VALUE PROPOSITION
Tour Guide disebut juga Tourist Guide yaitu pemandu perjalanan wisata.
Tour Guide dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Pramuwisata atau Duta Wisata.
Menurut Drs. Oka A Yoety (2010), Pramuwisata adalah seseorang yang memberi informasi
kepada wisatawan dan traveler tentang segala sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan
bilamana mereka berkunjung pada suatu objek yaitu tempat atau daerah wisata tertentu.
merupakan ujung tombak sekaligus jembatan antara kepentingan wisatawan dengan industri
pariwisata. Pramuwisata bisa menjadi teman, tuan rumah dan sumber informasi utama bagi
wisatawan sekaligus penghubung dengan budaya lokal dan destinasi pariwisata itu sendiri.
penduduk secara umum yang memiliki izin untuk memberikan bimbingan perjalanan
dan penerangan kepariwisataan dengan satu atau beberapa Bahasa tertentu terhadap
18
wisatawan baik secata perseorangan atau berkelompok
dan lain-lain yakni yang mempunyai izin untuk membimbing perjalanan dengan
yang melakukan perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara guna memberikan
kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang
dijelajahi.
Pariwisata di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini merupakan suatu bukti
keberhasilan pembangunan yang di lakukan pemerintah dan juga merupakan suatu pertanda
bahwa pendapatan masyarakat juga semakin meningkat, sehingga banyak antara wisatawan
menggunakan waktu luangnya melakukan perjalanan wisata, di dalam maupun ke luar negeri.
peranan tour guide, biro perjalanan dan agen perjalanan. Dengan kata lain diperlukan
peningkatan pelayanan pengatur perjalanan wisata yang lebih baik dan semuanya ini akhirnya
sangat tergantung pada sumber daya manusia yang profesional yang mengelolanya (Oka A
menyasar bidang keahlian tersebut yang dalam penelitian ini kami sebut sebagai Teman Trip.
memiliki ciri : (1) Membutuhkan lisensi, (2) Membutuhkan pengetahuan dalam keahlian
Pasar Expert Guide / Teman Trip di Indonesia dapat di lihat dari kebutuhan akan jumlah
wisata yang ada di Indonesia. Menurut Mentri Pariwisata Arief Yahya (Republika, 2016) pasar
Tour Guide yang ada di Indonesia sebesar 15 ribu dengan kondisi 10 ribu sudah tersertifikasi
dan 5 ribu belum tersertifikasi, kebutuhan ini dinilai masih kurang dengan peningkatan industri
pariwisata sebesar 13,91% dari tahun lalu dan membutuhkan sebanyak 4,8 ribu Tour Guide
baru per tahun untuk pariwisata nasional. Kemenpar juga akan meningkatkan kualitas Tour
Guide dengan cara sertifikasi. Berdasarkan observasi, berikut adalah penyedia jasa wisata yang
Penyedia jasa Tour Guide untuk wisata dibedakan berdasarkan dua kelompok, antara
lain Staff Guide (Biro Perjalanan) dan Expert Guide (Perorangan), kedua penyedia jasa Tour
Guide ini memiliki karateristik yang berbeda dalam memberikan jasanya untuk wisatawan.
Karateristik penyedia jasa Tour Guide yang Staff Guide (Biro perjalanan) memiliki
program serta konten wisata yang sudah dirancang oleh Biro Perjalanan tersebut dan
menjadikan Guide sebagai pelaksana dari program wisata tersebut. Sementara Experte Guide
(Perorangan) merancang sendiri program dan konten wisata untuk di nikmati oleh wisatawan
Teman Trip :
Diving / Menyelam
Surfing / Selancar
Culinary / Kuliner
Hunting / Berburu
Photography / Fotografi
Culture / kebudayaan
Berdasarkan observasi di lapangan untuk penyedia jasa Tour Guide perorangan / Expert
Guide masih mengalami beberapa kendala untuk menjalankan program wisata secara
berkelanjutan. ada yang terbentur waktu, sumber daya manusia, Sertifikasi, dan keterbatasan
media untuk melakukan promosi dari konten yang akan mereka jual.
Dari kedua penyedia jasa Tour Guide tersebut, TEMATIK memilih Expert Guide
liburan, sehingga diharapkan bisa menciptakan konten liburan yang unik dan menarik.
- Kebutuhan traveler akan kepastian dari Expert Guide dalam melakukan perjalanan
wisata.
