A. Latar Belakang
berbagai keanekaragaman warisan budaya, kekayaan alam, dan sejarah. Hal itu
tumbuh dari upaya memanfaatkan suatu daya tarik wisata dari suatu wilayah
tertentu diantaranya yaitu kota Yogyakarta yang terkenal dengan kota wisata dan
budayanya.
wisata yang relatif lengkap baik fisik maupun non fisik. Hal itu juga disertai
buatan yang berbasis edukasi. Adapun salah satu daya tarik wisata buatan yang
kapur bagi warga sekitar, namun pada tahun 2014 ditemukan jenis batuan tufan
yang langka, sehingga Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage
1
2
Yogyakarta. Pada tahun 2015 hingga saat ini Tebing Breksi telah mengalami
terapi ikan, karya seni pahat yang terdapat di sisi tebing, dan menawarkan
peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa wisatawan tidak hanya memiliki rasa
Breksi. Adapun wisatawan yang loyal ini merupakan bukti keberhasilan Tebing
Pada masa sebelum pandemi Covid-19 dan setelah masa PPKM berakhir
terawat, kurangnya inovasi, seni pertunjukan, serta kendala akses jalan yang
masih belum memadai. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini guna mengetahui pengaruh komponen daya tarik wisata terhadap
B. Rumusan Masalah
Breksi?
C. Batasan Masalah
yang diteliti menjadi lebih jelas, tertata, dan mendalam. Maka penelitian ini
dibatasi mengenai hanya tiga aspek pembentuk daya tarik wisata itu sendiri, yaitu
D. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui aspek apa yang paling dominan diantara aspek atraksi,
E. Manfaat Penelitian
pengelola dalam menjalankan suatu daya tarik wisata dan sebagai bahan
F. Tinjauan Pustaka
1. Pariwisata
menghasilkan upah atau gaji (Muljadi, 2012:7). Menurut Hunziker dan Kraft,
adanya orang asing dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal dan
tidak ada hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah (Muljadi, 2012:8).
manusia, budaya, dan hospitality, memerlukan SDM dengan posisi, skill, dan
job yang tepat”. Menurut arti katanya, pariwisata berasal dari bahasa
6
Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu kata “pari” yang berarti penuh, dan
kata “wisata” yang berarti perjalanan. Menurut Yoeti, syarat suatu perjalanan
suatu tempat ke tempat yang lain, di luar tempat kediaman orang tersebut bisa
2015:20).
2. Wisatawan
orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan negara dimana orang tersebut tinggal.
negara pada suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas
tidak terdapat unsur asing baik kebangsaan maupun uang yang dibelanjakan
Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata”
maka sebenarnya tidaklah tetap sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa
inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti
“perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam
bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka
total ulang-alik (round trip) antara tempat tinggal dan tujuan wisata.
paling tidak satu malam (over night) di tempat yang menjadi tujuan
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan dan daerah tujuan pariwisata yang juga disebut sebagai destinasi
wisata.
menyatakan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya
9
Menurut Pedit dalam I Gusti Bagus Rai Utama (2016, p.142) menyatakan
bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menarik dan mempunyai
nilai untuk dikunjungi dan dilihat, pada dasarnya daya tarik wisata dapat
dikelompokan menjadi dua kelompok yakni daya tarik wisata alamiah dan
Menurut I Gusti Bagus Rai Utama (2016, p.142) Daya tarik wisata
buatan manusia yang menarik dan mempunyai nilai untuk dikunjungi dan
pendukung pariwisata.
a. Atraksi
wisatwan terkesan yang berupa rasa puas, rasa nyaman, dan rasa
Dalam hal ini dapat berupa daya tarik alam, budaya, dan daya tarik
buatan manusia.
b. Aksesibilitas
10
tempat tujuan, jalan yang akan dilewati aman atau nyaman. Hal itu
kemudahan wisata.
c. Amenitas
d. Ansilieri
pendukung ini dapat berupa guide lokal, pijat, penyewaan alat dan
lain sebagainya.
komponen-komponen tersebut :
a. Atraksi
wisata. Maka atraksi adalah unsur yang paling kuat menarik wisatawan
b. Aksesibilitas
kepuasan wisatawannya.
c. Amenitas
5. Kepuasan Wisatawan
yang dibangun dengan pelayanan yang diterima maka kepuasan akan semakin
menurun.
dimensi yang terdiri dari banyak faktor yang saling terikat. Salah satu faktor
12
memuaskan wisatawan.
a. Harapan
b. Kinerja
merasakan manfaat dari produk ataupun jasa itu telah diterima secara
c. Perbandingan
d. Penegasan
harapan konsumen tidak sesuai dengan kinerja produk atau jasa tersebut.
