Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DI OBJEK WISATA KABUPATEN SUMENEP

Laras Tri Ayu Safitri, Agus Dwi Wicaksono, Chairul Maulidi


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: larastriayu.as@gmail.com

ABSTRAK

Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang memiliki berbagai macam potensi objek wisata, baik objek
wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Pemerintah Kabupaten Sumenep sedang mengembangkan
objek wisata diantaranya dengan cara mengkonsep Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018 yang diharapkan
dapat memotivasi calon wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Sumenep. Motivasi wisatawan untuk
berkunjung ke objek wisata akan sangat dipengaruhi oleh persepsinya mengenai produk wisata yang ada, baik
yang berkaitan dengan atraksi wisata maupun faktor pendukungnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengidentifikasi persepsi wisatawan terhadap motivasi wisata di Kabupaten Sumenep dengan menggunakan
metode kualitatif berupa penilaian persepsi wisatawan terhadap motivasi dalam mengunjungi objek wisata di
Kabupaten Sumenep yang terbagi menjadi persepsi wisatawan terhadap motif, persepsi wisatawan terhadap
produk wisata, persepsi wisatawan terhadap jasa/pelayanan wisata dan analisis faktor. Adapun hasil dari
penelitian adalah nilai rata-rata indeks motivasi wisatawan di Kabupaten Sumenep sebesar 50% - 82,47%
dengan klasifikasi motivasi kuat. Sedangkan hasil analisis faktor yaitu prioritas motivasi wisatawan berbeda
berdasarkan tipe karakteristik wisatanya. Seperti pada objek wisata alam, faktor terbesar yang mempengaruhi
motivasi wisatawan adalah faktor penawaran wisata, pada objek wisata budaya, faktor terbesar yang
mempengaruhi motivasi wisatawan disebabkan oleh faktor kebutuhan pokok dan pada pada objek wisata
buatan, faktor terbesar yang mempengaruhi motivasi wisatawan disebabkan oleh faktor motif.

Kata Kunci : Motivasi, wisatawan, analisis-faktor.

ABSTRACT

Sumenep Regency is a district which has a variety of potential tourism including nature tourism, culture tourism
and artificial tourism. Sumenep Regency Government is currently developing the tourist attractions by
conceptualize the Sumenep tourism visit Year 2018 which is expected to motivate tourists to visit Sumenep
Regency. Tourist motivation to visit tourism objects influenced by their perceptions of existing tourism products
regarding to tourism products, related to tourist attractions and supporting factors. The purpose of this
research is to identify the tourist perception of tourism motivation in Sumenep by using qualitative methods in
the form of valuation tourist perceptions of motives, tourist perceptions of tourism products, tourist perceptions
of tourism services and factor analysis. As for the results of this research is the average value of tourist
motivation index in Sumenep Regency by 50% - 82,47% with a strong motivation classification. While the results
of factor analysis, the priority of tourist motivation is different based on the type of tourist characteristics. As
with nature tourism, the biggest factor that affects the motivation factor is tourism offers; on culture tourism,
the biggest factor that affects the motivation of tourists caused by factors of basic needs and on artificial
tourism, the biggest factor that affects the motivation of tourists caused by factors of motive.

Keywords: Motivation, tourist, factor-analysis.

yang positif, dimana jumlah wisatawan


PENDAHULUAN
berdasarkan ke-13 objek wisata mengalami
Kabupaten Sumenep memiliki 13 objek peningkatan, tercatat pada tahun 2017 total
wisata yaitu Asta Sayid Yusuf, Gili Iyang, Gili jumlah wisatawan sebanyak 671.457
Labak, Makam Asta Tinggi, Masjid Jamik dibandingkan pada tahun 2016 total jumlah
Sumenep, Museum Keraton Sumenep, Pantai wisatawan sebanyak 562.268 orang (Dinas
Sembilan, Pantai Lombang, Pantai Slopeng, Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kabupaten
Wisata Bukit Tinggi, Tirta Sumekar Indah, Wisata Sumenep, 2018). Tren positif yang terjadi dua
Batu Kapur dan Water Park Sumekar. tahun belakangan terjadi karena adanya promosi
Pada tahun 2017, pariwisata di yang gencar dilakukan oleh pihak pemerintah
Kabupaten Sumenep sedang mengalami tren Kabupaten Sumenep.

Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019 207
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DI OBJEK WISATA KABUPATEN SUMENEP

Pada tahun 2018, pemerintah faktor penarik (pull) merupakan faktor eksternal
Kabupaten Sumenep merangkai 39 agenda yang melekat pada citra destinasi atau bersifat
wisata berdasarkan wisata unggulan yang ada destination-specific antara lain faktor keindahan
diantaranya berupa atraksi bahari, kebudayaan, atraksi, lokasi yang mudah ditempuh,
religi, alam, kesehatan. Adanya berbagai agenda tersedianya sarana prasarana.
wisata ini, diharapkan dapat memotivasi calon Motivasi wisatawan untuk berkunjung di
wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata suatu tempat akan sangat dipengaruhi oleh
Kabupaten Sumenep dan adanya peningkatan persepsinya mengenai produk wisata yang ada,
jumlah wisatawan (Adiakurnia, 2017). baik yang berkaitan dengan atraksi wisata
Selain itu, Konsep Tahun Kunjungan maupun faktor pendukungnya. Dalam
Wisata Sumenep 2018 telah disiapkan oleh pihak pengembangannya, Kabupaten Sumenep
pemerintah daerah Kabupaten Sumenep yang sebagai destinasi wisata membutuhkan tolak
bertujuan untuk menjadikan Sumenep sebagai ukur, salah satunya yaitu dari pihak wisatawan.
destinasi wisata unggulan, berkelanjutan, Wisatawan menjadi hal terpenting dalam menilai
mampu mendorong pembangunan daerah, dan suatu destinasi wisata karena wisatawan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang merupakan penikmat jasa berupa layanan yang
mampu mengembangkan destinasi wisata yang ditawarkan oleh destinasi wisata. Tujuan dari
berdaya saing tinggi dan berkarakteristik lokal penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi
(Noer, 2016). persepsi wisatawan terhadap motivasi wisata di
Motivasi perjalanan wisata dipengaruhi Kabupaten Sumenep.
oleh dua faktor yaitu faktor pendorong (push)
Ruang Lingkup
merupakan faktor internal dalam diri individu
seseorang yang umumnya bersifat sosial Ruang lingkup wilayah dalam pelaksanaan
psikologis atau merupakan person-spesific penelitian ini mengambil wilayah studi di
motivation seperti melepas rutinitas, rasa bosan, Kabupaten Sumenep dengan ruang lingkup
berinteraksi dengan teman, saudara, atau orang wilayah studi yang dibatasi pada ruang aktivitas
baru mencari kebersamaan, sesuatu yang baru pariwisata di Kabupaten Sumenep yang memiliki
kaitannya dengan pengkayaan diri sedangkan 13 objek wisata secara keseluruhan.

