata sambil berobat menggunakan jamu
mencari kebugaran para wisatawan bisa tradisional yang dapat memberikan kesegaran
belajar cara membuat jamu tradisional. tubuh agar tetap prima sehingga imun tetap
Sebagai desa wisata jamu gendong menurut terjaga. Sebagai desa wisata dengan minat
pengelola wisata jamu Gendong Kiringan Kesehatan jika dikembangkan lebih luas
bahwa konsepnya agar desa wisata ini dikenal terutama dengan pemasaran yang secara terus
oleh masyarakat luas sehingga untuk menerus tentu desa wisata ini akan menjadi
masyarakat yang tidak mengerti tentang Jamu, lebih maju dan eksis dalam dunia
dapat belajar di Desa Kiringan ini. kepariwisataan.

2. Sentra Jamu Tradisional Desa


Argomulyo, , Yogyakarta.
Satu lagi tempat atau sentra jamu
tradisional di Kabupaten Bantul Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta ada di Desa
Argomulyo, Kecamatan Sedayu persisnya ada
disebelah barat kota Yogyakarta dimana
industry jamu tradisional terutama jamu
gendongan masih terpelihara dengan baik
sampai sekarang. Meski tidak sepopuler
dengan desa Kiringan yang masih satu
Sumber :desawisatabantul:com(2021)
kabupaten namun pengembangan pengelolaan
Gambar 1 : Aktivitas Wisata Pendidikan dan industry jamu masih terjaga keaslian.
Kesehatan di Kiringan
Produk jamu tradisional dengan
berbahan baku rempah-rempah dari alam
Di desa wisata yang mempunyai konsep
Indonesia merupakan salah satu warisan
Kesehatan dan pendidikan para pengelola
nenek moyang ternyata tidak bisa dipisahkan
akan mengajak para wisatawan yang
dari kehidupan masyarakat dan yang
berkunjung ditawarkan wisata seperti
menggembirakan jamu tradisional masih tetap
bersepeda keliling menikmati suasana
mendapat tempat di pasar lokal bahkan
pedesaan yang sejuk dan asri. Kemudian yang
internasional. Seperti yang ada Desa
paling seru adalah wisatawan diajak praktik
Argomulyo ini kira-kira tahun 1970-an, memang
meracik jamu tradisional setelah itu tour di
sudah dikenal dengan sebutan kampung jamu
pekarangan rumah atau kebun penduduk
sebab hampir semua orang berprofesi sebagai
melihat dan belajar pengetahuan tentang
tukang jamu terutama tukang jamu gendong
tanaman jamu.
Jika ingin menikmati suasana desa lebih keliling.
lama dan ingin menyatu suasana pedesaan di
Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
59
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

Desa penghasil jamu godog ini terdapat layak jika Kawasan ini bisa dikembangkan
beberapa kelompok pembuat jamu tradisional dengan desa wisata Kesehatan dan
dengan orang anggota pembuat jamu sejak pendidikan. Dengan mengandeng Pertamina
tahun 2013 dengan tujuan agar mereka lebih selama ini tentunya pemerintah kabupaten
mudah melakukan pemasaran maupun Bantul terutama warga desa Argomulyo dapat
pembelian bahan baku sehingga usaha ini meningkatkan kapasitas produksinya sehingga
dapat berjalan dengan eksis sampai sekarang. produk jamu tradisional nanti bisa terkenal
Selain itu ada kelompok pembuat jamu serbuk sampai keluar daerah dan perekoniman warga
atau instan dimana mereka mempunyai tujuan menjadi lebih meningkat. Apalagi akses tol
yang sama agar usaha ini tetap berjalan Semarang-Jogya-Solo menjadikan daerah ini
dengan lestari sehingga desa ini menjadi akan berkembang lagi dan para wisatawan
kawasan kunjungan wisata. akan mudah didatangkan oleh para pelaku
wisata. Kedepan wisata Kesehatan dan
Desa Argomulyo merupakan salah satu pendidikan akan menjadi favorit para pencinta
daerah di Kabupaten Bantul yang dikenal traveling untuk mencari pengetahuan dan
memiliki sentra jamu tradisional yaitu dengan kebugaran.
didirikannya Omah Jamu. Omah Jamu berdiri
atas kerjasama antara pemerintah desa, PT. 3.Sentra Jamu Gendong Gesikan
Pertamina dan masyarakat (Nenden Kabupaten Sleman
Susilowati, 2021). Selain itu juga bahwa selama
pandemic Covid-19 masyarakat didesa ini Ada satu lagi sentra jamu tradisional
banyak diberdayakan untuk membuat jamu yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata
yang menarik baik dari segi kemasannya Kesehatan salah satunya di kabupaten
maupun pemasarannya sehingga mendorong Sleman. Nama sentra jamu tersebut adalah
para penikmat jamu akan datang ke desa sentra jamu gendong Gesikan Kalurahan
tersebut. Merdikorejo, Kapanewon Tempel dimana
nantinya bisa dikembangan menjadi destinasi
Hasil Kerjasama antara PT Pertamina wisata kebugaran. Pengembangannya
dan Pemerintah Desa Argomulyo tersebut membutuhkan promosi wisata dari
Omah Jamu nantinya dirancang khusus agar Kementerian Pariwisata dan Ekomi Kreatif
sesuai dengan standar ideal tempat produksi (Kemenparekraf) dan hal diungkap oleh
jamu sehingga nantinya produk yang dihasilkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
layak bersaing dengan produk jamu nasional. (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan
Adapun nama omah jamu tersebut adalah sentra industri jamu gendong seperti di
Rumah Jamu Rewulu diharapkan dapat Gesikan Sleman perlu didukung dan
menjadi pusat kegiatan bagi industri kecil jamu dipromosikan untuk meningkatkan destinasi
tradisional di desa tersebut, mulai dari tempat wisata. Terlebih, menurutnya industri jamu
pelatihan sampai dengan pemasaran produk. gendong dapat meningkatkan wisata
kesehatan atau wellness
tourism(Solopos.Com, 2022)

