NIM : 220911030008
DOSEN PENGAMPU : Dr. Dra. JULAIHA KIAY MODJO M.Hum
Orientasinya Melayani
Industri Pariwisata Pada Dasarnya Berorientasi Untuk Melayani Orang Lain
Atau Pelaku Perjalanan Wisata. Entah Itu Terkait Pelayanan Hotel, Moda
Transportasi, Di Tempattempat Wisata, Dan Sebagainya.
Saling Berkaitan
Ciri Industri Pariwisata Berikutnya Adalah Saling Berkaitan.
Contohnya Begini, Destinasi Wisata Di Suatu Tempat Akan Banyak Dikunjungi
Manakala Tersedia Sarana Transportasi Yang Memadai, Ada Fasilitas
Akomodasi Seperti Hotel Dan Motel, Restoran Atau Pusat Kuliner Juga Mudah
Ditemukan.
Cukup Berisiko
Investasi Di Industri Pariwisata Tidaklah Murah. Contohnya, Untuk
Membangun Hotel, Menyediakan Sarana Prasarana Di Destinasi Wisata, Atau
Mendirikan Restoran Tentu Membutuhkan Investasi Besar. Risikonya Pun
Tidak Ringan.
Buktinya, Ketika Pandemi, Industri Pariwisata Menjadi Salah Satu Sektor
Usaha Yang Paling Berat Terkena Imbasnya.
Sifatnya Relatif
Ciri Industri Pariwisata Selanjutnya Adalah Bersifat Relatif.
Seringkali Dipengaruhi Musim, Lokasi, Demografi Wisatawan, Obyek
Wisata, Dan Sebagainya.
Agen Travel
Yang Pertama Adalah Agen Travel Yang Bertugas Untuk Merencanakan
Kegiatan Wisata Dari Awal Hingga Pulang Kembali.
Sewa Kendaraan
Penyewaan Kendaraan Di Kawasan Wisata Untuk Menunjang Kegiatan Wisata.
Produksi Kerajinan
Usaha Yang Memproduksi Dan Menjual Kerajinan Tangan Khas Daerah Wisata
Masuk Dalam Contoh Industri Pariwisata.
Tour Guide
Tour Guide Merupakan Contoh Industri Wisatawan Dalam Perjalanan Wisata
Mereka.
Restoran.
Bidang Restoran Difokuskan Pada Layanan Dan Jenis Makanannya. Selain Itu
Di Sini Juga Memperhatikan Berbagai Hal Seperti Kandungan Gizi, Kesehatan
Makanan Dan Lingkungannya, Penemuan Makanan Baru Maupun
Tradisional, Dsb.
Penginapan.
Dapat Berbentuk Hotel, Villa, Motel, Resort, Wisma, Dsb Yang Dapat Diakses
Di Daerah Tempat Wisata. Dalam Pengembangannya Perlu Memperhatikan
Beberapa Hal Seperti Strategi
Pemasaran, Pelayanan, Integrasi, Akomodasi, Dsb Yang Berhubungan Dengan
Wisata.
Transportasi.
Berbagai Sarana Dan Prasarana Angkutan Wisata Seperti Kendaraan
Pribadi, Pesawat, Kapal, Kereta Api, Dan Lainnya Juga Masuk Dalam Aspek
Ini.
Kemenparekraf bertanggung jawab untuk mengembangkan pariwisata di
Indonesia dan meningkatkan daya saing industri pariwisata nasional.
Kemenparekraf bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelaku industri
pariwisata, masyarakat lokal, dan berbagai lembaga terkait lainnya untuk
mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, di tingkat daerah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga
memiliki tugas untuk mengembangkan pariwisata di wilayah masing-masing.
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan
mempromosikan destinasi wisata di wilayahnya, serta memperkuat kerja sama
dengan pelaku industri pariwisata dan masyarakat lokal untuk meningkatkan
daya saing pariwisata daerah.
‘‘Selain pemerintah, pelaku industri pariwisata juga memiliki peran yang sangat
penting dalam pengembangan industri pariwisata di Indonesia.
Pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, agen perjalanan, dan penyedia
jasa wisata lainnya, harus mematuhi regulasi dan standar yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, serta berkontribusi untuk meningkatkan kualitas produk
pariwisata dan pengalaman wisatawan di Indonesia.
‘‘ Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan
industri pariwisata, salah satunya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan
untuk memperkuat daya saing.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat beberapa
strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri
pariwisata di Indonesia.
Aksesibilitas yang baik akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi
berbagai destinasi wisata yang tersebar di Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai destinasi wisata yang sangat menarik, namun
kualitas produk pariwisata masih perlu ditingkatkan.
Pemerintah dapat memperkuat regulasi terkait kualitas produk pariwisata dan
juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku industri pariwisata.
Pemerintah dapat bekerja sama dengan pelaku industri pariwisata untuk
membuat kampanye branding pariwisata Indonesia yang efektif dan juga
memperkenalkan berbagai destinasi wisata baru yang ada di Indonesia.
Ruang Lingkup Industri Pariwisata
Ruang lingkup industri pariwisata mencakup penyediaan berbagai layanan jasa,
kuliner, dan atraksi. Ruang lingkup industri pariwisata ini disesuaikan oleh
pedoman dasar United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
Menurut UNWTO ruang lingkup industri pariwisata bisa dikelompokan menjadi
tujuh, yaitu:
1. Jasa akomodasi Jasa akomodasi mencakup segala jenis usaha penyedia
layanan akomodasi atau penginapan yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Di
antaranya yakni hotel, resor, vila, hostel, losmen, dan semua jenis tempat
penginapan yang menyediakan tempat tinggal sementara.
2.Jasa transportasi berperan dalam meningkatkan mobilitas wisatawan untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
3. Jasa penyediaan makanan dan minuman Jasa penyediaan makanan dan
minuman juga termasuk dalam ruang lingkup industri pariwisata.
4. Atraksi wisata Ruang lingkup industri pariwisata lainnya adalah penyediaan
atraksi wisata.
Contoh atraksi wisata yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu taman
nasional, tempat bersejarah, museum, galeri seni, pantai, pusat perbelanjaan,
dan festival budaya.
5. Jasa keuangan Jasa keuangan juga termasuk usaha yang penting dalam
industri pariwisata.
6. Jasa pemanduan dan biro perjalanan Ruang lingkup industri pariwisata
berikutnya adalah jasa pemanduan dan biro perjalanan. Sektor ini berperan
dalam membantu wisatawan merencanakan dan menjalani perjalanan mereka
Tidak hanya itu, layanan biro perjalanan juga membantu wisatawan dalam
mengatur akomodasi, transportasi, dan menyediakan paket liburan.
7. Pengembangan daerah wisata Pengembangan daerah wisata juga berperan
penting dalam industri pariwisata.
SDM PERAN PEMANDU WISATA
Pemandu wisata/Pramuwisata atau kerap disebut tour guide merupakan profesi
di bidang pariwisata. Pemandu wisata bertanggung jawab mendampingi
wisatawan dan memberikan petunjuk serta bimbingan kepada wisatawan.
Menjadi pemandu wisata, Kita harus mampu menjelaskan seluk beluk tempat-
tempat yang dikunjungi saat perjalanan wisata. Pemandu wisata juga bisa
membantu keperluan wisatawan lainnya. Biasanya pemandu wisata berasal dari
daerah wisata yang bersangkutan.Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah
seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran
kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut,
antara lain mengunjungi objek dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran,
dan aktivitas wisata lainnya dan untuk itu ia mendapatkan ketidakseimbangan
tertentu.
Peran dan Tanggung Jawab Pemandu Wisata atau Pemandu Wisata
- Melakukan penelitian dan perencanaan tur
- Mempersiapkan dan memberikan presentasi tentang tujuan wisata
- Menawarkan saran tamasya
- Mengatur dan memimpin kunjungan
- Penyelesaian masalah tentang Paspor, Visa maupun dokumen perjalanan
lainnya
- Menerjemahkan dan menafsirkan objek wisata, khususnya perjalanan
museum, keagamaan ataupun area terlarang
- Mengangkut dan menemani wisatawan.
