Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

TEKNIK TEROWONGAN

OLEH :
INDRA SUBA
15090624

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER

KOLAKA
2017
TEKNIK TEROWONGAN

1. Terowongan Ijo – 580 meter

Terowongan Ijo

Terowongan dengan panjang 580 meter ini dibangun pada jaman Belanda antara
tahun 1885 sampai dengan tahun 1886, dengan sistem kerja paksa pada jaman itu,
yang kabarnya sudah memakan banyak jiwa orang pribumi.
Keunikan Terowongan Ijo terletak pada bentuk muka terowongan yang memiliki
dinding luar yang tidak rata, karena tersusun dari batu kali yang di tata sedemikian
rupa. Sedangkan ornamen mendatar di atas muka terowongan di buat bergerigi
dengan lekukan setengah lingkaran.

Meskipun umur terowongan ini sudah sangat tua, tapi kontruksinya tampak masih
kuat. Ditambah lagi alam disekitarnya yang bernuansa pedesaan membuat terowongan
ini pernah dijadikan lokasi syuting film “Daun di Atas Bantal” dan “Kereta Api
Terakhir”.

2. Terowongan Kupitan – 600 meter

Terowongan Kupitan

Terowongan yang memiliki panjang sekitar 600 meter ini, berada di wilayah DAOP
II, Sumatera Barat, tepatnya diantara Muarakalaban dengan Padang Sibusuak.
Terowongan ini sudah tidak aktif lagi dan dibangun pada tahun 1921, sesuai dengan
angka yang tertulis di depan pintu masuk terowongan ini.
3. Terowongan Lampegan – 687 meter

Terowongan Lampegan

Terowongan ini berada diantara Cianjur dengan Sukabumi, tepatnya di kecamatan


Cibeber. Dibangun antara tahun 1881 sampai 1884 oleh perusahaan Staatspoorwegen
Westerlijnen yang juga menyelesaikan pembangunan rute lintasan kereta api
sepanjang 184 km dari Bogor, Sukabumi, Bandung, hingga Cicalengka.

Pada tanggal 8 Februari 2001, terowongan Lampegan ambruk. Tapi terowongan


dengan panjang sekitar 687 meter ini sudah direnovasi ulang.

Menurut ceritanya, nama Lampegan berasal dari kata yang sering diucapkan oleh Van
Beckman, seorang mandor waktu pengerjaan terowongan ini. Setiap dia melihat
pegawainya bekerja di dalam terowongan, dia selalu berteriak mengingatkan untuk
membawa lampu agar lebih aman (lamp pegang), akhirnya terowongan ini dinamakan
Terowongan Lampegan.
4. Terowongan Mrawan – 690 meter

Terowongan Mrawan

Terowongan ini dibangun pada tahun 1901 dan baru selesai pada tahun 1910 oleh
salah satu perusahan kereta api Hindia Belanda dengan panjang sekitar 690 meter.
Terowongan ini menembus Gunung Gumitir yang membatasi Jember dengan
Banyuwangi.

Saat ini terowongan yang terletak di sebelah barat stasiun Mrawan ini dikelola oleh
Daerah Operasi IX Jember dan diawasi oleh PJTW (petugas jaga terowongan) yang
bermarkas di stasiun Mrawan yang berada tidak jauh dari terowongan ini.
5. Terowongan Eka Bakti Karya – 760 meter

Terowongan Eka Bakti Karya

Terowongan dengan panjang sekitar 760 meter ini terletak di Sumber Pucung,
Malang, tepatnya 5 km setelah stasiun Sumber Pucung. Tidak jauh dari terowongan
ini terdapat juga terowongan lain yaitu Dwi Bhakti Karya dengan panjang 400 meter.

Sedangkan disebelah terowongan Eka Bakti Karya terdapat bendungan Ir. Sutami.
Saat ini terowongan Eka Bakti Karya dikelola oleh Daerah Operasi VIII Surabaya
bagian Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai