Anda di halaman 1dari 17

NAMA : GARY ABEL NICHOLAS RUMAPEA

NIM : 220911030008
DOSEN PENGAMPU : Dr. Dra. JULAIHA KIAY MODJO M.Hum

RANGKUMAN MATERI KEPARIWISATAAN

A.Hubungan Pelaku Industri Pariwisata


Mengacu Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009
Menjelaskan, Industri Pariwisata Adalah Kumpulan Usaha Pariwisata Yang
Saling Berkaitan, Dalam Rangka Menghasilkan Barang Atau Jasa Untuk
Memenuhi Kebutuhan Wisatawan Dalam Penyelenggaraan
Pariwisata.Sedangkan Melansir Sejumlah Sumber, Industri Pariwisata Bertujuan
Mengakomodir Kebutuhan Orang Yang Bepergian Dari Satu Lokasi Ke Lokasi
Lain.Bisa Untuk Tujuan Rekreasi Atau Bisnis. Itu Kenapa Industri
Perhotelan, Transportasi, Menjadi Bagian Dari Industri Pariwisata.
Pelaku Wisata: Yaitu Pengunjung Atau Wisatawan Destinasi Terdiri Dari
Wisatawan Dan Pelancong Yang Berperan Sebagai Konsumen.

Orientasinya Melayani
Industri Pariwisata Pada Dasarnya Berorientasi Untuk Melayani Orang Lain
Atau Pelaku Perjalanan Wisata. Entah Itu Terkait Pelayanan Hotel, Moda
Transportasi, Di Tempattempat Wisata, Dan Sebagainya.

Saling Berkaitan
Ciri Industri Pariwisata Berikutnya Adalah Saling Berkaitan.
Contohnya Begini, Destinasi Wisata Di Suatu Tempat Akan Banyak Dikunjungi
Manakala Tersedia Sarana Transportasi Yang Memadai, Ada Fasilitas
Akomodasi Seperti Hotel Dan Motel, Restoran Atau Pusat Kuliner Juga Mudah
Ditemukan.

Cukup Berisiko
Investasi Di Industri Pariwisata Tidaklah Murah. Contohnya, Untuk
Membangun Hotel, Menyediakan Sarana Prasarana Di Destinasi Wisata, Atau
Mendirikan Restoran Tentu Membutuhkan Investasi Besar. Risikonya Pun
Tidak Ringan.
Buktinya, Ketika Pandemi, Industri Pariwisata Menjadi Salah Satu Sektor
Usaha Yang Paling Berat Terkena Imbasnya.
Sifatnya Relatif
Ciri Industri Pariwisata Selanjutnya Adalah Bersifat Relatif.
Seringkali Dipengaruhi Musim, Lokasi, Demografi Wisatawan, Obyek
Wisata, Dan Sebagainya.

Agen Travel
Yang Pertama Adalah Agen Travel Yang Bertugas Untuk Merencanakan
Kegiatan Wisata Dari Awal Hingga Pulang Kembali.

Sewa Kendaraan
Penyewaan Kendaraan Di Kawasan Wisata Untuk Menunjang Kegiatan Wisata.

Produksi Kerajinan
Usaha Yang Memproduksi Dan Menjual Kerajinan Tangan Khas Daerah Wisata
Masuk Dalam Contoh Industri Pariwisata.

Tour Guide
Tour Guide Merupakan Contoh Industri Wisatawan Dalam Perjalanan Wisata
Mereka.
Restoran.
Bidang Restoran Difokuskan Pada Layanan Dan Jenis Makanannya. Selain Itu
Di Sini Juga Memperhatikan Berbagai Hal Seperti Kandungan Gizi, Kesehatan
Makanan Dan Lingkungannya, Penemuan Makanan Baru Maupun
Tradisional, Dsb.
Penginapan.
Dapat Berbentuk Hotel, Villa, Motel, Resort, Wisma, Dsb Yang Dapat Diakses
Di Daerah Tempat Wisata. Dalam Pengembangannya Perlu Memperhatikan
Beberapa Hal Seperti Strategi
Pemasaran, Pelayanan, Integrasi, Akomodasi, Dsb Yang Berhubungan Dengan
Wisata.
Transportasi.
Berbagai Sarana Dan Prasarana Angkutan Wisata Seperti Kendaraan
Pribadi, Pesawat, Kapal, Kereta Api, Dan Lainnya Juga Masuk Dalam Aspek
Ini.
Kemenparekraf bertanggung jawab untuk mengembangkan pariwisata di
Indonesia dan meningkatkan daya saing industri pariwisata nasional.
Kemenparekraf bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelaku industri
pariwisata, masyarakat lokal, dan berbagai lembaga terkait lainnya untuk
mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, di tingkat daerah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga
memiliki tugas untuk mengembangkan pariwisata di wilayah masing-masing.
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan
mempromosikan destinasi wisata di wilayahnya, serta memperkuat kerja sama
dengan pelaku industri pariwisata dan masyarakat lokal untuk meningkatkan
daya saing pariwisata daerah.
‘‘Selain pemerintah, pelaku industri pariwisata juga memiliki peran yang sangat
penting dalam pengembangan industri pariwisata di Indonesia.
Pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, agen perjalanan, dan penyedia
jasa wisata lainnya, harus mematuhi regulasi dan standar yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, serta berkontribusi untuk meningkatkan kualitas produk
pariwisata dan pengalaman wisatawan di Indonesia.
‘‘ Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan
industri pariwisata, salah satunya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan
untuk memperkuat daya saing.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat beberapa
strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri
pariwisata di Indonesia.
Aksesibilitas yang baik akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi
berbagai destinasi wisata yang tersebar di Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai destinasi wisata yang sangat menarik, namun
kualitas produk pariwisata masih perlu ditingkatkan.
Pemerintah dapat memperkuat regulasi terkait kualitas produk pariwisata dan
juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku industri pariwisata.
Pemerintah dapat bekerja sama dengan pelaku industri pariwisata untuk
membuat kampanye branding pariwisata Indonesia yang efektif dan juga
memperkenalkan berbagai destinasi wisata baru yang ada di Indonesia.
Ruang Lingkup Industri Pariwisata
Ruang lingkup industri pariwisata mencakup penyediaan berbagai layanan jasa,
kuliner, dan atraksi. Ruang lingkup industri pariwisata ini disesuaikan oleh
pedoman dasar United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
Menurut UNWTO ruang lingkup industri pariwisata bisa dikelompokan menjadi
tujuh, yaitu:
1. Jasa akomodasi Jasa akomodasi mencakup segala jenis usaha penyedia
layanan akomodasi atau penginapan yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Di
antaranya yakni hotel, resor, vila, hostel, losmen, dan semua jenis tempat
penginapan yang menyediakan tempat tinggal sementara.
2.Jasa transportasi berperan dalam meningkatkan mobilitas wisatawan untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
3. Jasa penyediaan makanan dan minuman Jasa penyediaan makanan dan
minuman juga termasuk dalam ruang lingkup industri pariwisata.
4. Atraksi wisata Ruang lingkup industri pariwisata lainnya adalah penyediaan
atraksi wisata.
Contoh atraksi wisata yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu taman
nasional, tempat bersejarah, museum, galeri seni, pantai, pusat perbelanjaan,
dan festival budaya.
5. Jasa keuangan Jasa keuangan juga termasuk usaha yang penting dalam
industri pariwisata.
6. Jasa pemanduan dan biro perjalanan Ruang lingkup industri pariwisata
berikutnya adalah jasa pemanduan dan biro perjalanan. Sektor ini berperan
dalam membantu wisatawan merencanakan dan menjalani perjalanan mereka
Tidak hanya itu, layanan biro perjalanan juga membantu wisatawan dalam
mengatur akomodasi, transportasi, dan menyediakan paket liburan.
7. Pengembangan daerah wisata Pengembangan daerah wisata juga berperan
penting dalam industri pariwisata.
SDM PERAN PEMANDU WISATA
Pemandu wisata/Pramuwisata atau kerap disebut tour guide merupakan profesi
di bidang pariwisata. Pemandu wisata bertanggung jawab mendampingi
wisatawan dan memberikan petunjuk serta bimbingan kepada wisatawan.
Menjadi pemandu wisata, Kita harus mampu menjelaskan seluk beluk tempat-
tempat yang dikunjungi saat perjalanan wisata. Pemandu wisata juga bisa
membantu keperluan wisatawan lainnya. Biasanya pemandu wisata berasal dari
daerah wisata yang bersangkutan.Pramuwisata (guide) pada hakekatnya adalah
seseorang yang menemani, memberikan informasi dan bimbingan serta saran
kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisatanya. Aktivitas tersebut,
antara lain mengunjungi objek dan atraksi wisata, berbelanja, makan di restoran,
dan aktivitas wisata lainnya dan untuk itu ia mendapatkan ketidakseimbangan
tertentu.
Peran dan Tanggung Jawab Pemandu Wisata atau Pemandu Wisata
- Melakukan penelitian dan perencanaan tur
- Mempersiapkan dan memberikan presentasi tentang tujuan wisata
- Menawarkan saran tamasya
- Mengatur dan memimpin kunjungan
- Penyelesaian masalah tentang Paspor, Visa maupun dokumen perjalanan
lainnya
- Menerjemahkan dan menafsirkan objek wisata, khususnya perjalanan
museum, keagamaan ataupun area terlarang
- Mengangkut dan menemani wisatawan.

Kualifikasi dan pelatihan yang dibutuhkan

Akan tetapi, memiliki kualifikasi kejuruan nasional atau gelar dalam mata
pelajaran yang sesuai seperti waktu luang, perjalanan, pariwisata, atau bahasa
mungkin merupakan keuntungan.
Ada program pelatihan pemandu wisata terakreditasi yang mencakup berbagai
tujuan, termasuk perjalanan khusus keagamaan, misalnya Umrah, ziarah ke
tempat khusus keagamaan, dan yang memungkinkan kamu memenuhi syarat di
tiga tingkat berbeda untuk tiga jenis pemandu: di lokasi, pada jalan-jalan
berpemandu, dan di kendaraan yang bergerak.
PROFIT PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
MASYARAKAT
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus
dimanfaatkan untuk pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari
pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi Berkembangnya mata rantai pendapatan dari 1 sektor unit usaha ke
unit usaha lainnya yaitu dampak terhadap pendapatan pajak bagi pemerintah
untuk mengentaskan kemiskinan.
Sektor pariwisata dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah nilai
tukar, program promosi wisata dan jumlah kunjungan.
Dampak sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Pariwisata memiliki 3 aspek pengaruh yaitu:
-Aspek ekonomis, sumber devisa dan pajak-pajak
-Aspek sosial, penciptaan lapangan kerja
-Aspek budaya
Pariwisata tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan devisa saja tetapi
menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata oleh
karena itu sektor ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
Hal inilah yang menjadi alasan berbagai negara termotivasi untuk
mengembangkan sektor pariwisata. Permintaan dalam pariwisata dapat berupa
pemandangan yang indah, udara yang segar, langit yang cerah, mata yang bersih
dan sebagainya.
Berbeda dengan permintaan terhadap barang atau jasa pada umumnya,
permintaan industri pariwisata memiliki karakter sendiri yaitu terpusat pada
tempat-tempat tertentu, sangat dipengaruhi oleh musim, bersaing dengan
permintaan barang barang mewah, tergantung tersedianya waktu senggang atau
hari libur, teknologi transportasi. Aksebilitas dan terpusat pada tempat-tempat
tertentu yang dinilai indah.
DOMINASI PENGUNJUNG WISATA BAIK LOKAL DOMESTIK
MAUPUN MANCANEGARA
Publikasi Statistik Wisatawan Nusantara 2020 merupakan publikasi rutin
tahunan yang disusun dan disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Publikasi
ini berisi tentang profil wisatawan nusantara, maksud/tujuan perjalanan,
akomodasi yang digunakan, lama bepergian, dan rata-rata pengeluaran terkait
dengan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk Indonesia di dalam wilayah
teritorial Indonesia. Berbeda dengan publikasi sebelumnya, data yang disajikan
dalam publikasi ini berbasis Mobile Phone Data (MPD) dan Survei Digital
Wisatawan Nusantara 2020. Survei Digital dilakukan di seluruh kabupaten/kota
di Indonesia dengan cara mengirimkan link kuesioner yang disiapkan di web
survey. Perubahan cara pengumpulan data yang digunakan dikarenakan
menggunakan MPD terbukti lebih akurat, lebih granular, lebih cepat, serta
efisien dibanding dengan survei langsung ke rumah tangga.Berdasarkan sumber
yang diberikan, telah terjadi pergeseran tren perjalanan internasional
pascapandemi. Meskipun rinciannya bervariasi antara destinasi domestik dan
internasional, terdapat beberapa pengamatan penting:
1. Destinasi Domestik : Destinasi di Indonesia, seperti Bali, mengalami
peningkatan jumlah wisatawan lokal pascapandemi. Hal ini menunjukkan
peningkatan pariwisata domestik, yang sejalan dengan temuan2Dan6.
2. Tujuan Internasional : Eropa dan Asia, khususnya Jepang, menjadi lebih
menarik bagi wisatawan internasional. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan
dari1Dan2, dan tren penurunan destinasi Eropa10.
3. Motivasi Bepergian : Keinginan untuk belajar dan mengeksplorasi hal-hal
baru, serta kebutuhan penyegaran mental, telah diidentifikasi sebagai
motivasi utama untuk bepergian58.
4. Perilaku Wisatawan Pasca-Pandemi : Pasca-pandemi, wisatawan lebih
cenderung mengunjungi destinasi-destinasi yang jarang dikunjungi atau
terpencil, hal ini sejalan dengan temuan dari9.
5. Demografi Wisatawan : Terjadi pergeseran demografi wisatawan
pascapandemi. Wisatawan domestik cenderung berusia lebih muda,
sedangkan wisatawan internasional cenderung berusia lebih tua10.
Berdasarkan pengamatan tersebut, tindakan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:

