Anda di halaman 1dari 7

Manuscript Template JPBM

Implementasi Program Sapta Pesona Wisata Dalam Desa Wisata


Nayaka Argia Darmawira - 220413609686
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Malang

ABSTRAK
Dengan kebijakan pemerintah yang sesuai dengan Undang-undang Republik
Indonesia nomor 10 tahun 2009 tentang Sapta Pesona yang dimana menjadi program
pemerintah untuk upaya peningkatan kualitas pariwisata di Indonesia.Sapta pesona
merupakan 7 unsur yang harus terkandung dalam sebuah destinasi wisata bai
kalam,buatan ataupun minat khusus sebagai tolak ukur pengembangan dan penetapan
standarisasi sebauh tempat wisata.Tujuan kampanye sadar wisata kepada masyarakat
dengan program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya
menggali,menjaga dan mengembangkan potenis-potensi wisata setempat dengan
memaksimalkan potensi yang ada dengan standarisasi penerapan program sapta
pesona ini.Salah satu perwujudan dari upaya kampanye sadar wisata ini adalah dengan
pembangunan dan pengembangan desa wisata,yang dimana masyarakat dapat terlibat
langsung sebagai tuan rumah.Penerapan sapta pesona sangatlah penting untuk dapat
meningkatkan kualitas desa wisata dan menjadi daya tarik wisatawan sehigga dapat
mningkatkan jumlah kun jungan wisatawan.Upaya kampanye sadar wisata perlu
dieratkan lagi agar program sapta pesona terwujud menyeluruh di 4764 desa wisata di
Indonesia agar perkembangan wisata di Indonesia semakin baik.

Kata Kunci
Sapta Pesona,wisata,pariwisata

PENDAHULUAN
Sapta pesona wisata merupakan 7 unsur yang mencakup
aman,tertib,sejuk,indah,ramah dan kenangan, yang dimana unsur-unsur tersebut
harus terkandung dalam industri pariwisata.Berdasarkan keputusan Menteri
pariwisata, pos dan telekomunikasi Nomor 5/UM.209/MPPT-89 tentang pedoman
penyelenggaraan Sapta Pesona dalam rangka meningkatkan pembangunan pariwisata
yang dan mendorong masyarakat untuk sadar wisata.Pemerintah mengeluarkan 7
sapta pesona wisata sesaat setelah Indonesia pertama kali mengikuti World Tourism
Market (WTM) pada tahun 1980an.Tujuan pemerintah mengeluarkan program ini
sebagai bentuk kepedulian pemerintah yang mengajak pihak masyarakat dan swasta
untuk dapat melakukan pengembangan wisata di Indonesia dengan
mengkampanyekan sadar wisata yang melibatkan masyarakat yaitu dengan adanya
desa wisata.Dengan adanya program sapta pesona ini pemerintah berharap banyak
untuk perkembangan sector pariwisata di Indonesia dapat berkembang semakin baik.

Desa Wisata merupakan kegiatan pariwisata yang berfokus pada kegiatan


keseharian masyarakat desa tersebut yang telah dikemas menjadi paket perjalanan
wisata yang menarik dan bermanfaat.Perkembangan desa wisata yang sangat pesat di
Indonesia dapat dilihat dari jumlahhnya pada 2009 yang hanya ada 144 desa wisata
dan berkembang menjadi 4674 pada tahun 2023.Menurut Kodhyat (2011;27) daya
tarik wisata yang terdiri dari alam, budaya dan imnteraksi kegiatan perlu mndapat
perhatian sebagai modal dasar pembangunan pariwisata dalam program sapta
pesona.Pembangunan desa wisata yang baik adalah dengan memperhatikan
keunggulan local desa tersebut dan kolaborasi yang apik antara alam,budaya dan
fasilitas.Dalam pengem,bangannya desa wisata tak lepas dari impelentasi unsur-unsur
sapta pesona wisata sebagai daya tarik pengunjung yang dapat meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan dan sebagai daya saing dalam dunia pariwisata khusunya
dalam kelompok desa wisata di Indonesia.Pengimplementasian program sapta pesona
wisata harus ditanamkan sedini mungkin pada sebuah desa wisata agar harapnnya
desa wisata tersebut dapat dengan mudah berkembang dan maju karena telah
menerapkan 7 unsur dari sapta pesona tersebut.Dengan adanya kampanye sadar
wisata lewat desa wisata dengan pengimplementasian sapta pesona didalmnya akan
sangat membantu perkembangan daereah di sector pariwisata.Perkembangan
gterseut tentunya juga akan berdampak ke sector perekonomian,dengan terwujudnya
desa wisata yang sesuai dan mampu berkembang pesat akan dapat meniungkatkan
jumlah kunjungan wisatawan.Semakin meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan,aktifitas di dalam desa wisata tersebut akan semakin berjalan dan tentunya
akan dapat memutar roda perekonomian masyarakat desa setempat.

