Praktikum Ecotourism
Disusun Oleh::
Amila Nuskiya 26040120140044
Yasmine Avifah K P 26040120140048
Muhammad Faasroihan 26040120140064
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Agus Indarjo, M. Phil.
Kelompok :8
Kelas : Ilmu Kelautan B
Hari, Tanggal : Jumat, 02 September 2022
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Agus Indarjo, M. Phil.
I. Judul
Identifikasi Objek Ekowisata di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Indonesia
II. Tujuan
1. Melakukan analisis IKW pada Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Indonesia.
2. Melakukan analisis DDK pada Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Indonesia.
No Alat Fungsi
Provinsi Jawa Tengah memiliki berbagai potensi alam yang mampu menarik wisatawan
untuk dikunjungi, salah satunya Kota Cilacap. Kota Cilacap merupakan salah satu daerah
Kabupaten yang berada dipesisir pantai selatan provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap
diketahui memiliki beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi oleh wisatawan domestic
maupun mancanegara. Hal ini yang membuat pendapatan asli daerah meningkat. Sektor
pariwisata merupakan satu bagian penting dari pendapatan daerah. Pemanfaatan potensi alam
yang ada di Kota Cilacap seperti Pulau Nusakambangan,Benteng Pendem, Pantai Teluk Penyu.
Pantai Teluk Penyu terletak di dalam kota Cilacap. jaraknya sangat dekat dengan pusat
pemerintahan / Pusat Kota yaitu sekitar ± 2 km (Pramila, 2017).
Pantai Teluk Penyu adalah wilayah pantai dari utara pelabuhan perikanan samudra Cilacap
hingga selatan Pulau Nusakambangan. Hal ini diperkuat oleh jurnal Susanto dan Syaifulloh
(2018) yang juga mengatakan bahwa Pantai Teluk Penyu memiliki pemandangan yang indah
sehingga cocok untuk dijadikan sebagai objek wisata. Pantai Teluk Penyu terletak pada
koordinat 7°44’01.28” S 109°01’18.43”E. Pantai Teluk Penyu memiliki luas wilayah 110.714
m². Perkiraan luas area yang akan digunakan sebagai objek wisata pada Pantai teluk Penyu ini
adalah sekitar 250 m². Selain itu, untuk perkiraan waktu operasional Pantai Teluk Penyu ini
adalah dari pukul 08.00 pagi hingga 18.00 sore. Oleh karena itu, hasil analisis daya dukung
kawasan Pantai Teluk penyu ini adalah sebesar 2.214 pengunjung/wisatawan.
Keterangan:
K = Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area
Lp = Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan
Lt = Unit area untuk kategpri tertentu
Wt = Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata
Wp = Waktu yang dihabiskan oleh wisatawan untuk setiap kegiatan wisata
Analisis daya dukung kawasan merupakan salah satu aspek terpenting yang harus
dilakukan sebelum memanfaatkan sumber daya alam dengan tujuan wisata. Hal ini diperkuat
oleh jurnal Limbong et al. (2019) yang juga mengatakan bahwa daya dukung kawasan tergolong
ke dalam analisis yang spesifik yang lebih berkaitan dengan daya dukung dari lingkungan
(biofisik dan sosial) dari kegiatan-kegiatan wisata serta pengembangan-pengembangannya.
Dalam menghitung daya dukung kawasan ini, untuk luas areal yang dibutuhkan dapat
diasumsikan sekitar 250 m2 untuk pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitasnya.
Sedangkan untuk waktu kegiatan pengunjung (Wp) diasumsikan berdasarkan lamanya waktu
yang akan dihabiskan oleh pengunjung yaitu sekitar 2 jam. Waktu pengunjung/waktu kawasan
adalah lamnya areal dibukan dalam 1 hari yaitu diasumsikan sekitar 20 jam (08.00-18.00).
DAFTAR PUSTAKA
Limbong, A. R., J. D. Kalor dan B. Hamuna. 2019. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung
Kawasan Wisata Pantai Hamadi Kota Jayapura. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Papua., 2(2):63-69.
Pramila, N. E. 2017. Upaya Pengembangan Pantai Teluk Penyu Sebagai Obyek Wisata
Unggulan di Kabupaten Cilacap. Geo Educasia-S1., 2(6):712-722.
Susanto, D. R. dan M. Syaifulloh. 2018. Pengembangan Obyek Wisata Berbasis Community
Based Tourism (CBT) di Hutan Payau, Cilacap. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah., 12(2):45-
56.
Vera, G. C., D. Suprapto dan F. Purwanti. 2018. Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Bondo Di
Kabupeten Jeparajawa Tengah. Management of Aquatic Resources Journal
(MAQUARES)., 7(4):342-351.