Gambar 1 Lokasi Penelitian

208 Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019
Laras Tri Ayu Safitri, Agus Dwi Wicaksono, Chairul Maulidi

verifikasi. Berdasarkan uraian beberapa teori


METODE PENELITIAN
mengenai motivasi wisatawan menurut para ahli
Penelitian ini menggunakan penelitian berdasarkan variabel penelitian, maka hipotesis
kualitatif berupa penilaian persepsi wisatawan dalam penelitian ini yaitu motivasi wisatawan
terhadap motivasi dalam mengunjungi objek untuk mengunjungi suatu objek wisata
wisata di Kabupaten Sumenep yang terbagi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor motif,
menjadi persepsi wisatawan terhadap motif, faktor produk wisata dan faktor jasa/pelayanan
persepsi wisatawan terhadap produk wisata, wisata yang saling berhubungan satu sama lain.
persepsi wisatawan terhadap jasa/pelayanan
Metode Sampling
wisata dan analisis faktor untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Populasi dalam penelitian ini, yaitu semua
wisatawan dalam mengunjungi objek wisata di wisatawan yang berada di lokasi objek wisata di
Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep. Sedangkan teknik
penentuan sampel pada penelitian ini
Variabel Penelitian
menggunakan teknik non probability sampling
Variabel diperoleh berdasarkan penelitian yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
yang telah dilakukan (Tabel 1), di mana peluang yang sama pada setiap anggota populasi
bertujuan untuk mengetahui faktor yang untuk dipilih menjadi sampel. Jenis pengambilan
berpengaruh dalam memotivasi wisatawan sampel berupa Accidental Sampling yaitu teknik
untuk berkunjung ke objek wisata berdasarkan penentuan sampel berdasarkan kebetulan
persepsi dan teori yang sudah ada. bertemu dengan peneliti saat di lokasi objek
Tabel 1 Penentuan Variabel Penelitian wisata. Penentuan jumlah sampel penelitian
Tujuan Variabel Sub Sub- mengikuti rumus Isaac dan Michael (1981) dalam
Sumber
Penelitian Penelitian variabel subvariabel Riduwan & Kuncoro (2008) yaitu sebagai berikut:
Mengetah Motivasi Motif Motivasi Gayatri
ui faktor Internal Fisik (2005)
𝑥 % 𝑁𝑃 (1 − 𝑃)
𝑆 = %
yang Motivasi 𝑑 (𝑁 − 1) + 𝑥 % 𝑃 (1 − 𝑃)
berpengar Budaya Keterangan:
uh dalam Motivasi S = Jumlah sampel yang dicari
motivasi Interperson N = Jumlah populasi
wisatawan al P = Proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel. Harga
untuk ini diambil P = 0,05.
mengunjun Motivasi
D = Derajat ketepatan yang direflesikan oleh kesalahan yang dapat
Status
gi objek ditoleransi dalam fluktuasi proporsi sampel (P), d umumnya
wisata di diambil 0,05.
Kabupaten Motivasi Produk Atraksi Soekadij x2= Nilai tabel chi-square untuk satu derajat kebebasan (dk) relative
Sumenep Eksternal Wisata Wisata o (1997) level konfiden yang diinginkan x² = 3,841 tingkat kepercayaan
Kelengkapa Suharso 0,95
n Fasilitas (2009)
Aksesibilita Cakiki & Tabel 2 Jumlah Responden pada Setiap Objek
s Herman Wisata di Kabupaten Sumenep
(2007) Objek Wisata Jumlah Responden
Warpani
Wisata Alam
(2007)
Gili Iyang 4
Jasa/Pela Reliability
Gili Labak 18
yanan (Kehandala
Pantai Sembilan 43 126
Wisata n)
Tangibles Pantai Lombang 35
(Bukti Fisik) Pantai Slopeng 26
Emphaty Tjiptono, Wisata Budaya
(Perhatian) F ( 2001) Asta Sayid Yusuf 38
Responsive Makam Asta Tinggi 38
137
ness (Daya Masjid Jamik Sumenep 23
Tanggap) Museum Keraton Sumenep 38
Assurance Wisata Buatan
(Jaminan) Wisata Bukit Tinggi 68
Tirta Sumekar Indah 14
121
Hipotesis Penelitian Wisata Batu Kapur 7
Water Park Sumekar 32
Hipotesis penelitian merupakan jawaban Total 384
sementara karena pernyataan yang diterima
Hasil dari perhitungan menggunakan
secara sementara sebagai suatu kebenaran dan
rumus Issac dan Michael menghasilkan sampel
merupakan dasar kerja serta panduan dalam
sebesar 384 responden untuk ke-13 objek wisata

Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019 209
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DI OBJEK WISATA KABUPATEN SUMENEP

di Kabupaten Sumenep dengan pembagian digunakan untuk mengetahui faktor-faktor


jumlah sampel untuk objek wisata alam yang berpengaruh dalam memotivasi
sebanyak 126 responden, objek wisata budaya wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata
sebanyak 137 responden dan objek wisata di Kabupaten Sumenep. Operasionalisasi
buatan sebanyak 121 responden. teknik analisis faktor dengan langkah sebagai
berikut:
Metode Analisis
a. Penyeleksian variabel
Metode analisis yang digunakan dalam Tahap penyeleksian variabel ini adalah
penelitian ini terdiri dari beberapa metode, menilai 34 faktor mana saja yang dianggap
diantaranya: layak untuk dimasukkan dalam tahapan
1. Persepsi Wisatawan terhadap Motif di Objek analisis faktor selanjutnya. Untuk
Wisata keperluan ini, pengujian dilakukan dengan
Persepsi wisatawan terhadap motif di wisata metode Keiser Meyer Olkin Measure of
Kabupaten Sumenep dibagi menjadi tiga Sampling Adequacy (KMO-MSA) and
bagian sesuai dengan karakteristik wisatanya Bartlett’s test of sphericity untuk
yaitu wisata alam, budaya dan buatan. mengetahui nilai MSA kurang dari 0,05
Persepsi wisatawan terhadap motif yang akan direduksi.
menggunakan metode skala likert yang terdiri b. Melakukan proses factoring
dari 12 item pertanyaan berdasarkan empat Proses factoring adalah proses inti dalam
parameter, yaitu motivasi fisik, motivasi analisis faktor. Metode yang digunakan
budaya, motivasi interpersonal dan motivasi dalam proses factoring ada beberapa
status. macam, namun yang umum dipakai dan
2. Persepsi Wisatawan terhadap Produk paling sederhana adalah metode
Wisata di Objek Wisata komponen utama. Pada tahap ini
Persepsi wisatawan terhadap produk wisata dilakukan pereduksian sejumlah indikator
di wisata Kabupaten Sumenep dibagi menjadi yang banyak menjadi beberapa faktor
tiga bagian sesuai dengan karakteristik yang jumlahnya lebih sedikit dari pada
wisatanya yaitu wisata alam, budaya dan indikator awal tersebut.
buatan. Persepsi wisatawan terhadap produk c. Interpretasi atas faktor yang telah
wisata menggunakan metode skala likert terbentuk.
yang terdiri dari 13 item pertanyaan
berdasarkan tiga parameter, yaitu atraksi HASIL DAN PEMBAHASAN
wisata, kelengkapan fasilitas dan aksesibilitas.
Persepsi Motivasi Wisatawan pada Objek
3. Persepsi Wisatawan terhadap
Wisata di Kabupaten Sumenep Secara
Jasa/Pelayanan Wisata di Objek Wisata
Keseluruhan
Persepsi wisatawan terhadap jasa/pelayanan
wisata di wisata Kabupaten Sumenep dibagi Motivasi wisatawan pada penelitian ini
menjadi tiga bagian sesuai dengan menggunakan sub variabel, yaitu motif, produk
karakteristik wisatanya yaitu wisata alam, wisata dan jasa/pelayanan wisata. Persepsi
budaya dan buatan. Persepsi wisatawan motivasi wisatawan yang terbentuk dapat
terhadap jasa/pelayanan wisata dijelaskan berdasarkan hasil kusioner yang
menggunakan metode skala likert yang terdiri disusun menggunakan skala likert sebagai skala
dari 9 item pertanyaan berdasarkan lima pengukuran. Instrumen skala likert pada
parameter, yaitu tangible, reability, penelitian ini disusun sebanyak 34 pernyataan
responsiveness, assurance dan emphaty. yang merupakan kumpulan faktor-faktor yang
4. Analisis Faktor berpengaruh dalam memotivasi wisatawan.
Analisis faktor adalah teknik analisis tentang Pada penelitian ini, instrument motivasi
saling ketergantungan dari beberapa variabel wisatawan dibagi menjadi lima kategori jawaban
secara simultan dengan tujuan untuk yaitu sangat setuju, setuju, netral tidak setuju
menyederhanakan dari beberapa bentuk dan sangat tidak setuju. Selanjutnya dihitung
hubungan antara beberapa variabel yang kriteria interpretasi skor dari masing-masing
diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih item pertanyaan dan menentukan klasifikasi
sedikit (Santoso, 2017). Analisis faktor motivasi wisatawan.

210 Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019
Laras Tri Ayu Safitri, Agus Dwi Wicaksono, Chairul Maulidi