 Untuk operator pariwisata : Fokus pada pengembangan destinasi yang jarang


dikunjungi atau terpencil, karena destinasi tersebut tampaknya lebih menarik
bagi wisatawan pascapandemi.
 Bagi organisasi pengelola destinasi : Akan bermanfaat untuk berinvestasi
dalam memasarkan destinasi-destinasi yang jarang dikunjungi atau terpencil,
dengan menargetkan wisatawan domestik berusia muda dan wisatawan
internasional lanjut usia.
 Bagi agen perjalanan : Mereka harus mempertimbangkan untuk
mempromosikan destinasi-destinasi yang jarang dikunjungi atau terpencil,
serta menciptakan pengalaman yang unik dan mendalam bagi wisatawan
domestik muda dan wisatawan internasional lanjut usia.
 Untuk destinasi : Mereka harus terus meningkatkan pengalaman pengunjung,
dengan fokus pada penyediaan pengalaman unik dan mendalam yang
memenuhi keinginan eksplorasi dan penyegaran mental. Mereka juga harus
mempertimbangkan untuk mengembangkan destinasi-destinasi yang jarang
dikunjungi atau terpencil, dengan menyasar wisatawan domestik yang lebih
muda dan wisatawan internasional yang lebih tua.

PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERMENGHADAP


PERTUMBUHAN INDONESIA
Pengaruh sektor pariwisata terhadap pertumbuhan Indonesia sangat penting dan
signifikan. Sektor pariwisata memiliki potensi besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan
pendapatan negara.

Salah satu dampak positif sektor pariwisata adalah peningkatan jumlah


kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional. Dengan adanya
kunjungan wisatawan, akan terjadi peningkatan permintaan akan berbagai jenis
barang dan jasa, seperti akomodasi, transportasi, makanan, dan souvenir. Hal ini
akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan sektor-sektor
terkait dalam perekonomian Indonesia.

Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi sumber pendapatan devisa negara.
Pendapatan dari sektor pariwisata dapat membantu menjaga keseimbangan
neraca pembayaran serta memperkuat nilai tukar mata uang domestik.
Pengeluaran wisatawan juga akan memberikan stimulus kepada sektor-sektor
ekonomi lainnya.

Namun demikian, sektor pariwisata juga memiliki tantangan dan risiko yang
perlu diperhatikan. Fluktuasi nilai tukar mata uang, perubahan situasi politik,
dan bencana alam dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan. Oleh
karena itu, perlu adanya upaya yang berkelanjutan dalam mengembangkan dan
memperkuat sektor pariwisata agar dapat memberikan dampak positif yang
berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan demikian, pengaruh sektor pariwisata terhadap pertumbuhan Indonesia


sangat penting dan perlu diperhatikan dalam upaya pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan.

Sektor pariwisata memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap


pertumbuhan Indonesia dalam berbagai aspek. Salah satu dampak utama dari
sektor pariwisata adalah kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, sektor pariwisata mampu
menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara.

Dalam sektor pariwisata, terdapat berbagai jenis pekerjaan yang dapat menyerap
tenaga kerja lokal, seperti pemandu wisata, karyawan hotel, sopir taksi, dan
penjual suvenir. Dengan adanya peningkatan permintaan akan tenaga kerja di
sektor pariwisata, tingkat pengangguran dapat dikurangi dan pendapatan
masyarakat dapat meningkat.

Selain itu, sektor pariwisata juga memiliki potensi untuk memajukan sektor lain
dalam perekonomian. Misalnya, dengan adanya pariwisata yang berkembang,
sektor industri kreatif, seperti kerajinan tangan, seni, dan kuliner, dapat
berkembang pesat. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk
mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan mereka.

Tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, sektor pariwisata juga


berperan penting dalam mempromosikan budaya dan kekayaan alam Indonesia
kepada wisatawan. Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan,
kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan juga semakin
meningkat.

Namun, untuk dapat memaksimalkan pengaruh sektor pariwisata terhadap


pertumbuhan Indonesia, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, pelaku
industri pariwisata, dan masyarakat. Pemerintah perlu memberikan dukungan
dan fasilitas yang memadai untuk pengembangan sektor pariwisata, seperti
pembangunan infrastruktur yang baik, promosi pariwisata yang efektif, dan
kebijakan yang menguntungkan bagi pelaku industri pariwisata.