Akan tetapi, memiliki kualifikasi kejuruan nasional atau gelar dalam mata
pelajaran yang sesuai seperti waktu luang, perjalanan, pariwisata, atau bahasa
mungkin merupakan keuntungan.
Ada program pelatihan pemandu wisata terakreditasi yang mencakup berbagai
tujuan, termasuk perjalanan khusus keagamaan, misalnya Umrah, ziarah ke
tempat khusus keagamaan, dan yang memungkinkan kamu memenuhi syarat di
tiga tingkat berbeda untuk tiga jenis pemandu: di lokasi, pada jalan-jalan
berpemandu, dan di kendaraan yang bergerak.
PROFIT PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
MASYARAKAT
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus
dimanfaatkan untuk pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari
pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi Berkembangnya mata rantai pendapatan dari 1 sektor unit usaha ke
unit usaha lainnya yaitu dampak terhadap pendapatan pajak bagi pemerintah
untuk mengentaskan kemiskinan.
Sektor pariwisata dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah nilai
tukar, program promosi wisata dan jumlah kunjungan.
Dampak sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Pariwisata memiliki 3 aspek pengaruh yaitu:
-Aspek ekonomis, sumber devisa dan pajak-pajak
-Aspek sosial, penciptaan lapangan kerja
-Aspek budaya
Pariwisata tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan devisa saja tetapi
menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata oleh
karena itu sektor ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
Hal inilah yang menjadi alasan berbagai negara termotivasi untuk
mengembangkan sektor pariwisata. Permintaan dalam pariwisata dapat berupa
pemandangan yang indah, udara yang segar, langit yang cerah, mata yang bersih
dan sebagainya.
Berbeda dengan permintaan terhadap barang atau jasa pada umumnya,
permintaan industri pariwisata memiliki karakter sendiri yaitu terpusat pada
tempat-tempat tertentu, sangat dipengaruhi oleh musim, bersaing dengan
permintaan barang barang mewah, tergantung tersedianya waktu senggang atau
hari libur, teknologi transportasi. Aksebilitas dan terpusat pada tempat-tempat
tertentu yang dinilai indah.
DOMINASI PENGUNJUNG WISATA BAIK LOKAL DOMESTIK
MAUPUN MANCANEGARA
Publikasi Statistik Wisatawan Nusantara 2020 merupakan publikasi rutin
tahunan yang disusun dan disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Publikasi
ini berisi tentang profil wisatawan nusantara, maksud/tujuan perjalanan,
akomodasi yang digunakan, lama bepergian, dan rata-rata pengeluaran terkait
dengan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk Indonesia di dalam wilayah
teritorial Indonesia. Berbeda dengan publikasi sebelumnya, data yang disajikan
dalam publikasi ini berbasis Mobile Phone Data (MPD) dan Survei Digital
Wisatawan Nusantara 2020. Survei Digital dilakukan di seluruh kabupaten/kota
di Indonesia dengan cara mengirimkan link kuesioner yang disiapkan di web
survey. Perubahan cara pengumpulan data yang digunakan dikarenakan
menggunakan MPD terbukti lebih akurat, lebih granular, lebih cepat, serta
efisien dibanding dengan survei langsung ke rumah tangga.Berdasarkan sumber
yang diberikan, telah terjadi pergeseran tren perjalanan internasional
pascapandemi. Meskipun rinciannya bervariasi antara destinasi domestik dan
internasional, terdapat beberapa pengamatan penting:
1. Destinasi Domestik : Destinasi di Indonesia, seperti Bali, mengalami
peningkatan jumlah wisatawan lokal pascapandemi. Hal ini menunjukkan
peningkatan pariwisata domestik, yang sejalan dengan temuan2Dan6.
2. Tujuan Internasional : Eropa dan Asia, khususnya Jepang, menjadi lebih
menarik bagi wisatawan internasional. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan
dari1Dan2, dan tren penurunan destinasi Eropa10.
