nurmufidatunnisa@gmail.com
Abstrak
Pada tahun 2013, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang membuat rencana strategis untuk
melakukan upaya pengembangan dan segmentasi objek yang menawarkan keanekaragaman potensi daya tarik
wisata alam dan buatan sesuai dengan motivasi dan kebutuhan wisatawan. Namun rencana strategis tersebut
belum terlaksana secara efektif sehingga wisatawan belum mendapatkan informasi ruang objek wisata yang
tersegmentasi sesuai dengan motivasi dan kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tatanan
keruangan tipologi objek wisata di Kabupaten Malang tahun 2014 yang tersegmentasi sesuai dengan motivasi
dan kebutuhan wisatawan. Tipologi objek wisata dapat diketahui dengan menggunakan identifikasi fasilitas
wisata dan rata-rata jumlah kunjungan wisatawan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan
pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing tipologi objek wisata di Kabupaten
Malang memiliki pola keruangan yang berbeda. Tipe objek wisata mid-sentris menyebar secara merata di
berbagai jarak dari pusat Kota Malang dan tipe objek wisata mendekati psikosentris menyebar secara merata di
jarak yang dekat hingga sedang dari pusat Kota Malang. Tipe objek wisata allosentris dan mendekati allosentris
terkonsentrasi di jarak yang jauh dari pusat Kota Malang, sedangkan tipe objek wisata psikosentris
terkonsentrasi di jarak yang dekat dari pusat Kota Malang.
Kata Kunci : Tipologi objek wisata, fasilitas wisata, rata-rata jumlah kunjungan wisatawan
Abstract
In 2013, Malang Regency’s Department of Culture and Tourism created strategic plan for development
and segmentation efforts for potential tourism objects that offer diversed nature and artificial attraction
according to tourists’ motivation and their needs. However, those strategic plan has not been effectively
implemented; tourists do not get the spatial information of tourism objects that was segmented according to the
tourists’ motivation and their needs. The purpose of this research is to find out the spatial typology pattern of
tourism object in Malang Regency in 2014, segmented according to the tourists’ motivation and their needs.
Typology of tourism object is determined by identifying tourists’ facilities and means of tourists’ arrivals. Data
analysis methodology that is used in this research are descriptive and spatial approach. The result of this
research shows that each typology of tourism object in Malang Regency has a different spatial pattern. The mid-
centric type of tourism object spreads equally wide in various distances from central of Malang City and near
psychocentric type of tourism object spreads equally wide over close to moderate distances from central of
Malang City. The allocentric type and near allocentric type of tourism object are concentrated in a long-distance
from central of Malang City, while psychocentric type of tourism object is concentrated in a close-distance from
central of Malang City.
2. Tinjauan Teoritis
Pada tahun 1972, Plog dalam makalahnya yang berjudul Why Destination Areas Rise
and Fall in Popularity mengelompokkan wisatawan dari analisis karakteristik psikografis ke
dalam lima tipe, yaitu tipe allosentris, mendekati allosentris, mid-sentris, mendekati
3. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara kepada wisatawan yang mengunjungi tipe objek wisata
mendekati allosentris, wisatawan yang berkunjung memiliki motivasi khusus akan aktivitas
petualangan, mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru (edukasi), serta bersantai.
Wisatawan yang berkunjung umumnya berumur remaja hingga dewasa yang bepergian
sendiri maupun berkelompok bersama teman dan keluarga.
Dari 25 objek wisata tersebut, objek wisata yang paling sesuai dengan matriks tipe
mid-sentris adalah Gunung Bromo, Pantai Balekambang, Pantai Sendang Biru, Pantai
Dari keempat objek wisata tersebut, objek wisata yang paling sesuai dengan matriks
tipe mendekati psikosentris adalah Pemandian Dewi Sri. Objek wisata lainnya yaitu
Pemandian Metro, Pemandian Kendedes, dan Pemandian Sumber Waras memiliki site
attractions beragam, tetapi dilihat dari variabel lainnya sesuai dengan matriks tipe mendekati
psikosentris. Berdasarkan hasil wawancara kepada wisatawan yang mengunjungi tipe objek
wisata mendekati psikosentris, wisatawan yang berkunjung dari berbagai golongan umur yang
bepergian dengan teman maupun keluarga.
Kedua objek wisata tersebut sesuai dengan matriks tipe objek wisata psikosentris jika
dilihat dari variabelnya karena memiliki site attractions beragam dan terdapat event kesenian
tahunan berupa hiburan musik dengan mendatangkan band-band terkenal. Aktivitas yang
dapat dilakukan wisatawan pun beragam, seperti rekreasi, bersantai, bersenang-senang,
berolahraga, dan melihat-lihat. Fasilitas sekunder sudah tersedia dengan lengkap dan fasilitas
5. Kesimpulan
Masing-masing tipologi objek wisata di Kabupaten Malang memiliki pola keruangan
yang berbeda. Tipe objek wisata mid-sentris menyebar secara merata di berbagai jarak dari
pusat Kota Malang dan tipe objek wisata mendekati psikosentris menyebar secara merata di
jarak yang dekat hingga sedang dari pusat Kota Malang. Tipe objek wisata allosentris dan
Daftar Referensi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang. (2013). Rencana Strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang. 20 Januari 2014 pukul 13.00 WIB.
http://disbudpar.malangkab.go.id/konten-22.html
Kurniasti, Nuki. (2011). Tahap Perkembangan Objek Wisata di Kabupaten Banyumas,
Propinsi Jawa Tengah. Depok: Skripsi Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
Litvin, Stephen W. (2006). Revisisting Plog’s Model of Allocentricity and
Psychocentricity…One More Time. Journal of Cornell Hotel and Restaurant
Administration Quarterly, 47(3), 245-253.
Plog, Stanley C. (1972). Why Destination Areas Rise and Fall in Popularity. Paper Presented
to The Travel Research Association Southern California Chapter, Los Angeles, CA.
Plog, Stanley C. (2001). Why Destination Areas Rise and Fall in Popularity. Journal of
Cornell Hotel and Restaurant Association Quarterly, 42(3), 13-24.
Syamsu, Yoharman. (2000). Karakteristik Wisatawan Asing di Indonesia. Jurnal Ilmu
Pariwisata, 5(2), 98-113.