Selain itu, pelaku industri pariwisata juga perlu berperan aktif dalam menjaga
kualitas layanan dan kelestarian lingkungan. Masyarakat juga dapat ikut
berperan dengan menjaga kebersihan dan keramahan saat berinteraksi dengan
wisatawan.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan sektor pariwisata


dapat terus tumbuh dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, pengembangan sektor
pariwisata juga perlu dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi
masyarakat dan pelestarian kekayaan alam Indonesia.

KONTRIBUSI PARIWASATA DALAM PENINGKATAN MUTU


KEHIDUPAN MASYARAKAT SULAWESI UTARA
Pengertian Kontribusi Pariswisata
Pariwisata dikembangkan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Hal ini disebabkan karena pariwisata merupakan
industri yang mampu menciptakan pengaruhmeningkatkan kualitas hidup
masyarakat.

Pariwisata di Sulawesi Utara tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif


yang signifikan, tetapi juga berkontribusi dalam aspek sosial dan budaya.

Hal ini disebabkan karena


pariwisata merupakan industri yang mampu menciptakan pengaruh
Kontribusi pariwisata di Sulawesi Utara terus meningkat dan memberikan
kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan PDB nasional. Berikut
rincian kontribusi dan perkembangannya:
1. Sektor Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara : Memberikan kontribusi
signifikan terhadap perekonomian lokal, dengan tingkat pertumbuhan
tahunan sebesar 21% sebelum dan sesudah pandemi Covid-198. Total
kontribusi sektor ini terhadap PDB daerah sebesar 4,11% atau Rp 536,77
triliun rupiah pada tahun 20211.
2. Kontribusi Wisatawan : Wisatawan Mancanegara, Tiongkok, Jerman,
Inggris merupakan kontributor utama sektor pariwisata di Sulawesi
Utara. Misalnya, Tiongkok memimpin dengan 62,63% dari total
kunjungan, diikuti oleh Jerman dengan 7,90%, serta Inggris dan
Indonesia dengan masing-masing 5,63%.5.
3. Perkembangan Multi-Infrastruktur : Pembangunan proyek multi-
infrastruktur berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor
pariwisata. Sebelum pandemi Covid-19, tingkat pertumbuhan sektor ini
adalah 21% setiap tahunnya8. Setelah pandemi, tingkat pertumbuhan
meningkat menjadi 36% per tahun9.
4. Pembangunan Demi Kemajuan Sulawesi : Pemerintah giat
mengembangkan infrastruktur untuk menunjang sektor
pariwisata. Misalnya, pembangunan Mega Tourism Project
Sulawesi yang mencakup hotel bintang 5, waterpark, dan lapangan golf
berstandar internasional diharapkan dapat menarik lebih banyak
wisatawan.

KONSEP 3A DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA

Konsep 3A dalam pengembangan pariwisata adalah Atraksi, Aksesibilitas, dan


Amenitas. Ketiga konsep ini sangat penting dalam menciptakan pengalaman
wisata yang baik dan mempromosikan pertumbuhan pariwisata di suatu daerah.

Pertama, Atraksi merupakan daya tarik utama yang ditawarkan oleh suatu
destinasi pariwisata. Ini bisa berupa tempat wisata alam seperti pantai, gunung,
dan danau yang menarik bagi wisatawan yang suka keindahan alam. Selain itu,
atraksi juga bisa berupa tempat wisata budaya dan sejarah seperti candi,
museum, dan situs bersejarah yang menawarkan wawasan tentang warisan
budaya suatu daerah. Terakhir, atraksi juga bisa berupa hiburan seperti taman
bermain, acara musik, dan pertunjukan seni yang menarik minat wisatawan
yang mencari kesenangan dan hiburan.
Secara umum, terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong wisatawan untuk
bersedia pergi mengunjungi lokasi wisata, yaitu:
1. Sesuatu untuk dilihat, umumnya merupakan alasan pertama bagi wisatawan
untuk bersedia berkunjung ke lokasi wisata
2. Sesuatu untuk dilakukan, yaitu kegiatan atau fasilitas yang tersedia di lokasi
wisata yang dapat membuat membuat wisatawan merasa nyaman untuk
melakukan beragam aktivitas di lokasi wisata.
3. Sesuatu untuk dibeli, yaitu suatu lokasi wisata perlu memiliki fasilitas untuk
berbelanja souvenir atau hasil kerajinan sebagai oleh-oleh.
4. Sesuatu untuk diketahui, yaitu selain memberikan ketiga hal tersebut di atas,
juga dapat memberikan informasi serta edukasi bagi wisatawan.