Dalam kunjungan tersebut


Kemenparekraf saat ini akan mengembangkan
wisata kebugaran di tiga daerah yang akan
dikenalkan ke wisatawan baik domestik
maupun mancanegara. Selain wilayah DIY,
wellness tourism juga dikembangkan di Solo
dan Bali. Salah satunya adalah jamu sebagai
potensi wisata kebugaran di DIY. Peluang yang
ditawarkan oleh kementrian Kemenparekraf
tentu harus ditindak lanjuti dan disambut
Sumber: travel.kompas.com(2014) gembira oleh warga desa Gesikan kecamatan
Gambar 2. Aktivitas Ibu-Ibu di Omah Jamu Tempel Kabupaten Sleman karena nantinya
Rewulu Argomulyo Bantul desa menjadi desa wisata Kesehatan serta
desa pendidikan.
Realita dengan kondisi tersebut
ternyata desa penghasil jamu layak
dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang
kedepan bisa dikembangkan lebih besar dan
terkenal lagi. Dengan akses yang lebih mudah
dan dekat dengan pusat kota Yogyakarta maka
Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
60
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata


mempunyai potensi yang luar biasa karena jika
dikembangkan akan menjadi keuntungan bagi
pelaku wisata terutama orang-orang yang ada
di sentra-sentar jamu tersebut. Jamu menjadi
warisan budaya sejak dulu akan selalu menjadi
kebutuhan hidup akan pengobatan yang alami
non medis. Dengan wabah pandemic-19 yang
belum berakhir ini tentunya para wisatawan
Sumber : www.slemankab.go.id(2022) sadar akan Kesehatan yang tubuh yang selalu
vit dengan imunitas yang selalu terjaga.
Gambar 3. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Pengobatan alternatif melalui jamu inilah yang
Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno akan selalu dicari oleh orang sambal berwisata.
menikmati jamu gendong Gesikan Tempel
Sleman. PENUTUP

Menindaklanjuti hal tersebut, kita Hasil penelitian yang kami uraikan


mengacu sebagaimana yang tertuang pada diatas dapat sebagai simpulan bahwa sentra
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten jamu tradisional sudah dikembangkan dengan
Sleman bahwa produk jamu perlu dilakukan baik melalui perorangan maupun kelompok
perluasan pemasaran, salah satunya dengan seperti ada di desa Kiringan, Argomulyo di
penjualan secara online. Kemudian mewadahi Kabupaten Bantul serta Gesikan di Kabupaten
usaha Sentra Produksi Jamu ini nanti juga Sleman. Dan usaha jamu tradisional ternyata
dijadika ikon untuk Dusun Gesikan sehingga mampu mendongkrak ekonomi masyarakat
nantinya diharapkan dapat menarik wisatawan sehingga sentra-sentra jamu tersebut akan
untuk berkunjung kesini. Salah satunya dengan menjadi destinasi wisata kesehatan untuk
menjalin kerjasama dengan pihak hotel untuk kebugaran serta pengobatan. Saat pandemi
semakin memperluas pemasaran dan jamu Covid 19 ini jamu tradisional ini menjadi
dijadikan sebagai minuman welcome saat tamu kebutuhan pengobatan berbahan herbal yang
hotel masuk ke hotel. banyak diburu oleh wisatawan. Jamu
tradisional di sentra sentra tersebut masih
Desa Gesikan sebagai jalur wisata memiliki ciri khas dan kemasan yang masih
Jogya-Solo-Borobudur sangat potensi dipertahankan sampai sekarang meski banyak
dikembangkan lebih besar lagi sehingga bersaing dengan jamu jamu yang sudah
nantinya jika jalur Tol Semarang-Jogya- Solo dikemas secara modern yang dibuat oleh
beroperasi tahun 2024 menjadikan para pabrik atau industri rumahan.
wisatawan akan mudah berkunjung ke desa
tersebut. Skenario jika wisatawan setelah Sebagai penelitian yang bersifat
berkunjung ke candi Borobudur Jawa Tengah eksploratif tentu perlu dikembangkan lebih
diharapkan mampir atau berkunjung ke desa detail dan mungkin dikembangkan menjadi
tersebut. Ini bisa menjadi alasan yang logis penelitian bersifat studi kasus bersifat
karena setelah penat berwisata di candi kuantitatif sehingga dapat memberikan
mereka bisa merasakan nikmatnya jamu masukkan atau saran agar sentra-sentra jamu
tradisional yang dapat menyegarkan tubuh tradisional agar tetap lestari keberadaanya.
Kembali setelah capai beraktifitas. Selain itu perlu konsep kreatif dari pelaku
wisata yang ada di desa Kiringan dan
Ikon desa wisata berbasis Kesehatan Argomulyo di Kabupaten Bantul serta desa
ini tentunya dapat dijual kepada wisatawan Gesikan di Kabupaten Sleman untuk
domestik maupun internasional karena saat memasarkan melalui berbagai media
pandemic covid-19 wisatawan akan selalu elektronik, massa dan sosial agar para
mencari alternatig wisata yang alami dan wisatawan banyak tertarik mengunjungi sentra
murah dan tentunya ilmu pengetahuan tentang jamu tradisional apalagi saat situasi pandemic
jamu herbal dapat semakin meningkat. Peran covid-19 yang belum pulih 100% yang
serta pemerintah Gesikan dalam hal ini UMKM membutuhkan berbagai kebutuhan kebugaran
telah diajari cara mengemas jamu yang agar imunitas tubuh tetap terjaga.
menarik dan menjual jamu secara langsung
maupun online.