Tabel 3 Persepsi Motivasi Wisatawan di Objek Wisata Kabupaten Sumenep


Nilai Rata-Rata Indeks (%)
Lokasi
Motif Klasifikasi Produk Wisata Klasifikasi Jasa/Pelayanan Wisata Klasifikasi
Wisata Alam
Gili Iyang 77,92 Kuat 67,31 Kuat 81,11 Sangat Kuat
Gili Labak 75,19 Kuat 70,34 Kuat 70,74 Kuat
Pantai Sembilan 76,86 Kuat 75,06 Kuat 78,04 Kuat
Pantai Lombang 73,90 Kuat 68,53 Kuat 69,84 Kuat
Pantai Slopeng 71,54 Kuat 72,78 Kuat 73,68 Kuat
Wisata Budaya
Asta Sayid Yusuf 54,78 Cukup 75,06 Kuat 70,18 Kuat
Makam Asta Tinggi 55,35 Cukup 75,63 Kuat 69,82 Kuat
Masjid Jamik Sumenep 72,75 Kuat 82,47 Sangat Kuat 77,58 Kuat
Museum Keraton Sumenep 66,45 Kuat 73,00 Kuat 71,23 Kuat
Wisata Buatan
Wisata Bukit Tinggi 75,74 Kuat 70,88 Kuat 73,95 Kuat
Tirta Sumekar Indah 52,38 Cukup 70,66 Kuat 68,10 Kuat
Wisata Batu Kapur 68,81 Kuat 52,09 Cukup 56,61 Kuat
Water Park Sumekar 67,34 Kuat 73,99 Kuat 67, 36 Kuat
Penentuan klasifikasi dari penilaian adalah Hal ini dikarenakan ada campur tangan
sebagai berikut. pemerintah dalam pengelolaan wisata
Angka 0% - 20% = Sangat Lemah budaya yang sekaligus menjadi cagar budaya
Angka 21% - 40% = Lemah yang kelestariannya harus dijaga. Namun jika
Angka 41% - 60% = Cukup dipaparkan lagi, setiap indikator-indikator
Angka 61% - 80% = Kuat motivasi wisata yang memiliki kaitan dengan
Angka 81% - 100% = Sangat Kuat angkutan umum juga memiliki nilai indeks
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui yang rendah berdasarkan persepsi
bahwa penilaian persepsi motivasi wisatawan wisatawan. Hal ini dikarenakan belum adanya
pada ke 13 objek wisata di Kabupaten Sumenep angkutan umum yang khusus bagi wisatawan
termasuk klarifikasi motivasi kuat dengan hasil yang ingin berwisata di objek wisata budaya
penilaian motivasi wisatawan di objek wisata Kabupaten Sumenep.
Kabupaten Sumenep berdasarkan persepsi 3. Wisata Buatan
wisatawan yang berada pada penilaian rentang Berdasarkan persepsi wisatawan terhadap
rata-rata indeks sebesar 50% - 82,47%. motivasi wisata di Kabupaten Sumenep dapat
1. Wisata Alam ditarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata
Berdasarkan persepsi wisatawan terhadap indeks indikator produk wisata memiliki nilai
motivasi wisata di Kabupaten Sumenep maka tertinggi dibandingkan dengan indikator
dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap lainnya adalah objek wisata Tirta Sumekar
indikator-indikator motivasi wisata yang Indah dan Water Park Sumekar sehingga
memiliki kaitan dengan angkutan umum akan dapat dikategorigan produk wisata di wisata
memiliki nilai indeks yang rendah. Hal ini buatan dalam kondisi baik. Sedangkan nilai
dikarenakan belum adanya angkutan umum rata-rata indeks tertinggi untuk objek wisata
yang khusus bagi wisatawan yang ingin Bukit Tinggi dan Batu Kapur pada indikator
berwisata di objek wisata alam Kabupaten motif. Namun jika dipaparkan lagi, setiap
Sumenep. Ditambah lagi lokasi objek wisata indikator-indikator motivasi wisata yang
alam yang jauh dari pusat kota dan berada di memiliki kaitan dengan angkutan umum juga
pinggiran Kabupaten, sehingga wisatawan memiliki nilai indeks yang rendah
memberikan nilai rendah untuk indikator berdasarkan persepsi wisatawan. Hal ini
yang berkaitan dengan angkutan umum. dikarenakan belum adanya angkutan umum
2. Wisata Budaya yang khusus bagi wisatawan yang ingin
Berdasarkan persepsi wisatawan terhadap berwisata di objek wisata buatan Kabupaten
motivasi wisata di Kabupaten Sumenep dapat Sumenep. Ditambah lagi lokasi objek wisata
ditarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata buatan yang jauh dari pusat kota, sehingga
indeks indikator produk wisata memiliki nilai wisatawan memberikan nilai rendah untuk
tertinggi dibandingkan dengan indikator indikator yang berkaitan dengan angkutan
lainnya sehingga dapat dikategorigan produk umum.
wisata di wisata budaya dalam kondisi baik.

Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019 211
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DI OBJEK WISATA KABUPATEN SUMENEP