Kedua, Aksesibilitas merupakan faktor penting dalam menarik wisatawan untuk


mengunjungi suatu destinasi pariwisata. Destinasi pariwisata yang sulit diakses
akan mengurangi minat wisatawan untuk datang. Oleh karena itu, penting untuk
memastikan adanya akses transportasi yang baik dan nyaman ke destinasi
tersebut. Selain itu, infrastruktur yang baik seperti jalan raya yang lancar,
bandara atau stasiun yang terdekat, dan transportasi umum yang mudah diakses
juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan aksesibilitas destinasi
pariwisata.
Pembangunan aksesibilitas pariwisata dapat meliputi:
1. Penyediaan dan pengembangan sarana transportasi angkutan jalan, sungai,
danau dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta
api;
2. Penyediaan dan pengembangan prasarana transportasi angkutan jalan, sungai,
danau dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta
api; dan
3. Penyediaan dan pengembangan sistem transportasi angkutan jalan,
sungai,danau dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan
kereta api
Namun selain konsep 3A tersebut, terdapat faktor pelengkap lainnya yakni
ancilliary, yang berkaitan dengan ketersediaan sebuah organisasi atau orang-
orang yang mengurus destinasi. Kelembagaan atau tourist organization
dibutuhkan untuk menyusun kerangka pengembangan pariwisata, mengatur
industri pariwisata serta mempromosikan daerah sehingga dapat dikenal oleh
lebih banyak orang. Pada akhirnya, diperlukan koordinasi serta strategi yang
apik agar seluruh upaya pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan
optimal. Selain itu, diperlukan pula upaya promosi melalui pemanfaatan media,
baik daring maupun luring, yang juga diharapkan akan mendukung peningkatan
minat wisatawan dalam berkunjung ke lokasi wisata.
Ketiga, Amenitas adalah fasilitas dan layanan yang diperlukan oleh wisatawan
selama mereka berada di destinasi pariwisata. Ini termasuk akomodasi seperti
hotel, villa, atau penginapan lainnya yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
wisatawan. Selain itu, restoran dan tempat makan yang menyajikan makanan
lokal atau internasional juga penting untuk memenuhi kebutuhan kuliner
wisatawan. Transportasi dalam destinasi seperti taksi, ojek, atau bus pariwisata
juga harus tersedia untuk memudahkan mobilitas wisatawan. Selain itu, fasilitas
umum seperti toilet umum, pusat informasi wisata, dan tempat parkir yang
memadai juga harus disediakan untuk kenyamanan wisatawan.
Dengan memperhatikan konsep 3A ini, pengembangan pariwisata dapat
dilakukan dengan lebih baik. Menyediakan atraksi yang menarik, memastikan
aksesibilitas yang baik, dan menyediakan amenitas yang memadai akan
menciptakan pengalaman wisata yang baik dan meningkatkan pertumbuhan
pariwisata di suatu daerah.
PENGARUH SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PERTUMBUHAN
INDONESIA
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam
sektor pariwisata. Pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia telah
memberikan berbagai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,
pembangunan infrastruktur, peningkatan lapangan kerja,dan perekonomian
lokal. Namun, terdapat juga hambatan dan tantangan yang perlu diatasi dalam
pengembangan sektor pariwisata.
Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Indonesia

Sektor pariwisata di Indonesiamengalami pertumbuhan yang pesat dalam


beberapa tahun terakhir.Destinasi wisata alam, seperti Bali, Lombok, dan Raja
Ampat, menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain
itu,peningkatan konektivitas transportasi dan promosi pariwisata yang intensif
juga berkontribusi dalam meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke
Indonesia.

Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan Devisa Peningkatan Daya Beli Penggerak Pertumbuhan Ekonomi


Pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa
negara. Dengan adanya pariwisata yang berkembang, masyarakat lokal
memiliki peluang untuk menjalankan usaha di sektor pariwisata atau menjadi
pekerja di industri pariwisata. Sektor pariwisata menjadi penggerak
pertumbuhan ekonomi melalui berbagai sektor terkait, seperti transportasi,
akomodasi, restoran, dan industri kreatif.

Dampak Positif Pariwisata terhadap Pembangunan Infrastruktur

Pengembangan sektor pariwisata turut mendorong pembangunan infrastruktur


di destinasi wisata. Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan
bagi wisatawan, pemerintah telah melakukan pembangunan jalan, bandara,
pelabuhan, dan sarana prasarana lainnya. Sesuai dengan kebutuhan pariwisata,
investasi pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas untuk
pengembangan sektor ini.