- Belum ada layanan yang memberikan one- stop-solution untuk Expert Guide.
memberikan jasa Tour Guide dengan konten berbeda dalam menikmati pariwisata Indonesia
yang merupakan penyedia konten liburan bagi segmen wisatawan nusantara dan asing.
Wisatawan nusantara dan asing tersebut juga merupakan followers dari Expert Guide di dalam
aktifitas sosial media pribadinya. secara geografis saat ini TEMATIK akan fokus menyasar ke
wilayah Jabodetabek.
Alasan TEMATIK menyasar ke segmen tersebut karena dua aspek yaitu kebutuhan jasa
Expert Guide yang masih kurang dalam membantu promosi pariwisata Indonesia, dan
mengoptimalkan penyerapan Expert Guide yang belum terwadahi untuk dapat menjalankan
Pengukuran market size di peroleh dari data Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan
menggabungkan data pada tahun 2012-2016. Variabel yang diukur adalah jumlah Tour Guide
yang tersedia di pasar dan jumlah wisatawan nusantara dan asing setiap tahunnya. Tour guide
diukur dengan menambahkan jumlah Guide dengan jumlah kebutuhan guide tiap tahunnya.
Jumlah wisatawan diukur dengan menambahkan jumlah wisatawan yang datang tiap tahunnya
sebesar 13,91%.
Total Available Market untuk TEMATIK adalah Tour Guide yang sesuai dengan
Expert Guide diukur berdasarkan keahlian dan sertifikasi yang sesuai dengan
standarisasi dari pemerintah. berdasarkan observasi kami pasar yang tersedia untuk jasa Tour
Guide sebesar 15 ribu dan kebutuhan Expert Guide sebesar 5 ribu orang per tahunnya dan akan
Perilaku konsumen merupakan proses ketika individu atau kelompok tertentu memilih,
membeli atau mengatur produk, jasa atau ide untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat. Seiring
Di kutip dari kompas.com (2014) konsumen Indonesia mulai menyukai belanja online
seiring dengan meningkatnya penetrasi Internet dan smartphone di Indonesia. Mereka senang
membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa yang dibutuhkan.
Menurut survei (Nielsen Global Survey of E-commerce Q1 2014), urusan travelling
menempati posisi teratas dalam aktivitas belanja online orang Indonesia. Sekitar setengah dari
konsumen Indonesia berencana untuk membeli secara online tiket pesawat (55%) serta
melakukan pemesanan hotel dan biro perjalanan (46%) dalam enam bulan ke depan.
Perangkat yang paling sering digunakan untuk berbelanja online adalah smartphone. Menurut
laporan itu, Indonesia berada dalam urutan teratas secara global dalam hal penggunaan
smartphone untuk belanja online bersama dengan Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Gambar 2.1 Keinginan konsumen dalam membeli barang secara online (Nielsen Global Survey, Q1
2014)
TEMATIK melihat hal ini sebagai peluang bisnis dengan memberikan solusi berbasis
digital untuk menyambungkan antara Expert Guide dengan traveler sehingga dapat
memudahkan untuk memberi informasi wisata di Indonesia dan memberikan variasi konten
wisata untuk traveler. Penggunaan teknologi dan basis digital dibutuhkan karena dapat diakses
dengan mudah oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Kegiatan pendampingan yang
dilakukan TEMATIK kepada Expert Guide untuk membantu mengemas konten wisata yang
akan dijual dan membantu Expert Guide dalam mendapatkan sertifikasi dari pemerintah sesuai
2.2 Competition
2.2.1 Peer/Subtitute
Berikut adalah peer/substitute untuk mencari informasi atau referensi mengenai pariwisata yang
ada di Indonesia:
1. Word of Mouth
Biasanya calon traveler mencari informasi mengenai destinasi wisata dengan bertanya kepada
keluarga atau teman disekitarnya. Cara ini merupakan cara yang mudah dan praktis, Word of Mouth
(WOM) bisa memberikan input yang berharga karena Word of Mouth (WOM) merupakan opini jujur dan
apa adanya dari sudut pandang konsumen. Hingga saat ini Word of Mouth dianggap tidak membuang
2. Blog
Blog adalah sebuah catatan pribadi yang dimuat dalam posting dan disimpan dalam sebuah
halaman web online dan biasanya bersifat terbuka bagi siapa saja yang mengunjungi dan membaca isi
dari blog tersebut. Blog merupakan salah satu cara bagi calon traveler untuk mencari dan bertanya
mengenai destinasi-destinasi wisata karena pada umumnya didalam blog para calon traveler dapat
melakukan diskusi dan tanya jawab. Namun tampilan dari blog dianggap terlalu biasa sehingga calon
customer merasa kurang menarik, terpercaya dan aman karena saat ini banyak blog yang bersifat fiktif
Saat ini kota-kota besar di Indonesia sudah sangat banyak terdapat tour and travel, penggunaan
tour and travel memang memudahkan karena mereka mengatur, menyediakan pelayanan bagi
perseorangan atau kelompok untuk melakukan perjalanan berwisata dengan pilihan harga dan destinasi
yang bervariasi, namun traveler bisa saja terjebak dalam perjalanan tidak meninggalkan kesan apapun.