Dari hasil data yang bersifat primer ini


bahwa sentra jamu yang tersebar di wilayah
Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
61
Studi Eksploratif Tentang Sentra Jamu Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisata
Kesehata

DAFTAR PUSTAKA Nenden Susilowati.(2020). Produktivitas Jamu


Pada Masyarakat Argomulyo Di Masa
Charles Saerang.(2009). Jamu, antara Realitas Pandemi. Jurnal Ekonomi &
dan Tantangan Masa Depan. Pendidikan.Vol 17 No.2.
www.alumni-ipb.or.id.
Pemerintah Indonesia.(2009). Undang Undang
http://www.slemankab.go.id.(2022). tentang Kepariwisataan,UU No. 10
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Tahun 2009. Lembaran Negara RI Tahun
Sentra Jamu Gendong Gesikan Tempel 2009, No. 10. Sekretariat Negara.
Sleman. (Diakses tanggal 2 Februari Jakarta.
2022) RI, M. and M. of. (2017). Memorandum of
Understanding Ministry of Health and
https://desawisatabantul.com.(2021). Desa
Ministry of Tourism of RI.pdf. Jakarta
Wisata Jamu Kiringan Desa Edukasi.
(Diakses Tanggal 2 Februari 2022) Sinaga, S.(2010). Potensi dan Pengembangan
Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli
https://kemenparekraf.go.id.(2021). Tengah. Sumatera: Karya Ilmiah
Tawangmangu Destinasi Herbal Tourism Program DIII Pariwisata Universitas
Indonesia. (Diakses Tanggal 2 Februari Sumatera Utara.
2022)
Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar
https://travel.kompas.com.(2014). Pariwisata. Yogyakarta : Andi
Warga.Bantul Kembangkan Bisnis Jamu
Yuli Arisanti,(2019). Mengenal Wisata
Warisan Leluhur .(Diakses tanggal 7
Kesehatan Pelayanan Medis Di Daerah
Februari 2022).
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmiah
https://www.pom.go.id.(2020). Kawal Jamu Kepariwisataan. Vol 13 No.1
Menjadi Warisan Budaya Kebanggaan
Indonesia Yang Lestari dan Berdaya
Saing. (Diakses Tanggal 2 Februari
2022)

https://www.researchgate.net/profile/Widiastri.(
(2018). Pengembangan Sentra Industri
Jamu Sebagai Pengendali Sistem
Ekonomi Tradisional; Sistem Ekonomi
Campuran Masyarakat Nguter
Kabupaten Sukoharjo. (Diakses tanggal
2 Februari 2022)

https://www.solopos.com.(2022). Sentra Jamu


Gendong Gesikan Sleman Bisa Jadi
Destinasi Wisata Kebugaran. (Diakses
Tanggal 2 februari 2022).

M. Liga Suryadana dan Vanny Octavia.(2015).


Pengantar Pemasaran Pariwisata.
Bandung: Alfabeta.

Moeloeng.L.J.(2003). Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung : Remaja Rodakarya

Muhammad Nur Irsyad, Jumari dan


Murningsih.(2013). Studi Etnobotani
Masyarakat Desa Sukolilo Kawasan
Pegunungan Kendeng Pati Jawa
Tengah. Jurnal Bioma. Vol 15 No. 1.

Naskah diterima: 2022-02-07, direvisi: 2022-02-21, disetujui: 2022-02-28


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah
62

Anda mungkin juga menyukai