3. Motivasi Bepergian : Keinginan untuk belajar dan mengeksplorasi hal-hal
baru, serta kebutuhan penyegaran mental, telah diidentifikasi sebagai
motivasi utama untuk bepergian58.
4. Perilaku Wisatawan Pasca-Pandemi : Pasca-pandemi, wisatawan lebih
cenderung mengunjungi destinasi-destinasi yang jarang dikunjungi atau
terpencil, hal ini sejalan dengan temuan dari9.
5. Demografi Wisatawan : Terjadi pergeseran demografi wisatawan
pascapandemi. Wisatawan domestik cenderung berusia lebih muda,
sedangkan wisatawan internasional cenderung berusia lebih tua10.
Berdasarkan pengamatan tersebut, tindakan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi sumber pendapatan devisa negara.
Pendapatan dari sektor pariwisata dapat membantu menjaga keseimbangan
neraca pembayaran serta memperkuat nilai tukar mata uang domestik.
Pengeluaran wisatawan juga akan memberikan stimulus kepada sektor-sektor
ekonomi lainnya.
Namun demikian, sektor pariwisata juga memiliki tantangan dan risiko yang
perlu diperhatikan. Fluktuasi nilai tukar mata uang, perubahan situasi politik,
dan bencana alam dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya yang berkelanjutan dalam mengembangkan dan
memperkuat sektor pariwisata agar dapat memberikan dampak positif yang
berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam sektor pariwisata, terdapat berbagai jenis pekerjaan yang dapat menyerap
tenaga kerja lokal, seperti pemandu wisata, karyawan hotel, sopir taksi, dan
penjual suvenir. Dengan adanya peningkatan permintaan akan tenaga kerja di
sektor pariwisata, tingkat pengangguran dapat dikurangi dan pendapatan
masyarakat dapat meningkat.
Selain itu, sektor pariwisata juga memiliki potensi untuk memajukan sektor lain
dalam perekonomian. Misalnya, dengan adanya pariwisata yang berkembang,
sektor industri kreatif, seperti kerajinan tangan, seni, dan kuliner, dapat
berkembang pesat. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk
mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan mereka.
Selain itu, pelaku industri pariwisata juga perlu berperan aktif dalam menjaga
kualitas layanan dan kelestarian lingkungan. Masyarakat juga dapat ikut
berperan dengan menjaga kebersihan dan keramahan saat berinteraksi dengan
wisatawan.
Pertama, Atraksi merupakan daya tarik utama yang ditawarkan oleh suatu
destinasi pariwisata. Ini bisa berupa tempat wisata alam seperti pantai, gunung,
dan danau yang menarik bagi wisatawan yang suka keindahan alam. Selain itu,
atraksi juga bisa berupa tempat wisata budaya dan sejarah seperti candi,
museum, dan situs bersejarah yang menawarkan wawasan tentang warisan
budaya suatu daerah. Terakhir, atraksi juga bisa berupa hiburan seperti taman
bermain, acara musik, dan pertunjukan seni yang menarik minat wisatawan
yang mencari kesenangan dan hiburan.
Secara umum, terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong wisatawan untuk
bersedia pergi mengunjungi lokasi wisata, yaitu:
1. Sesuatu untuk dilihat, umumnya merupakan alasan pertama bagi wisatawan
untuk bersedia berkunjung ke lokasi wisata
2. Sesuatu untuk dilakukan, yaitu kegiatan atau fasilitas yang tersedia di lokasi
wisata yang dapat membuat membuat wisatawan merasa nyaman untuk
melakukan beragam aktivitas di lokasi wisata.
3. Sesuatu untuk dibeli, yaitu suatu lokasi wisata perlu memiliki fasilitas untuk
berbelanja souvenir atau hasil kerajinan sebagai oleh-oleh.
4. Sesuatu untuk diketahui, yaitu selain memberikan ketiga hal tersebut di atas,
juga dapat memberikan informasi serta edukasi bagi wisatawan.