Kendala-kendala yang sering dialami oleh traveler yang menggunakan tour and travel merasa harga lebih
4. Travel Fair
Travel fair adalah suatu upaya untuk mempertemukan produsen dan pembeli, dimana pada acara
tersebut banyak terdapat promosi yang menguntungkan, namun kendala yang sering dijumpai pada travel
fair seperti lamanya waktu untuk menunggu waktu travel fair yang tidak menentu, harga tidak semurah
Keempat solusi peer/substitute merupakan direct competitor TEMATIK namun Travel Fair
bukanlah direct competitor. Travel Fair merupakan acara yang tidak menentu waktunya, sehingga calon
traveler tidak dapat memilih dan membeli tiket secara langsung pada saat ada waktu. Berikut adalah
- Jejakku.co
- Triptrus.com
- Kakaban.co.id
- Jelajah-Nusantara.com
- Jadi Pergi.com
Berikut adalah tabel untuk profiling kompetitor dengan TEMATIK berdasarkan observasi
peneliti. Tabel ini ditujukan untuk memudahkan dalam menganalisa perbedaan trip operator yang ada di
Indonesia
Tabel 2.1 Perbandingan kompetisi Pasar Trip Organizer di Indonesia
Berikut adalah perceptual map untuk kompetisi Trip Organizer di pasar industri pariwisata
Indonesia.
Expert Guide
Staff Guide
Perceptual Map adalah representasi visual presepsi dan preferensi konsumen. Mereka
memberikan gambar kuantitatif situasi pasar dan cara konsumen melihat produk yang berbeda,
layanan dan merek bersama berbagai dimensi. Dengan membandingkan preferensi konsumen
dengan presepsi merek, pemasar dapat mengungkapkan peluang pemenuhan konsumen yang
Variabel yang digunakan dalam perceptual map diatas berdasarkan cara setiap
kompetitor TEMATIK dalam mengemas konten wisata dan tingkat penggunaan jasa Tour
Guide. yang dimaksud dengan axis Y adalah konsep dari pemberdayaan jasa Tour Guide dalam
melakukan wisata yang di lihat dari kelompoknya jasa Staff Guide dan Expert Guide. sementara
untuk axis X adalah axis yang menunjukan variasi dari konten wisata yang ditawarkan oleh
trip organizer.
Untuk saat ini, yang fokus dalam memberikan layanan yang lebih kepada Expert Guide
dan Traveler hanyalah TEMATIK. Hal ini menjadikan TEMATIK sebagai pendahulu dalam
mengembangkan jasa Expert Guide, sehingga fokus pada Expert Guide yang memiliki keahlian
tertentu dan menawarkan konsep wisata yang berbeda dari trip organizer yang lain. berdasarkan
axis ini dapat di katakana pesaing langsung dari TEMATIK adalah Jejakku.
Dengan Customer Profile terdiri dari tiga bagian : customer jobs, customer pains dan
customer gains. Atas daftar dari permasalahan yang ingin diselesaikan (customer pains) dan
pekerjaan (customer jobs) oleh pihak Teman Trip (Expert Guide) berikut adalah permasalahan
Hal-hal yang diharapkan oleh penyedia jasa Expert Guide terkait dari kendala dan
tugasnya terkait traveler adalah sebagai berikut:
Expert Guide / Teman Trip
1. Meningkatkan eksistensi dan popularitas di kalangan traveler
2. Membantu berpartisipasi dalam mengembangkan pariwisata Indonesia
3. Menghemat beban biaya sumberdaya manusia
4. Kemudahan untuk mengakomodir jasa protokoler (akomodasi, transport
& logistik)
yang dirasakan oleh expert guide adalah untuk mendapatkan solusi kemudahan pada saat
menjalankan traveling dan mendaptkan sertifikat jasa tour guide yang disarankan pemerintah.
berdasarkan harapan (gain) yang diinginkan oleh expert guide adalah bagaimana cara agar
dapat mengembangkan pariwisata Indonesia dengan cara yang mudah, aman dan terpercaya.