Analisis Faktor Motivasi Wisatawan di Objek faktor produk wisata dan faktor
Wisata Kabupaten Sumenep jasa/pelayanan wisata. Dengan demikian,
Analisis faktor dalam penelitian ini dibagi dapat disimpulkan terjadi ketidak-sesuaian
menjadi analisis faktor di wisata alam, wisata hasil analisis faktor konfirmatori dengan
budaya dan wisata buatan. hipotesis motivasi wisatawan di wisata alam
Analisis Faktor Wisata Alam Kabupaten Kabupaten Sumenep.
Sumenep Tabel 5 Anggota Atribut Faktor Motivasi
A. Uji Validitas Wisatawan di Wisata Alam Kabupaten Sumenep
Dari hasil uji validitas dari 34 item yang Faktor
Atribut
Loading
Keterangan Atribut
Factor
memiliki nilai korelasi kurang dari R-tabel Faktor PW5 0,607 Fasilitas pelengkap
0,175 adalah X12 = alasan gengsi. Jadi X12 1 PW6 0,513 Fasilitas dasar
dinyatakan tidak valid sehingga harus PW7 0,666 Fasilitas sosial
PW8 0,614 Kondisi jalan
dibuang. PW9 0,603 Akses ke lokasi
B. Uji Reabilitas PW10 0,578 Kondisi tempat parkir
PW11 0,369 Waktu tempuh
Dari uji reabilitas diketahui Cronbach’s Alpha PW12 0,631 Kondisi transportasi
sebesar 0,743, karena nilai lebih dari 0,6 PW13 0,479 Tarif transportasi
(0,743 > 0,6) maka dapat disimpulkan bahwa JP1 0,620 Kepastian jadwal
JP2 0,629 Pelayanan transportasi
instrument pada variabel faktor-faktor JP3 0,543 Kenyamanan
motivasi wisatawan di wisata alam JP4 0,552 Kebersihan
Kabupaten Sumenep adalah reliable. JP5 0,512 Kesopanan
JP6 0,509 Keramahan
C. Penyeleksian Variabel JP7 0,602 Kecepatan
Tahap penyeleksian variabel yang dilakukan JP8 0,635 Keterampilan
JP9 0,574 Keamanan
dengan cara uji menggunakan metode KMO-
Faktor M1 0,292 Merelaksasikan diri
MSA dan Bartlett’s Test. Nilai KMO sebesar 2 M2 0,548 Kesehatan diri
0,848 (>0,5) dan siginifikansi Bartlett’s Test of M3 0,612 Pengalaman baru
M4 0,439 Waktu santai
Shericity sebesar 0,000 (<0,5) sehingga M9 0,526 Pengalaman baru
indikator dalam penelitian ini dianggap layak M10 0,677 Kepuasan psikologi
dan analisis faktor dapat dilanjutkan. M11 0,593 Rekomendasi teman
PW1 0,576 Kondisi atraksi
Sedangkan Nilai MSA dari ke-33 atribut sudah PW2 0,637 Penyajian atraksi
memenuhi nilai >0,5 sehingga masing-masing PW3 0,676 Kondisi tempat
PW4 0,606 Kesan yang diperoleh
atribut sudah layak dan tidak perlu dilakukan
Faktor M5 0,749 Mempelajari budaya
pengeluaran atribut dan dapat dilanjutkan 3 Melihat aktivitas
M6 0,780
proses analisis faktor. masyarakat
M7 0,678 Mengunjungi keluarga
D. Proses Factoring Merasakan
Dua langkah utama dalam proses factoring M8 0,753
keramahtamahan
adalah penentuan jumlah faktor dan rotasi
faktor-faktor yang terbentuk. Berdasarkan Faktor 1 : Penawaran Wisata
penentuan jumlah faktor, diketahui jumlah Faktor penawaran wisata merupakan faktor
faktor yang terbentuk sebanyak 3 faktor terbesar yang mempengaruhi motivasi
dengan dihasilkan variansi total kumulatif wisatawan untuk mengunjungi wisata alam di
yang cukup besar yaitu 45,54%. Kabupaten Sumenep yang mampu menjelaskan
sebesar 31,15% dari keseluruhan variabel
Tabel 4 Hasil Pengelompokkan Variabel
motivasi wisatawan. Nilai rata-rata indeks untuk
Kedalam Faktor
Faktor Atribut Anggota indikator produk wisata dan indikator
Faktor 1 PW5, PW6, PW7, PW8, PW9, PW10, PW11, jasa/pelayanan berdasarkan memiliki nilai diatas
PW12, PW13, JP1, JP2, JP3, JP4, JP5, JP6, 50% sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
JP7, JP8, JP9
Faktor 2 M1, M2, M3, M4, M9, M10, M11, PW1, kondisi baik. Namun jika dilihat per-sub indikator
PW2, PW3, PW4, lagi, nilai indeks terendah pada indikator produk
Faktor 3 M5, M6, M7, M8
wisata adalah waktu tempuh menuju lokasi
objek wisata dan kondisi angkutan umum.
E. Hasil Penilaian Variabel berdasarkan Analisis
Sedangkan nilai indeks terendah pada indikator
Faktor
jasa/pelayanan wisata juga berdasarkan
Sesuai dengan hipotesis awal, seharusnya
angkutan umumnya berupa kepastian jadwal
terbentuk tiga faktor yaitu faktor motif,

212 Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019
Laras Tri Ayu Safitri, Agus Dwi Wicaksono, Chairul Maulidi