Dampak Positif Pariwisata terhadap Pembangunan Infrastruktur

Pengembangan sektor pariwisata turut mendorong pembangunan infrastruktur


di destinasi wisata. Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan
bagiwisatawan, pemerintah telah melakukan pembangunan jalan, bandara,
pelabuhan, dan sarana prasarana lainnya. Sesuai dengan kebutuhan pariwisata,
investasi pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas untuk
pengembangan sektor ini

Peningkatan Lapangan Kerja melalui Sektor Pariwisata

Peluang Kerja Baru Perkembangan sektor pariwisata membuka banyak peluang


pekerjaan baru, baik langsung maupun tidak langsung. Industri pariwisata
memerlukan tenaga kerja yang terampil. Pemberdayaan Komunitas Lokal
Dalam upaya meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan, komunitas lokal
dapat terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti kerajinan tangan, budaya
lokal,dan seni. Program Pelatihan Pemerintah dan lembaga terkait juga
melakukan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di sektor pariwisata

Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian Lokal

Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Perlunya Investasi Keseimbangan


Ekonomi Regional Memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk
mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan. Investasi berpotensi
menarik investor baru dan membuka peluang investasi di daerah wisata. Dengan
adanya destinasi wisata yang menarik di beberapa daerah, sektor pariwisata
dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi regional dan mengurangi
disparitas pembangunan antar wilayah.

Hambatan dan Tantangan dalam Pengembangan Sektor Pariwisata

Sumber Daya Manusia Infrastruktur Kebijakan dan Regulasi Kekurangan


tenaga kerja yang terampil dan profesional di bidang pariwisata menjadi salah
satu hambatan utama dalam mengembangkan sektor ini. Masalah infrastruktur,
seperti jalan yang rusak dan terbatasnya aksesibilitas ke destinasi wisata,
menjadi tantangan dalam mengembangkan sektor pariwisata. Kebijakan dan
regulasi yang kompleks serta kurangnya koordinasi antarinstansi menjadi
hambatan dalam pengembangan sektor pariwisata.

KONTRIBUSI PARIWASATA DALAM PENINGKATAN MUTU


KEHIDUPAN MASYARAKAT SULAWESI UTARA
Pengertian Kontribusi Pariswisata
Pariwisata dikembangkan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Hal ini disebabkan karena pariwisata merupakan
industri yang mampu menciptakan pengaruh dalam aspek ekonomi, sosial
budaya dan lingkungan.
Pengaruh pariwisata sering disebut dengan manfaat atau kontribusi pariwisata
selanjutnya akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan
pariwisata.
Kontribusi Pariwisata dalam Peningkatan Mutu Kehidupan Masyarakat
Sulawesi utara
Pariwisata dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan
mutu kehidupan masyarakat Sulawesi Utara. Potensi pariwisata di provinsi ini
sangat menjanjikan dan dapat meningkatkan pendapatan serta kontribusi objek
wisata dalam PDRB atas dasar nilai.
Pariwisata juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat
setempat, seperti peningkatan pendapatan, pembangunan infrastruktur, dan
pelestarian budaya.
Kontribusi Pariwisata dalam Peningkatan Mutu Kehidupan Masyarakat
Sulawesi utara
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam
pengembangan pariwisata dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam
pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Oleh karena itu, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis
masyarakat dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat
Sulawesi Utara Beberapa contoh peningkatan mutu masyarakat karena
pariwisata di Sulawesi Utara
Sulawesi Utara memiliki beragam destinasi wisata yang menawarkan potensi
peningkatan mutu masyarakat melalui sektor pariwisata. Beberapa contoh
peningkatan mutu masyarakat karena pariwisata di Sulawesi Utara meliputi:

Pertumbuhan Ekonomi: Pariwisata di Sulawesi Utara dapat meningkatkan


pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan devisa, penciptaan
lapangan kerja, dan pengembangan industri pariwisata
Beberapa contoh peningkatan mutu masyarakat karena pariwisata di Sulawesi
Utara
Pengembangan Pariwisata Lokal: Destinasi wisata seperti Taman Laut
Bunaken, Pulau Manado Tua, dan Danau Linow menawarkan potensi
pengembangan pariwisata lokal yang dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat setempat
Pemberdayaan Masyarakat Desa: Pengembangan desa wisata dan
pemberdayaan masyarakat desa melalui sektor pariwisata dapat menjadi sumber
peningkatan mutu masyarakat di Sulawesi Utara.

MEMETAHKAN POTENSI WISATA BUDAYA

Wisata budaya adalah bentuk perjalanan yang menitikberatkan pada


pengalaman dan pemahaman terhadap keberagaman budaya suatu tempat. Ini
melibatkan interaksi langsung dengan aspek-aspek budaya seperti seni, tradisi,
sejarah, dan kehidupan masyarakat setempat. Ciri-ciri wisata budaya mencakup
partisipasi dalam kegiatan lokal seperti upacara adat atau
festival, kunjungan ke museum dan situs bersejarah, serta keterlibatan dalam
kegiatan yang mendukung pelestarian warisan budaya. Selain itu, wisatawan
biasanya berusaha untuk memahami dan menghormati norma-norma sosial serta
nilai-nilai budaya yang ada di destinasi yang mereka kunjungi.
➢ Penelitian Mendalam
1. Identifikasi Potensi Wisata Budaya
Ini melibatkan penelitian mendalam tentang berbagai aspek budaya, seperti situs
bersejarah, warisanseni, tradisi kuliner, pakaian adat, dan kegiatan budaya
lainnya yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
2. Analisis Kebutuhan Wisatawan
Mengetahui preferensi wisatawan terkait budaya seperti apa yang mereka cari,
apakah itu
pengalaman interaktif dengan budaya lokal, festival, pertunjukan tradisional,
atau kegiatan lain yang
menjadi daya tarik bagi wisatawan.
➢ Keterlibatan Komunitas Lokal
1. Kolaborasi dengan Masyarakat
Ini melibatkan komunitas lokal dalam pengambilan keputusan terkait
pengembangan pariwisata,
memastikan bahwa upaya yang dilakukan sejalan dengan nilai-nilai dan
kepentingan mereka.
2. Pengembangan Program Bersama
Membangun program bersama dengan masyarakat setempat untuk melestarikan
warisan budaya,
menyusun festival atau acara budaya, serta memastikan mereka terlibat dalam
kegiatan promosi
pariwisata.➢ Pemetaan Potensi
1. Pengumpulan Data
Proses mengumpulkan data terstruktur tentang aspek-aspek budaya yang unik,
termasuk tempat
tempat bersejarah, kesenian tradisional, maupun praktik kehidupan sehari-hari
yang menarik bagi
wisatawan.
2. Analisis Potensi Wisata
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisisnya untuk
mengidentifikasi potensi
wisata budaya yang bisa dikembangkan lebih lanjut, seperti pengembangan tur
budaya, pusat seni,
atau kerajinan lokal yang bisa dipasarkan.
➢ Rencana Pengembangan
1. Strategi Promosi
Merumuskan strategi promosi yang sesuai dengan pasar sasaran, baik melalui
media sosial, situs
web, acara promosi, atau kemitraan dengan agen perjalanan.
2. Rencana Pelestarian
Ini melibatkan rencana jangka panjang untuk pelestarian budaya, termasuk
pemeliharaan situs
bersejarah, pendidikan masyarakat, dan pengembangan kebijakan untuk
melindungi warisan budaya.
➢ Evaluasi dan Penyesuaian
1. Pemantauan Kinerja
Melibatkan evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas program dan kegiatan,
mengukur dampaknya
terhadap pertumbuhan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat lokal.
2. Penyesuaian dan Perbaikan
Berdasarkan hasil evaluasi, dilakukan penyesuaian strategi untuk memperbaiki
program,
meningkatkan dampak positif, dan memastikan pelestarian warisan budaya tetap
berkelanjutan.
Kesimpulan:
Mahasiswa yang mampu mematahkan potensi wisata budaya menunjukkan
kemampuan
mereka dalam menggali pemahaman mendalam terhadap warisan budaya dan
nilai-nilai lokal.
Melalui kreativitas dan inovasi, mereka mengembangkan ide-ide baru yang
dapat meningkatkan daya
tarik destinasi, sambil tetap memegang tanggung jawab terhadap pelestarian
budaya setempat.
Pemberdayaan komunitas lokal menjadi fokus, dengan melibatkan mereka
dalam pengembangan dan
pemasaran destinasi wisata budaya. Keberlanjutan ekonomi lokal juga menjadi
bagian integral dari
kontribusi mereka, sementara keterlibatan aktif dalam mendengarkan dan
memahami kebutuhan
masyarakat setempat memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata tidak merusak
warisan budaya.
Dengan demikian, mahasiswa tersebut tidak hanya menjadi agen perubahan
positif dalam sektor
pariwisata, tetapi juga berperan dalam mendukung keberlanjutan dan
kesejahteraan komunitas lokal.

Anda mungkin juga menyukai