Disisi traveler, permasalahan yang ingin diselesaikan (customer pains) dan tugas yang dalam
hal berwisata adalah tujuan utama (customer jobs) perlu lakukan sebagai berikut:
Traveler / Tripper
Customer Jobs Customer Pains
1. Mencari informasi pariwisata di1. 1. Keterbatasan informasi wisata yang masih umum
Indonesia
2. Mencari konten wisata yang2. 2. Itenerary wisata yang ada masih umum / standar
menarik
3. Kepastian dari layanan jasa trip3. 3. Kepastian trip organizer
organizer
4. Mencari trip organizer yang4. 4. Trip organizer kurang profesional
profesional
5. Mencari jasa protokoler5. 5. Keterbatasan waktu dalam mencari jasa
(akomodasi, transportasi, & protokoler (akomodasi, transportasi & logistik)
logistik) yang sesuai
6. Mencari waktu yang sesuai dengan6. 6. Waktu yang berlibur yang terhambat oleh
berlibur aktifitas harian.
7. Keamanan, kenyamanan dan7. 7. Layanan yang tidak menjanjikan keamanan,
kemudahan dalam berwisata kenyamaman dan kemudahan.
Hal-hal yang diharapkan (customer gain) oleh Traveler / Tripper terkait permasalahan dan
Traveler / Tripper
logistik)
Indonesia, jasa trip organizer yang professional dalam menjalankan trip, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan, juga konten wisata yang berbeda dari umumnya.Harapan
(gain) yang diinginkan adalah untuk menemukan solusi yang efektif agar dapat langsung
Lebih lanjut, untuk tools Value Maps kami kembali membagi menjadi dua pihak :
expert guide / teman trip dan traveler / tripper. Value Maps sendiri terbagi menjadi tiga
(3) bagian : product & service, pain relievers dan creators. Hasil dari survey kami
TEMATIK akan menawarkan produk yang berbeda dan menarik untuk expert guide. Produk
ini akan membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mengembangkan keahlian
dari expert guide dan membantu dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia. Hal yang
2) Pain Relievers
Expert Guide / Teman Trip Traveler / Tripper
1. Menghemat waktu dan tenaga kerja1. 1. Kebutuhan akan konten wisata
bagi para expert guide untuk membuat yang menarik dan berbeda
konten wisata
2. Layanan yang membantu expert guide2. 2. Menghapus ketergantungan
dalam meningkatkan eksistensi dan traveler untuk menggunakan trip
popularitas dari jumlah followers organizer yang belum pasti.
3. Memberikan kemudahan sertifikasi3. 3. Kualitas layanan yang professional
jasa tour guide dari jasa trip organizer
4. Kemudahan dalam mengatur jasa4. 4. Informasi destinasi wisata yang
protokoler (akomodasi, logistik dan menarik dan berbeda
transportasi)
5. Mengatur konten wisata agar dapat5. 5. Keamanan, kenyamanan dan
berjalan secara berkelanjutan kemudahan dalam melakukan
perjalanan wisata
Tabel 2.7 Pain Relievers
Beban yang disesaikan oleh TEMATIK adalah memastikan adanya interaksi antara
expert guide dan traveler, agar informasi akan kebutuhan untuk menikmati wisata Indonesia
sudah tepat begitu juga sebaliknya, agar konten wisata dapat sampai ke traveler yang sesuai
3) Gain Creators
Expert Guide / Teman Trip Traveler / Tripper
1. Mendapatkan cara baru untuk 1. Meningkatkan preferensi untuk
menyalurkan konten wisata yang berlibur yang sesuai dengan
sesuai dengan keahliannya. kebutuhan.
2. Sharing pengalaman dan 2. Merasakan pengalaman langsung
penlaman dan pengtahuan yang dengan expert guide yang
dimiliki oleh expert guide menjadi influencer
3. Calon traveler mengetahui 3. Dapat mencari konten wisata dan
dengan berlibur dengan siapa deistinasi wisata yang berbeda dan
dan konten wisata apa yang menarik dengan mudah, aman dan
ditawarkan terpercaya
Tabel 2.8 Gain Creators
Dari segi expert guide. TEMATIK menyediakan sebuah platform digital agar
memudahkan expert guide untuk menawarkan konten wisata sehingga bisa langsung tersasar
kepada traveler yang memiliki minat sama. Dengan menggunakan TEMATIK, expert guide
memastikan segala kebutuhan untuk berlibur sudah terpenuhi dan layanan yang diberikan