Anda di halaman 1dari 26

PENGENDALIAN MUTU

DEFINISI MENURUT PARA GURU KUALITAS


DEFINISI MENURUT PARA
GURU KUALITAS
Ada empat guru yang
mengemukakan definisi kualitas dan
banyak dikutip oleh berbagai
literatur.
1. Joseph M. Juran
Strategiperbaikan Juran menekankan
implementasi proyek-per-proyek dan
rangkaian tahap terobosan. Ia juga
menegaskan pentingnya identifikasi dan
pemecahan/ eliminasi penyebab suatu
masalah.
1. Joseph M. Juran
Menurutnya langkah ini sangat krusial,
karena bila mencari jalan pintas –dari
gejala langsung diberi solusi-, maka
sumber persoalan sesungguhnya belum
teratasi dan sewaktu-waktu bisa terulang
lagi. Juran mendefinisikan kualitas sebagai
kecocokan untuk pemakai (fitness for use).
Definisi ini menekankan orientasi pada
pemenuhan harapan pelanggan.
Filosofi Joseph M. Juran
1. Menetapkan prioritas pada proyek2.
2. Analisi Pareto terhadap gejala2.
3. Menyusun teori mengenai penyebab
gejala.
4. Uji teori tersebut, kumpulkan data dan
analisislah.
5. Persempit daftar teori tersebut.
6. Rancanglah eksperimen.
Filosofi Joseph M. Juran
(lanjutan)
7. Tetapkan rancangan, berikan wewenang.
8. Lakukan eksperimen, kumpulkan bukti
penyebab.
9. Kemukakan cara /langkah perbaikan.
10. Uji rencana perbaikan tersebut.
11. Bertindaklah untuk mengadakan
perbaikan.
12. Kendalikan level baru
Filosofi Joseph M. Juran
(lanjutan)
Catatan:
Item no. 1 sampai 8 menentukan peralihan dari gejala
ke penyebab dan item no. 9 sampai 12 menentukan
peralihan dari penyebab ke perbaikan/solusi.
Juran menyaring filosofinya menjadi trilogi
terkenalnya yang mengidentifikasi upaya:
1. Perencanaan,
2. Pengendalian,
3. Perbaikan.
2. Philip B. Crosby
Pendekatan Crosby menaruh perhatian
besar pada transformasi budaya kualitas.
Ia mengemukakan pentingnya melibatkan
semua orang dalam organisasi pada
proses, yaitu dengan jalan menekankan
kesesuaian individu terhadap
persyaratan/tuntutan. Pendekatan Crosby
merupakan proses Top-Down.
Filosofi Philip B. Crosby
1. Komitmen manajemen.
2. Tim penyempurnaan kualitas
3. Pengukuran kualitas.
4. Evaluasi biaya kualitas.
5. Kesadaran (awareness).
6. Tindakan korektif.
7. Perencanaan zero defects.
8. Pendidikan kualitas
Filosofi Philip B. Crosby (lanjutan)
9. Zero defect day.
10. Penempatan tujuan.
11. Eliminasi penyebab kesalahan.
12. Pengakuan (recognition).
13. Dewan kualitas.
14. Lakukan semuanya lagi.
Filosofi Philip B. Crosby (lanjutan)
Catatan:
Crosby menyaring 14 poin ini menjadi
empat dalil:
1. Definisi kualitas adalah kesesuaian dengan
persyaratan.
2. Sistem kualitas adalah pencegahan.
3. Standar kinerja yang berlaku adalah zero
defect.
4. Ukuran kualitas adalah biaya kualitas.
3. W. Edwards Deming
Strategi Deming didasarkan pada alat2
statistik. Strategi ini cendrung bersifat
bottom-up. Penekanan utama strategi ini
adalah perbaikan dan pengukuran kualitas
secara terus menerus. Strategi Deming
berfokus pada proses untuk
mengeliminasi variasi, karena sebagian
besar variasi (kurang lebih 92%) dapat
dapat dikendalikan manajemen.
3. W. Edwards Deming
Deming sangat yakin bahwa bila
karyawan diberdayakan untuk
memecahkan masalah (dengan catatan
manajemen menyediakan alat2 yang
cocok), maka kualitas dapat
disempurnakan terus menerus.
Filosofi W. Edwards Deming
1. Ciptakan keajegantujuan demi perbaikan
produk dan jasa.
2. Adopsilah falsafah baru yang menolak
segala macam cacat/kerusakan.