dan pelayanan angkutan umum untuk menuju indikator dalam penelitian ini dianggap layak
lokasi objek wisata di Kabupaten Sumenep. dan analisis faktor dapat dilanjutkan. Nilai
Faktor 2 : Objek Wisata MSA dari ke-24 atribut setelah mengalami
Faktor objek wisata merupakan faktor pengujian ulang sebanyak 4 kali sudah
terbesar kedua yang mempengaruhi motivasi memenuhi nilai >0,5 sehingga masing-masing
wisatawan untuk mengunjungi wisata alam di atribut sudah layak dan tidak perlu dilakukan
Kabupaten Sumenep yang mampu menjelaskan pengeluaran atribut dan dapat dilanjutkan
sebesar 7,84% dari keseluruhan variabel proses analisis faktor.
motivasi wisatawan. Faktor 2 terdiri dari D. Proses Factoring
indikator-indikator pembentuk faktor dari Dua langkah utama dalam proses factoring
variabel motif serta indikator-indikator adalah penentuan jumlah faktor dan rotasi
pembentuk faktor dari variabel produk wisata faktor-faktor yang terbentuk. Berdasarkan
yang dilihat dari kondisi serta penyajian atraksi penentuan jumlah faktor, diketahui jumlah
wisata. Kondisi serta penyajian atraksi wisata faktor yang terbentuk sebanyak 3 faktor
memiliki hubungan dengan motif untuk dengan dihasilkan variansi total kumulatif
mengunjungi suatu tempat wisata. Karena yang cukup besar yaitu 46,42%.
semakin baik kondisi serta penyajian atraksi
Tabel 6 Hasil Pengelompokkan Variabel
wisata yang ada maka semakin tinggi alasan
Kedalam Faktor
wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor Atribut Anggota
Faktor 3 : Personal Faktor 1 M1, M2, M3, M4, M6, M7,M8 ,M9, M10,
Faktor personal merupakan faktor terendah M11, M12, PW12, PW13, JP1, JP2, JP8
Faktor 2 PW2, PW3, PW4, JP7
yang mempengaruhi motivasi wisatawan untuk Faktor 3 PW5, PW9, PW10, JP4
mengunjungi wisata alam di Kabupaten
Sumenep yang mampu menjelaskan sebesar E. Hasil Penilaian Variabel berdasarkan Analisis
6,54% dari keseluruhan variabel motivasi Faktor
wisatawan. Berdasarkan Tabel 5, anggota Sesuai dengan hipotesis awal, seharusnya
pembentuk faktor 3 memiliki nilai loading factor terbentuk tiga faktor yaitu faktor motif,
positif, maka dapat diartikan semakin tinggi faktor produk wisata dan faktor
suatu motif dalam diri wisatawan untuk jasa/pelayanan wisata. Dengan demikian,
berwisata maka semakin tertarik wisatawan dapat disimpulkan terjadi ketidak sesuaian
untuk mengunjungi objek wisata alam di hasil analisis faktor konfirmatori dengan
Kabupaten Sumenep. hipotesis motivasi wisatawan di wisata
budaya Kabupaten Sumenep.
Analisis Faktor Wisata Budaya Kabupaten Tabel 7 Anggota Atribut Faktor Motivasi
Sumenep Wisatawan di Wisata Budaya Kabupaten
A. Uji Validitas Sumenep
Dari hasil uji validitas dari 34 item yang Faktor
Atribut
Loading
Keterangan Atribut
memiliki nilai korelasi kurang dari R-tabel Factor
Faktor
0,167 adalah X18 = fasilitas dasar dan X20 = 1
M1 0,588 Merelaksasikan diri
kondisi jalan. Jadi X18 dan X20 dinyatakan M2 0,755 Kesehatan diri
M3 0,596 Pengalaman baru
tidak valid sehingga harus dibuang.
M4 0,564 Waktu santai
B. Uji Reabilitas Melihat aktivitas
M6 0,732
Dari uji reabilitas diketahui Cronbach’s Alpha masyarakat
M7 0,363 Mengunjungi keluarga
sebesar 0,733, karena nilai lebih dari 0,6 Merasakan
M8 0712
(0,733 > 0,6) maka dapat disimpulkan bahwa keramahtamahan
instrument pada variabel faktor-faktor M9 0,813 Pengalaman baru
M10 0,652 Kepuasan psikologi
motivasi wisatawan di wisata budaya M11 0,343 Rekomendasi teman
Kabupaten Sumenep adalah reliable. M12 0,404 Alasan gengsi
PW12 0,718 Kondisi transportasi
C. Penyeleksian Variabel PW13 0,658 Tarif transportasi
Tahap penyeleksian variabel yang dilakukan JP1 0,624 Kepastian jadwal
dengan cara uji menggunakan metode KMO- JP2 0,651 Pelayanan transportasi
JP8 0,369 Keterampilan
MSA dan Bartlett’s Test. Nilai KMO sebesar Faktor
0,822 (>0,5) dan siginifikansi Bartlett’s Test of PW2 0,714 Penyajian atraksi
2
Shericity sebesar 0,000 (<0,5) sehingga PW3 0,570 Kondisi tempat
PW4 0,659 Kesan yang diperoleh

Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019 213
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DI OBJEK WISATA KABUPATEN SUMENEP

Faktor
Atribut
Loading
Keterangan Atribut perhatian khusus bagi pemerintah Kabupaten
Factor
JP7 0,666 Kecepatan
Sumenep.
Faktor
3
PW5 0,373 Fasilitas pelengkap Analisis Faktor Wisata Buatan Kabupaten
PW9 0,560 Akses ke lokasi Sumenep
PW10 0,706 Kondisi tempat parkir A. Uji Validitas
JP4 0,721 Kebersihan
Dari hasil uji validitas dari 34 item yang
Faktor 1 : Kebutuhan Pokok memiliki nilai korelasi kurang dari R-tabel
Faktor kebutuhan pokok merupakan faktor 0,178 adalah X12 = alasan gengsi. Jadi X12
terbesar yang mempengaruhi motivasi dinyatakan tidak valid sehingga harus
wisatawan untuk mengunjungi wisata budaya di dibuang.
Kabupaten Sumenep mampu menjelaskan B. Uji Reabilitas
sebesar 30,16% dari keseluruhan variabel Dari uji reabilitas diketahui Cronbach’s Alpha
motivasi wisatawan. Faktor 1 terdiri dari sebesar sebesar 0,734, karena nilai lebih dari
indikator-indikator pembentuk faktor dari 0,6 (0,734 > 0,6) maka dapat disimpulkan
variabel motif, produk wisata dan bahwa instrument pada variabel faktor-faktor
jasa/pelayanan wisata. Dimana indikator- motivasi wisatawan di wisata buatan
indikator variabel produk wisata dan Kabupaten Sumenep adalah reliable.
jasa/pelayanan wisata berkaitan dengan moda C. Penyeleksian Variabel
angkutan menuju tempat wisata. Hal ini Tahap penyeleksian variabel yang dilakukan
dikarenakan, moda angkutan wisata merupakan dengan cara uji menggunakan metode KMO-
salah satu faktor yang dipertimbangkan MSA dan Bartlett’s Test. Nilai KMO sebesar
wisatawan ketika berwisata ke suatu tempat. 0,779 (>0,5) dan siginifikansi Bartlett’s Test of
Faktor 2 : Atraksi Wisata Shericity sebesar 0,000 (<0,5) sehingga atau
Faktor atraksi wisata merupakan faktor indikator dalam penelitian ini dianggap layak
terbesar kedua yang mempengaruhi motivasi dan analisis faktor dapat dilanjutkan. Nilai
wisatawan untuk mengunjungi wisata budaya di MSA dari ke-33 atribut sudah memenuhi nilai
Kabupaten Sumenep yang mampu menjelaskan >0,5 sehingga masing-masing atribut sudah
sebesar 9,91% dari keseluruhan variabel layak dan tidak perlu dilakukan pengeluaran
motivasi wisatawan. Berdasarkan persepsi atribut dan dapat dilanjutkan proses analisis
wisatawan terhadap produk wisata di wisata faktor.
budaya yang mendapat penilaian tertinggi D. Proses Factoring
adalah kesan yang diperoleh wisatawan setelah Dua langkah utama dalam proses factoring
menikmati atraksi wisata dan kondisi tempat adalah penentuan jumlah faktor dan rotasi
atraksi wisata. Hal ini dikarenakan wisata budaya faktor-faktor yang terbentuk. Berdasarkan
di Kabupaten Sumenep merupakan warisan penentuan jumlah faktor, diketahui jumlah
budaya peninggalan zaman kerajaan Sumenep, faktor yang terbentuk sebanyak 3 faktor
sehingga atraksi ini sangat dijaga kelestariannya dengan dihasilkan variansi total kumulatif
oleh pihak pemerintah dan dalam kondisi baik. yang cukup besar yaitu 45,88%.
Faktor 3 : Aksesibilitas
Tabel 8 Hasil Pengelompokkan Variabel
Faktor aksesibilitas merupakan faktor
Kedalam Faktor
terendah yang mempengaruhi motivasi Faktor Atribut Anggota
wisatawan untuk mengunjungi wisata budaya di Faktor 1 M1, M2, M3, M4, M5, M6, M7,M8 ,M9,
Kabupaten Sumenep yang mampu menjelaskan M10, M11
Faktor 2 PW4, PW12, PW13, JP1, JP2, JP3, JP4, JP5,
sebesar 6,34% dari keseluruhan variabel JP6, JP7, JP8, JP9
motivasi wisatawan. Faktor 3 terdiri dari Faktor 3 PW1, PW2, PW3, PW5, PW6, PW7, PW8,
PW9, PW10, PW11
indikator-indikator pembentuk faktor dari
variabel produk wisata dan jasa/pelayanan E. Hasil Penilaian Variabel berdasarkan Analisis
wisata yang memiliki nilai indeks lebih dari 50%. Faktor
Wisata budaya di Kabupaten Sumenep memiliki Sesuai dengan hipotesis awal, seharusnya
lokasi yang berdekatan dan memiliki akses yang terbentuk tiga faktor yaitu faktor motif,
mudah serta kondisi tempat dan fasilitas wisata faktor produk wisata dan faktor
budaya yang baik dan kelestariannya menjadi jasa/pelayanan wisata. Dengan demikian,
dapat disimpulkan terjadi ketidak kesesuaian