METODE
Penelitian kajian literatur Implementasi program sapta peona dalam desa wisata ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Hal-hal yang bersifat
prespektif dalam metode ini lebih ditonjolkan agar proses penelitian sesuai dengan
fakta.Dalam penggunaan metode ini yang bersifat melakukan kajian atas pengumpulan
data sedakam-dalamnya dai berbagai sumber yang terpercaya. Menurut McCusker, K., &
Gunaydin, S. (2015), penggunaan metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya
adalah untuk memahami bagaimana suatu komunitas atau individu dalam menerima
isu tertentu.Kualitas dari proses penelitian dapat dipastikan menggunakn metode ini
karena,peneliti dapat mengintrepetasi dari data yang telah dikumpulkan.Metode
kualitatif dalam penelitian akan dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang
lebih komprehensif, dikarenakan pengamatan dan kajian yang sangat mendalam dalam
penelitan menggunakan metode kualitatif.Teknik analisis menggunakan metode
kualitatif ini terdiri dari 3 tahapan yaitu yang pertama adalah data reduksi (data
reduction) dalam bagian ini merupakan penentuan tema dan pembentukan konsep-
konsep pembahasan dari artrikel ilmiah yang kemudian konsep tersebut sebagai
gambaran dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan dan sesuai dengan tema
yang telah ditentukan.Dalam tahap ini memerlukan kecerdasan,keluasan dan
kedalaman wawasan sebagai proses berfikir yang swnsitive dan kritis.Selanjutnya
adalah penyajian data (data display) dalam tahapan ini penulis harus mampu untuk
menyajikan data berupa dengan grafik, matrik, network dan chat dengan jelas guna
mempermudah untuk pemahaman pembaca.Tahap terakhir adalah Penarik Kesimpulan
(Verification).Penemuan data yang tadinya masih buram kejelasannya akan menjadi
lebih jelas apabila data tersebut sudah diteliti dan ditarik kesimpulannya.Kesimpulan
yang kredibel adalah kesimpilan yang diambil dari penyajian data yang didukung
analisis data yang lengkap dan sesuai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Perwujutan destinasi wisiata baik alam,buatan ataupun minat khusus yang baik
yaitu dengan mengimplementasikan sapta pesona sebagai kondisi yang harus
diwujudkan dalam destinasi wisata tersebut untuk menciptakan lingkungan wisata
yang nyaman,aman,bersih indah dan juga untuk dapat memberi kesan baik kepada
wisatawan. Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor
KM.5/UM.209/MPPT-89 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sapta Pesona bahwa Sapta
Pesona, adalah penjabaran dari konsep Sadar Wisata yang terkait dengan dukungan dan
peran masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang
mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata, melalui
perwujudan unsur aman,tertib, bersih, sejuk,indah, ramah dan kenangan.Dalam
keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM.5/UM.209/MPPT-89
juga memaparkan tentang makna dalam 7 unsur tersebut yaitu aman yang diharapkan
setiap wisatawan mendapatkan keamanan dalam berwisata baik dari faktor kejahatan
maupun fasilitas yang ada,yang keuda adalah tertib dimana bermaksut untuk
wisatawan dapat menikmati wisata dengan situasi yang tertib,lalu kebersihan adalah
unsur ketiga yang bermakna bahwa lingkungan wisata yang disajikan harus selalu
terjaga kebersihannya,selanjutnya yaitu sejuk yang dimana wisatawan agar mendapat
suasana lingkungan yang sejuk oleh taman atau tanaman dan bebas dari polusi yang
kelima adalah keindahan dimana lingkungan wisata tersebut harus menyajikan
keindahan tersendiri agar wisatawan dapat menikmati keindahan dalam
berwisata,selanjutnya adalah ramah dimana unsur ini bertujuan agar wisatawan agar
menikmati keramah tamahan masyarakat setempat ataupun pihak staff atau pengelola
yang merupakan bentuk pelyanan yang ramah kepada wisatawan dan yang terakhir
adalah kenangan yang bermakna ciri khas sebuah tempat wisata agar dapat dijadikan
kenangan in dah para wisatawan.

Pelatihan sapta pesona yang merupakan kegiatan dari Matching Fund yang
merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat Desa Plunturan Kabupaten
Ponorogo dari civitas akademika dari prodi bahasa inggris Universitas 17 Agustua 1945
Surabaya.Kegiatan yang digagas adalah pelatihan kepada masyarakat dan kelompok
sadar wisata (pokdarwis) Desa Plunturan agar lebih sadar terhadap potensi wisata di
desa tersebut dan juga untuk lebih mengeksplorasi menggunakan skill untuk
mengkonsep wisata asli sebagai destinasi tuan rumah Kelompok Sadar Wisata yang
merupakan sumber daya manusia di Desa Plunturan. Implementasian program sapta
pesona di dunia pariwisata di Indonesia memang belum tersebar menyeluruh,namun
beberapa desa wisata di Indonesia mengaku telah menerapkan program sapta
pesonaPenerapan program sapta pesona yang baik juga telah diterapkan oleh Desa
Wisata Sambirejo Prambanan.Dimana pada pelaku wisata di desa Sambirejo telah
mendapatkan pelatihan dan pembekalan oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta setempat
untuk dapat mengelola pariwisata didalamnya dengan baik sesuai prosedur Dinas
Pariwisata dan juga dengan penerapan sapta pesona.Penerapan 7 unsur sapta pesona
telah dilakukan oleh Tebing Breksi yang merupakan salah satu sport wisata di desa
Sambirejo ini.Pengelola mengatakan bahwa setelah penerapan semua unsur sapta
peosona Desa Sambirejo mendapat banyak penghargaan dan juga meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan,dikutip dari jurnal
Implementasi Penerapan Sapta Pesona Wisata Terhadap Kunjungan Wisatawan Di Desa
Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta oleh
Wisnu Hadi dan Heni Widyanungsih.

B. PEMBAHASAN
Desa Wisata merupakan konsep wisata minat khusus yang digemari wisatawan
karena terdapat paket khusus dalam berisata didalamnya.Interaksi wisatawan dengan
masyarakat secara langsung untuk ikut masuk kedalam kehidupan sehari-hari dan
mempelajari juga melihat secara langusung kondisi sosial budaya dafri desa setempat
seperti ikut berkebun,Bertani,menyaksikan interaksi antar warga desa,tarian
tradisional produksi olahan makanan desa setempat serta menikmati indahnya suasana
alam yang asri yang membuat para wisatawan merasa tenang dan juga nyaman untuk
berwisata di desa wisata.Sebanyak 4674 Desa wisata tersebar di seluruh Indonesia
namun tidak sedikit juga desa wisata tersebut yang mampu mempertahankan jumlah
kujungan wisata tiap tahunya,semakin banyak destinasi wisata baru dan semakin
banyak jumlah desa wisata yang bermunculan membuat pengunjung semakin terpecah
dalam pemilihan destinasi wisata.Alasan lain beralihnya wisatawan ke destinasi lain
juga karena minimnya fasilitas dan perawatan didalam desa wisata dan juga tidak ada
perkembangan atau inovasi membuat wisatawan enggan lagi untuk berkunjung.Hal
tersebut dapat terjadi apabila pengelola telah mengabaikan program pemerintah sesuai
Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 2009 tentang Sapta Pesona yang
merupakan suatu kondisi yang harus diwujudkan dalam setiap produk pariwisata
sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Sapta pesona tersebut memiliki 7 unsur untuk mewujudkan wisata yang baik dan
menarik yang terdiri dari aman,tertib,bersih,sejuk,indah,ramah dan kenangan.Setiap
unsur tersebut memiliki peranan masing-masing yang berbeda dan tentunya sangat
berguna apabila seluruh unsur tersebut dikolaborasikan dan diterapkan dengan
baik.Unsur pertama adalah aman dimana sebuah tempat wisata harus memberikan
perlindungan keamanan bagi wisatawan yaitu dapat dilakukan dengan adanya pihak
kemanan seperti satpam,cct untuk pengawasan dan juga memberi aturan atau tata
tertib penggunaan sesuatu misalnya peraturan dalam menaiki sebuah wahana.Unsur
yang kedua adalah tertib dimana tertib ini adalah penciptaan suasana yang teratur
seperti pemberlakuan budaya antri dalam desa wisatavtersebut.Selanjutnya adalah
Bersih dalam hal ini pengelola haru selalu menjaga bkebersihan dengan melakukan
pembersihan secara ritin dan berkala juga menyediakan tempat sampah di setiap sudut
agar wisatawan tidak susah untuk mencari tempat sampah saat hendak membuang
sampah.Yang keempat adalah sejuk dimana suasana ini dapat tercipta dengam adanya
penghijaun penaman pohon ataupun tanaman hias berupa taman disekitar desa wisata
guna menciptakan suasana yang sejuk bebas polusi,pemberlakuan peraturan dilarang
merokok bebas juga menjadi alternatif menciptakan suasana yang sejuk.Selanjutnya
adalah indah konsep awal penataan dan juga dengan mennjaga keindahan obyek dan
daya tarik wisata dalam tatanan harmonis yang alami, lingkungan tempat tinggal yang
teratur, tertib dan serasi dengan karakter khas serta adat istiadat desa setempat dapat
menciptakan keindahan dan kekaguman wisatawan terhadap sebuah desa wisata.Unsur
kelima adalah ramah,penyambutan dan pelayanan wisatawan dengan ramah ditambah
senyuman akan dapat wisatawan merasakan kehangatan dalam berku jung.Dan yang
terakhir adalah kenangan yang berupa cinderamata yang diberikan atau dijual atau juga
bisa berupa pemberian kenangan berupa pengalaman baik kepada wisatawan membuat
wisatawan melakukan kunjuungan ulang ke desa wisata tersebut.

Penerapan program sapta pesona dalam desa wisata di Indonesia belum dapat
menyeluruh ke 4764 desa wsiata.Program ini mulai ditinggalkan dan tidak dihiraukan
lagi oleh sejumlah daerah atau pengelola desa wisata karena dianggap tidak terlalu
penting.Padahal program ini adalah program yang dikeluarkan pemerintah yang juga
telah diatur oleh Undang-undang sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam
pembangunan dan pengembangan pariwisata.Sebagai pemuda kita harus dapat
mengkampanyekan kembali program sapta pesona ini terhadap desa-desa wisata yang
baru mengembangkan dirinya atau baru melakukan pembangunan desa wisata.Dengan
bantuan karang taeruna desa,speak up dari duta wisata daerah setempat dan juga
pemerintah desa ataupu daerah seperti dinas pariwisata setempat juga pokdariws dan
masyarakat desa setempat untuk melakukan implementasi program sapta pesona ini di
desa wisata un tuk dapat mengembangkan dan mempertahankan eksistensinya.Seperti
kegiatan yang dilakuakn Matching Fund dari civitas akademika dari prodi bahasa
inggris Universitas 17 Agustua 1945 Surabaya di Desa Plunturan Kecamatan Pulung
Kabupaten Ponorogo untuk melakukan pelatihan kepada masyarakat Desa Plunturan
dan pokdarwis setempat dalam hal menyadarkan masyarakat setempat akan
pentingnya penerapan sapta pesona dalam desa wisata guna mempersiapkan Desa
Plunturan sebagai desa wisata budaya.Dalam pengembangannya sebagai Desa
Wisata,Desa Plunturan belum melakukan implementasi sapta pesona sebelumnya,hal
ini dikarenakan kurangnya pemahaman dari pokdarwis dan masyarakat setempat akan
program ini.Akibat dari belum dilakukannya implementasi tersebut Desa Plunturan
tidak menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten
Ponorogo.Namun kini Desa Plunturan mulai berkembang dengan mulai
mengimplementasikan sapta pesona yang kini mulai perlahan Desa Plunturan mulai
dikenali wisatawan.