3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi
dalam membentuk kualitas produk dan
bergantunglah pada pengendalian
statistikal.
Filosofi W. Edwards Deming
(lanjutan)
4. Hentikan praktek menghargai kontrak
pemasok berdasarkan tawaran rendah.
5. Perbaiki secara konstan dan terus
menerus sistem produksi dan jasa.
6. Lembagakanlah on the job training.
7. Berikan semua karyawan alat2 yang
tepat untuk merampungkan tugasnya
dengan baik.
Filosofi W. Edwards Deming
(lanjutan)
8. Kembangkan komunikasi dan
produktifitas.
9. Doronglah semua departemen untuk
bekerjasama dalam memecahkan
masalah.
10. Hilangkan slogan, desakan, dan target
yang tidak mengarah pada metode
perbaikan yang spesifik.
Filosofi W. Edwards Deming
(lanjutan)
11. Gunakan metode statistik untuk
memperbaiki kualitas dan produktifitas.
12. Hilangkan segala penghalang yang bisa
merampok kebanggaan karyawan atas
kelahilannya.
13. Berikan pelatihan ulang secara
berkelanjutan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan produk, metode, dll.
Filosofi W. Edwards Deming
(lanjutan)
14. Tentukan secara jelas komitmen
permanen manajemen puncak terhadap
kualitas.
Filosofi W. Edwards Deming
(lanjutan)
Catatan:
• Deming merangkum 14 poin ini menjadi
model PDCA: Plan-Do-Check-Act
• Model ini (1) melambangkan proses
analisis masalah dan siklus perbaikan
kualitas dan (2) memberikan fokus pada
koreksi kesalahan dan pencegahan
kerusakan.
4. Taguchi
Filosofi Taguchi didasarkan pada premis
bahwa biaya dapat diturunkan dengan
cara memperbaiki kualitas dan kualitas
tersebut secara otomatis dapat diperbaiki
dengan mengurangi variasi dalam produk
atau proses. Strategi Taguchi di fokuskan
pada loss function, yang mendefinisikan
setiap penyimpangan dari target sebagai
kerugian yang dibayar konsumen.
4. Taguchi
Taguchi mendefinisikan kualitas sebagai
kerugian yang ditimbulkan oleh suatu
produk bagi masyarakat setelah setelah
produk tersebut dikirim, selai kerugian-
kerugian yang disebabkan fungsi intrinsik
produk.
Filosofi Taguchi
1. Dimensi penting dari kualitas suatu
produk/jasa adalah kerugian total yang
disebabkan produsen tersebut pada
masyarakat.
2. Dalam lingkungan kompetitif, perbaikan
kualitas dan pengurangan biaya secara
terus-menerus sangat penting agar dapat
bertahan dalam bisnis.
Filosofi Taguchi (lanjutan)
3. Perbaikan kualitas secara terus menerus
mencakup pengurangan secara terus
menerus atas variasi karakteristik
kinerja produk terhadap nilai targetnya.
4. Kerugian pelanggan akibat variasi
kinerja jasa kurang lebih proporsional
dengan kuadran deviasi karakteristik
kinerja dari nilainya.
Filosofi Taguchi (lanjutan)
5. Kualitas akhir dan biaya produk/jasa
sangat ditentukan oleh disain teknis
produk/ jasa dan proses.
6. Variasi kinerja dapat dikurangi dengan
mengeksplorasi pengaruh non-linier
parameter produk atau proses terhadap
karakteristik kinerja.
Filosofi Taguchi (lanjutan)
Catatan:
Taguchi menyaring filosofinya menjadi
loss function, yang menyatakan bahwa
semua penyimpangan dari nominal
(target) menimbulkan kerugian dan
seseorang akan menanggungnya.
Pendapat para guru belum sempurna
Tak satu pun dari para guru kualitas
tersebut yang sempurna. Akan tetapi
definisi2 tersebut merupakan usaha
mereka untuk menunjukan bahwa setiap
orang memerlukan definisi operasional
mengenai kualitas.
Coba cari di internet tentang pendapat
para ahli dalam hal kualitas!

Anda mungkin juga menyukai