Anda di halaman 1dari 9

ANALISA

KESENJANGAN

1824029 Mikhael Roland Mandowen


Metode Analisa

• INDEKS WILLIAMSON
• INDEKS ENTROPI THEIL
• INDEKS KURVA LORENTZ
INDEKS
WILLIAMSON
DATA PENDUDUK DATA PDRB PER KAPITA
NO Kabupaten/Kota
2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 SURABAYA 3016653 3074883 3094732 171505.37 186776.32 200523.79
2 MOJOKERTO 136583 142625 143377 31732.91 32834.21 35624.87
3 SIDOARJO 2207600 2238069 2266533 54955 57261 59815
4 LAMONGAN 1354119 1360987 1361312 24922.95 26280.92 27709.46
5 GRESIK 1250702 1251754 1253129 90856 96276 101485
JUMLAH TOTAL 7965657 8068318 8119083 373972.23 399428.45 425158.12
RATA-RATA
74794.446 79885.69 85031.624
PERKAPITA

Data Yang Digunakan Diambil Dari BPS


Dalam Ruang Lingkup Kab/Kota Se
Gerbangkertasusila
HASIL INTERPRETASI
INDEKS WILLIAMSON 3

Berdasarkan hasil analisa indeks Williamson


terhadap pdrb perkapita di gerbangkertasusila 1
pada tahun 2016 – 2018 sangat tinggi
dikarenakan rata rata diatas 0,5. rata rata indeks 0.83 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88 0.89 0.9 0.91

Williamson dari hasil analisis ini adalah 0,88 jadi


cukup tinggi
INDEKS ENTROPI THEIL NO Kabupaten/Kota
DATA JUMLAH PENDUDUK SEGERBANG KERTASUSILA

2014 2015 2016 2017 2018


1 SURABAYA 2853661 2943528 3016653 3074883 3094732
2 MOJOKERTO 133181 134272 136583 142625 143377
3 SIDOARJO 2189852 2222966 2207600 2238069 2266533
4 LAMONGAN 1187084 1342266 1354119 1360987 1361312
5 GRESIK 1246929 1248661 1250702 1251754 1253129
TOTAL 7610707 7891693 7965657 8068318 8119083
RATA - RATA 1522141.4 1578338.6 1593131.4 1613663.6 1623816.6

PDRB PER KAPITA ADH (RUPIAH) SEGERBANG KERTASUSILA


NO Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2017 2018
1 SURABAYA 142605.56 157693.85 171505.37 186776.32 200523.79
2 MOJOKERTO 27817.43 29879.24 31732.91 32834.21 35624.87
3 SIDOARJO 51074 52904 54955 57261 59815
4 LAMONGAN 22316.88 23623.79 24922.95 26280.92 27709.46
5 GRESIK 81380 85850 90856 96276 101485
TOTAL 325193.87 349950.88 373972.23 399428.45 425158.12
RATA - RATA 65038.774 69990.176 74794.446 79885.69 85031.624

Data Yang Digunakan Diambil Dari BPS


Dalam Ruang Lingkup Kab/Kota Se
Gerbangkertasusila
HASIL INTERPRETASI INDEKS
ENTROPI THEIL

Berdasarkan hasil analisa indeks entrophi theil ini TABEL 5 ( Indeks Entropi Theil )
menujukan ketimbangan semakin kecil setiap NO TAHUN
tahun dikarenakan hasilnya yang semakin kecil Kabupaten/Kota 2014 2015 2016 2017 2018

pada setiap tahunnya. 1 SURABAYA 0.127515546 0.153130725 0.157418454 0.169281931 0.176288834


2 MOJOKERTO 0.060298386 0.059596763 0.059540775 0.058995327 0.059708635
3 SIDOARJO -0.378271487 -0.380669876 -0.381802826 -0.397597387 -0.415385504

Kebijakan strategis yang dapat dilakukan ialah 4 LAMONGAN -0.278077311 -0.341299479 -0.34566297 -0.344846311 -0.344032593

dengan tetap memnberikan perluasan dan 5 GRESIK 0.150697779 0.150676497 0.148833051 0.148428981 0.146134569
pelayanan yang baik oleh sarana dan prasarana TOTAL -0.317837087 -0.358565371 -0.361673516 -0.365737458 -0.37728606
yang mendukung untuk tetap meinimalisir RATA - RATA -0.063567417 -0.071713074 -0.072334703 -0.073147492 -0.075457212
ketimpangan yang terjadi pada daerah tersebut.
Dengan memberikan pelayanan yang sama pada
seluruh daerah juga akan dapat meminimlaisir
ketimpangan yang terjadi.
INDEKS KURVA LORENTZ

KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK PENGELUARAN PERKAPITA


< 150.000 7616 136303
150.000 - 199.000 59082 183924
200.000 - 299.000 201295 263602
300.000 - 499.000 659590 405976
500.000 - 749.000 779640 619632
750.000 - 999.000 370500 868037
1.000.000 - 1.499.000 194011 1224937
> 1.500.000 102499 2635806
     
JUMLAH 2374233 6338217

Data Yang Digunakan Diambil Dari BPS


Dalam Ruang Kota Surabaya tahun 2014
% Jumlah Kumulatif KUMULATIF PENDUDUK
Pengeluaran (Yk)
0.000630954
0.003207773
0.028092441
HASIL INTERPRETASI INDEKS
0.007235743
0.039487027
0.112875611
0.390687435
Kurva Lorentz
0.202244057 0.719062956
0.495869228 0.875113352
0.69134448 0.956828584
0.835790453 1
1
Berdasarkan hasil analisa Kurva Lorentz dapat dilihat bahwa

Kurva Lorentz grafik kurva tidak berbeda jauh dengan grafik equality yang
1.5 artinya grafik pengeluaran cukup merata dan ketimpangan
1
tidak terlalu tinggi.
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kebijakan strategis yang dapat dilakukan ialah dengan tetap
Jumlah Kumulatif Pengeluaran
memnberikan subsidi dan juga menyediakan sarana lapanga

Equality pekerjaan untuk mengurangi kemiskinan pada daerah tersebut.


1.5 Serta dapat menstabilkan ketimpangan / menurunkan
1
ketimpangan lewat program pajak dan subsidi kepada umkm
0.5
0 untuk mengembangkannya agar menguranginya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pengangguran dan kemiskinan
Kumulatif Penduduk
Than
kYou
;)

Anda mungkin juga menyukai