Program sapta pesona ini juga telah memberikan pengaruh besar pada beberapa
desa wisata yang ada di Indonesia seperti yang dilakukn di Tbing Breksi Desa Smbirejo
Yogyakarta yang dimana destinasi wisata ini telah menerapkan program sapta pesona
sejak pertama pembukaan destinasi wisata di Desa Sambirejo ini.Di Tebing Breksi
terdapat pos pengamanan yang siap siaga memantau rutinitas wisatawan dilokasi
wisata juga aman dari tindak kejahatan.Selanjutnya dalam aspek ketertiban di loket dan
tempat parker disini sudah termasuk rapi,teratur dan juga tertib.Unsur yang ketiga
adalah keberihsan dimana beberapa wisatawan mengatakan bahwa merka nyaman
terhadap lingkungan yang bebas dari sampah,dan kotoran lainnya.Penatan pohon dan
tanaman yang baik memberikan estetika keindahan tersendiri dan tanaman juga pohon
tersebut mampu memberikan suasana yang sejuk juga.Pelayanan dan keramahan para
pelaku wisata disana mampu memberikan kehangatan dalam penyambutan wisatawan
yang berkunjung sehingga wisatawan mampu merasakan keramahan.Mayoritas
wisatawan sangat terkesan dengan pemandangan dan suasan alam yang indah dan
alami,yang membuat wisatawan selalu terkenang dan ingin melakukan kunjunagnnya
Kembali.Dari data yang saya temukan bahwa Desa Sambirejo ini telah dapat
menghimplementasikan semua unsur sapta pesona dengan baik sehingga destinasi
wisata ini akan dapat berkembang menjadi besar dan akan tetap mempertahankan
eksistensinya kedepan.Roda perekonomian masyarakat setempat akan membaik seiring
kemajuan dari des aini,masyarakat dapat berjualan makanan,minuman souvenir dan
lain sebagainya.Sektor pariwisata memang erat kaitannya dengan sector
ekonomi,apabila sebuah destinasiw wisata terutama desa wisata berkembang maka
perekonomian masyaraktnya juga akan ikut berkembang.Perkrembangan pariwisata
tentunya tidak lepas kaitannya dengan implementasi 7 unsur sapta pesona.

KESIMPULAN
Sapta pesona wisata adalah program pemerintah yang mengandung 7 unusr
penting yang harus diterapkan dalam destinsi wisata.Unsur yang terkandung
didalamnya meliputi aman,tertib,bersih,sejuk,indah,ramah dan kenangan.Penerapan
sapta pesona dalam sebuah destinasi wisata khusunya di desa wisata diharapkan agar
destinasi tersebut dapat berkembang dan mencakup seluruh kebutuhan fasilitas yang
akan dibutuhkan wisatawan dalam melakuka kunjungan.Sapta pesona juga mendorong
standart berwisata yang baik dari seuah destinasi,untuk mendorong pengembangan
dari sebuah destinasi wisata.Pengimplementasian sapta pesona harusdilkukan di setaip
desa wisata atau destinasi wisata karena ini merupakan bentuk kampanye pemerintah
untuk masyarakat agar sadar wisata dan agar masyarakat dapat bertanggung jawab
dengan baik sebagai tuan rumah dan siap dari segala aspek untuk dikunjungi
wisatawan.Impelementasi ini seharusnya dilakukan sedini mungkin seperti yang
dilakuakn Desa Sambirejo sehingga hingga kini mampu selalu berbenah menjadi baik
dan tetap menjaga eksistensinya di erag munculnya destinasi wisata yang baru.

REFRENSI

Rahmawati, S. W. (2017). PENERAPAN SAPTA PESONA PADA DESA WISATA . Vol.


50 No. 2 September 2017, 2020.

Wisnu Hadi dan, H. W. (2020). Implementasi Penerapan Sapta Pesona Wisata Terhadap
Kunjungan. Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya, Volume 11 Nomor 2,
September 2020, 136.

Lukman Nasution1), S. A. (2020). PENGARUH PROGRAM SAPTA PESONA DAN


FASILITAS TERHADAPTINGKAT KUNJUNGAN OBJEK WISATA. JURNAL
DARMA AGUNG Volume 28, Nomor 2, Agustus 2020, 211-230.

Hadi1), W. (2020). Implementasi Penerapan Sapta Pesona Wisata Terhadap Kunjungan.


Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya Volume 11 Nomor 2, September
2020, 136.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SAPTA PESONA MENTERI PARIWISATA, POS


DAN TELEKOMUNIKASI,. (18 JANUARI 1989). KEPUTUSAN MENTERI
PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : KM.5/UM.209/MPPT-89,
4.

Timur, I. S. (30 Desember 2021 ). kompasiana. Retrieved from kompasiana:


https://www.kompasiana.com/imam83164/61cd65504b660d6046714482/implementas
i-sapta-pesona-di-desa-plunturan-kec-pulung-ponorogo-jawa-timur?
page=all#sectionall

Anda mungkin juga menyukai