214 Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019
Laras Tri Ayu Safitri, Agus Dwi Wicaksono, Chairul Maulidi

hasil analisis faktor konfirmatori dengan Sumenep mampu menjelaskan sebesar 13,70%
hipotesis motivasi wisatawan di wisata dari keseluruhan variabel motivasi wisatawan.
buatan Kabupaten Sumenep. Faktor 2 terdiri dari indikator-indikator
Tabel 9 Anggota Atribut Faktor Motivasi pembentuk faktor dari variabel jasa/pelayanan
Wisatawan di Wisata Buatan Kabupaten wisata yang memiliki nilai rata-rata indeks diatas
Sumenep 50%. Namun pada wisata Batu Kapur memiliki
Faktor Atribut
Loading
Keterangan Atribut nilai rata-rata indeks dibawah 50% yang
Factor
Faktor
berkaitan dengan moda angkutan. Hal ini
M1 0,480 Merelaksasikan diri
1 dikarenakan masih belum tersedianya moda
M2 0,297 Kesehatan diri angkutan untuk menuju wisata buatan di
M3 0,594 Pengalaman baru
M4 0,426 Waktu santai Kabupaten Sumenep. Selain itu, faktor 2 juga
M5 0,788 Mempelajari budaya terdiri dari sebagian indikator-indikator
Melihat aktivitas
M6 0,838
masyarakat
pembentuk faktor dari variabel produk wisata
M7 0,484 Mengunjungi keluarga berupa indikator dari atraksi wisata dan
M8 0,837
Merasakan aksesibilitas. Penilaian wisatawan mengenai
keramahtamahan
M9 0,566 Pengalaman baru
indikator aksesibilitas berupa kondisi dan tarif
M10 0,740 Kepuasan psikologi moda angkutan umum untuk menuju tempat
M11 0,595 Rekomendasi teman wisata mendapatkan nilai rendah.
Faktor
2
PW4 0,523 Kesan yang diperoleh Faktor 3 : Kebutuhan (need)
PW12 0,517 Kondisi transportasi Faktor kebutuhan (need) merupakan faktor
PW13 0,509 Tarif transportasi terendah yang mempengaruhi motivasi
JP1 0,545 Kepastian jadwal
JP2 0,668 Pelayanan transportasi wisatawan untuk mengunjungi wisata buatan di
JP3 0,532 Kenyamanan Kabupaten Sumenep mampu menjelaskan
JP4 0,657 Kebersihan
JP5 0,773 Kesopanan
sebesar 9,16% dari keseluruhan variabel
JP6 0,707 Keramahan motivasi wisatawan. Faktor 3 terdiri dari
JP7 0,630 Kecepatan indikator-indikator pembentuk faktor dari
JP8 0,628 Keterampilan
JP9 0,555 Keamanan variabel produk wisata yang terdiri dari tiga
Faktor
PW1 0,579 Kondisi atraksi
macam sub elemen produk wisata yaitu atraksi,
3 aksesibilatas dan kelengkapan fasilitas. Ketiga
PW2 0,595 Penyajian atraksi
PW3 0,342 Kondisi tempat sub elemen produk wisata tersebut saling
PW5 0,672 Fasilitas pelengkap berkaitan, yang dapat disimpulkan semakin
PW6 0,674 Fasilitas dasar
PW7 0,679 Fasilitas sosial
lengkap dan semakin baik kondisi produk wisata
PW8 0,695 Kondisi jalan yang ditawarkan di wisata buatan Kabupaten
PW9 0,743 Akses ke lokasi Sumenep maka tertarik wisatawan untuk
PW10 0,723 Kondisi tempat parkir
PW11 0,529 Waktu tempuh
mengunjungi wisata tersebut.

