2)
Informasi memiliki peran yang sangat penting dalam menarik minat wisatawan.
Belum adanya informasi wisata yang lengkap dan menyeluruh tentang pariwisata
di Lampung berdampak pada kurangnya minat masyarakat dalam mengunjungi
objek wisata di Lampung.
3)
4)
2. Pendekatan Strategis
a. Siapa saja yang telah mengusulkan ?
Inisiatif diusulkanoleh banyak pihak yang terkait kepariwisataan di Provinsi
Lampung, berikut ini instansi/organisasi yang terlibat dalam pengusulan :
1) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung
Sebagai poros dari bagian pemerintahan yang mengkafer informasi tentang
kepariwisataan di Provinsi Lampung, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Provinsi Lampung telah menerbikan peta pola perjalanan wisata, buku dan
website beserta dengan informasi diseputaran perjalanan wisata seperti tempat
ibadah, rumah makan, tempat ibadah, pom bensin dll.
2) Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
mengenai akomodasi dan rumah makan. Hal ini akan menambah nilai jual objek
wisata tersebut
5) Kelompok Sadar Wisata
Kelompok sadar wisata merupakan kelompok binaan yang akan mengedukasi
lingkungan disekitarnya tentang pariwisata. Keberadaan pokdarwis ini juga
berfungsi sebagai salah satu kelompok yang ikut mengawasi. Apakah pola
perjalanan wisata memberi dampak bagi masyarakat baik dampak negatif atau
positif. Selain mengawasi, pokdarwis juga berperan dalam memberikan kesan
yang baik kepada wisatawan
6) Asosiasi-asosiasi Pariwisata (ASITA, PHRI, HPI)
Asosiasi-asosiasi pariwisata harus dilibatkan dalam kegiatan ini. Badan-badan
tersebut merupakan perkumpulan yang mengakomodir seluruh pelaku usaha
pariwisata.
c. Sumber daya apa saja yang digunakan untuk inisiatif ini dan bagaimana sumber
daya itu dimobilisasi?
1) Sumber daya manusia
a) Kepala Bidang Destinasi
b) Kasi ODTW
c) Kasi Industri Pariwisata
d) Kasi Pengembangan SDM
e) Kasi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga
f) Kasubbag Perencanaan
g) Pegawai Pengelola website
h) Seluruh PNS dan PTHL Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi
Lampung
2) Sumber daya pendukung
a) Perangkat komputer
b) Alat Promosi Pariwisata
d. Apa saja output yang paling berhasil ?
1) Jumlah Kunjungan Wisatawan meningkat
2) Lama tinggal wisatawan lebih lama
3) Pemerataan pembangunan pariwisata
4) Tingkat kepuasan wisatawan meningkat
5) Lebih banyak produk wisata yang dikenal oleh masyarakat
e. Sistem apa saja yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi
kegiatan?
Dalam memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan pola perjalanan, Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung menggunakan model CIPP, Model
CIPP ini bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: karakteristik peserta didik dan lingkungan,
tujuan program dan peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan
program itu sendiri.
Model CIPP yang merupakan sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata,
yaitu:
a) Context Evaluation (Evaluasi Konteks)
Stufflebeam (1983 : 128) dalam Hamid Hasan menyebutkan, tujuan evaluasi
konteks yang utama adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang
dimilki evaluan. Pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
wisatawan
setelah
adanya
pola
perjalanan
Pola perjalanan wisata banyak membantu trevel wisata untuk melakukan tour wisata
dengan harga paket yang murah.
2) Lama tinggal wisatawan karena dengan beragamnya destinasi yang ada misalnya
pada pola teluk kilauan, setelah menikmati Snorkeling di Pantai pahawang dapat
dilanjutkan dengan menikmati keindahan lumba-lumba di Teluk Kilauan. Dengan
semakin lamanya wisatawan berkunjung maka dampaknya akan dinikmati masyarakat
seperti penginapan di lokasi wisata, kuliner dan penyedia jasa travel paket wisata jika
wisatawan tersebut menggunakan paket wisata. Untuk pemerintah setempat tentu hal
ini akan berdampak Peningkatan Asli Daerah (PAD).
3) Kejenuhan pengalaman pariwisata yang dirasakan wisatawan yang berkunjung di
destinasi wisata yang ada di Provinsi Lampung tentu akan berubah menjadi kenangan
yang manis dan ingin kembali mengunjungi wisata hal ini dikarenankan dengan pola
perjalanan wiswata yang telah diadopsi beberapa trevel wisata yang ada di provinsi
lampung memberikan harga yang murah ke pada wisatawan untuk berkunjung ke
beberapa destinasi wisata sekaligus.
b. Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi?
Inisiatif ini akan terus berkelanjutan karena sektor pariwisata menjadi salah satu
sektor andalan penggerak perekonomian nasional. Inisiatif ini akan terus diperbaiki
guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata baik wisata lokal maupun wisata
mancanegara. Inisiatif pola perjalanan wisata ini merupakan salah satu ide untuk
merangsang pertumbuhan wisatawan dengan cara memberikan informasi mengenai
paket-paket wisata yang
akan dikunjungi dan tentu akan berdampak pada
meningkatkan perekonomian masyarakat seputar destinasi, pelaku usaha dan
organisasi yang bersentuhan langsung dengan kepariwisataan.
Pada saat ini inisiatif ini direplikasi dalam buku dan website. Inisiatif ini dilakukan
secara berkelanjutan akan terus ditingkatkan apakah selain buku dan website dapat di
buatkan aplikasi berbasis android atau yang lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi
informasi zaman. Dukungan dari masyarakat, HPI, PHRI, ASITA, pelaku usaha
ataupun organisasi lain diharapkan untuk dapat membantu pemerintah dalah hal ini
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk terus berinovasi demi meningkatkan
kemajuan disektor pariwisata.