e. Ketidaksesuaian
Hal yang tidak diharapkan oleh konsumen. Hal ini terjadi saat barang
maupun jasa yang dibeli oleh konsumen tidak sesuai kehendak atau
keinginan konsumen serta tidak sesuai dengan kinerja dari suatu produk
konsumen yang tidak puas berusaha mencari tempat lain yang mampu
berikut:
b. Ghost shopping
penguna jasa tersebut adalah tim penilai. Dengan sistem ini maka
G. Penelitian Terdahulu
lebih besar dari F tabel atau 2,078 < 2,76 yang artinya Ho1 diterima, Lalu
berdasarkan uji t, variabel amenitas mendapatkan nilai t hitung < t tabel yaitu
0,944 < 2,045 sehingga dapat disimpulkan ho2 diterima, besarnya nilai
2. Valentina Imas Utari “Analisis Peran Komponen Daya Tarik Wisata dalam
foto yang bagus. Kepuasan wisatawan terhadap atraksi sebesar 4,15 yang
toilet yang bersih dan memadai, kebutuhan makanan dan minumn yang
terjangkau, juga area parkir yang luas, rapi, dan nyaman. Kepuasan
lokasinya mudah ditemukan, kondisi jalan yang bagus, terdapat petunjuk arah
yang cukup, serta keadaan jalan yang memadai untuk kendaraan bermotor
roda dua, empat, serta bus besar. Skor kepuasannya sebesar 3,85 yang berati
wisatawan puas. (5) Skor total kepuasan yang diciptakan dari 4 komponen
tersebut adalah 3,92 yang artinya wisatawan puas karena adanya peran
keseluruhan komponen.
kemacetan lapak pedagang yang tidak tertata sampai ke trotoar yang beralih
ukur keberhasilan suatu daya tarik wisata. Hasil dari penelitian ini adalah
H. Kerangka Pemikiran
menjelaskan secara teoristis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi,
18
secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen (bebas) dan
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (X). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas :
Attraction (X1), Accesbility (X2), Amenity (X3), Sedangkan variabel terikat (Y)
Atraksi (X1)
Amenitas (X1)
19
I. Hipotesis Penilitian
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi Hipotesis juga dapat dikatakan
1. Ha1 : Diduga ada pengaruh secara stimulan elemen atau faktor atraksi,
2. Ha2 : Diduga atraksi merupakan elemen atau faktor dominan yang paling
J. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
a. Subjek
b. Objek
JL. Desa Lengkong, Gn. Sari, Sambirejo, Kec Prambanan, Kabupaten Sleman,
Agustus 2021 mengenai pengaruh daya tarik wisata yang meliputi atraksi,
a. Populasi
(komunitas), tetapi juga populasi bisa berupa suatu materi atau benda-
b. Sampel
acak. Sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah atau
N
S=
1+¿ ¿
Keterangan :
S : Sampel
N : Besar populasi
e : Presentase kesalahan
186.624
S=
1+ ¿ ¿
186.624
S=
1866,2
5. Variabel Penelitian
a. Variabel Penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
dalam penelitin ini terdiri dari variabel independen yaitu atraksi (X1),
23
wisatawan.
b. Definisi Konseptual
1) Atraksi
2) Aksesibilitas
yang jauh-jauh datang dari luar kota. Aksesibilitas yang baik akan
3) Amenitas
4) Kepuasan Wisatawan
c. Definisi Operasional
Definisi
Variabel Definisi Konsep Indikator
Operasional
X1 Atraksi Atraksi adalah Taman
sesuatu yang Tebing Breksi
menjadi daya tarik Unik memiliki
dan dapat membuat keunikan
wisatawan terkesan atraksi
yang berupa rasa Taman
puas, rasa nyaman, Tebing Breksi
dan rasa nikmat Indah memiliki
pada wisatawan beragam
yang meilhatnya keindahan
atau Beragam Taman
melaksanankannya Tebing Breksi
26
memiliki
beragam
atraksi, tidak
hanya
.
pemandangan
melainkan
kesenian
Taman
Tebing Breksi
tidak hanya
Transportasi dapat
Beragam dijangkau
menggunakan
satu
Aksesibilitas
transportasi
adalah sarana yang
Sepanjang
X2 memberikan
Petunjuk arah jalan terdapat
Aksesibilitas kemudahan
jelas petunjuk arah
mencapai daeah
yang jelas
tujuan wisata.
Dapat Dapat
ditemukan menemukan
dengan mudah lokasi di
diinternet Google Maps
Tidak
Akses tidak
terdapat
macet
kemacetan
X3 Amenitas adalah Memudahkan
Amenitas fasilitas yang wisatawan
memungkinkan untuk
Restoran
pengunjung untuk mendapatkan
menginap atau makanan dan
berpartisipasi minuman
didalam suatu Ketersediaan
atraksi wisata serta
kebersihannya
Toilet
membuat
wisatawan
nyaman
Musholla Memudahkan
wisatawan
muslim untuk
beribadah
27
Memberikan
wisatawan
kemudahan
untuk
Toko oleh-oleh menemukan
oleh-oleh
khas daerah
wisata
tersebut
Atraksi,
aksesibilitas,
dan amenitas
yang dimiliki
Y1 Kepuasan Wisatawan Harapan tebing breksi
sesuai dengan
yang
diharapkan
wisatawan
Jasa maupun
produk di
Taman
Tebing Breksi
Kinerja
sesuai
kebutuhan
dan harapan
wsiatawan
Wisatawan
merasa puas
dan sesuai
dengan
harapan
sebelum
Perbandingan
maupun
sesudah
menggunakan
prduk atau
jasa di Taman
Tebing Breksi
Penegasan Wisatawan
merasa puas
terhadap
produk
28
barang dan
jasa di Taman
Tebing Breksi
Produk
barang dan
jasa di Taman
Ketidaksesuaian Tebing Breksi
sesuai dengan
harapan
wisatawan
a. Jenis Instrumen
untuk mengukur nilai variabel yang di teliti. Bila dilihat dari sumber data,
sebagai berikut :
1) Data Primer
a) Observasi
b) Kuesioner
interval.
Tabel 3. 1
Skala Likert
No Alternatif Jawaban Bobot Nilai
30
1 SS (Sangat Setuju) 4
2 S (Setuju) 3
3 TS (Tidak Setuju) 2
4 STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Sumber: Sugiyono (2019:147)
(Sugiyono 2019:146).
c) Dokumentasi
melakukan penelitian.
d) Studi Pustaka
2) Data Sekunder
31
a) Studi Pustaka
b. Uji Kelayakan
a) Uji Validitas
rxy =n ∑ xy−¿ ¿ ¿
Keterangan :
n : jumlah responden
r=
k
(k −1){1−
m(k −m)
k .st2 }
Keterangan:
Untuk dapat mengetahui apakah alat ukur terbut reliebel atau dapat
dilihat dari :
a) Jika nilai Alpha > 0,60 Maka Kuesioner atau Angket dinyatakan
Reliabel.
b) Jika nilai Alpha < 0,60 Maka Kuesioner atau Angket dinyatakan
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
(Sugiyono, 2018).
Regresi linier berganda merupakan hubungan yang lebih dari dua variabel
hubungan regresional. Artinya bahwa tidak ada nilai Y tertentu untuk X dan
Maka alat uji yang paling tepat untuk menguji variabel Independen (X)
35
dimana hasil analisis tersebut akan didapat koefisisen regresi untuk setiap
Y =α +b 1 X 1+ b2 X 2 + b3X3
Keterangan:
Y : kepuasan pengunjung
a : konstanta
X1 : Atraksi
X2 : Aksesibilitas
X3 : Amenitas
b 1 b2 b3 : koefisien regresi variabel bebas
Dari regresi diatas maka kita akan mencoba untuk menguji hipotesis
a. Uji F Simultan
1) Merumuskan hipotesis
variabel Y
sebagai berikut:
R2 /k
F hitung =
( 1−R2 ) / ( n−k−1 )
Keterangan:
R : koefisien determinasi
k : jumlah pediktor
n : jumlah anggota sampel
df 1 =k
df 2 =n−k−1
Keterangan:
df 1 : Tingkat signifikan
b. Uji determinasi ( R2 )
Uji ini digunakan untuk menentukan sebagai besar variasi variabel terikat
besar, hal ini berarti persamaan regresi yang dihasilkan semakin baik
kecil, hal ini berarti persamaan regresi yang dihasilkan semakin tidak
c. Uji Statistik t
1) Merumuskan hipotesis
terhadap Y
38
menentukan t tabel.
DAFTAR PUSTAKA
Muljadi A.J. (2012). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Raja Pindo Persada.
Jurnal
Ferni Fera Ch. Wolah. (2016). “Peranan Promosi Dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan Di Kabupaten Poso” e-journal “Acta Diurna” Volume V. No.2.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/
11722/11315, diakses 12 maret 2022.
Ayu Lestari, Eka Fadilah. (2019). “Pengaruh Media Sosial, Daya Tarik, Dan
Aksesibilitas Terhadap Minat Berkunjung.” Skripsi Thesis, Universitas Alma
Ata Yogyakarta. http://elibrary.almaata.ac.id/id/eprint/1285, diakses 15 maret
2022.
Perundang-Undangan