Faktor 1 : Motif KESIMPULAN


Faktor motif merupakan faktor terbesar yang
mempengaruhi motivasi wisatawan untuk Berdasarkan hasil analasis dapat
mengunjungi wisata buatan di Kabupaten disimpulkan sebagai berikut.
Sumenep mampu menjelaskan sebesar 23,01% 1. Persepsi motivasi wisatawan pada ke 13
dari keseluruhan variabel motivasi wisatawan. objek wisata di Kabupaten Sumenep
Faktor 1 terdiri dari indikator-indikator termasuk klarifikasi motivasi kuat dengan
pembentuk faktor dari variabel motif berupa penilaian rentang rata-rata indeks motif,
motivasi fisik, motivasi budaya, motivasi produk wisata dan jasa/pelayanan wisata
interpersonal dan motivasi status. Hal ini sebesar 50% - 82,47% berdasarkan presepsi
dikarenakan, motif wisatawan untuk berkunjung wisatawan. Persamaan ketiga indikator
ke suatu wisata dapat dipengaruhi oleh lebih adalah setiap indikator-indikator motivasi
dari satu alasan sesuai dengan kebutuhan dalam wisata yang memiliki kaitan dengan
diri wisatawan. angkutan umum memiliki nilai indeks yang
Faktor 2 : Responsif rendah. Hal ini dikarenakan belum adanya
Faktor responsif merupakan faktor terbesar angkutan umum yang khusus bagi
kedua yang mempengaruhi motivasi wisatawan wisatawan yang ingin berwisata di objek
untuk mengunjungi wisata buatan di Kabupaten

Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019 215
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DI OBJEK WISATA KABUPATEN SUMENEP

wisata alam, wisata budaya ataupun wisata wisatawan untuk mengunjungi objek wisata dan
buatan di Kabupaten Sumenep. memiliki indikator-indikator motivasi wisata
2. Hasil analisis faktor motivasi wisatawan di yang memiliki kaitan dengan angkutan umum.
objek wisata Kabupaten Sumenep dengan Hal ini serupa jika dilihat berdasarkan persepsi
pembagian karakteristik wilayah yaitu wisatawan yang memiliki nilai indeks yang
wisata alam, wisata budaya dan wisata rendah. Hal ini dikarenakan belum adanya
buatan dapat ditarik kesimpulan bahwa angkutan umum yang khusus bagi wisatawan
prioritas motivasi wisatawan berbeda yang ingin berwisata di objek wisata Kabupaten
berdasarkan tipe karakteristik wisatanya. Sumenep. Ditambah lagi lokasi objek wisata
a. Pada objek wisata alam di Kabupaten buatan yang jauh dari pusat kota, sehingga
Sumenep, faktor terbesar yang wisatawan memberikan nilai rendah untuk
mempengaruhi motivasi wisatawan indikator yang berkaitan dengan angkutan
untuk mengunjungi wisata alam umum.
disebabkan oleh faktor penawaran
wisata yaitu faktor yang memotivasi DAFTAR PUSTAKA
wisatawan untuk mengambil keputusan Adiakurnia, M. I. (2017, Desember 6). Catat
untuk melakukan perjalanan dan bersifat Agenda Wisata Sumenep 2018 Sebelum
destination specific. Berlibur ke Madura. Retrieved
b. Pada objek wisata budaya di Kabupaten November 3, 2018, from Kompas.com:
Sumenep, faktor terbesar yang http://travel.kompas.com
mempengaruhi motivasi wisatawan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah
untuk mengunjungi wisata budaya Raga Kabupaten Sumenep. 2017.
disebabkan oleh faktor kebutuhan pokok Pengunjung Daya Tarik Wisata di
merupakan segala sesuatu yang Kabupaten Sumenep Tahun 2017.
dibutuhkan oleh wisatawan yang terdiri Sumenep: DISBUDPARPORA.
dari dua faktor yaitu faktor jasmani yang Noer, C. H. (2016, Desember 7). Rencana Tahun
merupakan kebutuhan yang dibutuhkan Wisata SUmenep 2018: Jalan Sinergi.
wisatawan untuk memelihara fisik dan Retrieved Oktober 29, 2018, from Antara
raganya, faktor rohani yang merupakan News Jawa Timur:
kebutuhan wisatawan untuk memenuhi http://jatim.antaranews.com
kebutuhan jiwa dan batinnya serta Riduwan, D. M., & Kuncoro, S.E., M.M, D. A.
faktor lain berupa moda angkutan yang (2008). Cara Menggunakan dan
mempengaruhi kebutuhan pokok Memakai Analisis Jalur (Path Analysis).
wisatawan untuk melakukan perjalanan Bandung: Alfabeta.
wisata. Santoso, Singgil. 2017. Statistik Multivariat
c. Pada pada objek wisata buatan di dengan SPSS. Jakarta : PT Elex Media
Kabupaten Sumenep, faktor terbesar Komputindo.
yang mempengaruhi motivasi wisatawan Soekadijo, R. G. (1997). Anatomi Pariwisata:
untuk mengunjungi wisata buatan Memahami Pariwisata Sebagai
disebabkan oleh faktor motif yang Systematic Linkage. Jakarta: PT.
artinya faktor yang berasal dari dalam Gramedia Pustaka Utama.
diri wisatawan yang mendorong Suharso, T. W. (2009). Perencanaan Obyek
wisatawan untuk mengambil keputusan Wisata dan Kawasan Pariwisata dalam
untuk melakukan perjalanan. Konteks Penataan Ruang. Malang:
Sedangkan untuk persamaan faktor PPSUB.
motivasi wisatawan pada setiap wisata di Tjiptono, F. (2001). Strategi Pemasaran.
Kabupaten Sumenep yang terbagi menjadi Yogyakarta: Andi Ofset.
wisata alam, wisata budaya dan wisata Warpani, S. P. (2007). Pariwisata dalam Tata
adalah terdapapat faktor yang memiliki Ruang Wilayah. Bandung: ITB.
pengaruh rendah dalam memotivasi
wisatawan

216 Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 3, Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai